Disusun Oleh :
NIM : PO713203191027
Matkul : Mikologi
2021
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini saya susun berdasarkan
pelaksanaan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Mikologi dan sekaligus untuk
memberikan pemahaman kepada teman-teman mahasiswa tentang jamur penyebab mikosis
intermediatede.
Saya sangat menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini tidaklah sempurna, oleh
karena itu jika terdapat kesalahan di dalamnya saya mohon maaf sebesar-besarnya. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam bidang kesehatan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………......3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..4
A. Latar Belakang……………………………………………………………………...….4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………...5
C. Tujuan………………………………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….…...6
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….18
B. Saran…………………………………………………………………………………...18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….....19
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikosis adalah infeksi jamur yang dapat menyerang permukaan dan lapisan kulit hingga
organ dalam tubuh manusia. Mikosis umumnya menyerang orang dengan sistem imun yang
lemah.
Fungi (jamur) termasuk dalam phylum thallopyta,sebagian besar hidup sebagai sebagai
saprophyts dan sebagian kecil sebagai parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
Jamur yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia antara lain adalah dermafofita
(dermatophyte), bahasa yunani yang bearti tumbuhan kulit), Dan jamur serta raga candida
albican, yang menyebabkan terjadinya infeksi pada jamur superficial pada kulit, rambut,
kuku, dan selaput lender. Jamur lainnya dapat menembus jaringan hidup dan menyebabkan
infeksi di bagian dalam.
Mikosis intermediate adalah penyakit jamur yang mengenai lapisan kulit (stratum
korneum, rambut, dan kuku ), dan alat-alat dalam. Kandidosis adalah penyakit jamur yang
bersifat akut, subakut disebabkan oleh spesies candida yang menyerang mulut, vagina, kulit,
kuku, bronkus, atau paru.
Mikosis intermediate merupakan mikosis yang menyerang kilit, kuku, dan rambut seperti
pada gambar terutama disebabkan oleh 3 genus jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum,
dan Epidermophyton.
Gejala infeksi jamur tergantung pada jenis dan lokasi di dalam tubuh. Infeksi jamur
mungkin ringan, dalam bentuk ruam atau masalah pernapasan ringan. Namun, beberapa
penyakit yang disebabkan oleh jamur bisa berat dan dapat menyebabkan komplikasi serius
dan kematian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimasud dengan mikosis intermediate ?
2. Apa macam-macam mikosis intermediate ?
4
3. Bagaimana pengobatan mikosis ?
4. Bagaimana cara pencegahan mikosis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi mikosis intermediatede
2. Untuk mengetahui macam-macam dari miksosi intermediate
3. Untuk mengetahui pengobatan mikosis
4. Untuk mengetahui cara pencegahan mikosis
BAB II
PEMBAHASAN
5
A. Definisi Mikosis intermediate
Jamur (fungi) merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia.
Jamur tumbuh dimana saja dekat dengan kehidupan manusia. Baik di udara, tanah, air,
pakaian, bahkan ditubuh manusia sendiri. Meskipun banyak jenis jamur yang bermanfaat
bagi manusia dalam beberapa hal, namun masih terdapat spesies tertentu yang dapat
menyebabkan beberapa penyakit pada manusia. Penyakit yang disebabkan jamur pada
manusia disebut mikosis. Diantara jenis mikosis yang terjadi adalah mikosis intermediate.
Mikosis intermediate adalah penyakit jamur yang mengenai lapisan kulit (stratum
korneum, rambut, dan kuku ), dan alat-alat dalam. Kandidosis adalah penyakit jamur yang
bersifat akut, subakut disebabkan oleh spesies candida yang menyerang mulut, vagina, kulit,
kuku, bronkus, atau paru.
Kandidosis dibedakan secara klinik:
a. Kandidosis selaput lendr
- Kandidosis oral
- Perleche
- Vulvovaginitis
- Balanitis atau balanopostitis
- Kandidosis mukokutan kronik
b. Kandidosis kutis
- Kandidosis intertriginosa
- Kandidosis perianal
- Kandidosis kutis generalisata
- Paronikia dan onikomikosis
- Kandidosis kutis granulomatosa
c. Kandidosis sistemik
- Endokarditis
- Meningitis
- Pielonefritis
6
Mikosis intermediate merupakan mikosis yang menyerang kilit, kuku, dan rambut seperti
pada gambar terutama disebabkan oleh 3 genus jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum,
dan Epidermophyton.
Gambar pada jaringan subkutan akibat dari infeksi jamur penyebab mikosis intermediate
7
Gambar lapisan kulit stratum korneum hingga stratum basal mampu diinfeksi oleh
jamur yang menyebabkan mikositosis intermediate.
8
Gambar kulit kepala akibat menderita tinea capitis
2. Tinea kruris
Merupakan infeksi mikrosis superfisial yang mengenai pada bagian atas sebelah
dalam (lihat gambar) Pada kasus yang berat dapat pula mengenai kulit sekitarnya.
Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum atau Trichophyton rubrum dan
Tricophyton mentografites. Penderita tinea kruris akan mengeluarkan rasa gatal
pada bagian bagian paha atas sebelah dalam, sekitar anus bahkan meluas hingga
perut bagian bawah. Rasa gatal bersifat menahun dan akan terus bertambah hebat
saat bersamaan dengan keluarnya keringat.
5. Tinea korporis
Tinea korporis merupakan jenis dari mikosis subkutan berbentuk bulat-bulat
(cincin) yang terjadi pada jaringan granulomatous. Tinea korporis ditandai dengan
pengelupasan lesi kulit desertai rasa gatal. Gejalahnya bermula berupa bintik kecil
9
kemerahan. Saat bintik kecil tidak aktif melakukan pembelahan, bintik yang telah
melebar akan meninggalkan bekas pada kulit. Penyakit ini banyak diderita oleh
orang-orang yang kurang mengerti kebersihan dan banyak kerja ditempat panas,
yang banyak berkeringat serta kelembaban kulit yang lebih tinggi. Tinea korporis
banyak ditemui dimuka, anggota gerak atas, dada, punggung dan gerak bawah.
Penyebab utamanya adalah T.violaseum, T.rubrum, dan T.metagrofites.
6. Tinea pedis
Tinea pedis merupakan jenis mikosis subkutan yang termasuk kronis menyerang
kulit terutama kulit di sela-sela jari kaki. Oleh karna itu tinea pedis disebut juga
Athlet’s sp foot atau “ Ring worm of foot”. Penyebab utama dari tinea pedis
adalah Trichophyton sp..Penyakit ini sering menyerang orang dewasa yang
banyak bekerja ditempat basah seperti tukang cuci. Keluhan yang dialami oleh
penderita tinea pedis umumnya adalah rasa gatal yang hebat dan nyeri bila ada
infeksi. Apabila dalam kondisi parah akan memunculkan nanah pada kulit.
Mikosis subkutan tinea pedis memiliki tiga Mikosis subkutan. Tinea pedis
memiliki tiga bentuk.
a. Bentuk intertriginosa
Bentuk tinea pedis intertriginosa muncul di celah-celah jari terutama jari Lv
dan jari V sepeti pada gambar. Hal ini terjadi desebabkan kelemahan di celah-
celah jari tersebut jamur-jamur hidup lebih subur. Bila terjadi menahun dapat
menimbulkan nyeri saat disentuh.
10
Gambar bentuk tinea pedis pada sela sela jari.
b. Bentuk Hiperkeratosis
Bentuk hyperkeratosis dari tinea pedis ialah terdirinya pembelah pembelahan
kulit disertai sisik terutama ditelapak kaki, tepi kaki dan punggung kaki. Bila
hiperkeratosisnya hebat dapat terjadi fisura-fisura yang dalam pada bagian
leteral telapak kaki.
11
Tinea unguium disebabkan dalam 3 bentuk tergantung jamur penyebab dan
permulaan dari dekstruksi kuku. Subingunal proksimal bila destruksi dimulai dari
pangkal kuku, Subinguinal distal bila destruksi di mulai dari tepi ujung dan
leukonikia trikofita bila destruksi di mulai dari bawah kuku. Penderita tinea
unguium memiliki permukaan kuku tampak suram tidak mengkilat lagi, serta
rapuh, Dibawah kuku tampak adanya detritus yang banyak mengandung elemen
jamur. Penyebab utama dari tinea unguium adalah T. rubrum, dan T. metogrofites.
12
Gambar tinea imbricate yang membentuk lesi pada kulit
9. Tinea favosa
Tinea favosa merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak
berambut, dan kuku. Kasus infeksi yang terjadi termasuk kronis yang
peryebabnya adalah Trichophyton schoenline, Trichophitan violaceum,
dan Microsporum gypseum. Gejalanya berupa bintik-bintik putih pada kulit
kepala kemudian membentuk kereta yang berwarna kuning kotor. Kereta ini
sangat lengket dan bila diangkat akan meninggalkan luka basah atau bernanah
serta berdarah seperti bau tikus “mousy odor”. Rambut pada daerah yang
terinfeksi tinea favosa nampak kusam, dan apabila luka tersebut telah sembuh
akan menimbulkan bekas kasar pada kulit.
13
Gambar tinea barbae
2. Non-Dermatofitosis
Infeksi non dermatofitosis pada kulit biasanya terjadi pada kulit yang paling luar,
karena jamur ini tidak dapat mencerna keratin kulit sehingga hanya menyerang lapisan
kulit bagian luar. Yang termasuk jamur non dermatofitosis antara lain : Pitiriasis
versicolor, Tinea nigra palmaris, Piedra.
1. Tinea versikolar
Merupakan mikosis superfisi dengan gejala berupa bercak putih kekuning-
kuningan disertai rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu punggung, akilla,
leher dan perut bagian atas. Penyebabnya adalah Malassezia furfur. Pertumbuhan
pada kulit (stratum korneum) berupa kelompok sel-sel bulat, bertunas, berdinding
tebal bertunas, berdinding tebal dan memiliki hifa yang berbatang pendek dan
bengkok, biasanya tanda-tanda patologik selain sisik halus sampai kasar. Terdapat
dua bentuk yang sering dijumpai yakni berbentuk makuler berupa becak-bercak
yang agak lebar, dengan sguama halus diatasnya dan tepi tidak meninggi. Serta
bentuk folikuler yaitu seperti tetesan air, sering timbul disekitar rambut.
Mallasezia furfur, merupakan organisme sapropit pada kulit normal. Organisme
ini merupakan “lipit dependent yeast”. Timbulnya penyakit ini juga dipengaruhi
oleh faktor hormonal, ras, matahari,peradangan kulit dan efek Pytorosporum
tehadap melanosit. Timbul bercak putih atau kecoklatan yang kecoklatan yang
kadang-kadang gatal bila, berkeringat. Bisa pula tanpa keluhan gatal sama sekali,
tetapi penderita mengeluh karna malu oleh adanya bercak tersebut. Pada orang
kulit berwarna , lesi yang terjadi tampak sebagai bercak dengan warna pucat,
tetapi pada orang yang berkulit pucat maka lesi bias berwarna kecoklatan
kemerahan. Di atas lesi terdapat terdapat sisik halus.
14
Gambar tinea versikalor yang menyerang area dada dan perut.
2. Piedra hitam
Piedra hitam (infeksi pada rambut berupa benjolan yang melekat erat pada
rambut,bewarna hitam) disebabkan oleh jamur piedra hortal. Penyakit ini
umumnya terdapat di Negara tropic dan subtropic. Seringkali mengenfeksi
rambut kepala, kumis atau jambang, dan dagu. Askospora dari piedra
hortal berbentuk seperti askus. Askus-askus bersama dengan anyaman hifa yang
padat membentuk hifa endotrik (dalam rambut) sampai ektotrik (diluar rambut),
yang besarnya 4-8 um bewarna hitam dan ditemukan spora yang besarnya 1-2 um.
Pada rambut kepala, janggut, kumis akan tampak benjolan atau penebalan yang
warna hitam. Penebalan ini suka dilepaskan dari corong rambut tersebut.
Umumnya rambut tersebut lebih suram, bila disisir sering memberikan bunyi
seperti logam. Biasanya penyakit ini mengenai rambut dengan kontak langsung
atau tidak langsung.
Gambar nedule hitam pada rambut yang disebabkan oleh infeksi jamur piedra
hortal
3. Piedra putih
Piedra beigeli merupakan penyebab piedra putih, yang seringkali menyerang pada
rambut. Jamur ini dapat ditemukan ditanah, udara, dan permukaan tubuh. Jamur
15
piedra beigel mempuyai hifa yang tidak bewarna termasuk moniliaceae. Secara
mikroskopis jamur ini menghasilkan arthrokonidia dan blastoconidia. Biasanya
penyakit ini dapat timbul karna adanya kontak langsung dari orang yang sudah
terkena infeksi. Adanya benjolan warna tangguli pada rambut, kumis, jenggot,
kepala, umumnya tidak memberikan gejala keluhan pada penderita.
C. Pengobatan Mikosis
Mikosis dapat ditangani dengan obat anti jamur. Jenis obat anti jamur yang digunakan
berbeda-beda, tergantung dari jenis mikosisnya. Kebanyakan mikosis luar cukup ditangani
dengan obat anti jamur topikal berbentuk krim, lotion, bubuk, cairan, semprot, atau larutan
tetes. Namun, ada beberapa mikosis jenis ini yang juga memerlukan obat-obatan anti jamur
yang diminum. Untuk mikosis organ dalam, pengobatan yang digunakan berupa obat-obatan
anti jamur yang diminum atau disuntikan. Jika diperlukan, prosedur operasi juga dapat
dilakukan untuk mengangkat jaringan yang rusak akibat infeksi jamur. Pemberian
pengobatan dan penanganan lain dapat dipertimbangkan sesuai keadaan penderita.
D. Pencegahan Mikosis
Untuk mencegah terjadinya infeksi jamur, cara yang paling tepat adalah dengan
memastikan bahwa tubuh dan lingkungan tempat tinggal terbebas dari pertumbuhan jamur.
Jamur senang tumbuh di lingkungan dan bagian tubuh yang lembab. Oleh karena itu
beberapa langkah di bawah ini dapat mencegah mikosis akibat tubuh yang lembab, di
antaranya:
a. Hindari menggunakan pakaian yang ketat
b. Hindari penggunaan pakaian secara berulang, termasuk pakaian dalam.
16
c. Saat pakaian sudah basah akibat keringat, segera ganti dengan pakaian yang
kering.
d. Selalu gunakan kaus kaki yang kering dan bersih.
e. Kebersihan sepatu perlu diperhatikan dengan mencucinya secara rutin.
Karena beberapa jenis mikosis dapat ditularkan, sebaiknya jangan gunakan barang-
barang pribadi, seperti handuk dan sisir, bersama-sama dengan orang lain. Melakukan
pemeriksaan rutin ke dokter juga dapat menjadi salah satu langkah pencegahan yang tepat
bagi seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah untuk menghindari terjadinya
mikosis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jamur (fungi) merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia.
Jamur tumbuh dimana saja dekat dengan kehidupan manusia. Baik di udara, tanah, air,
pakaian, bahkan ditubuh manusia bahkan ditubuh manusia sendiri. Meskipun banyak jenis
jamur yang bermanfaat bagi tubuh manusia namun masih terdapat spesies tertentu yang dapat
17
menyebabkan beberapa penyakit pada manusia. Penyakit yang disebabkan jamur pada
manusia disebut mikosis. Diantara jenis mikosis yang terjadi adalah mikosis intermediate.
Mikosis intermediate merupakan mikosis yang menyerang kilit, kuku, dan rambut seperti
pada gambar terutama disebabkan oleh 3 genus jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum,
dan Epidermophyton.
B. Saran
1. Pada masyarakat yang sudah terkena segeralah berobat dan jangan menularkan penyakit
sekalipun dengan sengaja.
2. Apabila masyarakat sudah merasakan gejala, seperti gatal-gatal di area tertentu segera
mungkin berikan obat anti gatal atau langsung periksakan ke dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Budi, U Mulja. 1978. Mikosis Dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta : FKUI
18
Siregar, S. 1982. Penyakit Jamur Kulit. Jakarta : EGC
https://www.alodokter.com/mikosis
https://www.scribd.com/document/432213765/MAKALAH-Mikosis-Intermediate
19