PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara adalah tumor ganas yang berawal dari dalam sel-sel
payudara. Penyakit ini terjadi hampir seluruhnya pada wanita, tetapi pria juga bisa
mendapatkannya.1 Secara umum diperkirakan kanker payudara merupakan
penyebab kematian tertinggi akibat kanker setelah kanker paru. Pada penduduk
perempuan, kanker payudara masih menempati urutan pertama kasus baru dan
kematian, yaitu sebesar 43,3% kasus baru dan 12,9% kematian.2 Berdasarkan data
Global Burden Cancer, di Amerika Serikat pada tahun 2015 terdapat 231.840
kasus baru kanker payudara dan diestimasi sebanyak 40.290 wanita yang
meninggal dunia. Pada tahun 2016 diestimasi jumlah kasus baru meningkat
menjadi 246.660 kasus dan sebanyak 40.450 wanita yang meninggal akibat
kanker payudara. Kanker payudara di Asia menempati urutan pertama penyakit
pada wanita. Estimasi insidensi kanker payudara pada tahun 2012 di Asia adalah
sebesar 650.983 kasus (21,2%). Estimasi kematian akibat kanker payudara adalah
sebesar 231.013 (12,8%).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut penting untuk di teliti bagaimana mekanisme
koping pada pasien terdiagnosa kangker payudara
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengatahui bagaiman mekanisme koping pada pasien terdiagnosa
kangker payudara
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskrisipsikan karakteristik personal penderita kangker payudara
b.Mengatahui bagaimana respon adaptif individu selama di diagnosa
kangker payudara
c.Mengatahui bagaimana respon maladaptif induvidu selama didiagnosa
kangker payudara
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Langkah-langkah dalam menyampaikan kabar buruk bagi pasien dengan penyakit
terminal dikenal dengan 6 Langkah SPIKES:[2,5,6]
3
Assessing the patient’s Perception
4
Giving Knowledge and information to the patient
a) Akan lebih mudah bagi pasien untuk dapat mempersiapkan diri menerima kabar
buruk apabila dokter memberikan petunjuk di awal pembicaraan. Pembicaraan
bisa dimulai dengan “Ada hal penting namun kurang menyenangkan yang harus
saya sampaikan.” atau “Dari hasil pemeriksaan, ada kabar buruk yang saya harus
sampaikan”
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup, dengan carae memberikan dukungan
spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat
dan dukungan terhadap keluarga yang kehilangan/berduka. Palliative care
ini bertujuan mengurangi rasa sakit dan gejala tidak nyaman lainnya,
meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan pengaruh positif selama
sakit, membantu pasien hidup seaktif mungkin sampai saat meninggalnya,
menjawab kebutuhan pasien dan keluarganya, termasuk dukungan disaat-
saat sedih dan kehilangan, dan membantu keluarga agar tabah selama
pasien sakit serta disaat sedih. Klasifikasi palliative ada beberapa macam
yaitu religious, music, kemoterapi, hipnoterapi, dan lain-lain.
B. Saran
Bagi pembaca makalah ini penulis menyarankan supaya kita semua
selalu menerapkan pola gaya hidup yang baik dan menyehatkan.
Meningitis dapat terjadi pada orang yang kurang peduli terhadap
kebersihan lingkungan sekitar. Oleh karena itu penulis menyarankan juga
supaya kita bisa meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga
dapat terhindar dari infeksi bakteri/virus penyebab meningitis.
6
7