Anda di halaman 1dari 12

Biocelebes, Agustus, 2019 Volume 13 Nomor 2

JENIS-JENIS TUMBUHAN PALEM TEGAK DAN KAJIAN ETNOBOTANI


DI DUSUN SALUKI DESA TUWA KECAMATAN GUMBASA
KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH

Achmad Ramli L.)1*, Samsurizal M. Suleman)2 dan Ramadanil)1


1
) Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Tadulako,
2
) Jurusan Biologi, FKIP Universitas Tadulako
Kampus Bumi Tadulako Tondo, Jl.Sukarno Hatta km 9 Palu Sulawesi Tengah
Telepon/Fax : 0451-422844,
*Koresponden author: Achmad.r36@yahoo.com.

ABSTRACT

The Research entitled “Diversity of erect palm species and its Etnobotanical study at
Tuwa Village Saluki Hamlet Gumbasa district, Sigi regency” has been conducted from
October to December 2016. The research aimed to study the diversity of Arecaceae and its
usefulness by local people in the studied area. The metode of collecting data and sample
conducted a survey include exploration in the field without ignoring the abiotic factors include
temperature and humidity, well as tte questionnaire interviews with responden 10 people.
The results showed that 9 species of Arecaceae with aspects of their use people in the tuwa
village saluki hamlet. The data analysis of Arecaceae plants untilized by the community that
is 4 aspect, which consists of medicine (2 species), food (4 species), crafts (1 species), and
building materials (3 species).

Keywords: Palm, Etnobotanical Study, Lore Lindu National Park (TNLL).

PENDAHULUAN tidak banyak manfaatnya untuk kehidupan


Indonesia dikenal sebagai negara (Nazaruddin, 1997).
yang kaya dengan berbagai jenis palem, Palem sudah tidak asing lagi bagi
diperkirakan ada sekitar 460 jenis palem masyarakat Indonesia, karena tumbuhan
yang termasuk dalam 35 genus dan palem disamping menghasilkan ekonomi
tersebar di wilayah Indonesia. Oleh juga sangat menarik menjadi tanaman
karena jenisnya begitu banyak, belum hias, seperti palas biru, korma rawa dan
semua palem yang tumbuh di Indonesia lain - lain. Dengan semakin meningkatnya
ini diketahui namanya. Hal ini disebabkan laju kerusakan hutan tumbuhan palempun
banyak jenis palem tumbuh tersebar di semakin berkurang di alam. Padahal
hutan-hutan Indonesia, baik di Sumatera, tanaman palem belum semuanya dapat
Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, hingga diketahui manfaatnya bagi kehidupan.
pulau-pulau kecil. Biasanya yang luput Beberapa manfaat palem yang digunakan
dari pengamatan merupakan jenis yang masyarakat seperti Aren untuk gula, tuak,
penampilannya kurang mencolok atau buahnya untuk kolang - kaling, kelapa
kurang menarik sebagai tanaman hias dan untuk bahan sayuran, juga bahan dasar

ISSN-p : 1978-6417 ISSN-e : 25805991 Page 162


Ramli, dkk. Biocelebes. Agustus. 2019. Volume 13 Nomor 2, Halaman 162-173

minyak, kelapa sawit untuk bahan minyak, (Calamus, sp) yang tingkat bervariasi.
sabun dan lain - lain, rotan untuk kerajinan Hingga saat ini lebih dari 20 jenis telah
rumah tangga. Dan beberapa jenis palem dikenal, dan beberapa diantaranya
yang dijadikan tanaman perhiasan mungkin penting secara ekologis sebagai
(Nazaruddin, 1997). jenis khas dari tipe vegetasi tertentu atau
Provinsi Sulawesi Tengah merupakan sebagai indikator dari habitat yang
wilayah yang dihuni oleh berbagai macam spesifik. Sampai taraf tertentu ini juga
etnis baik yang bersifat migran ataupun berlaku bagi pinanga serta berbagai jenis
yang merupakan masyarakat asli. tumbuhan terna dan paku-pakuan.
Berdasarkan data yang ada tercatat Walaupun masih memerlukan
sebanyak 19 suku asli yang populasinya penyelidikan yang lebih dalam, sementara
cukup besar, diantaranya adalah Suku ini tipe vegetasi utama di Taman Nasional
Kaili terutama tinggal di wilayah ini dapat dikatakan memiliki penyebaran
kabupaten Parigi Moutong, Donggala, Sigi menurut ketinggian (Pitopang dan Basri,
dan kota Palu (Pitopang dan 2002 ).
Ramawangsa, 2016). Masyarakat Dusun Saluki Desa
Menurut Mogea (2002) Sulawesi Tuwa, kecamatan Gumbasa, kabupaten
memiliki tingkat endemisitas palem yang Sigi. Sangat memanfaatkan tumbuhan
tinggi (72%), dimana 68% spesies dan Palem dalam kehidupan sehari-hari,
58% genus palem yang tumbuh di masyarakat Desa Tuwa memanfaatkan
bioregion ini adalah asli Sulawesi. Di tumbuhan sebagai bahan pangan, ramuan
antara jenis-jenis palem yang ada dua obat-obatan, bahan konstruksi bangunan,
diantaranya endemik untuk Sulawesi dan lain sebagainya.
Tengah, yaitu Gronophyllum sarasinorum Penelitian ini bertujuan untuk
dan Pinanga sp. nov (longirachilla). mengetahui dan menggali pengetahuan
Beberapa spesies palem Sulawesi lainnya masyarakat Desa Tuwa dalam
yang endemik adalah Pigafetta elata pemanfatan tumbuhan jenis Palem. Hasil
Becc., Licuala celebica Miq., serta dari penelitian ini diharapkan dapat
beberapa spesies rotan seperti taimanu menjadi bahan informasi untuk
(Korthalsia celebica), tohiti (Calamus pengembangan, pemanfaatan dan
inops Becc. ex. celebicus Becc.), batang pelestarian tumbuhan berguna secara
(Calamus zollingerii Becc.), Calamus lestari yang berbasis kepada kearifan lokal
minahassae, Calamus koordersianus masyarakat, khususnya di sekitar hutan
Becc., Calamus symphisipus Mart. dan Saluki kawasan Taman Nasional Lore
lain-lain. Lindu.
TNLL terdapat pada vegetasi penutup
yang didominasi berbagai jenis rotan

ISSN-p : 1978-6417 ISSN-e : 25805991 Page 163


Ramli, dkk. Biocelebes. Agustus. 2019. Volume 13 Nomor 2, Halaman 162-173

Waktu dan Tempat Penelitian 2012). Metode ini tidak menggunakan


Penelitian ini dilaksanakan di ukuran dan jarak tertentu serta tidak ada
Kawasan Taman Nasional Lore Lindu, batasan dalam pengambilan sampel
yaitu dusun Saluki Desa Tuwa yang sehingga efektif untuk mendapatkan
terletak di Kecamatan Gumbasa sampel yang lebih banyak. Metode ini
Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Waktu dilakukan dengan cara menjelajahi setiap
peneltian dari Bulan Mei sampai Juni sudut suatu lokasi dimana penelitian
2016. dilakukan, yaitu di sekitar Resort/hutan
Alat dan Bahan Penelitian Saluki, kawasan Taman Nasional Lore
Alat dan bahan yang digunakan yaitu Lindu.
alat tulis menulis untuk mencatat data Pengambilan sampel jenis-jenis
atau sampel yang didapatkan di lapangan, tumbuhan dari suku Arecaceae yang ada
label untuk memberi tanda pada setiap pada tiap stasiun dicatat jenisnya dan
sampel, gunting stek untuk mengambil dihitung jumlah individunya. Jenis
sampel, korandigunakan untuk tumbuhan dari suku Arecaceae yang
membungkus sampel, parang digunakan sudah diketahui jenisnya akan dituliskan
untuk merintis jalur, plastik nener di secara langsung nama latinnya ke dalam
gunakan untuk menyimpan sampel, tabel dan dicatat jumlah individu jenisnya.
spritus digunakan untuk mengawetkan Jenis tumbuhan dari suku Arecaceae yang
sampel, lembar kuisioner dan kamera belum diketahui namanya, dikoleksi untuk
untuk dokumentasi penelitian. diidentifikasi di Laboratorium Biodiversity
Prosedur Kerja Universitas Tadulako, dengan
Observasi menggunakan panduan kunci identifikasi
Observasi dilakukan agar dapat tumbuhan Practical Plant Identification
diperoleh gambaran umum mengenai (Cullen, 2006).
lokasi yang dijadikan tempat penelitian, Penentuan jumlah sampel, Sampel
dan pengumpulan data yang dapat yang digunakan dalam penelitian ini
menunjang penelitian. menggunakan sampel purposif atau
Pengumpulan Data dan Sampel purposive sampling. Sampel purposif
Penelitian terhadap inventarisasi digunakan dalam penelitian kualitatif
jenis-jenis palem dilakukan secara survey sehingga penelitian ini tidak bermaksud
di sekitar Resort/hutan saluki kawasan untuk mengeneralisasi seluruh objek
Taman Nasional Lore Lindu. Survey penelitian. Sehingga sampel penelitian
dilakukan meliputi eksplorasi ke lapangan. tidak perlu mewakili populasi. Adapun
Tehnik pengumpulan data dan pertimbangan penelitian sampel bukan
sampel dilakukan dengan metode berdasarkan populasi didalam smapel.
eksplorasi (Kusmana, 1997) dan (Melati, Pertimbangannya lebih pada kemampuan

ISSN-p : 1978-6417 ISSN-e : 25805991 Page 164


Ramli, dkk. Biocelebes. Agustus. 2019. Volume 13 Nomor 2, Halaman 162-173

sampel (informan) untuk memasok suku Arecaceae yang telah ditemukan di


informasi selengkap mungkin tentang lokasi penelitian seperti persebaranhabitat
aspek pemanfaatan tumbuhan jenis serta potensi penggunaan tumbuhan
palem, dalam hal ini orang yang dianggap tersebut di masyarakat pada umumnya.
paling tau tentang segala segi
pemanfaatan tumbuhan palem mulai dari HASIL DAN PEMBAHASAN
obat, pangan maupun kerajinan tangan, Gambaran Umum Lokasi Penelitian
untuk informan yang akan di wawancarai Keadaan Geografis (Letak dan Batas
adalah ketua adat, dukun kampung, serta Wilayah)
masyarakat biasa (Sugiyono, 2007). Letak Dusun Saluki Desa Tuwa
Wawancara Tentang Pemanfaatan berada di wilayah Kecamatan Gumbasa,
Tumbuhan Palem Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah
Wawancara dilakukan terhadap yang terletak 6 km dari ibu kota
masyarakat yang tentunya banyak kecamatan. Dusun Saluki Desa Tuwa
mengetahui tentang pemanfaatan secara orbitasi atau jarak dari pusat
tumbuhan palem. Kemudian mencari pemerintahan adalah sebagai berikut :
informasi dari masyarakat tersebut  Jarak ke Ibu Kota Provinsi : 53 km
tentang nama lokal dari tumbuhan  Jarak ke Ibu Kota Kabupaten : 50 km
tersebut, organ/bagian tumbuhan yang  Jarak ke Ibu Kota Kecamatan : 6 km
digunakan, manfaat dalam mengobati Batas Wilayah secara administratif
penyakit, pangan dan kerajinan tangan Dusun Saluki Desa Tuwa adalah :
serta cara pengolahan/pemakaiannya.  Utara : Kecamatan Gumbasa
Faktor lingkungan yang diukur pada berbatasan dengan
penelitian ini adalah ketinggian tempat kecamatan Tanambulava
dan titik lokasi pengambilan sampel diukur  Timur : Perbatasan dengan
menggunakan GPS (Global Position Kecamatan Palolo dan
Sistem). Adapun faktor fisik pendukung Lindu
lainnya akan diukur pula seperti  Selatan : Berbatasan dengan
kelembapan dan suhu. Kecamatan Kulawi
Analisa Data  Barat : Berbatasan dengan Dolo
Dalam penelitian ini, analisa data Selatan
yang digunakan adalah analisis data Dusun Saluki Desa Tuwa mempunyai
kualitatif, analisis yang dilakukan dengan luas wilayah seluas 34 km2, dan terletak
metode deskriptif yaitu metode pencarian pada ketinggian 229 mdpl. Di Wilayah
fakta dengan interprestasi yang tepat. Desa Tuwa ini terdapat penangkaran
Dalam hal ini, mendeskripsikan hal-hal burung maleo yang terletak di tepi sungai
yang berhubungan dengan tumbuhan

ISSN-p : 1978-6417 ISSN-e : 25805991 Page 165


Ramli, dkk. Biocelebes. Agustus. 2019. Volume 13 Nomor 2, Halaman 162-173

saluki seluas ±2-3 Ha, dan masih dari jumlah laki-laki 907 jiwa dan
termasuk dalam Kawasan Taman perempuan 841 jiwa. (Badan pusat
Nasional Lore Lindu tepatnya pada bagian statistik Kabupaten Sigi, 2016).
timur yang mendekati batas bagian luar Hasil Pengamatan
Kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Parameter Lingkungan
Lokasi pengambilan sampel terletak Berdasarkan hasil pengukuran
pada jalur penangkaran maleo, yaitu di parameter lingkungan pada lokasi
mulai dari pintu gerbang penangkaran, penelitian, meliputi suhu dan kelembaban
hingga ke setiap sudut lokasi Resort yang lakukan sekali dalam sehari yaitu
Saluki Kawasan Taman Nasional Lore dengan suhu, 27º C dan kelembaban
Lindu (TNLL), dengan 71%Rh.
ketinggian 229-305 mdpl dengan Jenis – Jenis Palem
keadaan geografis lokasi penelitian Berdasarkan hasil pengamatan dan
terletak pada titik koordinat S 01º 108’ 15. identifikasi jenis palem yang di lakukakan
04” E 119º 56’ 31”. di lapangan maupun di Laboratorium
Keadaan Demografis Biodiversitas Jurusan Biologi Fakultas
Dusun Saluki Desa Tuwa mempunyai Matematika DanPengetahuan Alam
jumlahpenduduk 1748 jiwa, yang terdiri diperoleh data seperti pada table 1.

Tabel 1. Jenis-jenis palem di sekitar Hutan/Resort Saluki, Kawasan Taman Nasional Lore
Lindu.

No Nama Lokal Nama Ilmiah Habitat Keterangan

1 Ngakonau Arenga pinata (Wurmb.) Merr. Teresterial Tumbuh liar

2 Harao miera Areca vestiaria Giseke Teresterial Tumbuh liar

3 Kaluku Cocos nucifera L. Teresterial Di budidayakan

4 Salak Salacca zalacca (Garten.) Voss Teresterial Di budidayakan

5 Tabaro Metroxylon sagu Rottb. Teresterial Tumbuh liar

6 Mpire Caryota mitis Lour Teresterial Tumbuh liar

7 Hauro meta Pinanga caesia Blume Teresterial Tumbuh liar

Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Palem Oleh Masyarakat Dusun Saluki Desa Tuwa
Masyarakat Dusun SalukiDesa Tuwa pada Tabel 2. Tumbuhan yang banyak
memanfaatkan tumbuhan jenis palem digunakan sebagai aspek pemanfaatan
dalam beberapa aspek, dapat dilihat tumbuhan dari famili Arecaceae oleh

ISSN-p : 1978-6417 ISSN-e : 25805991 Page 166


Ramli, dkk. Biocelebes. Agustus. 2019. Volume 13 Nomor 2, Halaman 162-173

masyarakat, yaitu pemanfaatan makanan sebagai obat, berikutnya 3 jenis yang


/ bahan pangan, dimana terdapat 8 jenis dapat di manfaatkan sebagai kerajinan
tumbuhan dari satu famili, kemudian tangan dan 3 jenis yang biasa
terdapat 4 jenis yang dapat dimanfaatkan dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.

Tabel 2. Pemanfaatan Tumbuhan


Bagian Tumbuhan Yang Digunakan
No Manfaat Jumlah
A BT D BG BH BJ
Makanan / Bahan Pangan 4
1   

2 Obat-Obatan   5

1
3 Kerajinan Tangan 
3
4 Bahan Bangunan  

Ket:
A : Akar BG : Bunga
BT : Batang BH : Buah
D : Daun BJ : Biji

Jumlah Pengetahuan Tentang kepala adat dan ahli pengobatan kampung


Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Palem. yang mengetahui tentang aspek dalam
Berdasarkan data yang diperoleh dari memanfaatkan tumbuhan palem secara
hasil wawancara terhadap 10 responden tradisional maupun secara adatnya.
yang terdiri atas masyarakat Dusun Saluki diperoleh data pengetahuan sebagai
Desa Tuwa dan wawancara kepada berikut.

Tabel 3 Jumlah Pengetahuan Tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan palem.


No. Nama Suku Jumlah tumbuhan yang diketahui
1 Salama .H.(Kepala Adat) Kaili Ledo 5 jenis tumbuhan
2 Marten Luter (Ahli Pengobatan) Toraja 2 jenis tumbuhan
3 Ridwan Toraja 4 jenis tumbuhan
4 Rahman Kaili Ledo 3 jenis tumbuhan
5 Steven Bada 4 jenis tumbuhan
6 Sahrir Bugis 4 jenis tumbuhan
7 Kosodo Pesoba Bada 4 jenis tumbuhan
8 Rutveri Bugis 4 jenis tumbuhan
9 Asram Seko 2 jenis tumbuhan
10 Evi Kaili Tara 3 jenis tumbuhan

ISSN-p : 1978-6417 ISSN-e : 25805991 Page 167


Ramli, dkk. Biocelebes. Agustus. 2019. Volume 13 Nomor 2, Halaman 162-173

Deskripsi Morfologi indumentum kelabu, dasar anak daun tak


Suku Pinang-pinangan atau simetris dan berbentuk V (induplicate) bila
Arecaceae merupakan ekelompok diiris. Perbungaan diantara
tumbuhan berbunga yang banyak dedaunan,matang mulai dari atas
anggotanya memiliki nilai penting dalam kebawah, sehingga perbungaan tertua
kehidupan manusia. Potensi palem yang berada diujung atas batang, bercabang
terdapat di Kawasan Taman Nasional satu urutan, panjang hingga 110 cm,
Lore Lindu yaitu daerah Saluki yang cukup percabangan melengkung, menjuntai.
beragam. Jenis palem yang paling Tangkai perbungaan ± sama dengan
dominan di daderah itu adalah rotan dan tulang perbungaan, panjang hingga 30
aren. Dimana kedua jeis ini sangat banyak cm. Buah merah, bulat, sekitar 1,5 cm x
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar 1,5 cm, bekas pangkal putik diujung atas,
baik untuk kerajinan tangan atau daging buah berair, berisi penuh hablur
konsumsi. Dari hasil pengamatan yang bentuk jarum yang gatal. Biji 1-3, ± bulat
dilakukan dikawasan ini, terdapat 9 jenis atau bersudut, endosperma homogen.
palem. Adapun jenis palem tersebut yaitu:

Arenga pinata (Wurmb.) Merr.


Nama Daerah : Ngakonau / Saguer
Nama Indonesia : Aren
Ekologi hutan hujan dataran rendah, dari
permukaan laut hingga 700 m.
Manfaat buah mudah dimasak dibuat
biluluak (kolang - kaling), gula disasap
dari tangkai bunga untuk pembuatan gula Gambar 1. Arenga pinata (Wurmb.)
merah, difermentasi menjadi minuman Merr.
beralkohol, cuka, ijuk (serat) digunakan
untuk pembuatan sapu ijuk. ataprumah Areca vestiaria Giseke
dan lidi untuk sapu. Nama Daerah : Hauro miera
Deskripsi : Daun menjari, panjang hingga
Nama Indonesia : Pinang Merah
400 cm, 5-10 pada tajuk, ± lurus. Panjang
Ekologi : tumbuh dikawasan yang agak
upih daun hingga 130 cm, hancur menjadi
terbuka pada ketinggian daerah 300 –
jalinan serabut. Panjang tangkai daun 1200 mdpl.
hingga 100 cm. Anak daun 40-70 disetiap Manfaat buahnya direbus hingga matang
tulang daun, panjang hingga 110 cm, kemudian dimakan dan diminum airnya
berujung terkoyak, tersusun ± teratur,
mendatar, permukaan bawah tertutup

ISSN-p : 1978-6417 ISSN-e : 25805991 Page 168


Ramli, dkk. Biocelebes. Agustus. 2019. Volume 13 Nomor 2, Halaman 162-173

dapat menyembuhkan penyakit mag dan tempurung kelapa dapat digunakan


memperkuat kethanan pada gigi. sebagai bahan arang.
Deskripsi : Batang tunggal atau Deskripsi : Pelem pohon besar berbatang
berumpun, tegak, tingg 5-10 m, tajuk tunggal, tinggi hingga 30 m, diameter
pelepah berwarna kuning sampai jingga. batang hingga 30 cm, berumah satu.
Daun dengan tangkai dan tulang daun Daun menyirip, panjang hingga 600 cm,
berwarna kuning. Perbungaan tumbuh hingga 40 pada tajuk, berbentuk kubah.
pada batang dibawah tajuk pelepah. Buah Upih daun membentuk jalinan serabut,
bulat, berdiameter 2 cm, berwarna kuning panjang sekitar 100 cm, tak membentuk
sampai merah, dagingnya berserat dan crownshaft. Tangkai daun tak nampak
berbiji satu. hingga upih daun hancur menjadi serabut,
panjangnya 100-130 cm. Anak daun 90-
120 di setiap sisi tulang daun, panjang
sekitar 100 cm, berujung meruncing,
tersusun teratur, seringkali saling
berhadapan. Perbungaan diantara
dedaunan, bercabang hingga 3 urutan,
panjang 100-150 cm, percabangan
membuka lebar. Daun gantilang pendek,
tersembunyi diantara upih daun, braktea
tangkai perbungaan jauh lebih panjang,

Gambar 2. Areca vestiaria Giseke berkayu, beralur dalam, menyelubungi


perbungaan saat kuncup kemudian

Cocos nucifera L. membelah mengikuti panjangnya,

Nama Daerah : Kaluku membentuk tudung di atas bunga, tak

Nama Indonesia : Kelapa gugur saat perbungaan mengembang.

Ekologi tanaman pantai dan kawasan Tangkai perbungaan kurang lebih sama

budidaya. dengan tulang perbungaan yaitu 50-75

Manfaat : Batang digunakan sebagai cm. Buah kuning atau hijau hingga coklat,

bahan bangunan, daun untuk atap, bulat atau bulat telur, 20-30 cm x 10-30

bangunan, anyaman, dan digunakan cm, bekas pangkal putik ujung atas,

untuk upacara adat yaitu untuk serabut sekam, endokarp tebal, bundar

pembuatan janur (daun mudah), umbut dengan 3 mata. Berbiji satu, bulat,

dapat dimakan. Buah serta airnya dapat endosperma homogen, bagian tengah

mengobati penyakit asma, serabut buah berlubang dan dipenuhi cairan.

dapat diolah menjadi bahan pakai dan

ISSN-p : 1978-6417 ISSN-e : 25805991 Page 169


Ramli, dkk. Biocelebes. Agustus. 2019. Volume 13 Nomor 2, Halaman 162-173

Deskripsi : Palma berbentuk perdu atau


hampir tidak berbatang, berduri banyak,
melata dan beranak banyak, tumbuh
menjadi rumpun yang rapat dan kuat.
Batang menjalar di bawah atau di atas
tanah, membentuk rimpang, sering
bercabang, diameter 10-15 cm. Daun
majemuk menyirip, panjang 3-7 m; tangkai
daun, pelepah dan anak daun berduri
Gambar 5. Cocos nucifera L.
panjang, tipis dan banyak, warna duri
kelabu sampai kehitaman. Anak daun
Salacca zalacca (Garten.) Voss
berbentuk lanset dengan ujung
Nama Daerah : Salak
meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm,
Nama Indonesia : Salak
sisi bawah keputihan oleh lapisan lilin.
Ekologi : Hutan hujan dataran rendah
Kebanyakan berumah dua (dioesis),
hingga tinggi, dari permukaan laut hingga
Bunga terletak dalam tongkol majemuk
2800 m.
yang muncul di ketiak daun, bertangkai,
Manfaat : Salak terutama ditanam untuk
mula-mula tertutup oleh seludang, yang
dimanfaatkan buahnya, yang populer
belakangan mengering dan mengurai
sebagai buah meja. Selain dimakan segar,
menjadi serupa serabut. Tongkol bunga
salak juga biasa dibuat manisan, asinan,
jantan 50-100 cm panjangnya, terdiri atas
dikalengkan, atau dikemas sebagai keripik
4-12 bulir silindris yang masing-masing
salak. Salak yang muda digunakan untuk
panjangnya antara 7-15 cm, dengan
bahan rujak. Umbut salak pun dapat
banyak bunga kemerahan terletak di
dimakan. Helai-helai anak daun dan kulit
ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat.
tangkai daunnya dapat digunakan sebagai
Tongkol bunga betina 20-30 cm,
bahan anyaman, meski tentunya sesudah
bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir
duri-durinya dihilangkan lebih dahulu.
yang panjangnya mencapai 10 cm. Buah
Karena duri-durinya hampir tak tertembus,
tipe buah batu berbentuk segitiga agak
rumpun salak kerap ditanam sebagai
bulat atau bulat telur terbalik, runcing di
pagar. Demikian pula, potongan-potongan
pangkalnya dan membulat di ujungnya,
tangkai daunnya yang telah mengering
panjang 2,5-10 cm, terbungkus oleh sisik-
pun kerap digunakan untuk
sisik berwarna kuning coklat sampai coklat
mempersenjatai pagar, atau untuk
merah mengkilap yang tersusun seperti
melindungi pohon yang tengah berbuah
genting, dengan banyak duri kecil yang
dari pencuri.
mudah putus di ujung masing-masing
sisik. Dinding buah tengah (sarkotesta)

ISSN-p : 1978-6417 ISSN-e : 25805991 Page 170


Ramli, dkk. Biocelebes. Agustus. 2019. Volume 13 Nomor 2, Halaman 162-173

tebal berdaging, kuning krem sampai meruncing, tersusun teratur, ± mendatar.


keputihan; berasa manis, asam, atau Perbungaan diatas dedaunan, banyak
sepat. Biji 1-3 butir, coklat hingga perbungaan dihasilkan serentak, tiap
kehitaman, keras, 2-3 cm panjangnya. perbungaan bercabang hingga 2 urutan,
panjang sekitar 400 cm, percabangan
membuka lebar. Tangkai perbungaan
lebih pendek dari tulang perbungaan,
hingga 150 cm. Anak tulang perbungaan
besar, berbentuk sosis, lurus, dengan
braktea-braktea yang jelas terlihat. Buah
coklat, bulat, 2,5-3,5 cm x 3-4 cm, dengan
Gambar 6. Salacca zalacca (Garten.) barisan tegak lurus sisik mengkilat, bekas
Voss pangkal putik dibagian ujung atas, daging
Metroxylon sagu Rottb. buah agak berrongga dan kering. Biji satu,
Nama Daerah : Tabalo diselubungi oleh mantel berdaging
Nama Indonesia : Sagu (sarcotesta), bulat, dengan sarcotesta
Ekologi : Hutan rawa dataran rendah menembus kesatu sisi biji, endosperma
pada permukaan laut, kadang kala homogen.
dibudidaya pada lahan berrawa didataran
yang lebih tinggi.
Manfaat : Batang sebagai penghasil pati,
bangunan dan untuk membiakan
tempayak (ulat) sagu, Daun untuk
atap,tangkai daun untuk dinding rumah,
upih daun untuk pengolahan sagu dan
tepung sagu dapat dijadikan sebagail obat
menghilangkan bekas luka bakar. Gambar 7. Metroxylon sagu Rottb.
Deskripsi : Palem pohon besar berbatang
tunggal atau majemuk, tinggi hingga 20 m, Caryota mitis Lour

diameter batang 15-60 cm, batang layu Nama Daerah : Mpire


setelah berbunga, termasuk perbungaan Nama Indonesia : Palem saray / Palem
banci (Hermaprodit). Daun menyirip, ekor ikan
panjang hingga sekitar 800 cm, 8-12 pada Ekologi : Hutan hujan dataran rendah
tajuk, berduri dan miang, tegak. Panjang hingga tinggi, dari permukaan laut hingga
tangkai daun sekitar 200 cm. Anak daun 1500 m.
hingga 80 disetiap sisi tulang daun, Manfaat : Batang untuk bangunan,
panjang hingga 150 cm, berujung sebagai bahan pembuat alat perabot

ISSN-p : 1978-6417 ISSN-e : 25805991 Page 171


Ramli, dkk. Biocelebes. Agustus. 2019. Volume 13 Nomor 2, Halaman 162-173

rumah tangga, tulang daun dapat Ekologi : Tumbuh


dijadikan sebagai alat pancing, buahnya dikawasan hutan hujan dataran rendah
dapat dimakan dan kadang digunakan pada ketinggian 50-100 m dpl.
sebagai pengganti buah pinang. Manfaat : Buahnya dapat
Deskripsi : Daun bipinnate, 8 sampai dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan
10 daun hijau muda,. Panjang upih daun daunnya dapat dimanfaatkan sebagai obat
hingga 150 cm, hancur membentuk jalinan sakit mag, yaitu dengan cara daunnya
serabut hitam tanpa crownshaft. Tangkai diremas/diperas ke air minum dan
daun pendek hingga panjang, 4-150 cm ditambahkan gula merah setelah itu
(lebih panjang waktu muda). Anak daun diminum.
sekitar 25 disetiap sisi anak tulang Deskripsi : Tumbuh tunggal,
perbungaan, berbentuk baji, panjang 8-12 batang tegak dengan tinggi mencapai 4 m,
cm, berujung terkoyak, tersusun tersusun ruas terlihat jelas. Tajuk pelepah berwarna
teratur, mendatar atau ditepian, irisan hijau sampai hijau kecoklatan. Daun
dibagian dasar berbentuk V (induplicate), bertangkai ungu kebiruan, susunan helai
dengan bentuk karakteristik lembar daun daun menyirip. Perbungaan tumbuh pada
berbentuk buntut ikan. Batang : clustering ruas batang di bawah tajuk pelepah,
ditutupi dengan serat dan sisa-sisa berbentuk tandan, tangkai tandan
tangkai daun, Di bawah, Warna abu-abu, berwarna merah, warna putih (saat muda),
tertutup lapisan lilin., 4 sampai 8 inci hitam (saat tua) dan berbiji satu.
dengan diameter (10 sampai 20 cm).

Gambar 8. Caryota mitis Lour


Gambar 9. Pinanga caesea Blume

Pinanga caesia Blume


Kesimpulan
Nama Daerah : Alosi pangala,
Jenis-jenis tumbuhan palem di Saluki
hauro meta.
sebanyak tujuh (7) jenis palem yaitu
Nama Indonesia : Palem hitam
Caryota mitis Lour, Salacca zalacca
(Garten.) Voss, Arenga pinata (Wurmb.)
Merr. Metroxylon sagu Rottb. Pinanga

ISSN-p : 1978-6417 ISSN-e : 25805991 Page 172


Ramli, dkk. Biocelebes. Agustus. 2019. Volume 13 Nomor 2, Halaman 162-173

caesea Blume, Arenga vestiaria Giseke Pitopang R. dan Ramawangsa P.A.


(2016). Potensi Penelitian
dan Cocos nucifera L. dan
Etnobotani Di Sulawesi Tengah
digunakan/dimanfaatkan berbagai aspek Indonesia. Online Journal of
Natural Science 5 (2), 111-131.
yaitu bahan pangan/makanan, kerajinan
tangan, bangunan, arang, perabot rumah Ramadhanil P dan Z. Basri. (2002). Rattan
Inventory In The Margin of Lore
tangga, obat dan lain sebagainya.
Lindu National Park Central
Saran Sulawesi, Indonesia. Symposium
(SFB 552) “ Land Use, Nature
Diharapkan agar dapat melakukan analisis
Conseravtion and the Stability of
lebih lanjut terutama dari aspek Rainforest margins in Southeast
Asia. Bogor. 29 September- 3
pemanfaatan spesies tumbuhan sebagai
October 2002.
obat tradisional. dan juga lebih
Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian
melestarikan/membudidayakan tumbuhan
Kualitatif. Alfabeta, Bandung.
palem terutama yang merupakan
tumbuhan endemik Sulawesi.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sigi.


Kecamatan Gumbasa Dalam
Angka 2016.
https://sigikab.bps.go.id/plato/pdf_
publikasi/Statistik-Daerah-
Kecamatan-Gumbasa-2016.

Cullen, J. (2006). Practical Plant


identification: including a key to
native and cultivated flowering
plants in north temperate regions.
Cambridge University Press.

Kusmana, C, (1997). Metode Survey


Vegetasi. PT. Penerbit Institut
Pertanian.

Melati. F. (2012). Metode Sampling


Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.

Mogea, J. P. (2002). Preliminary study on


the palm flora of the Lore Lindu
National Park, Central Sulawesi,
Indonesia. BIOTROPIA-The
Southeast Asian Journal of
Tropical Biology, (18).

Nazaruddin, S. Angkasa, (1997). Palem


Hias. Penebar Swadaya. Jakarta

ISSN-p : 1978-6417 ISSN-e : 25805991 Page 173

Anda mungkin juga menyukai