Anda di halaman 1dari 8

Menurut anda bagaimana caranya agar tenaga medis dan tenaga kesehatan memiliki visi yg

sama tentang keselamatan pasien?

Menurut saya salah satu caranya adalah dengan melakukan kolaborasi. Kolaborasi
adalah hubungan kerja sama diantara tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan kepada pasien atau klien dalam melakukan diskusi tentang diagnosa, melakukan
kerja sama dalam asuhan kesehatan, saling berkonsultasi, atau komunikasi sesuai dengan
tanggung jawabnya masing-masing.

Praktik kolaboratif menekankan tanggung jawab bersama dalam manajemen perawatan


pasien, dengan proses pembuatan keputusan bilateral didasarkan pada pendidikan dan
kemampuan praktisi (Shortridge, 1986 dalam Paryanto, 2006).

Rumah sakit merupakan organisasi dalam bidang jasa pelayanan kesehatan. Pelayanan di
rumah sakit merupakan mutidisiplin antar profesi salah satunya kolaborasi tenaga kesehatan dan
tenaga medis. Tenaga kesehatan dan tenaga medis harus dapat melakukan kolaborasi
interprofesional untuk memberikan perawatan yang optimal kepada pasien. Kolaborasi
interprofesional dapat menjadi salah satu strategi untuk mencapai kualitas yang diinginkan dalam
pelayanan kesehatan dan berdampak pada keselamatan pasien di rumah sakit. Penerapan K3
(Keselamatan dan Kesahatan Kerja) di rumah sakit melibatkan seluruh tim termasuk tenaga
medis dan tenaga kesehatan.

Penyamaan visi antara tenaga kesehatan dan tenaga medis harus dilakukan demi mencapai
sebuah tujuan yang utama yaitu "keselamatan pasien". Hal yang bisa dilakukan untuk
menyelaraskan visi yaitu melalui sharing value antar tenaga kesehatan dan tenaga medis.
Selanjutnya adalah bagiamana mendapatkan respons dari para anggota tim atas visi tersebut.
Apakah mereka sudah benar-benar memahami hal ini. Perlu ditanyakan dan berikan komentar
atas pemahaman mereka. apabila sudah benar, perlu diapresiasi dan didiukung untuk
mencapainya. Dan apabila masih kurang, perlu diberikan penjelasan yang lebih baik agar
tercapai kesamaan visi dan misi dengan para tenaga kesehatan maupun tenaga medis.

Penyelarasan visi antar tenaga medis dan tenaga kesehatan dengan pendekatan kultur
kolaborasi interprofesional untuk mencapai kualitas pelayanan yang baik sehingga prioritas
utama dalam pelayanan kesehatan yaitu keselamatan pasien dapat tercapai optimal.

Dalam mewujudkan visi yang sama tentang keselamatan pasien, tenaga medis dan tenaga
kesehatan harus secara aktif melaksanakan praktik kolaborasi interprofessional untuk
memastikan pertukaran informasi dan koordinasi perawatan dapat terlaksana dengan baik.
kolaborasi interprofessional merupakan hubungan kerja sama dengan penuh tanggung jawab
dan komitmen yang berorientasi pada keselamatan pasien antara tenaga medis dan tenaga
kesehatan melalui keahliannya masing-masing dengan sistem yang komprehensif untuk
mengatasi kompleksitas permasalahan pasien, memperkuat hubungan tenaga medis dan
tenaga kesehatan, menghindari tumpang tindih pelayanan, konflik interprofesional, cedera
yang disebabkan kesalahan atau keterlambatan tindakan yang akan mempengaruhi dapat
keselamatan pasien. Agar dapat terlaksana kolaborasi yang baik, semua tenaga medis dan
tenaga kesehatan dituntut untuk memiliki kualifikasi yang baik dan profesional pada bidangnya
masing-masing sehingga visi keselamatan pasien dapat tercapai dengan optimal.

Unsur penting dalam kolaborasi adalah ketrampilan komunikasi terbuka yang efektif, memiliki
citra diri positif dengan saling merhargai dan memahami keilmuan masing-masing dalam
kontribusi perawatan pasien, saling menghormati dan menunjukkan rasa saling percaya,
memiliki kemampuan profesional untuk melaksanakan tugas sesuai perannya baik secara
individu maupun bersama tim, serta proses pengambilan keputusan bersama didasarkan pada
keilmuan masing-masing untuk meningkatkan kualitas perawatan dan keselamatan pasien.
Dalam pelaksanaan kolaborasi tenaga medis dan tenaga kesehatan, harus ada kesetaraan dan
tidak ada yang merasa paling tinggi atau paling rendah. Pengambilan keputusan harus
terintegrasi dan melibatkan berbagai keahlian sesuai bidan keilmuannya masing-masing.
Proses berbagi peran.

memiliki kematangan professional yang setara yang timbul dari pendidikan dan pengalaman,
mengakui sebagai mitra kerja bukan bawahan, keinginan untuk bernegoisasi...hubungan
rekanan sejati, dimana masingmasing pihak menghargai kekuasaan pihak lain, dengan
mengenal dan menerima lingkup kegiatan dan tanggung jawab masing-masing yang terpisah
maupun bersama, saling melindungi kepentingan masing-masing dan adanya tujuan bersama
yang diketahui kedua pihak

Prinsip kolaborasi tenaga medis dan tenaga kesehatan harus mengutamakan kebutuhan
pasien, menjunjung etika yang baik dan menghargai satu sama lain, saling percaya dan
memahami pembagian tugas sesuai kompetensinya masing-masing.
Untuk membangun dan mempertahankan kolaborasi tenaga medis dan tenaga kesehatan,
perlu dipastikan adanya pertemuan secara berkala untuk evaluasi permasalahan pelayanan
kesehatan dan mendiskusikan agenda yang akan datang untuk memperbaikinya, memastikan
keterlibatan semua pihak dalam setiap rencana, saling mengenal antar personal, komunikasi
yang harus terjalin dengan baik dan berkelanjutan serta menghargai pendapat dan kontribusi
semua anggota

Kolaborasi interprofesional antara tenaga medis dan tenaga kesehatan hanya dapat tumbuh
melalui proses pembelajaran yang diberikan dengan baik.

Dengan adanya kolaborasi antara tenaga medis dan tenaga kesehatan, diharapkan dapat
terjadi proses saling berbagi pengetahuan dan kerjasama yang solid, berbagai bidang
pelayanan kesehatan dapat terintegrasi dengan baik, kualitas pelayanan kesehatan dan
keselamatan pasien meningkat.

Komunikasi Efektif Dalam Praktek Kolaborasi Interprofesi Sebagai Upaya Meningkatkan


Kualitas Pelayanan, 2017, Journal of Health Studies, 1(1):65071.

Optimalisasi peran tenaga medis dan tenaga kesehatan dengan kolaborasi menggunakan sistem
agar pasien mendapatkan pelayanan yang komprehensif. Kolaborasi hubungan timbal balik
atau kerjasama antara tenaga medis dan tenaga kesehatan.
Hubungan kerja sama antara tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam lingkungan kerja
mempengaruhi keselamatan pasien.
Dalam pelaksanaan program keselamatan pasien, kolaborasi antar tenaga medis dan tenaga
kesehatan melalui keahliannya masing- masing memiliki peran yang penting. Dalam
mewujudkan visi yang sama tentang keselamatan pasien, praktik kolaborasi sangatlah penting
karena permasalahan pasien yang kompleks tidak dapat ditangani oleh satu profesi medis saja.
Kolaborasi adalah suatu inisiasi atau kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan
antar pekerja atau profesi yang memiliki profesi berbeda namun tetap saling bekerja sama
dalam kemitraan yang ditandai dengan adanya tujuan yang hendak dicapai bersama,
pengakuan dan penghormatan terhadap kekuatan dan perbedaan masing-masing, adil dan
efektif dalam pengambilan keputusan, terjalinnya komunikasi yang jelas dan teratur.
Berdasarkan kamus Heritage Amerika (2000), kolaborasi merupakan melakukan pekerjaan
Bersama khususnya dalam usaha penggambungkan pemikiran. Apabila tidak ada dilakukan
kerja sama tim yang baik dan sejalan, maka dalam menghadapi kompleksitas permasalahan
pasien akan berpotensi terjadinya fragmanted care, pelayanan yang tumpang tindih, konflik
interprofesional, serta keterlambatan pemeriksaan dan tindakan yang akan mempengaruhi
kualitas pelayanan serta asuhan keperawatan.
kolaborasi kesehatan ini pun tidak secara tiba-tiba, melainkan harus tumbuh melalui proses
pembelajaran yang disiapkan dengan baik. Dengan demikian, perlu dipersiapkan tenaga
pendidik dan kurikulum yang mengarah kesana.
Kolaborasi kesehatan juga merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperkuat hubungan
diantara profesi Kesehatan yang berbeda. Elemen penting dalam kolaborasi tim kesehatan
yaitu keterampilan komunikasi yang efektif, saling menghargai, rasa percaya, dan proses
pembuatan keputusan (Kozier, 2010). Konsep kolaborasi tim Kesehatan itu sendiri merupakan
konsep hubungan kerjasama yang kompleks dan membutuhkan pertukaran pengetahuan yang
berorientasi pada pelayanan kesehatan untuk pasien
Selain itu, kolaborasi tim kesehatan ini juga dapat meningkatkan performa di berbagai aspek
yang langsung berkaitan dengan sistem pelayanan kesehatan. Semua tenaga kesehatan sudah
dituntut untuk memiliki kualifikasi yang baik pada bidangnya masing-masing sehingga akan
mampu mengurangi factor kesalahan manusia dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Meningkatkan pengetahuan perawat dan dokter tentang pendekatan yang berbeda dan
persepsi tentang komunikasi perawat-dokter dan kolaborasi dapat menyebabkan saling
pengertian yang lebih baik dan hubungan yang lebih efektif kolaboratif.
Perawat juga harus mampu membangun keterampilan komunikasi dan keterampilan dalam
prakteknya sehingga dapat berfungsi secara efektif dalam melakukan keperawatan dengan tim
interprofessional lainnya, mendorong komunikasi terbuka, serta menunjukkan rasa saling
menghormati serta dapat dilibatkan dalam pengambilan keputusan bersama untuk mencapai
perawatan yang berkualitas Keselamatan pasien merupakan suatu sistem untuk mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil melalui suatu sistem assesment resiko,
identifikasi dan pengelolaan faktor risiko, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dan tindak lanjut dari incident serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
mempertahankan kolaborasi tim
Team work atau kerja sama tim yang baik antara tenaga medis dan tenaga kesehatan sebagai
individu dengan keahlian yang spesifik dan profesional yang bekerja sama dan saling
berinteraksi dengan mengkombinasikan keahlian dan kemampuan individu dengan penuh
tanggung jawab untuk mencapai tujuan yang sama. Dibutuhkan komitmen bersama, saling
percaya dan saling menghormati untuk bisa mencapai tujuan bersama yaitu tercapainya
keselamatan pasien
Diperlukan keselarasan langkah yang dinamis antar berbagai klinisi dan disiplin keilmuan untuk
membangun tim pelayanan dengan tatanan dan kultur pendekatan interdisiplin atau
interprofesional. Kolaborasi interprofessional merupakan merupakan strategi untuk mencapai
kualitas hasil yang dinginkan secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi
dalam kolaborasi merupakan unsur penting untuk meningkatkan kualitas perawatan dan
keselamatan pasien

Kolaborasi antara penyedia layanan kesehatan yang diperlukan dalam pengaturan perawatan
Kesehatan apapun, karena tidak ada profesi tunggal yang dapat memenuhi kebutuhan semua
pasien. Akibatnya, kualitas layanan yang baik tergantung pada profesional yang bekerja sama
dalam tim interprofessional. bekerja sama, berkolaborasi, berkomunikasi, dan
mengintegrasikan pelayanan dalam tim untuk memastikan perawatan yang terus menerus dan
dapat diandalkan komunikasi yang efektif antara profesional kesehatan juga penting untuk
memberikan pengobatan yang efisien dan pasien-berorientasi komprehensif

Keselamtan pasien menjadi sebuah prioritas utama dalam pelayanan kesehatan

Kolaborasi harus ada equality, apapun latar belakangnya. Tidak ada yang merasa paling tinggi
atau paling rendah.

Kerja sama tim yang bagus dapat meningkatkan keselamatan pasien. langkah yang selaras
antara berbagai klinisi dan keilmuan untuk membangun tim pelayanan membutuhkan dua hal,
yaitu tatanan dan kultur, kemudian juga pendekatan interdisiplin atau interprofesional.

Pengambilan keputusan harus terintegrasi, melibatkan berbagai keahlian dan memberikan


suatu keutuhan dalam penanganan, esensi dari pelayanan interdisiplin adalah mengutamakan
shared expertise dan mengurangi personal autonomy “Personal autonomy tidak hilang, tapi
porsinya dikurangi sehingga terjadi proses berbagi peran.Hal terpenting dari praktik kolaborasi
adalah hubungan saling percaya , menghargai, dan mampu bekerja sama

Prinsip-prinsip Kolaborasi Tim

Kesehatan

1. Patient-centered Care

Prinsip ini lebih mengutamakan kepentingan dan kebutuhan pasien. Pasien dan keluarga
merupakan pemutus atau yang mengambil keputusan dalam masalah Kesehatan yang dialami
pasien.

2. Recognition of patient-physician

Relationship berperilaku sesuai dengan etika yang baik dan menghargai satu sama lain.

3. Physician as the clinical leader

Pemimpin yang baik dalam pengambilan keputusan terutama dalam kasus yang bersifat
darurat.

4. Mutual respect and trust


Saling percaya dengan memahami pembagian tugas dan kompetensinya masing-masing.

Manfaat dari kolaborasi tim kesehatan, yaitu

1. berbagai bidang dari pelayanan kesehatan yang berbeda dapat terintegrasikan sehingga
terbentuk tim yang fungsional

2. Kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah penawaran pelayanan meningkat sehingga


masyarakat mudah menjangkau pelayanan kesehatan

3. Tim medis dapat saling berbagi pengetahuan dari profesi Kesehatan lainnya dan menciptakan
kerjasama tim yang solit

Kolaborasi tidak bisa terbentuk dengan sendirinya dalam sebuah organisasi. Dalam membentuk
kolaborasi Dibutuhkan faktor-faktor tertentu untuk memunculkannya. Karena setiap profesi
dalam sebuah tim memiliki standar dan budaya profesional tersendiri. Kolaborasi yang efektif
mencakup penerapan strategi dimana setiap profesi yang berbeda budayanya berkerja sama
dalam satu tim untuk mencapai tujuan yang sama. Dalam konteks kesehatan, setiap profesi
kesehatan harus terjalin dalam arahan yang sama untuk mencapai visi yang sama pula.

Setiap profesi harus mengerti peran dan tugas kerja masing-masing. Seorang pemimpin (leader)
juga sangat dibutuhkan agar sebuah tim tidak kehilangan fokus untuk mencapai tujuannya

Kolaborasi dapat berjalan baik jika setiap anggota saling memahami peran dan tanggung jawab
masingmasing profesi memiliki tujuan yang sama, mengakui keahlian masingmasing profesi,
saling bertukar informasi dengan terbuka, memiliki kemampuan untuk mengelola dan
melaksanakan tugas baik secara individu maupun bersama kelompok.

Terwujudnya suatu kolaborasi tergantung pada beberapa kriteria, yaitu adanya saling percaya
dan

menghormati, saling memahami dan menerima keilmuan masingmasing, memiliki citra diri
positif, memiliki kematangan professional yang setara yang timbul dari pendidikan dan
pengalaman, mengakui sebagai mitra kerja bukan bawahan, keinginan untuk bernegoisasi

Kolaborasi adalah dimana dokter dan perawat merencanakan praktek bersama sebagai kolega,
bekerja saling ketergantungan dalam batasanbatasan lingkup praktek mereka dengan berbagi
nilai-nilai dan saling mengakui dan menghargai terhadap setiap orang yang berkontribusi untuk
merawat individu, keluarga dan masyarakat.

Praktik kolaboratif menekankan tanggung jawab bersama dalam manajemen perawatan pasien,
dengan proses embuatan keputusan bilateral didasarkan pada pendidikan dan kemampuan
praktisi
Pendekatan kolaborasi yang masih berkembang saat ini yaitu interprofessional collaboration
(IPC) sebagai wadah dalam upaya mewujudkan praktik kolaborasi yang kolaborasi antar profesi
dalam pendidikan dan praktek sebagai suatu strategi inovatif

Kolaborasi tim kesehatan sangatlah penting karena masing-masing tenaga Kesehatan memiliki
pengetahuan, keterampilan, kemampuan, keahlian, dan pengalaman yang berbeda. Dalam
kolaborasi tim kesehatan, mempunyai tujuan yang sama yaitu sebuah keselamatan untuk
pasien

“hubungan rekanan sejati, dimana masingmasing pihak menghargai kekuasaan pihak lain,
dengan mengenal dan menerima lingkup kegiatan dan tanggung jawab masing-masing yang
terpisah maupun bersama, saling melindungi kepentingan masing-masing dan adanya tujuan
bersama yang diketahui kedua pihak”

Cara Membangun dan Mempertahankan Kolaborasi Tim Kesehatan yang Efektif

1. Pastikan semua anggota tim dapat bertemu secara berkala untuk mendiskusikan agenda
kedepan.

2. Pastikan semua tim kesehatan terlibat dalam setiap rencana.

3. Saling mengenal antar anggota tim agar dapat berkontribusi dengan baik.

4. Komunikasi harus terjalin dengan baik dan rutin dilakukan.

5. Saling percaya, mendukung, dan menghormati.

6. Melakukan evaluasi secara berkala untuk memperbaiki keadaan dimasa yang akan

datang.

7. Menghargai setiap pendapat dan kontribusi semua anggota tim

profesional

kesehatan dan sistem perawatan

kesehatan juga harus secara aktif

berkolaborasi dan berkomunikasi untuk

memastikan pertukaran informasi yang

tepat dan koordinasi perawatan

Salah satu kompetensi inti

untuk praktek kolaboratif


interprofessional adalah komunikasi

interprofessional. Kerja tim dan

kolaborasi mengharuskan perawat

mampu berkomunikasi secara efektif

dengan tim kesehatan, pasien, dan

perawat untuk mengintegrasikan

perawatan yang aman dan efektif

Anda mungkin juga menyukai