Anda di halaman 1dari 49

Dipresentasikan Oleh:

Diana Hamidasari Intan Nur Aini Khaerunnisa Destiyani

(3315111304) (3315111302) (3315110219)

PENDIDIKAN KIMIA REGULER 2011

Standar Kompetensi: 5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar : 5.1 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari- hari. 5.2 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya.

Indikator : Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid. homogen/heterogen, dan penyaringan. Mengelompokkan jenis koloid. Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (effek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi, koagulasi). Menjelaskan koloid liofob dan liofil. Mendeskripsikan peranan koloid dalam kehidupan Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan

Sistem Koloid
Komponen Penyusun Koloid

Jenis-jenis Koloid
Pengertian Sistem Koloid Sifat-Sifat Koloid Koloid liofob dan liofil Proses pembuatan koloid melalui percobaan Peranan koloid dalam kehidupan

Komponen Penyusun Koloid

Fase terdispersi

Fase pendispersi

CAMPURAN
Digolongkan berdasarkan besarnya partikel

Larutan

Koloid

Suspensi

SISTEM KOLOID

Contoh

Air + garam

Susu

Pasir + air
SISTEM KOLOID

Ketika air dan garam dicampurkan, maka garam akan larut dan membentuk larutan garam. Di dalam larutan garam, zat terlarut (garam) tersebar dalam bentuk partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi dari mediumnya (homogen). Tidak dapat disaring.

SISTEM KOLOID

Ketika pasir dan air dicampurkan maka pasir tidak larut. Pasir dan air akan memisah dan campuran ini disebut suspensi. Suspensi bersifat heterogen. Dapat dipisahkan dengan penyaringan.
SISTEM KOLOID

Ketika susu instant dicampur dengan air, ternyata susu akan larut, tetapi larutannya keruh. Jika didiamkan, campuran ini tidak memisah. Tidak dapat disaring. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen, tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra bersifat heterogen. Campuran ini disebut koloid.
SISTEM KOLOID

Pengertian Sistem Koloid


Sistem Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar).

PENDIDIKAN KIMIA REGULER 2011

Tabel Perbandingan Sifat Larutan, Koloid, dan Suspensi


Larutan (Dispersi Molekuler) 1) Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra 2) Semua partikel berdimensi (panjang,lebar, atau tebal) kurang dari 1 nm 3) Satu fase 4) Stabil 5) Tidak dapat disaring Koloid (Dispersi Koloid) 1) Secara makroskopis bersifat homogen, tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra 2) Partikel berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm 3) Dua fase 4) Pada umumnya stabil 5) Tidak dapat disaring, kecuali dengan penyaringan Suspensi (Dispersi Kasar) 1) Heterogen 2) Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm 3) Dua fase 4) Tidak stabil 5) Dapat disaring.

Contoh: Campuran pasir dan air

Santan Air + gula

Kopi

Tepung terigu + air Sirup

Mentega

Santan termasuk Koloid

BACK

Campuran air dan gula termasuk larutan

BACK

Campuran air dan kopi termasuk suspensi

BACK

Campuran tepung terigu dan air termasuk suspensi

BACK

Sirup termasuk larutan

BACK

Mentega termasuk Koloid

BACK

Aerosol Sol

Gel

JENIS-JENIS KOLOID

Buih

Emulsi

Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas.

Aerosol padat:

Aerosol cair:

asap

kabut

Produk dalam bentuk aerosol

Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair atau padat.

Air sungai yang mengandung lumpur

Intan hitam

Cat

Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain atau zat padat.

1. Emulsi minyak dalam air (M/A)

2. Emulsi air dalam minyak (A/M)

Santan

Mayonaise

Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair atau padat.

Contoh Buih

Contoh Buih Padat

Buih sabun

Stirofoam

Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair).

Agar-agar Lem Kanji Selai

Fase No Fase Terdisper Nama . Pendispersi si 1 Padat Gas Aerosol padat 2 Padat Cair Sol 3 4 Padat Cair Padat Gas

Contoh

Asap, debu di udara Sol emas, sol belerang,tinta, cat Sol padat Gelas berwarna, intan hitam Aerosol Kabut dan awan cair

Cair

Cair

Emulsi

Susu, santan, minyak ikan

Sifat-Sifat Koloid
Cara yang sangat sederhana adalah dengan menjatuhkan seberkas cahaya pada obyek. Larutan sejati meneruskan cahaya, sedangkan koloid menghamburkannya.

Bagaimanakah cara mengenali sistem koloid ?

Cahaya Layar Larutan

Larutan sejati meneruskan cahaya, berkas cahaya tidak kelihatan

Cahaya Larutan Layar

Sistem koloid menghamburkan cahaya, berkas cahaya kelihatan

Adakah efek tyndall dalam kehidupan sehari-hari ?

Tentu. Seperti, sorot lampu pada malam yang berkabut, sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap/berdebu, dan berkas sinar matahari melalui celah daun pohonpohon pada pagi hari yang berkabut.

Gerak Brown molekul-molekul dalam zat cair senantiasa bergerak. Gerak Brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.

ELEKTROFORESIS pergerakan partikel koloid dalam medan listrik. Elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan Contoh penggunaan metode ini koloid.

adalah : untuk identifikasi DNA penyaring debu pada cerobong asap pabrik ( = disebut pesawat Cottrel ).

ADSORPSI kemampuan menyerap ion atau muatan listrik pada permukaannya Peristiwa ini terjadi karena adanya gaya tarik molekul, atom atau ion pada permukaan adsorben ( koloid

Contoh : Sol Fe(OH)3 ( netral ) dalam air akan mengadsorpsi ion positif ( kation ), sehingga menjadi bermuatan positif. Sol As2S3 ( netral ) akan mengadsorpsi ion negatif ( anion ), sehingga menjadi bermuatan negatif.

Sifat adsorpsi dari koloid ini digunakan dalam berbagai proses, antara lain :
1. Pemutihan Gula Tebu

Gula dilarutkan dialirkan melalui tanah diatomae dan arang tulangZat-zat warna dalam gula akan diadsorpsi gula yang putih bersih.
2. Norit

Tablet yang terbuat dari karbon aktif Norit. Di dalam usus norit membentuk sistem koloid yang dapat mengadsorpsi gas atau racun.
3. Penjernihan air

Menggunakan tawas atau alumunium sulfat. Di dalam air, alumunium sulfat terhidrolisis membentuk koloid Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau pencemar dalam air

KOAGULASI Penggumpalan partikel koloid. Peristiwa ini terjadi karena koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif, sedangkan koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif.
+ + + + + + + + + + + +

33- +
+ + + + + + 3+ + + + +

3-

3-

+ Sol Fe(OH) 3 dikelilingi ion Cl-

Sol Fe(OH)3 dikelilingi ion PO43-

Contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari dan industri : Pembentukan delta di muara sungai Karet dalam lateks dengan menambahkan asam format Lumpur koloidal dalam air sungai dapat digumpalkan dengan menambahkan tawas Asap dan debu dari pabrik dapat

Gas-gas bebas asap

+ Cottrel Gas-gas buangan yang berasap

Zat padat yang diendapkan

DIALISIS Proses menghilangkan ion-ion pengganggu yang dapat mengganggu kestabilan koloid.

- + - + + + + + -

Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Suatu koloid disebut liofob jika gaya tarik menarik antara zat terdispersi dengan mediumnya tidak ada atau sangat lemah. Contoh : Koloid hidrofil : protein, sabun, detergen, agar-agar, kanji,

dan gelatin. Koloid hidrofob : susu, mayonaise, sol belerang, sol Fe(OH)3, sol-sol sulfida, dan sol-sol logam.

Perbandingan Sifat Sol Hidrofil dengan Sol Hidrofob


Sol Hidrofil Mengadsorbsi mediumnya Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar Sol Hidrofob Tidak mengadsorbsi mediumnya Hanya stabil pada konsentrasi kecil

Tidak mudah digumpalkan Mudah menggumpal pada dengan penambahan elektrolit penambahan elktrolit Bersifat reversible Viskositas lebih besar daripada mediumnya Efek tyndall lemah Tidak reversible Viskositas hampir sama dengan mediumnya Efek tyndalll lebih jelas

Pembuatan Sistem Koloid

Sistem koloid dapat dibuat dengan : Pengelompokkan partikel larutan sejati Menghaluskan bahan dalam bentuk kasardidispersikan ke dalam medium pendispersi.

Cara Kondensasi Partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan melalui : a. Reaksi Redoks Reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi Contoh : Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2. b. Hidrolisis 2H2S(g) + SO2(aq) 2H2O(l) + Reaksi suatu zat dengan air. 3S(koloid) Contoh : Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air mendidih ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk sol Fe(OH)3. FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)

c. Dekomposisi Rangkap Contoh : Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan larutan H2S. 2H3AsO3(aq) + 3H2S(aq) As2S3(koloid) + 6H2O(l) d. Pergantian Pelarut Contoh : Apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol akan terbentuk suatu koloid berupa gel.

Cara Dispersi Partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan dengan :
a. Cara Mekanik Butir-butir kasar digerus dengan penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentudiaduk dengan medium dispersi. Contoh : Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu inert (seperti gula pasir), kemudian dicampur dengan air. c. Cara Busur Bredig b. Cara Digunakan untuk membuat sol-sol Peptisasi logam. Logam yang akan dijadikan + Pembuatan koloid digunakan sebagai elektrode koloid dari yang dicelupkan dalam medium butir-butir dispersi, kemudian diberi loncatan kasar atau listrik di antara kedua ujungnya. dari suatu endapan dengan bantuan suatu
Es

Koloid Asosiasi Berbagai jenis zat, seperti sabun dan detergen membentuk koloid. Daya pengemulsi dari sabun dan detergen disebabkan gugus nonpolar dari sabun akan menarik partikel kotoran (lemak) dari bahan cucian kemudian mendispersikannya ke dalam air.

kain

kotoran

(a) Kotoran atau bercak lemak pada bahan cucian

(c) Kotoran mulai terangkat

(b) Molekul sabun menarik kotoran dengan gugus nonpolarnya

(d) Kotoran didispersikan dalam air

1. Pengolahan air bersih Bahan-bahan yang digunakan untuk pengolahan air adalah tawas (alumunium sulfat), pasir, klorin atau kaporit, kapur tohor, dan karbon aktif. Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal sehingga lebih mudah disaring

2. Detergen

Sebagai bahan pencuci, sabun dan detergen bukan saja berfungsi sebagai pengemulsi tetapi juga sebagai penurun tegangan permukaan air.

3. Pemurnian gula

Gula tebu yang masih berwarna dilarutkan dengan air panas,dialirkan melewati tanah diatom atau karbonZat warna pada gula tebu akan teradsorpsi gula yang bersih dan putih.

Tanah liat dan pasir yang terbawa oleh aliran sungai . air laut mengandung ion-ion Na+, Mg2+, dan Ca2+ air sungai dan air laut bertemu di muara partikel-partikel air laut yang 4. bermuatan positif akan menetralkan sistem koloid pada air Pembentuk sungai terjadi koagulasi yang ditandai dengan an delta terbentuknya delta. Jika terdapat suatu luka kecil, untuk membantu penggumpalan darah digunakan styptic pencil atau tawas 3+ dan Fe3+ Ion-ion ini akan yang mengandung ion Al 5. menetralkan muatan-muatan partikel koloid protein Penggumpal membantu penggumpalan darah. an darah

Anda mungkin juga menyukai