Anda di halaman 1dari 18

Jamur dalam Tubuh Manusia

Mikologi, Mikrobiologi

Interaksi jamur/fungi dengan manusia sebagian besar bersifat patogen. Deacon (2006) membagi
fungi patogen pada manusia menjadi lima berdasarkan jalur infeksi, penyakit yang disebabkan,
dan sumber inokulum yang disajikan pada Tabel 1. Pada manusia juga terdapat fungi yang
berfungsi sebagai mikroflora yang bersifat komensialisme namun di bawah kondisi tertentu
fungsi tersebut dapat menyebabkan penyakit bahkan kematian. Setidaknya kurang lebih 200 jenis
fungi yang telah dikaitkan dengan penyakit pada manusia yang dikenal dengan mycoses.
Bebarapa fungi memiliki sifat oportusnistik yang artinya fungi ini jarang menyerang manusia
dalam kondisi sehat namun akan menyerang jika terdapat gangguan kesehatan. Beberapa kasus
yang dapat menyebabkan fungi menjadi oportunistik adalah infeksi HIV AIDS, transplantasi
organ, kemoterapi antikanker, bayi prematur, penggunaan kortikosteroid, pembedahan
gastrointestinal, dan usia senja. Pada umunya fungi yang bersifat oportunistik adalah Candida
spp., Aspergillus spp., Cryptococcus neoformans, dan Pneumocystis jiroveci (Kavanagh, 2005).

Tabel 1. Tipe fungi patogen pada manusia (Deacon, 2006).


Jalur Fungi Penyakit yang Distribusi di
infeksi ditimbulkan alam
Kulit Trichophyton (22 Dermatomycosis: Jaringan yang
jenis) ringworm, tinea, memiliki keratin,
Microsporum (19 kaki atlet, dll. manusia, dan
jenis) hewan peliharaan

Mukosa Candida albicans Candidosis: Membran mukosa


sariawan,
vulvovaginitis,
stomatitis

Paru-paru Aspergillus fumigatus


Blastomyces
dermatitidis

Coccidioides immitis

Cryptococcus
neoformans

Histoplasma capsulatum
Aspergillosis: menyebabkan sistemik pada paru-paru

Blastomycosis: paru-paru, luka kulit, tulang, otak

Coccidioidomycosis:
Paru-paru, sistemik

Cryptococcosis: paru-paru,otak, meninges

Histoplasmosis pada paru-paru


Saprotrofik di tanah dan material organik

Saprotrofik

Saprotrofik di tanah

Kotoran burung dan vegetasi pohon Eucalyptus

Kotoran burung dan kelelawar

Luka
Paracoccidioides brasiliensis
Mycoses pada lapisan sub-kutan:
chromomycosis,
sporotrichosis, dll

Saprotrofik di tanah dan sisa-sisa tanaman


Paru-paru
Jenis Pneumocystis
Pneumonia virulen
Manusia dan mamalian yang lain

Fungi oportunistik yang sering mengganggu kesehatan manusia adalah Candida spp. Fungi ini
termasuk jenis yeast dengan berbagai bentuk seperti oval, elips, silinder uniselular maupun
biselular dengan ukuran mulai dari 3 hingga 5 μm yang dilengkapi dengan dua lapis dinding sel.
Fungi ini dapat berkembang membentuk hifa atau percabangan pseudohifa (Gambar 1). Secara
keseluruhan fungi ini diperkirakan ada 200 jenis namun beberapa diantaranya patogen pada
manusia seperti Candida albicans, C. glabrata, C. parapsilosis, C. tropicalis, C. dubliniensis, C.
krusei, C. guilliermondii, C. lusitaniae, C. kefyr, C. norvegensis, C. famata, C. inconspicua, C.
tropicalis, C. lipolytica, dan C. Norvegensis (Kavanagh, 2005; López-Martínez, 2010).

Gambar 1. Fotomikrograf pseudohifa, perbesaran 400 (López-Martínez, 2010).

Candida spp. pada wanita sering menginfeksi vagina dengan berbagai macam gejala seperti
keputihan, erythema, pruritus, edema, nyeri, dan pendarahan pada vagina. Pada umumnya faktor
oportunistik yang ditimbulkan berasal dari berbagai faktor seperti kehamilan, malnutrisi, anemia,
diabetes, terapi antibiotik, dan kontrasepsi oral. Sedangkan penyakit yang ditimbulkan oleh
Candida spp. selain pada organ vagina wanita juga dapat menyerang pada anggota tubuh yang
dapat menyebabkan infeksi kutaneus, sariawan, iritasi, dan edema (López-Martínez et al., 1984).
2. Penyakit jamur pada manusia Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut
mikosis, yaitu mikosis superficial dan mikosis sistemik. Mikosis superfisial merupakan
mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan rambut terutama disebabkan oleh 3 genera
jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Sedangkan mikosis
sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan,
paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina. 1. JENIS MIKOSIS
SUPERFISIAL a.Tineacapitis Merupakan infeksi jamur yang menyerang stratum
corneum kulit kepala dan rambut kepala, yang disebabkan oleh jamur Mycrosporum dan
Trichophyton. Gejalnya adalah rambut yang terkena tampak kusam, mudah patah dan
tinggal rambut yang pendek-pendek pada daerah yang botak. Pada infeksi yang berat
dapat menyebabkan edematous dan bernanah. b.Tineafavosa Merupakan infeksi pada
kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan kuku. Penyebabnya adalah
Trichophyton schoenleinii. Gejalnya berupa bintik-bintik putih pada kulit kepala
kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning kotor. Kerak ini sangat
lengket daln bila diangkat akan meninggalkan luka basah atau bernanah. c.Tineabarbae
Merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang berjanggut dan kulit leher, rambut
dan folikel rambut. Penyebabnya adalah Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton
violaceum, Microsporum cranis. d.Dermatophytosis(Tinea pedis, Athele foot) Merupakan
infeksi jamur superfisial yang kronis mengenai kulit terutama kulit di sela-sela jari kaki.
Dalam kondisi berat dapat bernanah. Penyebabnya adalah Trichophyton sp.
3. 3. e.Tineacruris Merupakan infeksi mikosis superfisial yang mengenai paha bagian atas
sebelah dalam. Pada kasus yang berat dapat pula mengenai kulit sekitarnya. Penyebabnya
adalah Epidermophyton floccosum atau Trichophyton sp. f.Tineaversicolor(panu)
Merupakan mikosis superfisial dengan gejala berupa bercak putih kekuning-kuningan
disertai rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu punggung, axilla, leher dan perut
bagian atas. Penyebabnya adalah Malassezia furtur. g.Tineacircinata(Tineacorporis)
Merupakan mikosis superfisial berbentuk bulat-bulat (cincin) dimana terjadinya jaringan
granulamatous, pengelupasan lesi kulit disertai rasa gatal. Gejalanya bermula berupa
papula kemerahan yang melebar. h.Otomycosis(Mryngomycosis) Merupakan mikosis
superfisial yang menyerang lubang telinga dan kulit di sekitarnya yang menimbulkan rasa
gatal dan sakit. Bila ada infeksi sekunder akan menjadi bernanah. Penyebabnya adalah
Epidermophyton floccosum dan Trichophyton sp. 2. JENIS MIKOSIS SISTEMATIK
Nocardiosis Merupakan mikosisi yang menyerang jaringan subkutan, yakni terjadi
pembengkakan jaringan yang terkena dan terjadinya lubang-lubang yang mengeluarkan
nanah dan jamurnya berupa granula. Penyebabnya adalah Nocardia asteroides.
Candidiasis Merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku atau organ tubuh seperti
hantung dan paru-paru, selaput lendir dan juga vagina. Infeksi ini terjadi karena faktor
predisposisi, misalnya diabetes, AIDS, daerah kulit yang lembab dan obesitas.
Penyebabnya adalah Candida albicans. Actinomycosis Merupakan mikosis yang ditandai
dengan adanya jaringan granulomatous, bernanah disertai dengan terjadinya abses dan
fistula. Penyebabnya adalah Actinomyces bovis.
4. 4. Maduromycosis(Madurafoot) Merupakan mikosis pada kaki yang ditandai dengan
terjadinya massa granulomatous yang biasanya meluas ke jaringan lunak dan tulang kaki.
Gejalanya dimulai dengan adanya lesi pada tapak kaki bagian belakang, timbul massa
granulomatous dan abses yang kemudian terjadi sinus-sinus yang mengeluarkan nanah
dan granula. Penyebabnya adalah Allescheris boydii, Cephalosporium falciforme,
Madurella mycetomi, dan Madurella grisea. Coccidioidomycosis Merupakan mikosis
yang mengenai paru-paru yang disebabkan oleh Coccidioides immitis. Gejalnya mirip
dengan pneumonia yang lain, berupa batuk dengan atau tanpa sputum yang biasanya
disertai dengan pleuritis. Sporotrichosis Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous
menimbulkan terjadinya benjolan gumma, ulcus dan abses yang biasanya mengenai juga
kulit dan kelenjar lympha superfisial. Penyebabnya adalah Sporotrichum schenckii.
Gejala awalnya berupa benjolan (nodul) di bawah kulit kemudian membesar, merah,
meradang, mengalami nekrosis kemudian terbentuk ulcus. Nodul yang sama terjadi
sepanjang jaringan lympha. Blastomycosis Merupakan mikosis yang menyerang kulit,
paru-paru, viscera, tulang dan sistem saraf. Penyebabnya adalah Blastomyces dermatitidis
dan Blastomyces brasieliensis. Blastomycosis kulit gejalanya brupa papula atau pustula
yang berkembang menjadi ulcus kronis dengan jaringan granulasi pada alasnya. Kulit
yang sering terkena adalah wajah, leher, lengan dan kaki. Bila menyerang organ dalam,
gejalanya mirip tuberculosis. B. Faktor Yang Menyebabkan Terinfeksi Jamur Lembab
dan panas dari lingkungan, dari pakaian ketat, dan pakaian tak menyerap keringat.
Keringat berlebihan karena berolahraga atau karena kegemukan. Friksi atau trauma
minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk. Keseimbangan flora tubuh normal
terganggu, antara lain karena pemakaian antibiotik, atau hormonal dalam jangka panjang.
5. 5. Malassezia furfur (dahulu dikenal sebagai Pityrosporum orbiculare, Pityrosporum
ovale) merupakan jamur lipofilik yang normalnya hidup di keratin kulit dan folikel
rambut manusia saat masa pubertas dan di luar masa itu. Alasan mengapa organisme ini
menyebabkan panu, pada beberapa orang sementara tetap sebagai flora normal pada
beberapa orang lainnya, belumlah diketahui. Beberapa faktor, seperti kebutuhan nutrisi
organisme dan respon kekebalan tubuh inang (host’s immune response) terhadap
organisme sangatlah signifikan. Sebagai organisme yang lipofilik, Malassezia furfur
memerlukan lemak (lipid) untuk pertumbuhan in vitro dan in vivo. Lebih lanjut, tahap
miselium dapat dirangsang in vitro dengan penambahan kolesterol dan ester kolesterol
pada medium yang tepat. Karena organisme ini lebih cepat berkoloni/mendiami kulit
manusia saat pubertas dimana lemak kulit meningkat lebih banyak dibandingkan pada
masa remaja (adolescent) dan panu bermanifestasi di area yang “kaya minyak” atau
sebum-rich areas (misalnya: di dada, punggung), variasi lemak di permukaan kulit
individu dipercaya berperan utama dalam patogenesis penyakit. Bagaimanapun juga,
penderita panu dan subjek kontrol tidak memperlihatkan perbedaan kuantitatif atau
kualitatif pada lemak di permukaan kulit. Lemak di permukaan kulit penting untuk
kelangsungan hidup M furfur pada kulit manusia normal, namun M furfur mungkin
sedikit berperan pada perkembangan (pathogenesis) panu. Bukti-bukti yang ada
menunjukkan bahwa dibandingkan lemak, asam amino lebih berperan di dalam kondisi
sakit (diseased state) atau dengan kata lain sedang terkena panu. Secara in vitro, asam
amino asparagin menstimulasi pertumbuhan organisme, sedangkan asam amino lainnya,
glisin, menginduksi (menyebabkan) pembentukan hifa. Pada dua riset yang terpisah,
tampak bahwa secara in vivo, kadar asam amino meningkat pada kulit pasien yang tidak
terkena panu. Faktor kausatif lainnya yang juga signifikan adalah sistem kekebalan
tubuh/imun penderita. Meskipun sensitization melawan antigen M furfur biasa terlihat
pada populasi umum (sebagaimana dibuktikan oleh studi/riset transformasi limfosit),
fungsi limfosit pada stimulasi organisme terbukti lemah (impaired) pada penderita yang
terserang panu. Hasil (outcome) ini sama dengan situasi sensitization dengan Candida
albicans. Singkatnya, kekebalan tubuh yang diperantarai oleh sel (cell-mediated
immunity) berperan pada penyebab (timbulnya) penyakit. Udara panas dan lembab,
kehamilan, pil KB, faktor genetik, pemakaian obat golongan steroid (antialergi anti-
inflamasi, misalnya: prednison, deksametason, betametason, dan lain-lain)
6. 6. Panu disebabkan oleh organisme lipofilik dimorfik, Malassezia furfur, yang hanya
dapat dikultur pada media yang diperkaya dengan asam lemak berukuran C12- sampai
C14. Malassezia furfur atau yang juga dikenal dengan nama singkat M furfur, merupakan
salah satu anggota dari flora kulit manusia normal (normal human cutaneous flora) dan
ditemukan pada bayi (infant) sebesar 18% sedangkan pada orang dewasa mencapai 90-
100%. Pityrosporon orbiculare, Pityrosporon ovale, dan Malassezia ovalis merupakan
nama lain (sinonim) dari Malassezia furfur. Sebelas spesies M furfur telah teridentifikasi,
dan Malassezia globosa merupakan salah satu organisme yang biasa ditemukan pada
penderita panu. Organisme ini dapat ditemukan pada kulit yang sehat dan pada area kulit
yang terkena penyakit kulit (cutaneous disease). Pada penderita dengan penyakit klinis,
organisme ini ditemukan baik pada tingkat spora/ragi (yeast/spore stage) dan bentuk
filamentosa (hyphal). C. Cara Memastikan Penyakit Jamur o Pemeriksaan tampilan
secara klinis. o Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV), kerokan kulit,
mukosa, kuku untuk pemeriksaan mikroskopik, dan pemeriksaan biakan untuk
mengetahui jenis jamurnya Nampak untaian jamur ( pemeriksaan mikroskop ) terdiri dari
spora dan hifa yang saling bergabung satu sama lainnya. Klasifikasi Klasifikasi ilmiah
dari Malassezia furfur : Kerajaan : Fungi Divisio : Basidiomycota Kelas :
Hymenomycetes Ordo : Tremellales Familia : Filobasidiaceae Genus : Malassezia
Spesies : Malassezia furfur Sebagian besar kasus panu dialami oleh orang yang sehat
tanpa disertai penurunan sistem kekebalan tubuh (immunologic deficiencies). Meskipun
demikian, beberapa faktor dapat memengaruhi beberapa orang terkena panu sekaligus
memicu berubahnya bentuk (conversion) dari ragi saprofit (saprophytic yeast) menjadi
bentuk morfologis miselium, parasitik.
7. 7. D. Hal Penting Tentang Penyakit Jamur Penyakit yang dapat menyerang segala umur
ini kelihatannya sederhana, namun sering bermasalah. Bukan cuma di kulit, jamur juga
bisa menembus masuk ke dalam darah, dan tumbuh di organ-organ tubuh. Untuk lebih
mengenalnya, inilah 10 fakta tentang penyakit jamur. 1. Penyakit jamur ada di mana-
mana. Jamur yang menyerang manusia tumbuh di mana-mana, di alam bebas. Mungkin
di toilet umum, di pasar, di terminal, di bioskop, yang sewaktu-waktu bisa hinggap lalu
bersarang pada kulit jika kita kurang bersih menjaga kulit. Jamur candida albicans,
misalnya. Ini jamur yang sering menyerang manusia. Selain bikin keputihan, jamur jenis
ini juga acap tumbuh di kulit selangkangan, di lipatan payudara, dan tentu bisa juga
tumbuh di saluran pencernaan, serta bagian tubuh lain. Jamur yang menyerang kulit
bukan hanya satu jenis. Kita mengenal puluhan jenis jamur kulit, mulai dari yang
sederhana dan enteng, sampai jenis yang ganas. Gambaran penyakit jamur kulit kurang
lebih sama, namun jamur penyebabnya bisa berbeda-beda. Selain di kulit, jamur juga
mungkin tumbuh di bola mata. Ada penyakit jamur khusus pada bola mata, dan jika berat
bisa menimbulkan borok pada bola mata. Jamur jenis lain tumbuh pada liang telinga,
karena liang telinga kurang dijaga kebersihannya, kebiasaan mengorek liang telinga
dengan jari (yang tentu sudah tercemar jamur), sehingga jamur tumbuh di sana.
Keluhannya gatal minta ampun. Awalnya disangka kotoran telinga penyebab gatalnya,
namun setelah diperiksa, ternyata ada jamurnya. Seringkali liang telinga jadi lecet dan
terbentuk bisul saking seringnya dikorek-korek akibat hebatnya rasa gatal. Jamur khusus
ada yang yang menyerang paru-paru. Gejalanya mungkin cuma batuk-batuk berbulan-
bulan, dan tak sembuh diobati dengan cara biasa. Baru dari foto rontgen paru-paru akan
tampak gambaran khas yang menunjukkan adanya jamur paru-paru. Demikian pula jika
jamur candida tumbuh di usus, sering berakibat kondisi tubuh melorot untuk waktu lama,
selain gangguan pencernaan tak kunjung menyembuh, dan biasanya baru ketahuan
setelah diperiksa tinja yang ternyata ada jamurnya. 2. Penyakit jamur menular. Tak
ubahnya panu, dan panu memang tergolong jamur juga, semua penyakit jamur menular.
Ada jamur kulit yang berpindah dari kulit jamuran ke kulit sehat lewat persinggungan
kulit, ada juga yang lewat spora, lewat udara, dan lewat hubungan seks, atau pada bagian
lain tubuh sendiri. Jamur yang tumbuh di kulit pipi kemungkinan tertular lewat
8. 8. bantal tidur bekas pasien jamur kulit pipi. Jamur di leher, dada, atau perut,
kemungkinan lewat pakaian bekas pengidap jamur kulit. Jamur di jemari tangan, sekitar
tangan, kemungkinan tertular lewat bersalaman. Dan jamur keputihan pada wanita, sering
menjalar sampai ke kulit selangkangan. Jemari yang habis menggaruk kulit berjamur
dapat memindahkan penyakit jamurnya ke kulit sehat lainnya. 3. Jamur kulit sukar
sembuh Umumnya penyakit jamur kulit berlangsung menahun. Diobati, mereda, lalu
kambuh lagi, seolah sukar sembuh. Namun sesungguhnya tidak demikian. Umumnya,
pertama, lantaran jamur kulit tidak diobati sampai tuntas, dan kedua, karena salah
memilih obat antijamur. Mungkin jamur kulit dianggap eksim. Kita tahu obat jamur
berbeda dengan obat eksim. Jika eksim diobati sebagai jamur, tentu tidak
menyembuhkan. Begitu juga jika penyakit jamur diobati sebagai eksim. Hal lain,
sebagaimana halnya eksim, selama pengobatan sebaiknya tidak berkontak dengan bahan
atau zat kimiawi yang bersifat iritatif terhadap kulit, seperti sabun cuci, deterjen, dan
bahan kimiawi dalam obat gosok, minyak wangi, krim obat, dan apa pun zat lainnya yang
dioleskan pada kulit. Jika eksim maupun jamur kulit masih terus berkontak dengan bahan
atau zat kimiawi, selain akan menghambat proses penyembuhan, penyakit jamur kulitnya
akan mudah kambuh, terutama di bagian-bagian kulit tersembunyi, seperti di
selangkangan, di sela jemari kaki, lipatan kulit yang lembab, di bawah lipatan payudara,
atau di lipatan bokong. Bagian-bagian kulit tersebut selain lembab, sering tidak kering
betul setiap kali habis mandi. Air mandi atau air pembasuh tangan dan kaki yang masih
tertinggal di bagian kulit tubuh tertentu mengundang masuk jamur kulit. Kita
menyebutnya kutu air. Padahal bukan betul-betul kutu, melainkan kapang jamur yang
menyukai bagian kulit yang sering dibiarkan basah dan lembab. 4. Jamur kulit bukan
eksim Eksim dan jamur kulit sepintas kelihatan sama, namun sesungguhnya berbeda.
Namun, acap terjadi eksim tidak sepenuhnya menampakkan gambaran penyakit eksim,
karena sudah sejak awal diobati secara tidak tepat. Pemberian obat salep, krim, atau
cairan lotion obat yang tidak tepat akan memperburuk penyakit kulit asalnya. Selain tidak
spesifik gambaran penyakit kulitnya, pengobatannya tidak sederhana lagi. Mungkin
sudah terjadi infeksi, selain kelainan kulitnya bertambah parah.
9. 9. Demikian pula halnya dengan jamur kulit. Jika dari awal salah diberi obat, kelainan
kulitnya jadi kacau, dan tentu tak sembuh-sembuh. Jamur kulit yang diberi obat eksim
akan tetap berkembang sebagai jamur kulit. Secara kasar, gambaran eksim itu bercorak
aneka ragam pada kulit yang terkena, namun batas kelainan kulitnya dengan kulit yang
sehat tidak begitu tegas. Sedang jamur kulit, corakannya tidak begitu beragam, namun
batas kelainan kulitnya tegas, menyerupai gambar peta bumi. Keduanya sering
menimbulkan kesan rancu, atau memang mengidap kedua-duanya. Ada eksim pada
awalnya, yang kemudian ditumpangi jamur kulit juga. Pada kasus demikian, selain diberi
obat eksim, perlu ditambah antijamurnya juga. E. Pengobatan Penyakit Jamur Penyakit
jamur yang salah diberi obat biasanya selain tidak menyembuh, akibat sering digaruk,
menimbulkan infeksi juga. Pada kulit yang berjamur, terbentuk infeksi yang berarti
ditumpangi kuman kulit juga. Pada kasus demikian, infeksinya diobati dulu, baru setelah
infeksinya mereda, diobati jamur kulitnya. Jika tidak demikian, tidak bakal sembuh.
Adakalanya, jamur kulit yang sudah terinfeksi menimbulkan semacam borok kulit. Jamur
kulit yang tadinya kering menjadi basah, bernanah, dan terasa nyeri selain gatal. Pada
kasus demikian, perlu dilakukan kompres untuk mengeringkannya selama beberapa hari.
Setelah kering, baru diberi salep antibiotika untuk infeksi kulitnya. Dan setelah kelainan
kulitnya mereda, mulai diberikan obat antijamurnya. Jamur kulit yang menjadi borok dan
basah tidak akan sembuh jika langsung diberi antijamur atau salep antibiotika untuk
infeksinya. Jika kelainan kulitnya bersifat basah, perlu dikompres dulu dengan cara basah
(larutan rivanol), sedang kelainan kulit yang kering tidak boleh diberi kompres,
melainkan dilawan dengan yang kering, yakni langsung diberi salep, atau krim yang
cocok dan sesuai dengan kelainan kulitnya. Obat anti jamur ada yang dioleskan, ada
yang diminum. Hanya jenis penyakit jamur tertentu yang sudah menyebar lewat aliran
darah (penyakit jamur dalam), yang juga memerlukan obat atijamur minum. Pada kasus
penyakit jamur keputihan, jamur usus, jamur paru-paru. Kalau jamur kulit tak sembuh-
sembuh. Jika jamur kulit tak kunjung sembuh, selain sebab tidak tepat memilih obat,
kemungkinan jenis jamur penyebabnya sudah tak mempan dengan obat antijamur biasa.
Untuk itu perlu pemeriksaan dengan mengerok kulit yang berjamur untuk diperiksa jenis
10. 10. jamur penyebabnya di laboratorium. Setelah jamur penyebabnya diketahui, dapat
dipilih obat antijamur yang tepat. Jangan lupa, panu juga penyakit jamur kulit. Namun,
panu perlu dibedakan dengan kusta. Ada jenis kusta yang gambarannya mirip sekali
dengan panu. Kusta yang diobati dengan antijamur tentu tidak akan menyembuh. Maka,
perlu dipastikan apakah yang dikira panu itu bukan kusta. Dokter dapat membedakannya
dengan pemeriksaan sederhana di kamar praktik. Jamur di selangkangan wanita apakah
selalu keputihan penyebabnya? Bisa jadi jamur di selangkangan berdiri sendiri. Namun
tidak jarang, awalnya hanya keputihan jamur (candida albicans), yang jika tidak diobati,
keputihannya akan menjalar merembas ke kulit selangkangan, sehingga bersarang di kulit
sela paha juga, atau ke mana-mana bagian tubuh lain. Tidak jarang di lipatan bawah
payudara. Jamur di sela jari kaki, berbahayakah? Jamur di sela jemari kaki biasanya
disebabkan oleh candida albicans, jenis jamur yang bisa ke mana-mana bagian tubuh,
termasuk ke kemaluan dan saluran pencernaan. Sebagaimana umumnya jamur candida,
yang menimbulkan keputihan berwarna susu jika menyerang kemaluan, demikian pula
jika tumbuh di sela jemari kaki. Kulit sela jari kaki mengelupas dan warnanya seperti
susu, dengan rasa gatal yang hebat. Jamur kaki tidak berbahaya. Namun jika jamur
menyerang kuku, sering kuku harus dibuang dengan operasi. Pasalnya, jika tidak
dibuang, jamur akan tetap bersarang di bawah kuku, dan obat antijamur biasanya tidak
sampai merembas memasuki bantalan kuku. Ingat, pengidap kencing manis rentan
terserang jamur apa saja. Termasuk jamur kulit dan jamur kuku, selain keputihan.
Waspada pakaian dalam lembap, dan sehabis konsumsi antibiotika lama. Jika pakaian
dalam lembap atau basah tetap dipakai, bisa mengundang jamur datang bersarang,
khususnya di bagian kulit yang juga sering lembab, seperti di sela jemari, di
selangkangan, dan bokong. Di bagian-bagian kulit inilah jamur kerap bersarang. Pada
anak-anak, jamur kulit sering bersarang di belakang daun telinga. Bagian ini sering
terluput dari sabun mandi dan pengeringan oleh handuk mandi. Kulit di sela belakang
daun telinga tampak kuning berkerak. Jamur yang sama juga sering tumbuh di sela-sela
lipatan daun telinga sendiri, gatal dan berkerak kuning. Pemakaian antibiotika yang lama
juga mengganggu keseimbangan kuman-jamur tubuh. Oleh karena kuman yang hidup
berdampingan di tubuh kita ikut musnah oleh pemakaian antibiotika, maka jamur yang
tadinya jinak dan ramah menjadi lebih dominan, dan muncul berubah sifat menjadi
penyakit. Anak dan bayi yang
11. 11. seriawan (berwarna putih susu) di rongga mulutnya sehabis berobat antibiotika,
kemungkinan terserang jamur. D. MEKANISME TERJADINYA PENYAKIT Human
peptide cathelicidin LL-37 berperan dalam pertahanan kulit melawan Malassezia globosa.
Meskipun merupakan bagian dari flora normal, M furfur dapat juga menjadi patogen
yang oportunistik. Organisme ini dipercaya juga berperan pada penyakit kulit lainnya,
termasuk Pityrosporum folliculitis, confluent and reticulate papillomatosis, seborrheic
dermatitis, dan beberapa bentuk dermatitis atopik. Sebagai tambahan, panu merupakan
penyakit kulit yang tidak berbahaya (benign skin disease) yang menyebabkan papula atau
makula bersisik pada kulit. Sebagaimana namanya, tinea versikolor, (versi berarti
beberapa) kondisi yang ada dapat memicu terjadinya perubahan warna (discoloration)
pada kulit, berkisar dari putih menjadi merah menjadi coklat. Keadaan ini tidak menular
karena patogen jamur kausatif (causative fungal pathogen) merupakan penghuni normal
pada kulit.Kulit penderita panu dapat mengalami hipopigmentasi atau hiperpigmentasi.
Pada kasus hipopigmentasi, inhibitor tyrosinase [hasil dari aksi/kerja inhibitor tyrosinase
dari asam dicarboxylic yang terbentuk melalui oksidasi beberapa asam lemak tak jenuh
(unsaturated fatty acids) pada lemak di permukaan kulit] secara kompetitif menghambat
enzim yang diperlukan dari pembentukan pigmen melanocyte. Pada kasus panu dengan
makula hiperpigmentasi, organisme memicu pembesaran melanosom yang dibuat oleh
melanosit di lapisan basal epidermis. Perubahan bentuk Malassezia dari blastospora
menjadi miselium dipengaruhi oleh berbagai faktor predisposisi. Asam dikarboksilat,
yang dibentuk oleh oksidasi enzimatis asam lemak pada lemak di permukaan kulit,
menghambat tyrosinase pada melanosit epidermis dan dengan demikian memicu
hipomelanosis. Enzim ini terdapat pada organisme (Malassezia). Indonesia yang
wilayahnya berada di daerah tropis membuat penduduknya mudah berkeringat. Keringat
yang dibiarkan menempel pada kulit dalam waktu yang lama akan menjadi tempat
tumbuhnya panu dengan subur.Menurut lokasi tumbuhnya, panu sangat menyukai bagian
bagian tubuh yang tertutup pakaian dan daerah yang berminyak (terkena keringat).
Meskipun demikian, panu juga tidak menolak untuk tumbuh di daerah muka dan anggota
tubuh yang terbuka. Sedangkan menurut ukurannya, panu bisa berukuran kurang dari 1
milimeter sampai dengan lebih dari 1 sentimeter. Berikut ini beberapa penyebab hingga
jamur dapat tumbuh dan berkembang biak di dalam
12. 12. darah manusia seperti dilansir dari Livestrong. 1. Pemakai Antibiotik Jamur juga
mudah menyerang pada orang-orang yang mengonsumsi antibiotik dalam waktu yang
lama. Antibiotik memang membunuh bakteri, sayangnya obat ini juga membunuh bakteri
baik yang dalam tubuh sehingga mengundang jamur untuk tumbuh dengan cepat. Dalam
kondisi ini, jamur biasanya sering berkembang di mulut dalam bentuk sariawan.
Sariawan biasanya disebabkan oleh jamur yang disebut Candida, yang merupakan jamur
yang agresif dan bersaing dengan bakteri baik untuk tumbuh di mulut Anda. Jika terjadi
Candida sistemik, maka akan timbul gejala seperti demam, shock yang ditandai dengan
penurunan tekanan darah dan denyut jantung meningkat, sulit bernapas, tekanan multi
organ, ruam sistemik dan kulit mengelupas. 2. Diabetes Penderita diabetes terutama
dengan diet terbatas, lebih rentan terhadap jamur yang dapat menyebar ke dalam darah
karena adanya kelebihan gula di dalam aliran darahnya. Berdasarkan laporan Quest
Diagnostics, jamur tertentu dapat tumbuh di lingkungan glukosa dan mengurangi fungsi
kekebalan tubuh. 3.Infeksi sinus Infeksi sinus kronis adalah penyebab paling umum
tumbuhnya jamur dalam darah. Sinus biasanya disebabkan oleh bakteri, tetapi jika
antibiotik digunakan untuk membunuh bakteri, jamur dapat mengambil alih dengan
sangat cepat. Selaput lendir yang hangat serta lingkungan yang lembab memungkinkan
jamur untuk tumbuh. Para peneliti di Mayo Clinic menemukan jamur pada 96 persen
orang dengan sinusitis kronis. Kondisi ini dapat diobati dengan obat anti-jamur atau
prosedur pembedahan yang mana jamur harus dikorek keluar dari sinus. Jika jamur di
sinus menyebar ke darah akan menimbulkan gejala seperti demam, menggigil, shock,
pembekuan darah, sakit kuning dan kesulitan bernafas. Biasanya jamur ini adalah jenis
Aspergillus yang dapat melakukan perjalanan dari sinus ke otak, hati dan ginjal.
Penyebaran yang cepat biasanya terjadi pada orang-orang yang memiliki sistem
kekebalan tubuh lemah.
13. 13. 4.Kanker Penderita kanker dan menjalani kemoterapi akan meningkatkan risiko
serbuan jamur sistemik. Kemoterapi didasarkan pada obat yang membunuh sel-sel kanker
bersamaan dengan rusaknya sel-sel sehat. Ketika sel-sel sehat mati, sistem kekebalan
tubuh akan terganggu karena terbunuhnya sel darah putih, yang merupakan pejuang
infeksi dalam tubuh. Seperti halnya sel-sel sehat dikurangi dengan kemo, jamur jahat juga
dapat berkembang dengan sangat cepat. Jamur yang paling sering menyerang adalah
Alternaria, Penicillium, Cladosporium, Aspergillus, Candida dan Fusarium. 5.AIDS
AIDS menyebabkan disfungsi sistem kekebalan tubuh yang menjadi lebih buruk dari
waktu ke waktu. Orang yang hidup dengan penyakit ini akan menjadi rumah yang
nyaman bagi jamur, terutama di jaringan dan darahnya. jamur yang menyerang orang
dengan HIV/AIDS (ODHA) biasanya dapat mengancam jiwa. E. TIPS MENCEGAH
PENYAKIT JAMUR • Mandi yang pakai sabun sehari dua kali Setiap hari keringat
keluar dari tubuh kita. Keringat ini selain menyebabkan bau asam, juga meningkatkan
kelembaban tubuh. Dan dalam keadaan seperti ini panu akan mudah sekali tumbuh.
Dengan mandi kebersihan dan kelembaban tubuh dapat berkurang, sehingga jamur panu
sulit tumbuh. • Jangan bertukar pakaian dengan orang yang panuan Panu adalah penyakit
menular, panu mudah menempel pada pakaian. Dengan bertukar pakaian dengan
penderita penyakit panu, memungkinkan terjadinya penularan penyakit yang memalukan
ini. Kebiasaan mengganti baju setiap hari dan selalu menjaga baju kita agar tetap kering
wajib hukumnya, sebab baju yang berkeringat akan menciptakan kelembaban yang tinggi
pada daerah badan dan punggung dan bisa menjadi tempat yang cocok bagi jamur untuk
tumbuh. • Menggunakan handuk
14. 14. Mungkin tak pernah terbesit di pikiran kita kalau bercak putih ”panu” itu akan ada
pada kulit kita yang sehat dan bersih. Namun kita harus tahu bahwa bercak keputihan ini
bisa muncul jika kita bertukaran handuk dengan mereka yang menderita infeksi jamur ini,
sebab pada prinsipnya infeksi jamur bisa berpindah dari satu tempat ke tempat yang
lainnya melalui alat sanitasi yang digunakan bersama-sama, terlebih lagi jika handuk itu
lembab dan basah karena tidak pernah dijemur atau dicuci. • Memotong kuku Tak banyak
dari kita yang meyadari bahwa jamur dapat tumbuh di daerah kuku dan sekitarnya. Jika
ada kulit kita yang terinfeksi jamur, kadang secara tidak sengaja ingin rasanya jari ini
menggaruknya sekedar untuk menghilangkan perasaan gatal tersebut. Hal itu justru akan
membuat jamur itu menempel di bawah kuku kita dan mulai menginfeksi jaringan di
bawah kuku, bahkan memindahkan infeksi jamur itu ke tempat atau kulit di daerah lain
tubuh kita. • Air bersih Kebiasaan mencuci tangan dan mandi dengan air bersih juga
merupakan langkah yang efektif untuk mencegah infeksi jamur. Tentunya air bersih ini
juga harus memperhatikan sumbernya. Perhatikan bahwa air yang terkontaminasi jamur
bisa menjadi sarana penularan yang sangat baik. Jadi mulailah kebiasaan hidup sehat
dengan selalu menggunakan air bersih. Lakukan kelima pencegahan di atas untuk
menghindari infeksi jamur pada kulit. Namun jika infeksi jamur tetap terjadi, pengobatan
tentunya sangat diperlukan. Sebenarnya bila kita selalu menerapkan pola hidup sehat,
maka kemungkinan untuk menderita penyakit ini sangat kecil. Hal-hal yang
mempengaruhi tumbuhnya jamur adanya udara yang panas, lembab, kebersihan diri yang
kurang, kegemukan, sosial ekonomi rendah, pemakaian obat-obatan yang lama, adanya
penyakit kronis seperti TBC atau keganasan, dan penyakit endokrin (diabetes mellitus).
Pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya bila udara terasa panas, maka kita harus rajin
menyeka keringat yang menempel di badan. Baju yang dikenakan juga sebaiknya yang
menyerap keringat. Bila terpaksa harus mengenakan baju yang tidak menyerap keringat,
kita harus sesering mungkin mengganti baju tersebut.
15. 15. Selain itu, setelah terkena air, maka sebaiknya segera mengeringkannya, karena jamur
senang dengan tempat yang lembab. Dianjurkan pula untuk menggunakan pakaian,
ataupun handuk secara terpisah antar keluarga. Sebab bila salah satu keluarga sudah
terkena panu atau penyakit jamur lainnya, maka bila memakai handuk atau baju secara
bergantian, jamur akan menular dari satu anggota keluarga ke anggota lainnya. Akibatnya
nanti seluruh keluarga akan menderita panu. Sebaiknya pula menjaga keseimbangan berat
badan. Sebab, pada orang yang mengalami kegemukan (obesitas), umumnya lebih
banyak mengeluarkan keringat. Bila tidak rajin menyeka keringat ataupun menggunakan
baju yang menyerap keringat, maka kemungkinan sangat besar ia akan menderita panu.
Bagaimana dengan seseorang yang rajin berenang? Memang, bila berenang di kolam
renang umum, kebersihan air kolam belum tentu terjaga. Untuk mencegah terkena
penyakit panu yang dapat ditularkan, maka sebaiknya sesudah berenang, segera mandi
dengan sabun antiseptik seperti yang banyak dijual di pasaran dan segera mengeringkan
seluruh tubuh bila sudah selesai mandi BAB III PENUTUP A.KESIMPULAN Penyakit
yang disebabkan oleh jamur disebut mukosis, yaitu mikosis superficial dan mikosis
sistemik. Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan
rambut terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan
Epidermophyton. Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-
alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus,
dan vagina. Tips mencegah penyakit jamur, Pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya bila
udara terasa panas, maka kita harus rajin menyeka keringat yang menempel di badan.
Baju yang dikenakan juga sebaiknya yang menyerap keringat. Bila terpaksa harus
mengenakan baju yang tidak menyerap keringat, kita harus sesering mungkin mengganti
baju tersebut.
16. 16. DAFTAR PUSTAKA Mawar Pratiwi, (2012), Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur
Hernawan, (2010), penyebab jamur berkembang biak ditubuh manusia Burkhart CG.
Tinea versicolor. J Dermatol Allergy. 1983;6:8-12. Drs. H. T. tan & Drs. Kirana Raharja,
(2007) Obat-Obat Sederhana Untuk Gangguan Sehari- Hari. Blogspot.dranak, (2007),
penyakit panu Dr. Handrawan Nadesul, (2012), 10 Hal Penting Tentang Penyakit Jamur
Antijamur
Antijamur adalah kelompok obat yang berfungsi untuk menyembuhkan infeksi pada tubuh akibat
jamur atau fungi. Umumnya infeksi jamur terjadi pada kulit, rambut, dan kuku. Namun pada
beberapa kasus, infeksi ini juga dapat terjadi pada organ bagian dalam sehingga cukup berbahaya
dan memerlukan perawatan intensif. Seringkali infeksi jamur yang bersifat serius terjadi akibat
penderita memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya akibat mengonsumsi obat
imunosupresan atau menderita HIV.

Terdapat beberapa kelompok obat antijamur berdasarkan jenis dan cara kerjanya, yaitu:

 Antijamur golongan azole. Ini merupakan antijamur yang berspektrum luas, artinya dapat
membunuh berbagai jenis jamur. Antijamur golongan azole bekerja dengan cara merusak
membran sel jamur. Jika membran sel jamur rusak, maka sel tersebut akan mengalami
kematian. Contoh obat ini adalah:
o Clotrimazole.
o Fluconazole.
o Ketoconazole.
o Itraconazole.
o Miconazole.
o Voriconazole.
 Echinocadin. Ini merupakan antijamur yang bekerja dengan cara merusak dinding sel jamur. Jika
dinding sel jamur tidak dapat dibentuk maka sel tersebut akan mengalami kematian. Contoh
obat ini adalah:
o Anidulafungin.
o Micafungin.
 Polyene. Antijamur golongan polyene dikenal juga sebagai obat antimikotik. Obat ini juga
bekerja dengan cara merusak membran sel jamur sehingga menyebabkan kematian sel tersebut.
Contoh obat antijamur polyene adalah:
o Nystatin.
o Amphotericin B.

Selain yang telah disebutkan, terdapat juga antijamur lain yang tidak digolongkan namun juga
dapat membunuh jamur, seperti griseofulvin dan terbinafine. Obat antijamur umumnya dapat
diperoleh dalam bentuk topikal (oles), oral (minum), intravena (suntik atau infus), maupun
intravagina (ovula).

Peringatan:

Sebelum menggunakan obat antijamur, sebaiknya memerhatikan kondisi-kondisi berikut ini:

 Kehamilan dan menyusui. Kebanyakan obat antijamur tidak cocok untuk digunakan oleh ibu
hamil dan menyusui. Hendaknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter jika akan
menggunakan obat antijamur.
 Alergi. Hendaknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada doker apabila Anda memiliki alergi
terhadap benda atau obat tertentu, terutama antijamur.
 Interaksi antar obat. Jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan obat-obatan tertentu
kemudian ingin mengonsumsi obat antijamur, hendaknya mengonsultasikannya terlebih dahulu
kepada dokter agar terhindar dari interaksi obat yang berbahaya.
 Penyakit Liver. Hati-hati penggunaan obat jamur pada orang yang memiliki gangguan fungsi hati
atau penyakit liver karena dapat mengakibatkan kerusakan hati.

Beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan dari obat antijamur, antara lain adalah:

 Ruam.
 Gatal-gatal.
 Diare.
 Tidak enak badan.
 Kemerahan pada kulit.
 Nyeri perut.

Dosis Antijamur

Rincian dosis obat antijamur golongan azole untuk penanganan sejumlah kondisi bagi orang
dewasa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Jenis Obat Merk Dagang Kondisi, Bentuk Obat, serta Dosis


Infeksi jamur sistemikOral: 100-200 mg, 1-3 kali sehari
tergantung dari beratnya penyakit.Intravena: 200 mg dua
kali sehari untuk hari pertama, dilanjutkan dengan 200 mg
sekali sehari sampai hari ke-14.

Tinea corporis, tinea cruris

Oral: 100 mg per hari selama 15 hari atau 200 mg per


hari selama 7 hari.

Kandidiasis orofaring

Oral: 100 mg per hari selama 15 hari. Khusus pasien


yang juga menderita AIDS atau neutropenia dapat
diberikan 200 mg per hari selama 15 hari.

Fungitrazol, Itzol, Kandidiasis vulvovaginal


Itraconazole Mycotrazol, Sporanox,
Oral: 200 mg dua kali sehari selama 1 hari.
Sporax
Tinea pedis

Oral: 100 mg per hari selama 30 hari atau 200 mg per


hari selama 7 hari.

Jamur kuku

Oral: 200 mg per hari selama 3 bulan.

Panu

Oral: 200 mg per hari selama 7 hari.

Pencegahan infeksi jamur pada orang dengan


daya tahan tubuh rendah

Oral: 200 mg, satu-dua kali sehari.


Infeksi jamurOral: 200-400 mg per hari, digunakan sampai
gejala hilang atau pemeriksaan negatif.Panu dan jamur
Formyco, Nizol, Nizoral, kulit
Ketoconazole
Solinfec, Tokasid, Zoloral
Topikal: Oleskan krim ketoconazole 2% satu hingga
dua kali sehari hingga gejala yang timbul mereda.
Dermatitis seboroik

Topikal: sampo 2%, digunakan 2 kali seminggu,


selama 2-4 minggu.
Kandidiasis vulvovaginalIntravaginal: 100 mg per hari
selama 6 hari. Bisa juga diberikan 200 mg per hari selama
3 hari atau 500 mg sebagai dosis tunggal. Obat
Clotrimazole Canesten, Clonitia
dimasukkan ke dalam vagina.Infeksi jamur pada kulit

Topikal: Oleskan krim clotrimazole 1% dua hingga


empat kali sehari.
Infeksi kriptokokosis dan kandidiasis sistemikIntravena
dan oral: 400 mg sekali sehari sebagai dosis awal,
kemudian diikuti dengan 200-400 mg sekali sehari selama
sekitar 6-8 minggu.Kandidiasis mukosa superfisialis

Oral: 50 mg per hari, dapat ditambahkan hingga 100


mg per hari selama 7-14 hari.

Cryptal, Diflucan, FCZ, Panu


Fluconazole
Fluxar, Kifluzol, Zemyc
Oral: 50 mg sekali sehari selama 6 minggu.

Kandidiasis penis dan vagina

Oral: 150 mg sebagai dosis tunggal.

Pencegahan infeksi jamur pada pasien dengan


daya tahan tubuh rendah

Oral: 50-400 mg per hari.


Infeksi jamur kulitTopikal : gunakan krim atau powder 2 %
sebanyak dua kali sehari pada area yang terinfeksi selama
2-6 minggu. Teruskan terapi sampai 1 minggu setelah
gejala hilang.Infeksi fungi pada kuku

Funtas, Locoriz, Topikal : gunakan krim atau powder 2 % sebanyak 1-


Miconazole
Mycorine, Mycozol 2 kali sehari pada area yang terinfeksi hingga 10 hari
setelah gejala menghilang.

Kandidiasis vulvovaginal

Topikal : gunakan krim 2 % dengan cara dioleskan


pada vagina sekali sehari pada saat sebelum tidur
selama 10-14 hari.
Infeksi jamur kulitTopikal: sebagai krim 1%, oleskan 1-2
Tioconazole Trosyd, Prodermal
kali sehari selama 7 hari – 6 minggu.

Pengobatan candidemia, infeksi candida pada jaringan


bagian dalam, aspergillosis invasif, scedosporiosis dan
fusariosisIntravena : 6 mg/kg 2 kali selama 24 jam
Voriconazole VFend, Vazol
pertama diikuti dengan 4 mg/kg dua kali sehari.Oral : 400
mg dua kali selama 24 jam pertama diikuti dengan 200 mg
dua kali sehari.

Rincian dosis obat antijamur golongan echinocandin untuk penanganan sejumlah kondisi bagi
orang dewasa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Jenis Obat Merk Dagang Keperluan

Kandidiasis esofagusIntravena: 100 mg sebagai dosis hari


pertama diikuti 50 mg perhari hingga 7 hari setelah gejala
klinis menghilang.Kandidiasis lainnya
Anidulafungin Ecalta

Intravena: 200 mg dosis hari pertama, diikuti 100 mg


per hari hingga 14 hari setelah gejala klinis
menghilang.
Kandidiasis beratIntravena: 100-200 mg per hari selama
Micafungin Mycamin 14 hari.Kandidiasis esofagus

Intravena: 150 mg sehari sekali selama seminggu.

Rincian dosis obat antijamur golongan polyene untuk penanganan sejumlah kondisi bagi orang
dewasa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Jenis Obat Merk Dagang Keperluan

Kandidiasis mulutOral: 100.000 unit 4 hari sekali. Kocok


dulu di mulut sebelum ditelan (dewasa).Kandidiasis usus
Candistin, Cazetin,
Constantia, Enystin, Oral: 500.000-1.000.000 unit 3-4 kali sehari.
Nystatin
Mycostatin, Nymiko,
Nystin, Flagystatin Kandidiasis vulvovaginal

Intravaginal: 100.000-200.000 unit sehari sekali pada


saat akan tidur selama 14 hari.
Aspergilosis yang menyebarIntravena: 0,6-0,7 mg/kg tiap
hari selama 3-6 bulan.Endokarditis
Amphotericin B
Intravena: 0,6-1 mg/kg selama seminggu dan 0,8
mg/kg tiap 2 hari selama 6-8 minggu pasca operasi.

Rincian dosis obat antijamur golongan lain untuk penanganan sejumlah kondisi bagi orang
dewasa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Jenis Obat Merk Dagang Keperluan

Jamur kulitOral : 0,5-1 gram per hari, dapat diminum


Griseofulvin Grivin Forte, Rexavin dalam 1 atau 2 dosis selama 2 minggu – 12 bulan (bila
infeksi mengenai kuku).

Jamur kulitOral : 250 mg sekali sehari. Dapat dikonsumsi


selama 2-12 minggu.Topikal : sebagai krim 1 %, gunakan 1-
Terbinafine Interbi, Lamisil, Termisil
2 kali sehari pada daerah yang terinfeksi. Dapat digunakan
selama 1-2 minggu.

Anda mungkin juga menyukai