Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK KIMIA FISIKA

Nama- nama anggota :


1. Roni Putra Mardha
2. Adela Ayu Lestari
3. Dody Herdian Saputra Riyadi
4. Nailu Saada Turrohmah
5. Ahmad Zaidur Rosyidin
1. Jelaskan pengertian sistem koloid.
Jawab :
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran

(5213413001)
(5213413025)
(5213413035)
(5213413073)
(5213413043)
yang keadaannya terletak antara larutan dan

suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari
sifat larutan atau suspensi. Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik
padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid.
2. Sebutkan jenis jenis koloid ?
Jawab :
Berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersinya, koloid dikelompokkan menjadi 8 jenis
koloid, seperti yang tercantum dalam tabel berikut.

Fase

Medium

Terdispersi

Pendispersi

1.

Padat

Padat

Sol padat

2.

Padat

Cair

Sol

3.

Padat

Gas

Aerosol Padat

4.

Cair

Gas

Aerosol Cair

5.

Cair

Cair

Emulsi

6.

Cair

Padat

Emulsi Padat

7.

Gas

Cair

Buih/busa

8.

Gas

Padat

Buih padat

No

Nama Kolid

Contoh
Gelas

berwarna,

intan

hitam, paduan logam


Sol emas, sol belerang,
tinta, cat, tanah liat
Asap (smoke), debu
Kabut
(fog),
awan,
embun
Susu, santan,

minyak

ikan, mayonnaise
Jelly, mutiara,

keju,

mentega, nasi
Buih sabun, krim kocok,
pasta
Karet busa, batu apung,
styrofoam, kerupuk

3. Bagaimana sifat-sifat koloid ?


Jawab :
Sifat-Sifat Koloid
a.

Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.

b.

Adsorbsi
Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion
atau senyawa yang lain.

c.

Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid.

d.

Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan
terjadinya

koagulasi,

berarti

zat

terdispersi

tidak

lagi

membentuk

koloid.

Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau
e.

secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
Koloid Pelindung
Merupakan koloid yang dapat berfungsi sebagai pelindung bagi koloid lain
Koloid liofil bersifat lebih stabil daripada koloid liofob, sehingga koloid liofil
berfungsi sebagai koloid pelindung. Contoh gelatin pada es krim untuk mencegah
pembentukan kristal besar es atau gula.

f. Dialisis
Merupakan cara pemisahan partikel-partikel koloid dari ion-ion atau molekul sederhana
menggunakan selaput semipermeabel contoh : kertas selofan, usus kambing. Mesin
dialisis dapat digunakan untuk alat cuci darah
g. Adsorsi Koloid
Adsorbsi Koloid adalah penyerapan zat atau ion pada permukaan koloid.
1. Sifat adsorbs digunakan dalam proses: Pemutihan gula tebu.
2. Norit.
3. Penjernihan air.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan koloid liofil dan liofob !


Jawab :
Koloid liofil (suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar
antara fase terdispersi dan medium pendispersi. Contoh, disperse kanji, sabun, deterjen.
Koloid liofob (tidak suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik yang
lemah atau bahkan tidak ada sama sekali antar fase terdispersi dan medium pendispersinya.
Contoh: dispersi emas, belerang dalam air.

5. Bagaimana pembuatan sistem koloid ? Berikan contohnya !


Jawab :
Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut :
A. Kondensasi
Kondensasi adalah cara pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi partikel
koloid. Proses kondensasi ini didasarkan atas reaksi kimia; yaitu melalui reaksi redoks,
reaksi hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut.
a. Reaksi Redoks
Contoh
Pembuatan sol belerang dari reaksi redoks antara gas H 2 S dengan larutan SO 2.
Persamaan reaksinya: 2 H2S (g) + SO2 (aq) 2 H2O (l) + 3 S (s)
sol belerang
b. Pembuatan sol emas dari larutan AuCl 3 dengan larutan encer formalin (HCHO).
Persamaan reaksinya:
2 AuCl3(aq) + 3 HCHO (aq) + 3H2O (l) 2 Au (s) + 6HCl (aq) + 3 HCOOH
(aq)
sol emas
c. Reaksi Hidrolisis
Contoh, pembuatan sol Fe(OH) 3 dengan penguraian garam FeCl3 Persamaan
reaksinya adalah: mengunakan air mendidih.
FeCl3 (aq) + 3 H2O (l) Fe(OH)3 (s) + 3 HCl ( aq)
sol Fe(OH)3
d. Reaksi Dekomposisi Rangkap
Contoh

a) Pembuatan sol As2S3, dibuat dengan mengalirkan gas H 2S dan asam arsenit
(H3AsO2 ) yang encer. Persamaan reaksinya: 2 H3AsO 3 (aq) + 3 H2S (g)
As2S3 (s) + 6H2O(l)
sol As2S3
b) Pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO3 dengan larutan NaCl encer.
Persamaan reaksinya: AgNO3 (aq) + NaC1 (aq) AgCl (s) + NaNO3 (aq)
Sol AgCl
e. Reaksi Pergantian Pelarut
Contoh, pembuatan sol belerang dari larutan belerang dalam alkohol ditambah
dengan air. Persamaan reaksinya:
S (aq) + alkohol + air S (s) Larutan S sol belerang

B. Dispersi
Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar (suspensi).
Pembuatan koloid dengan dispersi meliputi: cara mekanik, peptisasi, busur
Bredig, dan ultrasonik.
1) Proses Mekanik
Proses mekanik adalah proses pembuatan koloid melalui penggerusan atau
penggilingan (untuk zat padat) serta dengan pengadukan atau pengocokan (untuk
zat cair). Setelah diperoleh partikel yang ukurannya sesuai dengan ukuran koloid,
kemudian didispersikan ke dalam medium (pendispersinya). Contoh, pembuatan
sol belerang.
2) Peptisasi
Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan menggunakan zat kimia (zat
elektrolit) untuk memecah partikel besar (kasar) menjadi partikel koloid. Contoh,
proses pencernaan makanan dengan enzim dan pembuatan sol belerang dari
endapan nikel sulfida, dengan mengalirkan gas asam sulfida.
3) Busur Bredig
Busur Bredig ialah alat pemecah zat padatan (logam) menjadi partikel koloid
dengan menggunakan arus listrik tegangan tinggi. Caranya adalah dengan
membuat logam, yang hendak dibuat solnya, menjadi dua kawat yang berfungsi
sebagai elektrode yang dicelupkan ke dalam air; kemudian diberi loncatan listrik
di antara kedua ujung kawat. Logam sebagian akan meluruh ke dalam air
sehingga terbentuk sol logam. Contoh, pembuatan sol logam.
4) Suara Ultrasonik

Cara ini hampir sama dengan cara busur Bredig, yaitu sama-sama untuk
pembuatan sol logam. Ka1au busur Bredig menggunakan arus listrik tegangan
tinggi, maka cara ultrasonik menggunakan energi bunyi dengan frekuensi sangat
tinggi, yaitu di atas 20.000 Hz.

6. Bagaimana cara memecah (break) koloid ?


Jawab :
Cara untuk memecah koloid adalah dengan cara dispersi. Cara dispersi dapat dilakukan secara
mekanik, peptisasi, atu dengan loncatan bunga listrik(busur bredig).
1) Cara mekanik
Dengan cara ini, butir-butir kasar digerus dengan lumpang, sampai diperoleh tingkat
kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium pendispersi. Contoh pembuatan sol
belerang dengan menggerus serbuk belerang bersama zat inert seperti gula pasir, kemudian
mencampur dengan air.
2) Cara peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan
dengan bantuan zat pemecah (pemeptisasi).
3) Cara busur bredig
Cara busur bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan
koloid digunakan sebagai elktrode yang dicelupkan kedalam medium dispersi, kemudian
diberi loncatan listrik dikedua ujungnya. Mula-mula atom logam akan terlempar kedalam
air,lalu atom tersebut mengalami kondensasi sehingga membentuk partikel koloid. Jadi cara
busur bredig ini merupakan gabungan cara disperse dan kondensasi.
Case study :
1. Mengapa minyak tidak dapat bercampur dengan air ?
Jawab :
Air merupakan suatu senyawa kimia yang bersifat polar. Minyak merupakan senyawa kimia
yang bersifat nonpolar. Senyawa polar dan nonpolar apabila disatukan tidak dapat bercampur
karena memiliki sifat-sifat khas yang berbeda. Disebabkan oleh perbedaan sifat itulah air dan
minyak tidak dapat bercampur.
2. Mengapa susu menggumpal saat ditambahkan orange juice ?
Jawab :

Salah satu sifat khas susu adalah pengumpalan yang biasanya di sebabkan oleh kegiatan enzim
atau penambahan asam.
Kasein merupakan protein utama yang terdapat dalam susu dan dikenal sebagai fosfoprotein
karena mengandung fosfor. Kasein dalam susu selalu terdapat bersama kalsium dan membentuk
kalsium kaseinat, sehingga kasein tidak menggumpal dan mengendap. Partikel kasein
mempunyai muatan listrik dan dikelilingi oleh lapisan air sehingga partikel tersebut tidak saling
bersatu dan mengendap. Penambahan asam pekat dapat menghilangkan muatan listrik
daripartikel kasein karena asam akan mengikat kalsium dan kalsium kaseinat, sehingga kasein
menjadi terlepas dan terbentuk endapan

3. Bagaimana menghilangkan partikel koloid dari limbah ?


Jawab:
tahap yang dapat dilakukan yaitu Adsorpsi, Koagulasi, Netralisasi dan Desinfeksi:
a. Langkah pertama adalah adsorpsi dimana adsorpsi sering dimanfaatkan untuk
menghilangkan bau, rasa dan warna. Adapun bahan yang biasa digunakan untuk adsorpsi
adalah karbon aktif, zeolit, lumpur aktif dan silika gel.
b. Langkah selanjutnya adalah koagulasi, langkah ini dilakukan bertujuan untuk
menghilangkan partikel koloid yang sulit dipisahkan dengan penyaringan biasa. koagulasi
yaitu proses penggumpalan partikel-partikel koloid dan pengendapannya. Koagulasi ini
dapat dilakukan dengan menambahkan suatu zat yang disebut koagulan, ada bermacammacam koagulan diantaranya tawas, FeCl3, PAC, FeSO4 dan lain-lain.
c. Langkah selanjutnya adalah netralisasi, langkah ini perlu dilakukan karena penggunaan
tawas sebagai koagulan akan menyebabkan limbah menjadi asam dan jika dibiarkan akan
merusak lingkungan. Oleh sebab itu, perlu ditambahkan zat lain yang dapat menetralkan
pH dari limbah.
d. Langkah terakhir adalah desinfeksi. Langkah ini diambil untuk membunuh bakteri yang
terdapat dalam limbah, bahan yang digunakan disebut desinfektan adalah senyawa klorin
seperti asam hipoklorit, ion hipoklorit dan lain-lain. Cara lain juga dapat digunakan seperti
dengan ozon, dan dengan pemanasan.

Anda mungkin juga menyukai