Anda di halaman 1dari 16

Nama: Nur Cahyani Ari

Lestari, S.SiT., M.Kes


Topik: Kehamilan, Nifas
Soal 1
Seorang perempuan, umur 29 tahun, datang ke PMB, dengan keluhan mual
muntah khususnya dipagi hari. Hasil anamnesis: haid terakhir 3 bulan yang lalu.
Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70mmHg, N 80x/menit, P 24x/menit, S 370
C. TFU 2 jari di atas simfisis. Seorang perempuan, umur 27 tahun, datang ke
PMB, dengan keluhan mual muntah khususnya dipagi hari. Hasil anamnesis:
haid terakhir 3 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 110/70mmHg,
N 80x/menit, P24x/menit, S 370 C. TFU 2 jari di atas simfisis. Masalah apakah
yang paling mungkin dari kasus tersebut?
a. Nausea
b. Vomiting
c. Hiperemesis
d. Morning sickness
e. Salivasi gravidarum
Pembahasan
• Jawaban : D
• Kata Kunci : keluhan mual muntah khususnya dipagi hari
Dari kasus diatas, masalah yang paling mungkin adalah "kehamilan" atau "kehamilan dengan mual dan muntah" (morning sickness).
Hal ini dapat diduga karena adanya keluhan mual dan muntah khususnya di pagi hari, serta adanya keterlambatan haid selama 3
bulan. Selain itu, tanda fisik berupa TFU (Tinggi Fundus Uteri) 2 jari di atas simfisis menunjukkan kemungkinan adanya kehamilan.
Morning sickness umumnya terjadi pada trimester pertama kehamilan dan dapat disertai dengan gejala mual, muntah, dan
peningkatan saliva. Meskipun hiperemesis gravidarum (muntah hebat pada kehamilan) juga perlu dipertimbangkan, namun gejala
yang dialami pasien lebih sesuai dengan morning sickness karena tidak disebutkan adanya muntah hebat atau dehidrasi yang parah.
a. Nausea : Nausea adalah sensasi tidak nyaman di perut yang ditandai dengan rasa ingin muntah.
b. Vomiting : Vomiting atau muntah adalah tindakan memaksa isi perut keluar melalui kerongkongan dan mulut
c. Hiperemesis : mual muntah yang berlebihan
d. Morning sikness
e. Salivasi gravidarum :Salivasi gravidarum adalah kondisi di mana seorang wanita hamil mengalami peningkatan produksi air liur
yang berlebihan.
Referensi : Armaya, R. (2018). Obedience of Pregnant Women's in Conducting Antenatal Care Visits and The Influencing Factors.
Journal of Public Health Sciences.
Soal 2
Seorang perempuan, umur 24 tahun, G1P0A0, hamil 34 minggu datang ke
PMB dengan keluhan sakit kepala berat. Hasil anamesis : pusing
berkunang-kunang, lemas dan mudah capek. Hasil pemeriksaan : TD
140/90mmHg, N 84x/menit, S 37,00C, P 22x/menit, kaki bengkak.
Selanjutnya bidan melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana dan
diperoleh protein urine (+).Termasuk upaya apakah tindakan bidan sesuai
kasus tersebut?
a. Rehabilitative
b. Early diagnosis
c. Health promotion
d. Spesifik proteksion
e. Disability limitation
Pembahasan
• Jawaban : B
• Kata kunci:dilakukan pemeriksaan laboratorium sederhana dan diperoleh protein urine (+)
Berdasarkan informasi yang diperoleh, tindakan bidan yang sesuai untuk kasus tersebut adalah "Early diagnosis." Gejala yang
dialami oleh pasien, seperti sakit kepala berat, pusing berkunang-kunang, lemas, mudah capek, tekanan darah tinggi, dan adanya
protein dalam urine, menunjukkan kemungkinan terjadinya preeklampsia. Oleh karena itu, langkah pertama yang perlu dilakukan
adalah mendiagnosis kondisi ini secara dini agar tindakan medis lanjutan dapat segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang
lebih serius
a. Rehabilitative : suatu upaya atau rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk memulihkan atau memperbaiki kondisi fisik,
mental, atau sosial seseorang setelah mengalami cedera, penyakit, atau kondisi medis kronis
b. Early Diagnosis
c. Healthh promotion : promosi kesehatan adalah proses yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan
perilaku yang sehat untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
d. Spesifik Protection : upaya perlindungan khusus terhadap suatu penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.
e. Disability limitation : merujuk pada upaya untuk membatasi atau mengurangi dampak negatif dari sebuah kecacatan atau
kondisi disabilitas pada individu
Referensi : Eva Yulia Rahayu. (2020). Literatur Review: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Resiko Tinggi Kehamilan Di
Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung. Naskah Publish.
Soal 3
Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0 nifas 3 hari, datang ke PMB
dengan keluhan kepala pusing sejak 1 hari yang lalu. Hasil anamnesis:
riwayat melahirkan secara spontan, perdarahan banyak setelah
melahirkan, dan lemas. Hasil pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, N 92x
/menit, P 20x/menit, S 36,2 0 C, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi
uterus baik, lochea rubra, Hb 10 gr/dL Apakah diagnosis sesuai kasus
tersebut di atas?
a. Trombositopenia
b. Leukocitopenia
c. Thalasemia
d. Leukemia
e. Anemia
Pembahasan
• Jawaban : E
• Kata kunci : Hb 10 gr/dL
• Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang paling sesuai untuk kasus tersebut adalah "Anemia." Pasien
mengalami gejala kepala pusing, lemas, dan perdarahan banyak setelah melahirkan, yang konsisten dengan kondisi
anemia. Hasil pemeriksaan Hb yang menunjukkan kadar 10 gr/dL juga mendukung diagnosis anemia. Kondisi ini perlu
segera ditangani, terutama mengingat pasien baru saja melahirkan dan kadar hemoglobin yang rendah dapat berisiko
terhadap komplikasi kesehatan. Oleh karena itu, diagnosis anemia sesuai dengan gejala dan temuan pemeriksaan pasien
a. Trombositopenia : kondisi ketika seseorang memiliki jumlah trombosit darah yang rendah, yaitu
kurang dari 150.000 sel per mikroliter darah
b. Leukocitopenia : kondisi medis di mana seseorang memiliki jumlah sel darah putih (leukosit)
yang rendah dalam darahnya
c. Thalasemia : kelainan darah yang diturunkan yang disebabkan oleh kelainan genetik dalam
produksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen.
d. Leukemia : kanker yang berkembang dari sel-sel darah putih dalam sumsum tulang atau jaringan
limfoid
e. Anemia
Referensi : Erwin Kurniasih. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan Dengan Kepatuhan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Geneng Kabupaten Ngawi. Journal of Chemical
Information and Modeling
Soal 4
Seorang perempuan, umur 26 tahun, G2P0A1 hamil 32 minggu datang ke PMB
diantar suami dengan keluhan keputihan sangat banyak. Hasil anamnesis:
keputihan semenjak 5 hari yang lalu tidak ada rasa gatal, keputihan berwarna
putih dan tidak berbau. Hasil pemeriksaan: TD 100/80 mmHg, N 80x/menit, P
22x/menit, S 36,80C. Bidan dalam memberikan asuhan tidak sama dengan
pasien yang lain dikarenakan sebelumnya pernah ada masalah pribadi, termasuk
informasi yang disampaikan juga kurang lengkap. Prinsip etik bidan apakah yang
dilanggar pada kasus tersebut ?
a. Justice
b. Fidelity
c. Otonomi
d. Veracity
e. Beneficiency
Pembahasan
• Jawaban : D
• Kata Kunci: Bidan dalam memberikan asuhan tidak sama dengan pasien yang lain dikarenakan sebelumnya pernah ada
masalah pribadi, termasuk informasi yang disampaikan juga kurang lengkap.
• Berdasarkan informasi yang diberikan, prinsip etik bidan yang dilanggar pada kasus tersebut adalah "Veracity." Prinsip veracity
mengacu pada kewajiban untuk memberikan informasi yang jujur dan akurat kepada pasien. Dalam kasus ini, karena informasi
yang disampaikan oleh pasien kurang lengkap dan ada masalah pribadi yang mempengaruhi asuhan, bidan seharusnya memberikan
informasi yang jujur dan akurat serta memastikan bahwa asuhan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien. Oleh karena itu,
pelanggaran prinsip veracity terjadi ketika informasi yang disampaikan kurang lengkap dan asuhan tidak sesuai dengan kebutuhan
pasien
a. Justice :prinsip etika yang menekankan pada keadilan, kesetaraan, dan perlakuan yang adil terhadap semua individu
b. Fidelity : Prinsip ini menekankan pentingnya kesetiaan, kepatuhan, dan keterbukaan dalam hubungan profesional antara bidan dan
pasien. Hal ini mencakup menjaga kerahasiaan informasi, mematuhi janji-janji yang telah dibuat, dan bertindak dengan integritas dalam
memberikan asuhan kesehatan.
c. Otonomi : hak dan kewenangan bidan untuk bertindak secara mandiri dan profesional sesuai dengan kemampuan berpikir logis dan
standar profesi.
d. Veracity
e. Beneficiency :Prinsip ini menekankan pentingnya bagi bidan untuk bertindak demi kepentingan terbaik pasien, mempromosikan
kesejahteraan mereka, dan memastikan bahwa asuhan yang diberikan sesuai dengan standar profesi dan berkontribusi pada pemulihan
dan kesehatan pasien
Referensi : Arimbi, Diah. 2019. Kajian Perbuatan Melawan Hukum Terhadap Wewenang Pelayanan Bidan
Praktik Mandiri di Kabupaten Banyumas. Jurnal Dinamika Hukum. Vol 13 No. 2 Mei 2019
Soal 5
Seorang perempuan umur 25 tahun datang ke PMB diantar suami dengan keluhan
nyeri perut dan mengeluarkan darah dari kemaluan berwarna coklat kehitaman.
Hasil anamnesis ibu mengatakan telat menstruasi 2 bulan dan hasil PP test (+),
merasa sering mual dan kadang sampai muntah. Hasil pemeriksaan KU lemah, TD
100/70 mmHg, N 88/menit, P 20x/menit, S 36.8⁰C, pemeriksaan PPV tampak darah
coklat kehitaman disertai dengan gelembung-gelembung. Diagnosa bidan adalah
suspect kehamilan dengan mola. Untuk memastikan diagnosa, maka bidan
merencanakan melakukan rujukan supaya mendapatkan penaganan lebih lanjut.
Kode etik terhadap apakah yang telah diterapkan bidan sesuai kasus tersebut?
a. Tugas
b. Profesi
c. Diri sendiri
d. Otonomi kebidanan
e. Teman sejawat dan tenaga kesehatan lain
Pembahasan
• Jawaban: A
bidan merencanakan melakukan rujukan supaya mendapatkan penaganan
• Kata kunci :
lebih lanjut
• Berdasarkan informasi yang diberikan, kode etik yang telah diterapkan bidan sesuai kasus tersebut adalah “a.
Tugas." Prinsip ini menekankan bahwa tindakan bidan harus selalu mengutamakan kepentingan dan
kesejahteraan klien serta masyarakat secara luas. Dalam kasus ini, dengan merujuk pasien untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut guna memastikan diagnosa, bidan telah menunjukkan komitmen untuk memastikan
kesejahteraan pasien dan masyarakat secara keseluruhan
a. Tugas
b. Profesi : prinsip moral dan profesional yang mengatur perilaku dan praktik seorang bidan dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawab mereka sebagai bagian dari profesi bidan
c. Diri sendiri : belum tepat menjadi option
d. Otonomi kebidanan :kekuasaan untuk mengatur peran dan fungsi bidan sesuai dengan kewenangan dan
kompetensi yang dimiliki.
e. Teman sejawat dan tenaga kesehatan lain : belum tepat menjadi option
Referensi: Rita, Y. Surachmindari. 2019. Konsep Kebidanan Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika
Soal 6
Seorang perempuan umur 24 tahun, G1P0A0 hamil 30 minggu
datang ke PMB bersama suami dengan keluhan mengalami
konstipasi beberapa hari ini. Hasil pemeriksaan TD 110/80 mmHg, N
87x/menit, P 22 x/menit, S 36,60 C, DJJ 140 x/menit, hasil palpasi
teraba punggung kanan, divergen dan presentasi kepala. Apakah
penyebab terjadi keluhan sesuai dengan kasus tersebut?
a. Penurunan hormon oksitosin
b. Peningkatan hormon okstosin
c. Peningkatan hormon esterogen
d. Penurunan hormon progesteron
e. Peningkatan hormon progesteron
Pembahasan
• Jawaban : E
• Kata kunci : keluhan mengalami konstipasi beberapa hari ini
Konstipasi adalah keluhan umum yang sering dialami selama kehamilan, terutama pada trimester kedua dan
ketiga. Hormon progesteron yang tinggi selama kehamilan dapat menjadi salah satu penyebab utama
konstipasi. Progesteron memiliki efek menenangkan pada otot polos di seluruh tubuh, termasuk otot usus.
Akibatnya, pergerakan usus menjadi lebih lambat, dan tinja cenderung bertahan lebih lama di dalam usus, yang
dapat menyebabkan konstipasi.

Peningkatan hormon oksitosin atau peningkatan hormon estrogen, tidak secara langsung terkait dengan
konstipasi. Oksitosin, misalnya, adalah hormon yang bertanggung jawab atas kontraksi rahim saat
persalinan dan tidak memiliki efek signifikan pada motilitas usus. Estrogen, meskipun meningkat
selama kehamilan, tidak memiliki pengaruh langsung terhadap motilitas usus.
Referensi : Effendi, Y., Rahmadayanti, A. M., Obstetri, D., Kedokteran, F., & Sriwijaya, U. (2019).
Hubungan Kejadian Preeklampsia dengan Kadar Serum Β -Human Chorionic Gonadotropin
( Β -HCG ) Pada Kehamilan Trimester III kehamilan ( setelah kehamilan 20 minggu ) dengan
gejala klinis berupa penurunan perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel. Jurnal
Kesehatan, 3(2), 67–77.
Soal 7
Seorang ibu hamil berusia 28 tahun datang ke klinik antenatal dengan
keluhan nyeri ringan di perut bagian bawah dan peningkatan berat badan
yang cepat. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 120/80
mmHg, Nadi 90 denyut per menit, Suhu 37°C, dan hasil tes kehamilan
positif. Pemeriksaan USG menunjukkan adanya kantung kehamilan yang
terisi dengan janin. Hormon yang paling bertanggung jawab atas hasil
positif pada tes kehamilan?
a. Estrogen
b. Progesteron
c. Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
d. Oksitosin
e. Prolaktin

Pembahasan
Jawaban: C
• hasil tes kehamilan positif. Pemeriksaan USG menunjukkan adanya
Kata Kunci:
kantung kehamilan yang terisi dengan janin
Hormon yang paling bertanggung jawab atas hasil positif pada tes kehamilan adalah hCG. hCG diproduksi oleh
plasenta setelah terjadi implantasi janin ke dalam dinding rahim, dan tingkat hCG meningkat secara signifikan pada
awal kehamilan. Hormon ini lah yang mendeteksi kehamilan dalam tes kehamilan.
a. Estrogen :Estrogen meningkat selama kehamilan dan memiliki banyak peran, termasuk dalam pertumbuhan janin dan persiapan tubuh untuk melahirkan.
Namun, hormon ini tidak secara khusus bertanggung jawab atas hasil positif pada tes kehamilan.
b. Progesteron : Progesteron, yang diproduksi oleh plasenta selama kehamilan, membantu mempertahankan dinding rahim dan mencegah kontraksi rahim
yang dapat menyebabkan keguguran. Meskipun penting dalam kehamilan, progesteron tidak secara langsung terlibat dalam hasil positif pada tes kehamilan
c. Human Chorionic Gonadotropin (hCG) : hCG adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta setelah terjadi implantasi janin ke dalam dinding rahim.
Tingkat hCG meningkat secara signifikan pada awal kehamilan dan dianggap sebagai hormon yang memicu hasil positif pada tes kehamilan
d. Oksitosin : Oksitosin adalah hormon yang terlibat dalam stimulasi kontraksi rahim saat persalinan dan pelepasan ASI saat menyusui. Namun, oksitosin
tidak bertanggung jawab atas hasil positif pada tes kehamilan.
e. Prolaktin : Prolaktin adalah hormon yang terlibat dalam produksi dan pengeluaran ASI (air susu ibu) selama menyusui. Namun, seperti oksitosin, prolaktin
tidak berkontribusi pada hasil positif pada tes kehamilan.

Referensi : Christiani, N., & Andayani, A. (2019). Perbedaan Kadar Hormion Chorionic Gonadotrophine ( Hcg
) Pada Ibu Hamil Trimester I Yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum Sebelum Dan Setelah Dilakukan
Hipnotherapi Di Rumah Sakit Umum Ungaran Kabupaten Semarang. Indonesian Journal of Midwifery
(IJM), 2(2), 100–104.
Terima kasih
Kesuksesan tidak datang tanpa perjuangan. Setiap langkah yang kau
ambil saat ini akan membawamu lebih dekat pada impian yang ingin
diraih. Tetaplah fokus dan percayalah pada kemampuan kita,tiada usaha
yang meghianati hasil,,,pasti bisa dan lulus serta dinyatakan kompeten
pada hasil Uji Kompetensi.

Anda mungkin juga menyukai