Anda di halaman 1dari 16

Bd. Erni Hernawati, SST., M.Keb., MM., Ph.D.

Topik: Kehamilan
Soal 1
Seorang Perempuan, 17 tahun G1P0A0 datang ke klinik kebidanan
diantar oleh orang tuanya. Hasil anamnesis telat haid 2 bulan karena
hasil pemerkosaan. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N
88x/menit, S 36,2°C, P 20x/menit. Palpasi tidak teraba ballotemen.
Hasil kolaborasi dengan Sp.OG ditegakkan diagnosis blighted ovum.
Dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan kuretase. Apakah
tindakan pencegahan konflik etik yang tepat pada kasus tersebut?
A.Persuasi
B.Negosiasi
C.Pembahasan etik
D.Informed Choice
E.Informed Consent
Pembahasan
Setelah menerima informasi, pernyataan pasien atau orang yang sah
mewakilinya yang berisi persetujuan atas rencana tindakan medis
yang diajukan oleh dokter dikenal sebagai informed consent. Ini
disebabkan oleh fakta bahwa kata "informed" berarti informasi atau
keterangan, dan "consent" berarti persetujuan atau izin. Tidak ada
alasan untuk menuntut tindakan dokter.

Jawaban : E
Soal 2
• Seorang Perempuan, 19 tahun G1P0A0 9 bulan datang ke TPMB untuk
kontrol kehamilan. Hasil anamnesis sudah dilakukan USG 2 mg yang lalu
dengan hasil letak sungsang IUGR. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg, N
84x/menit, S 36,5◦C, P 18x/menit. TFU 26 cm, puki, letak su bokong sudah
masuk PAP, DJJ + 152x/menit. Bidan menyarankan datang saja dulu ke
TPMB karena bayi kecil, kalau sudah ada tanda-tanda inpartu kalua tidak ada
kemajuan baru akan dirujuk. Pelanggaran apakah yang sesuai kasus tersebut?
a. Etika
b. Sikap
c. Moral
d. Etiket
e. Perilaku
Pembahasan
• Menurut Rose Mini (2010) perilaku moral adalah perilaku
seseorang dalam berhubungan dengan orang lain yang
mengacu pada seperangkat peraturan, kebiasaan, dan
prinsip-prinsip tertentu yang berdampak pada kesejahteraan
manusia.
• Norma moral menjadi tolak ukur yang digunakan
masyarakat untuk mengukur kebaikan seseorang.
• Norma moral digunakan untuk menentukan sikap dan
tindakan manusia dari segi baik buruknya sebagai manusia,
bukan sebagai pelaku peran tertentu dan terbatas.
• Jawaban : C
Soal 3
• Seorang Perempuan, 28 tahun G2P1A0 7 bulan datang ke
TPMB dengan keluhan demam. Hasil anamnesis selama 1
bulan ini sering merasa demam, badan keringatan. Hasil
pemeriksaan TD 110/80mmHg, N 84x/menit, S 36,5°C, P
18x/menit. TFU 26 cm, puka, letak kepala belum masuk PAP,
DJJ + 148x/menit. Apakah factor predisposisi pada kasus
tersebut ?
a. Kortisol
b. Estrogen
c. Progesteron
d. Kelenjar keringat
e. Human Chorionic Gonadotropin
Pembahasan
• Pada awal kehamilan hormon progesteron dihasilkan oleh
corpus luteum dan setelah itu secara bertahap dihasilkan
oleh plasenta. Kadar hormon ini meningkat selama hamil
dan menjelang persalinan mengalami penurunan. Produksi
maksimum diperkirakan 250 mg/hari. Peningkatan kadar
progesterone menyebabkan kenaikan suhu tubuh,
cadangan lemak, dan dapat memicu perkembangan
payudara (Tyastuti & Wahyuningsih, 2016)
• Jawaban : C
Soal 4
Seorang Perempuan, 25 tahun G1P0A0 7 bulan datang ke TPMB
untuk memeriksakan kehamilan. Hasil anamnesis payudara sakit dan
terkadang keluar cairan dari kemaluan sampai tembus pakaian. Hasil
pemeriksaan TD 110/70mmHg, N 88x/menit, S 36,6°C, P 20x/menit.
Kedua payudara membesar, colostrum + banyak. TFU 28 cm, puka,
letak kepala belum masuk PAP, DJJ + 146x/menit. Apakah factor
predisposisi pada kasus tersebut ?
a. Prolaktin
b. Estrogen
c. Progesteron
d. Human Placental Lactogen
e. Human Chorionic Gonadotropin
Pembahasan
Hormon hipofisis mempengaruhi terjadi penekanan kadar
FSH dan LH maternal selama kehamilan, namun kadar
prolaktin meningkat yang berfungsi untuk menghasilkan
kholostrum. Pada saat persalinan setelah plasenta lahir maka
kadar prolaktin menurun, penurunan ini berlangsung terus
sampai pada saat ibu menyusui (Tyastuti & Wahyuningsih,
2016).

Jawaban : A
Soal 5
• Seorang Perempuan, berumur 21 tahun hamil 3 bulan datang ke
TPMB untuk pemeriksaan hamil. Hasil anamnesis ibu mengeluh
takut tidak bisa melalui kehamilannya karena harus bekerja
membantu ekonomi keluarga. Hasil pemeriksaan TTV dalam
batas normal. TFU 2 jari diatas simfisis, ballottement +, DJJ +
154x/menit. Apakah bentuk perubahan psikis yang terjadi pada
kasus tersebut?
a. Malas
b. Sensitif
c. Cemburu
d. Emosional
e. Ambivalen
Pembahasan
• Perasaan ambivalen wanita hamil berhubungan dengan
kecemasan terhadap perubahan selama masa kehamilan,
rasa tanggung jawab, takut atas kemampuannya menjadi
orang tua, sikap penerimaan keluarga, masyarakat, dan
masalah keuangan. Perasaan ambivalen akan berakhir
seiring dengan adanya sikap penerimaan terhadap
kehamilan.
• Jawaban : E
Soal 6
• Seorang Perempuan, berumur 20 tahun hamil 3 bulan datang ke
TPMB untuk pemeriksaan hamil. Hasil anamnesis ibu mengeluh
badan sering terasa lemas, sulit tidur, tidak tenang. Saat ini
suami bekerja diluar kota dan sulit dihubungi karena signal
internet yang kurang baik . Hasil pemeriksaan TTV dalam batas
normal. TFU 2 jari diatas simfisis, ballottement +, DJJ +
154x/menit. Apakah faktor predisposisi pada kasus tersebut?
a. Faktor kepercayaan
b. Dukungan keluarga
c. Informasi
d. Biologis
e. Emosi
Pembahasan
• Kukungan keluarga terutama suami juga merupakan faktor
eksternal yang penting bagi ibu hamil. Dukungan suami
dapat mengurangi kecemasan sehingga ibu hamil trimester
1 dan 3 dapat merasa tenang dan memiliki mental yang
kuat dalam menghadapi persalinan (Shodiqoh & Syahrul,
2014).
• Jawaban : B
Soal 7
• Seorang perempuan, umur 35 tahun, G4P2A1 40 minggu datang ke RS dengan keluhan nyeri perut.

Hasil anamnesis: keluar darah berwarna merah kecoklatan dari jalan lahir sejak 3 jam yang lalu. Hasil

pemeriksaan: TD 90/ 60 mmHg, N 100 x/menit, S 37 0C, P 24 x/menit. TFU 36 cm , perut tegang,

keras seperti papan, bagian-bagian janin sulit dipalpasi. DJJ +100x/menit.

• Apakah masalah potensial pada janin sesuai kasus tersebut?


A. Prematur

B. Imatur

C. BBLR

D. IUFD

E. IUGR
Pembahasan
• Pembahasan : Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan
maternal plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada lapisan desidua
endometrium sebelum waktunya. Hal ini memungkinkan darah mengalir keluar vagina.
• perempuan yang berusia lebih dari 40 tahun ditemukan 2,3 kali lipat lebih mungkin
mengalami solusio dibandingkan perempuan yang berusia ≤ 35 tahun.
• Terapi solusio plasenta bervariasi tergantung pada usia gestasi dan kondisi ibu serta
janin. Bila janin sudah mencapai usia viabel, dan jika persalinan pervaginam belum
dapat dilaksanakan, pelahiran caesar darurat dipilih oleh sebagian besar klinisi.
• Komplikasi pada janin 1) Asfiksia ringan sampai berat dan kematian janin, karena
perdarahan yang tertimbun dibelakang plasenta yang mengganggu sirkulasi dan nutrisi
kearah janin. Rintangan kejadian asfiksia sampai kematian janin dalam rahim
tergantung pada beberapa sebagian plasenta telah lepas dari implantasinya di fundus
uteri. 2) Kelainan susunan sistem saraf pusat 3) Retardasi pertumbuhan 4) Anemia
• Jawaban : D
Terima kasih
Belajar adalah investasi terbaik untuk masa
depanmu. Tetap fokus pada tujuanmu, jadikan
pembelajaran sebagai kebiasaan sehari-hari dan
jangan pernah berhenti mengejar pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai