Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS FARMASI


ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ANORGANIK

Angggota Kelompok :
Alvian ......................................
Maria C. Da Christ

2443014088

Hamalatul Qurani

2443014153

Oktafria Bunga Sari 2443014209

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
TAHUN 2016/2017

Laporan Praktikum Kimia Analisis


Judul Praktikum

: Analisa Kualitatif Senyawa Anorganik

Tanggal Praktikum

: 03 Februari 2016

Nama Asisten

Nama Kelompok A

: 1. Alvian ..................

I.

2443014

2. Maria C. Da Christ

2443014088

3. Hamalatul Qurani

2443014153

4. Oktafria Bunga Sari

2443014209

Tujuan Praktikum

Menjelaskan tahapan analisis senyawa organik, meliputi analisis pendahuluan,

penggolongan dan reaksi penetapan dari anion dan kation


Setelah melakukan praktikum, mahasiswa harus dapat melaporkan adanya kation
dan anion yang terdapat dalam zat yang dianalisis

II.

Dasar Teori
Kimia analisis dapat dibagi dalam dua bidang yang disebut dengan analisis kualitatif
dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah
unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif berurusan
dengan penetapan banyaknya suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Zat yang ditetapkan,
yang sering dirujuk sebagai konstituen yang diinginkan atau analit, dapat merupakan
sebagian kecil atau sebagian besar dari contoh yang dianalisis (Day dan Underwood, 1986).
Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam lima
golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia. Dengan memakai
reagensia, dapat ditetapkan ada tidaknya golongan-golongan kation, dan dapat juga
memisahkan golongan-golongan ini untuk pemeriksaan lebih lanjut (Svehla, 1990).
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah
asam klorida, hidrogen sulfida, dan amonium karbonat serta amonium sulfida. Klasifikasi ini
didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini membentuk
endapan atau tidak. Jadi bisa dikatakan bahwa klasifikasi kation didasarkan atas perbedaan

kelarutan dari klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut. Kelima golongan kation
dan ciri-ciri khas golongan-golongan ini adalah sebagai berikut:
1. Golongan I
Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion golongan
ini adalah timbel, merkurium (I), dan perak.
2. Golongan II
Kation golongan ini membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam
mineral encer. Ion-ion golongan ini adalah merkurium (II), tembaga, bismut, kadmium,
arsenik (III), arsenik (IV), stibium (III), stibium (V), timah (II), dan timah (III), (IV).
3. Golongan III
Kation golongan ini membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral
atau amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt (II), nikel (II), besi (II),
kromium (III), aluminium, Zink dan Mangan.
4. Golongan IV
Kation golongan ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya
amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation golongan ini adalah
kalsium, barium, dan stronsium.
5. Golongan V
Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagensia-reagensia golongan
sebelumnya, merupakan golongan kation terakhir yang meliputi ion-ion megnesium,
natrium, kalsium, amnium, litium, dan hidrogen (Svehla, 1990).
Setelah pemisahan dan deteksi kation-kation yang sistematik, pencarian terhadap
anion-anion haruslah dimulai.

Anion merupakan unsur logam yang bermuatan

negatif.Metode yang digunakan untuk mengindetifikasi anion ini adalah analisa kimia
kualitatif anorganik.Ion-ion diidentifikasi menurut sifat fisika dan kimianya. Cara
identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Prinsip untuk anion
adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam perak, garam-garam kalsium,
garam-garam barium, dan garam-garam seng. Selain itu ada cara penggolongan anion
menurut Bunsen, Gliberth, dan Vogel.
Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam
bariumnya, warna, kelarutan garam alkali, dan kemudahan menguapnya. Gilberth
menggolongkan berdasarkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd dan garam peraknya.
Sedangkan Vogel menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang digunakan dalam
identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dan identifikasi berdasarkan reaksi
kimianya dalam larutan. Identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dibagi
dua lagi yaitu anion yang membentuk gas bila ditambah HCl encer atau H 2SO4 encer, dan
anion yang membentuk gas atau uap bila ditambah H2SO4 pekat. Demikian pada identifikasi

anion berdasarkan reaksi dalam larutan dibagi 2 yaitu anion yang diidentifikasi dengan
reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks.
A. Analisa Pendahuluan
1. Pemeriksaan Organoleptis
2. Reaksi nyala api
3. Reaksi pemijaran
4. Reaksi untuk zat yang mudah menguap/menyublim
5. Sifat zat pada penambahan H2SO4 dan NaOH
6. Kelarutan zat
1. Pemeriksan Organoleptis
Warna zat
Hitam
: PbS, CuS, Ag2S, dll
Biru
: garam Cu terhidrat, garam Co anhidrat
Hijau
: Garam Fe2+, Ni2+, Cr3+
Merah
: HgI2, PbO2, K2[Fe(CN)6]
Pink
: garam Mn(II), garam Co (II) terhhidrat
Kuning
: AgI, PbI2, CdS, FeCl3
Putih
: MgO, ZnO, CaO
Coklat
: Fe2O3, SnS, Fe(OH)3

Bentuk Kristal
(dilihat dengan mikroskop)

Jarum

: CaSO4, H2O

Kubus

: AgCl

Amorf

: SrSO4

Sifat Higroskopis
Mempunyai sifat higroskopis : NaCl, CaCl2, FeCl3

Bau
Zat berbau khas
Bau Amoniak

: Garam NH4+

Bau Cuka

: Garam asetat

Bau Belerang

: Garam sulfit

Bau telur busuk

: Garam sulfida

Bau gas oksida nitrogen

: Garam nitrat/nitrit

2. Reaksi Nyala Api


Cara : Kawat NiCr dibasahi HCl pekat, nyala Bunsen, zat + HCl encer pijarkan.

Warna nyala
Kuning emas
Lembayung muda

Zat
Na
Kalsium (dgn kaca cobalt)

Merah bordo

Sr

Sindur merah

Ca

Hijau kuning

Ba

Hijau terang

Hijau kebiruan

Cu

Biru lemah

Pb

Kelabu biru lemah


As, Sb, Bi
Reaksi Belstein (dengan kawat Cu) halogen & N (nyala hijau)
3. Reaksi Pemijaran
a. Zat tidak terurai
- Tidak terjadi perubahan warna
ex : CaO, MgO, BaSO4
- Terjadi perubahan warna
ex : ZnS : dingin putih panas kuning
PbO : dingin kuning panas merah coklat

b. Zat Terurai
ex : FeCl3.6H2O : hijau kuning
- CoCl2.6H2O : merah karmija biru
- NiSO4.7H2O : hijau kuning
c. Zat Melumer
ex : NaOH, NH4NO3, Bi2O3, CaCl2.6H2O, ZnSO4.7H2O
d. Zat Menyublim
ex : - garam NH4+, As2O3, garam klorida dari Al, Hg, Zn, Sr, Pb 2+ warna putih
- S, HgI2, PbI2 warna kuning
- I2 dari garam I dan IO3- tercampur asam warna ungu
- As, Hg kelabu
- HgS, FeCl3 hitam
e. Zat mengeluarkan Gas
- Tidak berbau dan tidak berwarna
Contoh : - O2 dari gaeam peroksida dan oksida
- N2O dari NH4NO3 atau nitrat
- N2 dari NH4NO3
- CO2 dari garam karbonat, hidrogen karbonat, asam organik
- Tidak berwarna, berbau khas

Contoh : NH3 dari garam amonium SO2 dari garam sulfit dan tiosulfat SO3 dari
garam sulfat
- Berwarna dan berbau keras
Contoh : I2 (violet) dari garam iodida
Br2 (coklat) dari garam bromida
Cl2 (kuning) dari garam klorida
NO2 (coklat) dari garam nitrat/nitrit

4. Reaksi Untuk Zat yang Mudah Menguap / Menyublim


NH4+
NaOH
- Bau amoniak
- Lakmus merah biru
- HCl kabut putih
- + reagen Nesler coklat hitam
Asetat : zat digerus dengan K/NaHSO4 : bau cuka
Borat : zat + H2SO4 pekat + alkohol nyala hijau
Hg2+ & Bi3+ pembentukan amalgam dengan kawat Cu
As3+ & Sb3+ : reaksi Gutzeit & Fleitman
Ion Halogen : kawat Cu dikenakan zat, di bakar pada nyala bunsen nyala Hijau ada ion
Halogen.

B. PENGGOLONGAN dan REAKSI SPESIFIK ANION


PENGGOLONGAN ANION
1. Anion Pereduksi
Larutan + H2SO42N berlebih; + KMnO4 tetes demi tetes warna ungu hilang
SO32S2O32S2- Br--

NO2CNS-

IAsO33-

CNCl-

Fe(CN)64-

2. Anion Pengoksidasi
Larutan + H2SO4 2N +Diphenilamin/H2SO4 pekat biru tua
NO3-

BrO-

Cr2072-

NO2-

IO3-

MnO4-

ClO3-

CrO42-

Fe(CN)63-

AsO43-

3. Golongan Perak Nitrat


Larutan + HNO3 encer + AgNO3 mengendap
Cl-

AgCl (p)

Br-

AgBr (k)

I-

AgI (k)

IO3-

AgIO3 (p)

CNS-

AgCNS (p)

Fe(CN)64- Ag4Fe(CN)6 (p)


Fe(CN)63- Ag3Fe(CN)6 (jg)
S2-

Ag2S (ht)

4. Golongan BaCl2
Larutan + HCl encer + BaCl2 mengendap
SO42-

BaSO4

5. Golongan FeCL3
Larutan + HCl encer + FeCl3 endapan/warna
Endapan coklat/kuning CrO42-, AsO43-, PO43-, B4O72REAKSI PENETAPAN ANION
Klorida (Cl-)
- Cl- + Ag+ AgCl
P
AgCl + 2NH3 [Ag(NH3)2]Cl + 2H+Ag + 2NH4+
larut

ht

Bromida (Br-)
- 6Br- + Cr2O72- + 14H+ 3Br2 + 2Cr3+ + 7H2O
- Br2 + CHCl3 kuning coklat (lar)
Iodida (I-)
- I- + Ag+ AgI
kuning
- 6I- + Cr2O72-+ 14 H+3I2 + 2 Cr3+ + 7H2O

- I2 + CHCl3 violet
Tiosianat (rodanida)
- Fe3+ + 3CNS-

Fe(CNS)3 (merah darah)

- Fe3+ + 6CNS-

[Fe(CNS)6]3-

Klorat (ClO3-)
- ClO3- + 3H2SO3 Cl- + 3H2SO4
- ClO3- + Ag+ AgCl
- 2ClO3- + H2SO4 HClO3 (As. Klorat) + SO42HClO4 + ClO2 + H2O
(As. Perklorat)
Cl2

2O2

Bromat
- BrO3- + 6I- + 7H+ 3I2 + HBr + 3 H2O
+ amilum
biru
Iodat
- IO3- + 5I- + 6H+ 3I2 + 3 H2O
+ amilum
biru

Kromat dan Bikromat (CrO42-& Cr2O72-)


- Garam kromat

: kuning

- Garam bikromat

: jingga

- Ba2+ + CrO42-

BaCrO4
kuning

- CrO42+
+ H2SO4 + H2O2 Amil alkohol
- Cr2O72+

CrO(O2)2
biru (krom peroksida)

Permanganat
- 2MnO4- + 5H2O2 + 6H+ 2Mn2+ + 5O2 + 8 H2O
ungu

tidak berwarna

Nitrat
- 3Fe2+ + NO3- + 4H+ 3Fe3+ + NO + 2H2O
- FeSO4 + NO + 5H2O [Fe(H2O)5NO]SO4
cincin coklat

Nitrit
Senyawa
aro (merah)

Sulfat
- SO42- +

Ba2+
BaSO4

Putih (tidak larut dalam HCl)

Sulfit
- I2 + H2O + SO32- 2I- + 2H+ + SO42+
hilang warnanya

Tiosulfat
- S2O32- air mineral

S + SO2 + H2O
kuning

Sulfida
- S2- + 2H+ + H2S
- H2S+ Pb2+ PbS + 2H+
hitam

Fosfat
- Zat + asam nitrat + amonium molibdat
- PO43- + 12[MoO4]2- + 2H+ + 3NH4+
(NH4)3[P(Mo3O10)4].H2O
kuning

Arsenat
- AsO43- + 2I- + 2H+

AsO33- + I2 + H2
biru

+ amilum

Fero amonium sulfat


- Cu2+ + [Fe(CN)6]4- Cu[CuFe(CN)6] + K+
merah coklat

Ferri amonium sulfat


- 3Cu2+ + 2[Fe(CN)6]3- Cu[CuFe(CN)6]2
hijau

Karbonat dan Hidrogen karbonat


- Perbedaan protolisisnya dalam air
- HCO3- + H2O

H2O+ + CO32-

(+ pp tidak berwarna/merah lemah)


- Na2CO3 + H2O

Na+ + NaHCO3 + OH-

(+ pp merah kuat)

C. PENGGOLONGAN dan REAKSI SPESIFIK UNTUK KATION


GOLONGAN I (GOLONGAN PERAK Pb2+ ; Ag+ ; Hg2+ ; Pb2+)
Pb2+
Larutan + CrO42(Pb2+)

asetat

PbCrO4
kuning

Reaksi Kristal
Pb2++ HCl 2N

larut,

dinginkan PbCl2
putih

Pb2+ + lar. KI

PbI
kuning

Ag+
Larutan + Cl -

HNO3

AgCl

(Ag+)

tidak larut

encer

putih
+ NH4OH
[Ag(NH3)2 ]+
(larut)
Ag+ + NH3 + HCOH + H2O 2 Ag + HCOOH + NH3 + NH4+
Cermin perak
Hg2+
Hg2+ + kawat Cu

HCl

Hg + Cu Cl2

Abu-abu mengkilat
Hg2+ + I-

I-

HgI2

Merah orange

K2HgI4
(larut)

GOLONGAN II (GOLONGAN TEMBAGA & ARSEN)


II A : Hg2+ , Bi3+ ,Pb2+ , Cu2+ ,Cd2+
II B : Sn2+ ,As3+ ,Sb3+
Bi3+
Bi3+ + H2O + HCl

BiOCl + 2 HCl
putih

Bi3+ + larutan chinconin nitrat KI


Cu2+
Cu2+ + K4 [Fe[CN]6]

Cu2 [Fe[CN)6]
Coklat

Larut
(biru tua)

Jingga

+ NH4OH encer

Cu2+ + NH4OH

Cu(OH)2 + NH4+
Kebiruan

[Cu(NH3]2+

+ NH4OH (berlebih)

(larutan biru)
Cd2+
Cd2+ + (NH4)2 [Hg(CNS)4]
(K2 [Hg(CNS)4 ] )

Cd[Hg(CNS)4]
kristal

Sn2+
Sn2+ + NaOH berlebih

Na2(SnO2) + H2O
+ Bi3+

Bi + H2O + NaNO2 + Na2(SnO3)

+ NaOH

Hitam metalik

As3+ / As5+

A. Reaksi Gutzeit
Kertas saring + AgNO3
Kapas + Pb(Asetat) 2
Zat + H2SO4
Logam Zn ( Reduktor )

Reaksi :
As3+ + Zn + H+
AgNO3 + AsH3

AsH3+ Zn2+ + H2O


AsAg33 AgNO3 + HNO3
Kuning
+ H2O

Ag + HNO3 + H3AsO3
Hitam
B. Reaksi Fleitman
Reduktor : Al dalam KOH / NaOH
Reaksi : As3+ + Al + OH dst = Gutzeit
As

Sb

Gutzeit

Fleitman

AsH3 + 4[Al(OH)4]-

Golongan IIIA (Gol. Besi) & IIIB (Gol. Seng)


IIIA : Fe2+ ; Fe3+ ; Cr3+ ; Al3+
Pereaksi

Fe2+

Fe3+

1. K4Fe(CN)6

Endapan putih

Endapan biru berlin

2.K3Fe(CN)6

Endapan biru tua

Larutan coklat

3.NH4CNS / KCNS

Tak berwarna

Larutan merah darah

4. NH4OH

Endap. putih kehijauan

Endapan coklat merah

Al3+
Al3+ + NH4OH

Al(OH)3 + NH4+
Gel putih

Al3+ + pereaksi morin / netral

larutan koloid berfluorensensi hijau

Cr3+
Cr3+ + NaOH berlebih + H2O2

larutan kuning

Cr3+ + NaOH Cr(OH)3 + Na+


Cr(OH)3 + NaOH
NaCrO2 + H2O2

NaCrO2 + H2O
Na2CrO4 + H2O
(kuning)

Na2CrO4 + Pb(CH3COO)2

PbCrO4
Kuning

III B : CO2+ , Ni2+ , Mn2+ , Zn2+


Co2+
Co2+ + NH4CNS

(NH4)2[Co(CNS)4] + NH4NO3
biru + amil alkohol

Co2+ + (NH4)2 [Hg(CNS)4]

Co[Hg(CNS)4]
Kristal
Biru muda

Ni2+
Ni2+ + CH3 C ==N OH
+

NH4OH

NH4+ + H2O +

CH3 C == N OH
DMG

OH

CH3 C = N

N = C CH3
N

CH3 C = N

N = C CH3

OH

Ni DMG

Merah

Mn2+
Mn2+ + NaOH Mn(OH)2
Putih
Mn(OH)2 + O2 + H2O

Mn(OH)3
Coklat

Zn2+
Zn2+ + K4 [ Fe(CN)6 ]

K2Zn3[ Fe(CN)6 ]2
Putih kehijauan

Zn2+ + (NH4)2 [Hg(CNS)4 ]

Zn[Hg(CNS)4]
Kristal

Golongan IV (Gol. Kalsium) Ba2+ , Sr2+ ,Ca2+


Ba2+
Ba2+ + Na Rhodizonat
Ba2+

H2SO4

encer

Sr2+
Sr2+ + H2SO4 encer
Sr2+ + Na Rhodizonat

noda merah coklat


BaSO4
putih

+ HCl encer

(tidak

tetap

larut

dalam

& HNO3 pekat

SrSO4 (tidak larut dalam (NH4)2SO4 panas)


noda merah coklat + HCl encer Noda hilang

asam

encer

Ca2+
Ca2+ + H2SO4 encer

CaSO4 (larutan dalam (NH4)2SO4 panas


Putih
Kristal jarum

Golongan V (Gol. Sisa) : : K+ , Na+ , NH4+ , Mg2+


K+
K+ + Tripel Nitrit A + Tripel Nitrit B
K+ + HClO4
KClO4 + HCl

Kristal kotak hitam

Putih

Na+
Reaksi nyala api
Na+ + 3UO2(CH3COO)2 + Zn(CH3COO)2 + CH3COOH + H2O
Na Zn(UO2)2(CH3COO)9. 9H2O + H+
Kristal kuning (bentuk diamond)
NH4+
NH4+ + NaOH
Lakmus

NH3 + H2O
lakmus merah menjadi biru

+ NaOH
NH4+ + K2HgI4
(nesler)

NHg2I .H2O + H2O +K+ + Icoklat

Mg++
Mg++ + NH4Cl + NH4OH + Na2HPO4( sama-sama basa )

III.

Kristal spesifik

ALAT dan BAHAN


Alat :
o
o
o
o
o
o

Tabung reaksi dan rak


Pipet tetes
Beaker glass
Kertas lakmus
Corong
Api spritus

o
o
o
o
o

Bunsen
Cawan porselen
Kaca arloji
Kaca cobalt
Plat tetes

Bahan :
o campuran reagen
o Bahan uji kelompok
IV.

CARA KERJA
A. Analisa Pendahuluan
1. Mengamati organoleptis senyawa campuran.
2. Melakukan reaksi nyala api : senyawa di larutkan dengan HCl encer. Kawat
NiCr dicelupkan ke dalam sampel, lalu dibakar, amati warna yang keluar
(untuk halogen digunakan kawat Cu yang dicelupkan ke dalam larutan sampel
dalam air, teramati hijau).
3. Melakukan reaksi pemijaran dengan membakar zat pada cawan porselen dan
di amati perubahan yang terjadi pada zat pada kondisi dingin dan kondisi
setelah pemanasan.
4. Melakukan reaksi untuk zat yang mudah menguap atau menyublim dengan
dugaan awal ion yang mungkin ada dalam campuran.
B. Penggolongan Anion
1. Anion pereduksi : larutan zat + H2SO4 2N berlebi, di tambah KmnO 4 tetes
demi tetes, lalu amati (warna ungu hilang)
2. Anion pengoksidasi : larutan + H 2SO4 2N, ditambah diphenilamin, lalu amati
(biru tua).
3. Golongan perak nitrat : larutan +HNO 3 encer lalu ditambah dengna AgNO3,
amati (warna biru tua).
4. Golongan BaCl2 : larutan + HNO3 encer, lalu ditambah AgNO3, amati hasilnya
(mengendap).
5. Golongan FeCl3 : larutan + HCl encer + FeCl3, lalu amati (endapan/warna)
C. Reaksi identifikasi anion
D. Reaksi identifikasi kation

V.Hasil Pengamatan
A. Hasil Analisis pendahuluan
1. Organoleptis
Bentuk
: Jarum
Warna zat : Ungu lemah
Bau
: Amoniak
Sifat
: Higroskopis
2. Reaksi nyala api :

3. Reaksi pemijaran/pemanasankering
Zat terurai: terjadi perubahan warna
4. Reaksi untuk zat yang mudah menguap/menyublin
B. Penggolongan dan reaksi spesifik anion
No.

Golongan

Prosedur kerja

1.

Anion pereduksi

Larutan zat + H2SO4 2N


berlebih + KMnO4 tetes demi

Keterangan
Negatif

tetes warna ungu hilang


2.

Anion pengoksidasi

Larutan + H2SO4 2N +
diphenilamin/H2SO4 pekat

Positif

biru tua
3.

Perak nitrat

Larutan + HNO3 encer +


AgNO3 mengendap

4.

BaCl2

Larutan + HCl encer +


BaCl2 mengendap

5.

FeCl3

Positif

Positif

Larutan + HCl encer +


FeCl3 endapan/warna

Negatif

ANION
NO
1.

Anion
Permanganat
(MNO4-)

Prosedur Kerja

Keterangan

2MNO4- + 5H2SO4 + 6H+


ungu
2 MN2+ +5O2 + 8 H2O
tidak berwarna

Positif

2.

Klorida (Cl-)

Cl- + Ag+ AgCl


Positif

Putih
3.
4.

Sulfat (SO42-)
Nitrat (NO3-)

AgCl + 2 NH3 [Ag(NH3)2]Cl +


2H+ Ag + 2NH4+

Positif

SO42- + Ba2+ BaSO4


Putih(tidak larut dalam HCl)

Positif

3 Fe2+ + NO3- + 4 H+ 3 Fe3+


+ NO + 2H2O
FeSO4 + NO + 5 H2O
[Fe(H2O)5NO]SO4
cincin coklat

KATION
NO

Kation

1.

As3+/As5+

Prosedur Kerja

Keterangan

Reaksi :

(Reaksi

As3+ + Zn + H+

Gutzeit)

H2O
AgNO3 + AsH3

AsH3+ Zn2+ +

Positif

AsAg33 AgNO3 + HNO3


Kuning
+ H2O

Ag + HNO3 + H3AsO3
Hitam
PEMBAHASAN
Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari susunan
senyawa atau campuran, persenyawaan didalam suatu sampel. Analisa kimia terdiri dari
analisa kualitatif dan analisa kuantitatif.Analisa kualitatif adalah analisa yang digunakan
untuk menentukan macam atau jenis zat atau komponen-komponen bahan yang dianalisa.

Dalam melakukan analisa kita mempergunakan sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisis
maupun sifat kimianya.Misalnya ada suatu sampel cair dalam gelas kimia. Bila kita ingin
tahu apa sampel cairan itu maka kita lakukan analisa kualitatif terhadap sampel cairan itu.
caranya adalah kita tentukan sifat-sifat fisis sampel itu. Misalnya bagaimanakah warna, bau,
indeks bias, titik didih, massa jenis serta kelarutan. Begitupun bila sampel berupa padatan,
kita tentukan bagaimanakah warna, bau warna nyala, titik leleh, bentuk kristal serta
kelarutannya. Harus disadari bahwa untuk melakukan analisa kualitatif yang cepat dan tepat
diperlukan pengetahuan yang cukup, mengenai sifat fisis bahan-bahan yang dianalisa.Prinsip
pokok teknik analisa kualitatif ialah mengolah dan menganalisa data-data yang terkumpul
menjadi data-data yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna. Sedangkan
analisa kuantitatif adalah menganalisa kimia yang dilakukan untuk mengetahui kadar atau
jumlah senyawa atau unsur dalam suatu cuplikan.
Pada analisa kualitatif, untuk menentukan jenis unsur dari suatu zat atau campuran,
memerlukan bantuan reaksi-reaksi kimia tertentu yaitu reaksi spesifik, reaksi selektif, dan
reaksi sensitif. Adapun perbedaan dari ketiga reaksi tersebut yaitu reaksi spesifik adalah
reaksi yang terjadi antara suatu bahan dengan bahan yang lain atau dengan energinya yang
bersifat khas untuk bahan tertentu. Misalnya ion SCN - spesifik untuk Fe+3 (warna merah
darah).Reaksi selektif adalah reaksi yang terjadi atas sekelompok bahan dan dapat
membedakan kelompok satu dengan kelompok yang lainnya.Dan dapat digunakan untuk
memisahkan golongan yang berbeda. Dan reaksi sensitif adalah reaksi dimana reagen yang
ditambahkan dalam jumlah yang sedikit dapat dilihat dengan jelas reaksi yang terjadi, dimana
reaksi ini dapat memperjelas, senyawa apa yang terkandung didalam suatu sampel.
Dari praktikum yang telah kami lakukan, memperoleh data sebagai berikut:
Anion : NO3- Anion golongan ini larut
MNO4- Anion golongan ini larut
SO42-Anion ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa
Cl-Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).
Pada percobaan pertama yaitu sampel pertama NaClditambahkan denganAgNO3,
reaksinya yaituNaCl + AgNO3NaNO3(aq) + AgCl(s)yang menghasilkan endapan putih
AgCl(s)dan warnalarutannyaputih susu, tapi pada saat berlebihdan pemanasan perbedaan
warna larutan terjadi disini dari yang tadinya berwarna putih berubah menjadi bening. Anion
ini termasuk golongan halida karena ada ion Cl-yang mengendap akibat direaksikan dengan
Ag+.Reaksi penguraiannya yaitu :AgCl Ag++ ClPada percobaan keenam yaitu Na2SO4ditambahkan dengan BaCl2reaksinya yaitu: Na2SO4+
BaCl22NaCl(aq) +BaSO4(s) Tidak terbentuk endapan, begitupun pada saat keadaan
berlebih, namun pada saat dipanaskan muncul endapan hitam. Jika hasil reaksi itu diuraikan
maka akan menghasilkan BaSO4 Ba2++ SO42-. Dari identifikasi membuktikan reaksi ini
merukan anion golongan sulfat karena mengandung SO42-yang diendapkan dengan Ba2+.
Kation : As3+/As5+ (Reaksi Gutzeit).
Reaksi:

Dalam percobaan ini terdapat beberapa faktor kesalahan yang terjadi, sehingga hasil yang
didapatkan, tidak seperti yang diharapkan:
- Peralatan kurang bersih
- Pereaksi yang sudah tidak murni
- Sampel yang digunakan sudah tidak murni atau terkontaminasi
-Pipet yang digunakan tercampur dengan sampel yang lain, atau dapat dikatakan pipetnya
tertukar, sehingga hasil yang didapatkan kurang akurat atau tidak maksimal.

KESIMPULAN
1. Pada sampel ditemukan :
Anion : NO3,MNO4, SO42-, ClKation : AS3+/AS5+ (Reaksi Gutzeit)
2. Reaksi spesifik adalah suatu reaksi dengan penambahan reagen akan memberikan
suatu perubahan dengan ciri yang khas, misalnya perubahan warna karena suatu
spesi tertentu. Reaksi sensitif adalah suatu reaksidengan penambahan sedikit
reagen saja, sudah memberikan perubahan warna yang sangat khas.Reaksi selektif
adalah hasil-hasil reaksi yang dapat mengelompokkan suatu kation-kation pada
suatu golongan tertentu.
3. Senyawa Anorganik adalah senyawa pada alam yang pada umumnya
menyusun benda mati
4. Kimia analisa kualitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk
mengidentifikasi suatu zat yang terdapat dalam suatu campuran atau
zat tunggal dengan cara melakukan reaksi spesifik untuk memastikan
kation apa yang terdapat dalam suatu unsur.
5. Kation adalah ion yang bermuatan positif,ada juga pengertian lain yaitu
atom yang bermutan positif jika kekurangan elektron. Anion adalah ion
yang bermuatan negatif, dan bisa juga di artikan atom yang bermuatan
negatif jika kelebihan elektron.
6. Reaksi spesifik adalah suatu reaksi dengan penambahan reagen akan memberikan

suatu perubahan dengan ciri yang khas, misalnya perubahan warna karena suatu
spesi tertentu. Reaksi sensitif adalah suatu reaksidengan penambahan sedikit

reagen saja, sudah memberikan perubahan warna yang sangat khas.Reaksi selektif
adalah hasil-hasil reaksi yang dapat mengelompokkan suatu kation-kation pada
suatu golongan tertentu.
7. NO3- Anion golongan ini larut
MNO4- Anion golongan ini larut
SO42-Anion ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa
Cl-Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).

SOAL (buku petunjuk praktikum halaman 10)


1. Apa gunanya analisa pendahuluan ?
Tujuan pemeriksaan pendahuluan adalah untukmengetahui ada tidaknya unsur
kation atau anion dalam suatusampel yang dapat memberikan petunjuk-petunjuk
yang sangatpenting, yang akan memudahkan untuk pemeriksaan analisis
selanjutnya.
2. Gambarkan kristal spesifik dari hasil reaksi penetapan untuk anion dan kation (lihat
dibuku pustaka yang dianjurkan)

Pb2+
- Pb2+ + HCl 2N
larut
bentuk Kristal jarum
- Pb2+ + Lar KI
PbI (endapan kun
ing) bentuk kristal segienam kuning

dinginkan (endapan putih) PbCl

Cd2a+ + (NH4) [Hg (CNS)4]


bening

Al3+ + amin melibdat

Co2+ + (NH4)2 [Hg (CNS)4]

Co [Hg (CNS)4] bentuk Kristal biru muda

Zn2+ + (NH4)3 [ Hg (CNS)4 ]

Zn [Hg (CNS)4] bentuk Kristal kehitaman

Ca2+ + H2SO4 encer


yang lebih besar

Cd [Hg (CNS) 4] bentuk Kristal transparan

bentuk Kristal

CaSo 4 (endapan putih) bentuk Kristal jarum

3. Ion apa saja yang dapat teridentifikasi dalam analisa pendahuluan ?

Anion:
NO3
MNO4SO42Cl-

Kation:
AS3+/AS5+ (Reaksi Gutzeit dan Reaksi Fleitmen)
-

4. Apa yang dimaksud ekstrak soda dalam analisa kualitatif dari senyawa anorganik?
Ekstrat soda di gunakan untuk melarutkan larutan yang sukar larut
camputan larutan dari NH4NO3 0,5 M, (NH4)2SO4, KCl 0,1 M, N2C2O4 0,5 M, dan
Na2S2O3 0,1 N yang dijadikan satu kemudian ditambah Na2CO3 1,5 M kemudian
di didihkan dan disaring endapan dan dicuci dengan aquades panas, filtrate dan air
cucian dijadikan satu yang disebut ekstrak soda.
Fungsi dari pembuatan larutan ekstrak soda untuk mengendapkan kation logam
berat dan untuk mempertinggi kelarutan anion.
Pada analisis reaksi anion yang di pakai adalah filtratnya, sedangkan pada reaksi
anion yang di pakai adalah endapannya.

5. Carilah cara pembuatan pereaksi yang digunakan dalam analisa kualitatif senyawa
anorganik ?
Dalam menentukan adanya kation atau anion dalam suatu analit, baik yang terdiri
atas zat tunggal (satu kation dan satu anion) atau zat majemuk/campuran (lebih
dari satu kation/anion), memerlukan sistematika tertentu. Apabila analit berupa
larutan dapat langsung dianalisis, tetapi apabila berupa zat padat/ campuran padatair, perlu dicari pelarut yang sesuai.
6. Tuliskan reaksi identifikasi dari anion dan kation yang terdapat di Farmakope
Indonesia ?

DAFTAR PUSTAKA
Day dan Underwood, A. L. 1986.Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga: Jakarta.
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Bagian I. PT. Kalman Media Pusaka: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai