Anda di halaman 1dari 5

RESUME

MATA KULIAH PENGANTAR KLIMATOLOGI DAN KUALITAS UDARA

Tentang

CUACA DAN IKLIM

Oleh :

1. HAMDIAH ULFA (19110008)


2. MARIA ELISABETH L SAKULO (19110001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2022
UNSUR CUACA DAN IKLIM

Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang
relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan
unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya pagi
hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat
serta setiap jamnya. Cuaca adalah bentuk awal yang terkait dengan pemahaman
kondisi fisik udara pada suatu tempat dan waktu tertentu serta dapat diartikan sebagai
peristiwa perubahan atmosfer yang terjadi saat ini dan dapat berubah dari waktu ke
waktu. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan cuaca, seperti suhu,
tekanan, kelembaban, kecepatan angin, lama penyinaran matahari, arah angin, awan
dan hujan (Sunarmi, nani dkk :2022). Sedangkan Iklim adalah keadaan cuaca rata-
rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama
(± minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Iklim merupakan fenomena
alam yang digerakkan oleh gabungan beberapa unsur, yaitu radiasi matahari,
temperatur, kelembaban, awan, hujan, evaporasi, tekanan udara, dan angin. Faktor
yang mempengaruhi unsur iklim sehingga dapat membedakan iklim di suatu tempat
dengan iklim di tempat lain disebut kendali iklim. Matahari adalah kendali iklim yang
sangat penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus
laut. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, sel semi permanen
tekanan tinggi dan tekanan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut dan badai
(Tjasjono, 2004).

Iklim dapat terbentuk karena adanya:

a. Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian matahari
dan tahunan
b. Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis. Perbedaan ini menyebabkan
timbulnya penyerapan panas matahari oleh bumi sehingga besar pengaruhnya
terhadap kehidupan di bumi.
Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu yang
mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi.

Unsur-unsur cuaca dan iklim terdiri sebagai berikut

a. Suhu udara
Menurut Kartasapoetra (2004), suhu adalah derajat panas atau dingin
yang diukur berdasarkan skala tertentu. Satuan suhu digunakan derajat celcius
(ºC), di Inggris dan beberapa negara lainnya dinyatakan ºF yang menetapkan
titik didih air dalam 212ºF dan titik lebur es 32ºF. Suhu udara terjadi karena
adanya aliran energgi kalor dari radiasi matahari melalui gelombang panjang
ke molekul-molekul udara di atmosfer dan molekul benda lainnya di
permukaan bumi.
b. Tekanan udara

Menurut Tjasyono (2004), berat sebuah kolom udara per satuan luas di
atas sebuah titik menunjukkan tekanan atmosfir (tekanan udara) pada titik
tersebut. Distribusi tekanan horizontal dinyatakan oleh isobar; garis yang
menghubungkan tempat yang mempunyai tekanan atmosfir sama pada
ketinggian tertentu. Tekanan atmosfir berubah sesuai dengan tempat dan
waktu. Tekanan udara diukur berdasarkan tekanan gaya pada permukaan
dengan luas tertentu. Satuannya atmosfir (atm) atau mm Hg atau mbar,
dimana tekanan udara 1atm = 760mmHg = 1.013mbar. Tekanan udara
berkurang dengan bertambahnya ketinggian tempat (elevasi atau altitud).
Tekanan udara umumnya menurun sebesar 11mbar untuk setiap
bertambahnya ketinggian tempat sebesar 100m (Lakitan, 2002).

c. Kelembaban udara
Menurut Kartasapoetra (2004), kelembaban adalah banyaknya kadar
uap air yang ada di udara. Dalam kelembaban dikenal beberapa istilah.
Kelembaban mutlak adalah massa uap air yang berada dalam satu satuan
udara, yang dinyatakan gram/m3 . Kelembaban spesifik merupakan
perbandingan massa uap air di udara dengan satuan massa udara, yang
dinyatakan gram/kg. Kelembaban relatif merupakan perbandingan jumlah uap
air di udara dengan jumlah maksimum uap air yang dikandung udara pada
temperatur tertentu. Besaran yang digunakan untuk menyatakan kelembaban
udara adalah kelembaban nisbi, dimana kelembaban tersebut berubah sesuai
dengan tempat dan waktu. Menjelang tengah hari kelembaban nisbi berangsur
turun, kemudian pada sore hari sampai menjelang pagi bertambah besar
(Tjasjono, 2004).
d. Curah hujan
Menurut Kartasapoetra (2004), hujan merupakan salah satu bentuk
presipitasi uap air berasal dari awan yang terdapat di atmosfir. Bentuk
presipitasi lainnya adalah salju dan es. Untuk dapat terjadinya hujan
diperlukan titik-titik kondensasi, amoniak, debu, dan asam belerang. Titik-
titik kondensasi ini mempunyai sifat dapat mengambil uap air dari udara.
Jumlah curah hujan dicatat dalam inci atau millimeter (1inci = 25.4mm).
Jumlah curah hujan 1mm menunjukkan tinggi air hujan yang menutupi
permukaan 1mm, jika air tersebut tidak meresap ke dalam tanah atau menguap
ke atmosfir (Tjasjono, 2004).
e. Radiasi matahari
Radiasi matahari merupakan pancaran energy dari proses fusi atau
penggabungan inti atom hydrogen dalam matahari menjadi atom hydrogen.
Proses fusi ini menghasilkan energy yang berupa pancaran gelombang
panjang yang diteruskan ke atmosfer bumi hingga ke permukaan. Proses
inilah yang menyebabkan energy panas matahari dapat dirasakan di atmosfer
hingga permukaan bumi. Radiasi matahari merupakan faktor yang paling
utamayang berperan dalam proses pembentukan cuaca di atmosfer bumi
karena dari radiasi mataharilah panas diperoleh untuk menjadi penggerak
siklus-siklus di atmosfer yang menyebabkan perubahan cuaca dari waktu ke
waktu.
DAFTAR PUSTAKA

Kartasapoetra, A.G., 2004. Klimatologi Pengaruh Iklim terhadap Tanah dan


Tanaman. PT Bumi Aksara, Jakarta.
Sunarmi, Nani., 2022. Analisis Faktor Unsur Cuaca terhadap Perubahan Iklim Di
Kabupaten Pasuruan pada Tahun 2021 dengan Metode Principal Component
Analysis. Journal of Physics Vol. 3 No. 2 hal 56-64
Tjasjono, B., 2004. Klimatologi. ITB, BandunG

Anda mungkin juga menyukai