Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
2443014143
2443014144
2443014152
2443014153
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2016
Judul
Dasar Teori :
Larutan adalah sediaan cair homogen berisi satu atau lebih obat terlarut dalam pembawa
sehingga dosis yang sama dapat terjadi tanpa harus mengocok terlebih dahulu (Hendriati
Lucia, 2013 compounding & dispending,Yogyakarta,graha ilmu).
Eliksir adalah larutan hidroalkohol yang jernih untuk bahan obat yang tidak dapat larut dalam
air saja tetapi larut dalam campuran alkohol-air (hendriati lucia, 2003, compounding &
dispending, Yogyakarta, graha ilmu)
Nama
Bahan Aktif
Efek
Farmakologi
Paracetamol
Sebagai
analgesik dan
antipiretik.
Sebagai
analgesik
bekerja
dengan
meningkatka
n ambang
rangsang rasa
sakit.
Sebagai
antipiretik
diduga
bekerja
langsung
pada pusat
pengatur
panas di
Hipotalamus
Efek Samping
Indikasi
Penggunaan
jangka lama
dan dosis besar
dapat
menyebabkan
kerusakan hati
Meringankan
rasa sakit
pada keadaan
sakit kepala,
sakit gigi,
menurunkan
demam
Kontra
Indikasi
Penderita
fungsi hati
yang berat
Penderita
hipersensitif
terhadap
paracetamol
Dosis
Anak < 1th
= - 1 sdt
Anak 1-5 th
= 1-2 sdt
Anak 6-12
th = 2-4 sdt
Dewasa
= 4 sdt
A. STUDI PRAFORMULASI
1. Karakteristik Fisika Kimia Bahan Aktif
No.
Karakteristik
Spesifikasi
1.
Paracetamol
(FI V.p, 984)
Fisika
Pemerian:
Kimia
Jarak lebur
Serbuk hablur,
antara
putih; tidak
dan 172
berbau; rasa
Lain
168
__
sedikit pahit.
Kelarutan:
Larut dalam
air mendidih
dan dalam
natrium
hidroksida 1
N; mudah
larut dalam
etanol.
(FI V.p, 984)
Pemakaian sediaan dengan dosis yang benar akan memberikan efek terapetik
optimal dengan efek samping seminimal mungkin.
3. Akseptabel
Sediaan hendaknya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Penampilan yang baik dan benar meliputi :
o Botol obat yang sesuai dengan sediaan
o Kemasan dos obat yang sesuai dengan botol obat
Organoleptis yang dapat diterima oleh konsumen
o Bentuk sediaan larutan jernih berwarna
o Bau tidak tengik dan dapat menutupi aroma obat
o Rasa manis dan dapat menutupi rasa bahan obat yang sedikit
pahit
o Viskositas rendah sehingga mudah dituangkan dan mudah
dipakai
4. Stabilitas Kimia
Setiap zat adiktif dalam sediaan tetap menunjukkan sifat kimia seperti semula
dan kadarnya sesuai dengan yang tertera pada etiket. Kadar bahan aktif 90,0%
sampai 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. pH sediaan 3,8 6,1
(FI V.p, 986)
5. Stabilitas Fisika
Sediaan mempertahankan sifat fisika seperti keadaan awal termasuk
penampilan, kesesuaian, keseragaman, disolusi dan kemampuan untuk
disuspensikan.
Organoleptis : tetap sama seperti semula
Homogenitas : tetap sama seperti semula
Mudah dituang : tetap sama seperti semula
Densitas sediaan > densitas air
Viskositas sediaan < viskositas gliserin p.a
Sifat aliran : Newtonian untuk solution
6. Stabilitas Mikrobiologi
Sediaan tidak ditumbuhi mikroba, sesuai dengan persyaratan yang
120 mg
D. FORMULA SEDIAAN
1. Pemilihan Bahan Tambahan
No.
Nama Bahan
1.
Propilenglikol
Fungsi
Kadar yang
Pemakaian
Co-
dipilih
1,8%
Karakteristik
Alasan dipilih
^ Pemerian :
karena
cairan kental,
propilenglikol
hal 313)
jenih, tidak
dapat
berwarna,
meningkatkan
tidak berbau,
kelarutan dari
rasa agak
parasetamol,
manis, dan
dimana
higroskopis
parastamol
tidak larut
^ Kelarutan :
dapat
bercampur
dengan air,
dengan etanol
(95%)P dan
dengan
kloroform P.
dalam air.
Larut dalam 6
bagian eter,
tidak dapat
bercampur
dengan
eter,minyakta
nah P dan
minyak lemak
2.
Essense apel
Corigen
q.s
^ Diabsorbsi
lebih lambat
pada
__
gastrointestinal
traktus
daripada
sukrosa dan
dimetabolisme
menjadi
fruktosa dan
glukosa
didalam liver
^ Disukai oleh
anak-anak
3.
Gliserol
Pengental
20%
^ Pemerian :
sebagai
(Fornas ed. II
cairan sperti
cosolvent
hal 313)
sirup, jernih,
untuk
tidak
meningkatkan
berwarna,
kelarutan
tidak berbau,
paracetamol,
manis, diikuti
asa
sebagai bahan
hangat,higros
pemanis dan
kopik, jika
bahan
disimpan
antimikroba.
beberapa lama
pada suhu
rendah dapat
memadat
membentukm
assa hablur
tidak
berwarna
yang tidak
melebur
hingga
mencapai
suhu lebih
kurang 200C
^ Kelarutan :
dapat
bercampur
dengan air,
dan dengan
etanol
(95%)P,
praktis tidak
larut dalam
kloroform P,
dalam eter P
dan dalam
minyak lemak
4.
0,13%
^ Pemerian :
effektif
serbuk hablur
dalam
halus
membunuh
bakteri.
and Practice of
^ Kelarutan :
Industrial
larut dalam
Pharmacy,
hal.467)
dalam 20
bagian air
mendidih,
dalam 25
bagianetanol
(95%)P, dan
dalam 3
bagian aseton
P, mudah
dalam eter P
dan dalam
alkali
hidroksida
5.
0,083%
Parabenum)
(The Theory
and Practice of
^ Pemerian:
aktifitas
Warna putih,
antimikroba,
kristal, tidak
berspektrum
berbau, tidak
luas
berasa, tidak
Industrial
Pharmacy,
berbau, tidak
hal.467)
berasa.
^ Kelarutan :
tidak larut
dalam air,
mineral oil
larut dalam
etanol, aseton,
eter, 1: 3
dalam PG
6.
Sukrosa
Pemanis
1%
^ Pemerian :
pemanis
(Farmakope
hablur, bentuk
ditambahka
Indonesia.p,
kubus, massa
n untuk
762)
hablur
memberikan
rasa manis
^ Kelarutan :
pada sirup.
sangat mudah
larut dalam air,
sangat mudah
larut dalam air
mendidih,
sukar larut
dalam
metanol, tidak
larut dalam
kloroform dan
eter
7.
Asam sitrat
Dapar
0,75%
^ Pemerian :
^ Untuk
hablur tidak
mempertah
berwarna atau
ankan pH
serbuk putih,
sediaan
tidak berbau,
sirup
rasa sangat
asam, agak
higroskopik,
merapuh
dalam udara
kering dan
panas
^ Kelarutan :
larut dalam
kurang dari 1
bagian air dan
dalam 1,5
^ untuk
mengurangi
timbulnya
warna hitam
saat
penyimpana
n
bagian etanol
(95%)P,s sukar
larut dalam
eter P
8.
Aquadest
Pelarut
Ad 60ml
^ pH : 4,5
Pemerian :
Merupakan
cairan jernih,
plarut dan
tidak berasa,
pengencer
tidak berbau,
utama
dan tidak
berwarna
2. Susunan Formula
No.
1.
Nama Bahan
Aktif
Bahan Aktif:
Parasetamol
1 sendok
kecil
(5ml)
120mg
1 botol (60
1 batch
ml)
(3x60 ml)
1.440mg
4.320mg
Keterangan
^ Volume tiap
botol
dilebihkan 3%
untuk
menjamin
ketepatan
volume
sediaan
setelah
dituang dari
botol.
Persentase
penambahan
volume
mengacu pada
FI IV
<1131>, hal
1044.
Volume
sediaan tiap
botol = 60ml +
(3 % x 60 ml)
= 61,8 ml
^Total volume
sediaan
yang
akan dibuat : 3
botol x 61,8 ml
= 185,4 ml
Untuk
mencegah
kehilangan
selama
pembuatan
maka
total
sediaan
dilebihkan
10% sehingga
volume
total
yang dibuat =
185,4
ml
(10% x 185,4)
ml = 203,94
ml.
No.
1.
Nama Bahan
Tambahan
Propilenglikol
1,8%
(1,8g/100ml)
(1,8g/100ml)
x 60 ml = x (3x60 ml)
2.
Gliserol
20%
1,08 g
(20g/100ml)
= 2,88 g
(20g/100ml)
x 60 ml = 12 x (3x60 ml)
3.
Nipagin
0,13%
(Methyl
4.
5.
Parabenum)
Nipasol
g
= 36 g
(0,13g/100ml (0,13g/100ml
) x 60 ml = ) x (3x60 ml)
0,083%
0,078 g
(0,083g/100
(Propil
Parabenum)
= 0,0498 g
Sukrosa
1%
Asam sitrat
0,75%
ml) = 0,1494
g
(1g/100ml) x (1g/100ml) x
60 ml = 0,6 g
6.
= 0,234 g
(0,083g/100
(3x60 ml) =
1,8 g
(0,75g/100ml (0,75g/100ml
) x 60 ml = ) x (3x60 ml)
0,45 g
= 1,35 g
E. SPESIFIKASI SEDIAAN
1. Organoleptis:
- Bentuk : Larutan
- Warna : Hijau
- Bau : Beraroma apel
- Rasa : Manis
2. pH : Antara 3,8 dan 6,1 (FI V.p, 986)
3. Densitas sediaan > densitas air
4. Viskositas sediaan < viskositas gliserin p.a
5. Kadar bahan aktif: 110% dari jumlah yang tertera pada etiket (FI V.p, 986)
6. Ukuran globul minyak < 100m
F. RANCANGAN CARA PEMBUATAN
Alat
- Timbangan
- Batang Pengaduk
- Kertas Perkamen
- Gelas Ukur
- Erlenmeyer
- Pipet Tetes
- Beaker Glass
Prosedur Pembuatan Skala Laboratorium
Desain Etiket
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM ( 2014). Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Reynold, James EF, Martindale the extra pharmacopeia, Twenty-eight edition. The
pharmaceutical press : London, 1982.niversity Press, Yogyakarta.
Johnson, R. dan Steer, R., 2006, Methyl Paraben, In: Rowe, R. C., Shesky, P. J., and Owen, S.
C. (eds.), Handbook of Pharmaceutical Excipients, Fifth Edition, Pharmaceutical Press,UK.
Abate, M. and Abel, S. K., 2006, Remington: The Science and Practice of Pharmacy, 21st
Edition, Lippincott Williams and Wilkins, 772, University of The Sciences, Philadelphia.