KUTAI BARAT
OLEH :
NIM : P07220221076
PENDAHULUAN
1. Definisi
ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada sekresi insulin, aksi insulin,
2. Anatomi fisiologi
Gambar 2.1
(Wanennoor, 2014)
7
8
a. Kelenjar pankreas
sel:
polipeptida
Insulin merupakan protein kecil terdiri dari dua rantai asam amino,
Kadar glukosa darah yang berlebihan akan merangsang sekresi insulin dan
bila kadar glukosa normal atau rendah maka sekresi insulin akan
berkurang.
kecuali otak, tubulus ginjal, mukosa usus halus, dan sel darah merah.
c. Efek insulin:
dalam sel hati, kelebihan ion sitrat, dan isositrat. Penyimpanan lemak
dalam sel adiposa menghambat kerja lipase yang sensitif hormon dan
poliuria.
90 mL/100 ml. Orang yang berpuasa setiap pagi sebelum makan 120-140
11
lemak dan protein untuk energi bila tidak terdapat glukosa. Glukosa
merupakan satu-satunya zat gizi yang dapat digunakan oleh otak, retina,
3. Etiologi
1) Faktor genetik
2) Faktor Imunologi
3) Faktor lingkungan
1) Usia
2) Obesitas
lebih besar daripada subjek (dengan usiadan berat yang sama) yang
4. Patofisiologi
hiperglikemia ini parah dan melebihi ambang ginjal maka akan timbul
sehingga terjadi dehidrasi. Glukosa yang hilang melalui urin dan resistensi
lelah dan mengantuk jika tidak ada kompensasi terhadap kebutuhan energi
tersebut.
akan menyebabkan luka tidak cepat sembuh, karena suplai makanan dan
gangguan.
Faktor genetic
Kerusakan sel beta Kerusakan produksi insulin Gula dalam darah tidak dapat
Infeksi virus dibawa
Pengrusakan
masuk dalam sel
imunologik
Glikosuria Batas melebihi ambang ginjal Hiperglikemia Anabolisme protein
menurun
Diaresis osmotik Vikositas darah meningkat
Syok hiperglikmik Kerusakan pada antibodi
Gangrene
Resiko infeksi Klien tidak merasa sakit
Risiko Hipovolemi Kehilangan kalori
insulin.
DUA tipe utama: Diabetes Tipe I (IDDM) dan Diabetes Tipe II (NIDDM).
7. Manifestasi Klinis
17
18
mmol/L)
8. Komplikasi
adalah :
sensasi kesemutan atau perih yang biasa berawal dari ujung jari tangan
19
dan kaki, lalu menyebar ke bagian tubuh lain. Neuropati pada sistem
penderita diabetes.
d. Gangren
Gangren kaki diabetik luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan
kronik DM.
20
9. Penatalaksanaan
2015):
ketotik (HONK)
f. Stress berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA atau infark miokard
akut, stroke)
a. Pemeriksaan fisik
yang tidak normal, pada ulkus terbentuk kalus yang tebal atau
b. Pemeriksaan Vaskuler
2) Pemeriksaan Laboratorium
1. Pengkajian
a. Identitas
Nama, usia (DM Tipe 1 usia < 30 tahun. DM Tipe 2 usia > 30
b. Keluhan Utama
1) Kondisi Hiperglikemi
2) Kondisi Hipoglikemi
kesehatan.
dengan baik.
aktivitas pasien.
keletihan.
4) Pola eliminasi
24
berkepanjangan.
kebutuhan seks.
2. Diagnosa Keperawatan
Pokja SDKI DPP PPNI 2017 (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017):
menurun
1) Tromboflebitis
2) Diabetes mellitus
3) Anemia
6) Trombosis arteri
7) Varises
9) Sindrom kompartemen
(D.0019)
metabolisme.
2) Parkinson
3) Mobius syndrome
4) Cerebral palsy
5) Cleft lip
6) Cleft palate
8) Kerusakan neuromuskular
9) Luka bakar
10) Kanker
28
11) AIDS
a. Definisi
b. Faktor risiko
a) Penyakit Addison
b) Trauma/perdarahan
c) Luka bakar
d) AIDS
e) Penyakit Crohn
f) Muntah
g) Diare
h) Kolitis ulseratif
(D.0129)
kulit
Hematoma
5) Intoleransi Aktivitas
a. Definisi
hari
Merasa lemah
1. Anemia
5. Aritmia
7. Gangguan metabolik
8. Gangguan muskuloskeletal
potegenik.
b. Faktor risiko
1. AIDS
2. Luka bakar
4. Diabetes mellitus
5. Tindakan invasif
7. Penyalahgunaan obat
8. Kanker
9. Gagal ginjal
10. Imunosupresi
11. Lymphedema
12. Leukositopenia
3. Intervensi Keperawatan
Berikut adalah uraian tujuan dan kriteria hasil untuk intervensi
efektif
No
Tujuan Intervensi
1.setelah dilakukan intervensi Periksa sirkulasi perifer (mis. nadi perifer,
keperawatan maka diharapkan edema, pengisian kapiler, warna, suhu,
perfusi perifer dapat meningkat. ankle-brachial index)
Kriteria hasil: Identifikasi faktor risiko gangguan
1. Denyut nadi perifer sirkulasi(mis.diabetes,perokok,
2. meningkat Sensai meningkat orangtua,hipertensidan kolestrol kadar
3. Penyembuhan luka meningkat tinggi)
4. Warna kulit pucat menurun 1.3 Monitor panas, kemerahan, nyeri,
5. Nekrosis menurun atau bengkak pada ekstremitas
6. Pengisian kapiler cukup 1.4 Hindari pengukura dara pad
membaik ekstremitasdengan
n hketerbatasa
a
7. Turgor kulit cukup membaik perfusi n
8. Tekanan darah cukup 1.5 Informasikan tanda gejala darurat
membaik yang harus dilaporkan (mis. rasa sakit
yang tidak hilang saat istirahat, luka
32
No
Tujuan Intervensi
c. Resiko Hipovolemi
No
Tujuan Intervensi
4.setelah dilakukan intervensi 4.1 Monitor karakteristikluka(mis.
keperawatanmaka diharapka drainase, warna, ukuran, bau)
integritas kulit dan jaringanndapat Monitor tanda-tanda infeksi
meningkat. Lakukan perawatan luka
Kriteria hasil: Lakukanpembalutanlukasesuai kondisi
1. Perfusi jaringan cukup meningkat luka
2. Kerusakan jaringan menurun Kolaborasi pemberian antibiotik, jika
3. Kerusakan lapisan kulit menurun perlu
4. Nyeri,perdarahan,kemerahan,
hematoma menurun
5. Nekrosis menurun
6. Sensasi dan tekstur membaik
Infeksi
No.
Tujuan Intervensi
6.setelah dilakukan intervensi Monitor tanda dan gejala infeksi local dan
keperawatan maka diharapkan sistemik
tingkat infeksi menurun. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
Kriteria hasil : dengan pasien dan lingkungan pasien
Kebersihan tangan dan Ajarkan cara mencuci tangan yang benar
meningkat badan
Demam, kemerahan nyeri,
bengkak menurun , 6.4 Kolaborasi denga pemberia
Kadar sel darah putih meningkat antibiotik n n
Integritas kulit normal
4. Implementasi Keperawatan
2011).
keperawatan berikutnya.
5. Evaluasi Keperawatan
a. S (Subjektif)
b. O (Objektif)
c. A (Analisis/assessment)
d. P (Perencanaan/planning)
telah ditentukan.
akhir layanan.
ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Asdie, A. H. (2010). Patogenesis dan Terapi Diabetes Mellitus Tipe 2. (2003), 14–
33.
Bickley Lynn S & Szilagyi Peter G. (2018). Buku Saku Pemeriksaan Fisik &
Riwayat Kesehatan
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Purnamasari, D. (2011). Diagnosis dan klasifikasi diabetes melitus. Buku Ajar Ilmu