Anda di halaman 1dari 31

Nama: Irma Nurma Linda,

S.Keb., Bd., M.Keb


Topik: Kehamilan
Soal 1
• Seorang perempuan, umur 22 tahun, G2P1A0 hamil 19 minggu, datang
ke RS untuk USG di dokter obgyn. Hasil anamnesis: riwayat pecah
ketuban pada kehamilan sebelumnya. Hasil pemeriksaan: TD 150/90
mmHg, P 23 x/menit, N 90 x/menit, TFU 18 cm, DJJ 160 kali/menit,
Hasil USG: bpd 5.52 cm, GA 22w6d, AC 18.93cm, EFW 597g, AFI <2 cm.
Apa etiologi dari faktor janin yang tepat pada kasus tersebut?
A. Preeklamsia
B. hidrocepalus
C. Bibir sumbing
D. Penyakit jantung
E. Nefropati obstruktif
Pembahasan:
Jawaban : E. Nefropati Obstruktif
Kata kunci :
1. tentukan diagnosis pada kasus di atas
2. tentukan apa etiologinya
3. adanya kelainan pada genitourinary pada janin

• Etiologi:
• Volume cairan ketuban merupakan keseimbangan antara produksi
cairan dan pergerakan cairan keluar dari kantung. Pada uk 16 minggu,
ginjal janin mulai berfungsi dan produksi urine terus meningkat itu
mengambil alih sebagian besar cairan ketuban hingga kehamilan
cukup bulan.
• Sampai saat ini kelainan genitourinari janin (obstruksi saluran keluar
kandung kemih, ginjal displastik dan agenesis ginjal) menyebabkan
diagnosis oligohidramnion.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562326/
Faktor risiko maternal

• Penyakut autoimun
• Hipertensi
• Pregestasional
• GDM
• Trombofilia
• Penyakit jantung
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562326
Soal 2
• Seorang perempuan, umur 20 tahun, G1P0A0 hamil 38 minggu, datang ke RS
rujukan dari PKM dengan diagnosis suspect korioamnionitis. Hasil anamnesis:
mengeluh mulas dan di VT oleh dukun tanpa sarung tangan. Hasil pemeriksaan: TD
130/90 mmHg, N 110 x/menit, P 23 kali/menit, S 38 C, nyeri tekan pada perut, TFU
31 cm, DJJ 170x/menit, keluar keputihan berbau, hasil laboratorium leukosit
>15.000 mm3.
• Apa rencana prioritas yang tepat pada kasus tersebut?
A. Oksitosin
B. Antibiotik
C. Misoprostol
D. Dinoproston
E. Prostaglandin
Jawaban : B. Antibiotik

Pembahasan:

Chorion dan amnion artinya adalah membrane janin, itis


adalah inflamasi. Koriomanitis adalah inflamasi atau proses
infeksi.

Faktor risiko:
Persalinan preterm, prolonge rupture membrane, persalinan
prolong, merokok, nullipara, wanita yang terinfeksi bakteri
atau virus.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532251/
Soal 3
• Seorang perempuan, umur 21 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu, datang ke RS
dengan keluhan keluar darah. Hasil anamnesis: perut nyeri, keluar darah sedang
dari 4 jam yang lalu dan adanya gumpalan, Hasil pemeriksaan: TD 100/70
mmHg, N 100 x/menit, ada kontraksi uterus, nyeri tekan bagian bawah, Hasil
inspekulo tampak serviks membuka dan terlihat jaringan pada serviks
• Apa asuhan kebidanan yang tepat pasca tindakan pada kasus tersebut?
A. Konseling
B. Kemitraan
C. Tatalaksana medis
D. Rujukan ke layanan kespro
E. Layanan keluarga berencana
Jawaban : A. Konseling

Pembahasan

• Ketika seorang perempuan mengalami keguguran, ia memerlukan berbagai jenis layanan untuk
mengelola masalahnya secara komprehensif, baik dari aspek biologis, psikis, maupun sosial. Karena
itu, asuhan pasca keguguran yang tersedia di layanan kesehatan tidak boleh hanya berfokus pada
tatalaksana medis semata. Layanan asuhan pasca keguguran yang komprehensif terdiri dari beberapa
elemen untuk membantu perempuan memenuhi hak seksual dan reproduksinya, yaitu:
1. Konseling untuk mengidentifikasi dan menjawab kebutuhan fisik dan emosional perempuan serta
kekhawatiran lainnya.
2. Tatalaksana medis untuk mengatasi atau mencegah terjadinya komplikasi yang mengancam jiwa,
termasuk tatalaksana kegawatdaruratan, pencegahan infeksi, evakuasi hasil konsepsi, manajemen
nyeri, dan tatalaksana komplikasi.
3. Layanan kontrasepsi atau KB untuk membantu perempuan merencanakan dan mengatur
kehamilannya.
4. Rujukan ke layanan kesehatan reproduksi atau layanan kesehatan lain yang dibutuhkan, baik itu di
dalam maupun di luar fasilitas kesehatan di mana saat ini pasien dilayani.
5. Kemitraan dengan masyarakat dan penyedia layanan lain untuk mencegah terjadinya kehamilan yang
tidak diinginkan serta induksi keguguran yang tidak aman, menggerakkan sumber daya untuk
membantu perempuan mendapatkan asuhan pasca keguguran yang baik dan tepat waktu, dan
memastikan bahwa layanan kesehatan telah memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2021
TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN MASA SEBELUM HAMIL, MASA HAMIL, PERSALINAN, DAN MASA SESUDAH MELAHIRKAN,
PELAYANAN KONTRASEPSI, DAN PELAYANAN KESEHATAN SEKSUAL
Soal 4
Seorang perempuan, umur 33 tahun, G2P1A0 hamil 35 minggu, datang TPMB
dengan keluhan kadang kontraksi. Hasil anamnesis: kontraksi sering hilang
timbul. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88 x/menit, TFU 28 cm, DJJ 148
kali/menit. Bidan menyarankan untuk banyak istirahat dan tidak stress serta
kelelahan.
Apa hormone yang mencegah terjadinya kontraksi pada saat kehamilan?
A. Estrogen
B. Oksitosin
C. Relaksin
D. Human placenta lactogen
E. Human chorionic gonadotropin
Jawaban : c. Relaxin

Pembahasan

https://www.inne.io/en/article/hormonal-changes-during-
pregnancy
Soal 5
• Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0 hamil 12 minggu, datang TPMB
dengan keluhan sering lelah. Hasil anamnesis: bekerja berdagang. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88 x/menit, TFU 2 jari di atas simpisis, DJJ
148 kali/menit. Bidan menyarankan untuk banyak istirahat dan mengurangi
aktivitas berat.
• Apa hormone penyebab pada kasus tersebut?
A. Estrogen
B. Relaksin
C. Progesteron
D. Human placenta lactogen
E. Human chorionic gonadotropin
Jawaban : C. Progesteron
Pembahasan
• Ibu hamil seringkali merasakan cepat lelah sehingga
kadang mengganggu aktifitas sehari–hari dan itu
seringkali tanpa ada alasan pada trimester pertama.
• Hal tersebut akibat dari peningkatan hormone
progesterone, sehingga tidak hanya Lelah tetapi juga
mengantuk.
https://www.inne.io/en/article/hormonal-changes-during-
pregnancy
Soal 6
• Seorang perempuan, umur 30 tahun, G2P1A0 hamil 38 minggu, datang TPMB
dengan keluhan mulas mulas. Hasil anamnesis: riwayat SC, jarak anak pertama
kurang dari 2 tahun. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 90 x/menit, TFU
31 cm, DJJ 150 kali/menit, kepala sudah masuk PAP, KSPR 10 (skor awal + SC),
Vt 2cm. Bidan memberikan informasi secara akurat dan komprehensif tentang
keadaan pasien, namun pasien tidak mau di rujuk.
• Apa prinsip etik bidan yang tepat pada kasus tersebut?
A. Justice
B. Veracity
C. Autonomy
D. Beneficience
E. Accountability
Jawaban: B. Veracity

Pembahasan
• 8 aspek etik
• Otonomi (autonomy)
• Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu
membuat keputusan sendiri. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang,
atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Ex: hak
kemandirian dan kebebasan untuk membuat keputusan tentang kesehatannya (client center).
• Berbuat baik (Beneficience)
• Tiap keputusan dibuat berdasarkan keinginan untuk melakukan yang terbaik dan tidak
merugikan klien.
• Tidak merugikan (Non-maleficience)
• Tidak menimbulkan bahaya/cidera fisik dan psikologik. Ex: pasien ingin melakukan olahraga,
padahal dia memiliki penyakit yang tidak membolehkan dia terlalu aktif bergerak.
• Kerahasiaan (confidentiality)
• Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun
dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan
bukti persetujuan. Ex: menjaga rahasian pasien.
• Akuntabilitas (accountability)
• Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
• Adil (justice)
• Tidak mendiskriminasi klien, memperlakukan berdasarkan keunikan klien,
kebutuhan spiritual klien. Ex: praktik professional bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan yang baik sesuai hukum, standart praktik kebidanan dan
keyakinan yang benar dalam memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
• Menepati janji (Fidelity)
• Selalu menepati janji, caring, komitmen moral dan peduli, menggambarkan
kepatuhan bidan terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab
dasar adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
• Kejujuran (Veracity)
• Mengatakan tentang kebenaran, tidak berbohong dan menipu, focus informed
consent. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif
untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan
mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Dasar dalam
membangun hubungan saling percaya.
Soal 7
• Seorang bidan, ditugaskan di pulau terpencil. Hasil obervasi didapatkan bahwa banyak
ibu hamil yang menderita KEK. Hasil pemeriksaan yang dilakukan sebagian besar ibu
hamil lila kurang dari 23,5 cm dan kecil masa kehamilan. Dilakukan penelusuran
ternyata di pulau tersebut terdapat budaya bahwa ibu hamil makan dibatasi agar bayi
tidak besar di perut dan dapat melahirkan secara normal. Bidan advokasi ke ketua
adat tentang budaya yang merugikan tersebut.
• Apa prinsip etik yang tepat pada kasus tersebut?
A. Beneficience
B. Otonomy
C. Veracity
D. Fidelity
E. Justice
Jawaban: A. Beneficience

Pembahasan
• 8 aspek etik
• Otonomi (autonomy)
• Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu
membuat keputusan sendiri. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang,
atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Ex: hak
kemandirian dan kebebasan untuk membuat keputusan tentang kesehatannya (client center).
• Berbuat baik (Beneficience)
• Tiap keputusan dibuat berdasarkan keinginan untuk melakukan yang terbaik dan tidak
merugikan klien.
• Tidak merugikan (Non-maleficience)
• Tidak menimbulkan bahaya/cidera fisik dan psikologik. Ex: pasien ingin melakukan olahraga,
padahal dia memiliki penyakit yang tidak membolehkan dia terlalu aktif bergerak.
• Kerahasiaan (confidentiality)
• Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun
dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan
bukti persetujuan. Ex: menjaga rahasian pasien.
• Akuntabilitas (accountability)
• Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
• Adil (justice)
• Tidak mendiskriminasi klien, memperlakukan berdasarkan keunikan klien,
kebutuhan spiritual klien. Ex: praktik professional bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan yang baik sesuai hukum, standart praktik kebidanan dan
keyakinan yang benar dalam memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
• Menepati janji (Fidelity)
• Selalu menepati janji, caring, komitmen moral dan peduli, menggambarkan
kepatuhan bidan terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab
dasar adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
• Kejujuran (Veracity)
• Mengatakan tentang kebenaran, tidak berbohong dan menipu, focus informed
consent. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif
untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan
mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Dasar dalam
membangun hubungan saling percaya.
Terima kasih
• “Do The Best, selanjutnya biarkan yang di atas yang bekerja”

Anda mungkin juga menyukai