(ASUHAN KEHAMILAN)
a. Memberikan O2
b. Memberikan infus RL
c. Memantau perdarahan
d. Melakukan Pemeriksaan Dalam
e. Melakukan Rujukan ke dr. Sp.OG
Jawaban : B. Memberikan infus RL
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. USG
B. Rontgent
C. Gula Darah
D. Protein Urin
E. Kolesterol Darah
Jawaban : D. Protein Urin
PEMBAHASAN :
Diagnosa pada kasus diatas adalah : Anemia pada Kehamilan
Cukup istirahat
Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
Konsumsi tablet FE 90 tablet selama kehamilan
Disarankan dibarengi`konsumsi vit-C untuk mempermudah penyerapan FE
Konsumsi sayuran berwarna hijau
Menghindari minuman Penghambat FE
Pertanyaan : Sikap bidan tersebut sudah sesuai asas-asas etika medis berupa ?
A. Asas Truth
B. Asas Justice
C. Asas Veracity
D. Asas Autonomi
E. Asas Benefience
JAWABAN : ASAS JUSTICE
PEMBAHASAN
Asas Truth : Hak pasien memberikan informasi tentang dirinya yang sebenar-benarnya.
Asas Justice : Asas keadilan lahir, dan Hak asasi manusia, setiap org berhak mendapatkan pelkes yang adil.
Asas Autonomi : Hak Pasien untuk mengambil keputusan dan menetukan sendiri tentang Kesehatan, kehidupan, dll.
Asas Veracity : nilai yg diperlukan oleh pemberi pelayanan Kesehatan untuk menyampaikan bahwa klien sangat
mengerti.
Asas Benefience : prinsip moral, yang mengutamakan Tindakan yang ditujukan untuk kebaikan pasien.
Seorang bidan di TPMB melakukan diskusi dengan tim nya untuk memberikan pelayanan pada ibu hamil dan
keluarganya tentang birth plan yaitu penerapan tentang penundaan pemotongan tali pusat pada persalinan Kala II.
Pertanyaan : Prinsip manajemen asuhan apakah yang di terapkan pada kasus tersebut?
PEMBAHASAN
Bidan memutuskan untuk mengimplementasikan seluruh birth plan yang telah di buat ibu dan keluarga.
Dalam menjalankan tugas bidan berkewajiban mematuhi kode etik kebidanan salah satunya menghargai otonomi
pasien dan keluarga.
Dalam kasus pasien dan keluarga sudah menyampaikan rencana atau birth plan yang akan dijalankan. Maka setelah
menimbang dan mendiskusikan bersama tim mengenai pendapat pasien maka bidan berkewajiban menghargai otonomi
pasien sejauh hal tersebut tidak mengancam keselamatan pasien.