Anda di halaman 1dari 15

* KELOMPOK 4

Nama Anggota:
 Maharani.V Shamaradewi
 Bintang.D Anugrah
 Christian.D Kalo
 Erdhin.E.J Lisapaly
 Jennifer.L.E Siahainenia
 Lidia Tegai
 Muhammad Iqbal
Sistem koloid berada di antara larutan sejati
dan suspensi. Jadi, susu merupakan koloid yang
berada di antara larutan gula (larutan sejati) dan
campuran air dengan pasir (suspensi). Oleh
karena itu,sistem koloid dapat dibuat dari
larutan sejati dan suspensi. Koloid yang berasal
dari larutan sejati dibuat dengan cara
kondensasi. Sementara itu,koloid yang berasal
dari suspensi dibuat melalui cara dispersi.

*
*
Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dibedakan
menjadi dua yaitu cara kimia dan fisika. Kedua cara ini
banyak diterapkan untuk pembutan koloid sol, khususnya
sol emas dan sol belerang.
a) Cara kimia
pembuatan koloid dari larutan sejati dengan cara
reaksi kimia dapat dilaaakukan dengan empat macam
yaitu melalui reaksi pengendapan,hidrolisis,pemindahan,
dan reaksi redoks.
1. Reaksi pengendapan
dilakukan dengan cara mencampurkan dua macam larutan
elektrolit hingga menghasilkan endapan yang berukuran koloid,
contoh pembuatan sol Agcl yang mencampurkan larutaan AgNO3
encer dengan larutan HCl encer atau NaCl encer.
AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(s) + HNO3(aq)
AgNO3(aq) + NaCl(aq) AgCl(s) +NaNO3(aq)
2. Reaksi Hidrolisis
koloid dapat dibuat melalui reaksi hidrolisis yaitu dengan mereaksikan
garam tertentu dengan air. Misalnya sol Fe(OH)3 yang dibuat dengan cara
menambahkan larutan FeCl3 ke dalam air mendidih. Larutan FeCl3 akan
terionisasi menghasilkan ion Fe3+. Ion ini akan mengalami reaksi hdrolisis
menjadi Fe(OH)3. reaksi yang terjadi
FeCl3(aq) + 3H2O(L) Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq).

3. Reaksi pemindahan/substitusi
contoh koloid yang dibuat dengan cara pemindahan yaitu sol As2S3 yang
dibuat dengan cara mengalirkan gas asam sulfida ke dalam larutan arsen(III)
oksida.
Reaksinya:
As2O3(aq) + 3H2S(g) As2S3(s) + 3H2O(L)
Koloid lain yang dibuat melalui reaksi pemindahan yaitu sol belerang. Yang
dibuat degan menambahkan larutan HCl kedalam larutan Na2S2O3. campuran
ini menghasilkan partikel belerang yang berukuran partikel koloid reaksi
pembuatan koloid belerang.
Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) 2NaCl(aq) + H2SO3(aq) + S(s)
4. Reaksi redoks
pembuatan koloid dengan reaksi redoks selalu disertai dengan
perubahan bilangan oksida,misal pada pembuatan sol emas dan sol
belerang.
a) Sol emas(Au)
sol emas dibuat dengan mereduksi larutan garamnya menggunakan
reduktor nonelektrolit seperti formaldehid.
Reaksinya:
2AuCl3(aq) + 3HCHO(aq) + 3H2O(L) 2Au(s) + 6HCl(aq) +
3HCOOH(aq)
b) Sol belerang
sol belerang dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam lkarutan
SO2 atau ke dalam larutan H2O2. Reaksi yang terjadi:
2H2S(g) + SO2(aq) 3S(s) + 2H2O(l)
H2S(g) + H2O2(aq) S(s) + 2H2O(l)

b) Cara fisika
cara fisika digunakan untuk membuat koloid dengan cara
mengkondensasikan partikel koloid. Proses ini dilakukan melalui
cara-cara berikut.
1) Pengembunan Uap
Cara pengembunan uap diterapkan pada pembuatan sol raksa
(Hg). Sol raksa dibuat demgam menguapkan raksa. Uap raksa
selanjutnya dialirkan melalui air dingin sehingga mengembun dan
diperoleh partikel raksa berukuran koloid.
2) Pendinginan
suatu koloid dapat dibuat melalui proses pendinginan,tujuannya
untuk mengumpulkan suatu larutan sehingga menjadi koloid karena
kelarutan suatu zat sebanding dengan suhu.
3) Penggantian pelarut
penggantian pelarut digunakan untuk mempermudah
pembuatan koloid yang tidak dapat larut dalam suatu pelarut
tertentu, misalnya pada pembuatan sol belerang. Belerang sukar larut
dalam medium air. Oleh karena itu, air diganti dengan alkohol. Sol
belerang dalam air dibuat dengan cara melarutkan belerang ke dalam
alkohol hingga diperoleh larutan jenuh.
*
a) Cara busur bredig
cara ini dilakukan untuk pembuatan partikel-partikel
fase terdispersi menggunakan loncatan bunga api
listrik.cara ini banyak digunakan untuk membuat sol
logam.logam yang akan didispersikan dipasang sebagai
elektrode-elektrode yang dihubungkan dengan sumber
arus listrik bertegangan tinggi.loncatan bunga api listrik
yang muncul diantara kedua elektrode akan menguap
sebagian logam.uap logam yang terbentuk di dalam
medium dispersi akan menyublin dan membentuk partikel
halus.
b) Cara mekanik
pembuatan koloid dengan cara mekanik dilakukan
dengan cara penggerusan zat padat hingga halus,
kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi.
Namun,pada proses ini fase terdispersinya kadang-kadang
mengalami penggumpalan kembali sehingga perlu
ditambahkan stabilizer atau zat pemantap, contoh pada
pembuatan mentega,tinta,dan cat.

c) Cara peptisasi
yaitu cara pembuatan koloid dengan jalan memecah
partikel zat yang mengendap dalam medium pendispersi
air menjadi berukuran partikel koloid. Proses ini diikuti
dengan penambahan suatu elektrolit atau dengan
menghilangkan ion-ion elektrolit penyebab pengendapan.
Cara peptisasi ini digunakaan pada pembuatan sol perak iodida (AgI).
Sol perak iodida dibuat dengan cara mencampur larutan AgNO3
dengan Kl berlebih. Campuran kedua larutan ini menghasilkan
endapan Agl yang kemudian dicuci agar mengalami peptisasi yaitu
terbentuknya partikel koloi AgI. Contoh:
1) Pembuatan sol agar-agar(koloid agr-agar) dari tepung agar-agar
yang ditambahkan air.
2) Pembuatan sol Al(OH)3 dengan menambahkan H2O ke dalam
larutan AlCl3
3) Pembuatan sol belerang dari endapan NiS dengan penambahan
gas H2S

d) Cara homogenisasi
yaitu cara yang digunakan untuk membuat suatu zat menjadi
homoogen dan berukuran partikel koloid. Misal untuk membuat koloid
tipe emulsi,seperti susu.pada pembuatan susu,ukuran partikel lemak
pada susu diperkecil hingga berukuran partikel koloid. Caranya
dengan melewatkan zat tersebut melalui lubang berpori yang
mempunyai tekanan tinggi.
*

1. Bidang Industri
a. Karet
Getah karet merupakan koloid tipe sol yaitu dispersi koloid
fase padat dalam cairan. Partikel karet alam terdispersi sebagai
partikel koloid dalam sol getah karet. Karet alam dengan rumus
kimia (C5H8)x merupakan zat padat dengan molekul raksasa.
Karet alam dianggap sebagai polimer dari C5H (isoprena) yang
saling berikatan membentuk rantai atom C yang sangat panjang
melalui reaksi adisi.
Karet diperoleh dengan cara mengkoagulasikan getah karet
dengan asam formiat (HCOOH) atau asam asetat (CH3COOH).
Dengan demikian karet akan menggumpal dan terpisah dari
medium pendispersinya.
Namun,jika getah karet dimasukkan untuk membuat balon atau
karet busa maka getah karet dibiarkan dalam wujud cair dan
tidak digumpalkan. Getah karet cair ini dikenal dengan
lateks.agar sol lateks tetap dalam keadaan stabil,getah karet
dicampurkan dengan amonia (NH4OH).

b. Cat
dalam pembuatan cat,partikel-partikel padat didispersikan
dalam suatu pelarut berwujud cair. Partikel-partikel ini berupa
zat warna,oksida logam,bahan penstabil,bahan pengawet,zat
pencemerlang, dan zal pereduksi yang dihaluskan hingga
berukuran partikel koloid. Bahan pewarna dalam cat dapat
pudar oleh cuaca panas.oleh karena itu, ke dalam cat perlu
ditambah zat pelindung.zat pelindung berfungsi untuk
melindungi bahan pewarna atau bahan padat lain yang akan
menempel pada bahan yang dicat. Oleh karenanya, sewaktu
cairan pelarut menguap,sifat-sifat bahan pewarna dan bahan-
bahan lain yang didispersikan tidk berubah oleh pengaruh
cahaya matahari ataupun zat-zat kimia lain yang bersentuhan
dengan bahan cat tersebut.
c. Pemutihan Gula
gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Gula
dilarutkan ke dalam air dan dialirkan melalui sistem koloid
tanah diatome atau karbon. Partikel koloid tersebut akan
mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula menjadi
berwarna putih.
d. Pengambilan Endapan Pengotor
gas atau udara yang dilepaskan dari suatu proses industri
mengandung zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid
yang bermuatan. Pengotor ini dapat dipisahkan dengan cara
menarik partikel-partikel koloid menggunakan alat pengendap
elektrostatik (pengendap cottrell).
e. Pewarnaan Kain
kain menjadi berwarna karena terlebih dahulu diwarnai
dengan zat pwarna dengan cara pencelupan.kualitas kain yang
dicelup bergantung pada daya serap kain terhadap zat
pewarna.
Untuk itu, kain yang akan dicelup terlebih dahulu
diwarnai dengan garam Al2(SO4)3 ketika dicelupkan ke
dalam larutan zat pewarna, akan dihasilkan koloid
Al(OH)3 sehimgga kain akan lebih mudah menyerap
warna.
f. Penjernihan Air
air dari PDAM mengandung partikel-partikel koloid
yang bermuatan negatif. Partikel koloid tersebut dapat
dipisahkan dengan penambahan tawas. Ion Al3+ dari tawas
akan terhidrolisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang
bermuatan positif melalui reaksi
Al3+ + 3H2O Al(OH)3 + 3H+
Senyawa Al(OH)3 akan menetralkan muatan negatif dari
partikel koloid dalam air keran dan menggumpalkannya.
2. Bidang Makanan
susu dan santan merupakan sistem koloid di bidang
makanan. Susu dan santan termasuk emulsi lemak dan air.
Emulsi cair biasanya distabilkan oleh emulgator, contoh kasein
dalam susu. Kasein terdiri atas berbagai macam protein yang
mengandung fosfor. Kasein berfungsi menstabilkan dispersi
lemak dalam air. Lemak tidak dapat dispersi saat susu menjadi
basi. Hal ini disebabkan adanya bakteri yang merusk protein
(kasein) dalam susu. Akibatnya, lemak menggumpal dan
terpisah dari medium pendispersinya yaitu air.

3. Bidang Farmasi
di bidang farmasi, prinsip koloid diterapkan saat
mengobati sakit perut akibat bakteri patogen dengan norit.
Sakit perut dapat terjadi jika terdapat gas yang terjebak dalam
pencernaan. Koloid yang terbentuk akan mengadsorpsi gas atau
zat racun sehingga konsentrasinya berkurang.
4. Bidang kosmetik
bahan –bahan kosmetik hampir 90% dibuat dalam bentuk koloid.
Bahan berbentuk koloid mempunyai beberapa kelebihan seperti
berikut
a. Mudah dibersihkan
b. Tidak merusak kulit dan rambut
c. Mengandung dua jenis bahan yang
tidak saling melarutkan
a. Mudah menyerap yang berfungsi sebagai
pewangi,pelembut dan pewarna
Beberapa tipe koloid yang digunakan dalam kosmetik.
a. Sol padat seperti, lipstik dan pensil alis
b. Sol cair seperti, cat kuku,masker, dan maskara
c. Emulsi seperti, pembersih muka
d. Aerosol cair seperti, hair spray,parfum semprot.dan penyegar
mulut
e. Gel seperti, minyak rambut dan deodoran

Anda mungkin juga menyukai