Anda di halaman 1dari 76

Nama : Nafi’a Nurul Firdaus

NIM : H0718114
Kelas : Agroteknologi - A

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?


Jawab : Pertanian sekarang belum berkelanjutan, karena pada saat ini
masih terdapat cukup banyak petani yang belum menggunakan
pupuk organik. Penggunaan pestisida juga berdampak pada
lingkungan yang dapat membuat lingkungan menjadi rusak.
Dalam praktiknya, pertanian berkelanjutan belum sepenuhnya
diterapkan karena pada faktanya belum mampu memecahkan
permasalahan terkait penyediaan varietas tahan hama dan
mekanisme mengatasi ahma tanpa menggunakan pestisida.
Prinsip pengelolaan hama terpadu (Integrated Pest Management)
pada kenyataannya semakin jauh dari ideal. Hal tersebut karena
revolusi hijau telah mengubah prinsip petani untuk tidak lagi
‘peduli’ ekosistem karena lebih terfokus pada pengejaran
produksi. Selain itu, praktek pertanian berkelanjutan seakan-akan
melupakan aktor yang seharusnya menjadi faktor pendukung
utama, yaitu “petani yang berketahanan”. Argumen ini tentunya
relevan jika diperhadapkan dengan konsep pertanian
berkelanjutan untuk mengantisipasi perubahan iklim. Pertanian
berkelanjutan merupakan konsep yang digunakan oleh lembaga
pangan dunia-FAO (Food and Agriculture Organization), untuk
menghubungkan antara masalah ketahanan pangan dengan
wacana perubahan iklim. Pertanian berkelanjutan dipandang FAO
sebagai upaya mitigasi penting yang dapat menurunkan emisi
karbon. Menurut FAO pertanian berkelanjutan adalah
pengelolaan dan konservasi sumber daya alam, dan orientasi
perubahan teknologi dan kelembagaan yang dilakukan
sedemikian rupa sehingga menjamin pemenuhan dan pemuasan
kebutuhan manusia secara berkelanjutan bagi generasi sekarang
dan mendatang.
2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber
daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik
antara manusia dan lingkungan?
Jawab : Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber
daya lahan yang tersedia belum dapat dipertahankan karena sering
terdapat masalah antara manusia dan lingkungan seperti
pembukaan lahan untuk pertanian yang dilakukan dengan
pembakaran. Pembukaan lahan merupakan suatu kegiatan
pembukaan areal yang dilakukan usahatani untuk kegiatan
pertanian. Pembukaan lahan juga berhubungan dengan ekosistem.
Ekosistem juga melibatkan makhluk hidup dengan lingkungannya
dan juga melibatkan aliran energi dan materi. Pembukaan lahan
yang dilakukan dengan pembakaran dapat berdampak buruk pada
lingkungan. Asap yang dihasilkan dari pembakaran dapat
mencemari udara sehingga terjadi pencemaran udara. Udara yang
dihasilkan dari pembakaran hutan mengandung gas yang dapat
membahayakan tubuh manusia bila diserap. Selain itu, gas
beracun tersebut juga berbahaya bagi tanaman sekitar.
Penyerapan CO2 akan menjadi terganggu karena sedikitnya
kandungan CO2 yang tersedia sehingga akan menyebabkan O2
yang dihasilkan juga akan sedikit. Hal ini dapat menyebabkan
konflik pada lingkungan.
TUGAS MANDIRI SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN

NAMA : Afifah Wahyuning Ramadhany


NIM : H0718005
MATKUL : Sistem Pertanian Berkelanjutan

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan ?


Jawab :
Pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumberdaya yang dapat
diperbaruhi dan sumberdaya tidak dapat diperbaruhi untuk proses produksi
pertanian dengan menekan dampak negatif. Pertanian dikatakan
berkelanjutan jika memenuhi 3 ciri-ciri yakni meningkatkan produksi, tidak
membahayakan kesehatan, melestarikan lingkungan hidup.
Ciri-ciri yang pertama jika dilihat di Indonesia sudah ada beberapa pulau
yang dapat meningkatkan produksi seperti dari Jawa, Bali, Kallimantan,
Sumatera, namun belum menyeluruh dan belum stabil atau kontinu. Banyak
faktor-faktor lain yang menghambat meningkatnya produktifitas hasil
pertanian misalnya serangan OPT yang makin meluas dan meradang, iklim
yang tidak mendukung pertumbuhan beberapa komoditas tanaman, kualitas
benih yang kurang baik sehingga produktifitas hasil juga turun.
Ciri-ciri yang kedua yakni tidak membahayakan kesehatan. Pertanian di
Indonesia sudah menerapkan pertanian yang sehat seperti pertanian organik
yang tidak menggunakan pupuk dan peptisida kimia, namun hanya sebagian
kecil petani yang bersedia menerapkan pertanian organik, karena memang
awalnya hasil dari pertanian organik lebih sedikit dari pada pertanian
anorganik. Padahal dampak kedepannya lebih baik menerapkan pertanian
organik agar tetap berkelanjutan dan ramah lingkungan. Banyak petani di
Indonesia yang masih menggunakan pupuk kimia dan peptisida kimia dalam
kegiatan pertaniannya karena selain sudah terbukti ampuh juga sudah menjadi
kebiasaan para petani. Petani kadang merasa belum puas jika belum
menggunakan bahan-bahan kimia. Padahal pengaplikasian bahan kimia pada
kegiatan pertanian dapat membahayakan petani sendiri karena banyak petani
yang tidak menggunakan masker atau sarung tangan saat memupuk tanaman
dengan menggunakan bahan kimia sehingga bisa terhirup ke saluran
pernapasan, selain itu tanaman yang menggunakan pupuk kimia dan peptisida
kimia juga akan menimbulkan efek buruk bagi kesehatan karena pupuk dan
peptisida dari bahan-bahan kimia tersebut terserap oleh tanaman dan dapat
ikut masuk kedalam tumbuh manusia saat dikonsumsi sehingga dapat
mempengaruhi kesehatan manusia.
Ciri-ciri yang ketiga, yakni melestarikan lingkungan hidup. Usaha
pelestarian lingkungan hidup seperti melakukan pengolahan tanah, mengatur
sistem irigasi, menghindari kegiatan yang dapat mencemari lingkungan,
melakukan reboisasi pada lahan yang kritis, melakukan tebang pilih agar
tetap menjaga kelestarian hutan dan fauna yang ada didalamnya. Kegiatan-
kegiatan tersebut sudah disadari oleh sebagian masyarakat indonesia dan
sebagian masyarakat indonesia ada juga yang belum menyadarinya.
Menurut Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian
(Kementan), Suwandi menegaskan berdasarkan hasil kajian EIU pada
Desember 2016 menunjukan indek keberlanjutan pertanian yaitu Food
Sustainability Index (FSI) Indonesia peringkat 16 di atas negara China,
Amerika Serikat, India dan lainnya. Berdasarkan dari analisis diatas dapat
disimpulkan bahwa pertanian di Indonesia sudah berkelanjutan namun belum
menyeluruh, sehingga diperlukan kerjasama dari berbagai pihak agar dapat
mencapai pertanian berkelanjutan secara menyeluruh diseluruh daerah di
Indonesia.
2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari
sumberdaya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan
konflik antara manusia dan lingkungan ?
Jawab :
Keseimbangan lingkungan adalah daya tahan lingkungan untuk menjaga
kestabilan kehidupan didalamnya serta untuk mengatasi gangguan yang
terjadi dari alam maupun dari manusia. Keseimbangan lingkungan perlu
dijaga agar ekosistem dan siklus alami yang terjadi dilingkungan tetap
berjalan. Upaya menjaga keseimbangan lingkungan bertujuan untuk
melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap dampak negatif yang
muncul akibat suatu kegiatan. Upaya tersebut dilakukan agar kekayaan
lingkungan hidup dapat berlanjut secara terus menerus.
Kapasitas produksi adalah jumlah maksimum output atau hasil yang
dapat diproduksi. Kedua hal tersebut dapat dipertahankan dan dijaga dengan
cara mengurangi penggunaan bahan kimia saat mengolah tanah dan tanaman,
melakukan tebang pilih, melakukan reboisasi, menjaga kelestarian
lingkungan hutan, menghemat peggunaan air, mengambil hasil alam
seperlunya, tidak memaksakan alam menghasilkan lebih dan lebih dengan
memacu menggunakan bahan-bahan kimia yang akan berdampak kurang bak
untuk kedepannya. Hal tersebut jika dilakukan oleh manusia dan manusia
sadar akan betapa pentingnya menjaga lingkungan maka keseimbangan
lingkungan dan kapasitas produksi pun akan terjaga dengan baik. Manusia
seharusnya sadar akan keterikatan antara manusia dengan lingkungan,
manusia tidak akan hidup tanpa lingkungan yang mendukung dan lingkungan
tidak akan lestari tanpa dijaga oleh manusia. Manusia sebaiknya
menghilangkan rasa ketidakpuasan dan keegoisannya dalam mengambil
sumberdaya alam terutama lahan, karena hal itu jika dilakukan terus menerus
akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan pastinya akan memberi
dampak buruk juga terhadap kehidupan manusia. Berdasarkan uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi
dari sumberdaya lahan dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik
antara manusia.
Nama : Alfida Muthi’ah
NIM : H0718013
Mata Kuliah : Sistem Pertanian Berkelanjutan
Kelas : Agroteknologi A

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?


Jawab:
Pertanian di Indonesia secara garis besar sudah dapat dikatakan
berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan adanya upaya yang dilakukan
pemerintah seperti membuat regulasi baru dan merevisi regulasi yang
menghambat terwujudnya tujuan pertanian berkelanjutan. Pemerintah terus
bekerja sama dengan berbagai bidang untuk berusaha meningkatkan dan
memelihara kestabilan lingkungan agar produktivitasnya tetap terjaga dalam
jangka panjang. Usaha yang dilakukan petani di lapang guna mencapai
pertanian berkelanjutan diantaranya menggunakan seminimal mungkin atau
tidak menggunakan sama sekali bahan kimia sintetik karena penggunaan
bahan kimia sintetik pada tanaman hanya akan meningkatkan produksi dalam
jangka pendek. Pemanfaatan bahan kimia sintetik secara terus menerus akan
menimbulkan berbagai macam dampak negatif seperti membahayakan
kesehatan konsumen, menurunkan kualitas hasil pertanian, dan merusak
lingkungan. Petani dalam berbudidaya sudah banyak yang melakukan rotasi
tanam guna meningkatkan produksi tanaman, memutus siklus hama dan
penyakit, memperbaiki struktur tanah, dan mengurangi tingkat erosi. Erosi
tanah terjadi di permukaan tanah dimana pada permukaan tanah terdapat
banyak biota tanah yang mampu mendekomposisi bahan organik dan
meningkatkan kesuburan biologi tanah sehingga erosi tanah harus ditekan.
Namun bukan berarti pertanian di Indonesia sudah berkelanjutan secara
penuh, masih terdapat beberapa petani yang enggan melakukan budidaya
sesuai prinsip pertanian berkelanjutan. Mereka masih berorientasi pada hasil
fisik dalam jangka pendek, belum memikirkan konsekuensi apa yang akan
didapatkan pada masa yang akan datang.
2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari suatu sumber
daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik
antara manusia dan lingkungan?
Jawab:
Semakin berjalannya waktu akan terjadi peningkatan jumlah manusia yang
diikuti dengan peningkatan kebutuhan pangan pada luasan lahan yang tetap.
Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari suatu sumber daya
lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan apabila seluruh masyarakat mampu diajak bekerja
sama untuk melestarikan sumber daya alam dan lingkungan serta memikirkan
keadaan di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan apabila dari tiap
individu manusia memiliki kesadaran untuk senantiasa menjaga kelestarian
lingkungan dan mengefisiensikan penggunaan sumber daya lahan maka
dengan luas lahan yang terbatas dan jumlah manusia yang semakin meningkat
tidak menimbulkan suatu masalah dan diharapkan mampu meningkatkan
produksi pertanian melalui berbagai inovasi dan modifikasi di bidang
pertanian. Namun apabila masyarakat atau petani justru melakukan tindakan
yang tidak memikirkan jangka panjang maka dapat menimbulkan berbagai
konflik diantaranya terjadi degradasi lahan, adanya alih fungsi lahan
pertanian, dan produktivitas akan menurun.
Annisa Dina Pratami
H0718023
Sistem Pertanian Berkelanjutan

1. Apa pertanian sekarang sudah berkelanjutan?


Jawab: Menurut saya pertanian berkelanjutan belum sepenuhnya di
terapkan terutama di Indonesia. Hal ini dikarenakan maraknya penggunaan
pupuk anorganik, pestisida, herbisida, dan intensifnya eksploitasi lahan dalam
jangka panjang membawa konsekuensi berupa kerusakan lingkungan, mulai
dari tanah, air, udara maupun makhluk hidup. Penggunaan bahan-bahan kimia
sintesis tersebut berimplikasi pada rusaknya struktur tanah dan musnahnya
mikrobia tanah sehingga dari hari ke hari lahan pertanian kita semakin kritis.
Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran dan kelestarian
lingkungan, mendorong untuk mengembangkan sistem pertanian yang dapat
bertahan ke generasi berikutnya tanpa merusak alam. Pertanian
berkelanjutan (suistainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber daya yang
dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumber daya yang tidak dpat
diperbaharui (unrenewable resources). Proses produksi pertanian dengan
menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin.
Keberlanjutan yang dimaksud melipiti: penggunaan sumber daya, kualitas dan
kuantitas produksi, dan lingkungannya. Proses produksi berkelanjutan akan
lebih mengarah pada penggunaan produk hayati yang ramah terhadap
lingkungan.
Berbagai penelitian mengenai pertanian berkelanjutan telah banyak
dilakukan, diantaranya menunjukkan bukti bahwa pertanian berkelanjutan
mampu meningkatkan produktivitas lebih tinggi daripada pertanian
konvensional. Hasil proyek penelitian tersebut menerapkan teknik penggunaan
air yang lebih efisien, peningkatanjumlah bahan organik dalam tanah serta
pemerangkapan karbon, dan pengendalian hama, gulma, dan penyakit tanaman
dengan teknik pengelolaan hama terpadu. Pertanian organik merupakan contoh
dari pertanian berkelanjutan. Keunggulan dari pertanian organik yaitu
menghemat energi, mengurangi gas emisi rumah kaca, dan keuntungan yang
didapat bisa mencapai tiga kali lipat dari biasanya.
Di Indonesia sudah mulai sadar akan pentingnya kesehatan dan kelestarian
lingkungan. Beberapa petani sudah ada yang beralih pada pertanian organik.
Beralihnya sistem pertanian organik tidak di pungkiri membutuhkan biaya
yang lumayan besar namun, sebanding dengan hasil yang
didapatkan.Disamping itu, masih ada petani yang belum beralih ke pertanian
organik. Menurut para petani dengan penggunaan pestisida, herbisida, dan
pupuk anorganik akan mempercepat hilangnya hama dan penyakit serta lebih
instan dalam pengolahan lahan yang akan ditanami.

2. Apa keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya lahan
yang
tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara manusia dan
lingkungan?
Jawab: Tidak dipungkiri konflik antara manusia dan lingkungan pasti ada.
Seiring dengan pertambahan penduduk yang terus mengalami kenaikan setiap
tahunnya. Tentu dengan bertambahnya penduduk pasti disertai dengan
pembukaan lahan untuk membuat hunian. Tidak jarang lahan pertanian
digunakan untuk membangun hunian baru. Disamping itu, pembukaan lahan
hutan juga dilakukan untuk diubah menjadi lahan pertanian.
Akibatnya tidak terjadi keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi
dari sumber daya lahan. Konflik yang sering muncul yaitu produksi pertanian
sedikit diikuti permintaan produksi yang banyak seiring dengan pertumbuhan
penduduk yang melonjak sangat tajam.
Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya lahan
yang tersedia dapat dipertahanakan dengan cara menggunakan lahan sempit di
sekitar lingkungan dengan ditanami tanaman dengan sistem pertanian organik.
Catalina Dara Ayu Az-Zahra
H0718043
Kelas SPB A

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?


2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya
lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan?
Jawab:
1. Menurut saya pertanian Indonesia saat ini masih belum bisa dikatakan
pertanian berkelanjutan seutuhnya. Populasi penduduk Indonesia menurut
data Badan Pusat Statistik tahun 2019 mencapai 265.015.300 jiwa, dengan
Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun sebanyak 1,33%. Total produksi
pertanian belum memenuhi seluruh permintaan pangan dalam negeri, dan
sebagian besar petani masih berada di antara warga termiskin. Teknologi
pertanian modern di Indonesia telah membuat peningkatan produksi seiring
dengan pertumbuhan populasi, tetapi masalah distribusi makanan masih
mengganggu banyak komunitas dan wilayah. Selain itu, ketergantungan
tinggi pada bahan kimia dalam banyak sistem produksi intensif dapat
menimbulkan ancaman terhadap alam di sekitar lahan pertanian. Menurut
Syuaib (2016), krisis ekonomi di sektor industri belum sepenuhnya pulih,
maka penggunaan pupuk sintetik pada perkebunan pertanian (estate
plantation) diintensifkan untuk mengangkat pendapatan nasional; Oleh karena
itu, konsumsi pupuk untuk perkebunan telah meningkat sejak tahun 2002.
Sementara itu, konsumsi untuk pertanian rakyat yang dilakukan oleh petani
biasa sebenarnya menurun karena menurunnya kemampuan pembelian petani
karena harga pupuk yang sangat tinggi. Namun, dibandingkan dengan daerah
lain di dunia, rata-rata pupuk yang digunakan (dalam hal nutrisi per ha) di
Indonesia relatif kurang (Diagram 1).
Diagram 1. Rata-rata pupuk yang digunakan di Indonesia dibandingkan
dengan negara atau wilayah lain

2. Menurut saya keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber


daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan dengan baik tanpa
menimbulkan konflik antara manusia dan lingkungan. Hal tersebut akan
terwujud seiring dengan penerapan pertanian berkelanjutan yang optimal.
Mengenai kondisi praktik pertanian di lapangan saat ini dalam menghadapi
kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas dan pada saat yang sama untuk
melestarikan lingkungan dan sumber daya alam, kita perlu menyesuaikan
pemahaman kita dan mengambil tindakan untuk mengembangkan praktik
pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan kedepannya.
Bio-cycle farming atau Integrated Farming System (IFS) dapat menjadi salah
satu pendekatan terbaik untuk diterapkan dalam praktik produksi pertanian
berkelanjutan dan sistem manajemen. Sebagai sistem praktik pertanian yang
baik, IFS dapat memberikan efek berlipat ganda secara ekonomi, sosial dan
lingkungan kepada petani, masyarakat pedesaan dan juga lingkungan
pedesaan. Penggunaan hal-hal lokal masyarakat sebagai input pertanian akan
mengurangi ketergantungan pada input eksternal. Kerusakan lingkungan akan
berkurang dengan mendaur ulang dan menggunakan kembali limbah. Sistem
pertanian akan lebih berkelanjutan dan akan lebih banyak kemampuan untuk
mendukung kebutuhan populasi yang tumbuh.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Indonesia 2019. BPS: Jakarta.


Ministry of Agriculture. 2014. Agriculture Statistics. FAOSTAT. faostat.fao.org.
Syuaib, MF. 2016. Sustainable agriculture in Indonesia: Facts and challenges to
keep growing in harmony with environment. Agricultural Engineering
International: CIGR Journal. 18 (2):170-184.
Nama : Faradhila Firdhausi
NIM : H0718059
Kelas: SPB- A

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?

Menurut saya pertanian yang ada di Indonesia belum menerapkan


pertanian yang berkelanjutan. Pendekatan pembangunan berkelanjutan pada
hekekatnya adalah kegiatan pembangunan yang memadukan aspek ekonomi,
sosial dan lingkungan. Namun demikian dalam implementasi-nya konsep ini
belum dilaksanakan oleh semua negara sesuai kesepakatan. Hal ini tercermin
dari masih banyaknya ditemukan masalah-masalah yang berkaitan dengan
kerusakan lingkungan dan degradasi sumber daya alam. Masih banyak
dijumpai permasalahan dalam implementasi pembangunan pertanian
berkelanjutan terutama di negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia.
Rusaknya alam menjadi salah satunya kegagalan pertanian berkelanjutan di
Indonesia. Menurut Kerangka Segitiga Konsep Pembangunan Berkelanjutan,
suatu kegiatan pembangunan (termasuk pertanian dan agribisnis) dinyatakan
berkelanjutan, jika kegiatan tersebut secara ekonomis, ekologis dan sosial
bersifat berkelanjutan (Srageldin, 1996 dalam Dahuri, 1998). Berkelanjutan
secara ekonomis berarti suatu kegiatan pembangunan harus dapat membuahkan
pertumbuhan ekonomi, pemeliharaan kapital (capital maintenance) dan
penggunaan sumber daya serta investasi secara efisien. Berkelanjutan secara
ekologis mengandung arti bahwa kegiatan tersebut harus dapat
mempertahankan integritas ekosistem, memelihara daya dukung lingkungan
dan konservasi sumber daya alam termasuk keanekaragaman hayati
(biodiversity). Sementara itu berkelanjutan secara sosial, mensyaratkan bahwa
suatu kegiatan pembangunan hendaknya dapat menciptakan pemerataan hasil-
hasil pembangunan, mobilitas sosial, kohesi sosial dan pengembangan
kelembagaan. Walau banyak variasi definisi pembangunan berkelanjutan,
termasuk pertanian berkelanjutan, yang diterima secara luas ialah yang
bertumpu pada tiga pilar : ekonomi, sosial, dan ekologi. Dimensi ekonomi
berkaitan dengan maksimalisasi pendapatan yang dapat diperoleh dengan cara
mempertahankan asset produktif yang menjadi basis dalam memperoleh
pendapatan tersebut. Indikator utama diensi ekonomi yaitu daya saing, besara
dan pertumbuhan nilai tambah dan stabilitas ekonomi. Dimensi sosial berkaitan
dengan kebutuhan akan kesejahteraan sosial, untukitu pengentasan kemiskinan,
pemerataan kesempatan berusaha dan pendapatan, partisipasi sosial politik dan
stabilitas sosial budaya merupakan indikator penting dalam pelaksanaan
pertanian berkelnjutan. Dimensi lingkungan alam, menekankan kebutuhan
akan stabilitas ekosistem alam yang mencakup sistem kehidupan biologis dan
materi alam, seperti halnya terpeliharanya keragaman hayati dan daya dukung
biologis, sumber daya tanah, air, dan agroklimat, serta kesehatan dan
kenyamanan lingkungan. Sehingga, pertanian berkelanjutan di Indonesia belum
dilakukan secara maksimal, hal ini ditandai dengan adanya kerusakan alam dan
degradasi sumber daya alam yang mengganggu proses produksi pertanian dan
penghidupan manusia. Salah satu sebab pendekatan pembangunan
berkelanjutan belum sepenuhnya dapat dilaksanakan adalah penerapan
pendekatan sektoral (ego sektoral) yang sampai saat ini masih menjadi kendala
pelaksanaan atau implementasi di lapangan. Pembangunan berkelanjutan harus
merupakan program terpadu lintas sektor dan multi disiplin yang perlu
dikoordinasikan secara kuat mulai pada tingkat pusat sampai tingkat daerah
dan masyarakat luas sebagai pelaku pembangunan ekonomi.

2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya


lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan?

Menurut saya keseimbangan tersebut dapat diakukan apabila manusia


tidak serakah dalam budidaya, sehingga tanah/ lahan yang tersedia masih tetap
seimbang dan dapat digunakan untuk pertanian yang selanjutnya. Apabila pola
piker manusia untuk mendapatkan hasil yang tinggi dengan tanah/ lahan yang
minim, makan yang terjadi lingkungan akan menjadi rusak dan tidak dapat
digunakan secara keberlanjutan. Praktekpertanian yang sepadan, berwawasan
lingkungan, menguntungkan secara ekonomi, yang dikenal dengan pertanian
berkelanjutan. Tidak ada system pertanian yang lestari apabila secara ekonomi
tidak mengntungkan, baik untuk petani sebagai pelaku pembangunan pertanian
maupun masyarakat pada umumnya. Kelestarian secara ekonomi tidak pernah
tercapai apabila harus dibayar mahal akibat terjadinya kerusakan lingkungan,
dan tidak diterima ditnjau dari gatra ekologi, sosial dan ekonomi, atau
kerusakan fisik lainnya berupa degradasi lahan yang tidak dapat balik, atau
serangan hama, penyakit dan gulma yang tidak terkontrol. Kebutuhan pangan
selalu meningkat akibat dari jumlah penduduk yang bertambah, dapat dilihat
bahwa peningkatan produksi pangan yang ada sekarang tidak dapat
dipertahankan lagi. Hasil panen merupakan ukuran keberhasilan kelestarian
produksi pertanian, dengan alas an pertumbuhan dan hasil pertanian sangat
tergantung pada banyak faktor, termasuk tanah, iklim, hama dan penyakit.
Pengukuran kelestarian ini memerlukan ketersediaan data dalam kurun waktu
yang lama, sehingga dapat diperoleh data pada iklim yang bervariasi dan
pengolahan yng kurang baik. Produktivitas tanah bersifat sangat kompleks dan
dinamis. Produktivitas dipengaruhi bermacam-macam faktor, baikyang bersfat
alami maupun buatan. Produktivitas tanah termasukkapasitas pengikatan air,
penghawaan (aeration) dan keudian diola, sifat kimia termasuk kemampuan
memasok hara dan daya sangga tanah, sedangkan sifat biologi seperti aktivitas
mikrobia dan kemampuan menekan penyakit. Produktivitas tanah dapat
diingkatkan hanya melalui pengolahan lahan, tanah dan tanaman secara
terpadu. Dengan demikian, faktor-faktor yng mempengaruhi produktivitas
tanah secraa terpisah-pisah sangat diperlukan petani untuk mengelola
produktivitas tanah. Usaha untuk memperbaiki produktivitas tanah dengan
memperhatikan semua faktor yang berpengaruh dikenal sebagai membangun
kesuburan tanah secara terpad. Jadi keseimbangan lingkungan dengan manusia
sangat dibutuhkan untuk mendapatkan kesuburan tanah, sehingga dapat
menghasilkan produksi yang terpenuhi dalam proses budidaya.
DAFTAR PUSTAKA

Dahuri, R. 1998. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan : Dalam Perspektif


Ekonomi, Sosial dan Ekologi. Agrimedia Volume 4 Nomor 1;
Februari 1998

Rivai RS, Anugrah IS. 2011. Konsep dan Implementasi Pembangunan Pertanian
Berkelanjutan di Indonesia Vol.2 (1):13-25

Sutanto Rahman. 2002. Pertanian Organik. Yogyakarta: Kanisius


Nama : Hanifah Salsabilla

NIM : H0718073

Kelas : SPB (A)

TUGAS MATA KULIAH SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN

Soal :

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan ?

2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya


lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan ?

Jawab :

1. Pertanian di Indonesia saat ini belum bisa dikatakan berkelanjutan, karena


mayoritas petani masih berorientasi pada hasil produksi dan keuntungan yang
sebesar-besarnya tanpa mempedulikan kesejahteraan alam maupun kualitas
lingkungan. Penerapan pertanian berkelanjutan harus menggunakan prinsip
ekologi yang terintegrasi dan ramah lingkungan agar dapat berjalan dalam
jangka waktu yang lama dan secara terus-menerus. Agar pertanian bisa ramah
lingkungan, maka dalam praktek budidayanya harus menggunakan bahan
yang alami dan tidak boleh menggunakan bahan kimia. Faktanya, masih
banyak petani di Indonesia yang mengandalkan bahan-bahan kimia dalam
pemupukan maupun pengendalian hama. Salah satu cara untuk mewujudkan
pertanian berkelanjutan yaitu dengan menerapkan sistem pertanian organik.
Sistem pertanian organik hanya mengandalkan bahan-bahan alami/organik
tanpa menggunakan bahan kimia baik untuk pupuk maupun pestisida.
Sehingga diharapkan dengan pertanian organik akan menghasilkan produk
berkualitas tinggi dan bebas dari kontaminan bahan kimia tanpa merusak
lingkungan yang selanjutnya akan tercipta sistem pertanian terpadu dan
berkelanjutan.

2. Jumlah penduduk di dunia terus mengalami peningkatan sehingga secara


otomatis kebutuhan pangan juga akan semakin tinggi. Hal tersebut menuntut
ketersediaan lahan yang semakin luas guna meningkatkan hasil produksi
pertanian dan tercukupinya kebutuhan pangan. Semakin lama berlagsung
maka bisa menimbulkan konflik dengan lingkungan karena para petani harus
membuka lahan untuk budidaya pertanian, akibatnya keseimbangan ekosistem
akan terganggu sehingga semakin berdampak negatif bagi lingkungan. Solusi
dari kasus tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan sistem pertanian
terpadu dan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Penerapan sistem tersebut
dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan hasil produksi pertanian tanpa
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungannya. Kebutuhan pangan dapat
tercukupi dan keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Nama : Muhammad Naufal Adani
NIM : H0718108
Kelas : Sistem Pertanian Berkelanjutan (A)

1) Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan ?


2) Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber
daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik
antara manusia dan lingkungan ?

1. Pertanian di Indonesia pada saat ini dapat dikatakan sudah


berkelanjutan, karena pada saat ini sektor pertanian terus dilakukan
usaha untuk meningkatkan produktivitasnya dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat. Pemerintah bekerjasama dengan semua elemen
dalam bidang pertanian tentu saja terus berusaha untuk meningkatkan
dan menjaga kestabilan lingkungan agar tetap terjaga dan kedepannya
bisa terus memproduksi dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Cara
yang perlu dilakukan dengan meminimalkan kandungan bahan kimia
yang dapat mengurangi tingkat kesuburahan tanah dan membahayakan
bagi kesehatan manusia. Pertanian pada saat ini terdapat peningkatan
dalam hal produktivitas dengan berkurangnya import hasil pertanian
dari luar negri dan meningkatnya kualitas ataupun kuantitas dari hasil
produksi lokal. Namun, masih terdapat beberapa masalah seperti
menurunnya hasil produksi pada komoditas tertentu, berkurangnya
jumlah tenaga kerja, dan juga berkurangnya benih pada berbagai
komoditas tanaman pangan. Adanya dukungan dan kerjasama antara
pemerintah maupun petani maka masalah yang ada dapat terselesaikan
dan pertanian di Indonesia dapat benar-benar dikatakan berkelanjutan.

2. Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber


daya lahan yang tersedia tentunya menjadi masalah yang dapat
menimbulkan konflik antara manusia dan lingkungan. Karena dengan
terus bertambahnya jumlah penduduk maka dapat mengganggu
kestabilan lingkungan yang ada. Seiring bertambahnya jumlah
penduduk, maka lahan yang tersedia akan semakin berkurang akibat
pemerataan lahan untuk dijadikan tempat tinggal manusia yang
jumlahnya terus bertambah. Masalah yang muncul juga mengenai
jumlah produktivitas hasil pertanian yang harus lebih ditingkatkan
dengan keterbatasan lahan yang ada. Lahan yang semakin sedikit,
pertumbuhan manusia yang semakin banyak, namun hasil
produktivitas pangan harus ditingkatkan. Dalam upaya meningkatkan
hasil produksi pertanian tentu bergantung pada faktor internal maupun
eksternal. Apabila salah satu faktor tersebut tidak memenuhi maka
produksi pertanian tidak dapat berjalan dengan maksimal. Perlu upaya
untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan membatasi pemerataan
lahan dengan selalu menjaga kesuburan tanah agar kondisi tanah tetap
dapat ditanami berbagai komoditas terutama tanaman pangan, guna
meningkatkan hasil produksi pertanian sehingga dapat mencukupi
kebutuhan pangan manusia yang jumlahnya terus bertambah. Apabila
manusia bersedia untuk saling menjaga lingkungan, maka
keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya
lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik
antara manusia dan lingkungan.
Marsa Al Hanan Sifai-H0718093

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?


Pertanian saat ini belum begitu menunjukkan adanya langkah
untuk menjadi sistem pertanian yang berkelanjutan. Pertanian
yang ada masih berorientasi pada intensifikasi pertanian, dimana
diversifikasi pertanaman masih rendah, pelayanan biologis
diabaikan, dan hanya terfokus pada biota produktif dan destruktif
dengan pengelolaan mekanis seperti olah tanah, dan pengelolaan
agrokimia, seperti pupuk, pestisida yang masih menggunakan
bahan kimi dan sintetis. Faktor-faktor tersebut tentunyha
menyebabkan biota sumberdaya hilang dan mengurangi
kemampuan sistem pertanian untuk bertahan bilamana terjadi
cekaman lingkungan yang mendadak. Campur tangan manusia
yang ada dalam sistim pertanian belum menerapkan prinsip daur
ulang, melainkan campur tangan manusia lebih menitik beratkan
pada input energy dan sumber daya yang besar sehingga
mengakibatkan sistem pertanian sangat tergantung dengan campur
tangan manusia.
2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari
sumberdaya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan
konflik antara manusia dengan lingkungan?
Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumberdaya
lahan yang tersedia sebenarnya dapat dipertahankan tanpa
menimbulkan konflik antara manusia dengan lingkungannya.
Peningkatan produksi dan perlindungan lingkungan seharusnya
dapat dipadukan apabila sistem pertanian tidak lagi menerapkan
sistem intensifikasi pertanian, sistem pertanian menjaga adanya
diversitas tanaman yang tinggi, memanfaatkan seluruh komponen
pelayanan biologis yang ada di lingkungan dengan mengurangi
penggunaan pupuk, pestisida sintetis dan kimiawi, pengolahan
tanah yang terintegrasi dengan kebutuhan lahan, serta pengairan
yang cukup sesuai kebutuhan tanaman. Sistem pertanian tersebut
juga memungkinkan daur energy di dalam sistem bergerak sebagai
siklus yang panjang daripada menjadi siklus pendek dan terbuka
yang sangat tergantung dengan input energy dari luar sistem,
sistem yang seperti itu juga akan memungkinkan sistem pertanian
menjadi tahan terhadap cekaman mendadak dan biota sumberdaya
dapat dipertahankan. Pemanfaatan lahan mengandalkan kekuatan
dari alam untuk mendukung pertumbuhan tanaman. pertanian
berjalan secara alami dengan mengedepankan prinsip daur ulang,
segala bentuk campur tangan manusia adalah untuk
mempertahankan siklus energy yang tertutup dari sistem pertanian
tersebut. Beberapa prinsip dasar yang perlu diterapkan untuk
melaksanakan sistem pertanian yang berkelanjutan diantaranya
a. Keberagaman hayati di dalam sistem memungkinka untuk
terkendalinya produksi.
b. Terdapat perpaduan antara tanaman pohon, pangan, pakan
ternak, dan tanaman spesifik lainnya.
c. Bahan- bahan tercukupi secara swadaya dan memanfaatkan
adanya daur energy di dalam sistem.
d. Memepertahankan kesuburan tanah melalui prinsip daur
ulang.

Konsep pertanian berkelanjutan dengan wawasan lingkungan


hanya dapat dipertahankan oleh masyarakat apabila memenuhi
beberapa kriteria, diantaranya

a. Menguntungkan secara ekonomi


b. Dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomi
c. Dapat diterima secara sosial
d. Berkeadilan
e. Secara budaya sesuai dengan kondisi setempat, dan
f. Pendekatan secara holistic.
Nama : Mochamad Orif Febrianto
NIM : H0718097
Kelas : SPB A

1. Apakah Pertanian Sekarang Sudah Berkelanjutan?


2. Apakah Keseimbangan Lingkungan dan Kapasitas Prooduksi dari
Sumber Daya Lahan yang Tersedia Dapat dipertahankan Tanpa
Menimbulkan Konflik antara Manusia dan Lingkungan?

1. Pertanian di Indonesia saat ini sudah berkelanjutan, karena pemerintah sudah


melakukan berbagai upaya agar pertanian dapat dilakukan dalam jangka
panjang. Pemerintah telah melakukan sosialisasi tentang pentingnya
penggunaan bahan-bahan organik yang dapat menjaga kesehatan lingkungan
sehingga dapat dilakukan penanaman secara terus menerus. Mengganti
bahan-bahan yang menggunakan unsur kimia dengan bahan organik maka
akan menjaga tanah maupun lingkungan dalam jangka panjang tanpa
merusaknya.

Saat ini, banyak teknologi yang efisien dan ramah lingkungan dengan
menggunakan bahan organik dan biofertilizer sebagai pendukung dalam input
sarana produksi pertanian. Akhir-akhir ini telah ditemukan teknologi
biofertilizer yang terbukti merupakan Pupuk Alternatif yang telah memenuhi
syarat efisien, ramah lingkungan, dan dapat meningkatkan daya dukung
lahan.

Pertanian berkelanjutan saat ini akan menciptakan keseimbangan ekosistem


pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi. Pemanfaatan
sumberdaya alam semaksimal mungkin dengan mengurangi penggunaan
bahan-bahan yang mengandung unsur kimia akan menjaga lingkungan dan
akan meningkatkan hasil produksi karena kesehatan lahan akan selalu terjaga.
Melakukan pemanfaatan lahan pertanian semaksimal mungkin akan menjaga
lingkungan sekitar karena tidak perlu adanya perluasan lahan.

2. Dapat dipertahankan, dengan melakukan pemanfaatan sumber daya lahan


semaksimal mungkin. Menananm tanaman sebanyak mungkin dalam satu
lahan tanpa membuka lahan baru, mungkin dengan menanamnya secara
bertingkat atau melakukan penanaman vertical. Peningkatan kebutuhan hidup
manusia akan mengurangi lahan pada daya dukung lingkungan. Hal yang
paling tepat adalah dengan melakukan intensifikasi lahan. Intensifikasi lahan
adalah usaha meningkatkanhasil produksi dengan cara meningkatkan
kemampuan atau memaksimalkan produktivitas faktor-faktor produksi yang
telah ada, sehingga semaksimal mungkin akan memanfaatkan kapasitas
produksi dari sumber daya lahan itu sendiri.

Melakukan intensifikasi akan menjaga keseimbangan lingkungan karena tidak


membuka lahan baru maupun merusak lahan yang baru dan menjadikannya
sebagai lahan pertanian. Lingkungan akan tetap terjaga kelestariannya dan
kesehatannya. Kapasitas produksi juga akan bertambah tinggi. Misalnya
dengan menerapkan sapta usahatani, memperbaiki cara beproduksi, dll. Sapta
usahatani adalah penggunaan benih/bibit unggul, perbaikan cara melakukan
usahatani, pemberian pupuk, pengendalian jasad pengganggu tanaman,
pengaturan air, perlakuan panen, dan pasca panen. Sehingga tidak akan
menimbulkan konflik antara manusia dan lingkungan, karena manusia tidak
akan merusak lingkungan sekitar dengan pemanfaatan sumber daya lahan
semaksimal mungkin.
Nama : Alvadya Hevi Yuniar
NIM : H0718017
Kelas : Sistem Pertanian Berkelanjutan (A)

Soal
1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?
2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber
daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan
konflik antara manusia dan lingkungan?

Jawaban
1. Pertanian berkelanjutan atau disebut juga sustainable agriculture
merupakan pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha
pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus
mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan
melestarikan sumber daya alam. Dengan kata lain, yang dimaksud
dengan berkelanjutan yaitu berkelanjutan secara ekonomi yang dicapai
dengan cara penggunaan energi yang lebih sedikit, meminimalisir jejak
ekologi, mengurangi barang berkemasan, kebun komunitas dan kebun
rumah yang lebih banyak. Di Indonesia, pertanian berkelanjutan cukup
menjadi tantangan dalam mempertahankan di dunia pangan.
Pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia termasuk
komitmen negara yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Di Indonesia,
pembangunan pertanian berkelanjutan sudah berjalan tetapi masih
terdapat banyak kendala dan masalah yang berkaitan dengan kerusakan
lingkungan dan degradasi sumber daya alam. Salah satu penyebab
yang menonjol adalah ego sektoral yang menyebabkan pelaksanaan
pertanian menjadi tersekat. Contohnya seperti pembukaan lahan untuk
pembanguan gedung ataupun infrastruktur tertentu.
2. Menurut saya masih belum bisa dipertahankan secara maksimal.
Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari SDA yang
tersedia dapat dipertahankan, apabila ego sektoral seperti yang telah
dipaparkan di jawaban soal nomor 1, yaitu seperti pengusaha yang
melakukan pembukaan lahan untuk pembangunan infrastruktur.
Kapasitas produksi dari SDA yang tersedia dapat dipertahankan
apabila lingkungan di sekitarnya juga terjaga. Faktor yang dapat
mengancam keseimbangan lingkungan di Indonesia yaitu pembukaan
lahan guna pembangunan infrastruktur yang tidak terkendali. Maka
dari itu, kembali lagi kepada ego sektoral, mereka boleh membuka
lahan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia, tetapi juga
memperhitungkan dan memperhatikan ketersediaan lahan pertanian di
Indoneisa yangmana sangat berperan penting dalam bidang pangan.
Karena hal tersebut masih menjadi masalah atau kendala dalam bidang
pertanian berkelanjutan di Indonesia hingga saat ini.
Annisa Wulandari
Agroteknologi (H0718026)
Sistem Pertanian Bekelanjutan
Kelas A

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan ?


2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya lahan
yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara manusia dan
lingkungan ?

Jawaban :

1. Menurut saya, pertanian di Indonesia ini belum dapat dikatakan menerapkan


pertanian keberlanjutan karena masih banyak (mayoritas) petani di Indonesia
terfokus terhadap tingginya tingkat hasil produksi tanaman sehingga penggunaan
pupuk kimia masih banyak digunakan. Walaupun ada beberapa kelompok petani
yang sudah menerapkan pertanian yang berkelanjutan yang ramah lingkungan tetapi
jumlah petani di Indonesia yang benar-benar mengimplementasikan hanya sedikit
saja. Contohnya saja dalam budidaya pertanian padi, banyak petani yang masih
mengandalkan pupuk-pupuk kimia dengan tujuan agar meningkatkan produksi yang
pastinya akan berdampak pada kesehatan/kesuburan tanah. Padi yang dihasilkanpun
pasti akan meninggalkan residu yang berdampak buruk pada kesehatan manusia
yang mengkomsumsinya. Tidak hanya pada tanaman padi saja, contoh lainnya di
tanaman hortikultura seperti buah-buahan dan sayur. Masih susah untuk menarik
minat petani di Indonesia untuk beralih ke pertanian organik yang pasti sudah
menerapkan sistem pertanian berkelanjutan karena hasil produksi pada awal
budidaya yang mengalami penurunan.
2. Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya lahan sangat
sulit dapat dipertahankan tanpa ada adanya konflik antara manusia dan lingkungan.
Hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi terutama dipandang
dari segi manusia-nya. Contohnya dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari,
apabila pemerintah menerapkan kebijakan pertanian organik seluruhnya pada
pertanian padi untuk tujuan keseimbangan lingkungan tetapi malah akan berdampak
buruk terhadap ketersediaan bahan pangan manusia. Hal tersebut akan dapat
menyebabkan konflik antara manusia dan lingkungan karena dapat membuat
manusia kekurangan persediaan makanan pokok. Tetapi bukan berarti tidak bisa
memadukan antara keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksinya, bisa saja
dipadukan tetapi harus berdasarkan cara yang baik dan tahapan tertentu.
Nama : Novi Rizky Nursanti
NIM : H0718119
Kelas : Sistem Pertanian Berkelanjutan – A

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?


2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber
daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik
antara manusia dan lingkungan?
Jawab :
1. Pertanian berkelanjutan merupakan konsep yang digunakan oleh lembaga
pangan dunia-FAO (Food and Agriculture Organization), untuk
menghubungkan antara masalah ketahanan pangan dengan wacana
perubahan iklim. Pertanian berkelanjutan dipandang FAO sebagai upaya
mitigasi penting yang dapat menurunkan emisi karbon. Berdasarkan
penelitian FAO, maka sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang
menyumbangkan emisi karena dapat meningkatkan temperatur udara
antara 1 hingga 2 derajat celcius. Pengurangan emisi pun telah menjadi
kesepakatan global, seperti disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi
Perubahan Iklim yang termaktub dalam Paris Agreement. Untuk
mengakomodir hal tersebut, perubahan sistem pertanian dan sistem pangan
perlu memuat perubahan yang bersifat ekonomis dan teknis. Faktor
perubahan teknis salah satunya, adalah mencakup ketersediaan benih yang
tahan terhadap kekeringan maupun tahan banjir. Selain itu, pertanian
modern menggunakan mesin dapat menjadi salah satu bentuk
meningkatkan produktivitas pertanian. Wacana praktek pertanian
berkelanjutan memang ideal, namun faktanya belum mampu memecahkan
permasalahan terkait penyediaan varietas tahan hama dan mekanisme
mengatasi hama dengan menggunakan pestisida. Prinsip pengelolaan hama
terpadu (Integrated Pest Management) pada kenyataannya semakin jauh
dari ideal. Hal tersebut karena revolusi hijau telah mengubah prinsip petani
untuk tidak lagi ‘peduli’ ekosistem karena lebih terfokus pada pengejaran
produksi. Selain itu, praktek pertanian berkelanjutan “seakan-akan”
melupakan aktor yang seharusnya menjadi faktor pendukung utama, yaitu
“petani yang berketahanan”. Argumen ini tentunya relevan jika
diperhadapkan dengan konsep pertanian berkelanjutan untuk
mengantisipasi perubahan iklim.
2. Dalam tiga dekade terakhir kebutuhan pangan dunia meningkat akibat
jumlah penduduk terus bertambah, maka dunia perlu memperhatikan
bahwa peningkatan produksi pangan yang ada sekarang tidak dapat
dipertahankan lagi. Pada saat ini, hasil panen secara fisik merupakan
ukuran keberhasilan kelestarian produksi pertanian, dengan alasan
pertumbuhan dan hasil pertanian sangat tergantung pada banyak faktor,
termasuk tanah, iklim, hama dan penyakit. Tetapi pengukuran kelestarian
semacam ini memerlukan ketersediaan data yang baik dalam kurun waktu
yang lama, sehingga kecenderungan hasil yang terukur dalam jangka
waktu yang lama, sehingga kecenderungan hasil yang terukur dalam
jangka panjang harus dipisahkan dari data akibat variasi iklim dan
pengolahan yang kurang baik. Dengan demikian, akan lebih baik apabila
kita mempunyai indikator tanah dan peramalan yang dapat digunakan
lebih awal dalam memberikan peringatan kemungkinan terjadinya
penurunan hasil, karena banyak faktor yang mempengaruhi perubahan
kesuburan tanah yang terjadi secara sangat lambat. Peningkatan produksi
pertanian dan perlindungan terhadap lingkungan dapat dipadukan. Akan
tetapi dalam mengembangkan formula yang baik dan sepadan tidak hanya
tergantung pada perbaikan teknik pengelolaan tanah saja, tetapi yang lebih
penting adalah status sector pertanian dan petani sebagai pelaku
pembangunan dalam tatanan masyarakat maupun pembangunan bangsa.
Bagaimana petani yang miskin dan lapar dapat diajak untuk berpartisipasi
dalam melestarikan sumber daya alam dan lingkungan, maupun
memikirkan generasi mendatang, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan
hidup sehari-hari saja sudah sangat sulit. Apabila prioritas pertama adalah
mencukupi kebutuhan pangan, maka hal itu harus dicerminkan dari
penyebaran pemanfaatan sumber daya, pendapatan petani dan prioritas
kebijakan pembangunan diberikan pada sektor pertanian. Usaha konservasi
sumber daya lahan dan perbaikan tanah-tanah yang terdegradasi selalu
mengalami kegagalan, karena perhatiannya lebih dititikberatkan pada
terapi perbaikan gejala yang ada, baik fisik maupun sosial daripada usaha
memperbaiki penyebab kemiskinan dan kesenjangan sosial yang terjadi.
Nama: Luthfi Azzahra

NIM: H0718089

Kelas: Sistem Pertanian Berkelanjutan A

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?


Pertanian di Indonesia yang sudah termasuk ke dalam pertanian
berkelanjutan hanya terdapat pada beberapa lokasi/daerah saja, namun
apabila dilihat secara keseluruhan wilayah maka Indonesia masih belum
termasuk dalam negara dengan pertanian berkelanjutan. Pertanian
berkelanjutan memiliki beberapa persyaratan sehingga dapat disebut
sebagai pertanian berkelanjutan. Indonesia masih belum melaksanakan
beberapa ciri pertanian berkelanjutan, seperti poin tidak merusak
lingkungan. Pertanian di Indonesia masih banyak menggunakan bahan
kimia sebagai komponen pupuk maupun pestisida sehingga mampu
merusak kealamian lingkungan. Pada saat ini pertanian di Indonesia masih
belum termasuk ke dalam pertanian berkelanjutan.
2. Keseimbangan lingkungan – kapasitas produksi dari sumber daya lahan ;
dapat dipertahankan tanpa konflik manusia dan lingkungan.
Populasi manusia yang semakin meningkat menyebabkan penurunan lahan
pertanian, padahal dalam kondisi kebutuhan lahan juga seharusnya
dipertahankan sebagai kebutuhan manusia. Pemikiran manusia tidak
sepenuhnya merujuk pada keegoisan diri, ada sisi dimana manusia juga
memikirkan tentang kondisi alam untuk kehidupannya ke depan juga.
Pertanian berkelanjutan yang dicanangkan akan mapu mempertahankan
keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya lahan.
Keduanya dapat dipertahankan dengan adanya kesadaran dalam diri
manusia tentang pentingnya lingkungan bagi kehidupannya.
Nama : Muhammad Qolby Liqo Eldin
NIM : H0718109
Kelas : Agroteknologi A
Mata Kuliah : Sistem Pertanian Berkelanjutan
Tugas Mandiri 1
1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?
Jawab : Belum, menurut saya saat ini pertanian diindonesia belum termasuk ke
dalam konsep pertanian berkelanjutan karena berdasarkan indikator-
indikator yang menunjukan pertanian berkelanjutan belum sepenuhnya
diterapkan di Indonesia. Indikator-indikator tersebut adalah menghasilkan
produk pertanian berkualitas dan berkuantitas yang memadai, sedangkan
di Indonesia sendiri kebanyakan petani lebih mementingkan kuantitas
suatu hasil daripada kualitasnya karena jika mereka masih takut untuk
mencoba hal baru dengan meningkatkan kualitasnya. Memelihara
keragaman genetik sistem pertanian, petani di Indonesia kebanyakan
melakukan pertanian monokultur yang hanya menanam satu jenis tanaman
saja karena itu indikator ini belum terpenuhi. Memelihara dan
meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang, di Indonesia petani
sangat bergantung pada pupuk kimia yang mempunyai efek yang cepat
yang harganya yang masih tejangkau. Tetapi dengan penggunaan pupuk
kimia pada pengolahan tanah itu akan menjadikan tingkat kesuburan
tanahnya sangat pendek umurnya dibandingkan dengan penggunaan pupuk
organik, oleh karena itu indikator ini belum terpenuhi di Indonesia.
Menghindari segala bentuk cemaran yang diakibatkan penerapan teknik
pertanian, hal ini sangat sering terjadi dengan penggunaan pestisida kimia
meskipun hama dapat terbunuh seketika tetapi efek samping yang diterima
sangat tinggi contohnya pencemaran pada air yang dapat menurunkan
kualitas tanah dan tanamannya dan meningkatkan ancaman residu bahan
agrokimia terhadap kualitas dan keamanan pangan.
2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya
lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan?
Jawab : Dengan pertumbuhan penduduk yang tergolong tinggi, Indonesia harus
berpikir bagaimana cara memenuhi kebutuhan pangan dari penduduknya
tersebut. Apakah Indonesia perlu melakukan import pangan dari negara
lain untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduknya?, peningkatan
produksi pertanian dan perlindungan terhadap lingkungan dapat
dipadukan, dengan hal ini maka akan terciptanya keseimbangan
lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya lahan yang tersedia
dapat dipertahankan dan tercukupinya kebutuhan pangan penduduk
Indonesia tanpa melakukan import dari negara lain, tetapi jika ingin
menerapkan hal itu penerapannya terbilang sangat sulit dikarenakan
kondisi tanah, kesuburan tanah, dan ketersediaan air yang berbeda-beda
oleh karena itu bukan hanya pengelolaan tanah saja yang dipentingkan
tetapi pelaku utama di sektor pertanian tersebut yaitu petani mau diajak
bekerja sama agar dapat menciptakan melestarikan sumber daya alam dan
lingkungan, maupun memikirkan generasi mendatang karena petani juga
akan berpikir jika dia lebih memproritaskan hal ini makan petani harus
lebih menguras kocek untuk berpartisipasi dalam hal ini. Oleh karena itu,
keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber data lahan
yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan dapat diwujudkan jika petani di Indonesia dapat
ikut berpartisipasi dalam melestarikan sumber daya alam dan lingkungan,
dan dengan bantuan pemerintah kebutuhan pangan akan tercukupi tanpa
harus melakukan import dari negara lain.
Nama : Wahyu Ramadhan
NIM : H0718157

TUGAS
SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN A

 Apakah Pertanian Sekarang Sudah Berkelanjutan ?


Jawab :
Pertanian berkelanjutan adalah gerakan pertanian menggunakan
prinsip ekologi, studi hubungan antara organisme dan lingkungannya.
Pertanian berkelanjutan berorientasi masa depan dengan jangka waktu
yang panjang. Oleh karena itu pertanian berkelanjutan berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan pangan dengan meningkatkan kualitas lingkungan
serta pemanfaatan sumberdaya alam secara efisien.
Jika ada pertanyaan apakah pertanian sekarang sudah
berkelanjutan? Maka jawabannya menurut saya adalah belum, belum
sepenuhnya. Meskipun beberapa sudah mulai menerapkan pertanian
berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan dapat dicapai dengan cara kembali
pada pertanian organik. Pertanian organik adalah sistem budidaya yang
mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia
sintetis. Dengan pertanian organik menjamin kelestarian dan kesehatan
tanah, tanaman, hewan, bumi, dan manusia baik masa kini maupun pada
masa depan.
Namun permasalahannya yaitu masih sulitnya untuk mengajak
petani untuk beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik.
Kebanyakan petani menginginkan hasil instan dari penggunaan pupuk dan
pestisida kimia dibanding menggunakan pupuk organik. Selain itu hasil
produksi pertanian organik yang lebih rendah dan harganya yang mahal
membuat petani semakin enggan beralih ke pertanian organik. Oleh karena
itu mengapa pertanian kita sekarang masih belum berkelanjutan.
 Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari
sumber daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa
menimbulkan konflik antara manusia dan lingkungan ?
Jawab :
Ya, keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari lahan
yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan apabila memperhatikan keadilan antara manusia
dengan makhluk hidup lain di lingkungan dengan melakukan pengelolaan
yang berhati-hati dan bertanggungjawab melindungi kesehatan dan
kesejahteraan semua makhluk hidup baik pada masa kini maupun masa
depan sehingga tercipta keseimbangan lingkungan yang baik sehingga
dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak baik untuk manusia
maupun untuk lingkungan. Contohnya pertanian organik dengan
memanfaatkan bahan-bahan alam tentu akan meningkatkan kesuburan
tanah dan kesehatan lingkungan, bagi manusia pertanian organik mrnjamin
kesehatan untuk jangka panjang.
Nama : Kevin Abel Poetra Surya
NIM : H0718080
Kelas : Sistem Pertanian Berkelanjutan A

1) Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan ?


2) Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber
daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik
antara manusia dan lingkungan
Jawab :
1. Pertanian sekarang ini menurut saya sudah menggunakan sistem
berkelanjutan. Hal tersebut didukung dengan adanya banyak usaha
pertanian melakukan berbagai tindakan yeng menunjang sistem
pertanian berkelanjutan, misalnya mengurangi penggunaan bahan kimia
(Pupuk, Pestisida dll), pemakaian bahan-bahan organic banyak (untung
menjaga kestabilan lingkungan), penggunaan musuh alami pengganti
pestisida, bidang usaha pertanian disandingkan dengan peternakan
sebagai salah satu penyedia bahan dalam pembuatan pupuk organic.
Namun, ada beberapa perusahaan atau usaha di bidang pertanian yang
masih belum memberlakukan sistem berkelanjutan. Hal tersebut terjadi
karena para petani lebih menginginkan hasil yang pasti dan cepat dalam
bidang pertanian, dan juga para petani tidak memiliki cukup modal
untuk membentuk suatu sistem pertanian yang berkelanjutan.
2. Menurut saya dapat dipertahankan yaitu dengan cara menggunakan
bahan-bahan alami seperti mengguakan pupuk organik, musuh alami,
dan menggunakan sector peternakan sebagai penyedia bahan pupuk
organic di dalam melakukan kegiatan usaha tani. Hal yang dapat
merusak kestabilan lingkungan salah satunya penggunaan pupuk kimia
pada tanaman, karena lama kelamaan tanah yang terkena pupuk kimia
akan berkurang tingkat kesuburannya. Contoh lainnya yaitu
penggunaan pestisida kimia, hal tersebut akan menyebabkan matinya
serangga pollinator dan juga predator hama.
1) Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?
2) Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya
lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan?

Jawab :
1) Untuk saat ini pertanian didunia bisa dikatakan sudah berkelanjutan namun di
Indonesia sendiri belum bisa dikatakan seperti hal tersebut. Pertanian di
Indonesia belum bisa dikatakan berkelanjutan karena belum bisa
memanfaatkan dengan optimal penggunaan sumber daya alam yang ada untuk
produksi pertaniannya dan banyak lahan-lahan yang diistirahat gunakan.
Pertanian di Indonesia juga belum bisa memenuhi kebutuhan pokok dalam
negeri, pertanian di Indonesia hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
jangka pendek, sedangkan jangka panjangnya kita masih harus eksport.
Meskipun produksi pertanian terutama pada tanaman pangan meningkat
untuk menunjang swasembadapangan, namun hal tersebut belum bisa
menunjang kebutuhan pangan di Indonesia. Sebagian besar petani di
Indonesia juga masih menggunakan bahan-bahan kimia sehingga dapat
merusak ekologi. Sebagian petani juga belum bisa menggunakan sistem
terpadu yang melibatkan pertanian, industri dan peternakan ( hasil pertanian
untuk industri/pangan dan pakan ternak, hasil ternak untuk pangan dan
kotoran ternak untuk pupuk).
2) Tidak, keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya
lahan yang tersedia tidak dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik
antara manusia dan lingkungan. Seiring berjalannya waktu, penduduk di
dunia semakin meningkat, lahan-lahan yang ada juga hilang untuk dibuat
pemukiman. Hal tersebut tentu menimbulkan ketidakseimbangan lingkungan
dan konflik antara manusia dan lingkungan. Lahan pertanian juga akan
berkurang, ditambah lagi kulitas lahan yang terus menurun karena pemakaian
bahan kimia. Pembukaan lahan pertanian maupun lahan pemukiman dengan
cara penebangan hutan merupakan konfik yang sangat terlihat, hewan-hewan
yang hidup dihutan sangat merasakan imbas dari pembukaan lahan ini bahkan
beberapa hewan tersebut juga menyerang manusia dan mencari makan keluar
dari daerah habitatnya.
Nama : M. Mumtazul Fikri Nurfiansyah
NIM : H0718091

3) Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan ?


Jawab: Kalau menurut saya pribadi jawabannya masih belum. Menilik dari
kondisi pertanian di Indonesia yang mayoritas petani masih
menggunakan pestisida dan pupuk kimia sebagai input usahatani
mereka, yang berarti pertanian organik yang merupakan perwujudan
dari pertanian berkelanjutan ini masih belum banyak diterapkan oleh
petani di Indonesia. Hal ini dipicu oleh faktor kurangnya pengetahuan
dan kepedulian petani tentang lingkungan serta keinginan petani yang
instan ingin menghasilkan produk yang maksimal. Padahal dengan
penggunaan bahan kimia dapat merusak lingkungan, khususnya tanah
itu sendiri yang lama-kelamaan bisa rusak dan tidak bisa dipergunakan
untuk usahatani lagi. Masalah ini harus segera diselesaikan oleh
pemerintah agar produksi hasil pertanian di Indonesia dapat stabil.
Solusinya mungkin dengan meningkatkan program penyuluhan kepada
petani di seluruh penjuru Indonesia, tujuannya agar petani dapat
teredukasi secara lebih merata dan diharapkan petani bisa berubah agar
mau meninggalkan pertanian konvensional yang menggunakan bahan
kimia menjadi lebih peduli terhadap lingkungan dan keberlanjutan
usahataninya dengan menggunakan metode pertanian organik dengan
memanfaatkan bahan yang tersedia di sekitar mereka seperti seresah
daun dan kotoran hewan ternak.
2) Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya
lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan?
Jawab: Menurut saya jawabannya bisa, tapi perlu usaha yang tidak ringan. Hal
ini karena seiring berjalannya waktu populasi manusia akan terus
meningkat jika tidak ada pengendalian yang ketat, begitu juga lahan
untuk usahatani lama-kelamaan semakin sedikit tetapi malah dituntut
untuk menghasilkan produk yang tinggi seiring meningkatnya kebutuhan
manusia. Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber
daya yang tersedia dapat dipertahankan tanpa adanya konflik antara
manusia dan lingkungan, dengan catatan para pelaku usahatani harus
menerapkan pertanian berkelanjutan agar produksi dari lahan yang
terbatas dapat optimal dan terus berlanjut. Hal ini juga bisa terbantu
dengan semakin majunya teknologi dalam bidang pertanian, contoh
yang paling sederhana adalah pertanian verticulture. Pertanian secara
verticulture dapat memungkinkan petani menanam lebih komoditas
banyak dalam luasan lahan yang sama, hal ini tentunya juga dapat
menambah produktivitas lahan usahatani menjadi semakin tinggi
dengan luasan lahan yang sama dan dapat menghindari konflik antara
manusia dengan lingkungan.
Nama : Agustina Shinta Dewi

NIM : H0718007

Kelas : Sistem Pertanian Berkelanjutan A

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?

Definisi umum pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)


adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable
resources) dan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable
resources). Pertanian berkelanjutan tidak saja berbicara masalah
peningkatan hasil panen atau produksi komoditi, diversifikasi pangan,
penyiapan infrastruktur, namun pertanian berkelanjutan juga harus bisa
menjamin ketahanan pangan bagi rakyat dan bangsanya. Dari tahun ke
tahun, Indonesia dikenal sebagai Negara Agraris. Pada tahun 2018,
kontribusi sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia
mencapai 13,53% dan menempatkan Indonesia di posisi kedua menurut
Badan Pusat Statistik. Dapat dilihat bahwa Indonesia bisa mendorong
bidang pertanian dalam pertumbuhan ekonomi dan dapat mengoptimalkan
sektor pertanian demi memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia dan
ekspor ke negara lain, oleh karena itu diperlukan pembangunan pertanian
yang berkelanjutan agar kebutuhan pangan bisa terus terpenuhi.

Aktor utama dalam melakukan pekerjaan di sektor pertanian untuk


tetap bisa berkelanjutan adalah petani itu sendiri, namun jumlah rumah
tangga petani di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menurun.
Penurunan jumlah petani bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah
satunya ialah adanya impor pangan yang dilakukan pemerintah. Harga
impor pangan yang lebih murah dibandingkan harga produksi dalam
negero membuat konsumen lebih memilih bahan pangan impor. Pada
tahun 1984, Indonesia bisa melakukan swasembada pangan, akan tetapi
yang terjadi sekarang malah sebaliknya dengan kebijakan pemerintah yang
melakukan impor pangan. Petani kehilangan motivasi dalam memproduksi
bahan pangan dan menyebabkan petani bekerja pada sektor lain yang lebih
menguntungkan. Jika fenomena menurunnya petani di Indonesia semakin
berlanjut, maka bisa dipastikan bahwa Indonesia tidak akan memproduksi
bahan pangan lagi dan mencukupi kebutuhan pangan melalui impor.
Pertanian ialah sektor yang sangat mungkin untuk maju, tetapi perlu
sumberdaya manusia yang maju juga. Dalam konteks pertanian
berkelanjutan, regenerasi petani memang dibutuhkan. Pertanian
berkelanjutan sekarang sudah menjadi paradigma pembangunan pertanian
di Indonesia. Pengembangan pertanian berkelanjutan menjadi suatu acuan
baru bagi negara-negara di dunia dalam sektor agraris.

Tantangan yang dihadapi saat ini diantaranya adalah sistem


pertanian di Indonesia khususnya pertanian rakyat belum ada pada lintasan
yang tepat untuk menuju pertanian modern. Indonesia juga masih
menghadapi permasalahan penyediaan benih tanaman pangan. Secara
umum, tantangan pengembangan inovasi pertanian antara lain permintaan
penyediaan pangan yang senantiasa dikejar oleh pertumbuhan populasi,
dinamika preferensi konsumen sesuai peningkatan pendapatan, dinamika
perubahan iklim global, degradasi sumber daya lahan, dan alih fungsi
lahan tanaman pangan. Menghadapi berbagai tantangan tersebut bukan
berarti pertanian modern menjadi sesuatu yang sulit diwujudkan.
Setidaknya ada dua negara maju di bidang pertanian yang bisa dijadikan
acuan bagi Indonesia untuk membangun pertanian modern. Kedua negara
tersebut adalah Israel yang maju dalam penerapan teknologi dan Korea
Selatan dalam sistem kelembagaan pedesaan.

Negara Israel berada di lahan gersang dengan 85% berupa gurun


pasir kering dan curah hujan rendah sehingga ketersediaan sumber daya air
menjadi kendala utama dalam kegiatan pertanian. Dengan tantangan
kondisi alam yang berat, sepertinya pembangunan pertanian di Israel
menjadi sesuatu yang mustahil. Namun dengan pendekatan pembangunan
pertanian modern, Israel dapat menaklukkan tantangan alam. Saat ini
Israel dikenal sebagai negara eksportir produk hortikultura di dunia.
Sementara Korea Selatan yang menghadapi kondisi sulit selepas Perang
Korea (1950-1953) dapat bangkit untuk membangun pedesaan melalui
gerakan Saemaul Undong atau Gerakan Desa Baru. Gerakan yang
disertai Five Year Economic Development Plan 1962-1976 berhasil
mengubah wilayah pedesaan menjadi motor dan dasar pembangunan
sehingga Korea menjadi salah satu negara maju di dunia.

Indonesia diharapkan dapat membangun pertanian modern yang


disesuaikan dengan kondisi agroekosistem, perkembangan sosial, ekonomi
dan lingkungan hidup. Pembangunan pertanian modern ini membutuhkan
dukungan semua pihak terutama dukungan kebijakan dan komitmen
politik baik pusat maupun daerah

2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber


daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik
antara manusia dan lingkungan?
Pada saat ini, hasil panen secara fisik merupakan ukuran keberhasilan
kelestarian produksi pertanian, dengan alasan pertumbuhan dan hasil
pertumbuhan sangat tergantung pada banyak faktor, termasuk tanah, iklim,
hama, dan penyakit. Apabila kita mempunyai indikator tanah dan
peramalan yang dapat digunakan lebih awal dalam memberikan peringatan
kemungkinan terjadinya penurunan hasil karena banyak faktor yang
mempengaruhi perubahan kesuburan tanah yang terjadi secara lambat.
Berdasarkan hasil penelitian dan perbaikan sistem usaha tani ternyata
peningkatan produksi pertanian dan perlindungan terhadap lingkungan
dapat dipadukan, akan tetapi mengembangkan formula yang baik dan
sepadan tidak hanya tergantung pada perbaikan teknik pengelolaan tanah
saja, tetapi yang lebih penting adalah status sektor pertanian dan petani
sebagi pelaku pembangunan dalam tatanan masyarakat maupun
pembangunan bangsa.
Nama : Moh. Lintang Samodra
NIM : H0718098
Kelas : SPB-A

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan ???


Belum, kondisi pertanian di indonesia saat ini belum merupakan pertanian
berkelanjutan. Pada tahun 2011, menurut SPOI (2011) luas area pertanian
organik tersertifikat adalah 90.135,30 hektar dan luas area tanpa sertifikasi
seluas 134.717,66 hektar dan untuk usaha pertanian, baru sekitar 70 juta ha
yang telah digunakan untuk berbagai sistem pertanian (Mulyani dan Agus,
2006). Baru sekitar 0,04% lahan yang dipakai untuk pertanian organik, dimana
kita tau bhwa pertanian organik lah yang mendukung sistem berkelanjutan,
selain dari data pertanian organik, hasil panen petanian menjadi tolok ukur
dalam menentukan keberhasilan pertanian berkelanjutan, dimana analisis gizi
menandakan seberapa baik pertanian kita. Kondisi ini disebabkan oleh ketidak
pedulian dan ketidak tahuan terhadap lingkungan oleh setiap orang yang
terlibat dalam sistem pertanian tersebut. Pertanian berkelanjutan akan tercapai
jika setidaknya sistem dalam pertanian tersebut tidak meninggalkan residu
yang membawa dampak buruk bagi alam. Selain itu diharapkan sistem
pertanian justru dapat memperbaiki lingkungan yang sebelumnya sudah
tercemar sehingga dapat digunakan hingga masa yang akan datang.

2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber


daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan
konflik antara manusia dan lingkungan ???
Tentu bisa, ketahanan pangan selalu bisa dicukupkan, persoalan
meningkatnya jumlah penduduk akan meningkatkan kebutuhan pangan, namun
peningkatan produksi pangan tidak sebanding dengan kebutuhan tersebut. Saat
ini, pembangunan pertanian dihadapkan pada sejumlah masalah yang harus
segera dipecahkan, yaitu antara lain:1) keterbatasan dan penurunan kapasitas
sumberdaya pertanian, 2) lemahnya sistem alih teknologi dan kurang tepatnya
sasaran, 3) terbatasnya akses terhadap layanan usaha terutama permodalan, 4)
panjangnya rantai tataniaga dan belum adilnya sistem pemasaran, 5) rendahnya
kualitas, mentalitas, dan keterampilan sumberdaya petani, 6) lemahnya
kelembagaan dan posisi tawar petani, 7) lemahnya koordinasi antar lembaga
terkait dan birokrasi, dan 8) belum berpihaknya kebijakan ekonomi makro
kepada petani (Kementerian Pertanian, 2010).
Peningkatan produksi pangan dan pelestarian lingkungan dapat
diharmonikan dengan cara regulasi yang benar, penggencaran pertanian
organik selain dengan perbaikan pengelolaan tanah dan air agar bebas residu
kimia, juga dengan melirik kesejahteraan petani selaku pelaku usaha tani agar
dapat melaksanakan pertanian organik, dengan cara seperti kemudahan dalam
mendapatkan sertifikasi pertanian organik dari pemerintah. Sertifikasi
menjamin mutu dari produk pertanian yang akan meningkatkan ekonomi. Serta
organisasi-organisasi yang bergerak dibidang pengembangan pertanian organik
seperti : IFOAM (International Federation of Organic Agricultural
Movements), Maporina (Masyarakat Pertanian Organik Indonesia), dan AOI
(Aliansi Organik Indonesia) lebih mempopulerkan pertanian organik dan
menjangkau petani-petani di berbagai daerah.
Integgrasi seperti inilah yang nantinya akan memperkuat ketahanan
pangan dan kelestarian lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pertanian. 2010. Rencana Strategis Kementrian Pertanian Tahun


2010-2014. Jakarta.
Mayrowani, H. 2012. PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK DI
INDONESIA The Development of Organic Agriculture in Indonesia.
FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI, Volume 30 No. 2,
Hal : 91 - 108
Mulyani, A. dan F. Agus. 2006. Potensi Lahan Mendukung Revitalisasi
Pertanian. Prosiding Seminar Multifingsi dan Revitalisasi Pertanian
27-28 Juni 2006. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan. Bogor.
Sutanto, R. 2002. Pertanian organik: menuju pertanian alternatif dan
berkelanjutan. Yogyakarta id : Kanisius.
Nama : Nadiya Nur Aini
NIM : H0718113
Kelas : Sistem Pertanian Berkelanjutan (A)

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan ?


Jawab : Indonesia dikenal dengan potensi sumber daya alam yang luar biasa.
Hal ini dibuktikan dengan tingginya keanekaragaman hayati yang dimiliki. Pontensi
ini sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dalam pengembangan
sektor pertanian. Sistem yang digunakan untuk mengolah sumber daya alam yang
baik adalah dengan menerapkan system pertanian berkelanjutan. Pertanian
berkelanjutan adalah suatu sitem pertanian yang dapat membuahkan manfaat atau
kesejahteraan bagi manusa secara berkelanjutan melalui penggunaan sumberdaya
secara efisien, penerapan IPTEK yang ramah dan sesuai dengan daya dukung
lingkungan.
Sampai saat ini kondisi Indonesia masi berusaha dalam meningkatkan
produktivitas sektor pertaniannya. Dalam perkembangannya petani sempat
menerapkan praktek pertanian modern yang ditandai dengan adanya penerapan
Revolusi Hijau. Praktek ini berhasil memberikan manfaat bagi petani dan masyarakat
Indonesia, khususnya dalam peningkatan produktivitas padi di Indoensia guna
mewujudkan swasembada pangan. Dalam penerapan pertanian modern petani mulai
sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan,karena penerapan revolusi hijau banyak
menggunakan bahan kimia sintesi untuk perawatan tanaman misalnya pupuk kimia,
herbisida dan lain-lain. Praktik pertanian modern yang diterapkan dengan cara yang
tidak bijak berakibat pada kerusakan lingkungan berupa kandungan hara pada tanah
yang menurun, pencemaran air dan masih banyak lagi. Fakor tersebut mendorong
petani di Indonesia beralih pada penerapan pertanian berkelanjutan.

Sistem pertanian berkelanjutan di Indonesia sudah diterapkan oleh


semua petani di Indonesia meskipun belum maksimal karena masih ada yang
menggunakan bahan kimia dalamperawatannya. Penerapan ini ditandai dengan
adanya sistem pertanian organik yaitu metode produksi tanaman yang berfokus pada
perlindungan lingkungan. Petani juga sudah menerapkan pengendalian hama terpadu,
konservasi tanah, penjagaan kualitas air, diversifikasi tanaman dan agroforestri.

2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya


lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan ?
Jawab: Keseimbangan lingkungan yang dimaksud juga berkaitan dengan
keberlanjutan ekonomi,ekologi maupun sosial. Konflik antara manusia dan
lingkungan terjadi apabila tidak ada kesadaran akan pengolahan lahan dan
pemanfaatan sumber daya lahan khusunya lahan pertanian yang baik. Kapasitas
produksi dari sumber daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan apabila
dilakukan dalam pengoptimalan pengolahan lahan yang tersedia dengan peningkatan
pengelolahan tanah dan rotasi tanaman. Selain itu tidak mengambil alih fungsi lahan
untuk kepentingan yang lain agar kualitas tanah dan air tetap baik sehingga kapasitas
produksi dapat optimum tanpa menimbulkan konflik antar manusia dan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, S. 2009. Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia Ditinjau dari Aspek


Ekonomi. Pusat Studi Asia-Pasifik. UGM
Ruijter, J dan F.Agus. 2004. Sistem Agroforestri. Wordl Agroforestry Centre
Rukmana, Didi. 2012. Pertanian Berkelanjutan : Mengapa, Apa dan Pelajaran
Penting dari Negara Lain. Fakultas Pertanian, Universitas Hasanudin
Nama : Ridho Nur Santoso
NIM : H0718136
KELAS : Sistem Pertanian Berkelanjutan (A)

Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan ?

Pertanian di Indonesia sekarang berada pada fase peralihan menuju


berkelanjutan. Pemerintah Indonesia mulai gencar melakukan edukasi terhadap
petani. Edukasi yang diberikan berupa pemahaman tentang pentingnya pertanian
berkelanjutan tersebut, pemerintah juga memberikan contoh kepada petani cara
melakukan pertanian berkelanjutan secara langsung. Upaya yang dilakukan seperti
mengurangi penggunaan pupuk kimiapun dikit demi sedikit diajarkan kepada
petani. Menuju pertanian yang berkelanjutanpun membutuhkan proses peralihan
yang cukup panjang, tak mudah menyadarkan petani yang telah menggunakan
cara lama menjadi cara yang lebih ramah lingkungan. Pertanian berkelanjutan
memerlukan kontribusi seluruh elemen masyarakat. Kebijakan pemerintahpun
harusnya tidak merugikan petani, misalnya kegiatan impor yang dikeluarkan
pemerintah membuat petani kehilangan semangat dalam memproduksi pangan.
Hal tersebut membuat petani memilih jalan lain yang lebih menguntungkan
dibandingkan pertanian berkelanjutan.  Pada dasarnya, pertanian berkelanjutan
dimulai dari pembangunan pertanian yang terarah sehingga bisa terjadinya
keberlanjutan. Dalam sektor pertanian, keberlanjutan adalah untuk tetap produktif
sekaligus tetap mempertahankan basis sumber daya dan dapat bermanfaat bagi
masyarakat. Regenerasi petani diharapkan menambah populasi petani sehingga
tercipanya pertanian yang berkelanjutan. Oleh sebab itu, regenerasi petani penting
untuk dilakukan supaya petani tetap ada dan kebutuhan pangan bagi masyarakat
bisa terpenuhi sehingga terciptanya pertanian berkelanjutan.

Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya


lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan ?
Berdasarkan hasil penelitian dan perbaikan sistem usaha tani ternyata
peningkatan produksi pertanian dan perlindungan terhadap lingkungan dapat
dipadukan. Akan tetapi dalam mengembangkan formula yang baik dan sepadan
tidak hanya tergantung pada perbaikan teknik pengelolaan tanah saja, tetapi yang
lebih penting adalah status sektor pertanian dan petani sebagai pelaku
pembangunan dalam tatanan masyarakat maupun pembangunan bangsa.
Bagaimana petani yang miskin dan lapar dapat diajak untuk berpartisipasi dalam
melestarikan sumber daya alam dan lingkungan, maupun memikirkan generasi
mendatang, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari saja sudah
sangat sulit. Apabila prioritas pertama adalah mencukupi kebutuhan pangan, maka
hal ini harus dicerminkan dari penyebaran pemanfaatan sumber daya, pendapatan
petani dan prioritas kebijakan pembangunan diberikan pada sektor pertanian.
Usaha konservasi sumber daya lahan dan perbaikan tanah-tanah yang terdegradasi
selalu mengalami kegagalan, karena perhatiannya lebih dititikberatkan pada terapi
perbaikan gejala yang ada, baik fisik maupun sosial daripada usaha memperbaiki
penyebab kemiskinan dan kesenjangan sosial yang terjadi.
Nama : Fatimatun N
NIM : H0718061
Kelas : Sistem Pertanian Berkelanjutan A

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?


2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber
daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik
antara manusia dan lingkungan?

1. Pertanian di Indonesia saat ini belum bisa dikatakan sebagai pertanian


berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan berarti usaha pertanian dapat
dilaksanakan pada sumberdaya lahan yang bersangkutan secara terus-
menerus dan menguntungkan. Pertanian berkelanjutan tidak saja berbicara
masalah peningkatan hasil panen atau produksi komoditi, diversivikasi
pangan, penyiapan infrastruktur. Namun secara jelas bahwa pertanian
berkelanjutan ini juga harus bisa menjamin ketahan pangan bagi rakyat
dan bangsanya. Bahkan sampai saat ini kebutuhan pangan terus meningkat
dan belum mencukupi untuk seluruh masyarakat karena peningkatan
jumlah penduduk sehingga Indonesia masih melakukan impor bahan
pangan. Namun, sampai saat ini Indonesia masih berusaha dalam
meningkatkan produktivitas sektor pertaniannya, terutama tanaman
pangan. Hal ini dilakukan untuk mendukung swasembada pangan
berkelanjutan yang dilakukan melalui peningkatan produksi beras
nasional. Pertanian Indonesia saat ini bisa dikatakan terus mengalami
perkembangan. Namun jika dilihat lebih dalam, tetap beberapa
permasalahan yang terus menghambat, salah satunya adalah penurunan
tenaga kerja pertanian. Dengan potensi yang dimiliki dan upaya serta
strategi yang terus dibangun oleh pemerintah, pertanian Indonesia akan
maju. Namun, tentunya dengan saling bekerjasamanya secara kontinyu
semua aspek yang berhubungan, mulai dari petani sampai dengan pembuat
kebijakan itu sendiri. Selain itu, dengan melihat prestasi sektor pertanian
tahun ini dalam suksesnya swasembada beras menunjukkan perkembangan
pertanian yang maju.

2. Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya lahan


yang tersedia tidak dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan. Berdasarkan penelitian dan perbaikan sistem
usaha tani ternyata peningkatan produksi pertanian dan perlindungan
terhadap lingkungan dapat dipadukan. Akan tetapi dalam mengembangkan
formula yang baik dan sepadan tidak hanya tergantung pada perbaikan
teknik pengelolaan tanah saja, tetapi yang lebih penting adalah status
sektor pertanian dan petani sebagai pelaku pengembangan dalam tatanan
masyarakat maupun pembangunan bangsa. Bagaimana petani yang miskin
dan lapar dapat diajak berpartisipasi dalam melestarikan sumber daya alam
dan lingkungan sedangkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja
sudah susah. Apabila prioritas utama adalah mencukupi kebutuhan
pangan, maka hal ini harus dicerminkan dari penyebaran pemanfaatan
sumber daya, pendapatan petani, dan prioritas kebijakan pembangunan
diberikan pada sektor pertanian. Usaha konservasi sumber daya lahan dan
perbaikan tanah-tanah yang terdegradasi selalu mengalami kegagalan,
karena perhatiannya lebih dititikberatkan pada terapi perbaikan gejala
yang ada, baik fisik maupun sosial daripada usaha memperbaiki
kemiskinan dan kesenjangan sosial yang ada.
Nama : Shalsabilla Kintan
NIM : H0718163
Kelas : Sistem Pertanian Berkelanjutan A

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan ?

Pertanian di Indonesia sekarang sebagian besar sudah termasuk pertanian


berkelanjutan. Namun, belum semua petani menerapkan sistem berkelanjutan
ini. Karena, untuk mengubah suatu sistem yang sudah berjalan tidak bisa
dilakukan sekaligus dan harus bertahap. Akan tetapi, semakin lama semakin
banyak orang yang menyadari betapa pentingnya menerapkan sistem ini guna
menjaga keseimbangan dan kestabilan lingkungan sekitar. Menerapkan dan
mempertahankan sistem pertanian berkelanjutan merupakan tugas berat yang
bukan hanya menjadi tanggung jawab petani di Indonesia saja, tetapi juga
merupakan tugas pemerintah untuk bisa ikut membantu memfasilitasi
masyarakat dalam menerapkan sitem pertanian berkelanjutan. Hal ini menjadi
tanggung jawab bersama karena kebutuhan pangan yang harus dipenuhi bukan
hanya milik satu atau dua orang saja tetapi milik semua orang di negara ini.
Sistem pertanian berkelanjutan sebenarnya merupakan sistem pengelolaan dan
penggunaan sumber daya alam, orientasi perubahan teknologi dan kelembagaan
yang dilakukan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan manusia secara
berkelanjutan bagi generasi sekarang dan generasi mendatang.

2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber


daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan ?

Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya lahan


yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara manusia
dan lingkungan jika sistem yang digunakan untuk pengelolaannya bisa sesuai.
Jadi, bisa atau tidaknya dalam menimbulkan konflik bergantung pada sistem
yang akan digunakan seperti apa. Karena jika sistem yang digunakan dalam
pengelolaannya akan menguntungkan salah satunya dan meugikan salah satunya
tentu akan sangat menimbulkan konflik yang mungkin sulit untuk diselesaikan.
Namun,jika bisa menerapkan sistem pengelolaan yang bisa menguntungkan
kedua belah pihak tentu akan sangat bermanfaat dan tidak akan terjadi konflik
antar keduanya.
Nama : Annisa Yasmin
NIM : H0718027
Kelas : Sistem Pertanian Berkelanjutan (A)

1) Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan ?


2) Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber
sumber daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan
konflik antara manusia dan lingkungan ?

Jawab :
1. Pertanian di Indonesia sekarang ini sudah mulai menuju kepada sistem
berkelanjutan, karena sistem ini sesuai dengan prioritas pembangunan di
Indonesia. Demi tercapainya tujuan pembangunan di indonesia terdapat
beberapa target yang harus dicapai salah satunya yaitu menjamin sistem
produksi pangan yang berkelanjutan,dan mampu meningkatkan produksi
serta produktivitas, membantu menjaga ekosistem, memperkuat kapasitas
adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrem, kekeringan, banjir, dan
bencana lainnya.
Salah satu target dari tujuan tersebut mendorong pemerintah melalui
Kementerian Pertanian melakukan berbagai upaya, salah satunya ialah
menciptakan asuransi pertanian. Upaya tersebut dapat meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan juga petani. Program tersebut lebih dikenal
dengan Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), program ini dapat
memberikan semnagat kepada para petani untuk terus melakukan cocok
tanam dan tidak khawatir bila terjadi bencana.
2. Kebutuhan pangan dunia ini dalam beberapa tahun terakhir meningkat
akibat jumlah penduduk yang terus bertambah, maka dunia perlu
memperhatikan bahwa peningkatan produksi pangan yang ada sekarang
perlu diupayakan agar terus meningkat. Bersadarkan hasil penelitian dan
perbaikan sistem usaha tani, teryata peningkatan produksi pertanian dan
perlindungan terhadap lingkungan dapat dipadukan. Akan tetapi, dalam
mengembangkan cara yang baik dan sepadan tidak hanya bergantung
pada perbaikan lingkungan saja, tetapi yang lebih penting adalah status
sektor pertanian dan petani sebagai pelaku pertanian serta peran
masyarakat. Bagaimana petani yang miskin dan kelaparan mau diajak
untuk berpartisipasi dalam melestarikan sumber daya alam dan
lingkungan, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja sudah
susah. Apabila prioritas pertama adalah menccukupi kebutuhan pangan,
maka hal ini harus dicerminkan dari penyebaran pemanfaatan sumber
daya, pendapatan petani, dan prioritas kebijakan pembangunan.
Nama : Muhammad Fikri Akbar
NIM : H0718104
Kelas : Sistem Pertanian Berkelanjutan (A)

Pertanyaan
1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan ?
2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber
daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik
antara manusia dengan lingkungan ?

Jawaban
1) Menurut saya pertanian yang sekarang belum sepenuhnya
berkelanjutan karena masih banyak petani kita terutama di Indonesia
masih menggunakan atau bergantung terutama dengan bahan kimia yang
tidak cocok dikatakan pertanian berkelanjutan. Bahan kimia itu sendiri
dapat merusak tanah maupun ekosistem yang ada pada lahan tersebut dan
semakin lama tanah tersebut akan rusak atau pada saat mencapai titik
jenuh tidak akan menghasilkan panen yang maksimal.
2) Menurut saya dapat dipertahankan jika kita menerapkan pertanian
berkelanjutan karena sistem ini lebih mengarah ke kelestarian lingkungan
atau mempertahankan ekosistem yang ada dalam lingkungan tersebut tetap
terjaga dan tetap alami yang bertujuan untuk keseimbangan lingkungan
tersebut. Konsep pertanian berkelanjutan juga dapat mempertahankan hasil
produksi dari pertanian itu sendiri karena setiap musimnya lebih
mementingkan kelestarian alam dan tanah yang digunakan akan terjaga
menjadikan unsur hara yang ada tetap ada dan berhubungan langsung
dengan hasil produksi tanaman. Dengan penggunaan pertanian
berkelanjutan tidak akan menimbulkan konflik antara manusia dengan
lingkungan karena sistem ini lebih menjaga dan mementingkan kelestarian
lingkungan.
Nama : Pofma Ivan Saputra
NIM : H0718125
Kelas : Agroteknologi A

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?

2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari


sumber daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa
menimbulkan konflik antara manusia dan lingkungan?
JAWABAN
1. Pertanian di Indonesia saat ini menurut saya masih belum bisa
dikatakan pertanian berkelanjutan. Pada dasarnya pertanian
berkelanjutan adalah back to nature, yakni system pertanian
yang tidak merusak, tidak merubah, serasi, selaras, dan
seimbang dengan lingkungan atau pertanian yang patuh dan
tunduk pada kaidah-kaidah alamiah. Sedangkan petani di
Indonesia sekarang masih berorientasi pada hasil yang tinggi,
tanpa memikirkan lingkungan setempat, sehingga berbagai cara
pun dilakukan untuk mendapatkan hasil yang tinggi, seperti
penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang dapat mencemari
lingkungan sekitar. Dan terlebih lagi didaerah pegunungan
masih banyak yang menjadikan lereng-lereng gunung atau bukit
menjadi lahan pertanian dengan tanaman semusim tanpa
melakukan terasering. Hal tersebut dapat menyebabkan erosi
dan merusak habitat yang semestinya.

2. Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber


daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa
menimbulkan konflik antara manusia dan lingkungan, menurut
saya hal tersebut dapat terjadi tetapi memerlukan proses yang
lama. Layaknya pertanian organic, mungkin di awal proses
pertanaman hasilnya akan lebih rendah, tapi seiring berjalannya
waktu hasilnya bisa menyamai dengan pertanian yang tidak
organic tanpa merusak ekosistem yang ada.
Nama : Talitha Nur Syahda
NIM : H0718150
Kelas : Sistem Pertanian Berkelanjutan (A)

Pertanyaan
1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?
2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya
lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan?

Jawaban
1. Pertanian di Indonesia saat ini menurut saya belum mencapai pertanian yang
berkelanjutan dikarenakan masih ada sebagian petani yang masih melakukan
kegiatan pertanian yang merusak lingkungan. Masih banyak petani
menggunakan pestisida dan pupuk yang dosisnya berlebihan, tidak
memperhatikan kesehatan lahan dan hanya memikirkan mendapat hasil
produksi yang maksimal. Tetapi, saat ini Indonesia sedang menuju pada
pertanian yang berkelanjutan, sudah banyak sosialisasi dari pemerintah untuk
memberikan pemahaman pentingnya pertanian berkelanjutan. Pemerintah
bersama stakeholder di bidang pertanian saling bekerjasama untuk
mewujudkan pertanian berkelanjutan. Saat ini sebagian para petani sudah mulai
mengurangi penggunaan bahan kimia secara berlebih, sesuai dengan aturan
dosis yang dibutuhkan. Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman lebih
bisa dikendalikan seccara bijaksana, tidak serta merta dibasmi secara
menyeluruh. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah bersama stakeholder
pertanian dilakukan dengan tujuan agar tidak merusak lingkungan. Hal ini
dilakukan untuk menjaga sumberdaya alam yang ada agar dapat digunakan
secara terus menerus atau berkelanjutan sehingga tidak ada permasalahan
sumber daya tidak dapat memenuhi kebutuhan manusia.
2. Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya lahan yang
tersedia pasti dapat dipertahankan secara berlanjut apabila manusia mampu
berfikir bahwa sumber daya yang ada harus tetap bisa digunakan secara
berkelanjutan sehingga manusia mampu mengolahnya secara bijaksana.
Konflik manusia dengan lingkungan pasti terjadi karena tidak semua manusia
dapat berpikir kedepan, ada sebagian manusia yang memiliki sifat hanya
mementingkan dirinya sendiri. Manusia yang hanya mementingkan dirinya
sendiri akan menggunakan sumber daya secara berlebih serta tidak bijak
sehingga menimbulkan efek yang buruk terhadap lingkungan. Apabila manusia
sadar akan pentingnya sumber daya bagi kehidupan maka akan menjaganya
agar tetap tersedia dan tidak menimbulkan kerusakan bagi lingkungan. Jadi,
keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya lahan yang
tersedia dapat dipertahankan dengan tidak menimbulkan konflik antara
manusia dengan lingkungan apabila setiap manusia memiliki kesadaran dari
dalam diri sendiri.
Nama : Tyas Alivia Wulandari

NIM : H0718155

Kelas : Agroteknologi A

Mata Kuliah : Sistem Pertanian Berkelanjutan

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?


Sistem pertanian di Indonesia untuk saat ini sudah mengarah pada sistem
pertanian yang berkelanjutan. Saat ini, mulai banyak sosialisasi dan penyuluhan
tentang pertanian berkelanjutan yang mana mengharuskan petani untuk
mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia dalam proses budidaya dan
komponen-komponen lain yang tidak ramah lingkungan. Petani mulai memiliki
kesadaran untuk melakukan sistem pertanian yang berkelanjutan guna
mendapat hasil yang optimal dan menjaga produktivitas lahan. Pemerintah juga
memiliki peran yang besar dalam membangun sistem pertanian yang
berkelanjutan. Pemerintah menerapkan kebijakan-kebijakan yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan ketahanan pangan
dengan jalan sistem pertanian yang berkelanjutan. Hal penting yang perlu
diterapkan dalam mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan yaitu
pengurangan penggunaan zat-zat kimia atau komponen yang tidak ramah
lingkungan. Saat ini, sudah banyak dikembangkan pertanian organik yang
menggunakan input lokal seperti penggunaan kompos dan mulsa jerami.
Pertanian organik merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap pertanian
berkelanjutan meskipun belum banyak petani yang menerapkan pertanian
organik. Selain itu, saat ini mulai banyak dilakukan sistem pengelolaan hama
terpadu contohnya menggunakan musuh alami dan meminimalisir penggunaan
pestisida kimia sehingga lebih ramah lingkungan. Dengan kerjasama yang baik
antar semua pihak, sistem pertanian berkelanjutan ini akan mudah dicapai oleh
bangsa Indonesia.
2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya
lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan?
Kebutuhan pangan di dunia saat ini terus meningkat dikarenakan penduduk
yang terus bertambah jumlahnya. Peningkatan produksi pangan saat ini sangat
perlu untuk dipertahankan bahkan ditingkatkan. Hasil panen secara fisik
merupakan ukuran kelestarian suatu produk karena dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti iklim, tanah, hama, dan penyakit. Untuk mengatasi terjadinya
penurunan hasil, sebaiknya kita memiliki indikator tanah dan peramalan lebih
awal. Sebab, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kesuburan tanah dan
itu terjadi sangat lambat. Indeks kelestarian penggunaan lahan yang berlaku
secara global sebenarnya sulit untuk dilakukan dan tidak banyak membantu
karena kondisi lahan di masing-masing daerah berbeda-beda (misalnya jenis
tanah, kesuburan tanah, pengairan, ketersediaan modal, iklim, dan lain-lain).
Peningkatan produksi pertanian dan perlindungan terhadap lingkungan dapat
dipadukan. Hal tersebut tidak hanya bergantung pada teknik pengelolaan tanah
tetapi juga status sektor pertanian dan petani sebagai pelaku pembangunan
dalam tatanan masyarakat maupun bangsa. Kebutuhan petani sebisa mungkin
harus diperhatikan dan tetap terpenuhi agar mereka dapat turut serta dalam
mempertahankan sumber daya alam dan lingkungan. Apabila kebutuhan pangan
merupakan prioritas utama, maka harus dicerminkan dengan penyebaran
pemanfaatan sumber daya, pendapatan petani, dan prioritas kebijakan
pembangunan pada sektor pertanian. Dengan ini, maka keseimbangan
lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya lahan yang tersedia dapat
dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara manusia dan lingkungan.
Nama : Debora Wanda A.P
NIM : H0718048
Kelas : SPB A

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?


Menurut saya sudah mulai menuju pertanian berkelanjutan namun
belum maksimal, karena pemerintah pun sudah mengeluarkan peraturan
pemerintah mengenai hal ini. Pertanian berkelanjutan memiliki konsep
bahwa hasil pertanian dapat memenuhi kebutuhan masa kini dan yang
akan datang atau jangka panjang dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada secara tepat, serta menjamin ketahanan pangan masyarakat. Pertanian
di Indonesia sedang berjalan dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan
namun dalam penerapannya masih banyak kendala, hal ini disebabkan
banyak faktor yang menyebabkan keberlangsungannya terhambat. Banyak
sumber daya yang digunakan secara tidak efisien, seperti penggunaan
lahan yang terlalu berlebihan sehingga dapat merusak struktur tanah.
Pemerintah juga belum maksimal dalam memperhatian pertanian di
Indonesia, sehingga kurangnya pengertian dari petani sebagai pelaku
utama dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan ini.
2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari
sumber daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa
menimbulkan konflik antara manusia dan lingkungan?
Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber
daya lahan dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan. Hal ini dapat terjadi apabila adanya
kebijaksanaan dari manusia dalam mengelola lingkungannya, sebab
lingkungan dan manusia merupakan hubungan timbal balik. Manusia
harus paham mengenai kapasitas produksi yang dapat dihasilkan dari suatu
lahan supaya dapat terus berkelanjutan, jika berlebihan dalam produksinya
dan tidak sesuai kapasitas maka bisa disebut eksploitasi atau pemerkosaan
terhadap alam. Jika hal ini terus dilakukan tanpa kebijaksanaan dan
kesadaran manusia, maka alam akan memberikan hubungan timbal
baliknya, lingkungan bisa saja sudah tidak bisa berproduksi secara
maksimal sesuai yang diinginkan manusia, padahal manusia sangat
membutuhkan peran lingkungan dalam kelangsungan hidupnya.Jadi
keseimbangan terjadi faktor utamanya adalah manusia, bagaimana ia
mengelola alam untuk kembali pada alam dan dirinya sendiri.
Nama : Argha Hyta Dimas Eng
NIM : H0718031
Kelas : Sistem Pertanian Berkelanjutan A

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?


Jawab: Menurut saya pertanian di Indonesia ini belum sepenuhnya bisa
dikatakan sebagai pertanian yang berkelanjutan. Meskipun sekarang sudah
banyak kebijakan-kebijakan yang mengatur agar dapat mewujudkannya, namun
masih tetap saja belum 100% menuju pertanian berkelanjutan. Seperti yang
saya ketahui pertanian syarat dapat dikatakan sebagai pertanian berkelanjutan
yaitu layak secara ekonomi, layak secara ekologi atau ramah lingkungan dan
yang terakhir diterima oleh masyarakat/social. Dari ketiga syarat tersebut
Indonesia masih belum dapat menjalankan semuanya. Banyak terdapat praktik-
praktik yang sebenarnya melenceng dari ketiga syarat tersebut. Sebagai contoh,
wacana praktik pertanian berkelanjutan memang ideal, namun faktanya belum
mampu memecahkan permasalahan terkait penyediaan varietas tahan hama dan
mekanisme mengatasi hama dengan menggunakan pestisida. Prinsip
pengelolaan hama terpadu (Integrated Pest Management) pada kenyataannya
semakin jauh dari ideal. Hal tersebut karena revolusi hijau telah mengubah
prinsip petani untuk tidak lagi ‘peduli’ ekosistem karena lebih terfokus pada
pengejaran produksi. Di sisi lain dengan banyaknya penggunaan pestisida
sebagai ZPT tanaman dan insektisida mengakibatkan tidak hanya tanaman
tetapi juga tanah menjadi rusak dan tidak terbarukan. Kalau tanah rusak dan
tidak produktif lagi maka tidak aka nada keberlanjutan (pendekatan efektif).
Hal inilah yang semakin membuat Indonesia jauh dari kata “Pertanian
Berkelanjutan”.
2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya
lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulakn konflik antara
manusia dan lingkungan?
Jawab: menurut saya sesukses apapun kita mempertahankan sesuatu pasti
masih ada masalah-masalah atau konflik di dalamnya. Seperti halnya konflik
antara manusia dan lingkungan. Kita tidak bisa sepenuhnya menyeimbangkan
lingkungan dengan kapasitas produksi lahan tanpa menimbulkan konflik
sedikitpun, karena alam/lingkungan sejatinya berubah dengan sendirinya.
Namun saya pribadi agar keseimbangan lingkungan bisa selaras dengan
kapasitas produksi lahan meskipun tidak sepenuhnya yaitu dengan menerapkan
pertanian organic. Dimana pertanian organic ini pasti akan membuat kapasitas
produksi lahan menjadi lebih terjaga dengan menerapkan konsep organic.
Unsure hara, biota tanah dapat terjaga sehingga lingkungan pun bisa setidaknya
bersahabat dan meminimalisir konflik antara manusai dan lingkungan.
Nama : Jen Priatama Nugraha
NIM : H0718078
Tugas SPB
1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?
Menurut saya pertanian sekarang belum sepenuhnya berkelanjutan karena
petani-petani masih banyak yang menggunakan pupuk buatan pabrik yang
artinya masih memasukkan energi dari luar cukup besar. Belum berkelanjutan
disini mengacu pada pengertian pertanian berkelanjutan yang penggunaan
energi dari luar seminimal mungkin bahkan tidak sama sekali. Sebagian petani
memang sudah ada yang berkelanjutan dengan mengubah pola pertaniannya
menjadi pertanian organik atau penyelarasan pertanian arti sempit dengan
pertanian arti luas seperti kebun dipadukan dengan peternakan, kotoran dari
hewan peternakan digunakan sebagai pupuk untuk kebun yang dikelola, tetapi
petani seperti itu masih sangat jarang bahkan hampir tidak ada.

2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya


lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan?
Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya lahan yang
ada dapat dipertahankan tanpa adanya konflik antara manusia dan lingkungan
jika tidak terikat apapun semisal masalah ekonomi. Kebanyakan petani
menanam hanya berorientasi pada hasil maupun keuntungan. Penyeimbangan
ini dapat dilakukan seperti dengan penggunaan sistem pertanian berkelanjutan
dan terpadu yang menjurus pada pertanian organik. Kembali pada
permasalahan awal, saat keseimbangan tersebut tidak terikat masalah apapun
mungkin dapat terjadi tanpa adanya konflik dengan manusian dan lingkungan,
tetapi jika adanya keterkaitan dengan masalah ekonomi dapat dipastikan akan
mengalami konflik. Adanya konflik tersebut disebabkan karena pada awal-
awal penerapan sistem pertanian berkelanjutan dan terpadu yang berorientasi
pada pertanian organik diperlukan modal yang banyak tetapi hasilnya
cenderung menurun. Penurunan hasil tersebut hanya terjadi pada awal-awal
penerapan saja, saat sudah berjalan terus menerus akan kembali menghasilkan
produk yang relatif sama atau bisa saja turun sedikit tetapi hasil (uang) yang
didapat cenderung lebih besar akibat perbedaan harga antara hasil pertanian
organik dengan pertanian modern seperti biasanya.
Nama : Sunnia Nadhira

NIM : H0718147

Kelas : Sistem Pertanian Berkelanjutan (A)

1) Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?


2) Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya
lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan?

Jawab
1. Indonesia pada saat ini dapat dikatakan sudah berkelanjutan, karena sector
pertanian di Indonesia terus dilakukan usaha untuk meningkatkan
produktivitasnya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Mengingat
kepadatan penduduk yang meningkat pesat, maka kebutuhan pangan juga
butuh peningkatan produktivitas untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan, pemerintah bekerjasama
dengan semua elemen dalam bidang pertanian. Selalu mengupayakan
peningkatan dan menjaga kestabilan lingkungan agar tetap terjaga dan
kedepannya bisa terus memproduksi dalam jangka waktu yang tak terbatas
dari generasi ke generasi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan yaitu
dengan meminimalkan kandungan bahan kimia yang dapat mengurangi
tingkat kesuburan tanah dan membahayakan kesehatan manusia.
Berdasarkan data Kementan, klaim asuransi pertanian selalu mengalami
peningkatan. Pada tahun 2015 terdapat 3,4 ribu hektare, kemudian pada
tahun 2016 terdapat 11,1 ribu hektare. Di tahun 2017 terdapat 25 ribu
hektare dan di tahun 2018 terdapat 10,7 ribu hektare.
2. Bisa. Jika manusia benar-benar peduli lingkungan. Hal-hal yang dapat
diupayakan dalam proses pengolahan lahan sampai produksi seperti
mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia, penggunaan bahan anorganik,
serta penggunaan bahan sintetik dapat sangat membantu. Dengan
melakukan aksi peduli lingkungan seperti menggunakan bahan-bahan
organik (pupuk organik) dapat membantu menjaga keseimbangan
lingkungan. Selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menghemat daya
(listrik dan mesin) juga dapat membantu menjaga lingkungan karena polusi
yang dihasilkan juga sedikit. Hal lain yang dapat diupayakan adalah dengan
melakukan pergantian tanam. Pergantian tanam dapat menjaga
keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi karena siklus lingkungan
(dalam lingkup kecil) yang ada di situ dapat tergantikan atau berubah. Hama
serangga tidak akan menetap dan secara tidak langsung, dapat mengurangi
penggunaan petisida. Dengan begini, keseimbangan lingkungan dan
kapasitas produksi dari sumber daya lahan yang tersedia dapat
dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara manusia dan lingkungan
Nama : Nofi Rahmawati
NIM : H0718117

TUGAS MANDIRI MATA KULIAH


SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?


Pertanian berkelanjutan sendiri adalah sebuah system pertanian yang mengandalkan
management sumber daya alam agar dapat menghasilkan produksi yang optimal bagi
usaha pertanian manun dengan tetap memperhatikan kondisi lingkungan, baik
mempertahankan maupun meningkatkan kualitas lingkungan dengan menggunakan
bahan-bahan yang minim jejak dan dampak bagi ekologi agar pertanian ini mampu
terus berlanjut untuk waktu yang lama. Menurut saya jika dilihat dalam lingkup besar
misalnya Indonesia ini, belum bisa dikatakan bahwa Indonesia sudah bisa disebut
pertanian berkelanjutan karena jika melihat di daerah-daerah kecil pertanian banyak
yang masih kurang paham atau awam dengan system pertanian ini. Indonesia sendiri
sebenarnya baru pada tahap menuju pertanian yang berkelanjutan dimana system itu
masih menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah. Pemerintah juga sudah
memulai menyusupkan materi pertanian yang aman bagi lingkungan pada setiap
acara penyuluhan. Namun bagi petani-petani yang memiliki pendidikan rendah atau
yang usianya sudah lanjut, sangat sulit mereka bagi mereka untuk beralih dari system
yang selama ini mereka terapkan ke pertanian yang baru. Meskipun petani telah
mendapat prinsip pertanian berkelanjutan, masih banyak peani yang awam dalam
memilih kebujakan yang akan mereka terapkan agar baik bagi lingkungan, misalnya
dalam menentukan dosis pupuk kimia masih banyak petani-petani yang belum
menhitung dengan tepat, kebanyakan dari mereka masih menggunakan system kira-
kira. Jadi pertanian sekarang ini sebagian sudah ada yang menerapkan system
pertanian brkelanjutan namun sebagian besar masih menggunakan pertanian
tradisional sehingga belum bisa disebut jika pertanian berkenjutan sudah tercapai.

2. Apakah Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya


lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan?
Menurut saya jika hal ini berada dalam lingkungan petani yang maju dan
memiliki latar belakang pendidikan atau pengetahuan yang tinggi serta
berpikiran terbuka tidak akan menimbulkan konflik, namun bagaimana jika
hal ini masuk ke lingkungan petani-petani yang tertinggal, di daerah-daerah
dan juga petani yang telah lanjut usia yentu akan menimbulkan respon yang
beragam. Banyak petani-petani kecil yang tingkat ekonomi rendah serta hana
memiliki lahan sempit sebagai tempat untuk mereka menggantungkan hidup.
Biasanya petani-petani ini hanya akan mempedulikan dan menfokuskan pada
mendapat produk yang semaksimal mungkin. Misal mereka mengetahui jika
memberi pupuk kimia yang banyak dapat meningkatkan produksi padahal
pada kenyataannya pemberian pupuk kimia yang banyak dapat
membahayakan lingkungan seperti mencemari air, namun bila petani-petani
ini diberi arahan, kebanyakan dari mereka tetap memilih cara yang selama ini
mereka gunakan karena tujuan utama mereka adalah mendapat hasil
semaksimal mungkin. Ada satu kasus lagi dimana keseimbangan rantai
makanan penting sekali untuk dijaga. Seperti kita tau bahwa ular-ular sawah
adalah sahabat petani dalam menyeimbangkan jumlah tikus yang ada di
sawah, jika ada himbauan dilarang untuk berburu ular tentu akan
menimbulkan konflik dalam masyarakat yang memiliki mata pencaharian
utama dengan berburu ular untuk dijual kulit keringnya. Pasti kebanyakan
mereka akan mengeluh. Meski pemerintah member jalan keluar berupa
himbauan untuk membuat penangkaran ular, kebanyakan pemburu ular ini
memiliki pendapatan yang rendah sehingga tidak mampu membangun
menangkaran ular. Pada akhirnya banyak yang memilih untuk menjadi
pemburu ular walaupun itu sebuah tindakan illegal.
Nama: Mutmainatussa’adah
NIM: H0718111
Kelas: Sistem Pertanian Berkelanjutan A
1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?
2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber
daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik
antara manusia dan lingkungan?
Jawab:
1. Menurut pendapat saya saat ini program pertanian berkelanjutan belom
sepenuhnya terlaksana, pemerintah telah menerapkan kebijakan serta
kajian dampak dan efek ganda dari kebijakan yang dirumuskan, dari
pendekatan kesisteman secara berturut-turut meliputi rehabilitasi
infrastruktur dan sarana seperti alsintan, pupuk, benih, pestisida. Serta,
pendampingan dan penguatan sumberdaya manusia. Pada saat ini hasil
panen secara fisik merupakan ukuran keberhasilan kelestarian produksi
pertanian, akan lebih baik apabila kita memberikan peringatan
kemungkinan terjadinya penurunan hasil, karena banyak faktor yang
mempengaruhi perubahan kesuburan tanah yang terjadi secara sangat
lambat akibat dari penggunaan pestisida secara belebihan.
2. Berdasarkan hasil penelitian yang saya baca. Peningkatan produksi
pertanian dan perlindungan terhadap lingkungan dapat dipadukan. Akan
tetapi dalam mengembangkan formula yang baik dan sepadan tidak hanya
tergantung pada perbaikan teknik pengelolaan tanah saja, tetapi yang lebih
penting adalah status sektor pertanian dan petani sebagai pelaku
pembangunan dalam tatanan masyarakat maupun pembangunan bangsa.
Bagaimana petani yang miskin dan lapar dapat diajak untuk berpartisipasi
dalam melestarikan sumber daya alam dan lingkungan, maupun
memikirkan generasi mendatang, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan
hidup sehari-hari saja sudah sangat sulit. Apabila prioritas pertama adalah
mencukupi kebutuhan pangan, maka hal ini harus dicerminkan dari
penyebaran pemanfaatan sumber daya, pendapatan petani dan prioritas
kebijakan pembangunan diberikan pada sektor pertanian. Usaha konsevasi
sumber daya lahan dan perbaikan tanah-tanah yang terdegradasi selalu
megalami kegagalan, karena perhatiannya lebih dititik beratkan pada terapi
perbaikan gejala yang ada, baik fisik maupun sosial daripada usaha
memperbaiki penyebab kemiskinan dan kesenjangan sosial yang terjadi.
Nama : Reza Ayu Kusumawati
NIM : H0718135
Kelas : Sistem Pertanian Berkelanjutan (A)

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan?


Pertanian yang terjadi di Indonesia pada saat ini sebagian besar
melaksanakan praktek pertanian konvensional yang mana merupakan
praktek pertanian yang tidak mengikuti prinsip-prinsip pertanian
berkelanjutan. Dimana prinsip pertanian berkelanjutan yaitu system
pertanian yang dapat memenuhi kebutuhan hidup saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk mewujudkan
kebutuhan hidupnya. Pertanian konvensional dilandasi oleh pendekatan
industrial dengan orientasi pertanian agribisnis skala besar, padat modal,
padat inovasi teknologi, penanaman benih/ varietas tanaman unggul
seragam, ketergantungan pada masukan produksi termasuk berbagai jenis
agrokimia. Pertanian konvensional membawa dampak negative bagi
lingkungan. Pengelolaan lahan berkelanjutan perlunya penguatan hukum
dan regulasi penggunaan tanah yang berkelanjutan dan mencegah
penggunaan lahan produktif untuk keperluan lain. Hal ini bertolak
belakang dengan pertanian pada saat ini dimana banyak lahan pertanian
yang dialihfungsikan sebagai lahan perumahan ataupun industry. Pertanian
berkelanjutan juga mempertimbangkan pengendalian penggunaan bahan-
bahan kimia beracun. Penerapan pertanian konvensional pada awal
memang meningkatkan produktivitas pangan secara nyata. Praktek
pertanian konvensional secara terus menerus telah meningkatkan
penggunaan bahan kimia yang tidak ramah lingkkungan dan secara
langsung berdampak pada degradasi lahan dan lingkungan serta
menurunkan kualitas hasil produksi pertanian. Akibat penggunaan
agrokimia yang berlebihan menyebabkan kemerosotan kesuburan tanah
karena terjadi ketimpangan hara dan semakin merosotnya kandungan
bahan organic tanah. Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa pertanian
pada saat ini belum menerapkan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan.
2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber
daya lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik
antara manusia dan lingkungan?
Keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber
daya lahan yang tersedia pada saat ini sudah kritis sehingga perlu
dilakukan perbaikan dan pembenahan agar tidak menimbulkan konflik
antara manusia dan lingkungan. Hal tersebut terjadi karena efek pertanian
konvensional yang menyebabkan kemerosotan kesuburan tanah. Selain itu
terjadi penurunan keanekaragaman hayati yang menyebabkan
terganggunya rantai makanan dan hilangnya musuh alam yang
menyebabkan ledakan hama dan penyakit. Dampak-dampak tersebut
mengakibatkan keseimbangan lingkungan terganggu dan kapasitas
produksi dari sumber daya lahan berkurang. Apabila kondisi tersebut terus
dipertahankan dapat menimbulkan konflik bagi manusia berupa
terancamnya kesehatan manusia karena tingginya pupuk dan pestisida
yang digunakan sehingga terdapat residu pada makanan yang dikonsumsi
yang dapat membahayakan kesehatan. Berdampak buruk juga bagi
lingkungan karena menumpuknya residu pada tanah yang menyebabkan
hara dalam tanah tidak tersedia bagi tanaman.
Nama : Qonita Rahma D
NIM : H0718091

1. Apakah pertanian sudah berkelanjutan

Menurut saya pertanian sekarang belum berkelanjutan, tetapi masih dilakukannya


upaya untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan.

2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya lahan
yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik anatara manusia dengan
lingkungan?

Iya dapat dijaga keseimbangannya asalkan dengan langkah langkah yang tepat
nama : Muhammad Eskandar
NIM : H0718103
Kelas : SPB A

1. Apakah pertanian sekarang sudah berkelanjutan ?


Jawab :
Menurut saya pertanian pada masa sekarang dapat dikatakan
memenuhi kebutuhan hidup untuk masa sekarang ini namun belum tentu
berkelanjutan untuk beberapa masa yang aan dating,karena memang benar
pertanian pada masa ini mampu menghasilkan produk yang cukup tinggi dengan
penerapan teknologi atau berbagai pengembangan dibidang pertanian,namun
menurut saya pengembangan tersebut terlalu mengarah kepada peningkatan
produksi secara terus menerus sehingga pandangan akan bagaimana dampak
kepada lahan tanam atau lingkungan kedepan kurang diperhatikan.
Contoh nyata yang ada di masyarakat adalah para petani lebih suka
menggunakan pupuk kimia maupun pestisida kimia pada masa penanaman
karena dianggap lebih murah dan lebih efektif tanpa memikirkan bagaimana
dampaknya terhadap lahan pertanian untuk kedepannya, sehingga pada masa
tanam tersebut memang benar para petani dapat memperoleh hasil atau
produksi dalam jumlah yang diharapkan namun belum tentu akan terjadi lagi hal
yang sama pada masa tanam yang akan datang karena pengaruh bahan-bahan
kimia yang dipakai oleh para petani padamasa tanam sebelumnya.

2. Apakah keseimbangan lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya


lahan yang tersedia dapat dipertahankan tanpa menimbulkan konflik antara
manusia dan lingkungan ?
Jawab :
Menurut saya hal itu bias diwujudkan karena masa sekarang ini untuk
kapasitas produksi yang dapat memenuhi keamanan pangan negara yang diikuti
dengan kelestarian lingkungan selalu diusahakan oleh pemerintah untuk
terwujud, hal yang diusahakan oleh pemerintah adalah mengadakan sosialisasi
atau penyuluhan kepada para petani untuk mengubah pertanian yang
menggunakan bahan-bahan kimia sebagai pendukung proses penanaman
dengan bahan-bahan organic yang tidak merusak lingkungan atau lahan
pertanian sehingga pertanian berkelanjutan dapat terwujud dan keamanan
pangan negara dapat terus terjaga.
Namun untuk merubah pola piker para petani dari penggunaan bahan-
bahan kimia kepenggunaan bahan-bahan organic cukup susah walaupun
memang ada beberapa dari petani yang menerapkannya. Kebanyakan petani di
Indonesia lebih memilih menggunakan bahan-bahan kimia karena dianggap
lebih murah dan efektif, sedangkan untuk pemakaian bahan-bahan organic
kurang terlalu diterima dengan alasan bahan yang digunakan mahal serta hasil
yang belum pasti karena petani belum pernah menggunakannya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebenarnya keseimbangan antara
lingkungan dan kapasitas produksi dari sumber daya lahan dapat dipertahankan
jika setiap petani yang ada mau lebih memperhatikan kelestarian lingkungan
terlebih dahulu dibandingkan dengan mengejar produksi lahan pertanian yang
maksimal pada satu masa tanam saja.

Anda mungkin juga menyukai