Anda di halaman 1dari 27

LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMENGARUHI LAJU REAKSI

Di susun oleh:
FARMANINGSIH, S. Pd
PPG_DALJAB_UNJ 2019

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 1


KOMPETENSI INTI

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah

Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6 Menjelaskan 3.6.1 Mengidentifikasi beberapa reaksi yang terjadi
faktor-faktor yang disekitar kita, misalnya kertas dibakar, pita
memengaruhi laju magnesium dibakar, kembang api, perubahan
reaksi warna pada potongan buah apel dan kentang,
menggunakan pembuatan tape, dan besi berkarat.
teori tumbukan 3.6.2 Menjelaskan pengertian laju reaksi berdasarkan
percobaan pengukuran laju reaksi menggunakan
data hasil pengamatan
3.6.3 Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi laju
reaksi.
3.6.4 Menjelaskan teori tumbukan pada reaksi kimia.

4.6 Menyajikan hasil 4.6.1 Mempresentasikan hasil penelusuran informasi


penelusuran cara-cara pengaturan dan penyimpanan bahan
informasi cara- untuk mencegah perubahan fisika dan kimia yang
cara pengaturan tak terkendali melalui berbagai informasi buku /
dan penyimpanan internet
bahan untuk 4.6.2 Melakukan percobaan tentang pengukuran laju
mencegah reaksi melalui reaksi kimia
perubahan fisika 4.6.3 Merancang percobaan tentang faktor-faktor yang
memengaruhi laju reaksi

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 2


dan kimia yang tak 4.6.4 Melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
terkendali memengaruhi laju reaksi
4.6.5 Mempresentasikan hasil percobaan tentang
faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi beberapa reaksi kimia okidasi yang


terjadi disekitar setelah mengamati proses okisdasi pada buah apel, kentang,
pembuatan tape , dan oksidasi besi
2. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian laju reaksi berdasarkan
percobaan pengukuran laju reaksi menggunakan data hasil pengamatan
3. Peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi
setelah melakukan percobaan
4. Peserta didik dapat menjelaskan teori tumbukan pada reaksi kimia setelah
melakukan percobaan
5. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil penelusuran cara-cara
pengaturan dan penyimpanan bahan untuk mencegah perubahan fisika dan
kimia yang tak terkendali setelah menggali informasi dari buku / internet
6. Peserta didik dapat merancang percobaan tentang faktor-faktor yang
memengaruhi laju reaksi setelah mempelajari konsep laju reaksi
7. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil percobaan tentang faktor-faktor
yang memengaruhi laju reaksi setelah melakukan percobaan

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 3


PETA KONSEP

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 4


Materi Pembelajaran

FAKTA

Pernahkah kalian berkendara menggunakan motor atau angkutan umum? Kadang


apabila jalan sedang kosong seperti pagi hari, kendaraan yang kita tumpangi akan
dijalankan dengan kecepatan tinggi (tanpa melanggar batas kecepatan maksimum
tentunya), tapi apabila macet total, jangan harap bisa ngebut, jalan saja susah bukan?
Nah, dengan demikian kondisi kemacetan lalu lintas memengaruhi kecepatan
kendaraan kita.

Apa hubungannya dengan Kimia? Peristiwa kecepatan laju kendaraan itu sama
dengan yang terjadi pada reaksi kimia. Dalam suatu peristiwa kimia, terkadang reaksi
dapat berjalan cepat, namun terkadang berjalan lambat. Apa yang membedakannya?
Sudah barang tentu kondisi ketika reaksi itu berlangsung merupakan faktor utama
dalam reaksi kimia.

Pernahkah kalian melihat ledakan BOM? Atau mungkin hasil ledakan kembang api ?
atau tanpa kalian sadari, kalian melihat pagar rumah kalian yang tiba-tiba berkarat ?

Selain proses-proses tersebut, masih banyak proses kimia yang dapat kita amati yang
terjadi di sekitar. Proses tersebut ada yang berlangsung cepat dan ada yang
berlangsung lambat. Ilmu kimia berperan dalam menyesuaikan kondisi yang
diinginkan dari proses-proses tersebut.

Untuk menjawab semua permasalahan itu kita harus memahami terlebih dahulu
faktor-faktor yang seperti apa saja yang menyebabkan kondisi suatu reaksi
memungkinkannya berjalan cepat atau lambat. Baiklah, sebelum kita membahas lebih
lanjut faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi, baiklah marilah kita pahami
penjelasan berikut.

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 5


KONSEP

A. LAJU REAKSI
Reaksi kimia menyangkut perubahan dari suatu pereaksi (reaktan) menjadi hasil
reaksi (produk) yang dinyatakan dengan persamaan berikut:

Pereaski (Reaktan)  Hasil reaksi (Produk)

Cepat lambatnya suatu reaksi dinyatakan sebagai laju reaksi.

Laju reaksi dinyatakan sebagai laju pengurangan konsentrasi molar pereaksi


atau laju penambahan konsentrasi molar produk dalam kurun waktu tertentu.
Maka dari itu, laju reaksi dirumuskan sebagai berikut:

Persamaan reaksi : A  B
∆[𝐴] ∆[𝐵]
v = − atau v =+
∆𝑡 ∆𝑡

Keterangan:

A = reaktan (pereaksi)
B = produk (hasil reaksi)
v = laju reaksi
Δ[A] = perubahan konsentrasi molar pereaksi
Δ[B] = perubahan konsentrasi molar produk
Δt = perubahan waktu
∆[𝐴]
− ∆𝑡 = laju pengurangan konsentrasi molar pereaksi dalam satu satuan waktu
∆[𝐵]
+ = laju penambahan konsentrasi molar produk dalam satu satuan waktu
∆𝑡

Secara Grafik dapat digambarkan sebagai berikut:

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 6


Gambar 1 : Grafik laju reaksi A  B
(https://www.google.com/search?q=grafik+laju+reaksi+terhadap+waktu)

B. PERSAMAAN LAJU REAKSI


Percobaan penentuan laju reaksi menunjukkan bahwa laju reaksi akan menurun
dengan bertambahnya waktu. Hal ini berarti ada hubungan antara konsentrasi
zat yang tersisa saat itu dengan laju reaksi. Penentuan laju reaksi pada
umumnya dilakukan pada laju awal reaksi (pada konsentrasi awal).
Terdapat dua alasan penentuan laju reaksi dilakukan pada konsentrasi awal.
1. Pada saat reaksi berlangsung, konsentrasi zat pereaksi akan menurun
sehingga tidak dapat ditentukan konsentrasi pada saat reaksi sedang
berjalan
2. Ada kemungkinan reaksi berbalik arah, artinya zat hasil reaksi berubah
kembali menjadi zat pereaksi
Kedua hal tersebut tidak akan terjadi jika laju reaksi ditentukan pada konsentrasi
awal

PENERAPAN PERSAMAAN LAJU REAKSI PADA REAKSI KIMIA

Contoh :

Nyatakan persamaan laju reaksi untuk reaksi berikut,

Jika reaksi : N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g) mempunyai laju reaksi pembentukan


gas NH3 sebesar mol/liter detik, maka :

Persamaan Reaksi N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g)

Laju reaksi VN2 : VH2 : VNH3

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 7


Perbandingan koefisien 1 : 3 : 2

Sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya, laju pembentukan setengah


NH3 adalah satu dari laju pengurangan N2 atau sepertiga dari laju pengurangan
H2. Oleh karena itu dapat ditulis sebagai berikut :

1 1
VN2 = VH2 = VNH3
3 2

Hubungan antara pereaksi dan hasil reaksi


1 1
VN2 = VH2 = VNH3
3 2
3 3
V H2 = VN2 = VNH3
1 2
2 2
VNH3 = VN2 = VH2
1 3

C. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI LAJU REAKSI


1. Konsentrasi Zat
Dalam suatu reaksi kimia tentunya kita akan berurusan dengan larutan.

Kemolaran atau molaritas disimbolkan dengan “M” merupakan satuan


konsentrasi larutan yang digunakan dalam laju reaksi. Molaritas adalah
satuan konsentrasi larutan untuk menyatakan jumlah mol zat terlarut
tiap liter larutan. Secara matematika, molaritas dapat diungkapkan dengan
persamaan berikut:

1 Molaritas (M) =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
=
𝑛
=
𝑚𝑜𝑙
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑉 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

Atau dapat juga dicari berdasarkan persamaan berikut:

Molaritas (M) =
𝑚
X
1000 2
𝑀𝑟 𝑉

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 8


Apabila nilai molaritas suatu larutan tinggi, artinya konsentrasi yang dimiliki oleh
larutan tersebut besar, sehingga larutan tersebut merupakan larutan yang
pekat. Semakin pekat suatu larutan, maka pengaruhnya pada laju reaksi akan
semakin cepat dibandingkan dengan larutan yang encer.

Contoh:

Sebanyak 190,6 gram MgCl2 dilarutkan dalam air hingga volume


larutan menjadi 100 mL. Berapakah kemolaran larutan tersebut?
Diketahui Mr MgCl2 = 95,3

PEMBAHASAN:

Cara 1:

ubah satuan berat (gram) ke dalam mol, kemudian hitung kemolaran


larutannya.

 n MgCl

 Ubah satuan Volume (mL) ke dalam Liter: 100 mL 0,1 L

 Jadi, M MgCl

Cara 2:

langsung masukkan ke dalam rumus kedua.

M MgCl

2. Suhu
Kalian pernah menyeduh kopi? Dengan apa kalian menyeduhnya?

Ya pastinya pakai
AIR lah !

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 9


Selain itu, tahukah kalian, air panas mampu melarutkan serbuk kopi dengan
lebih cepat dibandingkan apabila kalian melarutkannya dengan air dingin.
Laju reaksi antara air dengan serbuk kopi dapat dipercepat dengan
meningkatkan suhu pelarutnya, yakni air. Hal inilah yang menyebabkan kopi
dapat melarut lebih cepat dalam air panas.

3. Luas Permukaan Bidang Sentuh Pereaksi


Kalian pernah memakan daging sapi? Pada waktu kalian memasaknya,
misalkan untuk dijadikan gulai, kalian tentunya tidak akan memasak
gelondongan daging sapi begitu saja tanpa memotong-motong terlebih
dahulu, bukan? Atau ketika kalian membuat tape, pada saat peragian pasti
ragi yang digunakan akan dihancurkan terlebih dahulu sebelum ditaburkan

Tujuan memotong-motong daging maupun menghancurkan ragi adalah untuk


memperkecil ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, maka reaksi
akan berjalan semakin cepat. Yang dimaksud luas permukaan dalam
reaksi kimia adalah luas permukaan zat-zat pereaksi yang bersentuhan
untuk menghasilkan reaksi. Dengan demikian, semakin kecil suatu materi,
luas permukaan bidang sentuh akan semakin besar, sehingga reaksi akan
lebih cepat berlangsung.

4. Katalis
Terkadang dengan memperbesar konsentrasi, suhu, maupun luas
permukaan bidang sentuh saja kurang efisien, sehingga perlu ada cara lain
Ya, dengan menambahkan katalis pada suatu reaksi kimia, maka laju reaksi
akan berjalan lebih cepat

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 10


Tunggu sebentar,
KATALIS itu sendiri
apa, ya???

Katalis merupakan zat yang mampu mempengaruhi laju reaksi. Dalam


melakukan aksinya, katalis akan ikut bereaksi dengan para reaktan, tapi di
akhir proses reaksi katalis itu akan terpisah kembal

kasarnya, kalian bisa membayangkan katalis itu seperti mak comblang


dalam mempertemukan pasangansuami- istri :>
Selamat berbahagia
Reaktan kalian berdua...

Produk Katalis
Katalis

Di awal proses reaksi, katalis Tapi, di akhir reaksi, katalis


berperan mempertemukan dengan cool nya berpisah dengan
antar “reaktan”dengan cara pasangan yang telah
ikut bereaksi dipertemukan menjadi “produk”

Jika kalian berperan sebagai “si biru” dalam kedua gambar tersebut, coba
bandingkan, gambar manakah yang sepertinya paling mudah ketika kalian

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 11


akan menjatuhkan “si stikman”? Pastinya kalian akan memilih yang Gambar 1
bukan? Jika kita misalkan saat “si stikman” jatuh adalah saat
berlangsungnya reaksi, maka tentu saja Gambar 1 mencerminkan reaksi
lebih mudah terjadi. Dengan sedikit tendangan saja, “si stikman” langsung jatuh
ke jurang, sedangkan pada Gambar 2, “si biru” harus melewati “gunungan”
terlebih dahulu sebelum “si stikman” jatuh. Dengan energi yang sama, besar
kemungkinan “si stikman” malah akan kembali lagi, bukannya jatuh ke jurang.

Baiklah... jika kita fokuskan perhatian pada Gambar 2, bagaimana caranya


agar dengan energi yang sama, “si biru” dapat menjatuhkan “si stikman” ke
jurang? Nah, dalam laju reaksi ada yang dikenal dengan ENERGI AKTIVASI
(Ea), yaitu energi minimum yang diperlukan supaya reaksi dapat
berlangsung. Pada Gambar 2 “gunungan” yang menghambat jatuhnya “si
stikman” adalah “Ea”.

D. TEORI TUMBUKAN
Berdasarkan teori tumbukan, laju reaksi terjadi karena adanya tumbukan efektif.
Energi aktivasi/ energi pengaktifan adalah energi minimum yang dibutuhkan
untuk menghasilkan tumbukan yang efektif sehingga reaksi dapat berlangsung.
Tumbukan efektif harus memenuhi dua syarat, yaitu posisinya tepat dan
energinya cukup. Bagaimanakah posisi tumbukan yang efektif? Dalam
wadahnya, molekul-molekul pereaksi selalu bergerak ke segala arah dan sangat
mungkin bertumbukan satu sama lain. Baik dengan molekul yang sama maupun
dengan molekul berbeda. Tumbukan tersebut dapat memutuskan ikatan dalam
molekul pereaksi dan kemudian membentuk ikatan baru yang menghasilkan
molekul hasil reaksi. Contoh tumbukan antarmolekul yang sama terjadi pada
pereaksi hidrogen iodida berikut.
HI(g) + HI(g) → H2(g) + I2(g)
Secara umum, dituliskan: AB + AB → A2 + B2

Tumbukan yang efektif terjadi bila keadaan molekul sedemikian rupa sehingga
antara A dan B saling bertabrakan (Gambar 2(a)). Jika yang bertabrakan adalah
atom yang sama, yaitu antara A dan A (Gambar 2(b)) atau atom A dan B namun

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 12


hanya bersenggolan saja (Gambar 2(c)), maka tumbukan tersebut merupakan
tumbukan yang tidak efektif.

Gambar 2. (a) tumbukan yang efektif karena posisi tumbukan tepat,


(b) tumbukan tidak efektif karena molekul yang bertabrakan sama
(c) tumbukan tidak efektif karena posisinya tidak tepat.

Selanjutnya apa yang dimaksud energi tumbukan harus cukup? Jika kalian
melemparkan batu pada kaca dan kacanya tidak pecah, berarti energi kinetik
batu tidak cukup untuk memecahkan kaca. Demikian juga tumbukan
antarmolekul pereaksi, meskipun sudah terjadi tumbukan dengan posisi tepat,
namun apabila energinya kurang, maka reaksi tidak akan terjadi. Dalam hal ini
diperlukan energi minimum tertentu yang harus dipunyai molekul-molekul
pereaksi untuk dapat menghasilkan reaksi.Energi tersebut dinamakan energi
aktivasi atau energi pengaktifan (Ea).

Perhatikan Gambar 3. tentang tumbukan dengan energi yang cukup dan tidak
cukup.

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 13


Gambar 3. (a) energi cukup menghasilkan reaksi
(b) energi tidak cukup tidak menghasilkan reaksi.

Bila gerakan molekul AB dan C lambat, maka tidak akan terjadi ikatan antara
B dan C saat bertumbukan. Akibatnya, keduanya terpental tanpa ada
perubahan (Gambar 3(a)). Dengan mempercepat gerakan molekul, maka akan
membuat tumpang tindih B dan C serta membuat ikatan, dan akhirnya terjadi
ikatan kimia (Gambar 3(b)).
Dalam suatu reaksi terdapat tiga keadaan yaitu keadaan awal (pereaksi),
keadaan transisi, dan keadaan akhir (hasil reaksi). Keadaan transisi disebut
juga komplek teraktivasi. Pada keadaan ini ikatan baru sudah terbentuk namun
ikatan lama belum putus. Keadaan tersebut hanya berlangsung sesaat dan
tidak stabil. Keadaan transisi ini selalu mempunyai energi lebih tinggi daripada
keadaan awal dan akhir, sedangkan energi keadaan awal dapat lebih tinggi
atau lebih rendah daripada energi keadaan akhir.
Bila keadaan awal lebih tinggi energinya, reaksi mcnghasilkan kalor atau
dinamakan reaksi eksoterm, dan bila yang terjadi adalah sebaliknya,
dinamakan reaksi endoterm. Perhatikan Gambar 4. yang menggambarkan
tentang energi aktivasi pada reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

Gambar 4. (a) Diagram potensial reaksi eksoterm

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 14


(b) Diagram potensial reaksi endoterm.

Dengan mengetahui teori tumbukan ini, kalian akan lebih mudah memahami
penjelasan tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi. Percepatan
gerakan molekul akan memperbesar kemungkinan tumbukan efektif karena
percepatan gerakan memberikan energi lebih besar. Percepatan gerakan
molekul berarti percepatan laju reaksi. Dengan dipercepatnya laju reaksi
menggunakan salah satu faktor-faktor berikut, diharapkan energi yang
dibutuhkan untuk tumbukan dapat tercukupi sehingga bisa menghasilkan
tumbukan yang efektif.

Faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi dapat dijelaskan melalui teori


tumbukan. Tumbukan yang efektif adalah tumbukan yang menghasilkan
energy yang cukup untuk menghasilkan suatu reaksi kimia.

1. Teori Tumbukan dan Luas Permukaan Bidang Sentuh


Semakin luas permukaan bidang sentuh suatu pereaksi, semakin besar
peluang terjadinya tumbukan antar pereaksi. Semakin banyak tumbukan
yang terjadi mengakibatkan semakin besar peluang terjadinya tumbukan
yang mengakibatkan reaksi (tumbukan efektif). Akibatnya laju reaksi
semakin cepat.

(a) (b)
Gambar 5 : Tumbukan antar partikel pada (a) permukaan kecil,
(b) permukaan besar

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 15


2. Teori Tumbukan dan Konsentrasi
Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin banyak jumlah partikel
pereaksi sehingga semakin besar peluang terjadinya tumbukan, hal ini
menyebabkan semakin besar peluang untuk terjadinya tumbukan efektif
antar partikel. Semakin banyak tumbukan efektif berarti laju reaksi semakin
cepat.

(a) (b)
Gambar 6: Tumbukan antar partikel pada (a) konsentrasi rendah
(b) konsentrasi tinggi

3. Teori Tumbukan dan Suhu


Pada suhu tinggi, partikel-partikel yang terdapat dalam suatu zat akan
bergerak lebih cepat daripada suhu rendah. Oleh karena itu, apabila terjadi
kenaikan suhu, partikel-partikel akan bergerak lebih cepat sehingga energi
kinetik partikel meningkat. Semakin tinggi energi kinetik partikel yang
bergerak, jika saling bertabrakan akan menghasilkan energi yang tinggi
pula sehingga semakin besar peluang terjadinya tumbukan yang dapat
menghasilkan reaksi atau tumbukan efektif.

(a) (b)
Gambar 7: Tmbukan antar partikel pada (a) suhu tinggi, (b) suhu rendah

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 16


Pada umumnya kenaikan suhu 10oC akan mempercepat reaksi menjadi 2
atau 3 kalinya. Nilai peningkatan laju reaksi dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut:

V1 = (∆V) X.V0

𝑇𝑎 − 𝑇𝑜
𝑋=
∆𝑇

Keterangan :
V1 = laju reaksi pada akhir reaksi (M/s)
Vo = laju reaksi pada awal reaksi (M/s)
Ta = suhu akhir reaksi (oC)
To = suhu mula-mula (oC)
∆V = kenaikan laju reaksi
∆T = kenaikan suhu (oC)

Adapun untuk mencari waktu akhir reaksi apabila waktu awal reaksi
diketahui, dapat menggunakan rumus berikut:

1 X
ta = ( ) .t0
∆V

𝑇𝑎 − 𝑇𝑜
𝑋=
∆𝑇

Keterangan :
ta = waktu pada akhir reaksi (s)
to = waktu pada awal reaksi (s)
Ta = suhu akhir reaksi (oC)
To = suhu mula-mula (oC)
∆V = kenaikan laju reaksi
∆T = kenaikan suhu (oC)

4. Energi Aktivasi dan Katalis


Energi pengaktifan atau energi aktivasi adalah energi minimal yang
diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi.
Tiap reaksi mempunyai energi aktivasi yang berbeda-beda. Jika energi
aktivasi suatu reaksi rendah, maka reaksi tersebut akan semakin mudah
terjadi. Semakin rendah energi aktivasi, semakin mudah reaksi
berlangsung.

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 17


Gambar 8: Diagram energi pada reaksi eksoterm dan endoterm

Pada reaksi eksoterm yang melepas kalor, tetap dibutuhkan energi untuk
memicu terjadinya reaksi, demikian pula pada reaksi endoterm, dibutuhkan
energi untuk mencapai kondisi transisi.
Beberapa reaksi yang sukar berlangsung disebabkan oleh tingginya energi
aktivasi. Oleh karena itu, agar reaksi lebih mudah berlangsung,
ditambahkan katalis. Katalis mempercepat reaksi dengan cara mengubah
jalannya reaksi, yaitu jalur reaksi yang ditempuh tersebut mempunyai energi
aktivasi yang lebih rendah daripada jalur reaksi yang biasanya ditempuh.
Jadi dapat dikatakan bahwa katalis berperan dalam menurunkan energi
aktivasi

Gambar 9: Diagram tingkat energi dengan katalisator

Jenis-Jenis Katalis
Berdasarkan wujudnya, katalis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
katalis homogen dan katalis heterogen.

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 18


a) Katalis homogen
Katalis homogen adalah katalis yang dapat bercampur secara homogen
dengan zat pereaksinya karena mempunyai wujud yang sama.
Contoh:
Penguraian H2O(aq) berlangsung lambat, tetapi dengan adanya katalis
NaBr(aq), laju reaksi pembentukan O2(g) lebih cepat.
b) Katalis heterogen
Katalis heterogen adalah katalis yang tidak dapat bercampur secara
homogen dengan pereaksinya karena wujudnya berbeda.
Contoh:
Katalis berwujud padat, sedangkan pereaksi berwujud gas
V2O5(s)
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)

Ni(s)
C2H4(g) + H2(g) C2H6(g)

E. APLIKASI LAJU REAKSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Proses industri yang melibatkan reaksi kimia memerlukan peranan ilmu kimia
yang memberi dasar untuk mengatur agar suatu proses industri dapat
memberikan hasil yang maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Dalam kehidupan sehari-hari penerapan laju reaksi dapat kita temukan,


misalnya:
1. Pengaruh luas permukaan bidang sentuh
 Cabai dipotong-potong sebelum diulek
 Gula merah diiris-iris pada saat membuat kolak
 Kacang tanah terlebih dulu ditumbuk kasar/halus pada saat membuat
gado-gado
2. Pengaruh suhu
 Gula pasir lebih cepat larut dalam air panas
 Kopi lebih mudah larut dalam air panas

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 19


3. Pengaruh katalisator dalam industri
 Industri asam sulfat menggunakan katalis V2O5
 Industri ammonia menggunakan katalis Fe dan Al2O3
 Industri yang memproduksi methanol menggunakan katalis ZnO/Cr2O3
 Industri pembuatan roti menggunakan katalis enzim zimase yang
merupakan biokatalis. Penambahan enzim zimase dilakukan pada
proses peragian atau pengembangan roti. Ragi ditambahkan ke dalam
adonan sehingga glukosa dalam adonan terurai menjadi etil alcohol dan
karbondioksida
enzim zimase
C6H12O6(l) 2C2H5OH(l) + 2CO2(g)
glukosa etil alkohol karbondioksida

Pada proses ini, CO2 berfungsi mengembangkan adonan roti.


Banyaknya rongga kecil yang terdapat pada roti merupakan bukti
terjadinya gelembung CO2 saat peragian.
4. Katalisator dalam tubuh
Di dalam tubuh kita juga terdapat katalis, yakni enzim. Enzim ini sering
disebut sebagai biokatalisator. Fungsi pentingnya adalah memberikan
dampak besar terhadap kelancaran metabolisme di dalam tubuh.
Sebenarnya, enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai katalis
dalam proses biokimia. Setiap enzim hanya dapat mengatalisis satu reaksi
secara spesifik. Misalnya enzim protease yang hanya dapat digunakan
sebagai katalis dalam penguraian protein, tetapi tidak dapat mengatalisis
penguraian sakarosa. Enzim amylase di dalam mulut ( air liur) yang
membantu memecah amilosa menjadi maltosa.
Berikut penggambaran cara kerja antara substrat dan enzim dalam proses
biokimia

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 20


F. CONTOH SOAL
Untuk memahami konsep “Laju Reaksi dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Laju Reaksi” perhatikan contoh soal berikut.
1. Tiga cm logam Zn direaksi kan dengan larutan HCl 0.1 M menghasilkan gas
H2 dengan data sebagaiberikut.
No. Suhu (oC) Volume gas H2 (ml) Waktu (detik)
1 26 4 10
2 26 8 20
3 26 12 30

Berdasarkan table diatas, laju reaksi pembetukan gas H2 adalah…


A. 0,04 ml detik-1
B. 0,05 ml detik-1
C. 0,06 ml detik-1
D. 0,40 ml detik-1
E. 0,50 ml detik-1

Jawaban : D
Pembahasan :
Pada suhu 26oC

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju suatu reaksi yang di kenal umum ada
lima yakni luas permukaan sentuh, suhu, konsentrasi, tekanan, dan juga
katalis.Pengaruh suhu terhadap laju reaksi adalah ...
A. Semakin tinggi, laju reaksi semakin lambat
B. Semakin rendah, laju reaksi semakin cepat
C. Semakin tinggi, laju reaksi semakin cepat
D. Semakin rendah, tidak ada laju reaksi
E. Tidak mempengaruhi laju reaksi

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 21


Jawaban : C
Pembahasan :
Suhu merupakan salah satu faktor penting dalam laju reaksi, dan pengaruh
suhu terhadap laju reaksi yakni semakin tinggi suhu maka semakin cepat
laju reaksi, dan semakin kecil suhu maka laju reaksi akan semakin lambat.
Teori tumbukkan menyatakan, bahwa reaksi terjadi jika antar partikel saling
bertumbukkan. Akan tetapi hanya tumbukkan antar partikel yang memiliki
energy yang cukup dan arah yang tetap yang dapat menghas-ilkan reaksi.

3. Faktor yang dapat menentukan kelajuan reaksi saat tumbukkan adalah ....
A. Arah tumbukkan, frekuensi tum-bukkan, dan energy partikel pereaksi.
B. Frekuensi tumbukkan, energy po-tensial, dan arah tumbukkan.
C. Frekuensi tumbukkan, arah tum-bukkan, dan energy potensial.
D. Energi potensial, arah tumbukka-n dan kompleks teraktivasi.
E. Katalis, komplek teraktivasi, dan energy potensial.

Jawaban: A
Pembahasan:
Semakin besar frekuensi tumbukkan maka semakin cepat juga partikel-
partikel bereaksi. Dengan energy partikel yang semakin banyak mencap-ai
energy rata-rata maka laju tumbu-kkan semakin besar dan bereaksi.
Dengan arah tumbukkan yang tepat pastinya akan menghasilkan suatu
reaksi.

4. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi kimia terdapat pada beberapa


pernyataan berikut.
a. ukuran molekul yang bertumbuk-kan.
b. produk reaksi yang bertambah.
c. orientasi molekul yang bertumbukkan.
d. Suhu sistem.
e. energi kinetik molekul yang bert-umbukkan.

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 22


Pernyataan yang paling sesuai adalah .
A. a, b, c, d, dan e
B. b, c dan e
C. c, a dan d
D. c, d dan e
E. c dan d

Jawaban: D
Pembahasan:
Jika suhu sistem bertambah, orientasi tepat, jumlah molekul yang
bertumbukan dengan energy cukup bertambah. Laju reaksi bertambah
dengan bertambahnya suhu sistem.

5. Energi kinetik minimum yang di perlukan oleh partikek-partikel pereaksi


agar dapat bereaksi membentuk kompleks teraktivasi disebut dengan ..
A. Energi potensial
B. Teori tumbukan
C. Energi aktivasi
D. Kinetika kimia
E. Laju reaksi

Jawaban : C
Pembahasan :
Energi potensial adalah energi yang mempengaruhi benda karena posisi
benda tersebut yang mana kecenderungan tersebut menuju tak terhingga
dengan arah dari gaya yang ditimbulkan dari energi potensial tersebut.
Satuan SI untuk mengukur usaha dan energi adalah Joule (simbol J).
Energi aktivasimerupakan sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Svante
Arrhenius, yang didefinisikan sebagai energi yang harus dilampaui agar
reaksi kimia dapat terjadi. Energi aktivasi bisa juga diartikan
sebagai energi minimum yang dibutuhkan agar reaksi kimia tertentu dapat
terjadi.

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 23


Kinetika kimia adalah suatu ilmu yang membahas tentang laju (kecepatan)
dan mekanisme reaksi. Berdasarkan penelitianyang mula – mula dilakukan
oleh Wilhelmy terhadap kecepatan inversi sukrosa, ternyata kecepatan
reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi / tekanan zat – zat yang
bereaksi.
Teori tumbukanmenggambarkan pertemuan partikel-partikel pereaksi
sebagai suatu tumbukan. Tumbukan ada yang menghasilkan reaksi dan
ada yang tidak menghasilkan reaksi. Tumbukan yang menghasilkan
partikel-partikel produk reaksi disebut tumbukan efektif.

6. Dibawah ini pernyataan yang benar mengenai pengaruh konsentrasi


terhadap frekuensi tumbukan adalah ...
A. Konsentrasi sama sekali tidak mempengaruhi frekuensi tumbukan
B. Semakin besar konsentrasi, semakin besar frekuensi tumbukan
C. Semakin kecil konsentrasi, semakin besar frekuensi tumbukan
D. Semakin besar konsentrasi, semakin kecil frekuensi tumbukan
E. Besar atau kecil konsentrasi, frekuensi tumbukan tetap sama

Jawaban : B
Pembahasan :
Memperbesar konsentrasi
Jumlah partikel pereaksi yang semakin banyak akan membuat jarak antar
partikel pereaksi semakin dekat (karena partikelnya akan sangat rapat).
Akibatnya jumlah tumbukan yang terjadi antar partikel juga akan meningkat
(karena molekul pereaksi yang rapat tadi) sehingga hal ini akan
meningkatkan laju reaksi.
Menaikkan suhu
Kenaikan suhu akan memperbesar energy kinetic partikel, akibatnya
gerakan partikel perekasi akan semakin cepat. Gearakan yang semakin
ceoat ini akan mengakibatkan jumlah tumbukan antara partikel perekasi
akan semakin banyak dan juga energy tumbukannya akan cukup efektif
untuk membuat kedu molekul pereaksi tersebut bereaksi. Akibatnya laju
reaksi akan semakin cepat.

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 24


Tekanan diperbesar
Memperbesar tekanan, artinya kita akan memperkecil volume system
tempat terjadinya reaksi. Akibatnya jarak antar molekul pereaksi menjadi
semakin dekat dan gerakan partikel juga akan semakin cepat. Dengan
begitu jumlah tumbukan yang terjadi antara molekul pereaksi akan
bertambah yang akan berdampat pada semakin cepatnya laju reaksi.
Volume diperbesar
Ini kebalikan dari tindakan pada option C. jika volume diperbesar maka
tekanan system tempat terjadinya reaksi akan semakin kecil akibatnya jarak
antar partikel pereaksi semakin jauh. Hal ini tentu berakibat pada semakin
sedkitnya tumbukan yang terjadi antar partikel pereaksi sehingga laju reaksi
akan menurun .

G. LATIHAN SOAL
Untuk menguji pemahaman kalian tentang materi “Laju Reaksi dan Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Laju Reaksi”, silakan kerjakan soal di bawah ini !
1. Apa yang dimaksud dengan laju reaksi dan apa satuan dari laju reaksi ?
2. Apabila kalian diminta untuk mengukur laju reaksi terhadap reaksi :
Zn(s) + 2HCl(aq)  ZnCl2(aq) + H2(g)
Bagaimanakah rancangan percobaan yang akan kalian buat terkait dengan :
a. zat yang akan diukur konsentrasinya
b. cara mengukur gas yang dihasilkan
c. alat yang digunakan
d. cara kerjanya
3. Ke dalam ruangan yang volumenya 10 liter direaksikan 0,1 mol gas N 2 dan
0,1 mol gas H2 dengan persamaan reaksi berikut
N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g)
Setelah reaksi berlangsung selama 5 detik, ternyata masih tersisa 0,08 mol
gas N2. Tentukan laju reaksi berdasarkan :
a. gas nitrogen yang bereaksi (vN2)
b. gas hidrogen yang bereaksi (vH2)
c. gas NH3 yang terbentuk (vNH3)

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 25


4. Penentuan laju reaksi : 2A(g) + 3B2(g)  2AB3(g) dilakukan dengan
mengukur perubahan konsentrasi A setiap 5 detik sehingga didapatkan data
sebagai berikut.
Waktu (detik) 0 5 10
[A] (mol/L) 0,1 0,08 0,065

Tentukan :
a. laju reaksi rata-rata dari gas A pada setiap selang waktu
b. laju reaksi rat-rata tiap selang waktu berdasarkan gas AB3 yang dihasilkan
5. Laju reaksi pada reaksi : 4NO2(g) + O2(g)  2N2O5(g) diukur berdasarkan
berkurangnya konsentrasi gas oksigen setiap detik. Jka pada suhu tertentu
laju reaksinya adalah 0,024 mol?L detik, hitunglah laju reaksi jika diukur
berdasarkan :
a. Berkurangnya gas NO2 tiap deti
b. Bertambahnya gas N2O5 tiap detik

H. KESIMPULAN
1. Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah pereaksi untuk
tiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk tiap satuan
waktu
2. Satuan laju reaksi umumnya dinyatakan dalam mol dm-3 det-1 atau mol/liter
detik
3. Laju reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan bidang sentuh pereaksi,
konsentrasi, suhu, dan katalis
4. Tumbukan efektif adalah tumbukan yang menghasilkan energi yang cukup
untuk menghasilkan reaksi
5. Semakin besar luas permukaan bidang sentuh pereaksi, semakin besar
peluang terjadinya tumbukan efektif
6. Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin besar jumlah partikel pereaksi
sehingga semakin besar peluang terjadinya tumbukan efektif
7. Semakin tinggi suhu, semakin tinggi energi kinetik partikel yang bergerak dan
semakin besar peluang terjadinya tumbukan efektif

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 26


8. Energi aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk
berlangsungnya suatu reaksi. Semakin rendah energi aktivasi, semakin
mudah reaksi berlangsung
9. Katalis berperan dalam menurunkan energi aktivasi suatu reaksi

I. DAFTAR PUSTAKA
Nana Sutresna – Dindin Sholehudin – Tati Herlina, 2016. Buku Siswa Aktif dan
Kreatif Belajar Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Peminatan MIPA (Edisi Revisi
2016). Bandung: Grafindo. hal: 77 – 90

Tim Masmedia Buana Pustaka, 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI (Kurikulum
2013). Sidoarjo: Masmedia. hal: 95 – 107

Tine Maria Kuswati – Ernavita – Ratih – Sukardjo, 2016. Buku Siswa Kimia
SMA/MA Kelompok Peminatan MIPA (Kelas XI). Jakarta: Bumi Aksara. hal: 77 -
94

Unggul Sudarmo – Nanik Mitayani, 2016. Buku Siswa Kimia Untuk SMA/MA
Kelas XI Peminatan MIPA (Edisi Revisi). Jakarta: Penerbit Erlangga. hal: 73 - 90

BAHAN AJAR_LAJU REAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI_FARMANINGSIH 27

Anda mungkin juga menyukai