TUGAS PRAKTEK
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
LAPORAN PENDAHULUAN ( LP )
DM DENGAN HIPERGLIKEMIA
Disusun Oleh :
Nama : Henrika Meylina S
NPM : 22.14901.14.14
Pembimbing: Ns. Mareta Akhriansyah, S.Kep, M.Kep
DM DENGAN HIPERGLIKEMI
1. Definisi
ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada sekresi insulin, aksi insulin,
2. Anatomi fisiologi
Gambar 2.1
(Wanennoor, 2014)
a. Kelenjar pankreas
sel:
polipeptida
Insulin merupakan protein kecil terdiri dari dua rantai asam amino,
Kadar glukosa darah yang berlebihan akan merangsang sekresi insulin dan
bila kadar glukosa normal atau rendah maka sekresi insulin akan
berkurang.
kecuali otak, tubulus ginjal, mukosa usus halus, dan sel darah merah.
c. Efek insulin:
dalam sel hati, kelebihan ion sitrat, dan isositrat. Penyimpanan lemak
dalam sel adiposa menghambat kerja lipase yang sensitif hormon dan
poliuria.
90 mL/100 ml. Orang yang berpuasa setiap pagi sebelum makan 120-140
mg/100 ml, setelah makan akan meningkat, setelah 2 jam kembali ke
lemak dan protein untuk energi bila tidak terdapat glukosa. Glukosa
merupakan satu-satunya zat gizi yang dapat digunakan oleh otak, retina,
3. Etiologi
1) Faktor genetik
2) Faktor Imunologi
1) Usia
2) Obesitas
3) Riwayat Keluarga
Pada anggota keluarga dekat pasien diabetes tipe 2 (dan pada
lebih besar daripada subjek (dengan usiadan berat yang sama) yang
4. Patofisiologi
hiperglikemia ini parah dan melebihi ambang ginjal maka akan timbul
sehingga terjadi dehidrasi. Glukosa yang hilang melalui urin dan resistensi
lelah dan mengantuk jika tidak ada kompensasi terhadap kebutuhan energi
tersebut.
akan menyebabkan luka tidak cepat sembuh, karena suplai makanan dan
gangguan.
Faktor genetic
Infeksi virus Kerusakan sel beta Kerusakan produksi insulin Gula dalam darah tidak dapat dibawa
Pengrusakan masuk dalam sel
imunologik
Glikosuria Hiperglikemia Anabolisme protein menurun
Batas melebihi ambang ginjal
Sel kekurangan bahan untuk Protein dan lemak dibakar Gangguan Integritas jaringan
Merangsang hipotalamus
Ketonuria
Polidipsia dan polipagida Asam lemak Keton
Bagan 2.1 Pathway Diabetes Mellitus
Defisit Nutrisi Ketoasidosis (Nurarif & Kusuma, 2016 dan Tim Pokja
SDKI DPP PPNI, 2017)
6. Klasifikasi
insulin.
DUA tipe utama: Diabetes Tipe I (IDDM) dan Diabetes Tipe II (NIDDM).
7. Manifestasi Klinis
mmol/L)
8. Komplikasi
adalah :
sensasi kesemutan atau perih yang biasa berawal dari ujung jari tangan
dan kaki, lalu menyebar ke bagian tubuh lain. Neuropati pada sistem
penderita diabetes.
d. Gangren
Gangren kaki diabetik luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan
kronik DM.
9. Penatalaksanaan
2015):
ketotik (HONK)
f. Stress berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA atau infark miokard
akut, stroke)
a. Pemeriksaan fisik
yang tidak normal, pada ulkus terbentuk kalus yang tebal atau
b. Pemeriksaan Vaskuler
2) Pemeriksaan Laboratorium
1. Pengkajian
a. Identitas
Nama, usia (DM Tipe 1 usia < 30 tahun. DM Tipe 2 usia > 30
b. Keluhan Utama
1) Kondisi Hiperglikemi
2) Kondisi Hipoglikemi
kesehatan.
dengan baik.
aktivitas pasien.
keletihan.
4) Pola eliminasi
Tanyakan bagaimana pola BAK dan BAB, warna dan
berkepanjangan.
kebutuhan seks.
2. Diagnosa Keperawatan
Pokja SDKI DPP PPNI 2017 (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017):
menurun
1) Tromboflebitis
2) Diabetes mellitus
3) Anemia
6) Trombosis arteri
7) Varises
(D.0019)
metabolisme.
2) Parkinson
3) Mobius syndrome
4) Cerebral palsy
5) Cleft lip
6) Cleft palate
8) Kerusakan neuromuskular
9) Luka bakar
10) Kanker
11) AIDS
a. Definisi
b. Faktor risiko
a) Penyakit Addison
b) Trauma/perdarahan
c) Luka bakar
d) AIDS
e) Penyakit Crohn
f) Muntah
g) Diare
h) Kolitis ulseratif
(D.0129)
kulit
Hematoma
5) Intoleransi Aktivitas
a. Definisi
hari
Merasa lemah
1. Anemia
5. Aritmia
7. Gangguan metabolik
8. Gangguan muskuloskeletal
potegenik.
b. Faktor risiko
1. AIDS
2. Luka bakar
4. Diabetes mellitus
5. Tindakan invasif
8. Kanker
9. Gagal ginjal
10. Imunosupresi
11. Lymphedema
12. Leukositopenia
3. Intervensi Keperawatan
Berikut adalah uraian tujuan dan kriteria hasil untuk intervensi
efektif
No
Tujuan Intervensi
1. setelah dilakukan intervensi 1.1 Periksa sirkulasi perifer (mis. nadi
keperawatan maka diharapkan perfusi perifer, edema, pengisian kapiler,
perifer dapat meningkat. warna, suhu, ankle-brachial index)
Kriteria hasil : 1.2 Identifikasi faktor risiko gangguan
1. Denyut nadi perifer meningkat sirkulasi (mis.diabetes, perokok,
2. Sensai meningkat orang tua, hipertensi dan kadar
3. Penyembuhan luka meningkat kolestrol tinggi)
4. Warna kulit pucat menurun 1.3 Monitor panas, kemerahan, nyeri,
5. Nekrosis menurun atau bengkak pada ekstremitas
6. Pengisian kapiler cukup 1.4 Hindari pengukuran darah pada
membaik ekstremitas dengan keterbatasan
7. Turgor kulit cukup membaik perfusi
8. Tekanan darah cukup membaik 1.5 Informasikan tanda gejala darurat
yang harus dilaporkan (mis. rasa sakit
yang tidak hilang saat istirahat, luka
tidak sembuh, hilangnya rasa)
No
Tujuan Intervensi
2. setelah dilakukan intervensi maka 2.1 Identifikasi status nutrisi
diharapkan status nutrisi dapat 2.2 Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
membaik. nutrien
Kriteria hasil : 2.3 Monitor asupan makanan
1. Porsi makan yang dihabiskan 2.4 Monitor berat badan
cukup meningkat 2.5 Monitor adanya mual dan muntah
2. Pengetahuan tentang pilihan 2.6 Ajarkan diet yang di programkan
makanan yang sehat 2.7 Kolaborasi pemberian medikasi
3. Pengetahuan tentang pilihan sebelum makan (mis. pereda nyeri,
minuman yang sehat antiemetik), jika perlu
4. Perasaan cepat kenyang menurun
5. Berat badan cukup membaik
6. Indeks massa tubuh cukup
membaik
7. Nafsu makan membaik
c. Resiko Hipovolemi
No
Tujuan Intervensi
4. setelah dilakukan intervensi 4.1 Monitor karakteristik luka (mis.
keperawatan maka diharapkan drainase, warna, ukuran, bau)
integritas kulit dan jaringan dapat 4.2 Monitor tanda-tanda infeksi
meningkat. 4.3 Lakukan perawatan luka
Kriteria hasil : 4.4 Lakukan pembalutan luka sesuai
1. Perfusi jaringan cukup meningkat kondisi luka
2. Kerusakan jaringan menurun 4.5 Kolaborasi pemberian antibiotik, jika
3. Kerusakan lapisan kulit menurun perlu
4. Nyeri, perdarahan, kemerahan,
hematoma menurun
5. Nekrosis menurun
6. Sensasi dan tekstur membaik
Infeksi
No.
Tujuan Intervensi
6. setelah dilakukan intervensi 6.1 Monitor tanda dan gejala infeksi local
keperawatan maka diharapkan tingkat dan sistemik
infeksi menurun. 6.2 Cuci tangan sebelum dan sesudah
Kriteria hasil : kontak dengan pasien dan lingkungan
1. Kebersihan tangan dan badan pasien
meningkat 6.3 Ajarkan cara mencuci tangan yang
2. Demam, kemerahan, nyeri, benar
bengkak menurun 6.4 Kolaborasi dengan pemberian
3. Kadar sel darah putih meningkat antibiotik
4. Integritas kulit normal
4. Implementasi Keperawatan
2011).
keperawatan berikutnya.
5. Evaluasi Keperawatan
a. S (Subjektif)
b. O (Objektif)
c. A (Analisis/assessment)
telah ditentukan.
akhir layanan.
ditetapkan.