“ FUNGI / JAMUR “
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan II
Dosen Pengampuh : Nurhidayah Amir, S.Kep.,Ners.,M Kes
Kelompok 3 :
1. Salwa F Tawurutubun 5. Karela Matuan
2. Sipora Pigai 6. Astina Abiasit
3. Losi Uduas 7. Esince Penggu
4. Ince Kobak 8. Lidia Bamu
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat kepada kita semua, sehigga berkat karuniaNya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang ‘’FUNGI/JAMUR’’.
Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Saya menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangannya sehingga kami
mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk penulisan makalah
selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada
manusia. Jamur tumbuh dimana saja dekat dengan kehidupan manusia, baik di udara,
tanah, air, pakaian, bahkan di tubuh manusia sendiri. Jamur bisa menyebabkan
penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit yang disebabkan oleh jamur
berasal dari makanan yang kita makan sehari-hari, atau juga dari konsumsi jamur
beracun. Banyak orang meremehkan penyakit karena jamur, seperti panu atau kurap.
Padahal, penyakit ini bisa menular lewat persentuhan kulit, atau juga dari pakaian
yang terkontaminasi spora jamur. Banyak anggapan, penyakit panu atau kurap
sekadar masalah kosmetik. Bahkan, jamur bisa mengenai manusia dari kepala hingga
ujung kaki, dari bayi hingga orang dewasa dan orang lanjut usia. Menurut Jimmy
Sutomo dari perusahaan Janssen-Cilag, sebagai negara tropis Indonesia menjadi lahan
subur tumbuhnya jamur. Karena itu, penyakit-penyakit akibat jamur sering kali
menjangkiti masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui jenis-jenis jamur yang menyebabkan penyakit jamur pada manusia.
2. Mengetahui faktor terinfeksinya penyakit jamur pada manusia.
3. Mengenali mekanisme terjadinya penyakit yang disebabkan oleh jamur.
C. Tujuan
Tujuan Dalam penulisan makalah ini, tujuan penulis adalah untuk mengetahui
jenis-jenis jamur penyebab penyakit pada manusia, serta menjelaskan penyebab atau
faktor dari infeksi penyakit jamur pada manusia serta cara pengobatan penyakit jamur.
BAB II
PEMBAHASAN
E. Pengobatan Penyakit
Pengobatan Penyakit Jamur Penyakit jamur yang salah diberi obat biasanya
selain tidak menyembuh, akibat sering digaruk, menimbulkan infeksi juga. Pada kulit
yang berjamur, terbentuk infeksi yang berarti ditumpangi kuman kulit juga. Pada
kasus demikian, infeksinya diobati dulu, baru setelah infeksinya mereda, diobati
jamur kulitnya. Jika tidak demikian, tidak bakal sembuh. Adakalanya, jamur kulit
yang sudah terinfeksi menimbulkan semacam borok kulit. Jamur kulit yang tadinya
kering menjadi basah, bernanah, dan terasa nyeri selain gatal. Pada kasus demikian,
perlu dilakukan kompres untuk mengeringkannya selama beberapa hari. Setelah
kering, baru diberi salep antibiotika untuk infeksi kulitnya. Dan setelah kelainan
kulitnya mereda, mulai diberikan obat antijamurnya.
Jamur kulit yang menjadi borok dan basah tidak akan sembuh jika langsung
diberi antijamur atau salep antibiotika untuk infeksinya. Jika kelainan kulitnya
bersifat basah, perlu dikompres dulu dengan cara basah (larutan rivanol), sedang
kelainan kulit yang kering tidak boleh diberi kompres, melainkan dilawan dengan
yang kering, yakni langsung diberi salep, atau krim yang cocok dan sesuai dengan
kelainan kulitnya.
Obat anti jamur ada yang dioleskan, ada yang diminum.
Hanya jenis penyakit jamur tertentu yang sudah menyebar lewat aliran darah
(penyakit jamur dalam), yang juga memerlukan obat atijamur minum. Pada kasus
penyakit jamur keputihan, jamur usus, jamur paru-paru.
Kalau jamur kulit tak sembuh-sembuh.
Jika jamur kulit tak kunjung sembuh, selain sebab tidak tepat memilih obat,
kemungkinan jenis jamur penyebabnya sudah tak mempan dengan obat antijamur
biasa. Untuk itu perlu pemeriksaan dengan mengerok kulit yang berjamur untuk
diperiksa jenis
jamur penyebabnya di laboratorium.
Setelah jamur penyebabnya diketahui, dapat dipilih obat antijamur yang tepat. Jangan
lupa, panu juga penyakit jamur kulit. Namun, panu perlu dibedakan dengan kusta.
Ada jenis kusta yang gambarannya mirip sekali dengan panu. Kusta yang diobati
dengan antijamur tentu tidak akan menyembuh. Maka, perlu dipastikan apakah yang
dikira panu itu bukan kusta. Dokter dapat membedakannya dengan pemeriksaan
sederhana di kamar praktik.
Jamur di selangkangan wanita apakah selalu keputihan penyebabnya?
Bisa jadi jamur di selangkangan berdiri sendiri. Namun tidak jarang, awalnya hanya
keputihan jamur (candida albicans), yang jika tidak diobati, keputihannya akan
menjalar merembas ke kulit selangkangan, sehingga bersarang di kulit sela paha juga,
atau ke mana-mana bagian tubuh lain. Tidak jarang di lipatan bawah payudara.
Jamur di sela jari kaki, berbahayakah?
Jamur di sela jemari kaki biasanya disebabkan oleh candida albicans, jenis jamur yang
bisa ke mana-mana bagian tubuh, termasuk ke kemaluan dan saluran pencernaan.
Sebagaimana umumnya jamur candida, yang menimbulkan keputihan berwarna susu
jika menyerang kemaluan, demikian pula jika tumbuh di sela jemari kaki. Kulit sela
jari kaki mengelupas dan warnanya seperti susu, dengan rasa gatal yang hebat. Jamur
kaki tidak berbahaya. Namun jika jamur menyerang kuku, sering kuku harus dibuang
dengan operasi. Pasalnya, jika tidak dibuang, jamur akan tetap bersarang di bawah
kuku, dan obat antijamur biasanya tidak sampai merembas memasuki bantalan kuku.
Ingat, pengidap kencing manis rentan terserang jamur apa saja. Termasuk jamur kulit
dan jamur kuku, selain keputihan.
Waspada pakaian dalam lembap, dan sehabis konsumsi antibiotika lama. Jika pakaian
dalam lembap atau basah tetap dipakai, bisa mengundang jamur datang bersarang,
khususnya di bagian kulit yang juga sering lembab, seperti di sela jemari, di
selangkangan, dan bokong. Di bagian-bagian kulit inilah jamur kerap bersarang. Pada
anak-anak, jamur kulit sering bersarang di belakang daun telinga. Bagian ini sering
terluput dari sabun mandi dan pengeringan oleh handuk mandi. Kulit di sela belakang
daun telinga tampak kuning berkerak. Jamur yang sama juga sering tumbuh di sela-
sela lipatan daun telinga sendiri, gatal dan berkerak kuning. Pemakaian antibiotika
yang lama juga mengganggu keseimbangan kuman-jamur tubuh. Oleh karena kuman
yang hidup berdampingan di tubuh kita ikut musnah oleh pemakaian antibiotika,
maka jamur yang tadinya jinak dan ramah menjadi lebih dominan, dan muncul
berubah sifat menjadi penyakit. Anak dan bayi yang seriawan (berwarna putih susu)
di rongga mulutnya sehabis berobat antibiotika, kemungkinan terserang jamur.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit yang disebabkan oleh jamur disebut mukosis, yaitu mikosis
superficial dan mikosis sistemik. Mikosis superfisial merupakan mikosis yang
menyerang kulit, kuku, dan rambut terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu
Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Sedangkan mikosis sistemik
merupakan mikosis yang menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-
paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina. Tips mencegah penyakit jamur,
Pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya bila udara terasa panas, maka kita harus rajin
menyeka keringat yang menempel di badan. Baju yang dikenakan juga sebaiknya
yang menyerap keringat. Bila terpaksa harus mengenakan baju yang tidak menyerap
keringat, kita harus sesering mungkin mengganti baju tersebut.
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat membuat kita mengerti tentang berbagai macam
jamur yang berbahaya bagi keidupan kita sehari-hari. Serta diharapkan dengan adanya
makalah tentang “FUNGI/JAMUR” ini dapat berguna dan menambah pengetahuan
pembaca secara umum serta dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
bagi penulis tentang jamur-jamur yang dapat menimbulkan penyakit
DAFTAR PUSTAKA
Drs. H. T. tan & Drs. Kirana Raharja, (2007) Obat-Obat Sederhana Untuk Gangguan Sehari-
Hari.