Anda di halaman 1dari 11

I.

Perencanaan Keperawatan Komunitas

No Data Diagnosis NOC/SLKI (Outcome) NIC/SIKI (Intervensi)


. Keperawatan
1. Wawancara : Pemeliharaan Prevensi Primer Prevensi Primer
- berdasarkan Kesehatan (1823) Pengetahuan; (5510) pendidikan
wawancara Tidak Efektif promosi kesehatan. kesehatan.
dengan (1805) pengetahuan; (5520) memfasilitasi
masyarakat perilaku sehat. pembelajaran.
dan kader (1855) Pengetahuan; gaya (5604) pengajaran
kesehatan di hidup sehat kelompok.
wilayah RW (5618) pengajaran
01 merupakan prosedur/tindakan
wilayah
dengan
kelompok
remaja dan
anak
terbanyak
dengan risiko
ancaman
kesehatan
seperti
merokok,
Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
masalah diare,
(1600) kepatuhan perilaku. (4350) manajemen
serta demam
(1602) perilaku promosi perilaku.
berdarah
kesehatan. (4360) modifikasi
karena
(1603) pencarian perilaku perilaku
lingkungan
kesehatan. (7320) manajemen
yang
(1606) partisipasi dalam kasus.
burukserta
pengambilan keputusan (7400) panduan sistem
terdapat 10% perawatan kesehatan. kesehatan.
anak AUS (1608) kontrol gejala. (7620) pengontrolan
belum (1902) kontrol resiko. berkala.
terampil (1908) deteksi faktor resiko. (7890) transportasi;
mempraktikka (1934) keamanan dan antar fasilitas
n cuci tangan kesehatan serta perawatan kesehatan.
yang benar lingkungan. (6520) skrining
dan (2000) kualitas hidup. kesehatan.
juga 25 % (2700) kompetensi
lansia dengan komunitas.
masalah (2701) status kesehatan
gangguan komunitas.
persendian dan (2807) efektivitas skrining
memiliki kesehatan komunitas.
masalah risiko (2808) efektivitas program
jatuh komunitas
Observasi : (2802) kontrol resiko
- Berdasarkan komunitas; penyakit.
survey
keluarga sehat
yang
dilakukan
oleh
puskesmas
diketahui
terdapat 2 RW
dengan
masalah
kesehatan
terbanyak.
Prevensi Tersier Prevensi Tersier
Berdasarkan
hasil survey di (221108) penggunaan (8500) pengembangan
RW. 01 sumber yang ada di kesehatan masyarakat.
merupakan komunitas (8700) pengembangan
RW dengan program.
populasi usia (8750) pemasaran
dewasa social di masyarakat
terbanyak
dengan
gangguan
kesehatan
yang utama
adalah
hipertensi dan
diabetes
melitus.
merupakan
RW yang terletak
dibagian barat dari
kelurahan P
Angket :
- berdasarkan
data dari ketua
RW, jumlah
penduduk di
RW 01 sebesar
1256 jiwa
yang di
dominasi 20 %
lebih banyak
dari kelompok
laki-laki. Dari
total jumlah
penduduk,
didapatkan
jumlah
kelompok usia
Ibu hamil 5%,
bayi 3%, anak
usia
prasekolah
10%, anak
usia sekolah
15%, anak
usia remaja
20%, usia
dewasa 30%
dan 25% usia
lansia.

Pemeriksaan
kesehatan :
- Wilayah RW.
01 cukup jauh
dari pusat
pelayanan
kesehatan
tingkat
pertama
(Puskesmas),
sehingga
setiap RT
memiliki
posyandu dan
1 pustu
sebagai tempat
masyarakat
memeriksakan
kesehatannya.
Karena jarak
yang cukup
jauh ke
Puskesmas
sebagian besar
warga jarang
melakukan
pemeriksaan
kesehatan dan
juga kurang
mendapatkan
informasi
kesehatan.
2. Pemeriksaan Defisit Prevensi Primer Prevensi Primer
kesehatan : Kesehatan (2700) kompetensi (8700) pengembangan
Program kesehatan di
Komunitas masyarakat. program.
wilayah RW. 01,
(2701) derajat kesehatan (4350) manajemen
masih kurang berjalan
masyarakat perilaku.
terutama dalam hal
(7970) monitoring
pencegahan penyakit
kebijakan kesehatan
tidak menular dan
menular, kesehatan
lingkungan, dan Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder
kesehatan ibu dan (2702) tingkat kekerasan (6520) skrining
anak. Hal ini masyarakat. kesehatan.
disebabkan kurangnya (2802) kontrol terhadap (6652) surveilans:
sosialisasi oleh kelompok beresiko: komunitas.
pemerintah desa penularan. (7910) konsultasi
kepada perangkat desa (2808) efektivitas program (8190) tindaklanjut
seperti RW dan RT. masyarakat. melalui telepon.

Prevensi Tersier Prevensi Tersier


(2808) program efektivitas (8180) konsultasi
komunitas. melalui telepon.
(1634) perilaku pemeriksaan (8100) rujukan.
kesehatan pribadi

3 Wawancara : Defisit SLKI SIKI


- Saat wawancara Pengetahuan
Prevensi Primer Prevensi primer
pada tokoh
masyarakat Setelah dilakukan intervensi Edukasi Kesehatan
didapatkan data selama 1x60 menit tingkat
masyarakat pengetahuan membaik 1. Identifikasi
RW.01 dengan kriteria hasil : kesiapan dan
menghabiskan kemampuan
waktu luangnya 1. Perilaku sesuai menerima
dengan bekerja di anjuran membaik informasi
sawah dan 2. Perilaku sesuai 2. Jadwalkan
mengikuti dengan pengetahuan Pendidikan
kegiatan membaik Kesehatan
masyaraat seperti 3. Persepsi yang keliru sesuai
pengajian yang terhadap masalah kesepakatan
baru diaktifkan membaik 3. Berikan
kembali setelah kesempatan
Prevensi sekunder untuk bertanya
wabah covid-19
mereda. Namun, Setelah dilakukan intervensi 4. Jelaskan factor
menurut selama 1x60 menit motivasi risiko yang
penuturan meningkat dengan kritetia dapat
beberapa warga hasil : mempengaruhi
sebagian besar
masih malas 1. Upaya Menyusun Kesehatan
mengikuti rencana Tindakan
kegiatan meningkat Prevensi Sekunder
masyarakat seperti 2. Upaya mencari Bimbingan system
senam diakhir dukungan sesuai Kesehatan
pekan, minggu kebutuhan meningkat
bersih dan lebih 3. Perilaku bertujuan 1. Identifikasi
memilih tinggal meningkat masalah
dan bersantai di Kesehatan
rumah. Prevensi Tersier individu,
Observasi : Setelah dilakukan intervensi keluarga dan
- Diwilayah RW.01 selama 1x60 menit tingkat masyarakat
terdapat 1 paud kepatuhan meningkat dengan 2. Identtifikasi
masing-masing di kriterua hasil : inisiatif
setiap RT, 1 individu,
sekolah dasar, 1 1. Verbalisasi kemauan keluarga dan
sekolah mengah mematuhi program masyarakat
pertama dan tidak perawatan atau 3. Fasilitasi
terdapat sekolah pengobatan pemenuhan
menengah atas meningkat kebutuhan
dan perguruan 2. Verbalisasi Kesehatan
tinggi. mengikuti anjuran 4. Bimbing untuk
- Komunikasi meningkat bertanggung
masyarakat 3. Perilaku mengikuti jawab
didominasi oleh program mengidentifikas
bahasa Indonesia perawatan/pengobata i dan
dan terdapat n meningkat mengembangka
sebagai 4. Perilaku menjalankan n kemampuan
masyarakat anjuran meningkat memecahkan
menggunakan masalah
bahasa daerah Kesehatan
makassar, bugis, secara mandiri
dan jawa.
Prevensi Tersier
Masyarakat di
RW.01 sangat Edukasi keselamatan
menjungjung lingkungan
nilai-nilai budaya
dan sopan santun, 1. Identifikasi
Angket : kesiapan dan
- Pendidikan kemampuan
menerima
masyarakat usia informasi
dewasa 75% telah 2. Identifikasi
menamatkan kebutuhan dan
pendidikan pada keselamatan
sekolah menengah berdasarkan
atas tingkat fungsi
Pemeriksaan fisik, kognitif,
kesehatan : dan kebiasaan
- Sebagian 3. Jadwalkan
masyarakat Pendidikan
Kesehatan
masih sesuai
memiliki kesepakatan
keyakinan jika 4. Anjurkan
menghilangkan
bahaya
mengalami lingkungan
gangguan 5. Anjurkan
melakukan
kesehatan
program
sebaiknya skrinning
meminta 6. Ajarkan
individu dan
pertolongan
kelompok
pada dukun berisiko tinggi
atau tentang bahaya
menyembeli lingkungan

hewan.
4 Wawancara : Ketidakpatuha SLKI SIKI
- Berdasarkan n Prevensi Primer Prevensi Primer
wawancara yang
Setelah dilakukan intervensi Dukungan
dilakukan kepada
salah satu perawat selama 1x60 menit maka kepatuhan program
di Pustu Wilayah tingkat kepatuhan meningkat pengobatan
RW.01
dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi
mengatakan
bahwa masyarakat 1. Verbalisasi kepatuhan
sangat jarang mengikuti anjuran menjalani
memanfaatkan
meningkat program
pelayanan
kesehatan. 2. Perilaku menjalnkan 2. Buat komitmen
Observasi: anjuran meningkat menjalani
- Hanya kurang
3. Perilaku mengikuti program dengan
lebih 5 % dari
total penduduk program baik
setiap kelompok perawatan/pengobata 3. Informasikan
usia yang
n meningkat program
mengunjungi
posyandu atau Prevensi Sekunder pengobatan
Pustu setiap Setelah dilakukan intervensi yang harus
bulannya.
selama 1x60 menit maka dijalani
Angket:
- RW 01 control gejala meningkat 4. Informasikan
merupakan salah dengan kriteria hasil : manfaat yang
satu RW 1. Kemampuan akan diperoleh
dikelurahan P
memonitor jika teratur
dengan tingkat
vaksinasi yang munculnya gejala menjalani
rendah yakni secara mandiri program
hanya 40% warga
meningkat pengobatan
yang sudah
divaksin 2. Kemampuan Prevensi Sekunder
sedangkan di melakukan Tindakan Edukasi Kesehatan
wilayah ini
pencegahan 1. Identifikasi
terdapat 7 warga
yang pernah meningkat kesiapan dan
terkonfirmasi 3. Kemampuan kemampuan
positif covid-19. menggunakan menerima
Alasan
sumber-sumber daya informasi
masyarakat tidak
melakukan yang tersedia 2. Sediakan materi
vaksinasi sebagian meningkat dan media
besar mengatakan
Prevensi Tersier Pendidikan
takut untuk
divaksin. Setelah dilakukan intervensi Kesehatan
Pemeriksaan selama 1x60 menit maka 3. Jelaskan factor
kesehatan :
tingkat pengetahuan resiko yng dapat
-
membaik dengan kriteria mempengaruhi
hasil : Kesehatan
1. Perilaku sesuai Prevensi Tersier
dengan pengetahuan Promosi Kepatuhan
membaik Pengobatan
2. Persepsi yang keliru 1. Identifikasi
terhadap masalah tingkat
membaik pemahaman
3. Menjalani pada penyakit,
pemeriksaan yang komplikasi dan
tidak tepat membaik pengobatan
4. Perilaku membaik yang dianjurkan
2. Sediakan
informasi
tertulis tentang
jadwal
pengobatan
3. Jelaskan
pentingnya
mengikuti
pengobatan
sesuai program
4. Jelaskan akibat
yang mungkin
terjadi jika tidak
mematuhi
pengobatan

REFERENSI :
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1,
Jakarta, PersatuanPerawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai