Nama Kelompok :
Daftar isi .. i
Bab I Pendahuluan
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh bioherbisida yang berasal dari ekstrak daun ketapang
(Terminalia catappa) terhadap pembasmian gulma rumput teki (Cyperus rotundus)?
C. Tujuan
Mengetahui pengaruh bioherbisida yang berasal dari ekstrak daun ketapang
(Terminalia catappa) terhadap pembasmian gulma rumput teki (Cyperus rotundus).
D. Manfaat
1. Adanya bioherbisida dalam bidang pertanian dapat mengefisienkan waktu, tenaga
kerja, dan biaya untuk membasmi gulma
2. Mengurangi efek bahaya bagi manusia, komponen anorganik seperti tanah dan
udara, serta tidak mematikan tanaman budidaya.
3. Rumput teki yang telah mati hendaknya dibiarkan mati di tempatnya agar
diuraikan oleh detrivor tanahkemudian menjadi unsur hara yang dapat diserap
tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Tanaman Jagung (Zea mays)
Secara umum jagung mempunyai pola pertumbuhan yang sama, namun interval
waktu antartahap pertumbuhan dan jumlah daun yang berkembang dapat berbeda.
Pertumbuhan jagung dapat dikelompokkan ke dalam tiga tahap yaitu (1) fase
perkecambahan, saat proses imbibisi air yang ditandai dengan pembengkakan biji
sampai dengan sebelum munculnya daun pertama; (2) fase pertumbuhan vegetatif,
yaitu fase mulai munculnya daun pertama yang terbuka sempurna sampai tasseling
dan sebelum keluarnya bunga betina (silking), fase ini diidentifiksi dengan jumlah
daun yang terbentuk; dan (3) fase reproduktif, yaitu fase pertumbuhan setelah
silking sampai masak fisiologis.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species : Cyperus rotundus
Gambar 3.2 Rumput Teki
2001).
b. Batang
Batang Rumput teki (Cyperus rotundus)
tumbuh tegak, berbentuk segitiga, berongga
kecil dan agak lunak, tingginya 10-30 cm dan
penampangnya 1-2 mm, membentuk umbi di
pangkal batang, membentuk rimpang panang
yang dapat membentuk tunas baru, dan daun-
Gambar 3.4 Batang Rumput Teki
daun terdapat di pangkal batang
(Tjitrosoepomo, 2001).
c. Daun
Daun Rumput teki (Cyperus rotundus)
berbangun daun garis, licin, tidak berambut,
warna permukaan atas hijau tua sedangkan
permukaan bawah hijau muda, mempunyai
parit yang membujur di bagian tengah, dan
Gambar 3.5 Daun Rumput Teki
ujungnya agak runcing (Tjitrosoepomo, 2001).
d. Bunga
Bunga Rumput teki (Cyperus rotundus)
memiliki bulir longgar terbentuk di ujung
batang, braktea dua sampai empat, tidak rontok,
panjangnya melebihi panjang perbungaan,
bercabang utama 3- 9 yang menyebar, dan satu
bulir berbunga sepuluh sampai empat puluh Gambar 3.6 Bunga Rumput Teki
(Tjitrosoepomo, 2001).
e. Buah
Buah rumput teki (Cyperus rotundus L.)
berbentuk bulat telur berisi tiga dan panjangnya
kurang lebih 1,5 mm. Buah rumput teki
tersusun berselang-seling sedikit bertumpang-
tindih dan merapat ke sumbu, buah rumput teki Gambar 3.7 Buah Rumput Teki
berbentuk bulat telur, dan lepes
(Tjitrosoepomo, 2001).
f. Biji
Biji rumput teki (Cyperus rotundus) terdiri dari
10-40 buliran yang tersusun berselang-seling,
sedikit bertumpang-tindih dan merapat ke
sumbu, biji berbentuk bulat telur dan lepes,
panjangnya kurang lebih 3 mm, berwarna
coklat kemerah-merahan, benang sari dan putik Gambar 3.8 Biji Rumput Teki
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Family : Combretaceae
Genus : Terminalia
Species : Terminalia catappa
C. Variabel Penelitian
Variabel manipulasi : konsentrasi ekstrak daun ketapang 0% sebagai kontrol, 3%,
7%, dan 10%
Variabel respon : mortalitas rumput teki
Variabel kontrol : jenis rumput teki, umur tanaman, media tanam, waktu dan
volume penyiraman,
D. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAK) dengan menggunakan satu perlakuan, yaitu perbedaan konsentrasi ekstrak
daun ketapang. Konsentrasi daun ketapang yang digunakan adalah 0% sebagai
kontrol, 3%, 7%, dan 10% dengan lima kali penguangan, sehingga diperoleh 20 unit
eksperimen.
Desain eksperimen penelitian ini seperti pada tabel di bawah ini.
Perlakuan Pengulangan
Ekstrak Daun
1 2 3 4 5
Ketapang (%)
A (0%)
B (3%)
C (7%)
D (10%)
A1 B2 C3 D4 D5
B1 C2 D3 A4 C5
C1 D2 A3 B4 B5
D1 A2 B3 C4 A5
Rumput teki dibiakkan pada polybag. Setiap rumput teki diberikan pemberian ekstrak
daun ketapang sebanyak 10 ml/polibag, penyiraman yang merata serta jumlah
tanaman rumput teki pada polibag sebanyak lima buah per perlakuan.
b) Rendemen ekstrak
Rendemen ekstrak etanol daun ketapang (Terminalia catappa) dihitung
dengan membandingkan bobot awal simplisia dengan bobot akhir
ekstrak yang dihasilkan.
% Rendemen = Bobot ekstrak yang dihasilkan x 100%
Bobot awal simplisia
Keterangan :
a = bobot cawan kosong
b = bobot sampel dan cawan sebelum dikeringkan dalam oven
c = bobot sampel dan cawan setelah dikeringkan dalam oven.
3. Penapisan Fitokimia (Ayoola et al., 2008.)
Pemeriksaan kandungan kimia dalam daun ketapang (Terminalia catappa)
diantaranya:
a) Identifikasi senyawa saponin
0,5 g ekstrak ditambahkan 5 ml air suling di tabung percobaan. Larutan
dikocok secara perlahan dan diamati hingga terbentuk busa yang stabil.
Ayoola, GA., Coker HAB., Adesegun SA., Adepujo AA., Obaweya K., Ezennia
EC., Atangbayila TO. 2008. Phytochemical Screening and Antioxidant
Activities of Some Selected Medicinal Plants Used for Malaria Therapy
in Southwestern Nigeria. Journal of Pharmaceutical Research, 7 (3), p.
1019-1024
Farnswoth., Norman N. 1966. Biological and Phytochemical Screening of Plants.
Journal of Pharmaceutical Sciences. Volume 55, Number 3.
Gunawan, D. 1998. Tumbuhan Obat Indonesia. Yogyakarta: Pusat Penelitian Obat
Tradisional UGM
Harborne, J. B. 1996. Metode Fitokimia. Penuntun Cara Modern Menganalisis.
Padmawinata K, Sudiro I, Penerjemah. Penerbit Institut Teknologi
Bandung, Bandung
Lawai, O. A. dan O. Adebola.2009. Chemical Composition of The Essential Oils of
Cyperus Rotundus L. From South Afrika. Journal Molecules. Hal 2909-2917
Tjitrosoepomo. G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada. University
Press