DI SUSUN OLEH :
Andre (C2114201049)
1. Kegagalan operasi
2. Vonis kanker.
3. Penyakit kronik seperti gagal ginjal kronik
4. Terminal Ilness
5. Tidak bisa mempunyai anak.
6. Kematian, dan lain-lain.
Pasien : Kalau begitu, apakah yang akan terjadi pada saya, dok?
(pasien siap mental)
Dokter : Begini, pak. Penyakit pada mulut bapak saat ini sedang
mengalami proses kemunduran … (dokter melanjutkan dengan
menyampaikan berita buruk tersebut).
P: sudah, dok.
P: tidak ada, dok. Sampai saat ini sariawan itu tidak hilang dok.
Justru saat ini pada waktu mengunyah dan menelah sedikit sulit
dok.
Pasien : Kira-kira berapa lama sampai saya bisa bicara lagi dok?
Misalnya:
(Sarwono, 1982)
2. Bereaksi agresif
Misalnya:
Pasien : Rahang saya akan diangkat dok? Oh ini adalah kesalahan
dokter. Dulu saya sudah minya agar pengobatan saya
dilakukan di luar negeri saja. Tapi dokter mengatakan
bahwa di sini pun dokter dapat melakukannya. Sekarang
kalau sudah begini, apa yang dapat dokter lakukan?
(Sarwono, 1982)
Misalnya:
4. Regresi
Pasien : …(diam untuk waktu yang lama)… kalau begitu lebih baik
saya berhenti bekerja saja. Tinggal di rumah dan biarlah ibu
saya tinggal di rumah saya untuk merawat saya. Isteri saya
dengan begitu bisa tetap bekerja mencari nafkah. (Sarwono,
1982)
5. Stereotipi
Stereotipi merupakan reaksi berulang-ulang terus.
Misalnya:
Contoh :
Dokter : hasil pemeriksaan kami menunjukkan bahwa terdapat
tumor pada mulut bapak. Tumor ini sudah menggerogoti hampir
seluruh rahang bawah bapak, sehingga terpaksa kami harus
mengambil rahang bawah bapak. Saya mengerti bahwa bapak
tentunya sangat sedih.
2) Tahap 2. Penurunan Tingkat Frustasi
Contoh :
Dokter : Tidak apa-apa. Seiring waktu nanti akan tampak normal lagi.
Saya bisa menutupi tampilan yang bengkak dengan perban.
Dan seterusnya.