Zuriyah Zuriyah¹, Edi Eskak¹, Irfa’ina Rohana Salma¹, Nova Kata kunci:
Retnawati¹, Dwi Retno Sri Ambarwati², Ali Effendi³, dan Steffi anyaman pandan, kearifan lokal,
Anggraini Noor Azizah⁴ industri kreatif, pasar global, kriya
¹Balai Besar Standardisasi Pelayanan dan Jasa Industri Kerajinan dan Batik, berkelanjutan
Kementerian Perindustrian Jl. Kusumanegara No. 7, Kota Yogyakarta, Keywords:
Daerah Istimewa Yogyakarta woven pandanus, local wisdom,
²Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. creative industries, global markets,
Colombo No.1, Karang Malang Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta sustainable crafts
³D’Rayap Indonesia (Studio Seni Rupa/Desain: Produksi dan Pelatihan),
Mredo Kulon, Gatak RT.006, Bangunharjo, Sewon, Bantul Daerah Istimewa
Yogyakarta
⁴Prodi Seni Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia (ISI)
Yogyakarta, Jl. Parangtritis KM 6,5 Sewon, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta
Email : zuriyahjreng@gmail.com
ABSTRAK
Kriya anyaman pandan memiliki peran strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena
industri ini berbasis bahan lokal untuk dibuat menjadi berbagai produk estetik yang diminati pasar
nasional maupun global. Artikel ini merupakan kajian potensi dan prospek kriya anyaman pandan dari
jenis pandan samak (Pandanus odoratissimus L.f.) sebagai industri kreatif unggulan, berbasis kearifan
lokal. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang memaparkan tentang definisi, bahan
baku, peralatan, teknik produksi, dan hasil produknya. Hasil kajian ini diharapkan dapat menambah
wawasan tentang industri kriya berkelanjutan serta menginspirasi tumbuhnya usaha baru di bidang
kriya anyaman pandan di Indonesia.
ABSTRACT
Pandan woven crafts have a strategic role to improve people's welfare, because this industry is based
on local materials to be made into various aesthetic products that are in demand by the national and
global markets. This article is a study of the potential and prospects for woven pandanus craft from the
pandanus samak (Pandanus odoratissimus L.f.) species as a leading creative industry, based on local
wisdom. The method used is descriptive qualitative which describes the definition, raw materials,
equipment, production techniques, and product results. The results of this study are expected to add
insight into the sustainable craft industry and inspire the growth of new businesses in the field of
pandanus woven crafts in Indonesia.
Zuriyah, Z., dkk, Kriya Anyaman Pandan: Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal F04-1
PENDAHULUAN Pandanus odoratissimus L.f. paling mudah
Indonesia memiliki sumberdaya alam ditemui dalam habitat daerah pesisir pantai
yang yang melimpah, salah satunya adalah berpasir, sehingga lebih lazim sering
tumbuhan pandan. Tumbuhan pandan disebut sebagai pandan laut, meskipun
(Pandanus) dapat dimanfaatkan untuk sebenarnya juga ada yang tumbuh
pembuatan produk kriya dengan teknik mengelompok pada lahan daratan.
anyaman, namun tidak semua jenis pandan
dapat dimanfaatkan untuk anyaman. Jenis
pandan yang potensinya besar dan dapat
dimanfaatkan untuk membuat anyaman
adalah pandan samak atau biasa dikenal
dengan pandan laut(Pandanus
odoratissimus L.f.). Artikel ini akan fokus
mengkaji kemanfaatan pandan laut untuk
pembuatan kriya anyaman. Pandan
samal/laut adalah sejenis tumbuhan serupa
Gambar 1. Pandan samak/ laut (Pandanus
pohon, anggota suku Pandanaceae. odoratissimus L.f.) (Rahayu et al, 2008)
Tumbuhan ini tersebar di seluruh pantai-
pantai dan daratan di kawasan Asia Selatan Perawakan pandan laut berupa
dan Timur sampai ke Polinesia (Papua dan pandan pohon berukuran sedang hingga
Kepulauan Pasifik) (Shadily, 1984). besar. Batang tingginya mencapai tinggi 15
Syarat tumbuhan yang dapat m. Akar penopang tampak jelas, mencapai
dimanfaatkan untuk anyaman adalah tinggi 1 m atau lebih, berbintil tajam, kulit
memiliki serat yang panjang dan kuat luar abu-abu kecoklatan. Dedaunan
dalam daunnya, salah satunya adalah tersusun dalam karangan rapat, di ujung
Pandanus (GambarPandanus 1). atas batang, tersusun melingkar dalam 3
merupakan anggota Pandanaceae yang lingkarann; helaian daun berukuran 50-300
paling luas persebarannya dan kisaran cm x 5-16 cm, kaku, agak berlilin putih,
habitat yang ditempatinya. Pandanus dapat ujung meruncing, tepinya berduri kaku-
ditemukan mulai dari pantai berpasir sangat tajam, duri kuning pucat;
hingga hutan dataran tinggi dengan permukaan atas hijau, halus, duri pada
ketinggian sekitar 3500 mdpl ; dan mulai lipatan daun bagian atas tidak jelas,
dari hutan sekunder dan padang rumput pertulangan daun halus; permukaan bawah
dengan corak ragam tanah mulai dari tanah hijau pucat, pertulangan daun lebih jelas,
basah subur berhumus, kapur, rawa duri di sepanjang tulang daun utama, duri
gambut hingga tanah berpasir yang relatif membalik sangat jelas. Buah berupa buah
kering dan miskin zat-zat hara (Stone, majemuk dua tingkat (cephalium),
1982). Kondisi tanah berpengaruh terhadap membulat hingga bulat melonjong, keras,
ukuran tumbuh Pandanus tersebut. berat mencapai 15 kg, panjang 8-30 cm,
Zuriyah, Z., dkk, Kriya Anyaman Pandan: Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal F04-2
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
diameter 4-20 cm, hijau berubah menjadi odoratissimus L.f.) adalah jenis yang telah
oranye kemerahan bila masak, tersusun lama dimanfaatkan oleh masyarakat
atas jejalan 38-200 buah majemuk tingkat Indonesia untuk berbagai macam
satu (phalange); antara satu tingkatan keperluan, mulai dari bumbu masak, bahan
dengan tingkatan lainnya dipisahkan oleh obat, hingga keperluan keagamaan, dan
relung (Rahayu et al, 2008). anyaman (Rumphius, 1743; Grimble, 1934;
Penyebutan terhadap Pandanus Stone, 1984, Milliken, 1994; Englberger et
odoratissimus L.f. antara lain: pandan al,. 2003; Thomson et al,. 2006). Terkait
samak, pandan laut, pandan tebu, pandan dengan industri kriya anyaman, didapatkan
nipah, pandan bau-bau, pandan putih, data bahwa pada awal abad ke-20 kawasan
pandan kapur, pandan abu, pandan cucuk, Tangerang merupakan salah satu pusat
pandan duri, dan masih banyak lagi (Heyne, produksi kerajinan pandan di Indonesia,
1927). Pemberian nama daerah merujuk yang pada saat itu produknya sudah
kepada tiga hal penting, yaitu morfologi dipasarkan hingga ke mancanegara, antara
(termasuk kemiripan dengan jenis lain ke: Singapura, Belanda, Australia,
tumbuhan lain yang lebih dikenal misalnya Amerikan Serikat, Italia, dan Perancis
tebu, nipah), tempat tumbuh, dan (Hofstede, 1925).
kegunaannya. Pemberian nama daerah Industri anyaman pandan berpotensi
merujuk kepada ketiga hal tersebut besar menjadi produk kriya unggulan yang
merupakan praktek yang sangat umum dapat turut mendukung meningkatkan
dalam berbagai kebudayaan/kerifan lokal perekonomian daerah. Terlebih, saat ini
(Berlin, 1973, 1992). persebaran pasar semakin luas baik skala
Secara tradisional pandan digunakan nasional maupun global. Oleh karenanya,
oleh masyarakat di kawasan Malesia dan penumbuhan industri anyaman ini juga giat
Pasifik untuk berbagai macam keperluan dilakukan oleh Balai Besar Standardisasi
sehari-hari. Pemanfaatan pandan di bagian dan Pelayanan Jasa Industri Kerajian dan
barat Malesia (termasuk kawasan barat Batik (BBSPJIKB) Kementerian Perindustrian
Indonesia) tidak seluas di bagian timur RI di berbagai wilayah Indonesia, baik
Malesia (termasuk kawasan timur melalui skema kerjasama dengan
Indonesia) dan Pasifik (Powel, 1976; Stone, Pemerintah Daerah maupun program
1984; Leigh, 2002). Di bagian barat Tanggung Jawab Sosial atau Corporate
Indonesia umumnya hanya sebatas untuk Social Responsibility (CSR) dari perusahaan
peralatan rumah tangga seperti tikar, topi, BUMN dan swasta.
keranjang, dan upacara adat. Artikel ini akan mengkaji kriya
Marga Pandanus berjumlah sekitar anyaman pandan dari jenis pandan laut
700 jenis (Stone, 1982) dan keberadaanya yang berpotensi sebagai salah satu industri
di Pulau Jawa diperkirakan terdapat 16 jenis kreatif berbasis kearifan lokal. Pengetahuan
(Backer, 1925). Dari sekitar 700 jenis ini diharapkan dapat menambah wawasan
tersebut, pandan samak (Pandanus tentang industri kriya berkelanjutan serta
Zuriyah, Z., dkk, Kriya Anyaman Pandan: Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal F04-3
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
menginspirasi tumbuhnya usaha baru Menurut Raharjo, (2011); Eskak, (2012), seni
bidang kriya anyaman pandan di Indonesia. kriya adalah kreativitas seni dengan teknik
tertentu yang menghasilkan karya atau
METODOLOGI PENELITIAN produk yang indah dan fungsional. Dalam
Metode penulisan yang digunakan proses pengerjaan seni kriya, diperlukan
adalah deskriptif kualitatif dan sifat dan sikap rajin dan telaten dari awal
memaparkan tentang definisi, bahan baku, pembuatannya sampai pada proses akhir
peralatan, teknik produksi, dan hasil atau finishing produk. Jenis seni kriya
produk anyaman pandan. Metode ini didasarkan pada jenis bahan baku atau
memandu arah penulisan terhadap objek teknik yang digunakan, misalnya: kriya
secara fokus dan mendalam (Sugiyono, kayu, kriya logam, kriya batik, kriya
2020). Data dapat berupa: benda/produk, anyaman, dan lain sebagainya. Kriya
desain/gambar, teori, dari lapangan anyaman, disebut demikian karena metode
maupun literatur (Rohidi, 2011), dalam hal penciptaan atau pembuatannya dengan
ini objek yang dibahas adalah tentang kriya teknik anyaman, sedangkan bila
anyaman dari bahan pandan samak menggunakan bahan serat pandan, maka
(Pandanus odoratissimus l.f.) sebagai namanya menjadi kriya anyaman pandan.
industri kreatif yang berbasis kearifan lokal. Jadi, jika didefinisikan secara utuh, kriya
anyaman pandan adalah serat atau iratan
HASIL DAN PEMBAHASAN daun pandan yang dirangkaikan saling-
Kajian ini memberikan pengetahuan silang, tumpang-tindih, menelusup-keluar
tentang tumbuhan pandan laut sebagai silih berganti dengan hitungan rumus
bahan kriya anyaman. Dengan tingkat tertentu hingga menjadi sebuah benda
populasi tinggi dan keberadaannya yang yang kaku, lebih lebar, dan lebih besar yang
merata di seluruh kepulauan Indonesia, kemudian dibentuk menjadi suatu produk
potensi kerajinan anyaman berbahan dasar dengan kegunaan tertentu. Beberapa
pandan laut sangatlah besar dan layak produk kriya anyaman antara lain: tikar,
untuk terus dikembangkan. Kearifan lokal topi, keranjang, tas, dan perabotan lainnya.
tentang anyaman pandan juga ada dalam
masyarakat tradisional Indonesia yang Teknik Produksi Anyaman Pandan
menyebar di berbagai budaya daerahnya Teknik produksi anyaman pandan
masing-masing, sehingga berpotensi untuk seperti yang terlihat pada Gambar 2,
ditumbuhkan menjadi industri kreatif menggunakan sumber kearifan lokal
unggulan berbasis kearifan lokal. anyaman dari budaya Sunda yang
merupakan salah satu daerah penghasil
Definisi Kerajinan Anyaman anyaman terbaik di dunia. Tahapan
Indonesia memiliki kekayaan kesenian produksi anyaman pandan mencakup: (1)
yang diwariskan leluhur yang beraneka Daun muda pandan yang masih lentur
ragam. Salah satunya adalah seni kriya. dengan panjang ±1 m diambil untuk bahan
Zuriyah, Z., dkk, Kriya Anyaman Pandan: Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal F04-4
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
anyaman. Bagian ujung dan pangkal daun Lamanya perebusan dan ukuran aray
dipotong sehingga berukuran 80-100 cm; merupakan beberapa faktor yang
(2) Duri di bagian tepi daun dihilangkan mempengaruhi mutu hasil anyaman. Jika
dengan menggunakan alat panyucuk, pada penjemuran kurang sinar atau cuaca
kemudian daun dibelah memanjang mendung, maka hasil anyaman tampak
dengan panyoak menjadi 4 bagian. Daun berwarna putih kusam, sedangkan jika
yang telah dibelah tersebut dikenal dengan perebusan aray kurang lama maka aray
sebutan aray. Lebar aray dapat diatur mudah patah pada saat dianyam. Proses
dengan panyoak. Makin sempit lebar aray, menganyam samak tikar atau kaneron tas
hasil anyaman semakin halus. Getah atau membutuhkan waktu selama dua hari.
lendir yang terdapat pada aray dihilangkan Menurut Rahayu et al, (2008), dalam
dengan menggunakan pamaut sehingga pembuatan selembar tikar dengan ukuran
aray menjadi lentur dan mudah untuk 1,20 m x 2 m diperlukan tiga ikatan aray
dianyam; (3) Setelah terkumpul sebanyak bodas, dan apabila dibuat kaneron maka
satu genggam (biasanya dihasilkan dari biasanya dibutuhkan aray sebanyak dua
sekitar 20 lembar daun pandan), aray diikat, ikatan.
dijemur atau diangin-anginkan selama ± 2-
3 jam, dan kemudian dilipat menjadi 4
bagian; (4) Dilakukan perebusan aray
selama ± 6 jam, kemudian didiamkan atau
direndam dalam air selama ±2 jam; (5) Aray
diatuskan dengan tujuan untuk
menghilangkan sisa-sisa lendir yang masih
menempel pada daun, dan dilanjutkan
dengan pengeringan atau dijemur kembali
dibawah sinar matahari selama dua hari.
Tahapan proses ini menghasilkan aray
putihan atau aray bodas. Sebelum dianyam,
aray putihan dipukul-pukul secara perlahan
atau dipaut kembali agar menjadi lemas
dan permukaannya halus; (6) Dilakukan
penganyaman awal atau biasa disebut
dengan ngelabang karena bentuknya
seperti kaki kelabang, kemudian
dilanjutkan dengan penganyaman akhir
atau ngaput yaitu menutup bagian tepi
anyaman. Sebelum dipamerkan ataupun
dipasarkan, hasil anyaman tikar dijemur
kembali agar tidak terlihat tidak kusam.
Zuriyah, Z., dkk, Kriya Anyaman Pandan: Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal F04-5
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
Zuriyah, Z., dkk, Kriya Anyaman Pandan: Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal F04-6
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
budaya lokal dalam menghasilkan produk- Produk seni kriya menarik orang untuk
produk artistik dan fungsional untuk membeli karena selain indah, juga memiliki
memenuhi kebutuhan peralatan hidup kegunaan tertentu (Eskak & Salma, 2019).
manusia masa kini (Raharjo, 2011). Hal ini Pemanfaatan pandan untuk pembuatan
tak hanya terjadi di pasar dalam negeri, produk kriya merupakan peluang usaha
tetapi juga terjadi di global market. yang prospektif. Produk-produk dari
Menurut pendapat Eskak & Salma, (2020), industri ini merupakan barang-barang
tren green lifestyle, back to nature serta yang digunakan untuk keperluan
sustainable crafts sekaligus telah menjadi beraktivitas, fesyen, dan interior dalam
katalis bagi para konsumen dalam kehidupan sehari-hari. Bagi produsen atau
mengapresiasi hasil karya atau produk perajin, pemanfaatan tanaman pandan
ketrampilan tangan berbahan alam yang dalam usaha produktif pembuatan produk
dinilai tidak memberikan efek buruk bagi kriya dapat meningkatkan nilai ekonomis
kesehatan. Dalam hal ini, termasuk juga dari bahan baku yang awalnya tidak begitu
produk kriya anyaman pandan. berguna menjadi produk seni yang indah,
meningkat kegunaannya, dan memiliki nilai
ekonomi.
Produk atau karya seni dari Indonesia
umumnya diapresiasi tinggi oleh
masyarakat negara-negara maju (Raharjo,
2008) karena selain sebagai produk
fungsional (Raharjo, 2011) juga merupakan
produk seni budaya (Eskak, 2013). Maka tak
mengherankan banyak produk anyaman
pandan yang diekspor ke luar negeri. Hal
ini didukung dengan tren yang telah
Gambar 3. Tikar pandan/sajadah merubah pola pikir konsumen global dalam
(plazabanten.com, 2022)
mengapresiasi produk-produk ramah
lingkungan (green product) (Eskak &
Salma, 2020).
Salah satu profil industri kriya
anyaman pandan adalah IKM Saiyo Sakato
di Kenagarian Padang Laweh, Kecamatan
Koto VII, Kabupaten Sawahlunto Sijunjung,
yang telah berdiri sejak tahun 2010. Produk
yang dihasilkan antara lain tikar, sandal,
kipas, map biasa, map sleting, tas wanita,
Gambar 4. Goodie bag anyaman pandan tas pria kotak tisu, buras, sajadah, dan lain
bunga pita (Sukapura, 2022) sebagainya, yang kesemuanya dibuat
Zuriyah, Z., dkk, Kriya Anyaman Pandan: Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal F04-7
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
Zuriyah, Z., dkk, Kriya Anyaman Pandan: Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal F04-8
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
Zuriyah, Z., dkk, Kriya Anyaman Pandan: Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal F04-9
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
Zuriyah, Z., dkk, Kriya Anyaman Pandan: Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal F04-
10
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2022
Zuriyah, Z., dkk, Kriya Anyaman Pandan: Industri Kreatif Berbasis Kearifan Lokal F04-11