Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(5213413001)
(5213413025)
(5213413035)
(5213413073)
(5213413043)
yang keadaannya terletak antara larutan dan
suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari
sifat larutan atau suspensi. Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik
padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid.
2. Sebutkan jenis jenis koloid ?
Jawab :
Berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersinya, koloid dikelompokkan menjadi 8 jenis
koloid, seperti yang tercantum dalam tabel berikut.
Fase
Medium
Terdispersi
Pendispersi
1.
Padat
Padat
Sol padat
2.
Padat
Cair
Sol
3.
Padat
Gas
Aerosol Padat
4.
Cair
Gas
Aerosol Cair
5.
Cair
Cair
Emulsi
6.
Cair
Padat
Emulsi Padat
7.
Gas
Cair
Buih/busa
8.
Gas
Padat
Buih padat
No
Nama Kolid
Contoh
Gelas
berwarna,
intan
minyak
ikan, mayonnaise
Jelly, mutiara,
keju,
mentega, nasi
Buih sabun, krim kocok,
pasta
Karet busa, batu apung,
styrofoam, kerupuk
Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
b.
Adsorbsi
Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion
atau senyawa yang lain.
c.
Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid.
d.
Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan
terjadinya
koagulasi,
berarti
zat
terdispersi
tidak
lagi
membentuk
koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau
e.
secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
Koloid Pelindung
Merupakan koloid yang dapat berfungsi sebagai pelindung bagi koloid lain
Koloid liofil bersifat lebih stabil daripada koloid liofob, sehingga koloid liofil
berfungsi sebagai koloid pelindung. Contoh gelatin pada es krim untuk mencegah
pembentukan kristal besar es atau gula.
f. Dialisis
Merupakan cara pemisahan partikel-partikel koloid dari ion-ion atau molekul sederhana
menggunakan selaput semipermeabel contoh : kertas selofan, usus kambing. Mesin
dialisis dapat digunakan untuk alat cuci darah
g. Adsorsi Koloid
Adsorbsi Koloid adalah penyerapan zat atau ion pada permukaan koloid.
1. Sifat adsorbs digunakan dalam proses: Pemutihan gula tebu.
2. Norit.
3. Penjernihan air.
a) Pembuatan sol As2S3, dibuat dengan mengalirkan gas H 2S dan asam arsenit
(H3AsO2 ) yang encer. Persamaan reaksinya: 2 H3AsO 3 (aq) + 3 H2S (g)
As2S3 (s) + 6H2O(l)
sol As2S3
b) Pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO3 dengan larutan NaCl encer.
Persamaan reaksinya: AgNO3 (aq) + NaC1 (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq)
Sol AgCl
e. Reaksi Pergantian Pelarut
Contoh, pembuatan sol belerang dari larutan belerang dalam alkohol ditambah
dengan air. Persamaan reaksinya:
S (aq) + alkohol + air S (s) Larutan S sol belerang
B. Dispersi
Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar (suspensi).
Pembuatan koloid dengan dispersi meliputi: cara mekanik, peptisasi, busur
Bredig, dan ultrasonik.
1) Proses Mekanik
Proses mekanik adalah proses pembuatan koloid melalui penggerusan atau
penggilingan (untuk zat padat) serta dengan pengadukan atau pengocokan (untuk
zat cair). Setelah diperoleh partikel yang ukurannya sesuai dengan ukuran koloid,
kemudian didispersikan ke dalam medium (pendispersinya). Contoh, pembuatan
sol belerang.
2) Peptisasi
Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan menggunakan zat kimia (zat
elektrolit) untuk memecah partikel besar (kasar) menjadi partikel koloid. Contoh,
proses pencernaan makanan dengan enzim dan pembuatan sol belerang dari
endapan nikel sulfida, dengan mengalirkan gas asam sulfida.
3) Busur Bredig
Busur Bredig ialah alat pemecah zat padatan (logam) menjadi partikel koloid
dengan menggunakan arus listrik tegangan tinggi. Caranya adalah dengan
membuat logam, yang hendak dibuat solnya, menjadi dua kawat yang berfungsi
sebagai elektrode yang dicelupkan ke dalam air; kemudian diberi loncatan listrik
di antara kedua ujung kawat. Logam sebagian akan meluruh ke dalam air
sehingga terbentuk sol logam. Contoh, pembuatan sol logam.
4) Suara Ultrasonik
Cara ini hampir sama dengan cara busur Bredig, yaitu sama-sama untuk
pembuatan sol logam. Ka1au busur Bredig menggunakan arus listrik tegangan
tinggi, maka cara ultrasonik menggunakan energi bunyi dengan frekuensi sangat
tinggi, yaitu di atas 20.000 Hz.
Salah satu sifat khas susu adalah pengumpalan yang biasanya di sebabkan oleh kegiatan enzim
atau penambahan asam.
Kasein merupakan protein utama yang terdapat dalam susu dan dikenal sebagai fosfoprotein
karena mengandung fosfor. Kasein dalam susu selalu terdapat bersama kalsium dan membentuk
kalsium kaseinat, sehingga kasein tidak menggumpal dan mengendap. Partikel kasein
mempunyai muatan listrik dan dikelilingi oleh lapisan air sehingga partikel tersebut tidak saling
bersatu dan mengendap. Penambahan asam pekat dapat menghilangkan muatan listrik
daripartikel kasein karena asam akan mengikat kalsium dan kalsium kaseinat, sehingga kasein
menjadi terlepas dan terbentuk endapan