Keb
180 Soal Tryout (Juni 2022)
1.
Seorang anak perempuan umur 7 tahun dibawa ibunya ke PMB untuk memeriksakan
keadaannya. Ibu mengatakan ingin memeriksaan kondisi anaknya saat ini karena khawatir
anaknya mengeluarkan bercak darah dari kemaluannya. Bidan melakukan pengkajian
ditemukan tanda tanda kelamin sekunder sebelum waktunya yaitu timbul rambut
kemaluan, pertumbuhan buah dada dan haid.
Apakah diagnosis yang paling sesuai pada kasus diatas?
A. Menorrhagia
B. Metrorrhagia
C. Hypomenorrhoe
D. Oligomenorrhoea
E. Menstruation praecox
E. Menstruation praecox
2.
Seorang perempuan umur 29 tahun datang ke PMB dengan keluhan mengalami haid
teratur tetapi sering. Setelah di hitung oleh bidan siklusnya 23 hari.
Apakah diagnosis yang paling tepat untuk kasus tersebut?
A. Menorrhagia
B. Metrorrhagia
C. Polymenorrhoe
D. Hypomenorrhoe
E. Oligomenorrhoea
C.Polymenorrhoe
3.
Serang perempuan umur 23 tahun datang ke PMB dengan keluhan mengalami haid tidak
teratur sejak 3 bulan yang lalu dan waktu haid datang waktunya lama. Bidan
menghitung siklus haid perempuan tersebut 39 hari.
Apakah diagnosis yang paling sesuai pada kasus tersebut?
A. Menorrhagia
B. Metrorrhagia
C. hypomenorrhoe
D. Polymenorrhoe
E. Oligomenorrhoea
E. Oligomenorrhoea
4.
5.
Seorang Bidan Desa bertugas melakukan pencatatan dan pelaporan melalui PWS KIA
(Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak). Dalam pencatatan tersebut
diketahui data cakupan K1 bulan ini adalah 85%, data cakupan K1 bulan lalu 75%. Target
K1 di wilayah tersebut adalah 60 %.
Apakah kesimpulan terhadap status cakupan K1 pada kasus tersebut?
a. Baik
b. Jelek
c. Cukup
d. Kurang
e. Meningkat
A Baik
6.
Seorang bidan bertugas melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan yang
dilakukan dan situasi kesehatan ibu dan anak melalui PWS KIA. Hasil pencatatan PWS
KIA tersebut di sajikan dalam bentuk grafik untuk kebutuhan pelaporan. Saat ini bidan
sedang membuat grafik tentang Kunjungan Antenatal yang ke 4 x oleh tenaga Kesehatan.
Apakah grafik yang akan dibuat bidan pada kasus tersebut?
a. K1
b. K4
c. KF
d. KN1
e. KN2
B K4
7.
Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0 hamil 30 minggu datang ke PMB, dengan
keluhan tungkai bengkak sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis: tidak ada keluhan
pusing . Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80x/menit, P 20 x/menit, S 36,6˚C, TFU
28 cm, DJJ 148 x/menit, Protein urine (+).
Apakah rencana asuhan yang diberikan pada kasus tersebut?
a. Tungkai ditinggikan saat tidur
b. Tidur dengan posisi semi fowler
c. Tidur menggunakan kasur yang lunak
d. Jalan-jalan waktu pagi selama satu jam
e. Anjuran merendam kaki dengan air hangat
A Tungkai ditinggikan saat tidur
8.
Seorang perempuan, umur 22 tahun, datang untuk pertama kalinya ke PMB dengan
keluhan tidak haid 2 bulan. Hasil anamnesis: menikah 4 bulan yang lalu dan melakukan
hubungan seksual secara rutin. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, P 20
x/menit, TFU belum teraba, Hasil pemeriksaan penunjang HCG urine (+).
Apakah Fokus tujuan yang dilakukan oleh bidan pada kasus tersebut?
a. Memastikan kehamilan ibu
b. Deteksi dini kelainan letak
c. Membangun hubungan baik
d. Adaptasi Penerimaan kehamilan
e. Pencegahan emesis gravidarum
C Membangun hubungan baik
9.
10.
Seorang perempuan umur 22 tahun datang ke PMB dengan keluhan pusing sudah 5 hari
yang lalu. Hasil anamnesis badan terasa lemas dan mudah lelah, sudah menikah 3 bulan
yang lalu, tinggal satu rumah dengan suami dan mertua, pola istirahat 6-7 jam sehari,
hubungan seksual 2-3 kali sehari, pola aktivitas ibu rumah tangga. Hasil pemeriksaan: KU
baik, TD 90/65 mmHg, N 87 x/menit, P 26x/menit, S 36,9 °C, konjungtiva agak pucat,
Hb : 9,9 g/dL.
Apakah pendidikan kesehatan yang tepat pada kasus tersebut ?
A. Pola nutrisi
B. Pra konsepsi
C. Pola istirahat
D. Personal hygiene
E. Pola hubungan seksual
A. Pola nutrisi
11.
12.
13.
Seorang perempuan umur 26 tahun datang ke klinik dengan keluhan belum memiliki
anak. Hasil anamnesis menikah sudah 13 bulan, melakukan hubungan seksual rutin 2-
3 kali seminggu, tidak pernah ber-KB, haid lancar setiap bulan, ganti pembalut 4-5 kali
sehari, lama 4-5 hari, tidak ada nyeri saat haid, tidak ada riwayat penyakit menular seksual.
Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 62 kg, TB 150 cm, TD 100/70 mmHg, N 76 x/menit, P
18 x/menit, S 36 °C, konjungtiva merah muda, tidak ada massa yang abnormal pada
payudara dan abdomen, hasil IMT 27,5.
14.
Seorang perempuan umur 33 tahun datang ke klinik dengan keluhan keluar cairan putih
dari vaginanya sudah 2 minggu. Hasil anamnesis keluhan tidak disertai gatal dan bau,
menikah sudah 13 bulan dan belum memilik anak, haid lancar setiap bulan dan tidak ada
keluhan, suami juga memiliki keluhan keluar cairan kental kekuningan dari alat
kelaminnya. Suami bekerja sebagai sopir bis antar provinsi. Hasil pemerikasaan: KU baik,
TD 100/70 mmHg, N 76 x/menit, P 18 x/menit, S 36 °C, inspekulo tampak banyak
cairan berwarna putih dari OUE.
15.
Seorang bayi laki-laki lahir spontan 3 hari yang lalu di PMB. BB 3000 gr, PB 49 cm, LK
30 cm LD 32 cm dengan keluhan benjolan di kepala sejak 2 hari yang lalu. Hasil
pemeriksaan : FJ 114x/menit, S=36,80C, P=51 x/menit, pada kepala didapatkan benjolan,
ditemukan di daerah presentasi kepala, perabaan teraba lunak, berbatas dan tidak tegas.
Apakah diagnosa pada kasus tersebut?
A. Brachial Palsy
B. Trauma Kepala
C. Cephal Hematom
D. Caput Succedaneum
E. Perdarahan Intra Kranial
D. Caput Succedaneum
16.
Seorang bayi laki-laki lahir spontan di PMB 3 hari yang lalu. BB 3000 gr, PB 49 cm, LK
30 cm LD 32 cm. Hasil pemeriksaan : FJ 114x/menit, S=36,8 0C, P=51 x/menit, pada
kepala didapatkan benjolan, ditemukan di daerah presentasi kepala, perabaan teraba
lunak, berbatas dan tidak tegas.
Apakah asuhan yang paling tepat untuk kasus tersebut?
A. Dirawat secara ketat
B. Diletakkan di inkubator
C. Diberikan therapi fototherapi
D. Tidak dibutuhkan pengobatan
E. Bayi diobservasi selama 2 minggu
D. Tidak dibutuhkan pengobatan
17.
Seorang bayi perempuan lahir spontan, langsung menangis di PMB BB 3000 gr, PB 49 cm,
LK 30 cm LD 32 cm. Proses kelahiran bayi agak lama. Hasil pemeriksaan fisik : FJ
110x/menit, S=36,60C, P=51 x/menit pada daerah kepala ditemukan benjolan, tidak
melewati sutura, benjolan teraba fluktuatif.
Apakah diagnosa yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Brachial Palsy
B. Trauma Kepala
C. Cephal Hematom
D. Caput Succedaneum
E. Perdarahan Intra Kranial
C. Cephal Hematom
18.
Seorang bayi perempuan lahir spontan, langsung menangis di PMB. Proses kelahiran bayi
agak lama. Hasil pemeriksaan fisik : FJ 110x/menit, S=36,60C, P=51 x/menit pada daerah
kepala ditemukan benjolan, tidak melewati sutura, benjolan teraba fluktuatif.
Apakah asuhan yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Dirawat secara ketat
B. Diletakkan di inkubator
C. Diberikan therapi fototherapi
D. Tidak dibutuhkan pengobatan
E. Bayi diobservasi selama 2 minggu
E.Bayi diobservasi selama 2 minggu
19.
Seorang bayi laki-laki lahir spontan 1 jam yang lalu di PMB dengan usia kehamilan 35
minggu. Hasil pemeriksaan : FJ 120 x/menit, P=50 x/menit, S=360C, BB 2300 gram, PB 47
cm, LK 34 cm, LD 32 cm, , menangis kuat, Apgar skor 8/9 dan tidak ditemukan adanya
kelainan.
Apakah kategori bayi tersebut apabila dilihat dari usia kehamilan?
A. Aterm
B. Preterm
C. Postterm
D. Lewat bulan
E. Cukup bulan
B. Preterm
20.
Seorang perempuan, umur 20 tahun, nifas hari ke-14, datang diantar suaminya
ke PMB. Hasil anamnesis: sering murung, sering sedih, menangis tiba - tiba
tanpa sebab terutama saat menyusui, dan sulit melakukan perawatan bayinya
sehari-hari.
a. Duka cita
b. Kemurungan
c. Baby blues
d. Depresi postpartum
e. Psikosa post partum
C Baby blues
21.
Seorang perempuan umur 25 tahun P2A0, nifas hari ke 6 datang ke PMB dengan
keluhan pusing, tidur ± 5 jam/ hari, sering terbangun setiap saat bayi menangis terutama
di malam hari. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 80x/menit, S 36,50 C, R
20x/menit, konjungtiva agak pucat TFU pertengahan pusat-simpisis, kontraksi baik,
fundus teraba keras, lokhia berwarna merah kecoklatan.
E Sanguinolenta
22.
Seorang perempuan umur 22 tahun P1 A0 melahirkan anak pertama 6 jam yang lalu di
PMB. Hasil anamnesa: mulas di perutnya, belum BAK, dan belum menyusui banyinya
lagi. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 80x/menit, S 36,50 C, R 20x/menit, TFU 2
jari di bawah pusat, kontraksi baik, fundus teraba keras, lokhia berwarna merah kehitaman,
payudara tegang dan air susu yang keluar merupakan cairan dengan viskositas kental,
lengket dan berwarna kekuningan.
Apakah jenis ASI yang terdapat pada kasus tersebut?
A. Transisi
B. Kolostrum
C. Matur
D. Foremilk
E. Hindmilk
B Matur
23.
Seorang perempuan umur 21 tahun P1A0 melahirkan anak pertama 8 jam yang lalu di
PMB mengeluh merasa lelah dan khawatir tidak dapat merawat bayinya serta ibu
masih sering menceritakan pengalamannya saat bersalin. Hasil pemeriksaan: TD
120/80 mmHg, N 84x/menit, S 36,50 C, R 24x/menit, TFU 2 jari di bawah pusat, fundus
teraba bulat, keras, lokhia berwarna merah dan ASI kolostrum sudah keluar
24.
Seorang perempuan umur 22 tahun melahirkan anak pertamanya 6 jam yang lalu di
PMB dengan keluhan masih merasa lelah, perut mules, dan nyeri daerah jahitan. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 84x/menit, S 37 0 C, R 24x/menit, TFU 2 jari di
bawah pusat, fundus teraba bulat, keras, perdarahan ¼ pembalut, lokhia berwarna
merah, p dan ASI kolostrum sudah keluar
25.
Seorang perempuan umur 34 tahun P3A0 nifas satu minggu datang ke PMB dengan
keluhan nyeri pada payudara. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 110/70 mmHg, S 37,3°C,
R 20x/menit, N 82x/menit, saat palpasi payudara tegang, teraba hangat, dan nyeri
berdenyut, kolostrum keluar
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut?
A. Bendungan ASI
B. Abses payudara
C. Carked Nipple
D. Mastitis
E. Sepsis Puerperalis
A
26.
Seorang perempuan umur 25 tahun P1A0 nifas 10 hari. Saat ini ibu melakukan
pemeriksaan dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu Dari pemeriksaan didapatkan
hasil , TD 110/70 mmHg, S 38,8°C, R 20x/menit, N 82x/menit payudara bengkak. warna
merah mengkilap, nyeri saat ditekan, payudara tampak merah dan keras, teraba benjolan
pada payudara, uterus tidak teraba, pengeluaran pervaginam, lockea serosa
Apakah diagnosis dari kasus tersebut?
A. Bendungan ASI
B. Abses payudara
C. Carked Nipple
D. Mastitis
E. Sepsis Puerperalis
D Mastitis
27.
Seorang perempuan umur 35 tahun P1A0 nifas 4 jam di Rumah Sakit mengeluh
mengeluarkan darah segar disertai gumpalan dan nyeri. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
hasil: ibu nampak pucat, KU lemah, berkeringat dingin, TD 90/60 mmHg, S 38,20C, R
28x/menit, N 98x/menit, terlihat darah segar dan tampak gumpalan dari vagina.
Apakah diagnosa pada kasus tersebut?
A. Atonia Uteri
B. Inersia Uteri
C. Involusi Uteri
D. Infeksi Lockea
E. Sisa Plasenta
E sisa plasenta
28.
Seorang perempuan umur 27 tahun nifas 5 jam. Saat ini ibu merasa khawatir ASI tidak
akan cukup untuk kebutuhan bayinya. Dari pemeriksaan didapatkan hasil: KU Baik,
TD110/70 mmHg, S 36,80C, R 20x/menit, N 82x/menit.
Apakah konseling yang bisa diberikan bidan pada kasus tersebut?
A. Keadaan ibu
B. Keadaan bayi
C. Pemberian ASI Awal
D. Pemberian Susu Formula
E. Pemberian ASI bercampur susu formula
C Pemberian ASI awal
29.
Seorang perempuan umur 30 tahun P1A0 nifas 6 hari melakukan kunjungan ulang ke
PMB. Saat ini ibu tidak ada keluhan. Dari pemeriksaan didapatkan hasil KU Baik, TD
110/70 mmHg, S 36,80C, R 20x/menit, N 82x/menit, lockea sanguilenta, TFU pertengahan
pusat sympisis, pengeluaran ASI lancar.
Asuhan masa nifas apa yang diberikan pada kasus tersebut?
A. Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi baik
B. Mencegah perdarahan
C. Pemberian ASI awal
D. Menanyakan penyulit nifas
E. Memberikan konseling KB secara dini
A
30.
Seorang perempuan umur 21 tahun, bertempat tinggal di dataran tinggi, G1P0A0 hamil 26
minggu, datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya dengan nyeri pinggang
sejak 2 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan diarea pinggang bawah hingga bokong dengan
intensitas ringan. Hasil anamnesis: tidak pernah didiagnosa menderita penyakit kronis,
bekerja dibagian accounting di perusahaan. Makan 3 kali sehari, 1 porsi menu bervariasi,
minum 10 gelas air putih setiap hari. Tidur sekitar 7 jam/hari, tidak ada keluhan. Eleminasi
tidak ada keluhan. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 67 Kg, BB sebelum hamil 60 Kg, TB
159 cm, CM, TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,5°C. TFU 25 cm, DJJ
136x/menit reguler.
Apakah penyebab paling mungkin keluhan yang terjadi pada kasus diatas?
C
31.
Seorang perempuan umur 21 tahun, bertempat tinggal di dataran tinggi, G1P0A0 hamil 26
minggu, datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya dengan nyeri pinggang
sejak 2 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan diarea pinggang bawah hingga bokong dengan
intensitas ringan. Hasil anamnesis: tidak pernah didiagnosa menderita penyakit kronis,
bekerja dibagian accounting di perusahaan. Makan 3 kali sehari, 1 porsi menu bervariasi,
minum 10 gelas air putih setiap hari. Tidur sekitar 7 jam/hari, tidak ada keluhan. Eleminasi
tidak ada keluhan. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 67 Kg, BB sebelum hamil 60 Kg, TB
159 cm, CM, TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,5°C. TFU 25 cm, DJJ
136x/menit reguler.
Apakah edukasi paling penting yang diberikan terkait keluhan yang dialami?
32.
Seorang perempuan umur 28 tahun, G2P1A0 hamil 36 minggu, datang ke PMB untuk
memeriksakan kehamilannya dengan gerakan janin tidak dirasakan. Tidak terlalu yakin
sejak kapan gerakan janin tidak diraskan. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 67 Kg, BB
sebelum hamil 53 Kg, TB 159 cm, CM, TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S
36,5°C. TFU 32 cm, fundus setinggi 4 jari dibawah procesus xipoideus, teraba 1 bagian
bulat dan lunak, disisi kiri teraba bagian datar memanjang dan dibagian bawah teraba 1
bagian bulat keras dan dapat digoyangkan. DJJ 146x/menit reguler.
33.
Seorang perempuan umur 28 tahun, G2P1A0 hamil 36 minggu, datang ke PMB untuk
memeriksakan kehamilannya dengan gerakan janin tidak dirasakan. Tidak terlalu yakin
sejak kapan gerakan janin tidak diraskan. Hasil pemeriksaan: KU baik, BB 67 Kg, BB
sebelum hamil 53 Kg, TB 159 cm, CM, TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S
36,5°C. TFU 32 cm, fundus setinggi 4 jari dibawah procesus xipoideus, teraba 1 bagian
bulat dan lunak, disisi kiri teraba bagian datar memanjang dan dibagian bawah teraba 1
bagian bulat keras dan dapat digoyangkan. DJJ 146x/menit reguler.
C
34.
Seorang perempuan, umur 32 tahun, G3P1A1 hamil 36 minggu, datang ke BPM untuk
memeriksakan kahamilan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 76 x/menit, P 20
x/menit, S 36,70C.TFU 33 cm, pada fundus teraba satu bagian besar dan keras, di sisi
kanan uterus teraba tahanan memanjang, pada bagian bawah teraba 1 bagian besar, lunak
dan tidak dapat digoyangkan.
35.
Seorang perempuan, 35 tahun P3A0, nifas post sc hari ke 7 datang ke RS dengan keluhan
nyeri tekan pada daerah luka, hasil anamnesa keluhan disertai keluar cairan dari luka. Hasil
pemeriksaan TD 110/ 80 MmHg, N 88 x/menit, P 20 x/menit S 39 oC, luka tampak
mengeras dan tampak kemerahan serta edema diluar tepi luka
Apakah diagnosa yang paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Infeksi luka SC
B. Abses pada luka
C. Seroma
D. Hematoma pada luka
E. Selulitis
E.Selulitis
36.
Seorang perempuan, umur 35 tahun P3A0 nifas 2 minggu datang ke PMB dengan keluhan
demam menggigil, hasil anamnesa terdapat nyeri perut bagian bawah. Hasil pemeriksaan
TD 110/ 80 MmHg, N 100 x/menit, P 24 x/menit S 39 oC TFU 1 jari diatas simpisis, nyeri
tekan supra pubik.lochia berbau dan pada pemeriksaan inspeculo tampak cavum dauglas
menonjol
Apakah diagnose yang sesuai kasus tersebut?
A. Metritis
B. Mastitis
C. Peritonitis
D. Abses pelvik
E. Selulitis pelvika
D. Abses Pelvik
37.
seorang perempuan 30 tahun, P2A0 nifas 10 hari datang ke puskesmas dengan keluhan
deman sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesa kaki kiri susah digerakkan, terasa nyeri.
Hasil pemeriksaan TD 110/ 80 MmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit S 39 oC., vena dapat
teraba pada lipatan paha, terdapat bengkak pada tungkai, paha kiri teraba tegang dan
memerah serta keras
Apakah penatalaksaan yang tepat dilakukan sesuai dengan kasus adalah
A. Kompres hangat
B. Elevasikan daerah kaki
C. Pemberian terapi anti koagulan
D. Pemeriksaan waktu pembekuan darah
E. Pemberian terapi analgetik
B.elevasikan daerah kaki
38.
Seorang perempuan umur, 30 tahun P4A0 melahirkan di puskesmas 2 jam yang lalu,
keluhan mengeluarkan darah dari jalan lahir yang banyak, hasil anamnesa mengantuk, KU
: pre syock, Td : 80/50 MmHg, N: 110 x/menit, P : 30 x/menit, uterus tidak teraba,
perdarahan 500 cc.
Apakah Komplikasi yang mungkin dapat terjadi sesuai kasus tersebut?
A. Syok Septik
B. Syok Hipovolemik
C. Syok Hemoragik
D. Syok Obstruktif
E. Syok distributif
A. Syock Hipovolemik
39.
Seorang perempuan, umur 20 tahun P1 A0, nifas 5 hari datang ke PMB dengan keluhan
payudara bengkak. Hasil anamnesa nyeri payudara, ASi keluar tidak lancar, Hasil
pemeriksaan TD 110/ 80 MmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit S 37,5 oC.payudara teraba
keras dan terdapat nyeri tekan
Apakah penatalaksanaan yang sesuai kasus tersebut?
a. Perawatan payudara
b. Pemberian antibiotik
c. Anjurkan ibu menyusui
d. Anjurkan ibu memperbaiki gizi
e. Kompres payudara
E.Kompres payudara
40.
Seorang perempuan umur 29 tahun di Klinik Bersalin telah melahirkan bayi secara spontan
dan bayi langsung menangis kuat,warna kulit merah, gerakan aktif serta bernafas secara
spontan. Apakah penatalaksanaan awal yang dilakukan pada kasus tersebut?
Apakah penatalaksanaan awal yang dilakukan pada kasus tersebut?
A. Memandikan
B. Mengeringkan
C. Menghisap lendir
D. Memotong tali pusat
E. Inisiasi menyusu dini
B
41.
Seorang bayi laki-laki lahir secara spontan 1 jam yang lalu di PMB, hasil pemeriksaan : BB
2800 gram, PB 50 cm, apgar score 9, N : 80 x/menit, P; 30 x/menit, S : 37 C , usia
kehamilan saat lahir 38 minggu dan tidak ada kelainan kongenital,
Apakah asuhan yang harus diberikan pada kasus tersebut?
A. Pemberian oksigen
B. Pemberian antibiotik
C. Dirawat dalam inkubator
D. Dimandikan
E. Rawat gabung dengan ibunya
E
42.
Seorang bayi perempuan usia 2 hari lahir di Rumah Sakit, ibunya mengeluh bayinya malas
menyusu. Hasil pemeriksaan bayi mengalami kuning di bagian tubuhnya yaitu kepala,
leher, badan bagian atas, badan bagian bawah dan tungkai.
Apakah klasifikasi ikterus pada kasus tersebut menurut rumus kremer?
A. Kremer 2 kadar bilirubin 5 mg%
B. Kremer 2 kadar bilirubin 9 mg%
C. Kremer 3 kadar bilirubin 9 mg%
D. Kremer 3 kadar bilirubin 11 mg%
E. Kremer 3 kadar bilirubin 12 mg%
D
Siswati, S.SiT., M. Kes
Prodi D3 Kebidanan Stikes Bhakti Mandala Husada Slawi
Marmi dan Kukuh Rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra
Sekolah.Pustaka Pelajar
Pengamatan ikterus kadang kadang agak sulit apalagi dalam cahaya buatan. Paling baik
pengamatan dilakukan dalam cahaya matahari dan dengan menekan sedikit kulit yang akan
diamati untuk menghilangkan warna karena pengaruh sirkulasi darah. Cara menentukan
derjat ikterus yang merupakan resiko terjadinya kern ikterus dengan cara klinis (kramer)
YANG DILAKUKAN DIBAWAH SINAR BIASA (DAY LIGHT)
Seorang bayi perempuan lahir spontan di klinik. Hasil pemeriksaan air ketuban berwarna
hijau, umur kehamilan 42 minggu 2 hari, berat badan 3000 gram, panjang badan 51 cm,
kulit keriput tanpa verniks, lanugo hampir gundul, terdapat lipatan pada seluruh telapak
kaki, rawan telinga tebal dan kaku serta kuku panjang.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas?
A. Matur
B. Immatur
C. Prematur
D. Dismatur
E. Postmatur
E
44.
Seorang bayi perempuan lahir 1 jam yang lalu di PMB. Dengan BB 3700 gram dan PB 50
cm. Keadaan ibu perdarahan akibat adanya ruptur perineum derajat 2. Bidan menempatkan
bayi di box bayi dengan ruangan ber AC dan suhu ruangan 28 C.
Mekanisme kehilangan panas secara apakah pada bayi tersebut?
A. Evaporasi
B. Konduksi
C. Konveksi
D. Radiasi
E. Isolasi
D
Siswati, S.SiT.M.Kes
STIKES BHAMADA SLAWI
Marmi dan Kukuh Rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra
Sekolah.Pustaka Pelajar
a. Evaporasi adalah prose hilang melalui proses penguapan tergantung kepada
kecepatan dan kelembaban udara (perpindahan panas dengan cara merubah cairan
menjadi uap)
b. Konduksi adalah panas dihantarkan dari tubuh bayi ke benda sekitarnya yang kontak
langsung dengan tubuh bayi (perpindahan panas dari tubuh bayi ke objek lain
melalui kontak langsung. Contoh : tangan penolong yang dingin memegang bayi
baru lahir, menggunakan stetoskop dingin untuk pemeriksaan bayi baru lahir
c. Konveksi adalah panas hilang dari bayi ke udara sekitarnya yang sedang bergerak
(jumlah panas yang hilang tergantung pada kecepatan dan suhu udara). Contoh :
membiarkan atau menempatkan bayi baru lahir dekat jendela, membiarkan bayi baru
lahir di ruangan yang terpasang kipas angin
d. Radiasi adalah panas dipancarkan dari bayi baru lahir, keluar tubuhnya ke
lingkungan yang lebih dingin (pemindahan panas antar dua objek yang
mempunyai suhu berbeda.contoh : bayi baru lahir dibiarkan di ruangan yang
berAC, bayi baru lahir dibiarkan telanjang
e. Isolasi adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa terasingkan dan kesepian
karena ulah orang lain yang bersifat merugikan dan negatif
45.
46.
48.
50.
Seorang Bayi perempuan baru saja lahir di PMB. Hasil anamnesis : Penilaian sebelum bayi
lahir Ketuban pecah bercampur mekonium, Hasil pemeriksaan: Tidak segera menangis
setelah lahir dan Tonus Otot Lemah, selanjutnya bidan membersihkan dan menghisap
lendir dari mulut dan hidung bayi untuk selanjutnya dilakukan langkah awal, setelah
dilakukan langkah awal bayi belum bernafas dan dilanjutkan VTP Pertama dan
kedua.
Apakah penatalaksanaan selanjutnya yang harus dilaksanakan bidan sesuai kasus
tersebut?
A. Memeriksa nafas dan denyut jantung
B. Melakukan rujukan segera
C. Melakukan VTP ketiga
D. Menjaga kehangatan bayi
E. Melakukan ransangan taktil
A. Memeriksa denyut jantung bayi
51.
Seorang Bayi perempuan baru saja lahir di PMB. Hasil anamnesis : Penilaian sebelum bayi
lahir Ketuban pecah bercampur mekonium, Hasil pemeriksaan: Tidak segera menangis
setelah lahir dan Tonus Otot Lemah, selanjutnya bidan membersihkan dan menghisap
lendir dari mulut dan hidung bayi untuk selanjutnya dilakukan langkah awal, setelah
dilakukan langkah awal bayi belum bernafas dan dilanjutkan VTP Pertama dan
kedua, setelah penilaian napas dan denyut jantung , penilaian napas < 40 x/menit dan
denyut jantung 60 x/menit.
Apakah penatalaksanaan selanjutnya yang harus dilaksanakan bidan sesuai kasus
tersebut?
A. Memeriksa nafas dan denyut jantung
B. Melakukan rujukan segera
C. Melakukan VTP ketiga
D. Menjaga kehangatan bayi
E. Melakukan ransangan taktil
B. Melakukan rujukan segera
52.
Seorang Bayi laki laki, baru lahir 2 jam yang lalu, rooming in, tanpa penutup kepala,
terbaring didalam tempat tidur bayu dengan jarak tempat tidur dan dinding sekitar 60 cm,
kondisi suhu ruang 20 ▫C. Riwayat kelahiran : normal, menangis kuat, IMD berhasil. Hasil
anamnesis dengan ibunya: ibu tidak tahan oanas, biasa tidur dalam ruang ber AC dengan
suhu 20 ▫C.. Hasil pemeriksaan : S 36 ▫C, BAK saat dibuka pampers, tidak menggunakan
sarung tangan/kaki, akral diingin. Bidan memperkirakan kecenderungan kehilangan panas
adalah konveksi.
Apakah yang mendasari prediksi sesuai kasus tersebut?
A. Popok Basah
B. Tidak memakai Topi
C. Temperatur ruangan dingin
D. Ekstremitas tidak dibungkus
E. Kepala dekat dengan dinding
C. Temperatur ruangan dingin
Iin Octaviana Hutagaol SST M.Keb
Sekolah Tinggi Kesehatan Widya Nusantara Palu
Kemenkes, 2010. Buku saku pelayanan kesehatan neonatal esensial. Pedoman teknis
pelayanan kesehatan dasar
Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar
yang lebih dingin.bayi yang dilahirkan atau ditempatkan didalam ruangan yang dingin
akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi jika ada aliran
udara dingin dari kipas angin, ac, hembusan udara dingin melalui ventilasi/pendingin
ruangan.
Evaporasi: kehilangan panas akibat penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh
oleh panas tubuh bayi sendiri.
Konduksi: kehilangan panas tubuh melalu kontak langsung anatara tubuh bayi dengan
permukaan yang dingin
Radiasi: kehilanagn panas bayi jika ditempatkan didekat benda benda yang
mempunyai suhu yang leboh rendah dari suhu tubuh bayi meskipun tidak bersentuhan
secara langsung.
53.
Seorang bayi perempuan , umur 2 jam , dikunjungi oleh bidan karena dipanggil ayah si
bayi. Hasil anamnesis dengan ibunya: kelahiran bayi berlangsung cepat, ditolong dukun,
anak kedua, usia kehamilan 34 minggu, bayi menangis lemah sejak lahir. Hasil
pemeriksaan: ekstremitas dingin, sianosis, gerakan otot lemah, bayi dibungkus tanpa
penutup kepala, verniks kaseosa dan lanugo hampir di seluruh tubuh, S 36▫C, P 30 x/menit
diselingi apneu, N 80 x/menit
Apakah tindakan yang paling segera dilakukan pada kasus tersebut
A. Rujuk ke RS
B. Lakukan metode kangguru
C. Beri ransangan taktil
D. Hangatkan bayi dengan lampu
E. Posisikan bayi secara ekstensi
D.Hangatkan bayi dengan lampu
54.
Seorang perempuan, umur 25 tahun, melahirkan bayi pertama di PBM tiga hari yang lalu
secara spontan. Riwayat kelahiran bayi : normal, menangis spontan, IMD berhasil. Hasil
pemeriksaan pada bayi: BB 3250 gr, PB 51 cm, LK 30 cm, LD 28 cm. Sebelum pulang ,
ibu dan ayah bayi sempat menanyakan ke bidan bahwa bayi mereka memperlihatkan
gerakan terkejut seperti memeluk jika tersentuh. Mereka khawatir karena belum banyak
diketahui tentang bayi mereka tersebut.
Apakah saran yang tepat pada kasus tersebut?
A. Tetap tenang karena hal tersebut normal
B. Coba konsul ke dokter anak
C. Bedong agar tangan bayi tidak keluar
D. Usahakan menemani bayi setiap saat
E. Tempatkan bayi ditempat yang tenang
A. Tetap tenang karena hal tersebut normal
55.
Seorang perempuan umur 22 tahun P1A0, anaknya berusia 1 tahun datang ke PMB hendak
memakai alat kontrasepsi. Dia berencana akan memiliki anak 3 tahun lagi. Hasil
Pemeriksaan BB: 80Kg, TB: 158cm TD: 180/100 mmHg, Nadi 80 kali/menit, Pernafasan
20 kali/menit, Suhu: 36,5oC. Sebelum melahirkan anak yang kedua dia memakai KB
suntik.
Apakah pilihan alat kontrasepsi yang sesuai dalam kasus tersebut?
F. MAL
G. MOW
H. AKDR
I. Implan
J. Pil Kombinasi
A. AKDR
Desi Ernita Amru, S.ST., M.K.M
Institut Kesehatan Mitra Bunda
1. Affandi, Biran, dkk. 2015. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 4.
Jakarta : Bina Pustaka Sarwono
2. Kumalasari, Intan. 2017. Panduan Praktik Laboratorium Dan Klinik Perawatan
Antenatal, Intranatal, Posnatal, BBL dan Kontrasepsi. Jakarta: Salemba Medika.
A. MAL : Tidak Bisa di gunakan karena usia anaj sudah 1 tahun, Mall hanya bs di
gunakan 6 bulan saja
B. MOW : tidak tepat di gunakan karena ibu masih menginginkan anak lagi
C. AKDR : anak di gunakan baik utk penderita Hopertensi dan juga obesitas
D. Implan : sebaikanya tidak di gunakan pada penderita hipertensi dan BB obesitas
E. Pil Kombinasi : tidak bileh di berikan kepada penderita hipertensi
56.
57.
Seorang bayi berusia 3 bulan dibawa ibunya untuk dilakukan imunisasi. Hasil pemeriksaan
berat badan 4700gram, dilihat dari kartu imunisasi bayi baru mendapatkan imunisasi HB0,
BCG.
Apakah jenis imunisasi yang tepat pada kasus tersebut?
a. IPV
b. Campak
a. DPT 1 dan polio 2
b. DPT 2 dan Polio 3
c. DPT 3 dan Polio 4
c. DPT 2 dan Polio 3
Desi Ernita Amru, S.ST., MKM
Institut Kesehatan Mitra Bunda
Kementrian Kesehatan Indonesia. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
Jakarta:Kementrian Kesehatan dan JIKA
Jadwal imunisasi:
0-7 Hari : HB0
1 Bulan : BCG, Polio 1
2 Bulan : DPT1 dan Polio 2
3 Bulan : DPT 2 dan Polio 3
4 Bulan : DPT 3, Polio 4 dan IPV
9 Bulan : Campak
Jadi karena usia bayi baru 3 bulan, maka jadwal imunisasi yang harus di berikan adalah
DPT 2 dan Polio 3
58.
Seorang perempuan datang ke klinik bidan dengan hasil anamnesa menarche pada usia 13
tahun, siklus menstruasinya 29 hari dan lamanya nya 6 hari. Mengeluh ke bidan bahwa 2
tahun ini dia tidak mendapatkan haid lagi.
Apakah diagnosa yang sesuai untuk kasus tersebut?
a. Polimenore
b. Oligomenore
c. Hipermenore
d. Amenore primer
e. Amenore Skunder
e. Amenore skunder
Desi Ernita Amru, S.ST., MKM
Institut Kesehatan Mitra Bunda
1. Affandi, Biran, dkk. 2015. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 4.
Jakarta : Bina Pustaka Sarwono
2. Kumalasari, Intan. 2017. Panduan Praktik Laboratorium Dan Klinik Perawatan
Antenatal, Intranatal, Posnatal, BBL dan Kontrasepsi. Jakarta: Salemba Medika.
a. Polimenore : Siklus menstruasi kurang dari 21 hari persiklusnya
b. Oligomenore : Siklus haid lebih panjang dari normal (>35 hari) dengan perdarahan
yang lebih sedikit
c. Hipermenore : Perdarahan haid yg lebih banyak dari normal
d. Amenore primer : kondisi dimana seorang perempuan berumur 18 tahun atau lebih
tetapi belum pernah haid
e. Amenore Skunder : kondisi dimana seorang pernah mendapatkan haid, tetapi kemudian
tidak mendapatkan haid
59.
Seorang perempuan, usia 30 tahun, hamil 32 minggu datang ke Klinik untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan. Hasil pemeriksaan didapatkan bengkak di Bagian wajah, tangan
dan kaki, TD : 130/100 mmHg, Nadi : 85x/i, Pernafasan : 26 x/i dan suhu : 36,5OC
Apakah Pemeriksaan penunjang yang dilakukan bidan?
a. HCG
b. USG
c. HB Sahli
d. Protein Urine
e. Glukosa Urine
d. Protein Urine
Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0, hamil 12 minggu, datang ke PMB, ini
merupakan kunjungan pertamanya. Hasil pemeriksaan umum: TD 110/70 mmHg, N
80x/menit, P 20 x/menit. S 36,7℃, urin test (+).
Pemeriksaan fisik obstetri apakah yang bisa dilakukan Bidan?
A. Palpasi Leopold
B. Pemeriksaan LILA
C. Auskultasi denyut jantung janin
D. Periksa muka apakah ada edema atau terlihat pucat
E. Periksa Vula/Perineum apakah ada varices, kondiloma dan lainnya
60.
Seorang perempuan, umur 22 tahun, G1P0A0, hamil 37 minggu, datang ke PMB, dengan
keluhan khawatir persiapan persalinannya. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80
x/menit, S 36°C, P 20 x/menit, TFU 36 cm, puka, preskep, penurunan 3/5, DJJ 140 x/menit
teratur.
KIE apakah yang tepat pada kasus tersebut?
A. Persiapan persalinan
B. Tanda-tanda persalinan
C. Tanda Bahaya Trimester 3
D. Adaptasi psikologi Trimester 3
E. Pemberian ASI eksklusif dan IMD
A. Persiapan persalinan
61.
Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0, hamil 16 minggu datang ke Poliklinik RS,
dengan keluhan nyeri perut sedang. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, P
24 x/menit, S 36,7℃, TFU pertengahan pusat-simpisis. Pemeriksaan inspekulo: serviks
tertutup, tampak sedikit perdarahan. Tidak ada eskpulsi jaringan konsepsi.
Diagnosis apakah yang paling mungkin sesuai kasus tersebut ?
A. Abortus Imminens
B. Abortus Insipiens
C. Abortus Inkomplit
D. Abortus Komplit
E. Missed Abortion
A. Abortus Imminens
62.
Seorang perempuan, umur 33 tahun, G3P2A0, hamil 16 minggu datang ke RS, dengan
keluhan sedikit nyeri perut. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20
x/menit, S 36℃, TFU 3 jari di atas simpisis. Pemeriksaan inspekulo: serviks terbuka,
tampak sedikit perdarahan. Ada eskpulsi seluruh jaringan konsepsi.
Tatalaksana apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut ?
63.
Seorang perempuan, umur 33 tahun, G3P2A0, hamil 16 minggu datang ke RS, dengan
keluhan sedikit nyeri perut. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20
x/menit, S 36℃, TFU 3 jari di atas simpisis. Pemeriksaan inspekulo: serviks terbuka,
tampak sedikit perdarahan. Ada eskpulsi seluruh jaringan konsepsi.
Tatalaksana apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut ?
Seorang perempuan, umur 22 tahun, G1P0A0 hamil 8 minggu datang ke PMB di antar
keluarganya dengan keluhan mual, muntah sudah lebih 6 hari. Hasil anamnesis: ibu
merasakan mual dan muntah terjadi di pagi hari setelah minum tablet FE. Perut bagian
bawah terasa ngilu, gerak janin aktif. Hasil pemeriksaan: BB: 48 Kg, TB: 156 Cm, KU
baik, TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, P 24 x/menit, S 36.5°C, Konjungtiva tampak pucat,
badan terasa lemas dan pasen menolak untuk minun FE.
Apakah asuhan yang paling tepat pada kasus tersebut?
65.
66.
Seorang perempuan, umur 36 tahun, G3P2A0, hamil 12 mgg, datang ke PMB, mengeluh
nyeri perut bagian bawah. Hasil Anamnesis: Ibu mengatakan keluar bercak darah sejak
2 hari yang lalu saat bangun tidur. Hasil Pemeriksaan: Ku: Baik, TD 100/60 mmHg, N
84x/menit, P 20 x/menit, S 36.4°C, Palpasi abdomen teraba keras, TFU 3 jari di atas
simpisis, inspekulo tampak darah di ostium uteri.
Apakah asuhan yang tepat pada kasus tersebut
A. Melakukan Rujukan
B. Anjurkan untuk bed rest
C. Anjurkan ibu untuk USG
D. Berikan obat penguat kandungan
E. Konseling tanda bahaya kehamilan
A. Anjurkan untuk bed rest
67.
Seorang perempuan, umur 36 tahun, G3P2A0, hamil 12 mgg, datang ke PMB, mengeluh
nyeri perut bagian bawah. Hasil Anamnesis: Ibu mengatakan keluar bercak darah sejak
2 hari yang lalu saat bangun tidur. Hasil Pemeriksaan: Ku: Baik, TD 100/60 mmHg, N
84x/menit, P 20 x/menit, S 36.4°C, Palpasi abdomen teraba keras, TFU 3 jari di atas
simpisis, inspekulo tampak darah di ostium uteri dan masih tertutup.
Apakah diagnosa yang tepat pada kasus tersebut
68.
Seorang perempuan, umur 29 tahun, G2P1A0, hamil 38 mgg, datang ke RS diantar oleh
Suaminya, keluar darah dari jalan lahir berwarna kehitaman sejak 1 jam yang lalu,
Hasil Anamnesis: Nyeri perut dan terasa tegang, , tidak merasakan gerakan janin, Hasil
Pemeriksaan: Ku: Baik, TD 130/80 mmHg, N 84x/menit, P 18 x/menit, S 36.8°C, Palpasi
abdomen teraba kencang.
Apakah diagnosa yang tepat pada kasus tersebut?
A. Plasenta Previa
B. Solusio Plasenta
C. Plasenta previa parsial
D. Plasenta inkreta Totalis
E. Plasenta inkreta marginalis
B. Solusio Plasenta
69.
Seorang bayi perempuan, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke PMB untuk timbang. Hasil
anamnesis: BBL 3000 g, PB 48 cm, ASI eksklusif selama 6 bulan. Saat ini bayi sudah
mendapatkan makanan pendamping ASI. Hasil pemeriksaan: KU baik, FJ 110x/menit, S
36,8 0C, P 46x/menit.
Berapakah perkiraan berat badan yang tepat pada kasus tersebut?
A. 4 kg
B. 5 kg
C. 6 kg
D. 9 kg
E. 12 kg
D.9 kg
70.
Seorang bayi perempuan, umur 21 bulan dibawa ibunya ke PMB untuk pemeriksaan
tumbuh kembang. Hasil anamnesis: lahir normal, BBL 3300 g, PB 49 cm. Hasil
pemeriksaan: KU baik, FJ 112x/menit, S 36,9C, P 49x/menit, skrining menggunakan KPSP
Meragukan (M).
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Melakukan rujukan ke Puskesmas
B. Menjadwalkan kunjungan ulang 3 bulan lagi
C. Memberi KIE stimulasi tumbuh kembang pada Ibu
D. Menyarankan memasukkan anak ke PAUD
E. Melanjutkan pola asuh
A. Memberi KIE stimulasi tumbuh kembang pada Ibu
71.
Seorang bayi perempuan baru saja dilahirkan 7 jam yang lalu di PMB. Hasil anamnesis:
anak pertama, cukup bulan, menangis kuat, ibu masih lelah belum mau menyusu bayinya.
Hasil pemeriksaan: KU baik, FJ 110x/menit, S 36,8C, P 49x/menit, BB 2800 g, PB 49 cm.
KIE apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. ASI pada bayi 0-6 bulan secara on demand
B. Perawatan tali pusat
C. Makanan pendamping ASI
D. Tumbuh kembang bayi
E. Jadwal imunisasi
A. ASI pada bayi 0-6 bulan secara on demand
72.
Seorang bayi perempuan, umur 3 bulan dibawa ibunya ke PMB untuk imunisasi Hasi
anamnesis: bayi sudah mendapatkan imunisasi DPT 1 dan polio 2. Hasil pemeriksaan: KU
baik, FJ 118x/menit, S 36,8C, P 48x/menit
Apakah imunisasi yang tepat diberikan pada bayi tersebut ?
A. BCG , Polio 1
B. DPT 1, Polio 1
C. DPT 2, Polio 3
D. DPT 1, Polio 2
E. DPT 3, Polio 2
A. DPT 2, Polio 3
73.
Seorang perempuan berusia 25 tahun akseptor AKDR datang ke klinik mengeluh benang
hilang. Hasil anamnesis amenorea 8 minggu. Hasil pemeriksaan benang terlihat,
palpasi uterus teraba tegang. Hamil 8 minggu.
Asuhan apa yang sesuai untuk kasus tersebut ?
A. Melepas AKDR, lanjutkan kehamilan
B. AKDR jangan dilepas, lanjutkan kehamilan
C. Ganti dengan metode lain
D. Biarkan AKDR lepas dengan sendirinya
E. Akhiri kehamilan
A
Seorang perempuan berusia 30 tahun akseptor KB AKDR datang ke Rumah Sakit,
mengeluh nyeri hebat pada perut bagian bawah. Hasil pemeriksaan laboratorium tidak
ditemukan infeksi.
76.
Seorang wanita berusia 40 tahun datang ke PMB mengatakan bahwa 4 hari yang lalu dia
melakukan senggama dengan suami tanpa perlindungan. Wanita tersebut takut hamil
karena dia dan suaminya tidak ingin mempunyai anak lagi.
Alat kontrasepsi darurat apa yang dapat digunakan untuk wanita tersebut?
A. Postinor
B. AKDR
C. Estradiol
D. Suntik
E. AKBK
B
78.
Seorang laki-laki, umur 45 tahun, datang ke puskesmas untuk memeriksakan luka bekas
vasektomi. Hasil anamnesis vasektomi dilakukan 7 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan KU
baik, TD 120/80 mmHg, P 26 x/menit, N 78 x/menit, S 36oC, luka jahitan sudah membaik.
Apa nasihat yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
A. Boleh melakukan hubungan seksual kapan saja
B. Dilarang melakukan hubungan seksual selama 1 bulan
C. Dilarang melakukan hubungan seksual selama 2 bulan
D. Dilarang melakukan hubungan seksual selama 3 bulan
E. Boleh melakukan hubungan seksual setelah 10 kali ejakulasi
D
79.
Seorang perempuan usia 24 tahun nifas 24 jam datang ke PMB dengan keluhan susah
BAB. Hasil anamnesis : anak pertama, takut jahitan perineum lepas. Hasil pemeriksaan :
TD 110/60 mmHg, N 78 x/menit, S 36 0C, P 24 x/menit, terdapat jahitan perineum masih
baru.
Apakah permasalahan yang terjadi sesuai kasus tersebut
A. Subinvolusi
B. Konstipasi
C. Afterpain
D. Diuresis
E. Infeksi
B. Konstipasi
80.
Seorang perempuan usia 24 tahun nifas 3 hari datang ke PMB dengan keluhan ASI keluar
kurang lancar. Hasil anamnesis : anak pertama, payudara terasa kencang, malas menyusui
bayinya. Hasil pemeriksaan : TD 110/60 mmHg, N 78 x/menit, S 36 0C, P 24 x/menit,
payudara tampak tegang dan kencang.
Apakah penatalaksanaan yang tepat sesuai kasus tersebut
A. Tetap menyusui bayi
B. Perawatan payudara
C. Berikan analgetik
D. Kompres hangat
E. Kompres dingin
A. Tetap menyusui bayi
81.
Seorang perempuan usia 20 tahun nifas 6 jam di PMB dengan keluhan terasa mules di
perut. Hasil anamnesis : anak pertama, nyeri seperti mau melahirkan. Hasil pemeriksaan :
TD 110/60 mmHg, N 78 x/menit, S 36 0C, P 24 x/menit, TFU 2 jari bawah pusat, kandung
kemih penuh, lochia rubra, tidak ada robekan perineum
Apakah penatalaksanaan yang tepat sesuai kasus tersebut
A. Pijat uterus
B. Beri antipiretik
C. Suntik oksitosin
D. Kompres hangat
E. Kosongkan kandung kemih
E . Kosongkan kandung kemih
82.
Bidan melakukan kunjungan nifas ke dua ke rumah pasien. Hasil anamnesis : anak
pertama, telah melahirkan 14 hari yang lalu, ibu tidak mempunyai keluhan. Hasil
pemeriksaan : TD 110/60 mmHg, N 78 x/menit, S 36 0C, P 24 x/menit.
Apa saja pemeriksaan yang dilakukan sesuai kasus tersebut
A. Rambut, muka, leher
B. Dada, lochia, perineum
C. Wajah, leher, abdomen
D. Ekstremitas, Dada, Genitalia
E. Payudara, genitalia, ekstremitas
B . Dada, lochia, perineum
83.
Seorang perempuan usia 25 tahun nifas 6 minggu datang ke PMB ingin memeriksakan
kesehatannya. Hasil anamnesis : anak ketiga, tidak ada keluhan yang dirasakan. Hasil
pemeriksaan : TD 110/60 mmHg, N 78 x/menit, S 36 0C, P 24 x/menit, TFU tidak teraba ,
kandung kemih kosong, lochia alba
Apakah asuhan yang tepat sesuai kasus tersebut?
A. Perawatan bayi baru lahir
B. Makanan yang bergizi
C. Istirahat yang cukup
D. Memastikan involusi
E. Konseling KB dini
E . Konseling KB dini
84.
Seorang perempuan umur 37 tahun, P4A0, datang ke PMB untuk konsultasi. Hasil
anamnesis: mengaku 12 jam yang lalu melakukan hubungan dengan suami menggunakan
kondom, namun bocor, takut jika terjadi kehamilan. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
110/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36 C, P 20 x/menit, konjungtiva merah muda, payudara
tidak ada pembesaran, abdomen tidak tampak pembesaran uterus.
Apakah perencanaan yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Lakukan rujukan
B. Sarankan ibu untuk USG
C. Pemberian alat kontrasepsi
D. Konseling kontrasepsi darurat
E. Konseling kemungkinan tidak hamil
D
85.
Seorang perempuan, umur 33 tahun, P3A0, nifas hari ke-30, datang ke PMB untuk ber-KB.
Hasil anamnesis: tidak mempunyai riwayat penyakit, bingung memilih alat kontrasepsi
yang tepat. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36 C, P 24 x/menit.
Apakah hak klien yang harus diberikan sesuai kasus tersebut?
A. Efek samping KB
B. Pendampingan oleh pasangan
C. Pelayananan pemeriksaan penunjang
D. Pemberian informasi mengenai jenis KB
E. Pengambilan keputusan pemilihan kontrasepsi
D
86.
Seorang perempuan, umur 26 tahun, P2A0, datang ke RS ingin kontrol KB. Hasil
anamnesis: saat ini akseptor KB implant, dipasang 1 bulan lalu, tidak ada nyeri dan rasa
pusing, mengalami bercak darah (spotting) sudah 2 minggu. Hasil pemeriksaan: BB: 54 kg,
TB 160 cm, TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, abdomen tidak teraba massa, inspekulo
terdapat bercak darah dari ostium uteri internum.
Apakah kondisi yang paling mungkin dialami pasien pada kasus tersebut?
A. Obesitas
B. Erosi porsio
C. Proses nidasi
D. Gangguan hormonal
E. Efek samping kontrasepsi
E
87.
Seorang perempuan, umur 17 tahun, datang ke PMB untuk ber-KB. Hasil anamnesis: baru
menikah 1 hari yang lalu dan belum melakukan hubungan seksual. Hasil pemeriksaan: KU
baik, TD 90/70 mmHg, N 80 x/menit, S 36 C, P 20 x/menit, konjungtiva merah
muda, payudara tidak ada pembesaran, abdomen tidak ada pembesaran uterus.
Apakah konseling KB yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. MKJP
B. Hormonal
C. Reversible
D. Sederhana
E. Irreversible
C
88.
89.
90.
91.
Seorang perempuan berusia 23 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu datang ke Praktik Mandiri
Bidan untuk memeriksakan dirinya. Hasil anamnesis sering merasa lemas, pusig, dan tidak
bergairah. Hasil pemeriksaan TD 90/ 60 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 0C, P 24 x/menit
dan konjungtiva anemis. TFU pertengahan pusat dan syphoideus. DJJ 140x/menit dan
teratur. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 10 gr %.
Apakah konseling yang tepat diberikan kepada ibu hamil sesuai kasus diatas?
A. Mengurangi kerja berat
B. Menambah waktu tidur
C. Makan sedikit tapi sering
D. Minum air putih dalam jumlah banyak
E. Memperbanyak konsumsi sayuran hijau dan daging
Seorang perempuan berusia 24 tahun G1P0A0 hamil 14 minggu datang ke Praktik Mandiri
Bidan untuk memeriksakan dirinya. Hasil anamnesis mual dan muntah pada pagi hari
sudah 2 minggu. Hasil pemeriksaan TD 110/ 70 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 0C, P 24
x/menit dan konjungtiva anemis. TFU teraba 2 jari di atas simphisis.
Apakah konseling yang tepat diberikan kepada ibu hamil sesuai kasus diatas?
A. Menambah konsumsi karbohidrat
B. Makan sering dengan porsi sedikit
C. Mengkonsumsi banyak buah-buahan
D. Mengurangi makanan yang banyak mengandung soda
E. Membatasi jumlah lemak dan protein yang dikonsumsi
93.
Seorang perempuan umur 22 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu datang Praktik Mandiri
Bidan untuk memeriksakan dirinya. Hasil anamnesis mengeluarkan cairan dan lendir
berwarna putih dari vaginanya dan tidak berbau sejak 1 minggu yang lalu. Hasil
pemeriksaan TD 110/ 70 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 0C, P 24 x/menit dan konjungtiva
anemis. TFU teraba pertengahan antara pusat dan procesus syphoideus. DJJ 142 kali/menit,
teratur.
Apakah asuhan yang tepat diberikan kepada ibu hamil sesuai kasus diatas?
A. Memberikan antibiotik
B. Menambahkan vitamin
C. Melakukan pencucian vagina
D. Merujuk ke fasilitas yang lebih lengkap
E. Menganjurkan pemakaian celana dalam berbahan katun
94.
Seorang perempuan umur 25 tahun datang ke RS bersama suaminya dengan keluhan ingin
merencanakan kehamilan. Hasil anamnesis: sudah menikah 1 tahun, tinggal satu rumah
dengan suami, rutin berhubungan seksual. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg,
N 80 x/menit, S 36,2 oC, P 20 x/menit, abdomen tidak ada massa. Hasil tes kesuburan istri:
jumlah sel telur cukup dan matang, suami: jumlah sperma di bawah 5 juta tiap ejakulasi.
Diagnosis apakah yang dialami suami pada kasus tersebut?
A. Normal
B. Polisperma
C. Azoosperma
D. Oligosperma
E. Astenozoosperma
D. Oligosperma
1. Seorang perempuan umur 24 tahun datang ke RS bersama suaminya dengan keluhan
ingin merencanakan kehamilan. Hasil anamnesis: sudah menikah 1 tahun, tinggal
satu rumah dengan suami, rutin berhubungan seksual. Hasil pemeriksaan: KU baik,
TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, S 36,2 oC, P 20 x/menit, abdomen tidak ada
massa. Hasil tes kesuburan istri: jumlah sel telur cukup dan matang, suami: motilitas
sperma 30%.
.
Diagnosis apakah yang dialami suami pada kasus tersebut?
A. Normal
B. Polispermia
C. Azoospermia
D. Oligospermia
E. Astenozoospermia
C.Astenozoospermia
Seorang perempuan umur 27 tahun datang ke RS bersama suaminya dengan keluhan ingin
merencanakan kehamilan. Hasil anamnesis: sudah menikah 1 tahun, tinggal satu rumah
dengan suami, rutin berhubungan seksual. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg,
N 80 x/menit, S 36,2 oC, P 20 x/menit, abdomen tidak ada massa. Hasil tes mucus serviks:
tekstur lendir serviks lengket dan kental. Termasuk kedalam periode manakah keadaan tes
mucus serviks pada kasus tersebut?
.
Diagnosis apakah yang dialami suami pada kasus tersebut?
A. Ovulasi
B. Setelah ovulasi
C. Sebelum ovulasi
D. Setelah menstruasi
E. Sebelum menstruasi
B.Setelah ovulasi
97.
Seorang perempuan berumur 24 tahun, datang ke bidan mengatakan ingin ber KB. Setelah
berdiskusi dengan suaminya, ia mengatakan ingin menggunakan KB IUD. 1 bulan yang
lalu ia baru saja melahirkan anak pertama.?
Istilah apakah yang tepat untuk mendefisinikan kemampuan wanita tersebut dalam
mengambil keputusan reproduksinya?
a. women empowerment
b. women decision making in family planning
c. women attitude to do family planning
d. women in gender equality
e. women health reproductive
B. Women decision making in family planning
98.
a. Anemia
b. Infeksi
c. Plasenta Previa
d. Solusio Plasenta
e. Sisa Plaenta
c (Plasenta Previa)
99.
a. Hormonal
b. Kegagalan ovulasi
c. Hydrosalpinx
d. Gangguan pada glandula pitiutaria
e. Gangguan pada glandula thyroidea
C. Obstruksi tuba falopii
100.
Seorang perempuan, 25 tahun, G1P0A0, hamil 14 minggu, datang ke PMB dengan keluhan
pusing, mual dan muntah yang berat sehingga aktivitas keseharian pasien sangat terganggu.
Hasil anamnesis: pasien terlihat apatis, pucat, lidah kotor. Hasil pemeriksaan: TD 90/60
mmHg, N 100 x/menit, P 20 x/menit , S 36 oC.
Apakah prediksi diagnosis yang dimaksud pada kasus tersebut?
a. Morning sicknes
b. Emesis gravidarum
c. Hiperemesis gravidarum derajat I
d. Hiperemesis gravidarum derajat II
e. Hiperemesis gravidarum derajat III
101.
a. Abortus
b. Kehamilan Ektopik
c. Mola Hidatidosa
d. Solusio Plasenta
e. Plasenta Previa
C (Mola Hidatidosa)
102.
103.
a. Amenorea primer
b. Osteopeni
c. Osteoporosis
d. Bone and joint disorders
e. Fraktur Collum Femoris
C (Osteoporosis)
- Menopause : haid terakhir yg dikenali bila setelah haid terakhir dalam setahun tidak
mengalami haid lagi, masa berhentinya haid yang permanen akibat dari hilangnya
aktivitas folikuler ovarium biasanya terjadi pd wanita usia 45-55 tahun.
- Osteoporosis : berkurangnya masa tulang dengan rasio mineral terhadap matriks
yang normal
- Fraktur collum femoris : fraktur yang terjadi antara ujung permukaan articular
caput femur dan regio interthrocanter, collum femur merupakan bagian terlemah
dari femur
104.
Seorang perempuan, 21 tahun, G1P0A0, hamil 39 minggu, datang ke PMB dengan keluhan
keluar lender bercampur darah dan mules semakin lama semakin sering. Hasil pemeriksaan
:TD 110/70 mmHg, N 88 x/menit, P 20 x/menit , S 36 oC, KU baik, TFU 34 Cm,
penurunan kepala 2/5, Kontraksi 3 kali/10'/50”, DJJ 150x/menit kuat. Hasil VT:
pembukaan 8cm, ketuban (-), Kep Hodge III, tak ada molase, Bidan memasukkan
observasi kala I
Bagaimanakah pencatatan koding ketuban pada partograf dengan kasus di atas??
a. J (Jernih)
b. D (Darah)
c. K (Keruh)
d. K (Kering)
e. M (Mekonium)
105.
Seorang Perempuan, P1 A0, Umur 24 Tahun, 6 jam yang lalu melahirkan spontan di
PMB ,ibu tampak senang dan gembira, selalu mengulang-ulang cerita pengalamannya
waktu melahirkan kepada orang yang mengunjunginya , hasil pemeriksaan : TD 120/80
mmhg. S 36, 8 C. P 24x/mnt, N : 84x/mnt. TFU 2 jari bawah pusat, Kontraksi baik,
perdarahan 100 cc
Apa Asuhan yang akan diberikan pada kasus tersebut ?
A. Konseling Perawatan Bayi
B. Konsul ke Psikologi
C. Kolaborasi dengan SpoG
D. Dukungan suami dan keluarga
E. Menfasilitasi kebutuhan Psikologis ibu
E
Sri Dinengsih,SSiT.,M.Kes
Prodi Profesi Bidan Universitas Nasional
PEMBAHASAN
Proses Adaptasi Psikologis Masa Nifas
Reva rubin, 1977 & Ament 1990 ada 3 fase pada masa nifas
1, Taking In : 1-2 hari : menfasilitasi kebutuhan psikologisnya, menjadi pendengar yang
baik, memberikan apresiasi atas perjuangannya
2. Taking Hold : 3-10 hari : bimbingan cara perawatan bayi
3. Letting Go: setelah ibu pulang /> 10 hari :Dukungan suami dan keluarga dapat
membantu merawat bayi. Kebutuhan akan istirahat masih diperlukan ibu untuk menjaga
kondisi fisiknya, depresi post partum bisa terjadi di fase ini
(Y Safitri, 2016, buku ajar asuhan kebidanan pada ibu nifas, 2009
106.
Seorang perempuan, umur 22 tahun, P1A0 5 hari yang lalu baru melahirkan spontan,
datang ke PMB dengan keluhan kedua payudaranya bengkak dan nyeri, badan
meriang/demam. Hasil pemeriksaan : TD 110/80 mmhg, N 86x/mnt, S 37,2 C.P 24x/mnt,
payudara tampak penuh dan simestris , kontraksi baik, TFU pertengahan pusat simpisis
lochea merah kecoklatan
Apa Diagnosis pada kasus tersebut ?
A. Mastitis
B. Ca mamae
C. Abses Payudara
D. Bendungan ASI
E. Fibroma mamae
D
Sri Dinengsih,SSiT.,M.Kes
Prodi Profesi Bidan Universitas Nasional
PEMBAHASAN
Demam Pasca Salin
1. Bendungan Payudara/ASI :Terjadi antara 3-5 hari krn peningkatan aliran vena dan
limfe dalam rangka persiapan menyusui,
2. Mastitis : Terjadi antara 3-4 minggu pasca salin, ada inflamasi yang didahului
bendungan, kemerahan batasnya jelas, biasanya hanya 1 payudara, peningkatan
suhu tubuh
3. Abses Payudara : ada Fluktuasi, pus/nanah. Lanjutan dari mastitis, infeksi
(buku acuan nasional pelayanan Kesehatan maternal & neonatal,2018)
107.
Seorang perempuan, usia 23 tahun, melahirkan 3 hari yang lalu datang ke PMB dengan
keluhan perut mules dan sulit tidur, hasil pemeriksaan TD 110/80 mmhg, N 100x/mnt, P
20x/mnt, S 37 C, lochea berwarna merah
Berapakah tinggi fundus uteri yang normal pada kasus tersebut
A. Tidak teraba
B. Setinggi pusat
C. 2 jari atas pusat
D. 2 jari di bawah pusat
E. Pertengahan pusat dan simpisis
D
Sri Dinengsih,SSiT.,M.Kes
Prodi Profesi Bidan Universitas Nasional
108.
Seorang perempuan, umur 21 tahun, P1A0, 6 jam yang lalu melahirkan di PMB, ibu
mengeluh ingin BAK namun tidak keluar, sudah dicoba turun ke kamar mandi, hasil
pemeriksaan : TD 110/80 mmhg, S 36,7 C, N ; 86x/mnt, P: 24x/mnt, TFU sepusat,
perdarahan 150 cc, kandung kemih penuh
Apa Tindakan yang lakukan pada kasus tersebut ?
A. Menganjurkan senam keegel
B. Melakukan Tindakan kateterisasi
C. Mengajarkan posisi BAK yang benar
D. Menyiram daerah vulva dengan air hangat
E. Memasang pispot untuk berkemih
B
Sri Dinengsih,SSiT.,M.Kes
Prodi Profesi Bidan Universitas Nasional
Biasanya ibu akan sulit untuk BAK pada 24 jam pertama kemungkinan penyebeb ini
karena spasme spinter dan oedema uretera karena mengalami kompresi akibat kepala
janin ,
Diuresis urine dalam jumlah besar akan di hasilkan dalam 12-36 jam post partum, kadar
estrogen ( menahan air seni ) mengalami penurunan
Tahap bladder training keenam adalah mengobservasi apakah sudah BAK atau belum.
Hal ini dimungkinkan untuk mengetahui kemampuan ibu berkemih setelah melahirkan,
dalam batas normal atau terdapat masalah setelah melahirkan. bahwa ibu diminta untuk
buang air kecil (miksi) 6 jam postpartum. Jika dalam 6 jam postpartum belum dapat
berkemih atau sesekali berkemih belum melebihi 100 cc, maka dilakukan kateterisasi
Tahap bladder training ketujuh adalah mengulang baldder training setiap 2 jam bila
belum bisa BAK
(Hilda ekasari utami, 2014)
109.
Seorang perempuan, umur 25 tahun, P2 A0, 4 hari yang lalu melahirkan datang ke PMB,
mengeluh ASI nya keluar sedikit, putting susu lecet , payudara penuh dan keras, meriang,
hasil pemeriksaan : TD 120/70mmhg, S: 36,8 C, P: 20x/mnt, N: 84x/mnt, payudara
simetris, putting susu lecet, TFU 3 jari diatas simpisis, lochea berwarna merah,
Apa Asuhan yang diberikan pada kasus tersebut ?
A. Keluarkan Asi dengan cara di pompa
B. Jangan menyusui pada payudara yang bengkak
C. Berikan ASI pada bagian yang tidak sakit terlebih dahulu
D. Kolaborasi dengan dr SpOG
E. Kompres dingin dan disusukan ke bayinya setiap 2 jam
C
Sri Dinengsih,SSiT.,M.Kes
Prodi Profesi Bidan Universitas Nasional
Masalah dalam menyusui
Penanganan putting susu lecet
1. Terus memberikan ASI pada bagian yang tidak sakit/tidak begitu sakit
2. Mengoles putting susu dengan ASI akhir jangan gunakan krim/salep
3. Mengistirahatkan putting susu yang sakit untk semesntara waktu 1x24
jam,..keluarkan ASI dengan tangan tidak dianjurkan dengan pompa
4. Cuci payudaya 1x dalam sehari tidak mengunakan sabun
(buku Ajar Asuhan kebidanan pada masa nifas, Ari S,2009)
110.
Seorang perempuan umur 34 tahun G2P1A0 hamil 22 minggu datang ke PMB dengan
keluhan sering lapar, haus dan sering buang air kecil terutama di malam hari. Dari hasil
anamnesis, mempunyai keturunan Diabetes Mellitus dari ayahnya. Hasil pemeriksaan TD
120/70 mmHg, S 36,5℃, N 80 x/menit, P 20 x/menit. TFU 25 cm, punggung kanan, DJJ
128 x/menit teratur. Bidan melakukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan
diagnosis.
Apakah pemeriksaan penunjang yang bidan lakukan pada kasus tersebut ?
A. Hb sahli
B. Roll over
C. Protein urine
D. Reduksi urine
E. Reflek patella
A. Reduksi urine
111.
Seorang perempuan umur 25 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu datang ke PMB untuk
pemeriksaan rutin kehamilan. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, S 36,5℃, N 80
x/menit, P 20 x/menit. TFU 29 cm, punggung kanan, presentasi kepala, DJJ 133x/menit
teratur. Bidan memberikan roborantia dan penyuluhan tanda bahaya kehamilan.
Apakah penyuluhan yang paling mungkin bidan berikan sesuai kasus tersebut ?
A. ASI mulai keluar
B. Sering buang air kecil
C. Keluar darah pervaginam
D. Cloasma gravidarum yang belum hilang
E. Kontraksi ringan dan hilang saat istirahat
C. Keluar darah pervaginam
112.
Seorang perempuan umur 21 tahun datang ke PMB karena terlambat haid sejak 2 minggu
yang lalu dan merasakan mual muntah disertai pusing. Dari hasil anamnesis telah menikah
2 bulan secara agama. Hasil pemeriksaan TD 100/70 mmHg, S 36,5℃, N 80 x/menit, P 20
x/menit. Hasil pengukuran lingkar lengan atas 22,5 cm. Tes HCG urine (+). Bidan
memberikan surat rujukan dan menyarankan melakukan pemeriksaan kehamilannya di
Puskesmas.
Apakah alasan bidan melakukan rujukan pada kasus tersebut ?
A. Hipotensi
B. Primi muda
C. Emesis gravidarum
D. Kekurang Energi Kronis
E. Kehamilan di luar nikah
A. Kekurang Energi Kronis
113.
Seorang perempuan usia 20 tahun G2P0A1 hamil 2 bulan datang ke Puskesmas untuk
memeriksakan kehamilannya. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, S 36,5℃, N 80
x/menit, P 20 x/menit. Hasil pengukuran lingkar lengan atas 23,5 cm, BB 45 Kg, TB 143
cm. Bidan menuliskan diagnosis tambahan kehamilan risiko tinggi di status pasien.
Apakah data yang menunjang diagnosis tambahan tersebut ?
A. Lila
B. Berat badan
C. Tinggi badan
D. Usia ibu hamil
E. Riwayat abortus
D. Tinggi badan
114.
Seorang perempuan usia 23 tahun G1P0A0 hamil 9 minggu datang ke Puskesmas dengan
keluhan mual, muntah, lemas, dan belum BAK sejak 6 jam yang lalu. Hasil Pemeriksaan
TD 100/70 mmHg, S 36,7℃, N 90 x/menit, P 20 x/menit. Bidan melakukan kolaborasi
untuk pemberian cairan infus.
Apakah komplikasi yang mungkin terjadi pada kasus tersebut ?
A. Abortus
B. Serotinus
C. Makrosomia
D. Kelainan letak janin
E. Ikhterus neonatorum
A. Abortus
115.
Seorang perempuan umur 28 tahun, P1A0 nifas hari ke-7, datang ke PMB dengan keluhan
nyeri pada kaki sebelah kiri. Hasil anamnesis: melahirkan 3 hari lalu di PMB dengan
riwayat partus lama, kaki kiri bengkak dan susah digerakkan. Hasil pemeriksaan: KU baik,
TD 110/80 mmHg, N 88x/menit, S 38,5 ⸰C, P 20x/menit, TFU, pertengahan pusat simfisis,
kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, kaki kiri oedema,, tegang, nyeri bila ditekan
dan digerakkan, lochea serosa.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Trombophlebitis Femoralis
B. Hematoma
C. Varices
D. Selulitis
E. Abses
A. Trombophlebitis Femoralis
116.
Seorang perempuan umur 24 tahun P1A0 nifas 6 minggu datang ke PMB ingin
berkonsultasi. Hasil anamnesis: ibu mengatakan 2 minggu lagi akan kembali bekerja
sebagai karyawan dan ingin tetap memberikan ASI Ekslusif, usia bayi 3 bulan dan mau
menyusui. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/70 mmHg, N 80x/menit, S 36,5 OC, P
24x/menit, Pengeluaran ASI (+).
Apakah Pendidikan Kesehatan yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Tetap menyusui bayinya di tempat kerja
B. Berikan ASI sering mungkin pada bayi
C. Ajarkan ibu tentang ASI Perah
D. Menyarankan ibu untuk memberikan susu formula
E. Jelaskan cara penyimpanan ASI
117.
Seorang perempuan umur 18 tahun, P1A0 nifas 14 hari datang ke Puskesmas dengan
keluhan susah tidur. Hasil anamnesis: ibu sering marah, cemas, tidak nafsu makan, sedih
tiba-tiba, kadang menangis dan tidak mau menyusi bayinya. Hasil pemeriksaan: KU:
tampak murung dan sedih, TD 110/70 mmHg, N 88x/menit, S 36.5 OC, P 20x/menit, TFU
tidak teraba, lochea serosa.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Depresi Post partum
B. Baby blues
C. Sindrom masa nifas
D. Stress Psikologis
E. Psikosis
118.
Seorang perempuan umur 23 tahun, P1A0, nifas hari ke-5 datang ke PMB ingin
memeriksakan kesehatanya. Hasil anamnesis: Riwayat persalinan normal, ASI lancar, bayi
mau menyusui dan pengeluaran darah dari jalan lahir berwarna merah kekuningan, tidak
berbau. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70 mmHg, N 88x/menit, S 36,5 OC, P
24x/menit, TFU pertengahan pusat simfisis, Kontraksi Uterus keras, kandung kemih
kosong, terdapat sekresi cairan pervaginam berwarna kuning kemerahan berisi darah dan
lendir dan tidak berbau.
Apakah jenis lochea pada kasus tersebut?
A. Rubra
B. Serosa
C. Sanguinolenta
D. Alba
E. Purulenta
B. Serosa
119.
Seorang perempuan umur 27 tahun, P2A0 nifas hari ke-3 datang ke PMB dengan keluhan
kepala pusing sejak 1 hari yang lalu. Hasil anamnesis: riwayat melahirkan secara spontan,
perdarahan banyak setelah melahirkan dan lemas. Hasil pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, N
92x/menit, P 20x/menit, S 36,2⸰c, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, lochea
rubra, Hb 10 gr/dl.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Trombocitopenia
B. Leukocitopenia
C. Thalasemia
D. Leukimia
E. Anemia
E.Anemia
120.
121.
Seorang perempuan umur 23 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 37 minggu datang bersama
suami ke PMB pukul 12.15 WIB. Hasil anamnesa : jam 2 dini hari merasakan kontraksi
dan jam 5 subuh keluar lendir bercak darah, tapi semakin lama sampai siang tidak
merasakan kontraksi lagi ibu, gerakan janin sering dan kuat. Hasil pemeriksaan : TD :
120/70 mmHg, N : 80x / menit, S: 36ͦ C, P : 20 x /menit, TFU 35 cm, penurunan kepala 2/5
bagian, DJJ 138x/menit teratur, His 1x/30’/10’’, pakaian dalam & vulva bersih tidak
ditemukan lendir dan darah.
Apakah rencana tindakan yang tepat pada kasus tersebut
a. Berikan infus RL
b. Lakukan pemantauan dengan partograf
c. Jelaskan tentang tanda – tanda persalinan
d. kolaborasi dengan dokter Sp OG
e. Anjurkan ibu untuk senam hamil
C
122.
Seorang perempuan berumur 27 tahun G2P1A0 hamil 16 minggu datang bersama suami
ke RS, dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sejak 3 jam yang lalu dan mengeluarkan
darah banyak. Hasil anamnesis : anak ke 1 umur 5 tahun, lahir spontan ditolong bidan,
tidak ada riwayat penyakit infeksi. Hasil pemeriksaan KU baikTD: 100/ 70 mmHg, S : 36.2
C, N : 88 x/mnt, P : 18x/mnt, TFU 2 jari atas symphisis, V/V : terdapat perdarahan merah
segar 1 pembalut penuh, VT : serviks terbuka 2 cm.
Apakah kemungkinan diagnosa pada kasus tersebut?
a. KET
b. Mola Hidatidosa
c. Abortus Insipiens
d. Abortus Inkomplit
e. Abortus Imminens
C
123.
124.
Seorang bidan sedang memeriksa tumbuh kembang seorang bayi laki – laki di pos timbang
posyandu sebuah dusun, dengan hasil : S : 36,5 ͦC, BB 7700 gram, bayi tidak sakit. bidan
meletakkan bayi pada tempat yang datar pada posisi telentang, dengan cepat bayi miring
dan telungkup, mengangkat kepala dan menoleh ke kanan dan kiri, bidan meletakkan
mainan warna warni di sekitar bayi, dan bayi berusaha meraih benda disekitarnya, mampu
membalikkan badan dari posisi telungkup.
umur berapakah tugas pertumbuhan dan perkembangan harus tercapai pada kasus
tersebut?
a. 0-28 hari
b. 1- 3 bulan
c. 4-6 bulan
d. 7 – 9 bulan
e. 10 – 12 bulan
c
125.
Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0, hamil 39 minggu, datang ke PMB dengan
keluhan mules – mules sejak 4 jam yang lalu. Hasil anamnesis: mules seperti ingin buang
air besar, hilang timbul semakin kuat semakin sering, didahului dengan keluarnya lendir
berwarna kemerahan dari kemaluan. Hasil pemeriksaan: TD 120/70mmHg, N 80x/m, S 37 0
C, P 16x/m. TFU 33 cm, penurunan kepala 2/5, DJJ 140x/menit teratur, his 2x/10’/30”
Apakah tindakan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus tersebut?
a. mendengarkan DJJ
b. pemeriksaan dalam
c. pemeriksaan kontraksi
d. pemantauan kemajuan persalinan
e. mempersiapkan peralatan persalinan
B
126.
Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0, hamil 39 minggu, datang ke PMB dengan
keluhan mules - mules sejak 2 jam yang lalu. Hasil anamnesis: mules seperti ingin buang
air besar, hilang timbul semakin kuat semakin sering, didahului dengan keluarnya lendir
berwarna kemerahan dari kemaluan. Hasil pemeriksaan: TD 120/70mmHg, N 80x/m, S 37 0
C, P 16x/m. TFU 33 cm, penurunan kepala 2/5, DJJ 136x/menit teratur, his 2x/10’/30”,
pembukaan servix 5 cm, ketuban utuh, posisi UUK belum jelas, kepala HII.
Apakah diagnosa pada kasus tersebut ?
A. Kala I Fase Laten
B. Kala I Fase Aktif
C. Kala II
D. Kala III
E. Kala IV
127.
Seorang perempuan, umur 33 tahun, G3P2A0, hamil 40 minggu, datang ke PMB dengan
keluhan mules - mules sejak 2 jam yang lalu. Hasil anamnesis: mules seperti ingin buang
air besar, hilang timbul semakin kuat semakin sering, didahului dengan keluarnya lendir
berwarna kemerahan dari kemaluan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70mmHg, N 80x/m, S 37 0
C, P 16x/m. TFU 33 cm, penurunan kepala 2/5, DJJ 140x/menit teratur, his 2x/10’/30”,
pembukaan servix 5 cm, ketuban utuh, posisi UUK belum jelas, kepala HII.
Apakah rencana tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
a. mempalpasi abdomen
b. melakukan amniotomi
c. menganjurkan ibu meneran
d. mempersiapkan episiotomy
e. memantau kemajuan persalinan
128.
a. Abortus iminens
b. Abortus insipiens
c. Abortus inkomplit
d. Kehamilan ektopik
e. Kehamilan ektopik terganggu
E
129.
a. Kolaborasi
b. Pasang infus
c. Segera rujuk
d. Berikan analgetik
e. Anjurkan USG
B
130.
Seorang perempuan umur 26 tahun G1P0A0 datang kebidan untuk melahirkan, sudah
dipimpin mengejan dari pukul 09.00 WIB -10.00WIB dan belum lahir. Hasil pemeriksaan
TD 110/80 mmHg, N 80x/menit, S 36,7oc, P 20x/menit. DJJ 144 x/menit. Kontraksi uterus
3x/10’/40’’. KU ibu baik.
a. Merujuk segera
b. Tetap pimpin ibu untuk meneran saat ada kontraksi
c. Lakukan episiotomi
d. Memperluas jalan lahir
e. Mendorong fundus uteri
131.
Seorang perempuan umur 25 tahun P2A0 dalam fase inpartu di PMB. Bayi sudah lahir 10
menit yang lalu dan sedang ditolong persalinan kala III oleh bidan. Setelah plasenta telah
lahir, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik.
132.
Seorang perempuan berusia 21 tahun P1A0 baru saja melahirkan anak pertamanya di BPM
pukul 22.00 WIB. KU ibu baik, TD 110/80 mmHg, N 82x/menit, S 36,2 oc, P 22x/menit.
Setelah satu menit bayi lahir kemudian bidan menyuntikkan oksitosin 10 IU disepertiga
paha luar ibu.
a. Menyuntikkan vitamin K
b. Inisiasi menyusu dini
c. Jepit potong tali pusat
d. Memberikan salep mata
e. Melahirkan plasenta
C
133.
Seorang perempuan umur 30 tahun G2P1A0 hamil 38 minggu datang ke klinik bidan pukul
22.00 WIB dengan keluhan kenceng-kenceng. Hasil pemeriksaan KU cemas TD 120/80
mmHg, N 80 x/menit, suhu 36,3 o c, P 16 x permenit. DJJ 145x/menit teratur, selaput
ketuba (+). Hasil pemeriksaan dalam pembukaan serviks 6 cm.
Jam berapakah bidan melakukan pemeriksaan tekanan darah pada wanita tersebut
selanjutnya?
a. 22.30 WIB
b. 23.00 WIB
c. 00.00 WIB
d. 02.00 WIB
e. 04.00 WIB
134.
Seorang perempuan umur 38 tahun G1P0A0 dibawa oleh dukun datang ke bidan pada
pukul 06.00 WIB. Dukun mengatakan bahwa ibu kenceng kenceng teratur sejak dua hari
yang lalu dan telah dipimpin melahirkan sejak pukul 03.00 WIB. KU lemah kelelahan. TD
90/60mmHg. N 100x permenit. S 39oc, VT pembukaan 10 cm, kepala turun di hodge II,
DJJ: 182x permenit.
Tindakan yang harus dilakukan oleh bidan adalah?
136.
Seorang bayi perempuan, baru lahir di PMB, segera menangis dan gerak aktif. Hasil
anamnesis: riwayat persalinan spontan, cukup bulan. Bidan meletakkan bayi di atas perut
ibu.
Langkah apakah selanjutnya pada kasus tersebut?
A. Hisap lendir
B. Timbang bayi
C. Keringkan bayi
D. Potong tali pusat
E. Hitung nilai APGAR
C
137.
Seorang bayi laki-laki, baru lahir di PMB, segera menangis, gerak aktif. Hasil anamnesis :
riwayat persalinan spontan, cukup bulan. Bidan telah menyuntikkan oksitosin, dan
memotong tali pusat. Pada tindakan ini akan terjadi perubahan kardiovaskuler bayi yaitu
penutupan beberapa sistem sirkulasi.
Dimanakah adaptasi yang paling awal terjadi pada kasus tersebut?
A. Duktus arteriosus bothalli
B. Duktus venosus arantii
C. Vena cava superior
D. Vena cava inferior
E. Foramen ovale
E
Kemenkes RI. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL
Ada 2 perubahan besar yang harus terjadi dalam sistem sirkulasi:
a. Penutupan foramen ovale atrium jantung
1) Saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium
kanan menurun. Hal ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke
paru-paru untuk proses oksigenisasi ulang
2) Pernapasan pertama, resistensi pembuluh turun, tekanan atrium kanan naik. Oksigen
mengalir ke dalam paru, dan menurunkan tekanan atrium kiri. Akibatnya foramen ovale
menutup secara fungsional
b. Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta
1) Dengan adanya pernapasan kadar oksigen darah meningkat, sehingga duktus arteriosus
mengalami kontriksi dan menutup
2) Selanjutnya sistem sirkulasi bayi dapat menjalankan fungsinya sendiri
138.
Vignette Seorang bayi laki-laki, baru lahir di PMB, segera menangis, gerak aktif.
Hasil anamnesis : riwayat persalinan spontan, cukup bulan. Bidan telah
menyuntikkan oksitosin, dan memotong tali pusat. Pada tindakan ini akan
terjadi perubahan sistem kardiovaskuler bayi yaitu penutupan foramen
ovale.
Petanyaan Bagaimanakah mekanisme yang terjadi pada kasus tersebut?
Pilihan A. Adanya tekanan atrium kiri
jawaban B. Penurunan tekanan serambi kanan
C. Bertambahnya volume ventrikel kanan
D. Berkurangnya hambatan pembuluh darah
E. Peningkatan resistensi pembuluh sistemik
Kunci E
Referensi Kemenkes RI. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL
Pembahasan Dua peristiwa penting yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh
darah:
a. Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat
dan tekanan atrium kanan menurun. Tekanan atrium kanan menurun karena
berkurangnya aliran darah ke atrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan
penurunan volume dan tekanan atrium kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini
membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru paru
untuk menjalani proses oksigenasi ulang.
b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru
dan meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernafasan pertama
ini menimbulkan relaksasi dan terbukanya sistem pembuluh darah paru-
paru (menurunkan resistensi pembuluh darah paru paru). Peningkatan
sirkulasi ke paru paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan
tekanan atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan ini dan
penurunan tekanan pada atrium kiri, foramen ovale secara fungsional akan
menutup.
139.
Seorang perempuan, umur 20 tahun. G1P0A0, hamil 40 minggu, inpartu kala II di PMB.
Bidan memimpin persalinan dan menolong kelahiran. Bayi lahir segera menangis dan
gerak aktif.
Fisiologi apakah yang terjadi pada kasus tersebut?
A. Peningkatan surfaktan
B. Hipoksia pada awal persalinan
C. Kompresi pada rongga abdomen
D. Perubahan suhu di ekstrauterine
E. Penurunan kadar CO2 dalam darah
D
Kemenkes RI. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL
Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan napas pertama bayi :
1. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang
merangsang pusat pernafasan di otak.
2. Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru - paru selama
persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru - paru secara mekanis.
Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan
pernapasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk
kehidupan.
3. Penimbunan karbondioksida (CO2). Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam
darah dan akan merangsang pernafasan. Berkurangnya O2 akan mengurangi gerakan
pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah frekuensi dan tingkat
gerakan pernapasan janin.
4. Perubahan suhu. Keadaan dingin akan merangsang pernapasan.
140.
Seorang bayi baru lahir telah berhasil melakukan IMD. Isapan bayi pada puting susu ibu
diteruskan oleh serabut saraf ke hipofise anterior.
Hormon apakah yang distimulasi pada kasus tersebut?
A. Kortisol
B. Prolaktin
C. Adrenalin
D. Progesteron
E. Prostaglandin
B
141.
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 34 tahun melahirkan anak keempat secara spontan dengan
induksi sejak 1 jam yang lalu di RS. Hasil anamnesis ibu merasa pusing, lelah, pucat dan
berkeringat. Hasil pemeriksaan TD 90/60 mmHg, N 104 x/menit, P 16 x/menit, S 35,6 °C.
TFU teraba setinggi pusat, uterus teraba lembek, perdarahan ± 450 cc.
Pertanyaan soal
Diagnosis Apakah yang tepat pada kasus diatas ?
Pilihan jawaban
a. Syok Neurogenik
b. Syok Hipovolemia
c. Perdarahan Postpartum Primer
d. Perdarahan Postpartum Sekunder
e. Atonia uteri
Kunci E
Jawaban:
Pembahasan Atonia uteri terjadi jika uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah
: rangangan taktil setelah lahirnya plasenta. Adapun tanda dan gejalanya
yaitu uterus lembek, terjadi perdarahan, terlihat tanda-tanda syok disertai
factor resiko seperti paritas tinggi, induksi persalinan, kelahiran terlalu
cepat atau lama.
142.
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 29 tahun, P3A0 melahirkan di Klinik sejak 24 jam yang alalu
dengan riwayat induksi persalinan. Hasil anamnesis ibu mengatakan pusing. Hasil
pemeriksaan KU lemah, terlihat pucat, konjungtiva anemis, TD 90/70 mmHg, N 100
x/menit, S 35,5 °C, P 18 x/menit. Uterus teraba lembek, perdarahan ± 550 cc, lokia bau,
dan selaput ketuban lahir tidak lengkap.
Pertanyaan soal
Diagnosis Apakah yang tepat pada kasus diatas ?
Pilihan jawaban
a. Anemia postpartum
b. Atonia uteri
c. Retensi sisa plasenta
d. Early postpartus hemorrhage
e. Late postpartus hemorrhage
Kunci E
Jawaban:
Pembahasan Perdarahan postpartum late terjadi setelah 24 jam setelah bayi lahir disertai
: dengan factor resiko induksi persalinan dan adanya tanda dan gejala seperti
perdarahan >500 cc disertai tanda-tanda syok seperti nadi meningkat >100
x/menit, tekanan darah sistole menurun <100 mmHg disertai anemia dan
lokia berbau, dan uterus agak lembek.
143.
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 20 tahun, P2A0 melahirkan di RS sejak 1 jam yang lalu plasenta
belum lahir. Hasil pemeriksaan KU lemah, berkeringat dingin. TD 90/50 mmHg, N 140
x/menit, , S 38 °C, P 24 x/menit, Hb 6 g/dL, TFU setinggi pusat, kontraksi lembek,
perdarahan banyak warna merah tua, urine sedikit dan berwarna pekat.
Pertanyaan soal
Tindakan Apakah yang tepat pada kasus diatas ?
Pilihan jawaban
a. Tirah baring
b. Antibiotika adekuat
c. Vaginal tamponade
d. Infus cairan
e. Plasenta manual
Kunci D
Jawaban:
Pembahasan Tindakan preventif dilakukan pada kasus kegawatdaruratan terutama
: perdarahan kala III yang dikarenakan retensio plasenta sebab plasenta
belum lepas satu jam setelah bayi lahir. Pemberian infus cairan RL 500 cc
pada kasus perdarahan bermanfaat untuk memperbaiki keadaan umum
pasien seperti memenuhi kebutuhan cairan dan memperbaiki keadaan syok
dan memudahkan untuk pemberian medikamentosa.
144.
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 37 tahun, melahirkan anak kedua di Klinik sejak 2 hari yang
lalu. Ibu mengeluh bayinya rewel karena ASI belum keluar. Hasil pemeriksaan TD 120/70
mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 °C, P 22 x/menit, payudara teraba tegang, TFU 1 Jari bawah
pusat, lokia rubra.
Pertanyaan soal
Penyebab Apakah pada kasus diatas ?
Pilihan jawaban
a. Hormon Prolactin meningkat
b. Hormon Oxytocin meningkat
c. Hormon Progesteron menurun
d. Hormon Estrogen menurun
e. Hormon Estrogen meningkat
Kunci E
Jawaban:
Pembahasan Pada masa kehamilan hormone estrogen dan progesterone berperan dalam
: persiapan acinus dan ductus kelenjar mamma untuk dapat menyediakan
ASI. Pada saat yang sama estrogen menghalangi pengeluaran prolactin
(pituitary lactogenic hormone) sehingga tidak terjadi pengeluaran ASI.
setelah persalinan estrogen menghilang atau berkurang pada hari 2-3
sehingga prolactin mulai berfungsi. Pengeluaran prolactin akan mengisi
acinus tetapi untuk pengeluaran ASI diperlukan oxytocin melalui reflex
menghisap putting susu ibu.
145.
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, umur 40 tahun, post partum 3 hari yang lalu datang ke Puskesmas
dengan keluhan kaki membengkak disertai rasa sakit. Hasil pemeriksaan TD 110/70
mmHg, N 98 x/menit, S 38 °C, P 24 x/menit, pengeluaran lokia masih banyak disertai
campuran darah, TFU 1 jari bawah pusat, nyeri tekan pada ekstremitas, pembuluh darah
tampak jelas, pasien sebelumnya ditolong oleh Bidan.
Pertanyaan soal
Tindakan Apakah yang tepat pada kasus diatas ?
Pilihan jawaban
a. Melakukan perawatan sementara dengan pemberian antibiotika dan antipiretika
b. Melakukan perawatan local dan selanjutnya berobat jalan
c. Langsung dirujuk ke RSU dengan fasilitas lengkap
d. Berusaha mengatasi sendiri dengan kemampuan yang ada
e. Mengatasi keadaan umum selanjutnya dirujuk ke RSU dengan fasilitas lengkap
Kunci E
Jawaban:
Pembahasan Penanganan yang tepat dengan kasus phlegmasia alba dollen yg titemukan
: dipuskesma yaitu mengatasi keadaan umum terlebihdahulu selanjutnya
dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas lengkap, karena kasus dgn
phlegmasia alba dollen merupakan salh satu bentuk infeksi cellutitis pelvis
disertai thrombophlebitis sehingga menimbulkan gejala klinis kaki edema
nyeri tekan, sukar digerakkan, dan pembuluh darah tampak membesar
146.
Seorang perempuan umur 2 tahun masuk ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan demam
tinggi, mual, muntah, tidak mau makan, rewel dan diare dengan frekuensi 2x/24 jam. Hasil
pemeriksaan didapatkan suhu: 39,2 C, kulit teraba hangat, R: 30x/menit dan Nadi 102 x
/menit.
Apakah diagonosis yang tepat pada kasus di atas?
A. Diare
B. Defisit Nutrisi
C. Mual
D. Hipertermi
E. Intoleransi aktivitas
A. Hipertermi
147.
Seorang bayi A umur 3 bulan dibawa ke Pusekesmas untuk mendapatkan imunisasi. Bidan
memberikan imunisasi DPT 1 dan polio 3. Setelah mendapat imunisasi, pada malam
harinya bayi A mengalami demam tinggi (suhu 38,5 C)
Efek samping yang terjadi pada bayi A disebabkan oleh
A. Imunisasi DPT
B. Imunisasi BCG
C. Imunisasi Polio dan DPT
D. Cara penyuntikan
E. Tempat penyutikan
A
Swasti Artanti, S.SiT, MH
Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Elmeida Ika, Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah, Trans Info
Media.
Efek samping imunisasi DPT yaitu:
- Pembengkakakan
- Nyeri pada tempat penyuntikan
- Demam
- Kemerahan
147.
Seorang bayi perempuan lahir 2 jam yang lalu di Puskesmas. Hasil pemeriksaan keadaan
umum baik, pada pantat terdapat warna biru keabu-abuan dan berbatas tegas, BB: 3200
gram, PB: 50 cm
Apakah diagnosa yang paling tepat pada kasus diatas?
A. Furunkel
B. Bercak mongol
C. Hemangioma
D. Serborrhea
E. Miliariasis
B
148.
Seorang bayi perempuan 1 jam yang lalu di Puskesmas. Hasil pemeriksaan KU: Baik, BB:
3200 gram, PB: 50 cm, pada kepala bayi terdapat caput, teraba lunak, berisi cairan, tidak
teraba batas secara jelas.
Berapa lama kasus pada bayi tersebit dapat menghilang?
A. 3 hari
B. 4 hari
C. 5 hari
D. 6 hari
E. 7 hari
A
149.
Seorang bayi laki-laki lahir 2 hari yang lalu di Puskesmas. Hasil pemeriksaan KU: lemah,
mekonium keluar setelah lebih dari 24 jam, muntah berwarna hijau. Hasil pemeriksaan
terdapat disentensi abdomen dan colok dubur feces keluar menyemprot.
Apakah diagnosa kelainan bawaan bayi pada kasus tersebut?
A. Atresia ani
B. Kelainan jantung bawaan
C. Hirshprung
D. Omfalokel
E. Atresia osophagus
C
150.
Seorang perempuan usia 25 tahun, melahirkan anak pertama 10 hari yang lalu datang ke
Puskesmas mengeluh payudara bengkak, warna kulit mengkilap, nyeri tekan, demam sudah
3 hari. Hasil pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, R: 22 x/menit, N: 90 x/menit, S: 38,5°C, Hb:
9 gr%, payudara tampak merah dank eras, putting susu tampak kotor, uterus tidak teraba,
pengeluaran pervaginam lochea serosa.
Apakah diagnosa yang tepat berdasarkan kasus tersebut ?
A. Mastitis
B. Infeksi nifas
C. Abses payudara
D. Bendungan ASI
E. Sepsis puerperalis
A. Mastitis
152.
Seorang perempuan umur 38 tahun P4A0 melahirkan 5 jam yang lalu di Puskesmas. Hasil
Pemeriksaan TD: 90/60 x menit, N: 80x/menit, S: 36,5°C, P: 24x/menit, uterus teraba
lembek, perdarahan lebih dari 500cc.
Apakah penyebab perdarahan pada kasus tersebut ?
A. Uterus tidak berkontraksi
B. Plasenta lahir tidak lengkap
C. Plasenta belum lahir setelah 30 menit
D. Selaput plasenta tertinggal didalam rahim
E. Nyeri tekan perut bawah dan pada uterus
A. Uterus tidak berkontraksi
153.
Seorang perempuan berusia 32 tahun P1A0 bersalin di BPM. Plasenta lahir beberapa menit
yang lalu. Pasien mengeluh nyeri hebat pada perut bawah. KU: lemah, TD: 80/40 mmHg,
N: 100x/mnt, RR: 24x/mnt. Uterus tidak teraba, perdarahan pervaginam ± 200 cc.
Apakah kategori syok sesuai kasus tersebut ?
A. Septik
B. Anafilaktit
C. Neurogenik
D. Kardiogenik
E. Hipovolemik
A. Hipovolemik
154.
Seorang perempuan baru melahirkan anak pertama di bidan praktek mandiri. Bayi lahir
spontan, Berat badan 3500 gram, Panjang badan 50 cm, placenta lahir lengkap. Ibu
mengeluh lemas, berdasakan pemeriksaan terlihat perdarahan banyak dan segar, kontraksi
baik, ibu terlihat pucat.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas ?
A. Atonia Uteri
B. Ruptur Uteri
C. Inversio Uteri
D. Retensio plasenta
E. Robekan jalan lahir
A. Robekan jalan lahir
155.
156.
Seorang bidan desa pada saat posyandu memberikan pendidikan kesehatan pada ibu-ibu
menyusui, bahwa dengan menyusui sesering mungkin maka produksi hormon prolaktin
akan meningkat sehingga kualitas dan kuantitas ASI semakin baik.
Dimanakah hormon prolaktin dibentuk untuk memproduksi ASI ?
A. Hipotalamus
B. Sinus laktiferus
C. Hipofise anterior
D. Duktus laktiferus
E. Hipofise posterior
A. Hipofise anterior
Pedvin Ratna Meikawati, S.SiT, M.Kes
Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Sumber :
1. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui Dilengkapi dengan Evidence Based
Practice dan Daftar Tilik Asuhan Nifas. Asih Yusari, S.ST., M.Kes dan Hj. Risneni,
S.SiT, M.Kes. Trans Media, Jakarta. Tahun 2016.
2. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Vivian Nanny Lia Dewi dan Tri Sunarsih. Salemba
Medika. Jakarta. 2011.
LAKTASI dan MENYUSUI
Hormon Prolaktin adalah hormon yang memberikan sinyal kepada tubuh untuk
memproduksi ASI mulai dari masa akhir kehamilan hingga masa menyusui.
Prolaktin merupakan hormon yang diproduksi di bagian depan kelenjar hipofisis
(pituitary)
Hipotalamus : Fungsi utama hipotalamus adalah untuk menjaga keseimbangan tubuh
serta merupakan pusat kontrol autonom.
Sinus laktiferus : saluran ASI yang melebar dan membentuk kantung di sekitar areola
yang berfungsi untuk menyimpan ASI.
Hipofise anterior : memproduksi hormon FSH dan LH, hormon Prolaktin,
hormon pertumbuhan (GH) dan hormon tiroid (TSH).
Duktus laktiferus : Merupakan saluran kecil yang yang berfungsi menyalurkan ASI dari
alveoli ke sinus laktiferus (dari pabrik ASI ke gudang ASI).
Hipofise posterior : memproduksi hormon anti diuretik (ADH) dan hormon oksitosin
157.
Seorang perempuan umur 21 tahun G1P0A0 hamil 40 minggu kala 1 di Puskesmas. Hasil
anamnesis 3 hari yang lalu periksa kehamilan hasil tercatat lengkap di buku KIA. Hasil
pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 88 x/menit, S 36 0 C, P 20 x/menit, TFU 33 cm, DJJ
144 x/menit teratur, penurunana kepala 3/5, kontraksi 3x/10’/40”, hasil PD pembukaan 5
cm, ketuban (+).
Dokumen apakah yang harus dilengkapi pada kasus tersebut?
a. Partograf
b. Biodata pasien
c. Surat untuk rujukan
d. Pilihan tindakan untuk persalinan
e. Persetujuan tindakan (informed consent)
A
158.
Seorang perempuan umur 32 tahun P2A0 bersalin di RS. Plasenta lahir beberapa menit
yang lalu. Hasil anamnesis ibu merasakan nyeri hebat pada perut bawah. Hasil
pemeriksaan KU : lemah,
TD : 80/40 mmHg, N: 108x/mnt, P: 28 x/mnt. Uterus tidak teraba, perdarahan pervaginam
± 500 cc.
159.
160.
161.
Seorang Perempuan umur 24 tahun G2P1A0 hamil 25 minggu datang ke PMB dengan
keluhan varises pada kaki timbul sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesa: ibu merasa cemas
dengan kondisinya. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 87x/menit, P 20 x/menit, S
36,5 C, tampak pembesaran pembuluh darah di tungkai kaki kanan dan kiri.
Apakah konseling yang tepat pada kasus tersebut?
a. Merendahkan posisi kaki
b. Memberikan terapi hormonal
c. Mengolesi krim Kortikostreroid
d. Memberikan kalsium dosis tinggi
e. Menghindari penggunaan sepatu hak tinggi
162.
Seorang Perempuan umur 22 tahun G1P0A0 hamil 10 minggu datang ke PMB didampingi
suaminya dengan keluhan mual muntah pada pagi hari. Hasil anamnesa: ini merupakan
kehamilan yang diinginkan. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 87x/menit, P 20
x/menit, S 36,5 C, hasil pemeriksaan lainnya dalam batas normal.
Apakah terapi komplementer yang paling tepat dari keluhan ibu tersebut?
a. Mengkonsumsi kurma
b. Mengkonsumsi Jahe
c. Mengkonsumsi Kunyit
d. Mengkonsumsi Kencur
e. Mengkonsumsi Jeruk nipis
163.
164.
Seorang perempuan, umur 27 tahun, G1P0A0, hamil 20 minggu, datang ke PMB dengan
keluhan pusing. Hasil anamnesis: ibu belum pernah memeriksakan kehamilannya, sering
berkunang-kunang, dan mudah lelah. Hasil pemeriksaan TD 90/60 mmHg, P 24x/menit, N
86x/menit, S 370C, konjungtiva anemis. Pemeriksaan penunjang Hb9,4 gr%,
Apakah asuhan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Memberikan asam volat
b. Memberikan vitamin
c. Memberikan mineral
d. Memberikan kalsium
e. Memberikan zat besi
E
165.
166.
Seorang Bayi laki-laki di PMB lahir 6 jam yang lalu. Riwayat persalinan pre term dengan
usia kehamilan 36 minggu. Hasil pemeriksaan BB lahir 2400 gram, PB 48 cm, S 350 C,
Apgar Skor 9-9-10.
Asuhan apakah yang tepat diberikan pada bayi tersebut ?
a. Berikan antibiotik dosis pertama
b. Lakukan metode kanguru
c. Berikan cairan infuse dextrose
d. Lakukan rujukan segera
e. Segera masukkan ke dalam inkubator
B
167.
Seorang Bayi laki-laki lahir di PMB. Riwayat persalinan 1 jam yang lalu normal. Hasil
pemeriksaan antropometri BB lahir 3000 gram, PB 50 cm, pemeriksaan fisik tidak ada
kelainan/kecacatan.
Kapan bidan harus merujuk sesuai kasus di atas ?
a. Jika pernafasan 40 x/mnt
b. Jika suhu badan 37 0C
c. Jika warna kulit kuning seluruh tubuh pada 24 jam pertama
d. Jika BAK 2x dalam 24 jam pertama
e. Jika warna kulit kuning pada 2 hari pertama
C
169.
Seorang Bayi laki – laki di PMB lahir normal 1 jam yang lalu. Riwayat persalinan APGAR
score didapatkan data sebagai berikut: ekstrimitas biru, nadi 110 kali/menit, menangis kuat,
gerakan aktif, pernafasan teratur dan ekstrimitas fleksi. Hasil pemeriksaan BB lahir 2800
gram, PB 50 cm, LD 34cm dan LK 33 cm.
Diagnosis apa yang tepat untuk bayi tersebut ?
a. Bayi baru lahir Normal
b. Bayi baru lahir dengan asfiksia ringan
c. Bayi baru lahir dengan asfiksia sedang
d. Bayi baru lahir dengan asfiksia berat
e. Bayi baru lahir dengan hipoglikemia
A
170.
Seorang bayi perempuan di PMB lahir 30 menit yang lalu. Riwayat persalinan bayi lahir
dengan presentasi bokong. Bayi tampak rewel, hasil pemeriksaan lengan atas tangan kiri
tampak bengkak, sedikit melengkung dan jarang digerakkan, jika dipegang bagian tersebut
bayi langsung menangis.
Diagnosis apa yang mungkin pada bayi tersebut ?
a. Hemangioma
b. Hematoma
c. Fraktur clavicula
d. Fraktur radialis
e. Fraktur humerus
C
171.
Seorang bayi perempuan telah lahir 1 jam yang lalu di BPM dengan keadaan bayi
menangis kuat, warna kulit kemerahan, gerakan aktif, tonus ototnya baik.
172.
Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0, hamil 40 minggu, kala II di PMB, dengan
keluhan mulas tak tertahankan. Hasil anamnesis: perasaan ingin meneran, riwayat
persalinan yang lalu normal. Hasil pemeriksaan: TD 110/80mmHg, N 80x/menit, P
20x/menit, DJJ 145x/menit, teratur, kontraksi 5x/10’/50”, tampak sacrum janin pada posisi
anteroposterior di vulva.
Apakah langkah yang paling tepat pada kasus tersebut ?
A. Merujuk pasien ke RS terdekat.
B. Memutar bokong ke posisi lateral.
C. Mengenggam bagian bawah janin dengan kain.
D. Memasang infus sebagai antisipasi komplikasi tindakan.
E. Melahirkan bayi sampai tampak perut dan sebagian dada janin.
A. Melahirkan bayi sampai tampak perut dan sebagian dada janin.
173.
Seorang perempuan, umur 21 tahun, P1A0, kala IV di PMB, riwayat persalinan spontan
aterm, bayi langsung menangis, plasenta lahir spontan lengkap. Hasil pemeriksaan: TD
110/70mmHg, N 80x/menit, P 20x/menit, S 36,8°C, terdapat robekan jalan lahir sampai
dengan otot perineum.
Berapakah tingkatan laserasi yang paling tepat pada kasus tersebut ?
A. Derajat I.
B. Derajat II.
C. Derajat III.
D. Derajat IV.
E. Derajat V.
A. Derajat II.
174.
Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 40 minggu, datang ke PMB,
dengan keluhan mulas sejak 5 jam yang lalu. Hasil anamnesis: sudah keluar darah-lendir,
kontraksi makin sering. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 84 x/menit, S 36,5°C, P
18 x/menit, kontraksi 3x/10’/40”, DJJ 132 x/menit, penurunan 2/5, pembukaan 7 cm, portio
tipis-lunak, ketuban utuh, UUK kiri depan.
Apakah posisi yang paling tepat pada kasus tersebut ?
A. Duduk.
B. Jongkok.
C. Merangkak.
D. Miring Kiri.
E. Dorsal Recumbent.
A. Miring Kiri.
175.
Seorang perempuan, umur 33 tahun, P2A0, nifas 6 minggu datang ke Puskesmas untuk
melakukan kontrol. Hasil anamnesis: anak kedua umur 3 tahun sering menyakiti adiknya
dan ingin digendong ketika adiknya digendong, serta sering menangis.. Hasil pemeriksaan:
TD 110/80 mmHg, N 88x/menit, P 18x/menit, S 36oC, lokia tidak keluar, TFU tidak teraba
dan mulai kembali normal, luka jahitan kering dan mulai sembuh.
Sibling rivalry lebih sering muncul bila selisih usia saudara kandung terlalu dekat, karena
kehadiran anak baru dianggap menyita waktu dan perhatian terlalu banyak orang tua. Jarak
usia yang lazim memicu munculnya sibling rivalry adalah jarak usia antara 1-3 tahun dan
muncul pada usia 3-5 tahun kemudian muncul kembali pada usia 8–12 tahun. Pada
umumnya sibling rivalry lebih sering terjadi pada anak yang berjenis kelamin sama dan
khususnya perempuan. Namun persaingan antar saudara cenderung memuncak ketika anak
bungsu berusia 3 atau 4 tahun. Ciri khas yang sering muncul pada sibling rivalry, yaitu:
egois, susah diatur, suka berkelahidan perilaku yang kadang tidak spesifik.
Banyak faktor yang menyebabkan sibling rivalry, antara lain masing-masing anak bersaing
untuk menentukan pribadi mereka, sehingga ingin menunjukkan pada saudara mereka,
anak merasa kurang mendapatkan perhatian dan kesempatan didengarkan oleh orang tua
mereka, anak-anak merasa hubungan dengan orang tua mereka terancam oleh kehadiran
anggota keluarga baru atau bayi. Kemungkinan anak tidak tahu cara untuk mendapatkan
perhatian atau beradaptasi dengan anggota keluarga baru atau bayi
176.
Seorang perempuan, umur 18 tahun, P1A0, nifas hari ke 3, datang ke PMB dengan keluhan
ASI tidak keluar. Hasil anamnesis: bayi tidak mendapatkan ASI, bayi diberikan susu
formula, ibu takut menyusui dan bayi juga tidak mau menyusu pada payudara ibu. Hasil
pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 82x/menit, P 20x/menit, S 36,2oC, TFU 3 jari dibawah
pusat, kontraksi uterus keras, lokia rubra, luka jahitan perineum bersih dan kering.
D Artificial feeding
Pemberian susu botol (bottle feeding) adalah cara memberikan makan bayi dengan susu
apa saja, termasuk juga ASI diperas dengan botol.
Pemberian susu buatan (artificial feeding) adalah memberikan makanan bayi dengan susu
buatan atau susu formula dan sama sekali tidak menyusui.
Pemberian ASI parsial (partial breastfeeding) adalah sebagian menyusui dan sebagian lagi
susu buatan atau formula atau sereal atau makanan lain
178.
Seorang perempuan, umur 20 tahun, P1A0, nifas 6 hari, datang ke PMB dengan keluhan
puting susu lecet. Hasil anamnesis: ibu berhenti memberikan ASI karena puting sakit, bayi
menyusu kuat dan ASI melimpah. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80x/menit, P
20x/menit, S 36,4oC, puting susu luka dan retak-retak, TFU pertengahan pusat dan
simpisis, kontraksi uterus keras, lokia sanguinolenta, luka jahitan perineum bersih dan
kering dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
179.
Seorang perempuan umur 28 tahun P2A0 nifas hari ke 14. Datang ke PMB untuk
melakukan kontrol. Hasil anamnesis: ibu khawatir cairan yang dikonsumsi berkurang
karena bayi menyusu dengan aktif, ibu minum air putih 10-12 gelas per hari, ASI lancar.
Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 84/xmenit, P 22x/menit, S 360C, ASI (+), TFU
tidak teraba lokia serosa, jahitan bersih dan kering.
Berapakah minimal kebutuhan cairan yang tepat pada kasus tersebut?
180.
Seorang perempuan, umur 20 tahun, P1A0, nifas 3 hari, datang ke Puskesmas diantar
suaminya dengan keluhan sedih, murung, mudah menangis tanpa sebab, kadang tertawa
sendiri. Suami merasa bahwa istirnya kurang menyayangi bayinya. Hasil pemeriksaan TD
120/80 mmHg, N 80x/menit, P 20x/menit, S 36oC, TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi
uterus keras, lokia berwarna merah, terdapat 5 jahitan perineum sedikit lembab.
Fase letting go
yaitu periode menerima tanggung jawab akan peran barunya. Fase ini berlangsung sepuluh
hari setelahmelahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri denganketergantungan bayinya.
Ibu memahami bahwa bayi butuh disusui sehingga siap terjaga untuk memenuhi kebutuhan
bayinya.Keinginan untuk merawat diri dan bayinya sudah meningkat padafase ini. Ibu akan
lebih percaya diri dalam menjalani peran barunya.
Postpartum blues
biasanya terjadi pada hari ke-3 sampai ke-5 post partum, tetapi kadang dapat juga
berlangsung seminggu atau lebih, meskipun jarang. Gambaran kondisi ini bersifat ringan
dan sementara. Kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan ditandai dengan gejala-
gejala: sedih, cemas tanpa sebab, mudah menangis tanpa sebab, euforia, kadang tertawa,
tidak sabar, tidak percaya diri, sensitive, mudah tersinggung (iritabilitas) dan merasa
kurang menyayangi bayinya.