Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA 1

PERCOBAAN II

TERMOKIMIA

OLEH:

NAMA : DIAH ENI

WULANDARY STAMBUK : F1C1

21 096 KELOMPOK : II (DUA)

ASISTEN : FATHUR RIZQA RASYID

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN

ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Termokimia adalah ilmu yang membahas hubungan antara kalor dengan

reaksi kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan reaksi kimia. Dalam

praktiknya termokimia lebih banyak berhubungan dengan pengukuran kalor yang

menyertai reaksi kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan perubahan

struktur zat, misalnya perubahan wujud atau perubahan struktur kristal. Untuk

mempelajari perubahan kalor dari suatu proses perlu kiranya dikaji beberapa hal

yang berhubungan dengan energi apa saja yang dimiliki oleh suatu zat, bagaimana

energi tersebut berubah, bagaimana mengukur perubahan energi tersebut, serta

bagaimana pula hubungannya dengan struktur zat.

Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut

perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan. System adalah Segala sesuatu

yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi disebut,

sedangkan lingkungan adalah hal-hal di luar sistem yang membatasi sistem dan

dapat mempengaruhi sistem disebut.

Hukum Termodinamika I menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan

maupun dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Oleh

karena itu, jumlah energi yang diperoleh oleh sistem akan sama dengan jumlah

energi yang dilepaskan oleh lingkungan. Sebaliknya, jumlah energi yang

dilepaskan oleh sistem akan sama dengan jumlah energi yang diperoleh oleh

lingkungan. Oleh karena energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan,

maka dalam suatu reaksi kimia, energi yang dilepaskan oleh sistem dalam bentuk

kalor akan diserap


oleh lingkungan. Reaksinya disebut reaksi eksoterm. Sebaliknya, dalam reaksi

dimana energi diserap oleh sistem dalam bentuk kalor akan sama dengan energi

yang dilepaskan oleh lingkungan. Reaksinya disebut reaksi endoterm.

Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari

sistem ke lingkungan. Dalam hal ini sistem melepaskan kalor ke lingkungan. Pada

reaksi eksoterm umumnya suhu system naik. Adanya kenaikan suhu inilah yang

mengakibatkan sistem melepaskan kalor ke lingkungan.

Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor

dari lingkungan ke sistem. Dalam reaksi ini, kalor diserap oleh sistem dari

lingkungannya. Pada reaksi endoterm umumnya ditunjukkan oleh adanya

penurunan suhu. Adanya penurunan suhu sistem inilah yang mengakibatkan

terjadinya penyerapan kalor oleh sistem.

Kalor merupakan perpindahan energi yang terjadi akibat adanya perbedaan

suhu. Jadi, perubahan kalor pada suatu reaksi dapat diukur melalui pengukuran

perubahan suhu yang terjadi. Pengkuran perubahan kalor dapat dilakukan dengan

menggunakan alat yang disebut kalorimeter. Kalorimeter adalah pengukur jumlah

kalor yang dilepas atau diserap pada reaksi kimia.


B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dikaji pada percobaan termokimia yaitu

sebagai berikut:

1. Bagaimana menentukan kalor penguapan zat cair yang mudah menguap?

2. Bagaimana menentukan penguapan kloroform (CHCl3)?

C. Tujuan Percobaan

Tujuan yang akan dicapai pada percobaan termokimia yaitu sebagai berikut:

1. Untuk menentukan kalor penguapan zat cair yang mudah menguap.

2. Untuk menentukan kalor penguapan kloroform (CHCl3).

D. Manfaat Percobaan

Manfaat yang akan diperoleh dari percobaan termokimia yaitu sebagai

berikut:

1. Dapat menentukan kalor penguapan zat cair yang mudah menguap.

2. Dapat menentukan kalor penguapan kloroform (CHCl3).


II. TINJAUAN PUSTAKA

Secara definisi termokimia berarti ilmu kimia yang mempelajari hubungan

antara kalor dengan reaksi kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan
(Wibawa dkk.,
2021) reaksi kimia. Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari

perubahan energi atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi

(B.Wibawa.,dkk 2021).

Hukum termodinamika I menyatakan bahwa dalam sebuah sistem tertutup,

perubahan energi pada sistem tersebut akan sama dengan banyaknya kalor yang

masuk ke dalam sistem dikurangi usaha yang dilakukan oleh sistem tersebut.

Hukum termodinamika membatasi arah proses termodinamika dengan melarang

perpindahan panas secara spontan dari benda yang kurang panas ke benda yang

lebih panas (Leo.G. dan Andrew.,2021).

Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang melepaskan kalor. Reaksi ini

terjadi karena adanya perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan menjadi lebih

panas. Reaksi eksoterm dapat terjadi secara natural dan buatan. Reaksi eksoterm

natural sering terjadi di alam seperti pembakaran kayu, air mengalir maupun besi

berkarat, sedangkan reaksi eksoterm buatan biasanya terjadi di dalam

laboratorium yang merupakan hasil dari sebuah percobaan (S.V

Fedorof.,dkk.2021).
III. METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

Percobaan termokimia dilaksanakan pada hari Senin, 10 Oktober 2022,

pada pukul 13.00-15.29 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Fisika,

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Halu Oleo, Kota Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan termokimia yaitu, tutup krus

porselen, gelas kimia 400 mL, pipet tetes, termometer, stopwatch, hot plate.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan termokimia yaitu, kloroform

(CHCl3), aquades (H2O), plastik wrap, tissue.


C. Prosedur Kerja

- Ditambahkan air hingga penuh


Gelas kimia 500 mL
- Diapungkan tutup krus secara terbalik
di atas permukaan air
- Dipanaskan air hingga 50°C
- Diatur sedemikian rupa agar suhu dapat
sekonstan mungkin (jangan melebihi
1°C)
- Dimasukkan tiga tetes CHCl3 pada
permukaan tutup krus
- Diamati waktu yang diperlukan untuk
menguapkan cairan itu sampai tepat
habis
- Diulangi pengerjaan yang sama dengan
suhu yang diatur pada 60⸰ dan 70⸰C
- Dihitung waktu rata-rata yang
digunaka

n Suhu 50⸰C : 39,57 S

Suhu 60⸰C : 29,07 S

Suhu 70⸰C : 27,28 S


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Data pengamatan

No Suhu T (⸰C) Waktu t (detik) Suhu (K) 1/T (K-1) Log t


1 50 39,57 323 0,00309 1,597
2 60 29,07 333 0,003 1,463
3 70 27,28 343 0,0029 1,436

2. Grafik

Hubungan antara 1/T dengan log t


0.00315

0.0031

0.00305

0.003

0.00295
y = -1E-04x + 0.0032
R² = 0.9991
0.0029

0.00285

0.0028
1.597 1.463 1.436

3. Analisis data

Berdasarkan grafik diperoleh garis y = -1E-04x + 0,0032

∆H
log = -tetapan
2,3RT
y = log t, x = 1/T

y = ax+b sehingga dari persamaan didapatkan


∆H 1
log
2,3RT - -tetapan
= T
∆H
a= =…?
2,3RT
∆HV
a= =-1E-04
2,3RT

Untuk suhu 50⸰C

ΔHV = a x 2,3RT

= -1E-04 x 2,3 x 8,314 J/mol K-1 x 323 K

= -0,6176471 J/mol

= -0,000617647 KJ/mol

Untuk suhu 60⸰C

ΔHV= a x 2,3RT

= -1E-04 x 2,3 x 8,314 J/mol K-1 x 333 K

= -0,6367693 J/mol

= -0,000636769 KJ/mol

Untuk suhu 70⸰C

ΔHV = a x 2,3RT

= -1E-04 x 2,3 x 8,314 J/mol K-1 x 343 K

= -0,6558915 J/mol

= -0,000655891 KJ/mol
B. Pembahasan

Termokimia adalah ilmu yang membahas hubungan antara kalor dengan

reaksi kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan reaksi kimia. Dalam

praktiknya termokimia lebih banyak berhubungan dengan pengukuran kalor yang

menyertai reaksi kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan perubahan

struktur zat, misalnya perubahan wujud atau perubahan struktur kristal. Untuk

mempelajari perubahan kalor dari suatu proses perlu kiranya dikaji beberapa hal

yang berhubungan dengan energi apa saja yang dimiliki oleh suatu zat, bagaimana

energi tersebut berubah, bagaimana mengukur perubahan energi tersebut, serta

bagaimana pula hubungannya dengan struktur zat. Reaksi dalam termokimia ter

bagi menjadi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Reaksi eksoterm adalah reaksi

yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan sedangkan reaksi endoterm

adalah reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan ke sistem.

Pembahasan dalam termokimia ini adalah mengenai jumlah kalor yang

dihasilkan oleh sejumlah reaksi serta cara pengukuran kalor tersebut. Dalam

percobaan ini, akan ditentukan kalor penguapan suatu cairan dalam proses

penguapan. Pada perubahan kimia selalu terjadi perubahan entalpi. Perubahan

entalpi berkaitan erat dengan hukum kekekalan energi bahwa energi tidak dapat

diciptakan ataupun di musnahkan tetapi dapat mengubah bentuk menjadi energi


lain. Perubahan entalpi ini diperoleh dari selisih jumlah entalphi hasil reaksi dan

jumlah entalpi pereaksi. Bila harga perubahan entalpi positif, maka reaksinya

adalah reaksi endoterm, sebaliknya jika harga perubahan entalphi negatif maka

reaksinya adalah reaksi eksoterm. Pada percobaan termokimia yang dialkukan ini

mengalami eltalpi penguapan. Dalam suatu proses penguapan terjadi pemutusan

ikatan antara molekul-molekul dari fase cair ke fase gas, energi yang diperlukan

untuk itu disebut kalor penguapan atau entalpi penguapan yang bergantung pada

suhu, semakin tinggi suhu pada lingkungan, maka akan mempercepat proses

penguapan.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, yang dijadikan sampel yaitu

karbon triklorida (CHCl3), dimana cairan CHCl3 diletakkan pada suatu tutup krus

porselin, yang diapungkan pada air suling yang sedang dipanaskan pada suhu

yang telah ditentukan, suhu yang digunakan pada percobaan ini yaitu pada suhu

50 oC, 60 oC, dan 70 oC. percobaan ini dimulai pada suhu terendah. Cairan karbon

triklorida (CHCl3) merupakan salah satu contoh cairan volatil, yang memiliki

karakteristik khas sebagai suatu pelarut polar dan mudah menguap. dari hasil

percobaan pada suhu 50 oC waktu yang dibutuhkan oleh karbon triklorida untuk

menguap sempurna yaitu 39,57 sekon, sedangkan pada suhu tertinggi yaitu 70 oC

waktu yang dibutuhkan yaitu 27,28 secon. Maka semakin tinggi suhu air maka
semakin mempercepat terjadinya penguapan, hal ini dikarenakan energi ikatannya

semakin cepat putus, sedangkan jika suhu pada lingkungan rendah, maka

tetraklorida membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menguap, di karenakan

energi ikatannya yang semakin lama putus.


V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan percobaan termokimia dapat

disimpulkan bahwa:

1. cara menentukan kalor penguapan zat cair yang mudah menguap adalah

dengan memperhatikan waktu penguapan yang dibutuhkan zat cair tersebut

untuk menguap pada saat dipanaskan

2. cara menentukan kalor penguapan kloroform (CHCl3) adalah dengan diamati

waktu penguapannya. Dibuat grafik log t terhadap ¼ dan dihitung kalor

penguapannya.
DAFTAR PUSTAKA

B Wibawa , H Syakdiyah and S Kardipah. (2021). Technology development in

thermochemistry materials. Journal of Physics: Conference Series

Leo, G. Sapogin, and Andrew A, Kostin. (2022). Laws of Thermodynamics and

Unitary Quantum Theory. American Journal of Thermodynamics

and Heat Transfer, vol 22.

S.V, Fedorov1 , A. S, Tolstukha2 , V.Fedorov and V.V, Zhukovskyy. (2021).

Unsteady temperature field calculation in the exothermic reaction.

Journal of Physics: Conference Series, 1791.

Wibawa, B., Syakdiyah H. dan Kardipah S., 2021, Technologu Development in Themochem
lampiran print langsung dari file jurnalnya jangan ss

Anda mungkin juga menyukai