SOAL UKOM
1. Seorang remaja putri, umur 18 tahun, datang ke PMB dengan keluhan haid tidak
teratur. Hasil anamnesis: sejak 6 bulan yang lalu haid tidak teratur, kadang
sebulan tidak haid, kadang haid 2 kali. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 77 kg,
TB 156 cm, TD 110/70 mmHg, N 80x/mnt, S 36,4C, P 20x/menit. Apakah yang
mendasari keluhan pada kasus?
A. Menurunnya hormon estrogen
B. Menurunnya hormone progesteron
C. Hambatan proliferasi pada endometrium
D. Gangguan fase proliferasi pada endometrium
E. Gangguan fase sekresi pada endometrium
2. Seorang remaja putri, umur 18 tahun, datang ke PMB dengan keluhan haid tidak
teratur. Hasil anamnesis: sejak 4 bulan yang lalu haid tidak teratur, kadang
sebulan tidak haid, kadang haid 2 kali, saat ini sedang menyiapkanujian. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 80x/mnt, S 36,4C, P 20x/menit.
Bagaimanakah perubahan hormone mendasari keluhan pada kasus?
A. Hormone kortisol mempengaruhi penurunan produksi estrogen
B. Hormone kortisol mempengaruhi penurunan produksi progesteron
C. Hormone kortisol menyebabkan gangguan produksi FSH
D. Hormone adrenalin menyebabkan gangguan produksi estrogen
E. Hormone adrenalin menyebabkan peningkatan produksi progesteron
3. Seorang remaja putri, umur 17 tahun, datang ke PMB dengan keluhan haid tidak
teratur. Hasil anamnesis: menarche 13 tahun sejak 6 bulan yang lalu haid tidak
teratur, kadang sebulan tidak haid, kadang haid 2 kali. Hasil pemeriksaan: KU
baik, BB 77 kg, TB 156 cm, TD 90/60 mmHg, N 80x/mnt, S 36,4C, P 20x/menit,
HB 10,9 gr/dl. Faktor risiko apakah yang menyebabkan keluhan pada kasus?
A. Obesitas
B. Anemi
C. Hormone belum teratur
D. Pola makan salah
E. Hipotensi
5. Seorang perempuan, umur 18 tahun datang ke PMB dengan keluhan keluar lendir
banyak dari kemaluan selama 5 hari. Hasil anamnesa: mengatakan keluar cairan
putih, tidak berbau, tidak gatal, jarang tidur siang dan sering tidur larut malam
untuk menonton drama korea, jarang olahraga. Hasil pemeriksaan: TD 125/73
mmHg, N 78x/menit, P 20x/menit, S 36,8C, LILA 23,5 cm, BB 50 kg, TB 157
cm. KIE apakah paling tepat diberikan pada kasus tersebut?
A. Gizi seimbang
B. Istirahat cukup
C. Personal Hygiene
D. Olahraga teratur
E. Manajemen stress
6. Seorang remaja putri umur 19 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan adanya
benjolan di payudara. Hasil anamnesis: benjolan di payudara sebelah kiri sejak 6
bulan yang lalu, tidak nyeri, siklus haid teratur, 28 hari, lama haid 7 hari, remaja
jarang olahraga dan makan sayur, ibu menderita DM terkontrol, dan tidak ada
riwayat tumor payudara dikeluarga. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70
mmHg, N 84x/mnt, S 36,3C, P 16x/menit, BMI 23, benjolan teraba bulat,
diameter 2 cm, batas tegas, kenyal dan padat, dan mudah digerakkan. Apakah
faktor risiko pada kasus?
A. Usia < 35 tahun
B. Obesitas
C. Riwayat penyakit metabolik keluarga
D. Riwayat tumor payudara pada keluarga
E. Pola hidup kurang sehat
2
8. Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang ke PMB ingin konsultasi perencanaan
kehamilan. Hasil anamnesis: menikah 6 bulan yang lalu dan tinggal serumah
dengan suami, hubungan seksual rutin tidak ada keluhan. Hasil pemeriksaan TD
120/70 mmHg, N 80x/mnt, S 36,4C, P 20x/menit, siklus haid teratur 30 hari.
Bidan memberi penjelasan waktu yang tepat untuk melakukan coitus, pada saat
menjelang ovulasi. Kadar hormone apakah yang terjadi peningkatan secara
mendadak pada waktu tersebut?
A. Estrogen
B. Oksitosin
C. Progesteron
D. Luteinizing Hormone
E. Follicle Stimulating Hormone
9. Seorang perempuan, umur 24 tahun, datang ke PMB ingin konsultasi perencanaan
kehamilan. Hasil anamnesis: menikah 6 bulan yang lalu dan tinggal serumah
dengan suami, hubungan seksual rutin tidak ada keluhan. Hasil pemeriksaan TD
120/70 mmHg, N 80x/mnt, S 36,4C, P 20 x/menit, siklus haid teratur 30 hari.
Bidan memberi penjelasan waktu yang tepat untuk melakukan coitus, pada saat
menjelang ovulasi dimana akan terjadi peningkatan secara mendadak kadar
hormone yang memicu pelepasan sel telur dari ovarium. Apakah yang
menstimulus peningkatan kadar hormon tersebut?
A. Tingginya kadar hormone estrogen
B. Peningkatan kadar hormone inhibin
C. Keluarnya ovum dari folikel
D. Berubahnya folikel menjadi korpus luteum
E. Proses involusi folikel
10. Data PWS KIA sebuah puskesmas menunjukkan: 85% ibu hamil sudah mendapat
pelayanan ANC sesuai standar, sedangkan 15% masih belum berkunjung ke
fasilitas kesehatan untuk melakukan ANC. Apakah indikator pemantauan yang
terdapat pada kasus tersebut?
A. Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes
B. Cakupan penjaringan ibu hamil berisiko oleh masyarakat
C. Cakupan akses
D. Cakupan ibu hamil (K4)
E. Cakupan deteksi dini kehamilan beresiko
16. Seorang perempuan, umur 34 tahun, G1P1 A0, UK 32 minggu, datang ke PMB.
Hasil anamnesis: sering berkeringat dan merasa gerah. Hasil pemeriksaan: TD
110/80 mmHg, N 84 x/menit, S 37,2C, P 24 x/menit, pada tungkai belakang
terlihat garis-garis berwarna kebiru biruan. Hormon apakah yang menyebabkan
keluhan tersebut?
A. HCG
B. FSH
C. Estrogen
D. Progesteron
E. Melanin
17. Seorang perempuan, 26 tahun datang ke PMb mengeluh sudah 1 minggu ini
terlambat menstruasi. Dari hasil anamnesa perempuan tersebut telah menikah 4
bulan yang lalu dengan frekuensi hubungan seksual 2-3 x/minggu, menstruasi
teratur, lama siklus 7 hari dan tidak menggunakan alat kontrasepsi. Bidan
kemudian melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang. Dari hasil pemeriksaan
penunjang PP tes positif. Berdasarkan kasus tersebut, manakah pernyataan yang
paling tepat?
A. Pemeriksaan penunjang menunjukkan tanda pasti kehamilan
B. Pemeriksaan penunjang menunjukkan tanda tidak pasti kehamilan
C. Bidan perlu melakukan rujukan untuk deteksi sedini mungkin gangguan pola
menstruasi
D. Perlu dilakukan pemeriksaan genetalia interna
E. Bidan merujuk ke dokter spesialis ginekologi untuk pemeriksaan lebih lanjut
18. Seorang perempuan, 32 tahun G3P2Ah0 datang ke PBM dengan keluhan sering
merasa pusing dan berkunang-kunang. Data subyektif diperoleh umur kehamilan
saat ini adalah 27 minggu, anak pertama umur 4 tahun dan anak kedua umur 2
tahun. Aktivitas ibu setiap hari adalah menjadi ibu rumah tangga dan selama ini
ibu makan dengan nasi dan sayur sedangkan lauk tempe karena sejak awal
kehamilan ibu merasa mual jika memakan daging, ayam atau ikan. Pemeriksaan
diperoleh TD 100/60 mmHg, N 90 x/menit, suhu 36C, R 20 x/menit, BB 49 kg,
TB 158 cm, HB ibu 10,5 gr%. Berdasarkan data tersebut asuhan apa yang paling
tepat untuk kasus tersebut?
A. Memberikan tablet tambah darah pada ibu
B. Memberikan ibu KIE untuk lebih banyak istirahat
5
C. Meminta ibu untuk tetap mengusahakan makan makanan protein hewani
D. Merujuk ibu ker rumah sakit untuk mendapatkan cairan elektrolit agar ibu
tidak dehidrasi
E. Melakukan pemeriksaan CTG untuk memantau kesejahteraan janin yang
dikandungnya
19. Seorang perempuan umur 24 tahun G1P0A0, umur kehamilan enam bulan datang
ke Puskesmas untuk yang pertama kali dengan keluhan sering kram pada kaki dan
sedikit bengkak, ia merasa khawatir dengan kondisinya. Hasil pemeriksaan TD
110/90 mmHg, 74 x/menit, P 18 x/menit, TFU setinggi pusat, ballottement (+).
Apakah tipe kunjungan pada kasus tersebut jika dikaitkan dengan cakupan?
A. KI murni
B. KI akses
C. Awal
D. Ulang
E. K4
20. Seorang perempuan, umur 32 tahun datang ke RS dengan keluhan satu minggu ini
sering kontraksi. Hasil anamnesis: umur kehamilan 9 bulan. Hasil pemeriksaan:
TD 100/70 mmHg, N 88 x/menit, S 37C, tinggi badan 143 cm, berat badan 45
kg. bidan melakukan pengukuran panggul luar dengan jangka Martin diantaranya
ukuran distansia spinarum. Bagaimana cara yang tepat melakukan pengukuran
tersebut?
A. Mengukur jarak antara SIAS kanan dan kiri
B. Mengukur jarak antara krista iliaka kanan dan kiri
C. Mengukur jarak antara lumbal ke-lima dan sympisis
D. Mengukur jarak antara Spinarum ke lumbal ke-lima
E. Mengukur jarak antara inter spinosum kanan dan kiri
21. Pada saat kehamilan, produksi ASI ditekan oleh suatu hormone yang berhubungan
dengan neurotransmitter sentral. Neurotransmitter tersebut juga berperan dalam
pengaturan mood dan status mental. Apakah neurotrasnmiter yang dimaksud?
A. Serotonin
B. Epinefrin
C. Nor epinefrin
D. Dopamine
E. Asetilkolin
22. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu datang ke PMB
untuk kontrol kehamilan diantar suami. Hasil anamnesis: mengeluh mudah lelah,
tidak punya waktu untuktidur siang dan merasa jengkel suami tidak membantu
pekerjaan rumah tangga. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 80
6
x/menit, P 20 x/menit, S 36,8C, TFU 34 cm, janin tunggal memanjang, presentasi
kepala, DJJ 150 x/menit. Dilakukan konseling pada suami untuk membantu
melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Bentuk dukungan apakah
konseling pada kasus tersebut?
A. Emotional support
B. Material support
C. Esteem support
D. Pratical support
E. Informational support
23. Seorang perempuan, umur 34 tahun, G4P2A1, umur kehamilan 37 minggu, datang
periksa di RS. Hasil anamnesis: riwayat persalinan sebelumnya semua spontan,
merasa kehamilan ini lebih besar dari kehamilan sebelumnya, gerakan janin aktif,
tidak ada nyeri ulu hati dan pusing. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80
mmHg, N 90 x/menit, P 24 x/menit, S36,6C, tinggi fundus uteri 42 cm, teraba 3
bagian besar, dan DJJ 142 x/menit dan 136 x/menit. Diagnosis apakah yang tepat
pada kasus tersebut?
A. Kehamilan dengan makrosomia
B. Kehamilan gestasional
C. Kehamilan post term
D. Kehamilan pre term
E. Kehamilan gemelli
24. Seorang perempuan, umur 18 tahun, G1P0Ab0 hamil 20 minggu datang ke PMB
dengan keluhan berkeringat lebih banyak daripada sebelum hamil. Hasil
anamnesis: sangat terganggu dengan kondisi tersebut dan meminta untuk diberi
obat agar keringatnya berkurang. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg,
N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,8C. Konseling apakah yang tepat untuk keluhan
pada kasus tersebut?
A. Sekresi sebaseus menjaga kelembaban kulit ibu hamil
B. Sekresi sebaseus menjaga suhu tubuh ibu hamil
C. Keasaman keringat mempunyai efek antimikroba bagi ibu hamil
D. Keasaman keringat mempunyai efek antibakteri bagi ibu hamil
E. Lisozim dalam keringat melindungi dari berbagai kuman gram negative
25. Seorang perempuan, umur 26 tahun, G2Ab0Ah2 datang ke PMB untuk konsultasi.
Hasil anamnesis: merasa perut membesar, menstruasi terakhir lima bulan yang
lalu, suntik KB terakhir enam bulan yang lalu dan selama menggunakan
kontrasepsi tidak mengalami menstruasi, 2 minggu terakhir ini mersakan ada
gerakan di perut. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit,
P 20 x/menit, S 36,8C, TFU pertengahan simfisis-pusat, ballottement (+), DJJ
(+). Perkiraan berapakah usia kehamilan pada kasus tersebut?
7
A. 16 minggu
B. 18 minggu
C. 20 minggu
D. 22 minggu
E. 24 minggu
27. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G1P0Ab0Ah0 datang ke PMB untuk kontrol
kehamilan. Hasil anamnesis: merasa tidak nyaman karena berat badan bertambah
10 kg, aktivitas sehari-hari sebagai Public Relation perusahaan sehingga merasa
tidak percaya diri bertemu dengan banyak klien. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
120/80 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,8C. Dilakukan penatalaksanaan
yaitu memberikan dukungan psikososial untuk meningkatkan kepercayaan diri
pada ibu. Bentuk dukungan apakah yang dilakukan pada penatalaksanaan kasus
tersebut?
A. Informational support
B. Tangible support
C. Esteem support
D. Emotional support
E. Material support
28. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G2P1A0 usia kehamilan 26 minggu, datang
ke RS dengan keluhan nyeri disertai panas ketika berkemih. Hasil anamnesis:
BAK 10 x/hari, jumlah urin sedikit, nyeri punggung 2 minggu terakhir. Hasil
pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 38,2C, P 20 x/menit, nyeri
tekan suprapubik (+), protein urine (+). Diagnosis apakah yang tepat pada kasus
tersebut?
A. Infeksi saluran kemih
B. Nyeri punggung
C. Mioma uteri
D. Vulvitis
E. Kista
8
29. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0 umur kehamilan 18 minggu, datang
ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil anamnesis: merasa
cemas karena mengalami keputihan. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80
mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,8C. konseling apakah yang paling tepat
untuk mengatasi keluhan pada kasus tersebut?
A. Hormon estrogen meningkat menyebabkan keputihan normal pada
kehamilan
B. Keputihan hal normal pada wanita hamil karena pengaruh hormon oksitosin
30. Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 34 minggu, datang
ke PMB dengan keluhan kaki bengkak. Hasil anamnesis: keluhan dirasakan sejak
2 hari lalu, tidak memiliki riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
120/80 mmHg, N 78 x/menit, S 36,7C, P 20 x/menit, edema tungkai (+), protein
urine (-). Promosi kesehatan apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Berbaring dengan posisi trendelenburg
B. Menghindari berbaring dengan posisi supinasi
C. Mengurangi konsumsi garam
D. Bangun secara perlahan setelah istirahat
E. Meningkatkan intake cairan dan serat
33. Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, hamil 36 minggu datang ke PMB
untuk kontrol kehamilan. Hasil anamnesis: mengeluh sering sesak nafas. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,7C.
TFU 34 cm, punggung kiri, presentasi kepala, DJJ 120 x/menit. Konseling apakah
paling tepat untuk menjelaskan keluhan pada kasus tersebut?
A. Kebutuhan Oksigen menurun hingga 15%
B. Kepala masuk panggul
C. Pembesaran uterus sehingga menekan diafragma
D. Perubahan postur tubuh
E. Kebutuhan oksigen naik turun
36. Seorang perempuan, umur 35 tahun G2P1A0, usia kehamilan 29 minggu, datang
ke Puskesmas dengan keluhan cepat lelah. Hasil anamnesis : sering palpitasi,
sesak nafas dan hilang saat istirahat. Hasil pemeriksaan: KU sedang, TD 110/80
mmHg, N 90 x/menit, S 36,7C, P 20 x/menit, TFU 28 cm, punggung kiri,
presentasi kepala, belum masuk panggul, DJJ 136 x/menit, teratur, odema (+)
10
ditangan dan tungkai. Faktor resiko apakah yang dapat terjadi pada pertumbuhan
dan perkembangan janin pada ibu tersebut?
A. IUFD
B. IUGR
C. Prematur
D. Feotal Distres
E. Kelainan Kongenital
37. Seorang perempuan, umur 25 tahun G1P0A0, usia kehamilan 35 minggu, datang
ke klinik dengan keluhan perdarahan pervaginam. Hasil anamnesis : saat bangun
tidur keluar darah segar lewat jalan lahir, perut tidak nyeri. Hasil pemeriksaan:
KU lemah, pucat, TD 90/60 mmHg, N 80 x/menit, S 36,7C. P 20 x/menit, TFU
32 cm, punggung kiri, presentasi kepala, belum masuk panggul, DJJ 140 x/menit,
teratur, Hb 8,4 g/dL. Tindakan apakah yang diberikan pada kasus tersebut?
A. Transfusi darah
B. Konseling dan rujuk
C. Informed Consent dan Rujuk
D. Pasang infus NACL 0,9% dan rujuk
E. Pasang infus NACL 0,9%, Informed Consent dan rujuk
38. Seorang perempuan, umur 40 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan kontrol kehamilan. Hasil anamnesis : sering lemas, lesu, pusing
dan mata berkunang-kunang. Hasil pemeriksaan: KU sedang, TD 90/60 mmHg, N
80 x/menit, S 36,5C, P 20 x/menit, TFU 30 cm, punggung kiri, presentasi kepala,
belum masuk panggul, DJJ 140 x/menit, teratur, Hb 8 g/dL. Komplikasi
kehamilan apakah pada kasus tersebut?
A. Gangguan Kontraksi
B. Persalinan kala I lama
C. Persalinan preterm
D. Perdarahan post partum
E. Hamabatan mengejan
39. Seorang perempuan, umur 30 tahun G2P1A0, usia kehamilan 34 minggu, datang
ke RS dengan keluhan periksa kehamilan. Hasil anamnesis : badan terasa lemas,
kurang berenergi, sering lapar, banyak minum, serta banyak kencing semenjak
hamil. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36,3C, P
16 x/menit, TFU 35 cm, punggung kiri, presentasi kepala, belum masuk panggul,
DJJ 136 x/menit, teratur, kadar gula darah puasa 150 mg/dl. Tindakan apakah
yang diberikan pada kasus tersebut?
A. Memberikan insulin injeksi
B. Test Fungsi dinamik Jantung Placenta
C. Pemeriksaan glukosa secara rutin
D. Membuat perencanaan diet
11
E. Melakukan pemeriksaan glukosa
41. Seorang perempuan, umur 30 tahun G1P0A0, usia kehamilan 30 minggu, datang
ke Puskesmas dengan keluhan periksa kehamilan. Hasil pemeriksaan: KU baik,
TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36,3C, P 16 x/menit, TFU 30 cm, punggung
kiri, presentasi kepala, belum masuk panggul, DJJ 142 x/menit, teratur, pada
ekstrimitas bahwa nampak vena yang membayang dan dapat diraba dengan jelas.
Tindakan apakah yang tepat sesuai kasus tersebut?
A. Gunakan kaos kaki elastic
B. Makan sedikit tapi sering
C. Minum banyak di siang hari
D. Kurangi konsumsi garam
E. Rutin periksa ke Bidan
42. Seorang perempuan, umur 30 tahun G2P1A0, usia kehamilan 28 minggu, datang
ke Puskesmas, dengan keluhan keputihan. Hasil anamnesis: keputihan banyak,
berbau, dan gatal selama hamil. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/70 mmHg,
N 80 x/menit, S 36,3C, P 16 x/menit, TFU 27 cm, punggung kiri, presentasi
kepala, belum masuk panggul, DJJ 142 x/menit, teratur, inspeksi genetalia vulva-
vagina kebiruan, berbau amis, keluar secret cair, berwarna putih. Tindakan apakah
yang diberikan pada kasus tersebut?
A. Melakukan douche vagina
B. Berikan spray antiseptic
C. Konsumsi antibiotik oral
D. Konseling hygiene vulva
E. Lakukan rujukan pasien
43. Seorang perempuan umur 25 tahun G1P0A0, hamil 24 minggu datang ke PMB
untuk periksa rutin kehamilan. Hasil anamnesis: perempuan mengeluh sedang ada
perselisihan dengan mertuanya karena tidak boleh tidur siang dengan alasan
menganggu janin yang sedang dikandung, bidan mendengarkan aktif dan
12
memberikan sentuhan tangan. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N
88 x/menit, S 36,3C, P 22 x/menit, TFU 24 cm, DJJ 142 x/menit, teratur. Sikap
apakah yang ditunjukkan bidan tersebut?
A. Empaty
B. Respect
C. Humdible
D. Andible
E. Clarity
45. Seorang perempuan, umur 25 tahun G1P0A0, usia kehamilan 28 minggu datang
ke Praktik Mandiri Bidan dengan keluhan kontrol kehamilan. Hasil anamnesis:
kaki sering kram. Hasil pemeriksaan: KU sedang, TD 120/70 mmHg, N 72
x/menit, S 36C, P 20 x/menit, TFU 27 cm, punggung kiri, presentasi kepala,
belum masuk panggul, DJJ 136 x/menit, teratur. Tindakan apakah yang tepat
sesuai kasus tersebut?
A. Minum susu yang banyak fosfornya
B. Makan makanan yang berprotein
C. Kenakan kaos kaki yang menunjang
D. Berlatih dorsofleksi pada kaki
E. Sering mandi air hangat
46. Seorang perempuan, umur 17 tahun, datang ke Poskesdes dengan keluhan nyeri
perut bagian bawah. Hasil anamnesis: keluar bercak darah warna merah segar
sejak 1 jam yang lalu, 2 bulan tidak mendapatkan menstruasi, pernah melakukan
hubungan seksual dengan pacarnya. Hasil pemeriksaan: KU lemah, TD 100/60
mmHg, N 80 x/menit, S 37C, P 20 x/menit, konjungtiva pucat, abdomen teraba
tegang, HCG urine (+). KIE apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. Perencanaan keluarga
B. Kesehatan reproduksi
C. Proses kehamilan normal
D. Tanda bahaya kehamilan
13
E. Pendidikan seks pada remaja
48. Seorang perempuan, umur 27 tahun G1P0A0 hamil 36 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan sering pusing. Hasil anamnesis: sering pusing jika tidur
terlentang. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 82 x/menit, S
37C, P 20 x/menit, selanjutnya bidan akan melakukan pemeriksaan palpasi.
Pengaturan posisi apakah yang benar sesuai dengan standar pelayanan kebidanan?
A. Terlentang tanpa bantal
B. Miring ke kiri atau ke kanan
C. Terlentang dengan kedua kaki ditekuk
D. Terlentang dengan bantal di bagian kepala
E. Terlentang dengan bagian atas tubuh disangga bantal
52. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G1P0A0, hamil 16 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan perdarahan. Hasil anamnesis: keluar darah berwarna merah segar
dari jalan lahir sejak 4 jam yang lalu disertai nyeri perut. Hasil pemeriksaan: KU
baik, TD 100/60 mmHg, N 88 x/menit, S 36,5C, P 18 x/menit, TFU pertengahan
pusat dengan simpisis pubis, DJJ 136 x/menit, teratur. Data fokus apakah yang
perlu dikaji untuk menegakkan diagnosas sesuai kasus?
A. Jumlah kehamilan
B. Waktu terjadinya perdarahan
C. Lokasi nyeri yang dirasakan
D. Lamanya nyeri yang dirasakan
E. Porsio masih menutup atau sudah membuka
53. Seorang perempuan, umur 27 tahun G1P0A0, hamil 16 minggu datang ke PMB
dengan keluhan perdarahan pervaginam. Hasil anamnesis : keluar darah berwarna
kehitaman dari jalan lahir sejak 4 jam yang lalu, mual dan muntah sejak hamil 12
minggu sampai saat ini masih dirasakan. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 100/60
mmHg, N 88 x/menit, S 37C, P 18 x/menit, DJJ kurang terdengar jelas dengan
15
stetoskop monokuler, inspekulo terlihat OUE membuka. Pengkajian apakah yang
perlu dilaksanakan untuk menegakkan diagnosis kasus tersebut?
A. Keluhan mual dan muntah
B. Pemeriksaan kojungtiva
C. Pemeriksaan TFU
D. Jumlah perdarahan
E. HPHT
55. Seorang perempuan, umur 27 tahun G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu, datang
ke RS untuk bersalin. Hasil anamnesis: ibu ingin meneran. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36,4C, P 16 x/menit, TFU 37 cm,
punggung kiri, presentasi kepala, sudah masuk panggul, DJJ 136 x/menit, teratur,
kontraksi 4x/10’/50”, PD: pembukaan lengkap, selaput ketuban (-), teraba sutura
bayi saling tumpang tindih, dipimpin meneran selama 30 menit, lahir kepala bayi,
bahu depan belum lahir, tetap tertahan diatas simfisis. Kompilkasi apakah yang
dapat terjadi pada bayi apabila terjadi kesalahan saat melakukan tehnik manuver
pada kasus tersebut?
A. Torsi Servical
B. Fraktur Skapula
C. Fraktur Servical
D. Faktur Klavikula
E. Fraktur Mandibula
56. Seorang perempuan umur 27 tahun G2P1A0, usia kehamilan 39 minggu, datang
ke RS untuk bersalin. Hasil anamnesis: ibu ingin meneran. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36,4C, P 16 x/menit, TFU 37 cm,
punggung kiri, presentasi kepala, sudah masuk panggul, DJJ 136 x/menit, teratur,
kontraksi 4x/10’/50”, PD: pembukaan lengkap, selaput ketuban (-), teraba sutura
bayi saling tumpang tindih, dipimpin meneran selama 30 menit, lahir kepala bayi,
bahu depan belum lahir, tetap tertahan diatas simfisis. Tehnik persalinan apakah
yang akan digunakan untuk penanganan kasus tersebut?
A. Klasik
16
B. Lovset
C. Muller
D. Mc. Robert
E. Mauriceau
57. Seorang perempuan, umur 29 tahun G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu, datang
ke Puskesmas untuk bersalin. Hasil anamnesis: bayi lahir 1 jam yang lalu,
plasenta lahir lengkap, 1 jam kemudian terjadi perdarahan banyak dari vagina.
Hasil pemeriksaan: KU lemah, TD 90/60 mmHg, N 92 x/menit, S 37C, P 20
x/menit, konsistensi uterus lembek, TFU 3 jari di bawah pusat, perdarahan lebih
dari 500 cc. tindakan awal apakah yang harus di lakukan pada kasus tersebut?
A. Masase uterus
B. Tampon kateter
C. Injeksi metergin
D. Komprensi bimanual interna
E. Komprensi bimanual eksterna
58. Seorang perempuan umur 23 tahun G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu, datang
ke PMB dengan ingin melahirkan. Hasil anamnesis: perut mulas sejak 4 jam yang
lalu, gerakan janin ada, keluar lendir bercampur darah dari kemaluan. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36,4C, P 16 x/menit,
TFU 29 cm, punggung kiri, presentasi kepala, sudah masuk panggul, DJJ 136
x/menit, teratur, kontraksi 4x/10’/50”, PD: pembukaan 8 cm, selaput ketuban (+),
kepala hodge III, bidan memantau kemajuan persalinan dengan menggunakan
partograph. Perencanaan apakah yang paling mungkin dilakukan pada kasus?
A. Pengetahuan dasar
B. Pengetahuan tambahan
C. Ketrampilan dasar
D. Ketrampilan tambahan
E. Ketrampilan pendukung
59. Seorang perempuan, umur 23 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu, datang
ke PMB ingin melahirkan. Hasil anamnesis: perut mulas sejak 4 jam yang lalu,
gerakan janin ada, keluar lendir bercampur darah dari kemaluan. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36,4C, P 16 x/menit,
TFU 29 cm, punggung kiri, presentasi kepala, sudah masuk panggul, DJJ 136
x/menit, teratur, kontraksi 3x/10’/40”, PD: pembukaan 6 cm, selaput ketuban (+),
kepala hodge III, saat pemeriksaan bidan memperhatikan privacy ibu dengan
menutup pintu dan gordyn. Pemenuhan kebutuhan dasar apakah yang diberikan
oleh bidan?
A. Fisiologis
B. Rasa aman
17
C. Dicintai dan mencintai
D. Harga diri
E. Aktualisasi diri
60. Seorang perempuan umur 21 tahun G1P0A0, hamil 36 minggu, datang ke PMB
dengan keluhan sering kenceng-kenceng. Hasil anamnesis: kenceng-kenceng
mulai 1 minggu yang lalu dan hilang jika istirahat. Hasil pemeriksaan: KU baik,
TD 120/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,5C, P 20 x/menit, TFU 33 cm, punggung
kiri, presentasi kepala, belum masuk panggul, DJJ 142 x/menit, Hb 11 gr/dL.
Tindakan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemeriksaan panggul
B. Anjurkan konsumsi makanan tinggi protein dan vitamin
C. Anjurkan melakukan kunjungan 2 minggu kemudian
D. Anjurkan ibu untuk rajin melakukan senam hamil
E. Berikan informasi tanda pasti persalinan
61. Seorang perempuan umur 30 tahun P3A0, melahirkan spontan di PMB. Hasil
anamnesis: diberikan injeksi oksitosin 10 IU secara IM 2 menit setelah bayi lahir,
dilakukan penegangan tali pusat terkendali, uterus berkontraksi keras dan plasenta
masih belum lepas, setelah 15 menit belum ada tanda-tanda pelepasan plasenta,
diberikan injeksi oksitosin ke dua, sudah 30 menit beluk ada tanda-tanda
pelepasan plasenta. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 82
x/menit, S 37C, P 20 x/menit, TFU 2 jari diatas pusat, tampak perdarahan
pervaginam. Tindakan apakah yang harus dilakukan berdasarkan diagnosis kasus
tesrebut?
A. Segera melakukan manual plasenta
B. Memebrikan oksitosin 20 IU dalam 500 ml cairan infus
C. Segera merujuk ke RS
D. Menunggu plasenta lahir spontan
E. Menunggu tanda-tanda pelepasan plasenta
62. Seorang perempuan umur 25 tahun P1A0 melahirkan spontan di Puskesmas. Hasil
anamnesis: bayi lahir langsung menangis, gerakan aktif, plasenta lahir spontan
lengkap. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 82 x/menit, S 37C,
P 20 x/menit, TFU 2 jari, bawah pusat, keras, terdapat robekan pada mukosa
vagina, komisura posterior, kulit perineum, dan otot perineum. Tindakan apakah
yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
A. Segera merujuk ke RS
B. Segera melakukan penjahitan luka
C. Segera kolaborasi dokter terdekat untuk penjahitan luka
D. Tidak perlu dilakukan penjahitan luka
E. Segera melakukan perawatan luka
18
63. Seorang perempuan umur 28 tahun P1A0 melahirkan bayinya secara spontan di
PMB. Hasil anamnesis: bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan dan tonus otot
baik, setelah dilakukan injeksi oksitosin, plasenta belum lahir. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 120/80 mmHg, N 82 x/menit, S 37C, P 20 x/menit, TFU globuler
setinggi pusat, terdapat perdarahan sedikit. Tindakan apakah selanjutnya pada
kasus tersebut?
A. Injeksi oksitosin
B. Melahirkan plasenta
C. Cek kontraksi uterus
D. Pastikan janin tunggal
E. Penegangan tali pusat terkendali
64. Seorang perempuan umur 32 tahun G3P1A1 hamil 38 minggu, sedang dalam
proses persalinan di Puskesmas. Hasil anamnesis: mengeluh mulas yang kuat,
belum ingin meneran. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 82
x/menit, S 37C, P 20 x/menit, TFU 30 cm, punggung kiri, presentasi kepala,
penurunan kepala 3/5, DJJ 140 x/menit, teratur, kontraksi 3x/10’/45”, PD:
pembukaan lengkap, kepala H II-III, selaput ketuban (+). Tindakan apakah yang
tepat pada kasus tersebut?
A. Memimpin meneran
B. Memberi ibu makan
C. Membiarkan saja menunggu
D. Melakukan stimulasi puting susu
E. Memposisikan ibu berdiri
65. Salah satu mekanisme feedback positif dalam tubuh terjadi pada proses
persalinan. Semakin banyak ikatan reseptor dengan hormone tertentu, maka
dilatasi serviks semakin bertambah. Dilatasi serviks semakin meningkatkan
sekresi hormone dan seterusnya. Apakah hormone yang dimaksud?
A. Oksitosin
B. Prolaktin
C. Beta HCG
D. Prostaglandin
E. Estrogen
66. Seorang bidan sedang menolong persalinan di BPM. Ketika bayi sudah lahir bidan
memebrikan injeksi oksitosin dan dilanjutkan dengan pemotongan tali pusat. Pada
saat yang bersamaan kondisi apakah yang terjadi pada bayi?
A. Penurunan kapasitas paru
B. Tekanan atrium kiri menurun
C. Tekanan atrium kanan meningkat
19
D. Penurunan tekanan vena kava inferior
E. Penurunan tekanan cena kava suferior
67. Seorang perempuan usia 26 tahun G2P1Ab0 hamil 42 minggu datang ke RS. BB
ibu sebelum hamil 56 kg, BB sekarang 81 kg. riwayat persalinan anak pertama
dengan Sectio Caesaria dengan berat bayi 4200 gram. Saat ini ibu belum
merasakan mulas-mulas. Apakah tindakan yang tepat dilakukan Bidan untuk
kasus tersebut?
A. Induksi persalinan dengan oksitosin drip
B. Kolaborasi untuk sectio caesaria
C. Observasi tanda-tanda persalinan
D. Bed rest total
E. Pemberian Laminaria
69. Seorang perempuan umur 38 tahun, GIII PII A0 usia kehamilan 38 mg datang ke
RS dengan keluhan ingin melahirkan. Hasil anamnesis: ibu mempunyai Riwayat
penyakit Asma, Riwayat persalinan kedua dengan VE. Riwayat kontrasepsi ibu
menggunakan KB IUD. Bayi lahir spontan 30 menit yang lalu, jenis kelamin laki-
laki, sehat, BBL 3000 gram, plasenta belum lahir. Penyebab apakah yang
mungkin pada kasus?
A. Faktor Umur
B. Faktor Paritas
C. Faktor Riwayat Persalinan Lalu
D. Faktor Riwayat Penyakit Yang Lalu
E. Faktor Riwayat Kontrasepsi
73. Seorang perempuan GI umur 19 tahun hamil 28 minggu periksa ke klinik dengan
keluhan perdarahan pervaginam. Hasil anamnesis: ibu tiba-tiba mengeluarkan
21
darah segar saat BAK, tidak ada nyeri. Suami ibu perokok aktif. Riwayat penyakit
keluarga ada yang menderita DM (ayah). Hasil pemeriksaan : TD 140/90 mmHg,
S 36,4C, P 20 x/menit, N 88 x/menit, TFU 30 cm, teraba 3 bagian besar, dan
denyut jantung janin didengar 142 x/menit dan 136 x/menit. Pemeriksaan USG
menunjukkan janin gemelli, letak placenta menutupi OUI. Faktor risiko apakah
yang mungkin pada kasus?
A. Umur ibu
B. Hipertensi
C. Merokok
D. Hamil gemelli
E. Riwayat DM
74. Seorang perempuan P1A0 melahirkan spontan 1 jam yang lalu di Klinik, plasenta
lahir lengkap, tidak ada perlukaan jalan lahir, Tekanan darah : 80/60 mmHg, Nadi
90 x/menit, Suhu 37C, Pernapasan 28 x/menit, perdarahan aktif (+), darah segar,
TFU tidak teraba, KU lemah. Resusitasi cairan apakah yang paling tepat
dilakukan pada kasus?
A. Koloid
B. Kristaloid
C. Dextran
D. Albumin
E. Plasma expander
75. Seorang perempuan P1A0 melahirkan spontan 1 jam yang lalu di Klinik, plasenta
lahir lengkap, tidak ada perlukaan jalan lahir, Tekanan darah : 80/60 mmHg, Nadi
90 x/menit, Suhu 37C, Pernapasan 28 x/menit, perdarahan aktif (+), darah segar,
TFU tidak teraba, KU lemah. Bidan segera memberikan resusitasi cairan RL.
Alasan apakah yang mendasari bidan memebrikan resusitasi cairan tersebut?
A. Lebih banyak menyebar ke ruang interstitial
B. Mengembalikan volume plasma lebih efektif
C. Mengekspansikan volume vaskular
D. Meningkatkan tekanan onkotik
E. Menarik cairan ke dalam ruang intravascular
77. Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke UGD dengan eprdarahan. Keadaan
umum tampak kebingungan. Darah tampak masih mengalir per vaginal.
Sebelumnya ibu melahirkan anaknya di dukun beranak. Darah tidak berhenti
setelah 2 jam melahirkan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 70 perpalpasi,
Nadi 125 x/menit pernafasan 30 x/menit. Termasuk derajat syok Hemoragik kelas
berapa pada kasus tersebut?
A. Kelas 1
B. Kelas 2
C. Kelas 3
D. Kelas 4
E. Kelas 5
78. Seorang perempuan 34 tahun, G3P2A0 hamil 37 minggu, datang ke PMB untuk
bersalin. Hasil anamnesis : terasa kram di perut, nyeri perut disertai dengan keluar
darah yang kental kehitaman dari jalan lahir sejak 1 jam yang lalu. Hasil
pemeriksaan bidan DJJ 155x/menit. Saat dilakukan palpasi pada perut ibu
mengeluh nyeri dan perut tegang. Diagnosis apakah yang mungkin pada kasus
tersebut?
A. Ruptur uteri
B. Placenta previa
C. Solusio placenta
D. Placenta vasa previa
E. Placenta sirkumvalata
81. Seorang perempuan dalam persalinan Kala II, kemudian ketuban pecah dan
disertai keluar darah segar. Setelah beberapa saat terjadi fetal distress (DJJJ<100).
Penyebab yang mungkin adalah?
A. Atonia Uteri
B. Solusio plasenta
C. Vasa previa
D. Plasenta previa
E. Ruptura uteri
82. Seorang perempuan P2 A0 baru saja melahirkan plasenta, placenta lahir lengkap,
tidak ada perlukaan jalan lahir, TD 100/60 mmHg, Nadi 80 x/menit, T 37C, RR
24 x/menit, TFU tidak teraba, nyeri perut bagian bawah. KU lemah. Ada massa di
dalam vagina. Apakah penyebab kasus tersebut?
A. Atonia Uteri
B. Inversio Uteri
C. Ruptur Uteri
D. Retensio Plasenta
E. Laserasi Jalan Lahir
83. Seorang perempuan P2 A0 baru saja melahirkan plasenta, placenta lahir lengkap,
tidak ada perlukaan jalan lahir, TD 100/60 mmHg, Nadi 120 x/menit, T 37C, RR
24 x/menit, TFU tidak teraba, lembek, KU lemah . apakah tindakan pada kasus
tersebut?
A. Langsung merujuk
B. Masase uterus
C. Injeksi oksitosin
D. Kompresi bimanual interna
E. Kompresi bimanual externa
84. Seorang perempuan P1 A0 post partum pervaginam 30 menit yang lalu di PMB.
Hasil pemeriksaan tali pusat tetap, TFU setinggi pusat, tanda-tanda vital normal,
24
tampak pengeluaran darah. Sudah diberikan oksitosin yang kedua. Apakah
diagnosa pada kasus tersebut?
A. Plasenta Previa Marginalis
B. Plasenta Previa Lateralis
C. Insertio Velamentosa
D. Retensio Plasenta
E. Atonia Uteri
85. Seorang perempuan P1 A0 post partum pervaginam 30 menit yang lalu di PMB.
Hasil pemeriksaan tali pusat tetap panjangnya, TFU setinggi pusat, tanda-tanda
vital normal, tampak pengeluaran darah. Sudah diberikan oksitosin yang kedua.
Apakah tindakan yang dilakukan pada kasus tersebut?
A. Merujuk pasien
B. Manual Placenta
C. Kuretase
D. Kompresi Aorta
E. Memasang kondom kateter
86. Seorang perempuan P1 A0 post partum pervaginam 30 menit yang lalu di Praktik
Mandiri Bidan. Hasil pemeriksaan tali pusat tetap panjangnya, TFU setinggi
pusat, tanda-tanda vital normal, tidak tampak pengeluaran darah. Sudah diberikan
oksitosin yang kedua. Apakah tindakan yang dilakukan pada kasus tersebut?
A. Merujuk pasien
B. Manual Placenta
C. Kuretase
D. Kompresi Aorta
E. Memasang kondom kateter
87. Seorang perempuan P1 A0 melahirkan spontan 1 jam yang lalu di klinik, plasenta
lahir lengkap, tidak ada perlukaan jalan lahir, tekanan darah 80/60 mmHg, Nadi
90 x/menit, suhu 37C, Pernapasan 28 x/menit, perdarahan aktif (+), darah segar,
TFU tidak teraba, KU lemah. Apakah analisa penyebab perdarahan pada kasus
tersebut?
A. Atonia Uteri
B. Sisa Plasenta
C. Ruptur Uteri
D. Retensio Plasenta
E. Laserasi Jalan lahir
88. Seorang perempuan P2 A0 melahirkan spontan 1 jam yang lalu di klinik, plasenta
lahir lengkap, terdapat perlukaan pada kulit dan otot perineum. Tekanan darah
100/60 mmHg, Nadi 80 x/menit, suhu 37C, Pernapasan 24 x/menit, TFU 1 jari di
25
bawah pusat, fundus teraba keras, KU baik. Derajat berapakah robekan perineum
pada kasus tersebut?
A. Derajat 1
B. Derajat 2
C. Derajat 3
D. Derajat 4
E. Derajat 4+
90. Seorang perempuan hamil 42 minggu dengan hasil pemeriksaan, janin tunggal,
presentasi kepala, DJJ 120 x/menit, kontraksi uterus belum ada, dilatasi serviks
belum ada, NST non reaktif, hasil USG oligohidramnion. Kolaborasi tindakan
apakah yang tepat dilakukan pada kasus?
A. Induksi persalinan
B. Stimulasi persalinan
C. Tunggu persalinan alamiah
D. Kehamilan diakhiri dengan bedah sesar
E. Persalinan kala II dilakukan dengan vakum ekstraksi
93. Seorang perempuan datang ke RS dengan keluhan hamil lewat waktu. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan hasil G4P2A1, riwayat kehamilan dan persalinan
terdahulu normal, pasien hamil 42 minggu, tanda vital normal. Palpasi : janin
tunggal, presentasi kepala, DJJ 130 kali/menit/teratur, kontraksi uterus belum ada,
dilatasi serviks belum ada. Kolaborasi pemeriksaan tambahan apakah yang tepat
pada kasus?
A. Pemeriksaan denyut jantung janin menggunakan doppler dan mengetahui
jumlah cairan ketuban dengan pemeriksaan Leopold
B. Pemeriksaan denyut jantung janin dan mengetahui jumlah cairan ketuban
dengan menggunakan ultrasonografi
C. Pemeriksaan contraction stress test untuk mengetahui kesejahteraan janin dan
ultrasonografi untuk mengetahui indeks cairan ketuban
D. Pemeriksaan non-stress test untuk mengetahui kesejahteraan janin dan
ultrasonografi untuk mengetahui indeks cairan ketuban
E. Pemeriksaan contraction stress test untuk mengetahui indeks cairan ketuban
96. Seorang perempuan datang ke RS dengan keluhan mengeluarkan cairan dari jalan
lahir. Hasil pemeriksaan adalah G1P0A0 hamil 37 minggu, DJJ 144
x/menit/teratur, kontraksi belum ada. Hasil pemeriksaan dalam adalah terdapat
cairan ketuban di vaginam, dilatasi serviks (-), serviks tebal, posisi di posterior,
pendataran 10%, kepala turun di station -2. Berapakah skor Bishop pada kasus?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
98. Seorang perempuan, umur 30 tahun G2P2A0, usia kehamilan 38 minggu, sedang
melahirkan di PMB. Hasil anamnesis: bayi lahir 15 menit yang lalu, menangis
kuat, gerakan aktif, plasenta belum lahir, tidak ada janin kedua, sudah dilakukan
manajemen aktif kala III. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N 84
x/menit, S 37C, P 24 x/menit, TFU 2 jari diatas pusat, kontraksi uterus keras,
tidak ada perdarahan. Tindakan apakah yang dilakukan pada kasus tersebut?
A. Berikan injeksi oksiosin 10 IU dalam cairan infus 500 cc
B. Berikan injeksi oksiosin 20 IU dalam cairan infus 500 cc
C. Berikan injeksi oksitosin 10 IU IM
D. Berikan injeksi oksitosin 20 IU IM
E. Lakukan manual plasenta
99. Seorang perempuan, umur 30 tahun G1P0A0, usia kehamilan 38 minggu, telah
melahirkan spontan di klinik. Hasil anamnesis: bayi lahir menangis kuat, gerakan
aktif, telah dilakukan manajemen aktif kala III, tiga puluh menit kemudian
dilakukan penyuntikan oksitosin yang kedua. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
120/80 mmHg, N 82 x/menit, S 37C, P 20 x/menit, TFU 2 jari diatas pusat,
belum ada tanda-tanda pelepasan plasenta dan tidak ada perdarahan. Tindakan
apakah yang tepat sesuai diagnosis kasus tersebut?
A. Segera melakukan manual plasenta
B. Memberikan oksitosin ke tiga
C. Segera merujuk ke RS
D. Menunggu plasenta lahir spontan
E. Menunggu tanda-tanda pelepasan plasenta
100. Menyusui bisa menjadi salah satu metode KB alami, sebab saat menyusui terjadi
penghambatan proses ovulasi yang diatur oleh beberapa hormone. Salah satunya
adalah penekanan terhadap hormone yang dihasilkan di hipotalamus dan menekan
pembentukan hormone pengatur lain. Apakah hormone yang dimaksud?
A. GnRH
B. Prolaktin
C. FSH
D. LH
E. Estrogen
101. Seorang wanita yang menyusui saat hamil akan memiliki kemungkinan
mengalami sensasi nyeri pada perut bawah saat sesi menyusui. Hal ini bisa terjadi
29
karena adanya pengaruh hormone tertentu. Apakah mekanisme yang mendasari
hal tersebut?
A. Adanya peningkatan kadar prostaglandin di sekitar myometrium
B. Myometrium memiliki reseptor hormone oksitosin yang meningkat saat
menyusui
C. Uterus berkontraksi karena peningkatan produksi ASI
D. Otot polos uterus memendek saat adanya peningkatan prolactin
E. Adanya hCG menyebabkan kontraksi otot polos uterus
102. Seorang perempuan umur 29 tahun, P2A0, 2 minggu yang lalu melahirkan
ditolong oleh dukun. Bidan melakukan kunjungan rumah: hasil anamnesis: nyeri
perut bagian bawah dan sering muntah. Hasil pemeriksaan: TD 130/80 mmHg,
nadi 76x/mnt, suhu 38,7oC, P18 x/mnt, bising usus tidak ada, perut kembung dan
teraba tegang. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut?
A. Metritis
B. Abses pelvik
C. Peritonitis
D. Pelviotromboflebitis
E. Tromboflebitis
103. Seorang perempuan, umur 21 tahun PI AO, 10 hari yang lalu melahirkan secara
spontan dirumahnya. Bidan melakukan kunjungan rumah. Hasil anamnesis :
merasa panas dingin, lesu dan tidak ada nafsu makan. Hasil pemeriksaan : TD
100/70 mmHg, suhu 390C, nadi 100 x/mt, P 20x/mt, payudara kanan membesar
dan nyeri, kulit merah, membengkak sedikit, nyeri pada perabaan, uting susu
lecet. Pengobatan apakah yang tepat untuk penanganan kasus tersebut?
A. Antibiotik
B. Antipirektik
C. Analgetik
D. Antiinflamasi
E. Antiemetik
104. Seorang perempuan, umur 25 tahun, P2 A0, melahirkan spontan 2 hari yang lalu,
cukup bulan di Pokesdes. Hasil anamnesis; perut sedikit nyeri, sudah BAK dan
BAB. Keluar darah 2 kali ganti pembalut. Hasil pemeriksaan : TD 120/70 mmHg,
N 84 S 370 C, TFU : 3 jari dibawah pusat, teraba keras, Lochea rubra. Ibu rencana
pulang hari ini. Apakah pendidikan kesehatan paling penting yang diberikan pada
kasus tersebut?
A. Cara perawatan bayi
B. Tanda bahaya masa nifas
C. Nutrisi ibu nifas
D. Metode KB yang sesuai
30
E. Perawatan tali pusat
105. Seorang perempuan umur 29 tahun, P2A0, 2 minggu yang lalu melahirkan
ditolong oleh dukun. Bidan melakukan kunjungan rumah. Hasil anamesis: nyeri
perut bagian bawah dan sering muntah. Hasil pemeriksaan: TD 130/80 mmHg,
nadi 76 x/menit, Suhu 38,7oC, P 18 x/menit, bising usus tidak ada, perut kembung
dan teraba tegang. Apakah microorganisme yang menyebabkan infeksi pada kasus
tersebut?
A. Eschericia coli
B. Streptococus haemolyticus
C. Streptococus aureus
D. Toksoplasma gondii
E. Gonococccus
107. Seorang bidan yang bekerja di Poskesdes mendapat tugas untuk mengobservasi
keadaan ibu post sectio caesarea yang telah pulang dari RS dan dirawat dirumah.
Bidan melakukan pendokumentasian dengan cara mencatat hasil observasi secara
berulang menggunakan grafik. Apakah teknik pendokumentasian yang dilakukan
pada kasus tersebut?
A. Teknik Flow Sheet
B. Teknik Naratif
C. Tehnik Varney
D. Teknik SOAP
E. Teknik Analitik
108. Seorang perempuan usia 25 tahun melahirkan anak pertama 5 hari yang lalu,
datang ke bidan dengan keluhan nyeri payudara, payudara terasa tegang. ASI
tidak keluar dan bayi tidak diteteki karena ibu kesakitan saat payudara dihisap.
Suhu badan ibu 37,5oC. penanganan yang tepat untuk perempuan tersebut adalah?
A. Beri obat pelancar ASI
B. Lakukan pengeluaran ASI dengan breast pump
C. Bayi ditetki dan pakai BH yang menopang
31
D. Beri antibiotika
E. Beri antipiretika
109. Seorang perempuan, umur 25 tahun, mengatakan 6 jam yang lalu melahirkan anak
pertama secara normal dengan berat 3000 gram, saat ini mengeluh lelah, perut
mules dan belum BAK dan masih pasif. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 110/70
mmHg, nadi 96 x/menit, suhu 37oC, pernapasan 24 x/menit. Keluhan perut mules
yang dialami oleh perempuan sering disebut dengan?
A. Lochia
B. Involusi
C. Kontraksi
D. After pains
E. Sub involusi
110. Seorang perempuan berusia 30 tahun P1A0, melahirkan secara spontan bayi laki-
laki sehat di Praktik Mandiri Bidan, kontrol ke bidan pada hari ke 6 setelah
melahirkan. Hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 88
x/menit, suhu 37oC, pengeluaran pervaginam berwarna merah kecoklatan. Jenis
lochea yang keluar adalah?
A. Lochea rubra
B. Lochea sanguinolenta
C. Lochea alba
D. Lochea purulenta
E. Lochea serosa
111. Seorang perempuan umur 35 th, melahirkan bayi perempuan sehat di Puskesmas 8
jam yang lalu. Ibu mengeluh jahitan agak perih. Ibu senang bercerita tentang
proses persalinan kepada teman-teman yang mengunjunginya. Menurut adaptasi
psikologis ibu nifas berada pada fase?
A. Taking in
B. Taking on
C. Taking Hold
D. Letting Go
E. Letting In
113. Seorang perempuan usia 30 tahun, P1A0, post partum hari ke 7, datang ke
Puskesmas dengan keluhan merasa ASI kurang dan tidak cukup untuk bayinya.
Hasil pemeriksaan TD 100/70 mmHg, N 84 x/menit, P 24x/menit, S 36,7 0C, anak
mau menyusu tapi ibu mengeluh putting terasa agak perih, putting susu lecet.
Konseling yang paling tepat saat ini adalah?
A. ASI eksklusif
B. Personal hygiene
C. Perawatan payudara
D. Nutrisi untuk ibu menyusui
E. Teknik menyusui dengan benar
114. Seorang perempuan usia 28 tahun P1A0 melahirkan 8 jam yang lalu di Praktik
Mandiri Bidan. Dia mengeluh perut mules, agak pusing dan terasa lelah. Pada
pemeriksaan didapatkan tekanan darah 100/80 mmHg. Nadi 88x/menit, suhu
37,5oC. bidan melakukan kunjungan masih nifas pertama berfokus pada?
A. Mencegah perdarahan masa nifas
B. Mendeteksi infeksi masa nifas
C. Memberi konseling KB
D. Memastikan pemberian ASI
E. Memberikan konseling nutrisi ibu nifas
115. Ny. A usia 30 tahun P1A0 melahirkan post partum 6 jam, mengeluh perut terasa
mules dan kelelahan. Hasil pemeriksaan didapatkan kontraksi uterus keras dan
TFU 3 jari di atas simfisis. Konseling yang tepat untuk diberikan adalah?
A. Cara memandikan bayi
B. Tanda bahaya masa nifas
C. Kontrasepsi
D. Tanda infeksi nifas
E. Gizi ibu nifas
116. Seorang perempuan, umur 25 tahun P0A0, nifas hari ke 2, datang ke klinik
dengan keluhan nyeri pada jahitan. Hasil pemeriksaan TD 100/70 mmHg, N 84
x/menit, P 24 x/menit, S 38,7oC, terlihat bekas luka episiotomi belum kering,
terlihat merah dan bengkak. Apakah tindakan bidan selanjutnya yang tepat sesuai
diagnosis pada kasus tersebut?
A. Mengajarkan perawatan luka yang benar
B. Merujuk ke RS
33
C. Memberikan antobiotika
D. Melakukan rehecting
E. Melakukan pemeriksaan laboratorium
117. Seorang perempuan usia 26 tahun, melahirkan normal 4 jam yang lalu datang ke
PMB mengeluh ASI belum keluar dan merasa lelah untuk menyusui. Hasil
pemeriksaan TD 120/70 mmHg, S 37,5oC, RR 20 x/l, Nadi 80 x/l, puting susu
menonjol. Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus ini?
A. Mengajarkan ibu cara memandikan bayi
B. Mengajarkan ibu cara merawat bayi
C. Dekatkan ibu dengan bayinya
D. Menganjurkan keluarga memberikan dukungan pada ibu untuk
menyusui
E. Rujuk kedokter
118. Seorang perempuan, usia 26 tahun, melahirkan normal 5 hari yang lalu datang ke
PMB mengeluh ASI baru keluar sedikit dan belum dapat menyusui. Hasil
pemeriksaan TD 120/70 mmHg, S 37,5oC, RR 20 x/I, Pols 80 x/I, puting susu
menonjol. Pendidikan kesehatan apakah yang cocok untuk kasus tersebut?
A. Konseling MP-ASI
B. Konseling perawatan payudara
C. Mengajari ibu cara pijat oksitosin
D. Konseling cara memandikan bayi
E. Konseling tanda bahaya bayi
119. Seorang perempuan umur 20 tahun P2A0 post partum 8 jam pemeriksaan
didapatkan hasil TD 110/70 mmHg, Nadi 80 x/menit, S 37 oC, mengeluh kelelahan
dan perutnya terasa mulas. Tujuan dilakukan asuhan kebidanan pada kasus
tersebut adalah?
A. Memberikan konseling KB secara dini
B. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
C. Memastika ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat
D. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal
E. Mengajari ibu meneteki bayinya
120. Seorang perempuan umur 20 tahun P2A0 post partum 3 jam pemeriksaan
didapatkan hasil TD 110/70 mmHg, Nadi 80 x/menit, S 37 oC, mengeluh kelelahan
dan perutnya terasa mulas. Tinggi fundus uteri dikatakan normal bila?
A. Setinggi pusat
B. 1 jari di bawah pusat
C. 2 jari di bawah pusat
D. Pertengahan pusat simpisis
E. 1 jari di atas sympisis
34
121. Seorang perempuan P2A0 melahirkan normal 2 jam yang lalu. Mengeluh perut
masih mulas dan punggung bawah terasa nyeri, nyeri di luka jahitan perineum.
Belum BAK. Masih takut untuk turun bergerak. Pemeriksaan TD 120/80 mmHg,
Nadi 84 x/menit, RR 20 x/menit, S 36,7 oC. pengeluaran darah berwarna merah
dan jahitan perineum baik. Kapan ibu disarankan mulai bisa melakukan ambulasi
dini?
A. 1 jam lagi
B. 2 jam lagi
C. 10 jam lagi
D. 1 hari lagi
E. 2 hari lagi
122. Seorang perempuan usia 28 tahun, melahirkan 12 jam yang lalu, mengeluarkan
darah merembes. Setelah di cek pada jalan lahir tidak ada luka/lacerasi, kontraksi
uterus baik, kuat. Kemungkinan penyebab perdarahan pada pasien tersebut diatas
adalah?
A. Atonia uteri
B. Retensi placenta
C. Trauma jalan lahir
D. Gangguan pembekuan darah
E. K/U pasien yang tidak baik
123. Seorang perempuan umur 21 tahun datang ke klinik sehat mengeluh badanya
demam 2 hari yang lalu. Dari anamnesa didapatkan: ibu melahirkan anak
pertamanya sudah satu minggu, tidak pernah abortus, hasil pemeriksaan fisik
berupa head to toe dalam batas normal, TD 110/70 mmHg, nadi 24 x/menit, RR
24 x/menit, suhu 39oC, lokhea normal. Diagnosa yang tepat pada perempuan
tersebut adalah?
A. Demam nifas
B. Sub Involusi
C. Perdarahan sekunder
D. Demam puerpuralir
E. Morbiditas puerporalis
124. Seorang perempuan usia 24 tahun dikunjungi oleh bidan dirumahnya. Klien
mengeluh bahwa ASI sudah mulai sedikit. Ibu kuatir bahwa tidak dapat
memenuhi kebutuhan ASI pada bayi. Meskipun demikian ibu tidak memberikan
PASI. Riwayat persalinan spontan, kehamilan aterm, bayi menangis kuat, gerakan
aktif, BB lahir 2900 gram, PB 50 cm dan tidak ditemukan kelainan fisik pada
bayi. Pemeriksaan fisik ibu payudara simetris, puting susu menonjol dan ASI
keluar sedikit. Apakah edukasi yang sebaiknya diberikan pada kasus diatas?
35
A. ASI eksklusif
B. Perawatan payudara
C. Manfaat ASI bagi bayi
D. Konsumsi makanan bergizi
E. Tehnik menyusui yang benar
125. Seorang perempuan umur 21 tahun, 4 hari post partum, datang ke BPM untuk
periksa, mengeluh ASI-nya keluar sedikit, payudara terasa penuh, bengkak dan
nyeri. Hasil pemeriksaan suhu 37,5oC. apakah masalah yang terjadi pada
perempuan tersebut?
A. Abses Payudara
B. Mastitis
C. Infeksi Payudara
D. Benjolan payudara
E. Bendungan ASI
126. Seorang ibu 28 tahun, melahirkan anak pertama 5 hari yang lalu datang ke bidan
praktek mandiri, dengan keluhan pusing, mata berkunang-kunang dan lemas,
dengan hasil pemeriksaan, tekanan darah 90/70 mmHg, nadi 75 x/menit, respirasi
20 x/menit, palpasi didapat tinggi fundus uteri pertengahan pusat dengan simfisis.
Apakah tindakan yang tepat pada kasus diatas?
A. Kolaborasi dokter
B. Minum yang banyak
C. Pemberian asupan tablet FE
D. Makan dengan diet seimbang
E. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup
127. Seorang bayi laki-laki, umur 0 jam, lahir spontan di RS dengan asfiksia. Hasil
anamnesis: sudah dilakukan langkah awal resusitasi. Hasil pemeriksaan: bayi
merintih, frekuensi jantung 106 x/menit, P 72 x/menit dan terdapat tarikan dinding
dada. Langkah apakah yang tepat pada kasus di atas?
A. Pemberian O2 dengan pemantauan saturasi O2
B. Lakukan asuhan Bayi baru lahir normal
C. Lakukan Ventilasi Tekanan Positif
D. Lakukan kompresi data
E. Lakukan CPAP
128. Seorang bayi perempuan, umur 0 jam, lahir spontan di RS dengan asfiksia. Hasil
anamnesis: sudah dilakukan langkah awal resusitasi dan ventilasi tekanan positif 1
x. hasil pemeriksaan: bayi belum bernapas, gerakan lemah, frekuensi jantung 86
x/menit. Asuhan apakah yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
A. Menghangatkan
36
B. Melakukan rujukan
C. Melakukan VTP lagi
D. Memberikan Oksigen tambahan
E. Kolaborasi dengan dokter spesialis anak
129. Seorang bidan dinas di Puskesmas menolong kelahiran bayi yang lahir spontan,
menangis keras, dan gerakan aktif, selanjutnya langsung diletakkan di atas perut
ibu, dilakukan pemotongan tali pusat, dan dilakukan IMD selama 1 – 2 jam sesuai
langkah APN. Peran apakah yang dilakukan oleh bidan sesuai UU Kebidanan No.
4 th 2019?
A. Penyuluh dan konselor
B. Pemberi pelayanan kebidanan
C. Pengelola pelayanan kebidanan
D. Pendidik, pembimbing dan fasilitator klinik
E. Penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan
130. Seorang bayi perempuan, umur 0 jam, lahir spontan di RS dengan asfiksia. Hasil
anamnesis: sudah dilakukan langkah awal resusitasi dan ventilasi tekanan positif 1
x. hasil pemeriksaan: bayi tidak bernapas, gerakan lemah, frekuensi jantung 86
x/menit. Dasar apakah bidan memutuskan untuk merujuk bayi tersebut?
A. Setelah 10 menit ventilasi frekuensi pernafasan < 100 x/menit
B. Setelah 2 menit ventilasi frekuensi pernafasan > 60 x/menit
C. Setelah 10 menit ventilasi frekuensi jantung < 60 x/menit
D. Setelah 2 menit ventilasi frekuensi jantung < 100 x/menit
E. Setelah 2 menit ventilasi frekuensi jantung < 60 x/menit
131. Seorang bayi perempuan, umur 1 jam lahir spontan di RS. Hasil anamnesis: lahir
menangis kuat, gerakan aktif. Injeksi vitamin K, salep mata, dan IMD sudah
dilakukan. Hasil pemeriksaan: KU baik, FJ 100 x/menit, P 40 x/menit, S 36,5oC,
anus tidak berlubang, hasil kolaborasi dokter dilakukan monitoring dugaan anus
imperforate. Manifestasi klinis apakah yang berhubungan kelainan pada kasus
tersebut?
A. Muntah kehijauan bercampur feses
B. Keluaran konsistensi feses seperti jelly
C. Adanya massa oval di perut saat dilakukan palpasi
D. Teraba massa seperti sosis di abdomen kuadran kanan atas
E. Kegagalan mengeluarkan meconium dalam 24 jam pasca lahir
132. Seorang bayi laki-laki, umur 0 jam, lahir spontan di RS dengan asfiksia. Hasil
anamnesis: sudah dilakukan langkah awal resusitasi, hasilnya bayi menangis kuat,
tonus otot aktif, BB 4100 gram, PB 50 cm, bayi dirawat terpisah karena ibunya
mengalami perdarahan postpartum. Hasil observasi: frekuensi jantung 120
37
x/menit, saat menangis gerakan tangan dan lengan bayi asimetris, reflek
menggenggam (+). Asuhan apakah yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Imobilisasi lengan atas
B. Observasi tanda bahaya
C. Kolaborasi untuk tindakan fisioterapi
D. Rujuk segera bila ada tanda-tanda bahaya
E. Kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan operasi
133. Seorang perempuan, umur 25 tahun P1A0 baru saja melahirkan bayi secara
spontan di PMB. Hasil anamnesis: umur kehamilan cukup bulan, air ketuban
jernih. Hasil pemeriksaan: bayi menangis kuat, warna kulit merah, gerakan aktif.
Tindakan apakah selanjutnya pada kasus tersebut?
A. Menghangatkan dan mengeringkan badan bayi
B. Mengisap lendir dari mulut dilanjutkan hidung
C. Mengeringkan badan bayi sambil merangsang taktil
D. Memotong tali pusat
E. Melakukan IMD
134. Seorang bayi laki-laki, umur 0 jam, lahir spontan di PMB. Bayi lahir menangis
merintih dan megap-megap. Setelah talipusat dipotong, tindakan awal apakah
yang dilakukan bidan?
A. Merangsang bayi
B. Memasang oksigen
C. Menjaga bayi tetap hangat
D. Mengatur posisi menghidu
E. Mengisap lendir dari mulut
135. Seorang bayi lahir di RS dengan UK 34 mg. hasil penilaian awal setelah lahir,
bayi tidak menangis, tonus otot lemah, air ketuban jernih. Apakah kemungkinan
penyebab keadaan bayi tersebut?
A. Bayi mudah stres
B. Gangguan pada otak
C. Kegagalan pernafasan
D. Reflek bayi belum sempurna
E. Paru-paru kekurangan surfaktan
136. Seorang bayi laki-laki, umur 0 jam, lahir spontan di RS. Hasil anamnesis: ibu
umur 38 tahun G4 P1 A2 UK 42 minggu, riwayat persalinan yang lalu dengan
VE. Ibu mempunyai riwayat DM. hasil pemeriksaan: setelah dipimpin mengejan
bayi lahir tidak menangis, nafas megap-megap dan tonus otot lemah, air ketuban
keruh. Faktor apakah yang paling mungkin menyebabkan kondisi bayi sesuai
kasus tersebut?
38
A. Usia ibu
B. Paritas ibu
C. Riwayat obstetri ibu
D. Usia kehamilan
E. Riwayat kesehatan ibu
137. Seorang bayi perempuan, umur 0 jam, lahir spontan di PMB. Hasil anamnesis: ibu
umur 25 tahun G1 P0 A0 UK 39 minggu. Hasil pemeriksaan: setelah dipimpin
mengejan bayi lahir menangis spontan, tonus otot kuat, air ketuban jernih. Setelah
bayi stabil, bidan melakukan pemeriksaan fisik. Bidan menghitung pernafasan
bayi. Bidan mengamati proses insprirasi (kontraksi diafragma) bayi.
Menyebabkan apakah aktifitas diafragma tersebut?
A. Menambah diameter transversal rongga dada
B. Menambah diameter vertikal rongga dada
C. Menambah diameter antero posterior rongga dada
D. Mengurangi diameter rongga dada
E. Mempersempit rongga dada
138. Seorang bayi laki-laki, umur 0 jam, lahir spontan di RS. Hasil anamnesis: ibu
umur 35 tahun G1P0A0 UK 34 mg. hasil pemeriksaan: setelah dipimpin mengejan
bayi lahir tidak menangis, tonus otot lemah, air ketuban jernih. Apakah
kemungkinan penyebab keadaan bayi tersebut?
A. Bayi mudah stres
B. Gangguan pada otak
C. Kegagalan pernafasan
D. Reflek bayi belum sempurna
E. Paru-paru kekurangan surfaktan
139. Seorang bayi laki-laki, umur 0 jam lahir spontan di PMB. Hasil anamnesis: ibu
umur 19 tahun G1P0A0 UK 38 minggu. Hasil pemeriksaan: setelah dimpimpin
mengejan bayi lahir apnea, tonus otot lemah, air ketuban jernih. Apakah penyebab
paling tepat keadaan bayi tersebut?
A. Gagal nafas
B. Alveoli kolaps
C. Curang jantung terganggu
D. Sirkulasi O2 paru terganggu
E. Sirkulasi O2 ke otak terganggu
140. Seorang bidan didesa terpencil, melakukan kunjungan rumah pada balita umur 2
tahun. Hasil anamnesis: sering mimisan dan gusi mudah sekali berdarah. Hasil
pemeriksaan: KU lemah, P 29 x/menit, N 110 x/menit, S 37,7oC, BB 8 kg.
39
konjungtiva anemis, terdapat tanda biru pada lengan dan jari-jari tangan anak.
Apakah masalah utama pada kasus tersebut?
A. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
B. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
C. Perdarahan
D. Hipertensi
E. Keletihan
141. Seorang balita perempuan, umur 18 bulan dibawa ibu ke posyandu untuk
penimbangan rutin. Hasil anamnesis: mulai bisa mengucap 3 – 5 suku kata yang
bisa dimengerti dan selalu ingin menirukan gerakan orang lain. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 104/69 mmHg, N 90 x/menit, S 36oC. stimulasi
motorik halus apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. Bermain mengelindingkan bola
B. Ajak untuk bermain menangkap air
C. Bermain menempelkan gambar dengan lem
D. Berikan kertas dan pencil untuk corat coret
E. Berikan mainan dengan tekstur berbeda
142. Seorang anak laki-laki umur 4 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
demam sejak 2 hari yang lalu, rewel, nafsu makan kurang dan badan anak teasa
gatal. Hasil pemeriksaan: KU lemah, kesadaran composmentis, N 98 x/menit, P
29x/menit, S 38,40 C dan terdapat bintik-bintik merah berisi cairan di area kulit
kepala dan area dada. Apakah diagnosis banding dari kasus diatas?
A. Pneumonia
B. Seborrhea
C. Varicella
D. Variola
E. Rubella
143. Seorang bayi perempuan, cukup bulan, lahir spontan, menangis kuat, berat badan
2500 gram. Bayi tampak kuning pada wajah dan sedikit pada leher pada hari
ketiga. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan angka bilirubin direk 0,4
mg% dan bilirubin indirek 10 mg%. apakah analisis dan asuhan yang tepat untuk
bayi berdasarkan data tersebut?
A. Bayi mengalami ikterus fisiologis sehingga tidak memerlukan perawatan
B. Bayi mengalami ikterus fisiologis tetapi memerlukan tindakan fototerapi
C. Bayi mengalami ikterus patologis dan harus menjalani perawatan
D. Bayi mengalami ikterus patologis dan memerlukan tindakan fisioterapi
E. Bayi mengalami ikterus patologis dan memerlukan tranfusi tukar
40
144. Seorang bidan sedang melakukan pelayanan di Posyandu. Bidan bekerjasama
dengan kader memberikan vitamin A pada bayi usia 6 sampai 11 bulan sebagai
salah satu bentuk upaya preventif kesehatan anak. Berapakah dosis yang diberikan
sesuai kasus?
A. 50.000 IU
B. 100.000 IU
C. 150.000IU
D. 200.000 IU
E. 250.000 IU
145. Seorang bidan Puskesmas melakukan koordinasi dengan tim untuk menangani
gizi buruk pada balita di wilayah binaannya. Program yang akan dijalankan adalah
penemuan kasus balita KEP, yaitu program penjaringan serta pelacakan balia
KEP. Manakah yang merupakan ujung tombak dalam penemuan kasus sesuai
program tersebut?
A. Penimbangan balita di Posyandu
B. Rujukan balita gizi buruk dari kader
C. Pemberian suplemen gizi pada balita
D. Penyuluhan kelompok pada ibu yang memiliki balita
E. Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P)
146. Salah satu upaya pencegahan gizi lebih dan obesitas pada anak adalah dengan cara
mendeteksi early adiposity rebound. Termasuk upaya apakah deteksi tersebut?
A. Promotive
B. Preventif primer
C. Preventif sekunder
D. Preventif tersier
E. Curative
148. Salah satu bentuk skrining Bayi Baru Lahir yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
adalah skrining hipotiroid kongenital. Pada usia berapakah pengambilan sampel
darah untuk skrining tersebut?
A. Segera setelah lahir
41
B. 0-6 jam
C. 6-48 jam
D. 24-48 jam
E. 48-72 jam
149. Salah satu bentuk mekanisme pertahan tubuh terhadap invasi kuman dengan
melakukan fagositosis. Merupakan bentuk mekanisme pertahanan lini
keberapakah proses tersebut?
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
150. Seorang bayi umur 9 bulan periksa di Klinik KIA dengan keluhan diare. Hasil
anamnesis : bayi diare, feses cair, tidak ada darah dan lendir disertai muntah dan
demam sejak kemarin. Hasil pemeriksaan : KU sedang, N 120 x/menit, S 38,1 oC,
P 24 x / menit, regular. Turgor kulit 2 detik
Apakah kemungkinan penyebab diare pada kasus tersebut?
A. Sigella
B. Amuba
C. Rotavirus
D. Salmonella
E. Alergi laktosa
151. Seorang anak perempuan umur 2 tahun, BB 9 kg dan S 37 oC. ibunya mengatakan
kalau anaknya mengalami batuk sejak 3 hari yang lalu, masih bisa minum dan
tidak muntah, tidak kejang, anak dalam keadaan sadar dan tidak letargis, tidak
terdengar stridor ketika mendengarkan pernapasan anak. Hasil pemeriksaan tidak
ada tanda bahaya umum dan P 38 x/menit, tidak ada tarikan dinding dada ke
dalam. Langkah selanjutnya yang akan dikerjakan bidan pada kasusu tersebut
adalah?
A. Menentukan tindakan bagi anak
B. Memberi tindakan pra-rujukan untuk anak sakit yang dirujuk
C. Memberi dosis pertama dari obat yang sesuai kepada anak yang membutuhkan
pengobatan khusus
D. Memberi nasehat tentang penatalaksanaan anak sakit di rumah
E. Jika perlu, mintalah ibu atau pengasuh anak yang lain kembali berkunjung
bersama anaknya untuk tindak lanjut
152. Seorang anak laki-laki umur 3 tahun datang dengan orang tuanya ke puskesmas.
Ibunya mengatakan kalau anaknya mengalami diare. Hasil pemeriksaan BB 11 kg,
42
PB 85 cm, S 37,2oC. hari ini adalah kunjungan pertama untuk keluhan diare
tersebut. Tidak ada tanda bahaya umum, tidak ada batuk/sukar bernapas. Hasil
anamnesis anak mengalami diare sejak 3 hari yang lalu. Penilaian selanjutnya
yang dilaksanakan oleh bidan pada anak diare adalah?
A. Apakah ada napas cepat
B. Apakah tarikan dinding dada ke dalam
C. Apakah ada suara stridor
D. Apakah ada suara wheezing
E. Periksa KU anak letargis atau tidak sadar, gelisah atau rewel
153. Seorang bayi baru lahir normal di puskesmas, menangis kuat, tonus otot kuat.
Rangsangan gerak pernapasan sebagai upaya bernafas seorang bayi merupakan
proses perubahan sistem pernafasan bayi. Akibat dari apakah proses perubahan
system tersebut?
A. Kenaikan PaO2 & Penurunan Pa CO2
B. Rangsangan panas pada daerah muka
C. Tekanan mekanik dari thoraks
D. Pengeluaran cairan dalam paru-paru
E. Pengemangan jaringan alveolus paru-paru
154. Seorang bayi baru lahir (BBL) normal di Praktik Mandiri Bidan, menangis kuat,
tonus otot kuat. Hasil pemeriksaan apgar scor 1’/5’/10’ : 7/9/10, berat lahir 2800
gram, PB 50 cm, LK 33 cm, LD 32 cm. Bidan memberikan asuhan bayi baru lahir
sesuai dengan standar pelayanan bayi baru lahir. Untuk monitoring perubahan
sistem renal, maka yang harus diperhatikan bidan diantaranya adalah?
A. Kapasitas lambung bayi sekitar 30-90 ml, pengosongan dimulai dalam
beberapa menit pada saat pemberian makanan dan selesai antara 2-4 jam
B. BBL harus BAK dalam waktu 24 jam setelah lahir, dengan jumlah urin
sekitar 20-30 ml/hr
C. Pertumbuhan otak sangat cepat dan membutuhkan glukosa serta O2 yang
adekuat
D. BBL rentan terhadap berbagai infeksi dan alerti
E. BBL mudah terkena hipoglikemi
155. Seorang bayi, umur 1 bulan, datang ke PMB bersama orang tuanya, telah
mendapatkan imunisasi ulang Hepatitis B 2 hari yang lalu. Ibu mengatakan ada
reaksi kemerahan dan pembengkakan di tempat suntikan. Apakah informasi
penting yang disampaikan pada kasus tersebut?
A. Bayi sementara tidak dimandikan
B. Bekas suntikan dikompres dengan air hangat
C. Kenakan baju hangat agar tidak kedinginan
D. Reaksi bersifat ringan akan hilang setelah 2 hari
43
E. Anjurkan untuk tidak memijat di tempat suntikan
156. Seorang bayi, umur 1 bulan, datang ke PMB bersama orang tuanya, telah
mendapatkan imunisasi ulang Hepatitis B 2 hari yang lalu. Ibu mengatakan ada
reaksi kemerahan dan pembengkakan di tempat suntikan. Apakah informasi
penting yang disampaikan pada kasus tersebut?
A. Rujuk segera
B. Jaga bayi tetap hangat
C. Jemur di matahari pagi
D. Susui bayi sesering mungkin
E. Menambah asupan cairan dengan susu formula
157. Seorang anak umur 5 tahun periksa di Puskesmas dengan keluhan diare. Hasil
anamnesis : diare sejak 2 hari yang lalu, BAK 2x/hari, warna kuning pekat dan
berbau tajam. Hasil pemeriksaan : KU sedang, N 96 x/menit, S 37,9 oC, P
60x/menit, regular. Turgor kulit 4 detik. Penurunan produksi urine anak, sesuai
dengan fungsi ginjal yang menjaga homestasis tubuh. Apakah fungsi yang
dimaksud sesuai dengan kasus tersebut?
A. Pengaturan keseimbangan air dan elektrolit
B. Pengaturan keseimbangan asam basa
C. Ekskresi produk sisa metabolik dan substansi asing
D. Produksi hormon dan pembuangan toksin
E. Mengubah komposisis darah, PH, volume dan tekanan darah
158. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang ke BPM dengan keluhan mudah
marah dan pada malam hari berkeringat banyak. Hasil anamnesis : menstruasi
berhenti sejak 6 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N 88
x/menit, P 24 x/menit, S 37oC, Hb 12 gr/dL. Apakah yang mendasari terjadinya
fase sesuai kasus?
A. Ovarium tidak lagi mengeluarga ovum yang sudah matang
B. Tidak ada hormone LH dan FSH yang dihasilkan
C. Meningkatnya kadar GnRH dalam darah
D. Berkurangnya kadar hormone inhibin dalam system reproduksi
E. Meningkatnya kadar lemak dalam tubuh
159. Seorang perempuan umur 30 tahun P1A0 melahirkan 5 bulan yang lalu. Bidan
melakukan kunjungan rumah karena belum ber KB. Hasil anamnesis : menyusui
bayinya secara ekslusif, belum haid sejak melahirkan. Hasil pemeriksaan : TD
120/80 mmHg, N 90 x/menit, P 24 x/menit, S 36,7 o C, HCG tes negatif, terdapat
varises di kaki kanan. Apakah metode kontrasepsi yang paling sesuai pada kasus
tersebut?
A. Pil Kombinasi
44
B. Suntik
C. AKBK
D. MOW
E. AKDR
160. Seorang perempuan, umur 28 tahun, P1A0 datang ke PMB dengan keluhan
konsultasi KB. Hasil anamnesis : post coitus tadi malam tanpa alat kontrasepsi,
pagi harinya langsung minum pil kontrasepsi darurat, setelah 30 menit minum
tablet pertama kali mengalami muntah, cemas kalau hamil. Hasil pemeriksaan :
KU baik, TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, S 36,4oC, P 16x/menit. Bagaimanakah
mekanisme kerja kontrasepsi darurat tersebut?
A. Menekan ovulasi
B. Disfungsi fase luteal
C. Mengentalkan lendir servik
D. Mengubah fungsi endometrium
E. Mengganggu transportasi spermatozoa
161. Seorang perempuan, umur 38 tahun, P2A0, nifas hari pertama, datang ke RS calon
akseptor tubektomi. Hasil anamnesis : sudah tidak ingin hamil lagi, anak pertama
perempuan umur 6 tahun, dan yang baru lahir laki-laki sehingga merasa sudah
lengkap. Hasil pemeriksaan : KU baik, TD 110/80 mmHg, N 80x/mnt, S 37 oC, P
20 x/menit. Kapankah waktu pelaksanaan KB yang terbaik pada kasus tersebut?
A. Pasca persalinan ≤ 48 jam
B. Pasca persalinan ≤ 6 minggu
C. Setelah 6 minggu postpartum
D. Hari ke-6 s/d ke-13 siklus menstruasi (fase proliferasi)
E. Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini tidak hamil
163. Seorang bidan di desa sedang melakukan pendataan kasus penyakit HIV AIDS di
daerah binaannya. Hasil pendataan: sebagian besar penduduk remaja putus
sekolah, lingkungan kurang mendukung kesehatan seperti merokok, minuman
45
alkohol dan akhir-akhir ini tertangkap pemakai narkoba jenis pil dan narkoba
suntik yang dipakai secara bergantian, data jumlah kasus penyakit HIV AIDS
dalam 3 tahun terakhir trennya mengalami peningkatan. Faktor resiko apakah
yang dapat menyebabkan peningkatan kasus penyakit pada daerah tersebut?
A. Merokok
B. Narkoba Pil
C. Hubungan seks
D. Minuman alkohol
E. Penasun/pengguna narkoba suntik
164. Seorang perempuan umur 22 tahun, datang ke PMB dengan keluhan nafsu makan
kurang. Hasil anamnesis: menikah 2 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU
baik, TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 37oC, P 22 x/menit, BB 38 kg, TB 156
cm, LILA 21,5 cm. Bidan memberikan penidikan kesehatan tentang gizi
reproduksi. Tingkat pencegahan apakah yang telah dilakukan bidan tersebut?
A. Rehabilitation
B. Haelth promotion
C. Specific Protection
D. Dissability Limitation
E. Early Diagnosis
165. Seorang perempuan, umur 20 tahun, datang ke PMB ingin konsultasi KB. Hasil
anamnesis : menikah 2 minggu yang lalu, ingin menunda kehamilan tetapi tidak
mau menggunakan kondom atau cara KB sederhana, dan alami lainnya, serta
memiliki riwayat penyakit tumor jinak payudara, saat ini sedang haid hari ke 7,
selanjutnya diberikan konseling alat kontrasepsi, dan hasilnya mantap memilih
AKBK. Hasil pemeriksaan : KU baik, TD 110/80 mmHg, N 80 x/mnt, S 37 oC, P
22 x.menit. bagaimanakah mekanisme kerja alat kontrasepsi yang dipilih sesuai
kasus tersebut?
A. Menekan FSH dan LH
B. Meningkatkan FSH
C. Menginaktifkan sperma
D. Menghambat sperma masuk ke tuba fallopi
E. Mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi
166. Seorang perempuan, umur 17 tahun, datang ke PMB dengan keluhan sering
pusing. Hasil anamnesis: mengeluh sering pusaing dan lemas, ekonomi keluarga
rendah, porsi makan diberi sedikit oleh ibunya kerena makanan lebih diutamakan
kepada kedua saudara laki-lakinya. Hasil pemeriksaan: KU lemah, TD 90/70
mmHg, N 80 x/menit, S 37oC, P 22 x/menit, konjungtiva pucat, Hb 10 gl/dL.
Bentuk apakah diskriminasi yang dialami perempuan tersebut?
A. Bouble Borden
46
B. Marginalisasi
C. Sub Ordinasi
D. Kekerasan
E. Stereotip
167. Seorang perempuan umur 37 tahun ke PMB dengan keluhan demam dan
menggigil. Hasil anamnesis: merasakan nyeri hebat diperut, dan mengeluarkan
cairan berbau busuk dari kemaulannya. Hasil pemeriksaan: KU lemah, TD 110/80
mmHg, S 38oC, P 22 x/menit, pemeriksaan inspeculo tampak porsio kemerahan
dana da cairan purulent. Data obyektif manakah, pada kasus tersebut?
A. Mengeluarkan cairan berbau
B. Nyeri hebat diperut
C. Mengeluh demam
D. Porsio kemerahan
E. Menggigil
168. Seorang perempuan, umur 32 tahun P2A0 datang ke Puskesmas dengan keluhan
keputihan. Hasil anamnesis: keputihan berbau, gatal, kadang-kadang
mengeluarkan darah segar, dispareuni (+), anak pertama umur 7 th, anak kedua
umur 4 tahun, suami bekerja sebagai sopir, akseptor KB suntik selama 2 tahun.
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 37 oC, P 20
x/menit. Pemeriksaan awal apakah untuk menegakkan diagnosis pada kasus
tersebut?
A. IVA
B. Papsmear
C. Inspekulo dan IVA
D. Vagina touche dan IVA
E. Vulva Hygigie dan Oles albhotil
169. Seorang perempuan, umur 28 tahun P1A0 datng ke PMb dengan keluhan
konsultasi KB. Hasil anamnesis: post coitus tadi malam tanpa alat kontrasepsi,
pagi harinya langsung minum pil kontrasepsi darurat, setelah 30 menit minum
tablet pertama kali mengalami muntah, cemas kalau hamil. Hasil pemeriksaan:
KU baik, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36,4 oC, P 16 x/menit. Konseling
apakah yang diberikan sesuai kasus?
A. Menjelaskan efek samping kontrasepsi darurat
B. Menjelaskan cara kerja kontrasepsi darurat
C. Menganjurkan minum tablet kedua 6 jam lagi
D. Menganjurkan segera minum tablet kedua
E. Memberikan konseling cara minum
47
170. Seorang perempuan, umur 28 tahun P1A0 datang ke PMB dengan keluhan
konsultasi KB. Hasil anamnesis : post coitus tadi malam mengunakan kontrasepsi
kondom, namun curiga kondom yang dipakai suaminya bocor, cemas kalau hamil.
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36,4 oC, P 16
x/menit. Tindakan apakah yang dilakukan sesuai kasus tersebut?
A. Memberikan morning after pil
B. Memberikan pil progestin 1 tablet
C. Memberikan pil kombinasi 2 tablet
D. Meminta ibu datang pada menstruasi berikutnya
E. Menyarankan pakai kondom dan spermisida bila berhubungan seksual
172. Seorang perempuan, umur 24 tahun periksa ke BPM dengan keluhan demam.
Hasil anamnesis: riwayat postabortus provokatus seminggu yang lalu,
mengeluarkan cairan pervaginam berbau dan demam 3 hari yang lalu. Hasil
pemeriksaan: KU sedang, TD 110/70 mmHg, N 84 x/menit, S 39,4 oC, P 16
x/menit. Terdapat flour purulent warna merah kekuningan dan berbau busuk.
Diagnosa apakah yang mungkin pada kasus tersebut?
A. Adnexitis
B. Salpingitis
C. Parametritis
D. Endometritis
E. Pelvioperitonitis
175. Seorang perempuan, umur 35 thun periksa ke BPM dengan keluhan keputihan.
Hasil anamnesis: P3A0, akseptor KB IUD 3 tahun. Keluar keputihan warna
kekuning, berbau sejak seminggu yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
110/70 mmHg, N 84 x/menit, S 36,2oC, P 16 x/menit. Pemeriksaan inspekulo
tampak flour albus kuning pucat keabu-abuan dari canalis servicalis dan erosi
pada porsio. Diagnosa apakah yang mungkin sesuai kasus?
A. Kolpitis
B. Vulvitis
C. Vaginitis
D. Servicitis
E. Endometritis
176. Seorang perempuan, umur 27 tahun datang ke BPM dengan keluhan haid lebih
banyak dari biasanya. Hasil anamnesis: P1 A0, akseptor KB AKDR 2 tahun, haid
teratur tetapi jumlah haid lebih banyak dari biasanya dan disertai stolsel saat
menstruasi. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 84 x/menit, S
36,2oC, P 16 x/menit, BB 54 kg. hasil USG terdapat myoma uteri. Tindakan
kolaborasi apakah yang tepat sesuai kasus?
A. Biopsi
B. Operasi Histrektomy
C. Curetage
D. Pemberian Roborantia
E. Terapi hormon GnRH
49
177. Seorang perempuan, umur 40 tahun datang ke BPM dengan keluhan haid lebih
banyak dari biasanya. Hasil anamnesis: P5 A1, akseptor KB Tubektomi 1 tahun,
haid teratur tetapi jumlah haid lebih banyak dari biasanya dan disertai stolsel saat
menstruasi. Penderita DM tipe 2. Hasil pemeriksaan: KU sedang, TD 110/70
mmHg, N 84 x/menit, S 36,2oC, P 16 x/menit, TB 159 cm, BB 56 kg, HB 9,5
gr/dL. Kondisi apakah yang menjadi pemicu keluhan pada kasus tersebut?
A. Usia
B. Paritas
C. Tubektomi
D. Resistensi insulin
E. Anemi
178. Seorang perempuan, umur 29 tahun datang ke BPM dengan keluhan kontrol
AKBK. Hasil anamnesis: P1 A0, post pemasangan AKBK 1 minggu yang lalu.
Klien mengatakan tidak mengalami keluhan yang berarti dan merasa cocok. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 84 x/menit, S 36,2 oC, P 16 x/menit,
BB 54 kg. bagaimanakah mekanisme mencegah konsepsi pemakaian kontrasepsi
dari kasus tersebut?
A. Levonogestrel menyebabkan supresi terhadap lonjakan LH
B. Levonogestrel menyebabkan supresi terhadap lonjakan Prostaglandin
C. Levonogestrel menyebabkan supresi terhadap lonjakan FSH
D. Levonogestrel menyebabkan supresi terhadap lonjakan Estrogen
E. Levonogestrel menyebabkan supresi terhadap lonjakan Progesterone
179. Seorang perempuan, umur 27 tahun datang ke BPM dengan keluhan perdarahan
bercak. Hasil anamnesis: P2 A1, akseptor AKBK 1 tahun yang lalu, anak terakhir
umur 1,5tahun. Selama 3 bulan terakhir mengalami perdarahan bercak. Hasil
pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 84 x/menit, S 36,2 oC, P 16 x/menit,
BB 56 kg. bagaimanakah cara kerja alat kontrasepsi dari kasus tersebut?
A. Supresi terhadap matruasi siklik endometrium menyebabkan
endometrium atropi
B. Supresi terhadap matruasi siklik endometrium menyebabkan endometrium
hipertropi
C. Supresi terhadap matruasi siklik endometrium menyebabkan endometrium
hipersekresi
D. Supresi terhadap matruasi siklik endometrium menyebabkan endometrium
dilatasi
E. Supresi terhadap matruasi siklik endometrium menyebabkan endometrium
proliferasi
51