Oleh
Kelompok 9
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................2
1.2 Tujuan Praktikum..........................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat.........................................................................................2
3.2 Alat dan Bahan..............................................................................................2
3.3 Cara Kerja......................................................................................................2
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil...............................................................................................................2
4.2 Pembahasan...................................................................................................2
V. KESIMPULAN
LAMPIRAN
2
I. PENDAHULUAN
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Gulma adalah tanaman yang tumbuhnya tidak diinginkan. Gulma di suatu tempat
mungkin berguna sebagai bahan pangan, makanan ternak atau sebagai bahan obat-
obatan. Dengan demikian, suatu spesies tumbuhan tidak dapat diklasifikasikan
sebagai gulma pada semua kondisi. Gulma dari golongan monokotil pada
umumnya disebut juga dengan istilah gulma berdaun sempit atau jenis gulma
rumput-rumputan. Sedangkan gulma dari golongan dikotil disebut dengan istilah
gulma berdaun lebar. Ada pula jenis gulma lain yang berasal dari golongan teki-
tekian (Barus, 2003).
Analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komponen jenis) dan bentuk
(struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan merupakan. Analisis
vegetasi digunakan untuk mengetahui gulma-gulma yang memiliki kemampuan
tinggi dalam penguasaan sarana tumbuh dan ruang hidup. Dalam hal ini,
penguasaan sarana tumbuh pada umumnya menentukan gulma tersebut penting
atau tidak. Namun, dalam hal ini jenis tanaman memiliki peran penting, karena
4
tanaman tertentu tidak akan terlalu terpengaruh oleh adanya gulma tertentu, meski
dalam jumlah yang banyak (Yernelis, 2005).
Metode kuadrat merupakan bentuk percontoh atau sampel dapat berupa segi
empat atau lingkaran yang menggambarkan luas area tertentu. Luasnya bisa
bervariasi sesuai dengan bentuk vegetasi atau ditentukan dahulu luas
minimumnya. Analisis yang menggunakan metode ini dilakukan perhitungan
terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi. Metode kauadrat
adalah metode yang dilakukan dengan melakukan pengamatan pada suatu areal
dalam satuan kuadrat (m2, cm2) dan bentuk petak contoh dapat berupa segi empat,
segi panjang atau lingkaran. Metode garis adalah dengan meletakkan petak contoh
yang memanjang diatas sebuah komunitas vegetasi (Yernelis, 2005).
5
III. METODOLOGI
Dilakukan perhitungan pada ketiga data ulangan tersebut dengan variabel yang dapat
diukur menggunakan metode kuadrat yaitu kerapatan, dominansi, frekuensi, nilai penting,
dan jumlah nisbah dominansi.
Hasil
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil dari praktikum yang berjudul analisis vegetasi gulma adalah sebagai berikut.
Kerapatan Dominansi
Jenis gulma Ulangan Ulangan KM KN DM DN FM FN SDR
1 2 3 1 2 3
Mimosa 0.2 0.3 0.2
25 20 - 32 8 - 45 40 2 0.26
pudica 0 7 2
Asystasia 0.2
50 - - 15 - - 50 15 0.14 1 0.11 0.16
gangetica 3
Ludwigia 0.0
15 - - 8 - - 15 8 0.07 1 0.11 0.08
octovalvis 7
Imperata 0.0
- 15 - - 7 - 15 7 0.06 1 0.11 0.08
cylindrical 7
Cenchrus 0.0
- 20 - - 8 - 20 8 0.07 1 0.11 0.09
ciliaris 9
Ipomoea 0.1
- 30 - - 17 - 30 17 0.16 1 0.11 0.17
cairica 4
Chromolaena 0.0
- - 15 - - 3 15 3 0.03 1 0.11 0.07
odorata 7
Desmodium 0.1
- - 30 - - 10 30 10 0.09 1 0.11 0.11
gangeticum 4
Total 220 108 9
4.2 Pembahasan
7
8
V. KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
11