Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Lead In
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?
Option
A. menghisap lendir
B. memandikan bayi
C. memberikan rangsangan bernafas
D. manajemen aktif kala III persalinan
E. memberikan suntikan vitamin K1 mg
Kunci D. manajemen aktif kala III persalinan
Jawaban:
P2A0, melahirkan spontan bayi perempuan di ruang bersalin. Hasil
pemeriksaan: seluruh tubuh bayi merah muda, denyut jantung lebih dari 100
Kata Kunci: x/menit, flexi ekstremitas, batuk bersin dan menangis kuat, APGAR skor 9/10.
Perawat melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat dan melakukan
inisiasi menyusui dini.
A. Menghisap lendir tidak perlu dilakukan karena bayi lahir menangis kuat
Pembahasan B. memandikan bayi dilakukan setelah suhu bayi stabil atau 6 jam setelah
dilahirkan
C. Memberikan rangsangan bernafas tidak perlu karena bayi sudah
meenangis kuat, AS 9/10.
D. Manajemen aktif kala III persalinan
Pada asuhan persalinan normal setelah dilakukan pemotongan dan
pengikatan tali pusatdan melakukan inisiasi menyusui dini dilanjutkan
dengan manajemen aktif kala III persalinan
E. Memberikan suntikan vitamin K1 mg dilakukan dalam satu jam pertama,
bersama dengan pemberian salep/tetes mata profilaksis infeksi, dan
pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pillitteri A. (2014), Maternal and Child Health Nursing, 7th Edition, Lippincott
Referensi: Williams & Wilkins
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Pada kasus tersebut didapatkan data keluhan mual dan muntah, merasa
Kata Kunci: lemah, TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, suhu 390C, mata cekung,
napas berbau aseton, turgor kulit menurun, aseton urin positif.
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Lead In
Apakah alat kontrasepsi yang tepat pada kasus tersebut?
Option
A. AKBK
B. AKDR
C. suntik
D. tubektomi
E. kontrasepsi oral
Kunci C. Tubektomi
Jawaban:
umur 37 tahun, P4A0, nifas hari pertama, ibu mengatakan ingin KB dan tidak
ingin menambah anak lagi, punya riwayat hipertensi dan anak ke-3 usia 5
Kata Kunci:
tahun.
Pembahasan A. AKBK
AKBK adalah metode kontrasepsi yang diinsersikan pada bagian
subdermal, yang hanya mengandung progestin dengan masa kerja
panjang, dosis rendah, dan reversibel untuk wanita. Dapat dipakai oleh
semua ibu dalam usia reproduksi, aman dipakai pada masa laktasi.
Hipertensi merupakan salah satu kontraindikasi pemakaian AKBK
B. AKDR
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan alat kontrasepsi
terbuat dari plastik yang flesibel dipasang dalam rahim. Dapat digunakan
pada usia reproduksi, multipara, penggunaan kontrasepsi jangka panjang,
menyusui dan menginginkan menggunakan kontrasepsi. Metode ini
kurang sesuai dengan kasus karena pasien tidak ingin menambah anak
lagi dan umur pasiien 37 tahun
C. Suntik
Kontrasepsi suntik merupakan kontrasepsi yang mengandung hormonal
yang terdiri dari kontrasepsi suntik kombinasi dan kontrasepsi suntik
progestin. Kontrasepsi suntik tidak sesuai pada wanita yang mempunyai
riwayat hipertensi
D. Tubektomi
Berdasarkan data tersebut, ibu termasuk dalam fase
menghentikan/mengakhiri kehamilan/kesuburan.
Alasan :
a. Usia di atas 35 tahun
b. Pilihan utama kontrasepsi mantap
c. Pil oral kurang dianjurkan
Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan :
a. Efektifitas sangat tinggi
b. Dapat dipakai jangka panjang
c. Tidak menambah kelainan yang sudah ada
Dengan demikian kontrasepsi yang tepat pada kasus tersebut adalah
tubektomi
E. Kontrasepsi oral
Kontrasepsi oral reversibilitasnya tinggi dan digunakan pada ibu yang ingin
menunda kehamilan yaitu pada usia kurang dari 20 tahun.
Lowdermilk, Perry & Cashion. (2013). Keperawatan Maternitas. Elsevier.
Referensi: Singapore
No 64
Tinjauan Jabaran
Seorang laki-laki, umur 26 tahun, dirawat di RSJ karena bicara sendiri sejak 7 hari yang lalu.
Pasien mengatakan mendengar suara-suara yang memanggil dirinya. Hasil pemeriksaan pasien
tampak memandang ke satu arah. Pasien sudah diajarkan satu cara mengontrol halusinasi. Saat
ini mampu menyebutkan isi dan perasaan saat suara muncul, namun belum mampu
mengendalikan halusinasi tersebut. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pertemuan
saat ini?
A. Motivasi Latihan menghardik dan ajarkan minum obat (Sp 2 halusinasi)
B. Ajarkan cara minum obat dengan benar
C. Beri dukungan untuk komunikasi dengan baik
D. Anjurkan bercakap-cakap dengan orang lain
E. Motivasi melakukan kegiatan sesuai jadwal
Kunci
A. Motivasi Latihan menghardik dan ajarkan minum obat (Sp 2 halusinasi)
Jawaban:
Pasien sudah diajarkan satu cara mengontrol halusinasi. Saat ini mampu
menyebutkan isi dan perasaan saat suara muncul, namun belum mampu
mengendalikan halusinasi tersebut
Kata Kunci:
No 65
Level DIII / Profesi
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik /
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjuan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan /
Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem
Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih /
Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-
hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan
Vignette, Lead In dan Option
Seorang perempuan, umur 18 tahun dirawat di rumah sakit jiwa karena tidak mau mandi
dan mengurung diri, sejak 1 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan paseni tampak sudah
mandi. Perawat sudah melatih pasien untuk membersihkan diri. Apakah tindakan
keperawatan yang tepat pada pertemuan saat ini?
A. Cara mandi yang benar
B. Cara makan yang benar
C. Cara minum obat yang benar
D. Cara berdandan yang benar
E. Cara eliminasi yang benar
No 66
Level DIII / Profesi
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik /
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjuan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan /
Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem
Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih /
Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-
hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan
Vignette, Lead In dan Option
Seorang laki-laki, 27 tahun sirawat di RSJ sejak seminggu yang lalu karena
memecahkan meja ruang tamu dan memukul anaknya. Hasil pemeriksaan pasien sudah
lebih tenang dan kooperatif. Saat ini pasien sudah mampu menarik napas dalam dan
memukul bantal setiap kali merasa kesal dengan sesama pasien,
Apakah tindakan perawat selanjutnya ?
A. Tetap lanjutkan terapi yang ada
B. Latih minum obat
C. Ajarkan ibadah dengan rutin.
D. Latihan bicara asertif.
E. Latihan sosialisasi dengan minta maaf
No 67
Level DIII / Profesi
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik /
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjuan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan /
Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem
Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih /
Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-
hematologi / Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan
kesehatan
Vignette, Lead In dan Option
Seorang perempuan, umur 30 tahun, sudah seminggu dirawat karena suka menyendiri
dan mengurung diri. Hasil pemeriksaan pasien tampak diam, tidak mau bicara, kontak
mata kurang. Saat ini pasien sudah mau diajak bicara selma 10 menit tetapi tetap
menunduk, bicara seperlunya, Apakah tindakan perawat selanjutnya ?
A. Mengajari berkenalan
B. Latih minum obat
C. Menulis jadwal kegiatan
D. Mengajari berkenalan dengan teman lain
E. Membahas tentang keuntungan punya teman
No 68
Level DIII / Profesi
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik /
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjuan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
&.nyaman / aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan /
Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler &limfatik/ Sistem
Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih /
Sistem Reproduksi/ Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi /
Sistem Penginderaan/ kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
Vignette, Lead In dan Option
Seorang perempuan, umur 20 tahun, di rawat di RSJ sejak 6 hari yang lalu karena
kambuh. Hasil pemeriksaan pasien tampak menyendiri di kamar, Saat ditanya hanya
menggeleng gelengkan kepala, tidak mampu memulai pembicaraan, pasien
mengatakan dirinya merasa malu dibawa ke RSJ, miskin kontak mata. Apakah Data
subyektif yang ada pada pasien adalah?
A. Kontak mata miskin
B. Menggeleng saat ditanya
C. Tidak mampu memulai pembicaraan
D. Merasa malu dirinya dibawa ke rumah sakit
E. Sering menyendiri saat dibawa ke rumah sakit
Kunci Jawaban E. Merasa malu dirinya dibawa ke rumah sakit
Kata Kunci Data subyektif
Pembahasan A. Kontak mata miskin (objektif)
B. Menggeleng saat ditanya (objektif)
C. Tidak mampu memulai pembicaraan (onjektif)
D. Merasa malu dirinya dibawa ke rumah sakit
(verbal/subjektif)
E. Sering menyendiri saat dibawa ke rumah sakit (objektif)
Referensi Stuart, 2015
Penulis Sulastri
Institusi/bagian Poltekkes Tanjungkarang
No 69
Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Seorang laki-laki, umur 76 tahun, tinggal diruang isolasi panti werdha, menderita stroke satu
hatun yang lalu. Hasil pengkajian klien membutuhkan perawatan total care. Perawat
memandikan klien tersebut dengan prosedur yang sama tanpa membeda-bedakan klien.
Lead In
Apakah prinsip etik yang dilakukan oleh perawat tersebut?
Option
a. justice
b. veracity
c. autonomy
d. beneficence
e. confidentiality
Kunci
a. justice
Jawaban:
Perawat memandikan klien tersebut dengan prosedur yang sama tanpa
Kata Kunci:
membeda-bedakan klien.
a. Justice, artinya prinsip etik adil. Perawat harus selalu adil dalam
memberikan pelayanan keperawatan tetapi tidak boleh membuat pasien
malu dan dirugikan karena diketahui sakitnya oleh orang lain
b. Veracity, artinya jujur. Perawat harus selalu jujur dlm pelayanan
keperawatan tetapi tidak boleh merugikan atau membuat malu pasien.
c. Autonomy, artinya mandiri. Perawat harus selalu menghargai keputusan
pasien untuk pilihan menurut pasien yang terbaiksetelah mendapatkan
Pembahasan penjelasan semua alternatif yang akan terjadi.
d. Beneficence, artinya bermanfaat atau berbuat baik. Perawat harus selalu
berbuat baik dan bermanfaat kepada pasien, tetapi jangan membuat
pasien terganggu privasinya.
e. Confidentiality, artinya kerahasiaan. Perawat harus selalu menjaga
kerahasiaan pasien dan keluarga terkait penyakitnya meskipun sampai
telah meninggal dunia
No 70
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
A. berikan antiemetik
B. beri minum air dingin
C. berikan posisi semi fowler
D. berikan oksigen 20 liter/menit
E. ajarkan pasien teknik relaksasi
Kunci
C. berikan posisi semi fowler
Jawaban:
Option A tidak tepat karena tidak berhubungan dengan masalah utama pasien
tersebut. Masalah keperawatan utama pada pasien tersebut terkait dengan
frekuensi napas yang cepat. Antiemetik diberikan untuk pasien yang
mengalami masalah terkait pencernaan, bukan pernafasan.
Pembahasan
Option B tidak tepat karena tidak berhubungan dengan masalah utama pasien
tersebut. Masalah keperawatan utama pada pasien tersebut terkait dengan
frekuensi napas yang cepat. Memberikan minum air dingin tidak
menyelesaikan masalah pernafasan pasien.
Option C Masalah keperawatan utama pada pasien tersebut terkait dengan
frekuensi napas yang cepat dan memberikan posisi semi fowler dapat
membantu memfasilitasi pengembangan paru.
Option D tidak tepat karena memberikan oksigen konsentrasi tinggi tidak
diperlukan untuk pasien yang frekuensi napas tidak terlalu tinggi seperti pasien
tersebut.
LeMone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan
Referensi: Medikal Bedah (5 ed., Vol. 1). (A. Linda, & R. P. Wulandari, Penyunt.) Jakarta:
Buku kedokteran EGC.
Nama penulis: Bayhakki
No 71
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Kunci
D. berikan antipiretik
Jawaban:
Option A tidak tepat karena masalah keperawatan utama pada pasien tersebut
Pembahasan terkait dengan peningkatan suhu tubuh. Teknik nafas dalam lebih sesuai untuk
pasien dengan masalah nyeri atau gangguan bersihan jalan nafas.
Option B tidak tepat karena tidak berhubungan dengan masalah utama pasien
tersebut. Masalah keperawatan utama pada pasien tersebut terkait dengan
peningkatan suhu tubuh dan Teknik relaksasi lebih sesuai untuk pasien
dengan masalah nyeri.
Option C Masalah keperawatan utama pada pasien tersebut terkait
peningkatan suhu tubuh bukan masalah pernafasan. Jadi pemberian oksigen
tidak sesuai untuk menyelesaikan masalah pasien tersebut.
Option D antipiretik adalah obat untuk mengatasi masalah demam atau
LeMone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan
Referensi: Medikal Bedah (5 ed., Vol. 1). (A. Linda, & R. P. Wulandari, Penyunt.) Jakarta:
Buku kedokteran EGC.
Nama penulis: Bayhakki
No 72
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
A. biopsi paru
B. CT scan paru
C. rontgen paru
D. spirometry
E. MRI paru
Kunci
C. rontgen paru
Jawaban:
Kata Kunci: pemeriksaan penunjang untuk mengevaluasi dan mengetahui gambaran paru
Option A tidak tepat karena biopsy paru tidak dapat memberikan gambaran
paru.
Option B tidak tepat karena tidak diperlukan pemeriksaan detil seperti CT scan
jika hanya untuk mendapatkan gambaran paru.
Option C rontgen paru merupakan pemeriksaan standar untuk mengetahui
Pembahasan
gambaran paru. Jadi jawabannya adalah rontgen paru.
Option D tidak tepat karena spriometri bukan alat untuk mendapatkan
gambaran paru tapi alat untuk mengukur volume atau kapasitas paru.
Option E tidak tepat karena MRI pilihan yang terlalu tinggi untuk mendapatkan
gambaran paru.
LeMone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan
Referensi: Medikal Bedah (5 ed., Vol. 1). (A. Linda, & R. P. Wulandari, Penyunt.) Jakarta:
Buku kedokteran EGC.
Nama penulis: Bayhakki
No 73
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
A. kultur sputum
B. bronkoskopi
C. biopsi paru
D. USG paru
E. PCR
Kunci
E.PCR
Jawaban:
Option A tidak tepat bukan pemeriksaan yang tepat untuk memastikan covid-
19
Option B tidak tepat karena bukan pemeriksaan yang tepat untuk memastikan
covid-19
Option C tidak tepat karena bukan pemeriksaan yang diperlukan untuk
Pembahasan memastikan covid-19.
Option D tidak tepat karena bukan pemeriksaan yan sesuai untuk memastikan
covid -19
Option E PCR merupakan pemeriksaan yang tepat untuk memastikan
seseorang menderita penyakit covid-19 atau tidak karena tingkat akurasinya
yang tinggi.
LeMone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan
Referensi: Medikal Bedah (5 ed., Vol. 1). (A. Linda, & R. P. Wulandari, Penyunt.) Jakarta:
Buku kedokteran EGC.
Nama penulis: Bayhakki
Institusi: Fakultas Keperawatan Universitas Riau
No 74
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Kunci
D. berikan terapi oksigen
Jawaban:
Option A tidak tepat karena masalah utama pasien tersebut berkaitan dengan
pernafasan bukan pencernaan.
Option B tidak tepat karena tidak berhubungan dengan masalah utama pasien
tersebut. Masalah keperawatan utama pada pasien tersebut terkait dengan
frekuensi napas yang cepat. Pemberian infus yang cepat berkaitan dengan
kebutuhan cairan, bukan pernafasan.
Option C fisioterapi dada lebih cocok untuk pasien yang mengalami masalah
Pembahasan
bersihan jalan nafas, sementara di kasus tidak ada data tentang masalah
bersihan jalan nafas yang ada data tentang frekuensi napas.
Option D. masalah utama pada pasien tersebut adalah frekuensi napas yang
cepat sehingga terapi oksigen sesuai untuk masalah utama tersebut.
Option E tidak tepat karena masalah keperawatan utama pada pasien tersebut
terkait dengan frekuensi napas yang cepat meskipun adalah masalah sulit
tidur namun pemberian obat tidur bukan prioritas utama.
LeMone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan
Referensi: Medikal Bedah (5 ed., Vol. 1). (A. Linda, & R. P. Wulandari, Penyunt.) Jakarta:
Buku kedokteran EGC.
Nama penulis: Bayhakki
No 75
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pengembangan professional
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
A. Pasien 1
B. Pasien 2
C. Pasien 3
D. Pasien 4
E. Pasien 5
Kunci
B. Pasien 2
Jawaban:
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
A. Putih
B. Hijau
C. Hitam
D. Merah
E. Kuning
Kunci
B. Hijau
Jawaban:
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
C. Berikan infus RL
TD 90/50 mmHg
HR 120x/menit (cepat dan lemah) Manifestasi Syok
Akral dingin Hipovolemik
Perdarahan aktif pada femur
No 78
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
A. 1000 cc
B. 2000 cc
C. 3000 cc
D. 4000 cc
E. 5000 cc
Kunci
E.5000 cc
Jawaban:
No 79
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Kunci
A. Memasang oropharingeal tube/ gudel
Jawaban:
No 80
Tinjauan Kompetensi :
Praktek Profesional etis legal dan peka budaya, Asuhan dan Manajemen Asuhan
Keperawatan, Pengembangan Profesional
Tinjauan Domain :
Cognitive / Knowledge, Pengetahuan Afektif (Konatif), Pengetahuan Prosedur (Procedural
Knowledge)
Tinjauan Keilmuan
KMB, Maternitas, Keperawatan Anak, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Gawat Darurat,
Keperawatan Komunitas, Keperawatan Keluarga, Keperawatan Gerontik, Manajemen
Keperawatan
Tinjauan Proses Keperawatan
Pengkajian Keperawatan, Diagnosis Keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan,
Evaluasi
Tinjauan Upaya Kesehatan :
Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif
Tinjauan Kebutuhan Dasar :
Oksigenasi, Cairan dan Elektrolit, Nutrisi, Aman dan Nyaman, Eliminasi, Aktifitas dan
Istirahat, Psikososial, Komunikasi, Belajar, Seksualitas, Nilai dan Keyakinan
Tinjauan Sistem Tubuh :
Pernafasan, Kardiovaskuler dan Limfatik, Pencernaan dan Hepatobilier, Syaraf dan
Prilaku, Perkemihan, Endokrin, Reproduksi, Penginderaan, Darah dan Kekebalan Tubuh,
Muskuloskeletal, Integumen, Lain-lain (manajemen, pelayanan Kesehatan, tumbuh
kembang)
Vignetee :
Seorang perawat Wanita, usia 20 tahun akan melakukan Tindakan injeksi intramuscular
kepada seorang pasien HIV (+). Perawat melakukan prosedur 6 benar, memakai hand
scoen, memilih area otot untuk penyuntikan dan melakukan desinfektan. Setelah selesai
melakukan penyuntikan, perawat berusaha menutup kembali jarum suntik dan tidak
disengaja jarinya tertusuk jarum. Ketika melepas hand scoen tampak darah keluar darah
dari bekas tertusuk jarum tersebut.
Pertanyaan
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh perawat tersebut ?
Pilihan Jawaban
A. Menekan ujung jari untuk mengeluarkan darah dibawah air mengalir
B. Mencuci tangan dengan sabun dan membilas dibawah air mengalir
C. Merendam telapak tangan dalam larutan Desinfektan
D. Melapor pada ketua tim/supervisor tentang kejadian dengan segera
E. Segera minum obat Zidovudine dan Lamivudine sebagai profilaksis
Kunci Jawaban : B
Penjelasan :
Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA) protokol Tindakan
setelah kejadian injuri tertusuk jarum adalah : mencuci tangan dengan sabun, melapor
pada atasan, mengecek pasien sumber apakah positif HIV, Hepatitis B/C, melaporkan
pada manajemen, melakukan test kemungkinan terinfeksi HIP, Hep B/C, mendapatkan
tindakan profilaksis (obat)
Rujukan
ANA Needlestick Prevention Guide (2002).
https://www.who.int/occupational_health/activities/2needguid.pdf
Peraturan Menteri Kesehatan No 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Kesehatan.
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._27_ttg_Pedoman_Pencegah
an_dan_Pengendalian_Infeksi_di_FASYANKES_.pdf
Penulis
Ririn Sri Handayani., MKep., Ns.Sp.Kep.MB (Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang)
No 81
Tinjauan Kompetensi :
Praktek Profesional etis legal dan peka budaya, Asuhan dan Manajemen Asuhan
Keperawatan, Pengembangan Profesional
Tinjauan Domain :
Cognitive / Knowledge, Pengetahuan Afektif (Konatif), Pengetahuan Prosedur (Procedural
Knowledge)
Tinjauan Keilmuan
KMB, Maternitas, Keperawatan Anak, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Gawat Darurat,
Keperawatan Komunitas, Keperawatan Keluarga, Keperawatan Gerontik, Manajemen
Keperawatan
Tinjauan Proses Keperawatan
Pengkajian Keperawatan, Diagnosis Keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan,
Evaluasi
Tinjauan Upaya Kesehatan :
Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif
Tinjauan Kebutuhan Dasar :
Oksigenasi, Cairan dan Elektrolit, Nutrisi, Aman dan Nyaman, Eliminasi, Aktifitas dan
Istirahat, Psikososial, Komunikasi, Belajar, Seksualitas, Nilai dan Keyakinan
Tinjauan Sistem Tubuh :
Pernafasan, Kardiovaskuler dan Limfatik, Pencernaan dan Hepatobilier, Syaraf dan
Prilaku, Perkemihan, Endokrin, Reproduksi, Penginderaan, Darah dan Kekebalan Tubuh,
Muskuloskeletal, Integumen, Lain-lain (manajemen, pelayanan Kesehatan, tumbuh
kembang)
Vignetee :
Seorang pasien pria, usia 42 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan sesak napas,
demam, kelelahan, dan sariawan. Hasil anamneses ditemukan data keluhan tersebut
dialami pasien sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit setelah 3 bulan terakhir ia
merasa berat badannya turun tanpa sebab. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan data suhu
38 0C, tekanan darah 110/75 mmHg, nadi 86 kali/menit, respirasi 20 kali/menit. Hasil
pemeriksaan penunjang ditemukan data leukosit 12.000, radiologi gambaran pneumonia
duplex, dan HIV test ditemukan positif. Pasien percaya bahwa dia tertular HIV dari
hubungan seksual dengan wanita lain tiga tahun lalu. Dia takut untuk mengatakan pada
istri, khawatir istrinya marah dan mungkin meninggalkannya namun ia juga khawatir
istrinya tertular HIV dari dirinya. Perawat memilih untuk menunda penjelasan kepada istri
pasien sampai pasien siap untuk berterus terang.
Pertanyaan
Apakah prinsip etika profesi yang tepat dijalankan oleh perawat untuk situasi pasien
tersebut ?
Pilihan Jawaban
A. Otonomi
B. Veracity
C. Fidelity
D. Confidentiality
E. Accountability
Kunci Jawaban : D
Penjelasan :
Confidentiality adalah prinsip etik profesi perawat yang bermakna menjaga kerahasiaan
informasi tentang pasien kecuali pasien menghendaki informasi tentang kesehatannya
diberikan kepada orang lain sesuai dengan
Rujukan :
Anker, Gina M (2010). Clinical Decision Making Case Studies in Medical Surgical Nursing
Second Edition. Delmar Cengage Learning., USA
Suzanne O. Connel Smeltzer and Brenda G Bare. Textbooks Brunner And Sudarth 10th
Edition
Sara T Fray., Robert M. Veatch,. Carol Taylor (2011). Case Study In Nursing Ethic Fourth
Edition. Jones & Barlet Learning. Ontario, Canada.
Penulis
Ririn Sri Handayani., MKep., Ns.Sp.Kep.MB (Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang)
No 82
Tinjauan Kompetensi :
Praktek Profesional etis legal dan peka budaya, Asuhan dan Manajemen Asuhan
Keperawatan, Pengembangan Profesional
Tinjauan Domain :
Cognitive / Knowledge, Pengetahuan Afektif (Konatif), Pengetahuan Prosedur (Procedural
Knowledge)
Tinjauan Keilmuan
KMB, Maternitas, Keperawatan Anak, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Gawat Darurat,
Keperawatan Komunitas, Keperawatan Keluarga, Keperawatan Gerontik, Manajemen
Keperawatan
Tinjauan Proses Keperawatan
Pengkajian Keperawatan, Diagnosis Keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan,
Evaluasi
Tinjauan Upaya Kesehatan :
Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif
Tinjauan Kebutuhan Dasar :
Oksigenasi, Cairan dan Elektrolit, Nutrisi, Aman dan Nyaman, Eliminasi, Aktifitas dan
Istirahat, Psikososial, Komunikasi, Belajar, Seksualitas, Nilai dan Keyakinan
Tinjauan Sistem Tubuh :
Pernafasan, Kardiovaskuler dan Limfatik, Pencernaan dan Hepatobilier, Syaraf dan
Prilaku, Perkemihan, Endokrin, Reproduksi, Penginderaan, Darah dan Kekebalan Tubuh,
Muskuloskeletal, Integumen, Lain-lain (manajemen, pelayanan Kesehatan, tumbuh
kembang)
Vignetee :
Seorang pasien wanita, usia 54 tahun dirawat di ruang jantung setelah semalam masuk
IGD dengan keluhan tiba-tiba mual, mulas, rasa tidak nyaman di dada hingga ke bahu.
Hasil pengkajian anamnese pasien mengeluhkan dadanya seperti ditindih gajah, nafas
terasa tidak nyaman. Hasil pemeriksaan fisik tanda vital ditemukan data Tekanan Darah
160/84 mmHg, Nadi 118 kali/menit, Respirasi 28 kali/menit, suhu 37,50C, saturasi oksigen
98% dengan terapi oksigen nasal kanul 2 liter/menit. Pemeriksaan penunjang
menunjukkan data hasil EKG : takikardia sinus dengan Heart Rate 120 denyut/menit,
kontraksi ventrikel prematur (PVC), inversi gelombang T, dan elevasi segmen ST.
Rontgen dada dalam batas normal tanpa tanda-tanda edema paru. Hasil laboratorium
antara lain Kalium (K1) 4,0 mEq/L, magnesium (Mg) 1,9 mg/dL, total creatine kinase (CK)
157 /L, CK-MB 7,6 ng/mL, indeks relatif 4,8%, dan troponin I 2,8 ng/mL. Diagnosa Medis
Unstable Angina.
Pertanyaan :
Apakah tindakan keperawatan utama pada pasien tersebut ?
Pilihan Jawaban
A. Mempertahankan oksigenasi adekuat
B. Memberikan posisi semifowler
C. Memasang monitor EKG
D. Memasang Infus RL 20 tetes/menit
E. Melatih pasien relaksasi nafas dalam
Kunci Jawaban : B
Penjelasan :
Posisi semi fowler membantu pasien bernafas lebih baik dengan meningkatkan ekspansi
dada dan meningkatkan sirkulasi dengan memperbaiki venous return
Rujukan :
Anker, Gina M (2010). Clinical Decision Making Case Studies in Medical Surgical Nursing
Second Edition. Delmar Cengage Learning., USA
Suzanne O. Connel Smeltzer and Brenda G Bare. Textbooks Brunner And Sudarth 10th
Edition.
PPNI (2018). Buku Saku Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta
Penulis
Ririn Sri Handayani., MKep., Ns.Sp.Kep.MB (Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang)
No 83
Tinjauan Kompetensi :
Praktek Profesional etis legal dan peka budaya, Asuhan dan Manajemen Asuhan
Keperawatan, Pengembangan Profesional
Tinjauan Domain :
Cognitive / Knowledge, Pengetahuan Afektif (Konatif), Pengetahuan Prosedur (Procedural
Knowledge)
Tinjauan Keilmuan
KMB, Maternitas, Keperawatan Anak, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Gawat Darurat,
Keperawatan Komunitas, Keperawatan Keluarga, Keperawatan Gerontik, Manajemen
Keperawatan
Tinjauan Proses Keperawatan
Pengkajian Keperawatan, Diagnosis Keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan,
Evaluasi
Tinjauan Upaya Kesehatan :
Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif
Tinjauan Kebutuhan Dasar :
Oksigenasi, Cairan dan Elektrolit, Nutrisi, Aman dan Nyaman, Eliminasi, Aktifitas dan
Istirahat, Psikososial, Komunikasi, Belajar, Seksualitas, Nilai dan Keyakinan
Tinjauan Sistem Tubuh :
Pernafasan, Kardiovaskuler dan Limfatik, Pencernaan dan Hepatobilier, Syaraf dan
Prilaku, Perkemihan, Endokrin, Reproduksi, Penginderaan, Darah dan Kekebalan Tubuh,
Muskuloskeletal, Integumen, Lain-lain (manajemen, pelayanan Kesehatan, tumbuh
kembang)
Vignetee :
Seorang pasien wanita, usia 54 tahun dirawat di ruang jantung dengan diagnose medis
Unstable Angina. Hasil anamnese pasien mengeluhkan dadanya seperti ditindih gajah,
nafas terasa tidak nyaman. Hasil pemeriksaan fisik tanda vital ditemukan data Tekanan
Darah 160/84 mmHg, Nadi 118 kali/menit, Respirasi 28 kali/menit, suhu 37,50C, saturasi
oksigen 98% dengan terapi oksigen nasal kanul 2 liter/menit. Pemeriksaan penunjang
menunjukkan data hasil EKG : takikardia sinus dengan Heart Rate 120 denyut/menit,
kontraksi ventrikel prematur (PVC), inversi gelombang T, dan elevasi segmen ST.
Rontgen dada dalam batas normal tanpa tanda-tanda edema paru. Hasil laboratorium
antara lain Kalium (K1) 4,0 mEq/L, magnesium (Mg) 1,9 mg/dL, total creatine kinase (CK)
157 /L, CK-MB 7,6 ng/mL, indeks relatif 4,8%, dan troponin I 2,8 ng/mL. Perawat
melakukan tindakan mengatur posisi tidur pasien semi fowler dan meletakkan bantal
dibawah lutut pasien
Pertanyaan :
Apakah tujuan tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat tersebut ?
Pilihan Jawaban :
A. Meningkatkan ekspansi dada
B. Memperbaiki pernafasan
C. Meningkatkan venous return
D. Meningkatkan curah jantung
E. Memberikan rasa nyaman
Kunci Jawaban : C
Penjelasan :
Posisi semifowler pada pasien dengan risiko penurunan curah jantung bertujuan untuk
meningkatkan venous return membantu jantung memperbaiki volume sekuncup,
memperbaiki curah jantung dan mengurangi kerja otot jantung.
Rujukan :
Anker, Gina M (2010). Clinical Decision Making Case Studies in Medical Surgical Nursing
Second Edition. Delmar Cengage Learning., USA
Suzanne O. Connel Smeltzer and Brenda G Bare. Textbooks Brunner And Sudarth 10th
Edition.
PPNI (2018). Buku Saku Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta
PPNI (2018). Buku Saku Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Jakarta
Penulis
Ririn Sri Handayani., MKep., Ns.Sp.Kep.MB (Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang)
No 84
Tinjauan Kompetensi :
Praktek Profesional etis legal dan peka budaya, Asuhan dan Manajemen Asuhan
Keperawatan, Pengembangan Profesional
Tinjauan Domain :
Cognitive / Knowledge, Pengetahuan Afektif (Konatif), Pengetahuan Prosedur (Procedural
Knowledge)
Tinjauan Keilmuan
KMB, Maternitas, Keperawatan Anak, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Gawat Darurat,
Keperawatan Komunitas, Keperawatan Keluarga, Keperawatan Gerontik, Manajemen
Keperawatan
Tinjauan Proses Keperawatan
Pengkajian Keperawatan, Diagnosis Keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan,
Evaluasi
Tinjauan Upaya Kesehatan :
Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif
Tinjauan Kebutuhan Dasar :
Oksigenasi, Cairan dan Elektrolit, Nutrisi, Aman dan Nyaman, Eliminasi, Aktifitas dan
Istirahat, Psikososial, Komunikasi, Belajar, Seksualitas, Nilai dan Keyakinan
Tinjauan Sistem Tubuh :
Pernafasan, Kardiovaskuler dan Limfatik, Pencernaan dan Hepatobilier, Syaraf dan
Prilaku, Perkemihan, Endokrin, Reproduksi, Penginderaan, Darah dan Kekebalan Tubuh,
Muskuloskeletal, Integumen, Lain-lain (manajemen, pelayanan Kesehatan, tumbuh
kembang)
Vignetee :
Seorang pasien Wanita usia 57 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
kedua kakinya bengkak dan mudah lelah dalam seminggu terakhir. Hasil anamnese
diperoleh data pasien didiagnosa gagal jantung 5 tahun yang lalu dan rutin
mengkonsumsi obat yaitu aspirin, clopidogrel bisulfate, lisinopril, dan carvedilol. Pasien
juga mengatakan nafasnya terasa berat dan pendek ketika berjalan kurang lebih 10
meter. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan data tekanan darah 140/70 mmHg, nadi 68
kali/menit, respirasi 22 kali/menit, suhu 370 C, saturasi oksigen 92 % tanpa terapi O2,
pengukuran JVP +5 cmH2O. Auskultasi terdengar crackles di kedua lapang paru. Perawat
melakukan perekaman EKG, mengirim pasien rontgen ke radiologi, ekhokardiografi dan
menyiapkan sampel pemeriksaan darah lengkap, profil metabolic, Troponin T, CPK,
CKMB dan albumin.
Pertanyaan :
Berapakah kategori gagal jantung pasien tersebut menurut NYHA ?
Pilihan Jawaban :
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
Kunci Jawaban : C
Penjelasan :
New York Heart Association (NYHA) membuat klasifikasi gagal jantung berdasarkan pada
keterbatasan aktivitas fisik penderita. Parameter yang dinilai adalah kemampuan
bernapas dengan normal dan berbagai derajat napas pendek dan atau nyeri
dadaKlasifikasi NYHA terbagi atas empat kelas. Kelas I penderita penyakit jantung tanpa
ada keterbatasan aktivitas, Kegiatan fisik harian tidak menyebabkan kelelahan, palpitasi,
sesak napas dan nyeri dada. Kelas II penderita penyakit jantung dengan sedikit
keterbatasan saat aktivitas dengan intensitas sedang (seperti menaiki tangga). Keluhan
hilang dengan beristirahat. Kelas III penderita penyakit jantung dengan keterbatasan yang
terlihat jelas saat aktivitas dengan intensitas ringan (seperti berjalan beberapa meter).
Keluhan akan berkurang dengan beristirahat. Kelas IV Penderita penyakit jantung dengan
keluhan sesak, palpitasi, dan kelelahan yang timbul saat tidak sedang beraktivitas
(istirahat)
Rujukan :
Anker, Gina M (2010). Clinical Decision Making Case Studies in Medical Surgical Nursing
Second Edition. Delmar Cengage Learning., USA
Suzanne O. Connel Smeltzer and Brenda G Bare. Textbooks Brunner And Sudarth 10th
Edition.
Penulis
Ririn Sri Handayani., MKep., Ns.Sp.Kep.MB (Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang)
No 85
Level DIII/Profesi
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen
Kasus (vignete)
Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat di ruang interne dengan diagnosis Pankreatitis akut dan perawat
mengkaji nyeri yang dirasakan klien. Tekanan Darah 130/80 mmHg, Nadi 85 kali/menit, suhu 36,7 0C.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Pembahasan Nyeri akibat pankreatitis akut sering sekali berat dan terus menerus, pada area
epigastrium dan menjalar ke punggung. Dengan mengingat lokasi anatomi
pancreas akan mengarah ke jawaban yang benar
a. Panas dan sakit di kuadran kiri bawah dan menjalar ke panggul : kiri bawah
adalah lokasi ginjal maka tidak memungkinkan muncul masalah makreatititis
b. Panas dan sakit yang terletak di area epigastrium yang menjalar ke
umbilicus : nyeri epigastrium yang mengarah ke umbilicus adalah nyeri
akibat gastritis
c. Nyeri berat dan terus menerus pada kuadran kiri bawah menjalar ke pangkal
paha : nyeri di kuandran kiri bawah yang enjalar ke pangkal paha cenderung
mengarah pada organ ginjal ataupun perkemihan
d. Nyeri berat dan terus menerus di epigastrium serta menjalar ke punggung :
Nyeri akibat pankreatitis akut sering sekali berat dan terus menerus, pada
area epigastrium dan menjalar ke punggung. Dengan mengingat lokasi
anatomi pancreas akan mengarah ke jawaban yang benar
e. Nyeri berat dan terus menerus pada area epigastrium dan menjalar ke
panggul : nyeri di bagian epigastrium sampai menjalar ke panggul itu sudah
hamper seluruh organ akan terkena karena anatominya menyeluruh dari
juadran atas sampai bawah
Referensi: Ignatavicius, workman (2013), p. 1323; Swearingen (2012), pp 430-431
No 86
Level DIII/Profesi
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/ komunikasi
Kasus (vignete)
Seorang perawat di ruang interne memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan Diabetic
Ketoasidosis (DKA).
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
a. Mengoreksi asidosis
b. Lakukan pemeriksaan USG
c. Berikan rapid insulin intravena
d. Berikan dextrose 5% intravena
e. Dokumentasikan keluhan klien
Kunci Jawaban: C
Pembahasan kekurangan insulin baik absolut maupun relatif adalah penyebab utama diabetic
ketoasidosis (DKA). Penatalaksanaan termasuk diantaranya pemberian rapid insulin
intravena, pemberian cairan NS (normal saline) diawal terapi, dan terapi penggantian
potassium, diikuti dengan mengoreksi asidosis. Melakukan pemeriksaan USG
bukanlah tindakan yang tepat
No 87
Level DIII/Profesi
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/ belajar/ komunikasi
Kasus (vignete)
Seorang Wanita berusia 38 tahun dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan terapi terhadap selulitis akut pa
bagian bawah tungkai kaki kirinya. Klien tersebut bertanya kepada perawat “ apakah yang dimaksud dengan
selulitis?”
Pertanyaan soal
Manakah penjelasan yang diberikan oleh perawat untuk memberikan pengetahuan terhadap selulitis?
Pilihan jawaban
a. Infeksi superfisial akut yang mengenai lapisan dermis dan system limfatik
b. Infeksi epidermis dan limfatik akibat virus tuberculosis
c. inflamasi yang hanya melibatkan lapisan epidermis
d. infeksi pada kulit lapisan dermis dan hypodermis
e. infeksi kulit pada bagian epidermis
Kunci Jawaban: D
Pembahasan Selulitis adalah infeksi dermis dan hypodermis yang berakibat eritema dan kemerahan tan
batas yang jelas dan meluas ke jaringan disekitarnya. Kulit jadi kemerahan, membengkak
bernodul dan tegang
a. Infeksi superfisial akut yang mengenai lapisan dermis dan system limfatik :
selulitis tidak tidak tepat pada tahap system limfatik
b. Infeksi epidermis dan limfatik akibat virus tuberculosis : infeksi selulitis sudah
lewat dari batas lapisan kulit epidermis
c. inflamasi yang hanya melibatkan lapisan epidermis : secara anatomis tidak
sesuai pada lapisan epidermis
d. infeksi pada kulit lapisan dermis dan hypodermis : Selulitis adalah infeksi
dermis dan hypodermis yang berakibat eritema dan kemerahan tanpa batas
yang jelas dan meluas ke jaringan disekitarnya. Kulit jadi kemerahan,
membengkak, bernodul dan tegang
e. infeksi kulit pada bagian epidermis : secara anatomis tidak tepat
Referensi: Lewis et al (2011), p. 454
No 88
Level DIII/Profesi
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/ belajar/ komunikasi
Kasus (vignete)
Seorang pria berumur 27 tahun mengalami luka bakar akibat ledakan tabung gas saat bekerja luka bakar
mengenai seluruh wajah (separoh kepala), kemudian terdapat luka bakar juga setengah atas torso anterior.
Pada
Pertanyaan soal
Berapa luas luka bakar klien dengan menggunakan “rule of nine”, berapa luas luka bakar klien?
Pilihan jawaban
a. 18%
b. 24%
c. 34,5%
d. 36%
e. 45,5%
Kunci Jawaban: C
Kata Kunci Rule of nine
Pembahasan Berdasarkan acuan “rule of nine” dengan luas luka bagian anterior kepala sebesar 4,5%,
bagian atas torso anterior sebesar 9%, dan kedua kaki terdapat setengah luka bakar
mengelilingi kaki sebesar 21% (10,5% kaki kiri, 10,5% kaki kanan)
a. 18%
b. 24%
c. 34,5% : Berdasarkan acuan “rule of nine” dengan luas luka bagian anterior kepala
sebesar 4,5%, bagian atas torso anterior sebesar 9%, dan kedua kaki terdapat seten
luka bakar mengelilingi kaki sebesar 21% (10,5% kaki kiri, 10,5% kaki kanan)
d. 36%
e. 45,5%
Referensi: Baird (2011), pp.282-283
No 89
Level DIII/Profesi
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak / Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik / Gadar / Manajemen
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikososial/ belajar/ komunikasi
Kasus (vignete)
Seorang perempuan berumur 38 tahun di rawat di bangsal bedah dengan terpasang balutan luka di
bagian kaki pasien. Perawat melihat balutan luka tampak basah oleh pus dan berbau. Maka perawat
bergegas memasang handscoon.
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Pembahasan Prosedur perawatan luka yang tepat sesuai dengan SOP yang berlaku
a. Mengkaji kondisi luka : mengkaji luka diawali pertama kali sebelum dilakukan
perawatan luka
b. Menambah balutan luka : jika menambah balutan tidak mengatasi masalah
c. Melepaskan balutan luka : jika hanya melepaskan saja tanpa memberihkan maka
tidak akan membantu perubahan kondisi luka
d. Membersihkan luka yang dibalut : Prosedur perawatan luka yang tepat sesuai
dengan SOP yang berlaku
e. Membersihkan kulit sekitar balutan yang basah : jika hanya membersihkan
sekitar luka saja maka yang menjadi sumber infeksi tidak akan teratasi
Referensi: Maryunani (2006). Perawatan luka
No 90
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
a. nonmaleficence
b. confidentiality
c. beneficence
d. autonomy
e. veracity
Kunci
d. autonomy
Jawaban:
“pasien memilih”
Kata Kunci:
“etik”
Referensi: Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik
Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier
(Singapore) Pte Ltd.
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric Mental Health Nursing, fifth edition.
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lippincot William & Wilkins.
No 91
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
“antipsikotik”
Kata Kunci: “pengobatan”
“6 benar”
No 92
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Seorang laki-laki, 36 tahun, dirawat di RSJ dengan waham. Perawat akan melakukan intervensi
keperawatan yang bertujuan mengidentifikasi kebutuhan pasien yang belum terpenuhi. Perawat
menanyakan bagaimana perasaan pasien hari ini dan apa yang dilakukan pasien malam
sebelumnya.
Apakah bagian fase strategi komunikasi yang dilakukan oleh perawat tersebut?
a. salam terapeutik.
b. evaluasi validasi.
c. terminasi.
d. kontrak.
e. kerja.
Referensi: Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik
Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier
(Singapore) Pte Ltd.
No 93
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Seorang laki-laki, 27 tahun, dirawat di RSJ sejak 4 hari yang lalu dengan riwayat perilaku
kekerasan. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pasien sering menyendiri, tidak pernah
berinteraksi dan berkomunikasi dengan pasien lain. Kontak mata negatif dan tampak kotor.
No 94
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Seorang perempuan, umur 28 tahun, dibawa ke RSJ karena sering tertawa dan berbicara sendiri
sehingga dikucilkan dari tetangga. Hasil pengkajian : tatapan mata tajam, rambut berantakan,
dan tangan mengepal. Pasien berbicara dengan nada mengancam pada perawat dan
mengatakan akan memukul perawat jika tidak dipulangkan ke rumah.
Kunci
a. risiko perilaku kekerasan.
Jawaban:
“tatapan mata tajam”
“tangan mengepal”
Kata Kunci: “nada mengancam”
“mengatakan akan memukul”
a. Data seperti tatapan mata tajam, tangan mengepal, nada mengancam dan
mengatakan akan memukul merupakan tanda dan gejala risiko perilaku
kekerasan.
b. Defisit perawatan diri adalah ketidakmampuan melakukan perawatan diri.
c. Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga dan tidak berguna yang
Pembahasan
dirasakan terhadap diri sendiri.
d. Isolasi sosial adalah ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang
lain.
e. Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dimana individu
mempersepsikan rangsangan yang tidak ada sumbernya.
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik
Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier
(Singapore) Pte Ltd.
Referensi:
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric Mental Health Nursing, fifth edition.
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lippincot William & Wilkins.
No 95
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
A. Tim
B. Primer
C. Moduler
D. Fungsional
E. Alokasi klien
Kunci
D. Fungsional
Jawaban:
A. Tim
Pembagian tugas dalam pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh
Ketua Tim. Ketua Tim bertanggung jawab dalam mengarahkan
anggotanya sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan
keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan
tugas apabila mengalami kesulitan
Pembahasan B. Primer
suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana perawat profesional
bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap asuhan keperawatan
pasien selama 24 jam/hari.
C. Moduler
Pelayanan asuhan keperawatan sesuai situasi dan kondisi ruangan,
jumlah perawat serta kemampuan perawat yang ada.
D. Fungsional
E. Alokasi klien
Pelayanan asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu
perawat pada saat tugas selama periode waktu tertentu sampai klien
pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan
menerima laporan tentang pelayanan keperawatan klien.
No 96
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
A. Otoriter
Pemimpin melakukan kontrol maksimal terhadap staf, membuat keputusan
sendiri dalam menentukan tujuan. Pemimpin lebih mengetahui dan lebih
mampu
B. Partisipatif
Pemimpin meminta saran dan kritik staf serta mempertimbangkan respons
staf terhadap usulannya.
C.Demokratis
Pemimpin mengikutsertakan bawahan dalam proses pengambilan
Pembahasan keputusan
D.Laissez Faire
Pemimpin memberikan kebebasan bertindak, menyerahkan perannya
sebagai pemimpin kepada bawahan tanpa diberi petunjuk atau bimbingan
serta pengawasan. Pemimpin sangat sedikit merencanakan dan membuat
keputusan
E. Transformational
Pemimpin yang memilki kemampuan mengidentifikasi kebutuhan, membuat
vsi dan komitmen bersama dengan bawahannya kearah perubahan lebih
baik.
No 97
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Kunci
A. Perencanaan
Jawaban:
Meminta semua perawat untuk memberikan masukan terkait bahan dan
Kata Kunci:
barang yang diperlukan.
A. Perencanaan
Proses penentuan hal-hal yang akan dikerjakan mendatang, mulai
jangka pendek ,menengah dan panjang
B. Pengorganisasian
Pengaturan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan meliputi
supervise, koordinasi, pembagian tugas dan manajemen waktuy
C. Pengarahan
Pembahasan Proses pemberian tugas, perintah, intruksi yang dipahami bawahan
sehingga berkonstribusi dalam mencapai tujuan.
D. Pengendalian
Melakukan pemeriksaan kegiatan sesuai perencanaan berdasarkan
standar, feed back dan tindak lanjut.
E. Evaluasi
Melakukan penilaian terhadap seluruh hasil kegiatan yang dilakukan.
Nursalam.2012. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktek
Referensi: keperawaan professional. Salemba Medika. Jakarta
Ns. Fithriyani, M.Kep
Nama penulis:
STIKes Baiturahim Jambi
Institusi:
No 98
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Kunci
A. 11
Jawaban:
Kata Kunci: BOR, jumlah tempat tidur dan rata-rata jam perawatan
Rumus perhitungan dari kasus diatas menggunakan rumus Gillies
Rata-rata jam perawatan perhari x (BORx jumlah tempat tidur) x 365 hari
(365 hari- jumlah hari libur) x jam kerja efektif per hari
Pembahasan
No 99
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
A. Tim
B. Primer
C. Moduler
D. Fungsional
E. Alokasi klien
Kunci
A. Tim
Jawaban:
Pembahasan A. Tim
Pembagian tugas dalam pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh Ketua
Tim. Ketua Tim bertanggung jawab dalam mengarahkan anggotanya sebelum
tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien serta
membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila mengalami
kesulitan.
Dalam kasus soal ini, perawat yang memimpin adalah seorang ketua tim.
B. Primer
suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana perawat profesional
bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap asuhan keperawatan
pasien selama 24 jam/hari.
C. Moduler
Pelayanan asuhan keperawatan sesuai situasi dan kondisi ruangan, jumlah
perawat serta kemampuan perawat yang ada.
D. Fungsional
E. Alokasi klien
Pelayanan asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu
perawat pada saat tugas selama periode waktu tertentu sampai klien pulang.
Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan menerima
Mugianti, S. (2016). Manajemen dan Kepemimpinan dalam Praktek
Referensi: Keperawatan. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
No 100
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Apakah yang tepat dilakukan perawat dengan observasi pada kasus tersebut ?
A. sumber dan penyebab nyeri persalinan
B. durasi, frekuensi dan intensitas nyeri
C. ekspresi wajah dan perilaku pasien
D. kemampuan istirahat dan tidur
E. periksa denyut jantung janin
Kunci
B. durasi, frekuensi dan intensitas nyeri
Jawaban:
Referensi: Wagiyo & Putrono. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal, dan
Bayi Baru Lahir Fisiologis dan Patologis, CV. ANDI OFFSET: Yogyakarta
No 101
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
No 102
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Apakah data yang tepat untuk mendukung masalah pada kasus tersebut?
A. Kesemutan
B. Turgor kulit jelek
C. Konjungtiva anemis
D. Mukosa bibir kering
E. Keadaan umum lemah
No 103
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Manakah kriteria hasil yang tepat bila masalah teratasi pada kasus tersebut?
Perfusi jaringan perifer tidak efektif pada pasien dengan kanker serviks dapat
terjadi karena adanya perdarahan yang menyebabkan menurunnya konsentrasi
hemoglobin. Untuk mengevaluasi masalah keperawatan tersebut, maka perlu
melihat tanda dan gejala yang diukur untuk menilai tercapainya tujuan intervensi
Pembahasan keperawatan. Masalah keperawatan teratasi apabila kriteria hasil yang
ditetapkan sudah tercapai. Pilihan jawabab E menggambarkan keadaan yang
tepat sesuai dengan pertanyaan soal kasus tersebut. Pilihan jawaban A, B, C,
dan D tidak tepat karena menunjukkan keadaan yang mengarah kepada
abnormalitas perfusi jaringan.
No 104
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Konstipasi pada pasien dengan mioma uteri dapat disebabkan karena adanya
penekanan masa mioma pada rectum (prolapse rectum). Konstipasi diartikan
sebagai penurunan frekuensi normal defekasi yang disertai kesulitan atau
pengeluaran tidak lengkap feses atau pengeluaran feses yang kering, keras,
dan banyak. Biasanya pola BAB berubah dari normal satu kali sehari, rektum
Pembahasan terasa penuh, perut tegang, masa feses berkurang. Langkah awal tindakan pada
saluran cerna adalah dengan memonitor bising usus, untuk menilai kerja fungsi
usus berdasarkan frekuensi pergerakan atau peristaltik usus. Pilihan jawaban A
merupakan jawaban benar untuk tindakan awal manajemen saluran cerna pada
kasus konstipasi. Pilihan jawaban B, C, D dan E tidak sesuai dengan pertanyaan
pada kasus tersebut.
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Pengetahuan prosedural
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaan / pelayanan kesehatan/
kesehatan mental /lain-lain
Perawat melakukan kunjungan rumah, didapatkan perempuan, umur 75 tahun, tinggal bersama
anaknya. Mengeluh sendi lututnya sulit digerakan. Hasil pengkajian: lutut tampak bengkak dan
kemerahan, gerakan pleksi dan ekstensi terbatas. Perawat merencanakan akan melakukan
ROM pada klien, tetapi klien dan anaknya menolaknya dengan alasan khawatir akan timbul rasa
nyeri.
No 106
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaan / pelayanan kesehatan/
kesehatan mental /lain-lain
Perawat melakukan kunjungan rumah, didapatkan seorang laki-laki, umur 68 tahun, yang tinggal
bersama keluarganya. Hasil pengkajian: klien menderita Ca.Paru sejak 1 tahun lalu, mengalami
depresi serta jarang melakukan pemeriksaan secara rutin. Perawat menjelaskan kepada klien
bahwa penyakit tersebut berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat pada kasus tersebut?
a. fidelity
b. veracity
c. Autonomy
d. Benefecience
e. Non maleficience
Kata Kunci: Perawat menjelaskan kepada klien bahwa penyakit tersebut berbahaya dan
dapat menyebabkan kematian
Pembahasan a. Fidelity Menepati janji): Tanggung jawab besar seorang perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan,
dan meminimalkan penderitaan
a. Veracity (Kejujuran) : Nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun
harus dimiliki oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar
klien mengerti
b. Autonomi (Autonomi): Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan
sendiri.
c. Benefecience Berbuat Baik): Prinsip ini menentut perawat untuk
melakukan hal yang baik dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau
kejahatan.
d. Non maleficience (tidak merugikan): Prinsip ini berarti tidak
menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien
Referensi: Amelia, N. (2013) Prinsip Etika Keperawatan. Edited by L. Witjaksana.
Jogjakarta: D-Medika. Bakri, M. H. (2017)
No 107
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Pengetahuan prosedural
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernapasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaan / pelayanan kesehatan/
kesehatan mental /lain-lain
Seorang perempuan, umur 75 tahun, dirawat di RS sejak 4 hari yang lalu, dengan keluhan
ekstremitas kanan tidak bisa digerakkan. Pasien hanya tiduran saja, semua aktivitas dilakukan
diatas tempat tidur. Perawat akan melakukan tindakan memandikan Pasien diatas tempat tidur,
sebelum memandikan perawat menutup gorden terlebih dahulu dan mempersilahkan penunggu
keluarga untuk keluar dari ruangan terlebih dahulu.
Pembahasan
a. Justice (Keadilan) : Nilai ini direfleksikan dalam praktik
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum,
standar praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan
b. Autonomi (Autonomi): Prinsip otonomi didasarkan pada
keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat
keputusan sendiri.
c. Benefecience (Berbuat Baik):Prinsip ini menuntut perawat
untuk melakukan hal yang baik dengan begitu dapat mencegah kesalahan
atau kejahatan.
d. Confidentiality (Kerahasiaan): Kerahasiaan adalah
informasi tentang klien harus dijaga privasi klien
e. Non maleficience (tidak merugikan): Prinsip ini berarti tidak
menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Option Jawaban
a. Kuantitas melawan kuantitas hidup
b. Berkata secara jujur melawan berkata bohong
c. Kebebasan melawan penanganan dan pencegahan bahaya
d. Terapi ilmiah konvensional melawan terapi tidak ilmiah dan coba-coba
e. Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah agama, politik,
ekonomi dan ideologi
Kunci
A. Kuantitas melawan kuantitas hidup
Jawaban:
Ibu tidak tega melihat bayinya dan meminta perawat untuk melepas semua
Kata Kunci:
peralatan medis yang terpasang
No 109
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pengembangan professional
Option Jawaban
a. Malfeasance
b. Misfeasance
c. Nonfeasance
d. Malpraktik
e. Neglience
Kunci B. Misfeasance
Jawaban:
Terlihat darah merembes lewat sela-sela laserasi perineum yang telah dijahit,
Kata Kunci:
berarti kesalahan/ketidaktepatan saat melakukan heatching/jahitan perineum
Jenis-jenis kelalaian
Pembahasan
a. Malfeasance
yaitu melakukan tindakan yang menlanggar hukum atau tidak
tepat/layak.
Misal: melakukan tindakan keperawatan tanpa indikasi yang
memadai/tepat
b. Misfeasance
yaitu melakukan pilihan tindakan keperawatan yang tepat tetapi
dilaksanakan dengan tidak tepat.
c. Nonfeasance
Adalah tidak melakukan tindakan keperawatan yang merupakan
kewajibannya. Misal: Pasien seharusnya dipasang pengaman tempat
tidur tapi tidak dilakukan.
Kozier. (2000). Fundamentals of Nursing : concept theory and practices.
Referensi: Philadelphia. Addison Wesley
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Option Jawaban
a. Contractual Liability
b. Liability in Tort
c. Strict Liability
d. Vicarious Liability
e. Discontinue Liability
Kunci
A. Contractual Liability
Jawaban:
post SC hari ke-10, demam tinggi dan luka operasi merembes keluar pus.
Pasien mengatakan belum pernah diajarkan perawat tentang pemenuhan
Kata Kunci:
nutrisi setelah operasi SC. Kemudian perawat memberikan edukasi tentang
nutrisi dan mobilisasi untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
a. Contractual Liability.
Tanggung gugat jenis ini muncul karena adanya ingkar janji, yaitu tidak
dilaksanakannya sesuatu kewajiban (prestasi) atau tidak dipenuhinya
sesuatu hak pihak lain sebagai akibat adanya hubungan kontraktual.
b. Liability in Tort
Tanggung gugat jenis ini merupakan tanggung gugat yang tidak didasarkan
atas adanya contractual obligation, tetapi atas perbuatan melawan hukum .
c. Strict Liability
Pembahasan Tanggung gugat jenis ini sering disebut tanggung gugat tanpa kesalahan
(liability whitout fault) mengingat seseorang harus bertanggung jawab
meskipun tidak melakukan kesalahan apa-apa; baik yang bersifat
intensional, recklessness ataupun negligence.
d. Vicarious Liability
Tanggung gugat jenis ini timbul akibat kesalahan yang dibuat oleh
bawahannya (subordinate).
e. Discontinue Liability
Discontinue Liability bukan merupakan jenis tanggung gugat
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Option Jawaban
a. Euthanasia aktif
b. Euthanasia pasif
c. Euthanasia agresif
d. Euthanasia sukarela (voluntir)
e. Moral Right
Kunci B. Euthanasia pasif
Jawaban:
Ketika membezuk bayinya dan melihat bayinya sulit bernapas, tidak sadar
serta terpasang banyak selang infus, oksigen dan monitor jantung, ibu
Kata Kunci:
tersebut tidak tega dan meminta perawat untuk melepas semua peralatan
medis yang terpasang bayinya
a. Euthanasia aktif
suatu tindakan secara sengaja yang dilakukan oleh dokter atau tenaga
kesehatan lainnya untuk mempersingkat atau mengakhiri hidup seorang
pasien.
b. Euthanasia pasif
Euthanasia pasif dilakukan dengan menghentikan pengobatan atau
perawatan suportif yang mempertahankan hidup (misalnya antibiotika,
nutrisi, cairan, respirator yang tidak diperlukan lagi oleh klien).
c. Euthanasia agresif
Euthanasia agresif, disebut juga eutanasia aktif, adalah suatu tindakan
secara sengaja yang dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan
Pembahasan
lainnya untuk mempersingkat atau mengakhiri hidup seorang pasien.
Euthanasia agresif dapat dilakukan dengan pemberian suatu senyawa
yang mematikan.
d. Euthanasia sukarela (voluntir)
Euthanasia jenis ini adalah Penghentian tindakan pengobatan atau
mempercepat kematian atas permintaan sendiri.
e. Moral Right
adalah pengetahuan atau wawasan yang menyangkut budi pekerti
manusia yang beradab.
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Option Jawaban
a. Fidelity
b. Veracity
c. Otonomi
d. Benificience
e. Confidentiality
Kunci E. Confidentiality
Jawaban:
Jika kita perhatikan lagi pada kasus diatas, benang merahnya terkait etik
Kata Kunci:
keperawatan pada confidentiality (menjaga kerahasiaan) dimana seorang
perawat wajib menjaga kerahasiaan dari pasien, apalagi diminta oleh
keluarga.
Untuk jawaban fidelity (menepati janji/komitmen kepada orang lain), veracity
(kejujuran akan kebenaran), otomoni (berdasarkan kemampuan individu untuk
membuat keputusan), dan benificience (berbuat baik) TIDAK TEPAT PADA
KASUS DI ATAS.
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Pembahasan dilema etik yang di rasakan perawat tersebut adalah Confidentiality. Prinsip
Confidentiality : kerahasiaan adalah prinsip yang menjaga informasi tentang
klien. Kecuali dengan persetujuan dan keluarga serta menggunakan inform
consent. Pada kaasus tersebut jelas di nyatakan bahwa keluarga meminta
perawat untuk tidak memberitahukan penyakitnya. Dan ini bertentangan
dengan prinsik etik veracity ( kejujurn ),dan fidility ( menepati janji.
pembahasan jawaban lain
A. : fidility : menepati janji /ketaatan, jawaban ini tidak tepat fidility sediri
artinya menepati janji pada kasus tidak ada hubungannya dengan
pernyataan tentang dimana seorang perawat dan klien di minta untuk
berjanji.
B. Justice : sikap adil, jawabanya tidak tepat dimana perawat tidak
boleh membeda bedakan perlakuan teehadap pasien atau keluarga
pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan,dan pada kasus
tidak ada kalimat yang terkait mengenai hal tersebut
C. Beneficence: berbuat baik/kemurahan hati, jawaban ini tidak tepat
karena pada kasus tidak ada kaitannya dimana tidak ada kalimat
pernyataan yang terkait bagaimana seorang perawat dalam
memberikan
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Pada kasus dijelaskan bahwa pasien memiliki vena kaku dan keras sehingga
gagal dan bengkak dalam hal ini perawat tidak memperhatikan prinsip etik
Nonmeleficience dimana perawat dalam hal ini lalai karena tidak
memperhatikan resiko jika melakukan tindakan dengan kondisi pasien seperti
itu.
jawaban lain
Pembahasan
justice : harus bersikap adil
respect : jawaban ini tidak tepat tidak ada pada pripsip etika keperawatan
veracity:kebenaran/kejujuran
benificience: berbuat baik pada pasien
jadi jawaban selain non malaficienci tidak ada keterkaitan sama kasus.
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Pada kasus dijelaskan bahwa orang tua anak menolak dilakukan amputasi
dalam hal ini prinsip etik yang dihadapai adalah otonomi dimana pengertian
otonomi adalah menghormati keputusan pasien/ keluarga
pembahasan jawaban lain
A. Fidelity : menepati janji, atau hubungan saling percaya antara perawat
dengan pasien.pada kasus tidak ada pernyataan yang berkaitan
dengan fidelity
B. Veracity :jujur kurang tepat ( kewajiban perawat mengatakan
kebenaran secara komperensif dan jujur ) pada kasus tersebut perawat
sudah menerapkan prinsip etik veracity,karena sdah berkata jujur kalau
Pembahasan kondisi klien harus diamputasi karena jari tampak kebiruan dan
jaringan tulang teputus.tetapi karena pasien menolak dan sebagai
seorang perawat harus menghormati hak atonomi klien,yang terpenting
perawat tidak melanggar kode etik karena sudah menerapkan prinsip
veracity
D. Benefience :berbuat baik kurang tepat dan tidak berhubungan dengan
kasus
E. Nonmaleficience: Tidak berbuat yang merugikan,prinsip ini tidak
menimbukkan bahaya /cidera/fisik dan psikolgis pada klien.pada kasus
tidak ada hubungannya
No 116
Tinjauan Jabaran
Pembahasan prinsip etik yang dihadapi pada kasus adalah perawat memahami perasaan
orang tua namun harus berkata jujur, maka dilemma etik yang dihadapi adalah
Veracity pengertian veracity adalah berkata jujur.
A. Autonomy :menghargai /meghormati keputusan pasien
B. Benefience : berbuat baik
C. Veracity: kejujuran
D. Fidelity :menepati janji sehingga terbentuk hubungan saling percaya
E. Justice : Adil
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
A. Beneficence
B. Non-maleficence
C. Justice
D. Fidelity
E. Veracity
Kunci
B. Non-maleficence
Jawaban:
Brunner & Suddarth, (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12
Referensi: volume 1. Jakarta EGC.
Bayhakki
Nama penulis:
No 119
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pengembangan professional
A. Beneficence
B. Non-maleficence
C. Justice
D. Fidelity
E. Veracity
Kunci
D. Fidelity
Jawaban:
Pada kasus diatas pasien diberikan informasi oleh perawat bahwa perawat
akan segera datang namun sudah setengah jam belum datang juga. Ini
Pembahasan menunjukkan perawat tidak menepati janji. Jadi jawabannya adalah D yaitu
fidelity yang artinya menepati janji.
Pilihan A artinya menguntungkan pasien, B artinya tidak merugikan pasien, C
artinya keadilan, dan E artinya kejujuran.
Brunner & Suddarth, (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12
Referensi: volume 1. Jakarta EGC.
Bayhakki
Nama penulis:
No 120
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
A. Beneficence
B. Non-maleficence
C. Justice
D. Fidelity
E. Veracity
Kunci
A. Beneficence
Jawaban:
Pilihan jawaban lain tidak sesuai karena tidak relevan, dimana pilihan jawaban
B artinya tidak merugikan pasien, C artinya keadilan, D artinya menepati janji,
E artinya kejujuran.
Brunner & Suddarth, (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12
Referensi: volume 1. Jakarta EGC.
Bayhakki
Nama penulis: