PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Proyek Usaha Mandiri ( PUM) adalah suatu kegiatan untuk melatih
mahasiswa mampu menentukan ,merencanakan, dan melaksanakan proyek usaha
tani berskala kecil yang dapat memberi keuntungan.Harapan melalui Praktek
Usaha Mandiri dapat berpartisipasi dalam mendukung keberhasilan pemerintah
membangun hutan yang saat ini dalam kondisi yang sangat memperhatikan.Hal
ini dapat dilihat dari penurunan produktifitas hutan alam karena adanya
eksploitasi hutan yang terjadi terus amenerus. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut maka perlu adanya penerapan silvikultur dengan cara melakukan
pembibitan yang nantinya bibit tersebut dapat di pakai untuk merehabilitas
hutan.pembibitan tanaman hutan seperti cendana (Santalum album Linn) Dan
Trengguli (Casia javanica) merupakan salah satu tahapan kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan bibit bagi kegiatan penanaman, baik rehabilitas guna
mengembalikan kondisi hutan agar agar mendekati kondisi sebelumnya. Selain
itu kegiatan pembibitan cendana untuk merehabilitas tempat-tempat terbuka,
sehingga dapat mempercepat proses penutupan tanah, yang pada ahkirnya akan
menurunkan laju erosi.
1
Barat, Timor Timur, Sumba dan Wetar. Berdasarkan inventarisasi Dinas
Kehutanan di NTT, kabupaten-kabupaten yang masih tercatat menghasilkan
Cendana sampai tahun 1995/ 1996 adalah 6 kabupaten yakni Kupang, Timor
Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Belu, Sumba Barat dan
Sumba Timur. Adapun manfaat dari cendana yaitu dapat diolah menjadi berbagai
barang kerajinan, berkhasiat sebagai penghalus kulit, peluruh keringat, pereda
kejang, pencegah mual, pengharum ruangan, pereda sakit perut, sakit kepala, dan
daunnya untuk obat sakit dan demam.
2
trengguli selalu didapat dipasar-pasar sebagai obat. Di Negara lain seperti
Portugal, republik Rusia, dan Belanda buah pohon trengguli digunakan sebagai
obat urus-ururs / kesulitan pencernaan (Heyne, 1987, hlm. 919-920).
1.2 Tujuan
1. Mengetahui teknik pembibitan tanaman cendana trengguli
2. Mengetahui kelayakan usaha pembibitan tanaman cendana dan trengguli
1.3 Manfaat
1. Sebagai informasi tentang cara pembibitan tanaman cendana (Santalum
album, Linn).
2. Sebagai informasi tentang cara pembibitan tanaman tanaman trengguli
(Cassia javanica).
3. Sebagai informasi tentang kelayakan usaha pembibitan tanaman cendana
(Santalum album Linn) dan tanaman trengguli (Cassia javanica)
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Taksonomi, Bioekologi dan Kegunaan Tanaman
2.1.1 Taksonomi Cendana
Lawrence dalam Hermawan (1993) mengklasifikasikan cendana Sebagai
berikut:
Kingdom :Plantae
Divisi : Spermathophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Santalales
Famali : Santalaceae
Genus : Santalum
Spesies : Santalum album Linn
4
mudah ditemukan di bawah lantai hutan. dari tingkat semai hingga umur 3-4
tahun naungan yang dibutuhkan semakin berkurang.
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Class : Magnoliopsida
Sub class : Rosidae
Ordo : Fabales
Famali : Caesalpiniaceae
Genus : Cassia
Spesies : Cassia javanica L
5
2.2.2 Kandungan Senyawa Kimia/Metabolit Sekunder dan Manfaat
TumbuhanTrengguli
Kandungan senyawa kimia yang ada pada kulit batang trengguliyaitu
alkaloid, flavonoid, polifenol, monoterpenoid dan seskuiterpenoid,steroid dan
triterpenoid, serta kuinon (Daus, 2019, hlm. 23).Flavonoid adalah senyawa
alami yang banyak ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan, mengkonsumsi
makanan yang mengandung flavonoid dapat mengobati berbagai penyakit
seperti kanker(antikanker), bakteri patogen (antibakteri), radang, disfungsi
kardiovaskular, antimikroba, dan antioksidan yang dapat mencegah luka akibat
radikal bebas (Arifin B, Ibrahim S, 2018; Shinta, Naily, Bambang,2018).Selain
itu, pohon trengguli bisa dipergunakan sebagai tanamanhias sebab memiliki
bentuk tajuk dan bunga yang indah (Wijayakususma,2000, hlm. 176)
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat
3.1.1. Waktu
September 2021 sampai januari 2022
3.1.2. Tempat
Lahahan arboretum kehutanan politeknik pertanian negeri kupang
3.2.1 Alat
Alat-alat yang dibutuhkan dalam pembibitan Cendana (Santalum album) dan
trengguli (Cassia javanica L.) secara detail tertera pada Tabel 1.
Tabel 1.Alat
N N Ketera
Kegunaan
o ama Alat ngan
Untuk membersihkan
1 P Milik
lahan persemaian dan membuat
. arang Prodi
patok persemaian
Sebagai takaran
2 B Milik
untuk membuat campuran media
. aki Prodi
dan untuk pengangkut polibag
3 G Milik
Untuk menyiram
. embor Prodi
4 P Milik
Sebagai peneduh
. aranet Prodi
7
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembibitan Cendana (Santalum album)
dan trengguli (Cassia javanica L.) secara detail tertera pada Tabel 2.
Tabel2. Bahan
N Nam Kegunaan Ke
o a Bahan terangan
8
diantaranya Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
PUM.
9
- Penyapihan
- Pemeliharaan
- Pemasaran
10
BAB IV
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
4.1 Sumber Dana
Dana kegiatan proyek usaha mandiri diperoleh dari Program Studi
Manajemen Sumber Daya Hutan, Jurusan Kehutanan, Politeknik Pertanian
Negeri Kupang sebesar Rp.300.000
4.2 Biaya
Dana yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan PUM dibagi atas dua
jenis yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan jenis biaya
yang bersifat statis ( tidak berubah) dalam ukuran tertentu. Biaya ini akan tetap
kita keluarkan meskipun kita tidak melakukan aktivitas apaun. Sedangkan biaya
variabel merupakan biaya berubah- ubah sebanding dengan perubahan volume
kegiatan usaha besar kecilnya produksi. Biaya produksi yaitu semua biaya yang
berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengelolaan bahan baku
menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan kedalam biaya bahan
baku , biaya tenaga kerja(Mulyadi, 2005).
11
Tabel 4. Rincian Dana Yang Dibutuhkan Dalam Biaya Tetap
N U Juml H
o raian ah Barang arga (Rp)
1 C 1
-
. angkul buah
2 L 2bua
-
. inggis h
3 S 1bua
-
. kop h
4 P 1
-
. arang buah
5 E 1
-
. mber buah
G 1
6 -
embor buah
P 3 7
7
aranet meter 8.000
Tota
78.000
l harga
12
demikian, rincian biaya variabel sebanyak 1 kali produksi disajikan pada Tabel
5.
Tabel 5. Rincian Dana Yang Dibutuhkan Dalam Biaya Variabel Cendana
Ju
N Ura mlah Harga
o ian (sat (Rp)
uan)
1 Ben ¼
70.000
. ih cendana (kg)
2 Bok 50
50.000
. asi (kg)
3 Tan 2
30.000
. ah (karung)
4 Sek 2
10.000
. am padi (karung)
5 Pol 1
30.000
. ybag (kg)
190.00
Total harga
0
2 50 50.000
Bokasi
(kg)
3 2 30.000
Tanah
(karung)
4 Sekam 2 10.000
padi (karung)
13
5 1 30.000
Polybag
(kg)
Total harga 1
70.000
14
a. Cendana = Rp.2.250.000 – Rp.190.000
= 2.060.000
b. Trengguli = Rp.3.000.000 – Rp.170.000
= Rp.2.830.000
Keuntungan = Rp.2.060.000 + Rp.2.830.000
= Rp.4.890.000
4.2.3. Analisis B/C Ratio dan R/C Ratio
Analisis usaha yang dilakukan menggunakan analisis B/C Ratio dimana hasil
analisis memperoleh nilai > 1 maka secara ekonomi usaha layak dijalankan dan
apabila B/C Ratio memperoleh nilai < 1 maka usaha ini tidak bisa
dilaksanakan .Sedangkan analisis R/C Ratio diperoleh dari perbandingan antara
total pendapatan dengan total biaya produksi.
a. B/C Ratio
1. Cendana
total keuntungan
¿
total biaya produksi
Rp .2060 .000
¿
Rp .190 .000
¿ 10.82
2. Trengguli
total keuntungan
=
total biaya produksi
Rp .2 .830.000
= Rp .170 .000
¿16.64
b. R/C Ratio
Merupakan Upaya pengembangan usaha dalam usaha kecil tidak terlepas
dari aspek keuangan yang salah satunya adalah dengan menganalisis biaya
yang berujung pada besarnya keuntungan yang akan diperoleh. Menurut
sukirmo (1994). Munawir (2010) berpendapat bahwa, analisis r/c ratio
15
adalah perbandingan antara total penerimaan dengan biaya. Semakin besar
nilai r/c ratio semakin besar pula keuntungan dari usaha tersebut.
Soekartawi (1995) lebih klanjut mengemukakan bahwa analisis
revenue cost ratio merupakan analisis yang memuat perbandingan antara
penerimaan dan pengeluaran. Tujuannya adalah untuk mengetahui layak atau
tidaknya usaha itu dilaksanakan dengan rumus:
R
a¿
C
keterangan:
Apabila R/C = 1 berarti tidak untung tidak pula rugi atau impas selanjutnya
bila R/C < 1 menunjukan usaha tersebut tidak layak dijalankan dan jika R/C
> 1 Maka usaha tersebut layak untuk diusahakan(soekartawi 2002).
1. Cendana
total penerimaan
=
total biaya produksi
Rp .2 .250.000
¿
Rp .190 .000
¿11,84
2. Trengguli
total pendapatan
¿
total biaya produksi
Rp .3 .000 .000
¿
Rp .170 .000
¿ 17,64
16
Berdasarkan analisis di atas, usaha ini layak secara ekonomi untuk dilaksanakan
karena memperoleh nilai ¿ 1.
= Rp.1.266
Berdasarkan analisis BEP di atas, maka usaha pembibitan ini mencapai titik
harga rata-rata yaitu Rp.1.266
b. Trengguli
1. BEP Produksi
Total biayaproduksi
=
Hargajual
17
Rp .170 .000
=
Rp .15 .000
= 11.33
Berdasarkan analisis BEP di atas, maka usaha pembibitan ini mencapai
produksi rata-rata yaitu 11.33
2. BEP Harga
Total biaya operasional
=
Total produksi
Rp .170 .000
= 200 anakan
= Rp.850
Berdasarkan analisis BEP di atas, maka usaha pembibitan ini mencapai titik
harga rata-rata Rp.850, sehingga usaha ini layak secara ekonomi.
18
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tingkat keberhasilan dalam kegian PUM ini dapat dilihat dari tahapan persiapan
dibawah ini, antara lain:
19
kemudian dibuat naugan dengan menggunakan waring, dan pembagian
bedeng semai sesuai dengan absensi mahasiswa. Kegiatan persiapan lahan
dapat dilihat pada Gambar 2.
1 Gem
. bor
2 Paran
. g
3 Wari
. ng
4 Seko
. p
20
5 Emb
. er
1 Beni
. h Cendana
2 Poly
. bag
3 Tana
. h
4
Pasir
.
21
5 Boka
. si
6
Air
.
Paranet
7
.
22
2. Pengisisan Polybag
Setelah persiapan media, langkah selanjutnya adalah pengisian
media kedalam polybag. Pengisian polybag (media sapih) dilakukan pada
minggu pertama bulan Oktober 2020. Dengan jumlah polybag yang diisi
yaitu 200 polybag, media yang diisi harus tersisa kurang lebih 1 cm, hal
ini dilakukan agar apabila pada saat penyiraman tanah tidak langsung
terpecik keluar dari polybag. Ukuran polybag yang digunakan untuk
budidaya Cendana yaitu 10x15 cm. Setelah semua polybag terisi lalu
disiram untuk memudahkan dalam penyemaian benih cendana. Kegiatan
pengisian polybag dapat dilihat pada Gambar 4.
23
.
Gambar 5. Perlakuan benih cendana
4. Pembenaman Benih
Kegiatan pembenaman benih dilakukan pada Hari Rabu tanggal 7
Oktober 2020. Kegiatan pembenaman yang dilakukan yaitu pembenaman
benih cendana pada media sapih (polybag). Kegiatan pembenaman benih
cendana dapat dilihat pada Gambar 6.
1.) Penyiraman
24
Penyiraman dimulai sejak benih mulai ditanam, dimana pada
saat itu benih membutuhkan air yang cukup banyak untuk berkecambah.
Oleh karena itu penyiraman harus dilakukan secara rutin 2 x sehari
yakni pagi dan sore dengan menggunakan gembor. Kegiatan
penyiraman dapat dilihat pada Gambar 7.
25
Pemangkasan inang primer dilakukan apabila pertumbuhan
inang lebih tinggi dari cendana. Hal ini dilakukan agar tidak
menghambat cendana dalam memperoleh cahaya matahari untuk proses
fotosintesis. Kegiatan pemangkasan inang primer dapat dilihat pada
Gamabr 9.
26
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada masa
perkecambahan, benih tumbuh tidak seragam. Dari 150 jumlah benih yang
disemaikan dalam polybag, jumlah benih yang dapat hidup sebanyak 150
polybag dan belum ada yang mati, kering ataupun cacat. Sehingga jumlah
yang tumbuh adalah 150 anakan.
Kegiatan pemasaran Cendana dilakukan dari bulan Desember
sampai Januari 2022. Kegiatan pemasaran dilakukan dengan cara menawarkan
langsung pada konsumen. Pemasaran tanaman cendana dijual per polybag,
dengan harga Rp 15.000. Dari total pembibitan yang diterdapat 150 polybag
yang tumbuh, Jumlah semai yang terjual adalah 20 polybag dengan total
pendapatan sebesar Rp.300.000. Modal yang digunakan dalam pembibitan
cendana adalah Rp.190.000. Berdasarkan data di atas diketahui bahwa
kegiatan pembibitan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 110.000 Oleh
karena itu, usaha pembibitan tanaman cendana layak untuk dilanjutkan.
Kegiatan pemasaran dapat dilihat pada Gambar 11.
27
1.1.5. Tahapan Persiapan pembibitan trengguli
Tahapan persiapan yang dilakukan meliputi :
1. Survei tempat
Kegiatan survei tempat merupakan langkah awal yang harus
dilakukan terlebih dahulu. Tempat kegiatann PUM yang baik
dilakukan di daerah yang datar, dekat dengan sumber air, dan dekat
dengan jalan. Kegiatan survei tempat dilakukan pada bulan September
2021. Lokasinya dipilih yaitu persemaian Jurusan Kehutanan. Hasil
survei tempat pembibitan dapat dilihat pada Gambar 12.
2. Persiapan Lahan
Persiapan lahan dilakukan pada bulan September 2020. Kegiatan
yang dilakukan dalam tahapan persiapan meliputi pembersihan lahan dari
gulma, mengukur secara keseluruhan lahan yang telah ditentukan dan
kemudian dibuat naugan dengan menggunakan waring, dan pembagian
bedeng semai sesuai nomor urut. Kegiatan persiapan lahan dapat dilihat
pada Gambar 13.
28
Gambar 13. Tahap persiapan
1
Parang
.
2
Sekop
.
3
Gembor
.
4
Ember
.
29
5
Waring
.
1 Benih
. trengguli
2
Polybag
.
3
Tanah
.
30
4
bokasi
.
5
Tissue
.
6
Air
.
4
7
7 Sekam
padi
1. Persiapan benih
Pada kegiatan PUM ini hal pertama yang digunakan untuk
pembibitan trengguli adalah mempesiapkan benih siap tumbuh, dan benih
harus dalam kondisi sehat.
31
Gambar 14. Benih trengguli
2. Proses perkecambahan
Awal dari perlakuan benih trengguli mula mula benih disimpan dalam satu
wadah yang dapat menampung benih dan dapat bertahan pada kondisi suhu
yang panas.
Gambar 15.
Benih trengguli yang direndam dengan air panas Setelah
perendaman selama satu hari satu malam benih kemudian
dibungkus dalam tissue dan dikantungkan selama tiga hari
tiga malam setelah itu benih siap ditamam
32
Gambar 16. Benih bibungkus didalam tissue dan dikantungkan
3. Pembenaman Benih
Kegiatan pembenaman yang dilakukan yaitu pembenaman benih trengguli
pada media sapih (polybag). Kegiatan pembenaman benih trengguli dapat
dilihat pada Gambar 16.
4. Tahap Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan dilakukan mulai dari benih ditanam pada polybag dan
benih ditabur pada bedeng tabur sampai benih tersebut sudah menjadi bibit
yang siap ditanam di lapangan. Dan apun kendala dilapangan seprti tanaman
yang terserang hama
5. Penyiraman
Penyiraman dimulai sejak benih mulai ditanam, dimana pada saat itu benih
membutuhkan air yang cukup banyak untuk berkecambah. Oleh karena itu
33
penyiraman harus dilakukan secara rutin 2 x sehari yakni pagi dan sore
dengan menggunakan gembor. Kegiatan penyiraman dapat dilihat pada
Gambar 18
34
7. Pemasaran
Praktek pembibitan trengguli dikemas dalam mata kuliah Proyek Usaha
Mandiri (PUM) yang dalam pelaksanaannya dilakukan di Persemaian benih
jurusan Kehutanan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada masa perkecambahan, benih
tumbuh tidak seragam. Dari 200 jumlah benih yang disemaikan dalam
polybag, jumlah benih yang dapat hidup sebanyak 170 polybag dan ada yang
mati, kering ataupun cacat ini sebabkan karena diserang oleh hama sebanyak
30 p0libag.
Kegiatan pemasaran trengguli dilakukan dari bulan Desember sampai Januari
2022. Kegiatan pemasaran dilakukan dengan cara menawarkan langsung pada
konsumen. Pemasaran tanaman cendana dijual per polybag, dengan harga Rp
15.000. Dari total pembibitan yang diterdapat 170 polybag yang tumbuh.
Jumlah semai yang terjual adalah 50 polybag dengan total pendapatan
sebesar Rp.750.000. Modal yang digunakan dalam pembibitan trengguli
adalah Rp.170.000. Berdasarkan data di atas diketahui bahwa kegiatan
pembibitan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 580.000 Oleh karena itu,
usaha pembibitan tanaman cendana layak untuk dilanjutkan. Kegiatan
pemasaran dapat dilihat pada Gambar 20.
35
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari hasil Praktek Usaha Mandiri (PUM) ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Teknik budidaya tanaman cendana (Santalum album Linn) meliputi kegiatan
penentuan lokasi, pembersihan lokasi, persiapan media, pengisiaan polybag,
perlakuan benih, pembenaman benih, pemeliharaan dan pemasaran. Dan
teknil budidaya tanaman trengguli (Cassia javanica) meliputi kegian
penetuan lokasi, pembersihan lokasi, persiapan media, pengisian polybag,
perlakuan benih, pembenaman benih pemeliharaan, dan pemasaran.
2. Usaha pembibitan cendana layak dikembangkan karena mengalami
keuntungan sebesar Rp. 110.000 sedangkan untuk pembibitan trengguli
layak dilanjutkan karena mendapat keuntungan sebesar Rp. 580.000
6.2. Saran
Dalam melakukan teknik pembibitan cendana dan trengguli perlu diperhatikan dari
cara perlakuan benih dan komposi media agar proses perkecambahan benih dapat
berjalan dengan baik dan juga untuk media harus lebih bayak memberikan porositas
yang cukup agar pertumbuhan tanaman tidak tertekan dan tidak lupa juga untuk
naungan agar pertumbuhan semai tetap tumbuh dengan baik
36
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, B, Ibrahim, S (2018) Struktur Bioaktivitas dan Antioksidan Flavonoid. Jurnal
Zarah Vol. 6 No. 1. Hlm 21-29
Daus, D. (2019). Skrining Fitokimia dan Pembuatan Ekstrak Kulit Batang Trengguli
(Cassia javanica L.) dengan Metode Maserasi. Karya Tulis Ilmiah Prodi
Farmasi, Akademi Farmasi Bumi Siliwangi Bandung: Tidak Diterbitkan
Hamzah, Z. 1976. Sifat Silvika dan Silvikultur Cendana (Santalum album L.)Di
Pulau Timor (Silvical Characteristics and Silviculture of Sandal Wood
(Santalum album L.) In The Island of Timor). Laporan. Departemen
Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Lembaga
Penelitian Hutan, Bogor.
Rahayu, S., Wawo, A.H., Noordwijk, M. van, Hairiah, K.,2002. Cendana, Deregulasi
dan StrategiPengembangannya. World Agroforestry Centre –ICRAF,
Bogor
37