Anda di halaman 1dari 3

 NASKAH ROLE PLAY PERAN PERAWAT DALAM

MENYAMPAIKAN KABAR BURUK


PADA PASIEN TERMINAL

Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Setting up the interview


2. Assessing the patient`s perception
3. Obtaining the patient`s invitation
4. Giving knowledge and information to the patient`s
5. Addressing the patient`s emotion`s wiyh emphatic
6. Strategy and summary

Suatu hari ada pasien bernama Nn. Y berusia 25 tahun sudah dirawat di ruang mawar
RSUD Kabupaten Tangerang selama 3 hari dengan keluhan sakit kepala dan selalu merasa
cepat lelah padahal ia tidak melakukan aktivitas yang berat, sering mual dan muntah serta
pandanga kabur. Dokter memberitahu kepada klien untuk melakukan pemeriksaan ct scan
dan pemeriksaan darah. Hasil pemeriksaan ct scan dan pemeriksaan darah menunjukkan
bahwa Ny. Y terdiagnosa penyakit kanker otak stadium 2. Dokter memberitahu kepada
perawat untuk menyampaikan hasil tersebut kepada pasien dan keluarga pasien.

Perawat 1 : “Assalamualaikum, selamat pagi bu.”


Pasien & Keluarga Pasien : “Waalaikumsalam, pagi juga sus.”
Perawat 1 : “Perkenalkan saya perawat amelia yang merawat ibu dari
pukul
07.00-14.00 siang nanti. Sebelumnya apa benar dengan Ny.
Sarah? Boleh saya lihat gelangnya?”
Keluarga Pasien : “Iya silahkan sus.”
Perawat 1 : “Bagaimana keadaan ibu hari ini? Apa ada keluhan?”
Keluarga pasien : “Iya sus, ini anak saya masih sakit kepala, cepat lelah juga
padahal anak saya kan cuma makan dan tidur saja sus, belum lagi saya sering mual muntah,
pandangan kabur sus.”
Keluarga Pasien : “Iya sus ini anak saya kenapa ya.”
Perawat 1 : “Baiklah bu. Saya tensi dulu ya bu."
(Perawat 1 pun melakukan tindakan ttv)
Perawat 1 : "Hasil ttv ibu, tekanan darahnya tinggi ya bu : 140/90 mmhg, N: 80 x/mnt, RR: 20
x/mnt, T: 36,5.
Keluarga Pasien : "Oh gitu makanya anak saya merasa kepala saya sakit sus."
Perawat : "Iya bu. Baik bu tugas saya sudah selasai sebelumnya apa ada
yang ingin ibu tanyakan?”
Keluarga Pasien : “Iya sus. Oh iya sus, saya ingin tanya tentang hasil
pemeriksaan anak saya sus. Apa sudah keluar hasilnya?”
Perawat 1 : “Sudah bu hanya saja nanti akan saya sampaikan 2 jam lagi."
Keluarga Pasien : "Oh gitu ya sus."
Perawat 1 : "Iya bu."

2 jam kemudian, hasil pemeriksaan Ny. Y sudah keluar, perawat bersiap untuk
menyampaikan hasil tersebut kepada Ny. Y dan keluarga pasien sesuai yang sudah diberi
tahu oleh dokter sebelumnya.
(Di ruang pasien)
Perawat : "Assalamualaikum, selamat pagi bu."
P& kp : "waalaikumsalam sus. Ada apa ya sus. Apa hasil pemeriksaan
saya sudah keluar
Perawat : "Iya bu. Barusan saja saya mengambil hasil pemeriksaan ibu.
Apa benar ini Ny. S?"
Pasien : "Benar sus. Hasilnya bagaimana ya?"
Keluarga Pasien : "Iya sus saya penasaran anak saya sakit apa?"
Perawat 2 : "Sebelum saya menyampaikan hasilnya, apa ibu dan keluarga
ibu sudah siap menerima hasilnya nanti?”
Pasien : “Iya sus, insyallah saya siap menerima hasilnya.”
Perawat : “Apakah ibu dan keluarga ibu pernah mencari tahu tentang
penyakit yang ibu amali saat ini?”
keluarga pasien : “Belum pernah sus, kalau boleh tahu memangnya anak saya
kenapa ya sus?

Perawat : “Begini bu, saat ini kondisi ibu mengarah pada sesuatu yang
serius,apa ibu dan keluarga ibu ingin mengetahui lebih
lanjut?”
Pasien & Keluarga Pasien : “Iya sus.”
Perawat : “Seperti yang saya bilang tadi, hasil pemeriksaan yang ibu
dan keluarga ibu tidak sesuai harap karena hasil
pemeriksaannya menunjukkan anak ibu terkena penyakit
kanker otak stadium 2.”
Keluarga pasien : “Apa? (terkejut)”
“Tidak mungkin sus” (menangis)
Keluarga Pasien : “Tidak sus, pasti hasilnya salah itu sus. Tidak mungkin anak
saya terkena kanker otak bahkan stadium 2 lagii. Pasti suster
ambil hasil orang lain ya. Coba cek lagi hasilnya sus.”
Perawat : “Ibu tenang dulu ya. Hasil ini benar bahwa anak ibu saat ini
terkena penyakit kanker otak stadium 2.”
Keluarga Pasien : “Tidak sus, saya ingin suster cek lagi hasilnya. Saya tidak
percaya anak saya terkena kanker otak.”
Pasien : “Sudahlah bu, mungkin yang dikatakan suster benar bahwa
aku terkena penyakit kanker otak.”
Keluarga Pasien : “Tapi gak mungkin nak. Ibu masih tidak percaya bahwa kamu
terkena kanker otak.” (sedih sambil menangis)
Perawat : “Saya dapat merasakan bahwa ini situasi yang sulit bagi ibu
dan keluarga ibu, hanya saja ibu dan keluarga ibu harus tenang.”
Keluarga pasien : “Sus, apa penyakit yang anak saya derita separah itu dan bisa
tidak disembukan? Kalau bisa, pengobatan apa yang harus anak saya jalani?”
Perawat : “Kanker otak merupakan suatu kondisi adanya pertembuhan
sel otak yang berlebihan. Kondisi ini dibagi menjadi 4
derajat berdasarkan derajat keparahannya, dimana derajat 1
dan 2 bersifat jinak sedangkan 3 dan 4 bersifat ganas.
Penyebabnya untuk saat ini belum diketahui, tetapi memiliki
faktor risiko yang meningkatkan kejadian ini, seperti faktor
keturunan, penderita obesitas, dll. Nah untuk penyakit anak
ibu saat ini bisa diberikan penanganan bisa radioterapi,
kemoterapi bahkan operasi tergantung apakah kanker ibu
sudah meyebar ke organ lain atau belum.”
Keluarga pasien : “Oh begitu ya sus. Saya masih bingung anak saya harus pilih
pengobatan yang mana.
Perawat : “Lebih baik ibu dan keluarga berdiskusi terlebih dahulu
tentang pengobatan yang akan di pilih. Nanti bisa memberitahu saya lagi setelah ibu dan
keluarga ibu berdiskusi.”
Keluarga pasien : iya baiklah sus, saya akan berdiskusi dengan keluarga saya
dulu.
Perwat : apa ada yang ingin di tanyakan lagi bu?
Keluarga pasien : tidak sus sudah cukup
Perawat : baiklah kalau begitu jika ibu memerlukan sesuatu silah kan
menghubungi saya ataupun bisa ke nurse station.
Keluarga pasien : iya baik sus
Perawat : baiklah saya permisi dulu ya bu ,Assalamualaikum
Pasien & keluarga : Waalaikumsalam sus

(perawat pun meninggal kan ruangan)

Anda mungkin juga menyukai