Anda di halaman 1dari 5

Persiapan Kerja

Bahan:
a. Gigi dengan satu akar
b. Model gigi
c. Gypsum
d. Gutta percha point
e. Pasta saluran akar
f. Semen seng fosfat
g. Larutan NaOCl 2,5%
h. Tumpatan sementara
Alat:
a. Bur bulat dan fisur (endo access bur dan diamendo)
b. K file dan H file
c. Jarum irigasi
d. Smooth broach
e. Jarum ekstirpasi/barbed broach
f. Lampu spiritus
g. Endo ruler
h. Root canal plugger
i. Spreader
j. Lentulo
k. Semen spatel
l. Plastis instrumen
Tahapan kerja
1. Pengesahan gigi pada pembimbing
2. Preparasi akses/preparasi intrakoronal
a. Tentukan outline form dengan pensil pada permukaan palatinal gigi
b. Dengan menggunakan bur bulat/endo access bur, bagian palatinal gigi mulai dibuka
dengan arah tegak lurus kemudian sejajar dengan aksis gigi hingga perforasi ke kamar
pulpa
c. Atap pulpa dibuang dengan tapered fissure bur/non cutting tip bur (diamendo) dengan
Gerakan dari kamar pulpa ke arah luar
d. Dinding kavitas diratakan dengan non cutting tapered fissure bur, sampai berbentuk
divergen ke arah insisal
e. Pengambilan jaringan pulpa pada kamar pulpa dengan menggunakan ekskavator
samapi pada batas orifis. Gunakan probe endodontik untuk mencari orifis.
3. Eksplorasi yaitu : mencari jalan masuk ke saluran akar melalui orifis dengan
menggunakan eksploler atau smooth broach atau jarum Miller
4. Ekstirpasi yaitu : pengambilan jaringan pulpa pada saluran akar dengan cara jarum
ekstirpasi atau barbed broach dimasukkan sedalam 2/3 panjang saluran akar kemudian
diputar 180 derajat searah jarum jam kemudian ditarik keluar. Cara ini dapat dilakukan
berulang apabila dirasakan jaringan pulpa belum terambil seluruhnya
5. Dilakukan penentuan panjang kerja
Ada beberapa cara pengukuran Panjang kerja (PK):
a. Radiograf, ada 2 metode :
1) Metode perbandingan (dengan rumus)
2) Metode observasi langsung
b. Elektrik: dengan alat root canal meter / apex locator
6. Preparasi saluran akar secara step back
a. Preparasi apical
1) Tentukan initial file atau file awal = file terbesar yang dapat masuk saluran akar
sesuai PK sebelum saluran akar dipreparasi. Caranya : Misal PK=20 mm, pasang
rubber stop pada file dengan jarak 20 mm dari ujung file. Masukkan file mulai
nomor kecil pada gigi sampai batas rubber stop. Bila terasa longgar, masukkan
file nomor berikutnya, begitu seterusnya hingga file tidak dapat masuk sesuai PK
nya (missal pada file no 15). Berarti nomor file terbesar yang dapat masuk saluran
akar sesuai Panjang kerja sebelum saluran akar dipreparasi adalah file nomor 10.
File nomor 10 ini adalah initial file
2) Preparasi apical dimulai dari file nomor 10
File digerakkan secara watch winding, diputar ¼ putaran bolak-balik, dua atau
tiga kali hingga terasa longgar. Setelah itu meningkat ke nomor di atasnya dan
harus direkapitulasi ke nomor kecil sebelumnya. Panjang kerja tetap 20 mm
File #10
File #15 -PK = 20 mm  direkapitulasi #10
File #20 -PK = 20 mm  direkapitulasi #15
File #25 (MAF) - PK = 20 mm  direkapitulasi #20
Setiap pergantian alat harus diirigasi dengan NaOCl 2,5%.
Preparasi apical diakhir pada MAF (Master Apical File), yang besarnya minimal 3
nomor di atas initial file (file awal)
Besarnya MAF juga ditentukan oleh :
 Tabel patokan MAF
 Preparasi harus diakhiri sampai white dentin (dentin sehat)
b. Preparasi badan saluran akar
Dikerjakan dengan Teknik step back yaitu tiap penambahan nomor file diatasnya
Panjang kerja dikurangi 1 mm, dan direkapitulasi dengan nomor MAF
Pada contoh ini preparasi badan saluran akar dimulai dengan file #30
File #30 -PK = 19 mm  direkapitulasi #25 (MAF) – PK 20 mm
File #35 -PK = 18 mm  direkapitulasi #25 (MAF) – PK 20 mm
File #40 -PK = 17 mm  direkapitulasi #25 (MAF) – PK 20 mm
Preparasi badan akar diakhiri paling tidak 3 atau 4 nomor di atas MAF
c. Finishing
1) Bagian koronal saluran akar dipreparasi dengan gates glidden drill beberapa
nomor untuk membentuk koronal flaring (bentuk corong pada bagian koronal)
Gates Glidden Drill dapat diganti dengan headstorm file
Pada contoh di atas digunakan headstorm file no. 45 dengan PK 17 mm
2) Preparasi diakhiri dengan K-file ukuran MAF dengan Gerakan circumferential
filing untuk menghaluskan dinding saluran akar. Catatan: sebagai patokan
besarnya MAF dan file akhir preparasi dapat dilihat pada table-tabel berikut ini

File Pertama MAF File pada


yang masuk Akhir
pas Preparasi
10 25 atau 30 40 atau 45
15 30 45
20 35 50
25 40 55
30 45 60
35 50 70
40 55 80

d. Saluran akar kemudian dikeringkan dengan paper point


e. Intracanal dressing/sterilisasi saluran akar
Setelah instrumentasi selesai dan dilakukan irigasi dengan NaOCl 2,5%, saluran akar
dikeringkan dengan paper point steril, begitu pula kamar pulpa dikeringkan dengan
cotton pellet steril. Jangan sekali-sekali mengeringkan ruang pulpa dengan semprotan
angin, karena hal ini akan menyebabkan terdorongnya sisa-sisa debris masuk ke
jaringan periapical. Sebagai bahan sterilisasi saluran akar dipakai Ca(OH)2 yang
diaplikasikan dalam saluran akar selama 7-14 hari dan ditutup dengan tumpatan
sementara Fletcher.
Ada beberapa sediaan yang biasa dipakai, antara lain:
1) Bentuk konus (padat)
Dimasukkan ke dalam saluran akar dan dipotong sebatas orifis
2) Bentuk pasta non-setting
Dimasukkan ke dalam saluran akar dengan lentulo/injeksi hingga penuh sampai
batas orifis
3) Bentuk serbuk
Serbuk Ca(OH)2 dicampur dengan akuades steril hingga berbentuk pasta cair/pasir
basah dan dimasukkan saluran akar hingga penuh menggunakan lentulo spiral
sampai batas orifis
f. Test bakteri
Pada praktikum phantom tidak dilakukan
g. Pengisian saluran akar/obturasi saluran akar
Pada pengisian saluran akar dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,
disesuaikan dengan bentuk saluran akar setiap gigi
Pada praktikum, pengisian saluran akar dilakukan dengan cara antara lain:
1) Secara single cone (single cone method) yaitu dilakukan pada gigi dengan saluran
akar yang sempit dan bulat, contoh pada gigi 12 dan 22
Caranya:
 Pilih gutta percha point yang sesuai dengan ukuran nomor alat preparasi
saluran akar yang digunakan terakhir
 Gutta percha point yang telah dipilih dicobakan dulu dalam saluran akar
dan diambil radiografnya, kalua sudah pas segera obturasi, jika tidak pas
perlu diganti gutta perca atau saluran akar dipreparasi ulang
 Pasta (sealer) saluran akar diaduk si atas pelat kaca. Lentulo diusapkan
pada selapis tipis sealer kemmudian dimasukkan ke dalam saluran akar
sesuai Panjang kerja dan diputar searah jarum jam sambil ditarik keluar.
Lentulo dapat digerakkan dengan mesih kecepatan lambat atau digunakan
secara manual. Pasta akan teroles pada dinding saluran akar. Jika
menggunakan reamer, putaran reamer berlawanan dengan arah putar
jarum jam (manual)
 Sepertiga gutta perca point pada bagian ujung dioleskan pada selapis tipis
pasta saluran akar di glass plate, kemudian dimasukkan saluran akar sesuai
dengan Panjang kerja, dengan menggunakan pinset endodontik (twiser)
 Kelebihan gutta percha point dipotong sampai orifis, dengan
menggunakan ekskavator yang dipanasi. Kemudian kavitas ditumpat
dengan tumpatan sementara (Fletcher) dan semen seng fosfat
2) Secara kondensasi lateral (lateral condensation method)
Cara ini dilakukan pada gigi dengan saluran akar yang mempunyai penampang
oval atau lebar dan tidak dapat dilakukan pengisian dengan cara single cone.
Caranya:
 Pilih gutta percha point yang sesuai dengan ukuran nomor alat preparasi
saluran akar yang digunakan terakhir, sebagai master cone (gutta percha
utama (MAF), MAF dicobakan dulu di dalam saluran akar seperti pada
Teknik single cone.
 Saluran akar maupun gutta percha utama diolesi dengan pasta saluran akar
seperti pada Teknik single cone
3) Gutta percha utama (master cone = MAF) sesuai Panjang kerja dengan
menggunakan pinset dimasukkan ke dalam saluran akar. Spreader dimasukkan di
antara gutta percha utama dan dinding saluran akar, kemudian ditekan ke arah
apical hingga ujung spreader mencapai kira-kira 1-2 mm sebelum apeks. Gutta
percha utama akan terkondensasi ke lateral. Ruangan yang terjadi diisi dengan
gutta percha tambahan dengan ukuran yang lebih kecil dan ditekan lagi dengan
spreader.
4) Demikian seterusnya hingga penuh. Kelebihan gutta percha dipotong 2 mm dari
orifis kea rah apical menggunakan ekskavator yang dipanasi. Orifis ditutup
dengan semen Zn fosfat kemudian kavitas ditutup dengan tumpatan sementara
(semen Zn oksin dan Fletcher).

Anda mungkin juga menyukai