panjaitancharolina@gmail.com
Abstrak
Latar belakang : Kolaborasi antar profesi merupakan isu yang penting dalam pelaksanaan
program keselamatan pasien.
Tujuan : Untuk mengetahui dan memahami kolaborasi dokter dan perawat dalam keselamatan
pasien di rumah sakit.
Metode : Metode yang digunakan ialah teknik pengumpulan data atau informasi dengan
melakukan analisis, eksplorasi, kajian bebas (literatur review) yang relevan yang berfokus pada
bagimana kolaborasi dokter dan perawat dalam keselamatan pasien di rumah sakit.
Hasil : Berdasarkan hasil pencarian analisis, eksplorasi dari berbagai sumber didapatkan bahwa
keselamatan pasien merupakan tuntutan utama dalam memberikan layanan kesehatan. Untuk
mencapai hal tersebut para tenaga kesehatan haruslah berkolaborasi.
Pembahasan : Kolaborasi antara penyedia layanan kesehatan yang diperlukan dalam pengaturan
perawatan kesehatan apapun, karena tidak ada profesi tunggal yang dapat memenuhi kebutuhan
semua pasien. Akibatnya, kualitas layanan yang baik tergantung pada profesional yang bekerja
sama dalam tim interprofessional.
Penutup : Profesional kesehatan dan sistem perawatan kesehatan juga harus secara aktif
berkolaborasi dan berkomunikasi untuk memastikan pertukaran informasi yang tepat dan
koordinasi perawatan.
Rumah sakit adalah organisasi dalam yang ada di rumah sakit merupakan
bidang jasa pelayanan kesehatan .Dalam pelayanan yang multidisilpin sehinga
penyelenggaraan upaya pelayanan pada bisa berpotensi terjadinya pelayanan
pasien rumah sakit didukung oleh yang tumpang tindih, terjadinya konflik
banyak jenis ketrampilan SDM baik interprofesional dan juga keterlambatan
yang berbentuk profesi maupun non pemeriksaan dan tindakan. Dalam
profesi. Rumah Sakit yang bermutu pelayanan kesehatan terjadi kesalahan
adalah rumah sakit yang memberikan (error) 70-80 % yang disebabkan oleh
pelayanan melalui penyelenggaraan buruknya komunikasi dan pemahaman
pelayanan secara paripurna pada unit dalam tim, kerjasama tim yang baik
unit gawat darurat, rawat jalan, rawat dapat membantu mengurangi masalah
inap, ruang tindakan dan ruang keselamatan pasien. Upaya peningkatan
perawatan khusus. Penyelenggaraan kualitas pelayanan tersebut diperlukan
pelayanan dilaksanakan oleh berbagai keselarasan langkah yang dinamis antar
kelompok profesi. Para profesional berbagai klinisi dan disiplin keilmuan
utama yang memberikan asuhan kepada untuk membangun tim pelayanan
pasien di rumah sakit adalah staf medis dengan tatanan dan kultur pendekatan
baik dokter maupun dokter spesialis, interdisiplin atau interprofesional.
staf klinis keperawatan (perawat dan Pasien yang ditangani secara
bidan), nutrisionis dan farmasis yang interdisiplin baik di ruang rawat inap
rutin dan pasti selalu berkontak dengan maupun pelayanan kesehatan primer,
pasien, akan tetapi tidak kalah meningkatkan kesinambungan asuhan,
pentingnya profesional lain yang kepuasan pasien serta mengurangi
berfungsi melakukan asuhan penunjang hospitalisasi dan angka kematian.
berupa analis laboratorium, penata Kolaborasi antar profesi merupakan
rontgen, fisioterapis. Penyediaan isu yang penting dalam pelaksanaan
pelayanan yang paling sesuai di suatu program keselamatan pasien. Melalui
rumah sakit untuk mendukung dan keahliannya masing-masing, kolaborasi
merespon setiap kebutuhan pasien yang dokter dan perawat memiliki peran yang
unik, memerlukan perencanaan dan penting. Hanya saja, nilai-nilai kerja
koordinasi tingkat tinggi. Pelayanan masih sedikit dikaji pada konteks
kolaborasi antar profesi. Kolaborasi kolaborasi merupakan unsur penting
interprofesional merupakan merupakan untuk kualitas perawatan dan
strategi untuk mencapai kualitas hasil keselamatan pasien.
yang dinginkan secara efektif dan
efisien dalam pelayanan kesehatan. TUJUAN
Komunikasi dalam kolaborasi Berdasarkan latar belakang di atas
merupakan unsur penting untuk adapun tujuan dibuatnya ialah untuk
meningkatkan kualitas perawatan dan mengetahui dan memahami kolaborasi
keselamatan pasien. Kemampuan untuk dokter dan perawat dalam keselamatan
bekerja dengan profesional dari disiplin pasien di rumah sakit.
lain untuk memberikan kolaboratif,
patient centred care dianggap sebagai METODE
elemen penting dari praktek profesional
yang membutuhkan spesifik perangkat Metode yang digunakan ialah teknik
klinis, tetapi juga kemampuan dalam referensi dari buku teks, buku referensi,
Faluzi, A., Machmud, R., & Arif, Y. husada surabaya. Adi Husada
Simamora, R. H. (2019).
Documentation of patient
identification into the electronic
system to improve the quality of
nursing services. International
Journal Of Scientific &
Technology Research, 8(9),
1884-1886.