Anda di halaman 1dari 54

PENGERTIAN KOLOID DAN CONTOH

Koloid adalah campuran zat heterogen antara dua zat atau


lebih dimana partikel-partikel zat koloid tersebar merata
dalam zat lain.
Koloid merupakan salah satu jenis sistem dispersi yang
terlihat homogen tapi sebenarnya bersifat heterogen dan
stabil.
Contohnya:
Susu bubuk dan air,bila dicampur akan larut. Jika
didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak
dapat dipisahkan dengan penyaringan (hasil penyaringan
tetap keruh). Secara makroskopis campuran ini tampak
homogen. Tapi, jika diamati dengan mikroskop ultra,
ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel lemak
susu yang tersebar di dalam air. Campuran seperti inilah
yang disebut koloid.
PEMBUATAN KOLOID
Pada prinsipnya pembuatan koloid adalah mengubah
partikel-partikel berukuran ion, atom, atau molekul menjadi
partikel-partikel koloid. Atau mengubah partikel besar
menjadi koloid
Sistem koloid dapat dibuat secara langsung dengan
mendispersikan suatu zat ke dalam medium pendispersi.
Selain itu, dapat dilakukan dengan mengubah suspensi
menjadi koloid atau dengan mengubah larutan menjadi
koloid. Jika ditinjau dari pengubahan ukuran partikel zat
terdispersi.
Cara pembuatan koloid dapat dibedakan menjadi dua cara,
yaitu pembuatan koloid secara dispersi dan pembuatan
koloid secara kondensasi.
I. CARA KONDENSASI
Pembuatan koloid secara kondensasi yaitu
partikel-partikel larutan diubah menjadi partikel
besar yang berukuran koloid. Cara kondensasi
dapat dilakukan menurut cara penurunan
kelarutan atau cara kimia.
Penurunan kelarutan suatu zat dapat dilakukan
dengan mengganti pelarut. Cara lain untuk
menurunkan kelarutan adalah dengan
pendinginan, karena kelarutan zat sejalan dengan
kenaikan suhu. Semakin rendah suhunya semakin
sukar larut, dan sebaliknya.
Cara kondensasi dilakukan dengan
mengubah suatu larutan menjadi koloid. Proses
ii umumnya melibatkan reaksi-reaksi kimiayang
menghasilkan zat yang menjadi partikel-partikel
terdispersi.
Reaksi ini dibagi menjadi 4, yakni:
a. Reaksi redoks
b. Hidrolisis
c. Dekomposisi rangkap
d. Penggatian pelarut
CARA REAKSI REDOKS

Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan


bilangan oksidasi.

Contoh:
Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hydrogen
sulfide (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan
mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.
2H2S(g) + SO2(aq) 2H2O(l) + 3S(koloid)
Contoh:
Pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan
2HAuCl4 dengan larutan K2CO3dan HCOH (formaldehida).
2HAuCl4(aq) + 6K2CO3 + 3HCOH(aq) 2Au(koloid) + 5CO2(g) +
8KCl(aq) + 3HCOOK(aq) + KHCO3(aq) + 2H2O(l)
CARA HIDROLISIS
adalah reaksi suatu zat dengan air.

REAKSI HIDROLISIS adalah reaksi yang pada umumnya digunakan untuk


membuat koloid-koloid basa dari suatu garam yang dihidrolisis.
Contoh
Sol Fe(OH)3 dapat dibuat dengan hidrolisis larutan FeCl3 dengan
memanaskan larutan FeCl3 atau reaksi hidrolisis garam Fe dalam air mendidih akan
mengionisasi membentuk ion OH dan H+. Ion-ion OH akan bereaksi dengan besi(III)
klorida membentuk besi(III) hidroksida. Persamaan reaksinya sebagai berikut:

FeCl3 (aq) + 3H2O (l) Fe(OH)3 (s) + 3HCl ( aq)

(Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+)

Ukuran partikel-partikel Fe(OH)3 yang terbentuk lebih besar dari ukuran


larutan sejati, tetapi tidak cukup besar untuk mengendap. Selain itu, koloid Fe(OH)3
yang terbentuk distabilkan dengan mengabsorpsi ion-ion Fe3+ dari larutan.
CARA DEKOMPOSISI RANGKAP

Dekomposisi adalah reaksi penguraian zat membentuk zat


yang lebih sederhana. Dengkomposisi rangkap merupakan
reaksi penguraian dua zat reaktan membetuk zat baru yang
sederhana. Contoh koloid yang dibuat dengan cara
kondensasi melalui cara ini adalah sol As2S3 dan sol AgCl.

Sol As2S3 dibuat dengan mereaksikan larutan asam arsernit


(H3AsO3) dengan larutan H2S.
2H3AsO3 (aq) + 3H2S(aq) As2S3 (koloid) + HNO3(l)

Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan perak


nitrat encer dengan asam klorida encer.
AgNO3 (aq) + HCl(aq) AgCl (koloid) + HNO3 (aq)
CARA PENGGANTIAN PELARUT
Cara ini dilakukan dengan menggnti medium pendispersi sehingga fase
terdispersi yang semula larut menjadi berukuran koloid. Misalnya larutan
jenuh kalsium asetat jika dicampur dengan alcohol akan terbentuk suatu
koloid berupa gel.

Misalnya:
- Untuk membuat sol belerang yang sukar larut dalam air tetapi mudah
larut dalam alkohol seperti etanol dengan medium pendispersi air,
belarang harus terlebih dahulu dilarutkan dalam etanol sampai jenuh.
Baru kemudian larutan belerang dalam etanol tersebut ditambahkan
sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk. Sehingga belerang akan
menggumpal menjadi pertikel koloid dikarenakan penurunan kelarutan
belerang dalam air.
- Sebaliknya, kalsium asetat yang sukar larut dalam etanol, mula-mula
dilarutkan terlebih dahulu dalam air, kemudianbaru dalam larutan
tersebut ditambahkan etanol maka terjadi kondensasi dan terbentuklah
koloid kalsium asetat.
II. CARA DISPERSI
Pembuatan koloid dengan cara dispersi
merupakan pemecahan partikel-partikel kasar
menjadi partikel yang lebih halus/lebih kecil.
Cara dispersi dibagi menjadi :
1. Cara mekanik
2. Cara peptisasi
3. Cara busur Bredig
(elektrodispersi)
4. Cara ultrasonik
5. Cara homogenisasi
CARA MEKANIK

Proses pembuatan koloid melalui penggerusan


atau penggilingan (untuk zat padat) serta dengan
pengadukan atau pengocokan (untuk zat cair).
Setelah diperoleh partikel yang ukurannya sesuai
dengan ukuran koloid, kemudian didispersikan ke
dalam medium (pendispersinya).
Pada fase terdispersinya kadang-kadang
mengalami penggumpalan kembali sehingga
perlu ditambahkan stabilizer atau zat pemantap
Contoh cara mekanik:
Pembuatan sol belerang dilakukan dengan
cara mencampur belerang dengan gula
kemudian digerus sampai halus. Setelah itu,
campuran didispersikan ke dalam air.
Pembuatan mentega, tinta, cat, jus, ice cream
TEKNIK MEKANIK
CARA PEPTASI

Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan menggunakan zat


kimia (zat elektrolit) untuk memecah partikel besar (kasar) menjadi
partikel koloid. Contoh, proses pencernaan makanan dengan enzim
dan pembuatan sol belerang dari endapan nikel sulfida, dengan
mengalirkan gas asam sulfida.

Proses ini diikuti dengan penambahan suatu elektrolit atau dengan


menghilangkan ion-ion elektrolit penyebab pengendapan.

Cara peptisasi ini digunakan pada pembuatan sol perak iodida (Agl).
Sol perak iodida dibuat dengan cara mencampur larutan
AgN03 dengan larutan Kl berlebih. Campuran kedua larutan ini
menghasilkan endapan Agl. Endapan Agl kemudian dicuci agar
mengalami peptisasi, yaitu terbentuknya partikel koloid Agl.
Pencucian mengakibatkan hilangnya kelebihan elektrolit sehingga
Agl dapat terdispersi kembali.
Contoh cara peptasi

1) Agar-agar dipeptisasi oleh air,


2) Nitroselusosa dipeptisasi oleh aseton,
3) Karet dipeptisasi oleh bensin,
4) Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S,
5) Endapan Al(OH)3 dipeptisasi oleh AlCl3.
CARA BUSUR BREDIG
Cara Busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Arus listrik
bertegangan tinggi dialirkan melalui dua buah elektrode logam (bahan
terdispersi). Kemudian, kedua elektrode itu dicelupkan ke dalam air hingga
kedua ujung elektrode itu hampir bersentuhan agar terjadi loncatan bunga
api listrik. Loncatan bunga api listrik mengakibatkan bahan elektrode
teruapkan membentuk atom-atomnya dan larut di dalam medium
pendispersi dan mengalami kondensasi, sehingga membentuk partikel
koloid. Jadi, cara ini merupakan gabungan cara dispersi dan cara
kondensasi. Logam-logam yang dapat terbentuk dengan cara ini adalah
platina, emas, dan perak.
CARA ULTRASONIK

Cara ini hampir sama dengan cara busur


Bredig, yaitu sama-sama untuk pembuatan sol
logam. Kalau busur Bredig menggunakan arus
listrik tegangan tinggi, maka cara ultrasonik
menggunakan energi bunyi dengan frekuensi
sangat tinggi, yaitu di atas 20.000 Hz.
Contoh:pembuatan sol belerang.
CARA HOMOGENISASI

Homogensasi adalah cara yang digunakan untuk


membuat suatu zat menjadi homogen dan
berukuran partikel koloid. Misal untuk membuat
koloid tipe emulsi, seperti susu. Pada pembuatan
susu, ukuran partikel lemak pada susu diperkecil
hingga berukuran partikel koloid. Caranya dengan
melewatkan zat tersebut melaiui lubang berpori
yang mempunyai tekanan tinggi. Apabila partikel
lemak dengan ukuran partikel koloid sudah
terbentuk, zat tersebut kemudian didispersikan
ke dalam medium pendispersinya.
KESIMPULAN

Pembuatan koloid yaitu dengan cara mengubah


partikel-partikel yang lebih kecil menjadi partikel yang lebih
besar yaitu partikel koloid. Ada dua cara dalam pembuatan
koloid, yaitu cara kondensasi dan cara dispersi. Cara
kondensasi yaitu partikel-partikel larutan diubah menjadi
partikel besar yang berukuran koloid. Cara kondensasi dapat
dilakukan dengan cara reaksi redoks, hidrolisis, dekompoisi
rangkap dan penggantian pelarut. Pembuatan koloid dengan
cara dispersi yaitu dengan memecah molekul besar menjadi
molekul-molekul lebih kecil yang sesuai dengan ukuran
partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara
mekanik, peptisasi, busur bredig, dan ultrasonik.
PERBEDAAN TEKNIK KONDENSASI DAN
DISPERSI

Kondensasi Dispersi
Mengubah partikel Mengubah zat dari
suspensi kasar menjadi
larutan yang terdiri partikel koloid
dari molekul-molekul
atau ion-ion menjadi
partikel koloid
melalui reaksi kimia.
SOAL SOAL
Cara dispersi dengan memecah zat padatan logam menjadi
partikel koloid dengan menggunakan energi bunyi dengan
frekuensi sangat tinggi disebut dengan cara

a. Mekanik
b. Busur Breydig
c. Ultrasonik
d. Peptisasi
e. Hidrolisis

Jawaban: C
Pembahasan:
Cara dispersi ialah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar
(suspensi) menjadi partikel koloid. Cara ini melalui :

A. Cara mekanik ini adalah dengan penggerusan atau penggilingan


untuk zat padat, serta dengan pengadukan atau pengocokan
untuk zat cair

B. Cara busur Bredig ialah pemecah zat padatan logam menjadi


partikel koloid dengan menggunakan arus listrik tegangan tinggi

C. Cara ultrasonik ialah pemecah zat padatan logam menjadi


partikel koloid dengan menggunakan energi bunyi dengan
frekuensi sangat tinggi yaitu di atas 20.000 Hz.

D. Cara peptisasi adalah menggunakan zat kimia untuk memecah


partikel besar menjadi partikel koloid
Jelaskan cara pembuatan sol AgI
Jawab:
Sol AgI dibuat dengan mencampurkan larutan
AgNO3 dengan larutan KI berlebih. Campuran
ini menghasilkan endapan AgI. Endapan AgI
kemudian dicuci agar mengalami peptisasi,
yaitu terbentuknya partikel koloid AgI. Cara ini
dikenal dengan cara peptisasi.
Di antara zat berikut yang termasuk aerosol
adalah .

a. Kabut
b. Kaca berwarna
c. Cat
d. Susu
e. Busa sabun

Jawaban: A
Pembahasan:
Aerosol mempunyai fasa terdispersi cair dan
fasa pendispersi gas. Contoh: kabut,
awan, hair spray.
Kaca berwarna sol padat
Cat sol cair
Susu emulsi
Busa sabun buih
Berikut yang merupakan salah satu contoh
pembuatan koloid dengan dekomposisi rangkap
adalah...

a. Pembuatan sol belerang


b. Pembuatan sol Fe(OH)3
c. Pembuatan sol emas
d. Pembuatan sol AgCl
e. Pembuatan sol platina

Jawab: D
Pembahasan:
Pembuatan koloid dengan dekomposisi
rangkap contohnya adalah pembuatan sol
AgCl dan pembuatan sol As2S3
Cara pembuatan koloid dengan mengubah
suspensi kasar menjadi koloid disebut ?
a. Dekomposisi
b. Pelarutan
c. Redoks
d. Dispersi
e. Koagulasi

Jawab: D
Pembahasan:
Dispersi ialah mengubah zat dari suspensi
kasar menjadi partikel koloid
Diberikan bebebrapa cara pembuatan koloid berikut.
1) Reaksi redoks
2) Busur bredig
3) Reaksi hidrolisis
4) Peptitasi
5) Reaksi pemindahan
6) Mekanik

Pembuatan koloid secara dispersi adalah...


a. 1, 2, 3
b. 2, 3, 5
c. 2, 3, 4
d. 2, 4, 6
e. 4, 5, 6

Jawaban: D
Pembahasan:

Pembuatan koloid dengan cara dispersi merupakan


pemecahan partikel-partikel kasar menjadi partikel
yang lebih halus/lebih kecil. Cara pembuatan koloid
dengan cara dispersi sebagai berikut:
Cara mekanik
Cara busur bredig
Cara peptidasi
Cara ultrasonik
Koloid As2S3 adalah koloid hidrofob yang
bermuatan negatif. Dalam larutan yang paling
baik untuk mengkoagulasikan koloid ini adalah
.
a. Kalium fosfot
b. Magnesium sulfat
c. Barium nitrat
d. Besi klorida
e. Besi sulfat

Jawaban: D
Pembahasan :

Dari kelima senyawa tersebut yang memiliki muatan


positif paling banyak adalah FeCl3 (besi klorida).
Kalium Fosfot (K3PO4) K=+1
Magnesium nitrat (MgSO4) Mg = + 2
Barium nitrat (Ba(NO3)) Ba = + 2
Besi klorida (FeCl3) Fe = +3
Besi sulfat (FeSO4) Fe = + 2
Jadi, yang muatan positifnya banyak adalah FeCl3.
Sol logam yang dapat dibentuk menggunakan
cara busur bredig, kecuali

A. Platina
B. Perak
C. Emas
D. Alumunium
E. Perunggu

Jawaban: E
Pembahsan:

Cara busur Bredig ini biasanya digunakan untuk membuat


sol-sol logam, sperti Ag, Au, dan Pt. Dalam cara ini, logam
yang akan diubah menjadi partikel-partikel kolid akan
digunakan sebagai elektrode. Kemudian kedua logam
dicelupkan ke dalam medium pendispersinya (air suling
dingin) sampai kedua ujungnya saling berdekatan.
Kemudian, kedua elektrode akan diberi loncatan listrik.
Panas yang timbul akan menyebabkan logam menguap,
uapnya kemudian akan terkondensasi dalam medium
pendispersi dingin, sehingga hasil kondensasi tersebut
berupa pertikel-pertikel kolid. Karena logam diubah jadi
partikel kolid dengan proses uap logam, maka metode ini
dikategorikan sebagai metode dispersi.
Pembuatan koloid berikut ini yang tidak tergolong cara
kondensasi adalah ....

a. Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas H2S


ke dalam larutan SO2
b. Pembuatan sol emas dengan mereduksi suatu garam
emas
c. Pembuatan sol aluminium dengan memanaskan
suspensi amilum
d. Pembuatan sol Fe(OH)3 dengan hidrolisis larutan besi
(III) klorida
e. Pembuatan sol As2s3 dengan mereaksikan larutan
As2O3 dengan larutan H2S

Jawab: B
Pembahasan:
Sol emas atau sol Au dapat dibuat dengan
mereduksi larutan garamnya dengan
melarutkan AuCl3 dalam pereduksi organik
formaldehida HCOH;
2AuCl3 (aq) + HCOH(aq) + 3H2O(l) 2Au(s) +
HCOOH(aq) + 6HCl(aq)
Pembuatan sol Fe(OH)3 dilakukan dengan cara
....
a. Mekanik
b. Peptisasi
c. Reaksi redoks
d. Hidrolisis
e. Dekomposisi

Jawab: D
Pembahasan:
Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3.
apabila ke dalam air mendidih ditambahkan
larutan FeCl3 akan terbentuk sol Fe(OH)3.
FeCl3 + 3H2O Fe(OH)3 (koloid) + 3HCl
Yang bukan merupakan sistem koloid adalah...

A. Lateks
B. Alkohol 70%
C. Tinta gambar
D. Margarin
E. Batu apung

Jawab: B
Pembahasan:
Alkohol 70% . Alkohol merupakan larutan,
bukan sistem koloid.
Di bawah ini merupakan pembuatan koloid
dengan cara kondensasi, cara reaksi redoks
ditunjukkan oleh

a. 3H2S + As2O3 As2S3 + 3H2O


b. AlCl3 + H2O Al(OH)3 + HCl
c. AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3
d. AuCl3 + HCOH Au + HCl + HCOOH
e. FeCl3 + 3H2O Fe(OH)3 + 3HCl

Jawab: D
Pembahasan

a. 3H2S + As2O3 As2S3 + 3H2O : Pertukaran ion

b. AlCl3 + H2O Al(OH)3 + HCl : Reaksi hidrolisis

c. AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3 : Reaksi


pengendapan

d. AuCl3 + HCOH Au + HCl + HCOOH : Reaksi redoks

e. FeCl3 + 3H2O Fe(OH)3 + 3HCl : Reaksi hidrolisis

Anda mungkin juga menyukai