Anda di halaman 1dari 39

Kondendasi

EXIT
 Yaitu pembuatan koloid  Prinsip umum :
dari partikel yang lebih Partikel Besar → Partikel
kasar (suspensi) daripada Koloid
koloid.
Pada dispersi mekanik, koloid dibuat dengan
cara penggerusan dan penggilingan (untuk zat
padat) atau pengadukan dan pengocokan
(untuk zat cair).
Contoh :
pembuatan sol belerang
Dikenal dengan istilah busur bredik.
dengan cara dispersi elektrolitik, zat padat di
ubah menjadi partikel koloid dengan bantuan
arus listrik bertegangan tinggi.
Contoh :
pembuatan sol logam

Proses Busur Bredig


Dengan cara dispersi peptisasi, partikel kasar
diubah menjadi partikel koloid dengan
penambahan zat kimia (zat elektrolit).
Contoh :
sol belerang dibuat dari endapan nikel sulfida
dengan cara mengalirkan gas asam sulfida.
Yaitu pembuatan koloid dari partikel yang lebih
halus dari pada koloid.

Pembuatan koloid sol dengan metode ini pada


umumnya dilakukan dengan cara kimia
(dekomposisi rangkap, hidrolisis, dan redoks) atau
dengan penggatian pelarut. Cara kimia tersebut
bekerja dengan menggabungkan partikel-partikel
larutan (atom, ion, atau molekul) menjadi
partikel-partikel berukuran koloid.
Reaksi kimia contoh Persamaan reaksi
Reduksi Pembuatan sol 2AuCl3 + 3SnCl2 → 2Au +
emas 3SnCl4
Oksidasi Pembuatan sol 2H2S + S2 → 2H2O + 3S(s)
belerang
Hidrolisis Pembuatan sol FeCL3 + 3H2O → Fe(OH)3 + 3HCl
ferihidroksida
Dekomposisi Pembuatan koloid As2O3 + 3H2S → As2S3 + 3H2O
rangkap As2S3

Contoh :
Menuangkan larutan jenuh belerang dalam alkohol ke dalam air.
Proses pemurnian
partikel koloid dari
muatan-muatan yang
menempel pada
permukaannya. Pada
proses dialisis ini
digunakan selaput
semipermeabel.
Koloid disaring
menggunakan
penyaring ultra yang
diresapi selulosa seperti
selofan. Sehingga pori-
pori kertas penyaring
akan berkurang .
Elektroforesis merupakan pergerakan zat
bermuatan listrik akibat adanya pengaruh
medan listrik.
Fungsinya : Menentukan muatan koloid dan
memisahkan asap dan debu dari udara,
elektroforesis juga dapat digunakan untuk
memurnikan koloid dari partikel-partikel zat
pelarut.
 Elektroforesis dapat digunakan
untuk mendeteksi muatan
suatu sistem koloid. Jika koloid
bergerak menuju elektroda
positif maka koloid yang
dianalisa mempunyai muatan
negatif. Begitu juga sebaliknya,
jika koloid bergerak menuju
elektroda negatif maka koloid
yang dianalisa mempunyai
muatan positif.
Proses dialisis untuk
pemisahan partikel-
partikel koloid dan zat
terlarut dijadikan dasar
bagi pengembangan
dialisator. Salah satu
aplikasi dialisator adalah
sebagai mesin pencuci
darah untuk penderita
gagal ginjal.
 Suatu koloid bila dibiarkan dalam waktu
tertentu akan terpengaruh oleh gaya
gravitasi bumi
 Antara partikel dapat saling bergabung
membentuk gumpalan yang akan
mengendap di dasar wadah
 Peristiwa pengendapan atau
penggumpalan partikel-partikel koloid
disebut KOAGULASI
 Waktu terjadinya koagulasi berbeda
antara koloid satu dengan lainnya
 Koagulasi spontan umumnya
berlangsung lambat dan dapat
dipercepat dengan alat sentrifuge
 Koagulasi dapat pula dilakukan dengan
cara : pemanasan, pendinginan,
penambahan koloid yang berbeda
muatan dan penambahan elektrolit
 Contoh proses pembuatan tahu terjadi
koagulasi karena pemanasan dan
penambahan elektrolit
Partikel koloid mempunyai diameter 1 – 100
nm. Butir-butir sebesar ini dapat diperoleh
dengan dua cara : cara dispersi dan cara
kondensasi
1. Cara dispersi
dilakukan dengan memecah atau
menghaluskan butir-butir yang lebih
besar (suspensi) menjadi butir-butir yang
lebih kecil sesuai ukuran koloid
Caranya :
a) Mekanik, menggiling partikel besar
kemudian mendispersikan dengan
mediumnya sampai diperoleh ukuran
koloid
contoh : sol tepung dibuat dengan
menggiling biji-bijian lalu mengaduknya
dalam air
b) Dispersi elektronik, mengalirkan arus listrik
tegangan tinggi melalui dua elektroda
logam yang akan dibuat koloid dan
mencelupkannya ke dalam pelarut.
Disebut cara Busur Bredig
Contoh : sol-sol emas dibuat dengan
mencelupkan kedua elektroda dari
logam yang sebelumnya diberi
tegangan tinggi ke dalam air
c) Peptisasi, menambahkan zat atau ion
sejenis pada partikel kasar (endapan),
sehingga partikel-partikel tersebut
terpecah menjadi ukuran koloid
Contoh : endapan Al(OH)3 akan
menjadi sol jika ditambahkan AlCl3
2. Cara kondensasi
pembuatan koloid dengan mengubah
partikel-partikel kecil (larutan ) menjadi
patikel besar berukuran koloid
Caranya :
a) Reaksi kimia, menambahkan pereaksi
tertentu ke dalam larutan, sehingga
terbentuk koloid
 Cara reduksi
2 AuCl3 + 3 SnCl2 2 Au (sol) + 3
SnCl4
 Cara oksidasi
2 H2S + SO2 2H2O + 3 S (sol)
 Hidrolisis
FeCl3 + 3 H2O Fe(OH)3 (sol) + 3
HCl
 Dekomposisi rangkap (metatesis),
melakukan pertukaran ion sehingga
terbentuk senyawa yang sukar larut
berukuran koloid
As2O3 + 3 H2S As2S3 (sol) + 3 H2O
3. Pertukaran pelarut
 Koloid dibuat dengan menukar atau
menambahkan pelarut lain ke dalam
larutan
 Zat terlarut harus tidak larut dalam
pelarut yang ditambahkan
 Kedua pelarut harus bercampur
sempurna
 Contoh : sol belerang dibuat dengan
menambahkan pelarut air ke dalam
larutan belerang dalam alkohol
4. Pendinginan berlebih
 Campuran yang terdiri dari pelarut air
dan organik didinginkan, sehingga salah
satu komponennya dapat membeku
membentuk koloid
 Contoh : koloid es dibuat dengan
mendinginkan campuran eter dengan
air
B. EMULSI
 adalah dispersi koloid yang zat terdispersi
dan medium pendispersi merupakan cairan
yang tidak saling bercampur
 Agar terjadi suatu campuran koloid, harus
ditambahkan suatu bahan yang disebut
zat pengemulsi atau emulgator atau
emulsifier
 Contoh emulsi : susu dan mayonaise (terdiri
dari minyak yang terdispersi dalam fasa air)
 Pada mayonaise, pemisahan dicegah oleh
kuning telur
 Pada susu, pemisahan dicegah oleh kasein
1. Mencampurkan kedua zat cair dengan
emulsifier dalam sebuah botol dan
mengocoknya (cara sederhana)
2. Mencampur salah satu fase dispers
dengan emulsifier dan mengocoknya
hingga sempurna (hasil lebih baik)
3. Mencampur dengan dispers medium
lainnya kemudian mengocoknya secara
bersama-sama atau menambah sedikit
demi sedikit sambil mengaduknya (hasil
lebih baik)
Cara menstabilkan dua fasa
1. Merusak emulsifier, dengan menambah
zat kimia yang dapat bereaksi dengan
emulsifier. Contoh : emulsifier sabun
pada emulsi minyak dalam air dapat
dirusak oleh logam berat
2. Merobek film emulsifier, merusak lapisan
pelindung emulsifier dengan cara
mekanik (sentrifuge) dan fisika
(pemanasan, pembekuan)
1. Untuk mengencerkan, zat tidak larut dalam
air dapat diemulsikan dalam air dengan
penambahan air sehingga viskositasnya
berkurang (obat)
2. Memperbesar luas permukaan, dengan
mengemulsikan suatu zat luas permukaan
partikel koloid bertambah (emulsi bahan
kecantikan memudahkan penetrasi ke
kulit)
3. Mengubah sifat, contohnya : emulsi minyak
ikan menjadi kurang rasa amisnya, bahan
pangan lebih mudah dicerna dan rasanya
berubah seperti mayonaise dan susu
C. GEL adalah sol liofil berbentuk setengah
padat. Ada dua jenis : gel elastis dan non
elastis
1. Gel elastis (kenyal)
 Setelah dihilangkan airnya dapat dibentuk
kembali menjadi gel dengan
penambahan air
 Dibuat dengan melarutkan sol liofil dalam
air panas
 Setelah dingin akan terbentuk gel kenyal
 Contoh : selai, gelatin, agar-agar, amilum
atau pektin dalam air
2. Gel non elastis (tak kenyal)
 Setelah didehidrasi gel ini tidak dapat
diubah menjadi gel kembali dengan
penambahan air
 Dehidrasi gel ini menghasilkan bubuk
 Gel tak kenyal dapat diperoleh dengan
mencampurkan larutan garam silikat
dengan HCl
 Contohnya : silika gel
Pembentukan gel :
o Pengendapan sol yang tidak sempurna
o Perubahannya berlangsung perlahan,
partikel koloid bersatu membentuk rantai
1. Mengurangi polusi udara
 Partikel berbahaya dapat digumpalkan
menggunakan alat pengendapan Cottrell
 Asap buangan dimasukkan ke dalam
ruangan yang terdapat ujung-ujung tajam
yang diberi tegangan tinggi, sehingga
elektron berkecepatan tinggi dapat
mengionkan molekul udara
 Partikel asap akan menyerap ion-ion positif
yang akan tertarik ke elektroda negatif
sehingga mengendap
 Gas yang keluar akan terbebas dari
polutan udara
2. Pembuatan lateks
 Getah karet merupakan sistem koloid
 Pada pembuatan lateks getah karet dapat
digumpalkan dengan penambahan asam
asetat atau asam format
 Lateks yang dihasilkan dapat dibentuk
sesuai cetakan
3. Sebagai deodoran
 Digunakan bahan penyerap (adsorben)
berupa aluminium stearat atau aluminium
klorida
 Jika deodoran digosokkan pada anggota
badan, zat ini dapat mengadsorpsi keringat
yang menyebabkan bau badan
4. Penjernihan air
 Air yang keruh karena mengandung
partikel-partikel koloid yang tidak diinginkan
 Misalnya pada air sungai mengandung
partikel terdispersi tanah liat di dalam air
 Sol tanah liat dalam air sungai memiliki
muatan negatif, sehingga dapat
diendapkan dengan penambahan tawas
= KAl(SO4)2
 Tawas dapat membentuk koloid Al(OH)3
bermuatan positif yang dapat
mengadsorpsi kotoran atau partikel tanah
liat, menggumpalkan dan
mengendapkannya sehingga air menjadi
5. Sebagai bahan pangan atau obat
 Bahan pangan atau obat ada yang
dikemas dalam bentuk padatan
 Pemakaian terkadang kurang enak atau
sulit ditelan
 Cara mengatasinya, bahan dikemas dalam
bentuk koloid misalnya bentuk gel atau
emulsi

6. Sebagai kosmetik
 Banyak kosmetik yang dikemas dalam
bentuk koloid
 Misalnya body lotion, hand cream
7. Bahan pencuci
 Sabun atau detergen dapat digunakan
untuk membersihkan kotoran pada
pakaian
 Fungsi sabun sebagai pengemulsi minyak
dalam air
 Sabun akan terionisasi dalam air menjadi
Na+ dan anion asam lemak
 Bagian ujung asam lemak yang bermuatan
negatif bersifat polar sehingga larut dalam
air dan ujung lainnya bersifat non polar dan
cenderung larut dalam minyak
 Kotoran yang berupa tetesan minyak larut
dalam air sehingga mudah lepas pada
8. Menghilangkan kotoran hasil industri
 Pada industri pembuatan sirup, gula
yang digunakan biasanya masih
mengandung kotoran sehingga
larutannya kelihatan tidak jernih
 Untuk menghilangkan kotoran tersebut
dapat ditambahkan putih telur yang
dimasukkan ke dalam larutan gula
sambil diaduk, kemudian menggumpal
dan mengadsorpsi kotoran
 Selain putih telur dapat digunakan
tanah diatomae atau karbon aktif
 Buatlah contoh larutan, koloid dan
suspensi dalam bidang keperawatan/
kesehatan minimal 3
감사함니다
Thank’s For Your’e
Attention

Any Question ??

Anda mungkin juga menyukai