Anda di halaman 1dari 7

KOLABORASI DOKTER DAN PERAWAT DALAM KESELAMATAN

PASIEN DI RUMAH SAKIT


Charolina Panjaitan/181101108

panjaitancharolina@gmail.com

Abstrak

Latar belakang : Kolaborasi antar profesi merupakan isu yang penting dalam pelaksanaan
program keselamatan pasien.

Tujuan : Untuk mengetahui dan memahami kolaborasi dokter dan perawat dalam keselamatan
pasien di rumah sakit.

Metode : Metode yang digunakan ialah teknik pengumpulan data atau informasi dengan
melakukan analisis, eksplorasi, kajian bebas (literatur review) yang relevan yang berfokus pada
bagimana kolaborasi dokter dan perawat dalam keselamatan pasien di rumah sakit.

Hasil : Berdasarkan hasil pencarian analisis, eksplorasi dari berbagai sumber didapatkan bahwa
keselamatan pasien merupakan tuntutan utama dalam memberikan layanan kesehatan. Untuk
mencapai hal tersebut para tenaga kesehatan haruslah berkolaborasi.

Pembahasan : Kolaborasi antara penyedia layanan kesehatan yang diperlukan dalam pengaturan
perawatan kesehatan apapun, karena tidak ada profesi tunggal yang dapat memenuhi kebutuhan
semua pasien. Akibatnya, kualitas layanan yang baik tergantung pada profesional yang bekerja
sama dalam tim interprofessional.

Penutup : Profesional kesehatan dan sistem perawatan kesehatan juga harus secara aktif
berkolaborasi dan berkomunikasi untuk memastikan pertukaran informasi yang tepat dan
koordinasi perawatan.

Kata kunci : Kolaborasi Interprofesional, Perawat, Keselamatan Pasien


LATAR BELAKANG

Rumah sakit adalah organisasi dalam yang ada di rumah sakit merupakan
bidang jasa pelayanan kesehatan .Dalam pelayanan yang multidisilpin sehinga
penyelenggaraan upaya pelayanan pada bisa berpotensi terjadinya pelayanan
pasien rumah sakit didukung oleh yang tumpang tindih, terjadinya konflik
banyak jenis ketrampilan SDM baik interprofesional dan juga keterlambatan
yang berbentuk profesi maupun non pemeriksaan dan tindakan. Dalam
profesi. Rumah Sakit yang bermutu pelayanan kesehatan terjadi kesalahan
adalah rumah sakit yang memberikan (error) 70-80 % yang disebabkan oleh
pelayanan melalui penyelenggaraan buruknya komunikasi dan pemahaman
pelayanan secara paripurna pada unit dalam tim, kerjasama tim yang baik
unit gawat darurat, rawat jalan, rawat dapat membantu mengurangi masalah
inap, ruang tindakan dan ruang keselamatan pasien. Upaya peningkatan
perawatan khusus. Penyelenggaraan kualitas pelayanan tersebut diperlukan
pelayanan dilaksanakan oleh berbagai keselarasan langkah yang dinamis antar
kelompok profesi. Para profesional berbagai klinisi dan disiplin keilmuan
utama yang memberikan asuhan kepada untuk membangun tim pelayanan
pasien di rumah sakit adalah staf medis dengan tatanan dan kultur pendekatan
baik dokter maupun dokter spesialis, interdisiplin atau interprofesional.
staf klinis keperawatan (perawat dan Pasien yang ditangani secara
bidan), nutrisionis dan farmasis yang interdisiplin baik di ruang rawat inap
rutin dan pasti selalu berkontak dengan maupun pelayanan kesehatan primer,
pasien, akan tetapi tidak kalah meningkatkan kesinambungan asuhan,
pentingnya profesional lain yang kepuasan pasien serta mengurangi
berfungsi melakukan asuhan penunjang hospitalisasi dan angka kematian.
berupa analis laboratorium, penata Kolaborasi antar profesi merupakan
rontgen, fisioterapis. Penyediaan isu yang penting dalam pelaksanaan
pelayanan yang paling sesuai di suatu program keselamatan pasien. Melalui
rumah sakit untuk mendukung dan keahliannya masing-masing, kolaborasi
merespon setiap kebutuhan pasien yang dokter dan perawat memiliki peran yang
unik, memerlukan perencanaan dan penting. Hanya saja, nilai-nilai kerja
koordinasi tingkat tinggi. Pelayanan masih sedikit dikaji pada konteks
kolaborasi antar profesi. Kolaborasi kolaborasi merupakan unsur penting
interprofesional merupakan merupakan untuk kualitas perawatan dan
strategi untuk mencapai kualitas hasil keselamatan pasien.
yang dinginkan secara efektif dan
efisien dalam pelayanan kesehatan. TUJUAN
Komunikasi dalam kolaborasi Berdasarkan latar belakang di atas
merupakan unsur penting untuk adapun tujuan dibuatnya ialah untuk
meningkatkan kualitas perawatan dan mengetahui dan memahami kolaborasi
keselamatan pasien. Kemampuan untuk dokter dan perawat dalam keselamatan
bekerja dengan profesional dari disiplin pasien di rumah sakit.
lain untuk memberikan kolaboratif,
patient centred care dianggap sebagai METODE
elemen penting dari praktek profesional
yang membutuhkan spesifik perangkat Metode yang digunakan ialah teknik

kompetensi. The American Nurses pengumpulan data atau informasi

Association (ANA, 2010) dengan melakukan analisis, eksplorasi,

menggambarkan komunikasi efektif kajian bebas (literatur review) yang

sebagai standar praktik keperawatan relevan yang berfokus pada bagimana

profesional. Kompetensi profesional kolaborasi dokter dan perawat dalam

dalam praktek keperawatan tidak hanya keselamatan pasien di rumah

psikomotor dan keterampilan diagnostik sakit.dengan menggunakan 14 sumber

klinis, tetapi juga kemampuan dalam referensi dari buku teks, buku referensi,

keterampilan interpersonal dan jurnal, e-book yang diterbitkan 10 tahun

komunikasi. Perawat terdaftar terakhir.

diharapkan untuk berkomunikasi dalam


HASIL
berbagai format dan di semua bidang
praktek.Interprofesional kolaborasi Berdasarkan hasil pencarian analisis,
merupakan strategi umum untuk eksplorasi dari berbagai sumber
mencapai kualitas hasil yang diinginkan didapatkan bahwa keselamatan pasien
secara efektif dan efisien dalam merupakan tuntutan utama dalam
kesatuan kompleks pelayanan memberikan layanan kesehatan. Untuk
kesehatan. Komunikasi dalam mencapai hal tersebut para tenaga
kesehatan haruslah berkolaborasi penyakit dan semakin banyaknya
.Adapun beberapa jurnal terkait yaitu pasien yang harus dilayani.
Jurnal pertama Komunikasi Efektif Jurnal ketiga Analisis Faktor
Dalam Pratek Kolaborasi Interprofesi Kesiapan Perawat Dalam Praktik
Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Kolaborasi Interprofesional Di Rumah
Pelayanan. Noor Ariyani Rokhmah dan Sakit Panti Nugroho Yogyakarta.
Anggorowat (2017). Metode penelitian Chatarina Setya Widyastuti (2018).
yang digunakan ialah literature review Metode penelitian adalah penelitian ini
ini dilakukan dengan melakukan adalah deskriptif kuantitatif. Hasil
penelusuran artikel publikasi. Hasil dari penelitian adalah perawat yang
penelitian adalah bahwa kualitas memiliki perilaku praktik kolaboratif
layanan yang baik tergantung pada dan intelektual yang baik akan lebih
profesional yang bekerja sama dalam siap dalam praktik kolaborasi dengan
tim interprofessional. Komunikasi tenaga kesehatan lain karena dengan
interprofesional yang digunakan adalah kompetensi yang baik maka
SBAR (Situation-Background kepercayaan dirinya menjadi tinggi.
Assessment-Recommendation).
Jurnal kedua Gambaran Perbedaan PEMBAHASAN
Nilai-Nilai Kerja Antara Dokter Dan Keselamatan pasien merupakan
Perawat Di Rumah Sakit., J. Seno tuntutan utama dalam memberikan
Aditya Utama (2018). Variabel layanan kesehatan. Untuk mencapai hal
penelitian ini adalah nilai - nilai kerja tersebut para tenaga kesehatan haruslah
dengan subjek penelitian. Hasil dari berkolaborasi karena belum
penelitian adalah keselamatan pasien memadainya jumlah tenaga kesehatan,
merupakan tuntutan utama dalam pesatnya kemajuan teknologi kesehatan,
memberikan layanan kesehatan. Untuk perkembangan penyakit dan semakin
mencapai hal tersebut para tenaga banyaknya pasien yang harus dilayani.
kesehatan haruslah berkolaborasi karena Dalam kolaborasi tidak hanya terjadi
belum memadainya jumlah tenaga interaksi teknis, namun juga terjadi
kesehatan, pesatnya kemajuan interaksi antar nilai-nilai kerja yang
teknologi kesehatan, perkembangan dimiliki masing-masing profesi.
Kolaborasi antara penyedia layanan Assessment-Recommendation). SBAR
kesehatan yang diperlukan dalam merupakan tehnik dalam
pengaturan perawatan kesehatan apapun, mengkomunikasikan informasi yang
karena tidak ada profesi tunggal yang penting yang membutuhkan perhatian dan
dapat memenuhi kebutuhan semua pasien. tindakan dengan segera sehingga
Akibatnya, kualitas layanan yang baik keselamatan pasien dapat terjamin dan
tergantung pada profesional yang bekerja terlindungi. Pasien merasa puas bila
sama dalam tim interprofessional. perawat dan dokter melakukan hubungan
komunikasi yang efektif antara atau kerjasama yang baik atau berkualitas
profesional kesehatan juga penting untuk karena semakin berkualitas jasa yang
memberikan pengobatan yang efisien dan diberikan maka kepuasan yang dirasakan
pasien-berorientasi komprehensif .Selain oleh pasien semakin tinggi. Komunikasi
itu, ada semakin banyak bukti yang yang efektif, bertanggungjawab dan
menunjukkan bahwa komunikasi yang saling menghargai perawat-dokter mampu
buruk antara profesional kesehatan memberikan kontribusi yang terbaik
merugikan pasien. Profesional kesehatan dalam hubungan kerjasama. Komunikasi
dan sistem perawatan kesehatan juga yang efektif antara perawat-dokter
harus secara aktif berkolaborasi dan mampu menumbuhkan kepercayaan
berkomunikasi untuk memastikan antara profesi tersebut (Anggarawati,
pertukaran informasi yang tepat dan 2016) . Untuk itu, perlu adanya
koordinasi perawatan. komunikasi yang efektif dalam paktik
Salah satu kompetensi inti dalam kolaborasi interprofesi guna
melakukan praktek kolaborasi meningkatkan kualitas pelayan dan
interprofesional adalah dengan keselamatan pasien.
melakukan komunikasi interprofesional
dimana untuk melakukan kolaborasi dan PENUTUP
kerja tim perawat harus mampu Profesional kesehatan dan sistem
berkomunikasi secara efektif dengan tim perawatan kesehatan juga harus secara
kesehatan lainnya sehingga ddapat aktif berkolaborasi dan berkomunikasi
mengintegrasikan perawatan yang aman untuk memastikan pertukaran informasi
dan efektif bagi pasien dan tenaga yang tepat dan koordinasi perawatan.
kesehatan lainnya. Contoh komunikasi Pasien merasa puas bila perawat dan
interprofesional yang di gunakan adalah dokter melakukan hubungan atau
SBAR (Situation-Background
kerjasama yang baik atau berkualitas Yogyakarta : Deepublish
karena semakin berkualitas jasa yang Publisher.
diberikan maka kepuasan yang dirasakan Iswati. (2015). Pengetahuan dan
oleh pasien semakin tinggi. penerapan sasaran keselamatan
pasien pada mahasiswa semester
REFERENSI 6 di akademi keperawatan adi

Faluzi, A., Machmud, R., & Arif, Y. husada surabaya. Adi Husada

(2018). Analisis penerapan Nursing Journal, 1(1), 6-12.

upaya pencapaian standar Potter & Perry.(2010). Fundamental of

sasarang keselamatan pasien Nursing( FundamentalKeperaw

bagi profesional pemberi asuhan atan). Buku 2.Edisi 7.

dalam peningkatan mutu Indonesia : Salemba Medika.

pelayanan di rawat inap rsup Dr. Rokhmah, N. A., & Anggorowati.

M. Djamil padang tahun 2017. (2017). Komunikasi efektif

Jurnal Kesehatan Andalas, 7(4), dalam praktek kolaborasi

34-42. interprofesi sebagai upaya


meningkatkan kualitas
Keles, A. W., Kandou, G. D., & Tilaar,
pelayanan. Journal of Health
Ch. R. (2015). Analisis
Studies, 1(1), 65-71.
pelaksanaan standar sasaran
keselamatan pasien di unit gawat Utama, J. S. A. (2013). Gambaran
darurat rsud Dr. Sam Ratulangi perbedaan nilai-nilai kerja antara
tondano sesuai dengan akreditas dokter dan perawat di rumah
rumah sakit versi 2012. Jikmu, sakit. Jurnal Psikologi, 40(2),
5(2), 250-259. 211-225.
Najinah. (2018). Budaya keselamatan
Simamora, R. H. (2019). Buku ajar
pasien dan insiden keselamatan
pelaksanaan identifikasi pasien.
pasien di rumah sakit. Literature
Uwais Inspirasi Indonesia.
Review Journal Of Islamic
Nursing, 3(1), 1-8. Simamora, R. H., & Fathi, A.(2019).

Ismainar, H. (2015). Keselamatan The influence of training

pasien di rumah sakit . handover based SBAR


communication for improving
patients safety. Indian Journal
of Public Health Research &
Development, 1280-1285.

Simamora, R. H. (2019).
Documentation of patient
identification into the electronic
system to improve the quality of
nursing services. International
Journal Of Scientific &
Technology Research, 8(9),
1884-1886.

Wardhani,V. (2017). Buku ajar


manajemen keselamatan pasien.
Malang : UB Press.

Yusuf, M. (2017). Penerapan patient


safety di ruang rawat inap rumah
sakit umum daerah Dr. Zainoel
Abidin. Jurnal Ilmu
Keperawatan, 5(1), 84-85.

Zakaria, F. M. (2017). Pengaruh


pelayanan dan sasaran
keselamatan pasien terhadap
pasien di rumah sakit prima
husada malang. Jurnal Ilmu
Manajemen, 2(2), 98-107.

Anda mungkin juga menyukai