Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM KIMIA DASAR

OLEH :

NAMA : RAJA BIMA PANE 

NIM : 2002122

GRUP/KELAS : F / Teknik Mekanika C

JUDUL PRAKTIKUM : Kimia Analisa

TANGGAL PRAKTIKUM : 07 DESEMBER 2020 

ASISTEN : MEGARIA NAIBAHO 

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI

MEDAN

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul Percobaan : Kimia Analisa

B. Tujuan Percobaan :

1. Menganalisa sampel atau bahan kimia untuk memperoleh petunjuk dasar  menggunakan
panca indera atau uji secara organoleptif. 

2. Menganalisa sampel atau bahan berdasarkan rupa yaitu warna, bau, sifat dan  reaksi yang
terjadi di dalam sampel atau bahan. 

3. Menganalisa sampel atau bahan kimia untuk mengetahui perbedaan ciri_ciri dan
karakteristik dari bahan atau sampel yang digunakan

C. Tanggal Percobaan : 07 DESEMBER 2020 


BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam kimia analisa di pelajari cara cara yang dapat di pergunakan untuk 
menentukan susunan suatu zat,jika pemeriksaan dimaksudkan untuk mengetahui 
unsur unsur atau senyawa senyawa apa yang terdapat dalam suatau  campuran,maka
di lakukan analisis jenis.Jika yang di cari kadar dari suatu unsur  unsur atau senyawa
yang terdapat dalam campuran itu,maka dilakukan analisa  jumlah,misalnya secara
gravimetri,atau volumetri. 

 Identifikasi suatu unsur dapat dilakukan dengan : 

 a) Cara Kering: 


 1. Penelitian Rupa 
 2. Pemanasan 
 3. Reaksi Nyala 
 4. Reaksi mutiara boraks 
 5. Reaksi pipa tiup 
 b) Pemeriksaan secara sistematis meliputi : 
 1.Pemeriksaan Kation 
 2. Pemeriksaan Anion 

Uji pendahuluan dengan Cara kering penelitian rupa dapat dilakukan 


dengan Uji organoleptik atau uji indera atau uji sensori merupakan cara 
pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk 
pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Melalui langkah ini didapatkan 
informasi, apakah zat tersebut campuran atau zat tunggal. 
Pemeriksaan Organoleptik : 
1). Warna zat yang di periksa 

o Merah : HgO , HgI2, Sb2I3, Cu2O, CrO3,Pb3O4, Ag2CrO4 dll o Kuning :


As2S3, SnS2, CdS, PbI2, HgO,K2CrO4, FeCl3 dll o Hijau : Garam garam fero,
garam garam .Ni, Cr(OH)3, Cr2O3,  
CrCl3, CuCl3, CuCl2. 2H20, CuCO3, K2MnO4 dll o Biru : Garam garam Cu(II)
hidrat, garam garam cobalt anhidrat dll  o Coklat : PbO2, Fe2O3, Fe(OH)3, FeO4,
SnS dll. 
o Hitam : CuS, HgS, PbS, FeS, NiS, CoS, Ag2S, CuO dll 

 2). Sifat Higroskopik


 1. BILA ZAT SUKAR LARUT DALAM AIR. 
 Sudah Pasti :  
a. Bukan garam-garam dari Na, K, NH4 
 b . Bukan garam-garam nitrat, kecuali garam nitrat dari Sb, Bi, Stanno,dan merkuro 
 c. Bukan logam atau oksida logam, kecuali oksida oksida dari : Na, K, Ba, Sr,  Ca. 

2. BILA ZATNYA MUDAH LARUT DALAM AIR 


 Maka Perhatikan: 

Warna Larutan: 

Biru : Ion Cu (II) 


 Hijau : Ion ion Ni, Fe(II), Cr(III), manganat (IV) 
 Kuning : Ion ion kromat (VI), Feri(III), 
 Violet : Ion manganat (VII)  
 Merah Jingga : Ion bikromat (VI) 
 Merah muda : Ion – ion kobalt, mangan(II), pekat 

 3). Bau 
 Beberapa zat mempunyai bau yang spesifik antara lain : 
 1) Garam-garam Amonium : bau khas NH3 
 2) Garam-garam Sulfid : bau khas H2S 
 3) Garam-garam Asetat : bau khas cuka 
 4). Sifat Asam basa 
 a. pH larutan kurang dari 7 : asam 
 Garam-garam dari basa kuat + asam kuat. 
 Garam-garam yang dihidrolisis oleh H2O 
 b. pH larutan sama dengan 7 : 
 Garam normal yang tidak dihidrolisis oleh H2O 
 c. Lebih dari 7 : Basa 
 Garam-garam basa dari basa kuat + asam kuat 
 Garam-garam yang dihidrolisis oleh H2O 

Rupa dari zt harus dperhatikan dengan seksama,jika perlu hendaknya 


dipakai lensa atau mikroskop.Amatilah apakah zat itu terdiri dari kristal atu 
amorf,apakah sifat magnetis dan apakah memiliki bau yang khas. 

Beberapa senyawa yang berwarnayang umum terdapat adalah seperti tercatat d 


bawah ini :
Merah : Pb3O4, As2S2, HgO, HgI2, HgS, Sb2S3, CrO3, Cu2O, K2[Fe(CN) dikromat berwarna
merha jingga-permangat ,dan tawas krom  
berwarna ungu-kemerahan 

Merah jambu : CdS, AsS3, SnS2, PbI2, HgO (yang diendapkan), 


K4[FeCN)6.3H2O;kromat,besi (III) klorida dan nitrat. 

Hijau : Cr2O3, Hg2I2,Cr(OH)3,: garam garam besi (II),misalnya  FeSO4.7H2O,FeSO4.


(NH4)2SO4.6H2O, FeCl2.4H2O ; garam garam  nikel; CrCl3.6H2O, K2MnO4 

Biru : garam garam kobalt anhidrat;garam garam tembaga (II) 


berhidrat;biru Prusia 
Coklat : PbO2,CdO.Fe3O4,Ag3AsO4,SnS,Fe2O3,Fe(OH)3 (coklat kemerahan) Hitam :

PbS,CuS,CuO,HgS,FeS,MnO2,Co3O4, CoS,NiS,Ni2O3,Ag2S,C. 

Warna larutan yang diperoleh ketika zat dilarutkan dalam air atau dlam 
asam encer,harus di perhatikan,karena ini mungkin memebri keterangan 
keteraangan yang berharga.Warna- warna berikut diperlihatkan oleh ion ion 
(kation biasanya berhidrat) yang terdapat dalam larutan encer. 
Biru : (tembaga II); Hijau : nikel,besi(II),kromium(III),manganat; Kuning : 
kromat,heksasinoferat(II),besi(II); Merah-Jingga : dikromat; Ungu : permangat; 
Merah-Jambu : kobalt,mangan(II) 

Identifikasi suatu unsur/senyawa melalui reaksi kering selanjutnya adalah 


melalui pemanasan. Zat yang diuji dibedakan menjadi dua, yaitu: analat yang 
terurai dengan pemanasan dan yang tidak terurai dengan pemanasan. Beberapa 
peristiwa yang dapat di amati pada pemanasan dari suatu contoh zat adalah  sebagai
berikut : 

A. Perubahan Warna 
• Garam C (biru) menjadi garam anhidrat (putih) 
• Garam Pb (putih) menjadi PbO ( kuning) 
• Garam Co (merah) menjadi biru atau ungu 
• Zat organik menjadi menghitam karena karbon memisah biasanya di  sertai
pembakaran 
• Garam Cu,Mn,dan Ni menjdai hitam pada suhu yang tinggi dan tidak  di
sertai dengan pembakaran 
• ZnO menjdai kuning ketika panas dan putih ketika dingin 
• SnO2 dan Bi2O3 menjadi coklat kekuingan ketika panas,kuning ketika  dingin 
• Cd menjdai coklat ketika panas,kuning ketika dingin
• Fe2O3 menjadi merha sampi hitam ketika panas,coklat ketika dingin 

B. Mencair  
Garam-garam berair hablur bila di panaskan pada umumnya menjadi 
cair,karena garam tersebut melarut dalma air hablurnya,beberapa zat dapat 
mencair tanpa memecah atau mencair dahulu baru memecah,diantaranya : •
NaOH,KOH,H2C2O4 
• Halida halida dari K,Cd,Hg,Pb 
• Nitrat nitrat dari Na,K,NH4,dan sebagainya 

C. Menyublim  
Zat yang mudah menyublim garam garam ammonium,arsen  
oksida,klorida –klorida Al,Zn,Cd, berdasarkan warna subliman yang di 
hasilkan dapat memperkirakan suatu zat ,seperti : 
• Merah : Krom III Klorida,antimony,trisulfat 
• Kuning : Balerang,arsen reioksida,raksa II iodida 
• Putih : Garam-garam ammonium,klorida–klorida Al,Zn,Cd • Abu abu :
Hg 
• Abu abu baja : As 
• Hitam biru : I 
• Hitam : HgS 

D. Pembebasan gas-gas 
 Pembebasan gas gas tergantung pada sifat-sifat asam,basa,warna,dan  bau
dari uap-uap yang ditimbulkan,misalnya :  
• Uap Asam : diperiksa dengan lakmus bir (SO2 dari sulfit dan  sulfat) 
• Uap basa : diperiksa dengan lakmus merah (NH3 dari garam  garam
ammonium) 
• Uap berwarna : hampir selalu menandakan penguraian zat NO2
dari nitrit,membentuk warna merah 
NO3 dari nitrit + H2SO4 pekat dalam tabung menghasilkan cincin 
coklat 
Br2 dari bromida (membirukan kertas KI – Kanji) 
• Keluar oksigen : Nitrat,klorat,perklorat,bromat,iodat,peroksida,garam  
garam per,dan permangat 
• Keluar CO2 (mengeruhkan air kapur) : karbonat,hidrogen 
karbonat,oksalat,dan senyawa senyawa organik 
• Keluar CO (terbakar dengan nyala biru membentuk CO2 : oksalat •
Keluar sianogen : Sianida 
• Keluar aseton : Asetat
• Keluar amonia : Garam amonium 
• Keluar fosfina : fosfit dan hipofosfit 
• Keluar balerang oksida : sulfit normal dan sulfit asam; tiosulfat,sulfat  sulfat
tertentu 
• Keluar hidrogen oksida (bau telur busuk) : sulfida asam;sulfida 
berhidrat 
• Keluar klor (gas hijau kekuningan) : klorida klorida yang tak stabil •
Keluar brom : sumber klor 
• Keluar iod : iod bebas dan iodida iodida tertentu 

E. Uap berwarna ungu 


Dari iodida + H2SO4 pekat  
Mn2O7 dari pemanganat (meledak dengan ledakan lunak) 
Uap tak berwarna tapi berbau 
H2S dari sulfida sulfida  
Uap tak berwarna tak berbau 
CO2 dari karbonat (nengeruhkan setetes air barit)

Kimia analitik dibagi menjadi bidang-bidang yang disebut analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia,
mengenali unsur-unsur senyawa apa yang ada dalam suatu sampel. Analisis kualitatif
berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam
suatu sampel. (Day dan Underwood, 1988: 3)
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi basah.
Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam
larutan. Reaksi kering ialah sejumlah uji ynag berguna dapat dilakukan dalam keadaan
kering, yakni tanpa melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam ialah
pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi dan uji manik. Reaksi basah ialah uji
yang dibuat dengan zat-zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung dengan
terbentuknya endapan, dengan pembebasan gas dan dengan perubahan warna. Mayoritas
reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah (Svehla, 1985: 317).
Dalam analisis kimia kualitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion
(kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi
selektif yaitu pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuik beberapa jenis kation dan
anion, sedangkan pereaksi spesifik adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu
untuk satu jenis kation/anion. (Rifai, 1994:45).
Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi ke dalam (A) proses yang
melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang diperoleh pada
pengolahan dengan asam-asam, dan (B) proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam
larutan. Kelas (A) dibagi lagi kedalam sub-kelas (i) gas-gas yang dilepaskan dengan asam
klorida encer atau asam sulfat encer, dan (ii) gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat
pekat. Kelas (B) dibagi lagi kedalam sub-kelas (i) reaksi pengendapan, dan (ii) oksidasi
dan reduksi dalam larutan (Svehla, 1985:316).
Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari
ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-
anion dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Golongan sulfat: SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33-, AsO43-, AsO33-. Anion-anion ini
mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida : Cl-, Br-, I-, S2-. Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam
larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat : NO3-, NO2-, C2H3O2-. Semua garam dari golongan ini larut. NO3-,
NO2, CH3COO-

Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada analisis
anion tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis kation. Uji analisis anion
juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya.
(Besari, 1982)

Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu zat terlarut
(solute) untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Kelarutan dapat dinyatakan dalam
jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan.
Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat tertentu dapat larut dengan perbandingan
apapun terhadap solvent. (Chang, 2005: 344).

BAB III
ALAT DAN BAHAN

A. Alat

No Nama  Ukuran  Jumlah  Gambar Alat


.

1.  Tabung reaksi 100ml 3buah

2  Rak tabung reaksi 2 Raktabung 20x10cm 12luban


g

3  Gegep kayu 3 Gegepkayu 20x20cm 1buah

4  spatula Spatula 20cm 1buah

5  bunsen Bunsen 80ml 1buah

6  Botol semprot Botolsemprot 500ml 1buah

B. Bahan
No.  Nama  Ukuran  Fase  Gambar

1  CuSO4.5H2 1 Spatula Berbentuk


O bubuk

2  NiSO4.6H2O 1 Spatula Logam

3  K2Cr2O7 1 Spatula Padatan


kristal

4  CH3COOH 1 Spatula Cair

5  NH4OH 1 Spatula Cair

6  KCl 1 Spatula Senyawa garam


BAB IV

PROSEDUR KERJA

A. Prosedur Kerja. 

Prosedur Kerja Uji Warna 


1. zat dari senyawa dimasukkan ke dalam beakerglass dan diamati warna awal dari 
senyawa tersebut. Nama bahan yang digunakan: 
CuSO4.5HO berwarna Biru. 
  NiSO4.5H2O berwarna Hijau tua. 
K2CrO7 berwarna Oranye. 

Prosedur Kerja Uji Bau 


1. bahan dimasukkan ke dalam beakerglass dan uji baunya. Bahan yang
diuji:  CH3COOH bau khas Cuka. 
 NH4OH bau khas Pesing seperti Urine 
B.Gambar Rangkaian.

No Gambar Rangkaian Keterangan

1 Proses memasukkan bahan


yang akan diuji kedalam
breaker glass

2 Pemanasan menggunakan
spirtus

3 Proses menjepit tabung reaksi


menggunakan gegep kayu
sebelum dilakukan
pembakaran
BAB V

DATA PENGAMATAN

A. Data.

No Nama Zat Jumlah


.

1. CuSO .5H O 4 2 1 Spatula

2. NiSO .6H O 4 2 1 Spatula

3. K Cr O7
2 2 1 Spatula

4. CH COOH
3 1 Spatula

5. NH OH 4 1 Spatula

6. Asam benzoate 1 Spatula

7. Urea 1 Spatula

8. (NH ) SO4 4 2 1 Spatula

9. (NH ) Cl 4 2 1 Spatula

10. Stronsium 10 ml

11. Natrium 10 ml

12. Kalium 10 ml

13. Aquadest 10 ml

B. Pengamatan.

Pengamatan warna zat  


Pada percobaan diatas di dapatkan hasil pada CuSO4.5H2O yang merupakan 
Bubuk berwarna biru setelah di campurkan dengan air dan HCl menjadi  warna biru
muda.Warna biru muda di perlihatkan oleh ion-ion (kation biasanya  berhidrat)
yang biasa terdapat dalam larutan encer merupakan ciri dari golongan  tembaga(II). 
 Pada NiSO4.7H2O dengan warna bubuk hijau tua dan setelah di campurkan 
dengan air dan HCl menjadi hijau muda. 
Pada FeSO4.7H2O dengan warna awal adalah coklat dan setelah di campur air 
menjadi coklat orange,sedangkan bila di campur dengan HCl menjadi warna 
kuning dengan sedikit keruh,ciri ini menandakan bahwa FeSO4.7H2O termasuk 
kedalam golongan besi(II).Sedangkan pada K2Cr2O7 pada padatan berwarna 
Orange dengan bentuk padatan kristal setelah di campur dengan air warna 
orange menjadi lebih muda dan dicampur dengan HCl warna nya berubah 
menjadi merah-keorenan. 

 Pengamatan bau zat  


 Pada pengamatan bau (CH3COO)2.Pb.3H2O dan (CH3COO)2.Zn.3H2O 
merupakan garam – garam asetat karena berbau cuka.Senyawa KI berbau 
betadine,sedangkan senyawa NH4NO3 tercium seperti bau plastik
Pengamatan uji pemanasan : perubahan warna 
FeSO4.7H2O dibakar menggunakan pembakar bunsen menghasilkan 
warna padatan yg awalnya biru berubah warna menjadi putih dengan sedikit 
bagian bawah yang menghitam,ciri ini merupakan ciri dari garam garam 
Cu,Mn,Ni pada suhu tinggi. 
CuSO4.5H2O dibakar menggunakan tabung reaksi menghasilkan warna 
hitam ketika panas,dan berubah menjadi coklat keabu-abuan ketika dingin.
Pengamatan uji pemanasan : Mencair 
Garam garam berair hablur bila di panaskan pada umumunya menjadi 
cair,karena garam tersebut melarut dalam air hablurnya.Seperti pada KCl dan 
NaOh dengan bentuk padatan berupa putih bubuk dan putih bulat setelah di 
panaskan pelahan-lahan menjadi mencair. 
Pengamatan uji pemanasan : pembebasan gas gas 
Pada uji pemanasan dengan peristiwa yang diamati adalah pembebasan gas 
gas,kami menggunakan pH universal untuk menentukan zat tersebut masuk 
golongan asam atau basa dengan memanaskan zat dalam tabung reaksi ke atas 
pembakar bunsen dan menguji uap / gas yang di hasilkan.Pada Na2SO4,
NH4Cl,dan KI pH yang di lihat pada pH universal sekitar 5,8 (kami bulatkan 
menjadi 6),pH 6 menunjukkan bahwa senyawa Na2SO4, NH4Cl, dan KI masuk 
golongan asam. Na2SO4, NH4Cl, dan KI termasuk garam dari asam kuat yang 
mudah terurai. 
Sedangkan pada Na2CO3 pH yang lihat adalah 13 (basa),jika uap/gas 
menghasilkan pH yang basa berarti Na2CO3 termasuk golongan garam garam 
amonium

BAB VI
ANALISA DATA

A. Analisa Data 
1.Penelitian Rupa 

a. Uji Warna 

• CuSO4.5H2O Berwarna Biru 

• NiSO4.6H2O Berwarna Hijau Tua 

• K2Cr2O7 Berwarna Oranye 

b. Uji Bau 

• CH3COOH Bau Khas Cuka 

• NH4OH Bau Khas Pesing 

2.Pemanasan 

a. Perubahan Warna 

• CuSO4.5H2O Biru menjadi Putih 

• NiSO4.6H2O Hijau Tua menjadi Hijau muda 

• K2Cr2O7 Oranye 

b. Menyublim 

• Asam benzoate Menyublim ( Terdapat bitnik air pada dinding  tabung reaksi) 
• Urea Menyublim ( Terdapat bitnik air pada dinding tabung reaksi) 
c. Pembebasan gas-gas 

• (NH4)2SO4 + Aquadest Lakmus biru beubah menjadi merah • (NH4)2Cl


+ Aquadest Lakmus biru tidak berubah warna 3.Reaksi Kimia (Nyala Zat) 
• Stronsium Warna nyala Merah 

• Natrium Warna nyala Kuning 

• Kalium Warna nyala Ungu


BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan

1. CuSO4.5H2O dengan warna padatan bubuk yang biru,berubah menjadi  biru muda
setelah di campur dengan air dan HCl 

2. NiSO4.7H2O dengan warna padatan bubuk hijau tua,berubah menjadi  hijau muda
setelah di campur dengan air dan HCl 

3. K2Cr2O7 berubah warna menjadi warna orange muda dan setelah di  campur dengan
HCl menjadi merah-keorenan 

B. Saran

1.Sebaiknya praktikum mengenai uji warna dan uji bau pada zat ini dilakukan  secara
langsung agar mahasiswa dapat lebih memahami cara kerja dan cara  penggunaan alat
yang digunakan selsma praktikum berlangsung.

2.Sebaiknya dalam vidio praktikum dijelaskan kembali cara cara dalam melakukan
praktikum ataupun cara menggunakan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

1. (Besari, 1982)

2. (Chang, 2005: 344).

3. (Day dan Underwood, 1988: 3)

4. https: // id .m.wikipedia.org 

5. (Rifai, 1994:45).

6. (Svehla, 1985:316-317).

7. www.academia.edu 

Anda mungkin juga menyukai