OLEH :
NIM : 2002122
MEDAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Percobaan :
1. Menganalisa sampel atau bahan kimia untuk memperoleh petunjuk dasar menggunakan
panca indera atau uji secara organoleptif.
2. Menganalisa sampel atau bahan berdasarkan rupa yaitu warna, bau, sifat dan reaksi yang
terjadi di dalam sampel atau bahan.
3. Menganalisa sampel atau bahan kimia untuk mengetahui perbedaan ciri_ciri dan
karakteristik dari bahan atau sampel yang digunakan
LANDASAN TEORI
Dalam kimia analisa di pelajari cara cara yang dapat di pergunakan untuk
menentukan susunan suatu zat,jika pemeriksaan dimaksudkan untuk mengetahui
unsur unsur atau senyawa senyawa apa yang terdapat dalam suatau campuran,maka
di lakukan analisis jenis.Jika yang di cari kadar dari suatu unsur unsur atau senyawa
yang terdapat dalam campuran itu,maka dilakukan analisa jumlah,misalnya secara
gravimetri,atau volumetri.
Warna Larutan:
3). Bau
Beberapa zat mempunyai bau yang spesifik antara lain :
1) Garam-garam Amonium : bau khas NH3
2) Garam-garam Sulfid : bau khas H2S
3) Garam-garam Asetat : bau khas cuka
4). Sifat Asam basa
a. pH larutan kurang dari 7 : asam
Garam-garam dari basa kuat + asam kuat.
Garam-garam yang dihidrolisis oleh H2O
b. pH larutan sama dengan 7 :
Garam normal yang tidak dihidrolisis oleh H2O
c. Lebih dari 7 : Basa
Garam-garam basa dari basa kuat + asam kuat
Garam-garam yang dihidrolisis oleh H2O
PbS,CuS,CuO,HgS,FeS,MnO2,Co3O4, CoS,NiS,Ni2O3,Ag2S,C.
Warna larutan yang diperoleh ketika zat dilarutkan dalam air atau dlam
asam encer,harus di perhatikan,karena ini mungkin memebri keterangan
keteraangan yang berharga.Warna- warna berikut diperlihatkan oleh ion ion
(kation biasanya berhidrat) yang terdapat dalam larutan encer.
Biru : (tembaga II); Hijau : nikel,besi(II),kromium(III),manganat; Kuning :
kromat,heksasinoferat(II),besi(II); Merah-Jingga : dikromat; Ungu : permangat;
Merah-Jambu : kobalt,mangan(II)
A. Perubahan Warna
• Garam C (biru) menjadi garam anhidrat (putih)
• Garam Pb (putih) menjadi PbO ( kuning)
• Garam Co (merah) menjadi biru atau ungu
• Zat organik menjadi menghitam karena karbon memisah biasanya di sertai
pembakaran
• Garam Cu,Mn,dan Ni menjdai hitam pada suhu yang tinggi dan tidak di
sertai dengan pembakaran
• ZnO menjdai kuning ketika panas dan putih ketika dingin
• SnO2 dan Bi2O3 menjadi coklat kekuingan ketika panas,kuning ketika dingin
• Cd menjdai coklat ketika panas,kuning ketika dingin
• Fe2O3 menjadi merha sampi hitam ketika panas,coklat ketika dingin
B. Mencair
Garam-garam berair hablur bila di panaskan pada umumnya menjadi
cair,karena garam tersebut melarut dalma air hablurnya,beberapa zat dapat
mencair tanpa memecah atau mencair dahulu baru memecah,diantaranya : •
NaOH,KOH,H2C2O4
• Halida halida dari K,Cd,Hg,Pb
• Nitrat nitrat dari Na,K,NH4,dan sebagainya
C. Menyublim
Zat yang mudah menyublim garam garam ammonium,arsen
oksida,klorida –klorida Al,Zn,Cd, berdasarkan warna subliman yang di
hasilkan dapat memperkirakan suatu zat ,seperti :
• Merah : Krom III Klorida,antimony,trisulfat
• Kuning : Balerang,arsen reioksida,raksa II iodida
• Putih : Garam-garam ammonium,klorida–klorida Al,Zn,Cd • Abu abu :
Hg
• Abu abu baja : As
• Hitam biru : I
• Hitam : HgS
D. Pembebasan gas-gas
Pembebasan gas gas tergantung pada sifat-sifat asam,basa,warna,dan bau
dari uap-uap yang ditimbulkan,misalnya :
• Uap Asam : diperiksa dengan lakmus bir (SO2 dari sulfit dan sulfat)
• Uap basa : diperiksa dengan lakmus merah (NH3 dari garam garam
ammonium)
• Uap berwarna : hampir selalu menandakan penguraian zat NO2
dari nitrit,membentuk warna merah
NO3 dari nitrit + H2SO4 pekat dalam tabung menghasilkan cincin
coklat
Br2 dari bromida (membirukan kertas KI – Kanji)
• Keluar oksigen : Nitrat,klorat,perklorat,bromat,iodat,peroksida,garam
garam per,dan permangat
• Keluar CO2 (mengeruhkan air kapur) : karbonat,hidrogen
karbonat,oksalat,dan senyawa senyawa organik
• Keluar CO (terbakar dengan nyala biru membentuk CO2 : oksalat •
Keluar sianogen : Sianida
• Keluar aseton : Asetat
• Keluar amonia : Garam amonium
• Keluar fosfina : fosfit dan hipofosfit
• Keluar balerang oksida : sulfit normal dan sulfit asam; tiosulfat,sulfat sulfat
tertentu
• Keluar hidrogen oksida (bau telur busuk) : sulfida asam;sulfida
berhidrat
• Keluar klor (gas hijau kekuningan) : klorida klorida yang tak stabil •
Keluar brom : sumber klor
• Keluar iod : iod bebas dan iodida iodida tertentu
Kimia analitik dibagi menjadi bidang-bidang yang disebut analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia,
mengenali unsur-unsur senyawa apa yang ada dalam suatu sampel. Analisis kualitatif
berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam
suatu sampel. (Day dan Underwood, 1988: 3)
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi basah.
Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam
larutan. Reaksi kering ialah sejumlah uji ynag berguna dapat dilakukan dalam keadaan
kering, yakni tanpa melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam ialah
pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi dan uji manik. Reaksi basah ialah uji
yang dibuat dengan zat-zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung dengan
terbentuknya endapan, dengan pembebasan gas dan dengan perubahan warna. Mayoritas
reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah (Svehla, 1985: 317).
Dalam analisis kimia kualitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion
(kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi
selektif yaitu pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuik beberapa jenis kation dan
anion, sedangkan pereaksi spesifik adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu
untuk satu jenis kation/anion. (Rifai, 1994:45).
Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi ke dalam (A) proses yang
melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang diperoleh pada
pengolahan dengan asam-asam, dan (B) proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam
larutan. Kelas (A) dibagi lagi kedalam sub-kelas (i) gas-gas yang dilepaskan dengan asam
klorida encer atau asam sulfat encer, dan (ii) gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat
pekat. Kelas (B) dibagi lagi kedalam sub-kelas (i) reaksi pengendapan, dan (ii) oksidasi
dan reduksi dalam larutan (Svehla, 1985:316).
Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari
ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-
anion dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Golongan sulfat: SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33-, AsO43-, AsO33-. Anion-anion ini
mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida : Cl-, Br-, I-, S2-. Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam
larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat : NO3-, NO2-, C2H3O2-. Semua garam dari golongan ini larut. NO3-,
NO2, CH3COO-
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada analisis
anion tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis kation. Uji analisis anion
juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya.
(Besari, 1982)
Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu zat terlarut
(solute) untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Kelarutan dapat dinyatakan dalam
jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan.
Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat tertentu dapat larut dengan perbandingan
apapun terhadap solvent. (Chang, 2005: 344).
BAB III
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
B. Bahan
No. Nama Ukuran Fase Gambar
PROSEDUR KERJA
A. Prosedur Kerja.
2 Pemanasan menggunakan
spirtus
DATA PENGAMATAN
A. Data.
3. K Cr O7
2 2 1 Spatula
4. CH COOH
3 1 Spatula
5. NH OH 4 1 Spatula
7. Urea 1 Spatula
9. (NH ) Cl 4 2 1 Spatula
10. Stronsium 10 ml
11. Natrium 10 ml
12. Kalium 10 ml
13. Aquadest 10 ml
B. Pengamatan.
BAB VI
ANALISA DATA
A. Analisa Data
1.Penelitian Rupa
a. Uji Warna
b. Uji Bau
2.Pemanasan
a. Perubahan Warna
• K2Cr2O7 Oranye
b. Menyublim
• Asam benzoate Menyublim ( Terdapat bitnik air pada dinding tabung reaksi)
• Urea Menyublim ( Terdapat bitnik air pada dinding tabung reaksi)
c. Pembebasan gas-gas
1. CuSO4.5H2O dengan warna padatan bubuk yang biru,berubah menjadi biru muda
setelah di campur dengan air dan HCl
2. NiSO4.7H2O dengan warna padatan bubuk hijau tua,berubah menjadi hijau muda
setelah di campur dengan air dan HCl
3. K2Cr2O7 berubah warna menjadi warna orange muda dan setelah di campur dengan
HCl menjadi merah-keorenan
B. Saran
1.Sebaiknya praktikum mengenai uji warna dan uji bau pada zat ini dilakukan secara
langsung agar mahasiswa dapat lebih memahami cara kerja dan cara penggunaan alat
yang digunakan selsma praktikum berlangsung.
2.Sebaiknya dalam vidio praktikum dijelaskan kembali cara cara dalam melakukan
praktikum ataupun cara menggunakan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
1. (Besari, 1982)
4. https: // id .m.wikipedia.org
5. (Rifai, 1994:45).
6. (Svehla, 1985:316-317).
7. www.academia.edu