Eng
KE 16
DASAR-DASAR KIMIA KOLOID
SISTEM KOLOID
Sistem Dispersi
Dispersi adalah penyebaran yang
merata dari dua buah fasa. Kedua fasa
tersebut adalah :
Fasa zat yang didispersikan (zat terlarut),
dikenal juga dengan istilah fasa terdispersi
atau fasa dalam
Fasa pendispersi (zat pelarut), dikenal
juga dengan istilah medium pendispersi
atau fasa luar 3
Terdapat tiga jenis
sistem dispersi,
yaitu :
– Larutan sejati
– Suspensi
– Koloid
4
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Bentuk campuran
5
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Kestabilan
Larutan Suspensi
Stabil Tidak Stabil
Koloid
Stabil
6
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Pengamatan mikroskop
Larutan Suspensi
Homogen Heterogen
Koloid
Heterogen
7
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Jumlah fasa
Larutan Suspensi
Satu fasa Dua fasa
Koloid
Dua fasa
8
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Sistem dispersi
Larutan Suspensi
Molekuler Padatan kasar
Koloid
Padatan halus
9
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Penyaringan
Larutan Suspensi
Tidak dapat disaring Dapat disaring
Koloid
Tidak dapat disaring dengan
kertas saring biasa,
kecuali dengan kertas saring ultra 10
Perbedaan
Larutan, koloid dan suspensi
Ukuran partikel
Larutan Suspensi
< 10-7 cm atau > 10-5 cm atau
< 1 nm > 100 nm
Koloid
10-7 cm s.d. 10-5 cm atau
1 nm s.d. 100 nm 11
Larutan, koloid dan suspensi
Larutan Koloid Suspensi
Bentuk
Homogen Tampak homogen Heterogen
campuran
Pengamatan
Homogen Heterogen Heterogen
mikroskop
Padatan
Sistem dispersi Molekuler Padatan halus
kasar
Tidak dapat disaring
Tidak dapat dengan kertas saring Dapat
Penyaringan
disaring biasa, kecuali dengan disaring
kertas saring ultra
< 10-7 cm 10-7 cm s.d. 10-5 cm > 10-5 cm
Ukuran partikel 12
(< 1 nm) (1 nm s.d. 100 nm) (> 100 nm)
Pengelompokan sistem koloid
Terdispersi
Padat Cair Gas
Medium
14
Emulsi Padat (cair-padat)
Sistem koloid ini
terbentuk dari fasa
terdispersi berupa cairan
dan fasa pendispersinya
berupa padatan.
15
Busa padat (gas-padat)
Sistem koloid
ini terbentuk
dari fasa
terdispersi
berupa gas
dan fasa
pendispersinya
berupa
padatan.
16
Sol (padat-cair)
Sistem koloid ini
terbentuk dari fasa
terdispersi berupa
padatan dan fasa
pendispersinya berupa
cairan.
17
Emulsi (cair-cair)
Sistem koloid ini
terbentuk dari fasa
terdispersi berupa
cairan dan fasa
pendispersinya
berupa cairan.
18
Arosol Padat
(padat-gas)
Sistem koloid
ini terbentuk
dari fasa
terdispersi
berupa
padatan dan
fasa
pendispersinya
berupa gas. 19
Sifat Koloid
20
Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak
atau gerak zig zag dari partikel
koloid. Gerakan ini merupakan
gerakan tidak beraturan. Terjadi
karena adanya tumbukan antara
partikel medium pendispersi dan
partikel zat terdispersi
21
22
Adsopsi Partikel koloid mampu
menyerap molekul netral
atau ion pada
permukaannya.
23
Contoh : Pemutihan gula tebu, Norit, Penjernihan air
Elektroforesis
Suatu proses
pemisahan
koloid
bermuatan
dengan
menggunakan
beda potensial
yang cukup
tinggi 24
Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan
partikel koloid karena rusaknya
stabilitas sistem
Penyebab koagulasi :
• pemanasan atau pendinginan
• penambahan elektrolit
• penggabungan koloid yang berbeda muatan
• proses elektroforesis
25
Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari
Pembentukan
Delta sungai Pembuatan Tahu
26
Koloid liofil dan liofob
• Koloid liofil adalah koloid yang di dalamnya
terdapat gaya tarik menarik cukup kuat antara
zat terdispersi dengan mediumnya
• Conton : agar – agar, sol kanji
27
Koloid liofil dan liofob
• Koloid liofob adalah koloid yang di dalamnya
terdapat gaya tarik menarik lemah antara zat
terdispersi dengan mediumnya
• Contoh : susu, sol belerang, sol Fe(OH)3
28
Dialisis
Dialisis adalah proses penyaringan partikel koloid
dari ion-ion yang teradsorpsi.
K o lo id
M e m b ra n
s e m ip e rm e a b e l
F a s a p e n d is p e rs i 29
PEMBUATAN
KOLOID
30
Dua cara pembuatan koloid
Larutan
Koloid
Dispersi
Kondensasi
Suspensi 31
Cara kondensasi
• Reaksi redoks
– Pembuatan sol belerang
2H2S (g) + SO2 (aq) 3S (s) + 2H2O (l)
– Pembuatan sol emas
AuCl3 (aq) + 3FeSO4 (aq) Au (s) + Fe2(SO4)3
(aq) + FeCl3 (aq)
• Reaksi hidrolisis
– Pembuatan sol Al(OH)3
AlCl3 (aq) + 3H2O (l) Al(OH)3 (s) + 3HCl (aq)
– Pembuatan sol Fe(OH)3
32
FeCl3 (aq) + 3H2O (l) Fe(OH)3 (s) + 3HCl (aq)
Cara kondensasi
• Reaksi penggaraman
– AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) +
NaNO3 (aq)
– Na2SO4 (aq) + Ba(NO3)2 (aq) BaSO4 (s)
+ 2NaNO3 (aq)
• Busur bredig
– Digunakan untuk pembuatan sol
logam
34
Cara dispersi
• Peptisasi
– Endapan diubah menjadi partikel koloid dengan
bantuan zat pempeptisasi (zat pemecah)
• Homogenisasi
– Mirip dengan cara mekanik, pada homogenesasi
elmulsi yang terbentuk dimasukkan ke dalam alat
homogenizer.
35
Thank’s for Listen & Attend