Anda di halaman 1dari 12

PENYAKIT DENGAN

PENYEBAB BIOTIS JAMUR


Nama Kelompok :
1. Berlian Ayu Natasha (04)
2. Farrel Marischal (07)
3. Putri Maudi S (14)
4. Yesenia Lailtul I (17)
 Jamur adalah organisme yang dapat hidup secara alami di tanah atau
tumbuhan. Bahkan jamur bisa hidup di kulit manusia. Meskipun
normalnya tidak berbahaya, namun beberapa jamur dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan serius.
 Gejala Infeksi Jamur
Gejala infeksi jamur sangat beragam, tergantung bagian tubuh yang
terinfeksi, yang meliputi:
■ Bintik merah atau ungu di kulit
■ Muncul ruam kulit
■ Kulit pecah-pecah
■ Luka melepuh atau bernanah
■ Gatal-gatal
■ Rasa sakit di bagian yang terinfeksi
■ Pembengkakan di area yang terinfeksi
■ Batuk disertai darah atau lendir
■ Sesak napas
■ Demam
■ Penglihatan kabur
■ Mata merah dan sensitif pada cahaya
■ Air mata keluar berlebihan
■ Sakit kepala
■ Hidung tersumbat
■ Mual dan muntah
Penyebab Infeksi Jamur

■ Penyebab infeksi jamur atau mikosis tergantung kepada jenis infeksi


itu sendiri. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa jenis infeksi jamur,
penyebabnya, serta faktor risiko yang menyertainya.
■ Candidiasis
Candidiasis disebabkan oleh infeksi jamur Candida. Pada kondisi
normal, jamur tersebut hidup secara alami di permukaan kulit. Namun
bila perkembangannya tidak terkendali, jamur tersebut akan
menyebabkan infeksi.
Perkembangan jamur Candida yang tidak terkendali dapat dipicu oleh
sejumlah hal, antara lain kurangnya kebersihan diri, mengenakan
pakaian ketat, iklim yang hangat, serta kondisi kulit yang lembap atau
tidak dikeringkan dengan benar.
■ Infeksi Candida auris
Seperti namanya, infeksi ini disebabkan oleh jamur Candida auris. Berbeda dari
jamur Candida lain, Candida auris kebal terhadap obat anti jamur yang biasa
digunakan untuk mengobati candidiasis. Di samping itu, jenis jamur ini juga dapat
menyebabkan kematian pada sebagian besar penderitanya.
Candida auris menyebar dari orang ke orang, melalui pemakaian bersama pada
peralatan yang terkontaminasi.
■ Kurap
Kurap disebabkan oleh jenis jamur yang hidup di tanah,
yaitu epidermophyon, microsporum, dan trichophyton. Seseorang bisa terinfeksi
bila menyentuh tanah yang terkontaminasi jamur tersebut. Penyebaran dapat
terjadi antara hewan ke manusia, atau dari manusia ke manusia.
■ Infeksi jamur kuku
Infeksi jamur kuku terjadi ketika terdapat jamur di kuku yang tumbuh tidak
terkendali. Jenis jamur penyebab infeksi jamur kuku sama dengan jamur penyebab
kurap.
Meskipun dapat terjadi pada siapa saja, risiko infeksi jamur kuku lebih tinggi pada
penderita diabetes, lansia di atas 65 tahun, pengguna kuku palsu, orang yang
mengalami cedera kuku, dan individu dengan kekebalan tubuh lemah.
■ Infeksi jamur mata
Infeksi jamur mata adalah kondisi yang jarang, namun tergolong serius. Infeksi jamur
mata paling sering disebabkan oleh jamur Fusarium yang hidup di pohon atau
tanaman. Jamur Fusarium bisa masuk ke mata bila mata tidak sengaja tergores bagian
tanaman tersebut.
Selain akibat cedera mata, infeksi jamur mata dapat terjadi pada pasien yang
menjalani operasi katarak atau transplantasi kornea. Pada kasus yang jarang, infeksi
jamur mata juga terjadi akibat penggunaan obat tetes mata atau cairan pembersih
lensa kontak yang sudah terkontaminasi, serta pengobatan dengan suntikan
kortikosteroid pada mata.
■ Kultur jamur
Kultur jamur dilakukan guna mendeteksi apakah terdapat jamur di area tubuh yang
terinfeksi. Dalam prosedur ini, dokter akan mengambil sampel darah, kulit, kuku, atau
lapisan dalam kulit pasien untuk dibiakkan di laboratorium.
Sampel juga dapat menggunakan cairan serebrospinal bila dicurigai terdapat infeksi
pada otak dan tulang belakang. Dalam prosedur ini, sampel cairan serebrospinal yang
menyelubungi otak dan tulang belakang pasien akan diambil, menggunakan metode
pungsi lumbal, yaitu melalui celah tulang belakang di daerah punggung bawah.
a. Mikosis Superfisial
(merupakan infeksi jamur pada
permukaan kulit atau dermatosis)
 Tinea Capitis
Merupakan mikosis superfisial yang menyerang permukaan kulit (stratum
corneum) kepala dan rambut pada kepala yang disebabkan oleh jamur
Mikrosporum dan trikofiton . Gejalanya adalah rambut yang terkena tampak kusam,
mudah patah dan hanya menyisakan rambut yang pendek-pendek pada daerah yang
botak. Pada infeksi yang berat dapat menyebabkan edematous dan bernanah.
 Tinea Favosa
Merupakan mikosis superfisial pada kulit kepala, kulit badan yang tidak
berambut dan kuku. Penyebabnya adalah jamurTrichophyton Schoenleinii.
Gejalanya berupa bintik-bintik putih pada kulit kepala kemudian membesar
membentuk kerak yang berwarna kuning kotor. Kerak yang berwarna kuning
kotor.kerak ini sangat lengket dan dalam jika diangkat akan meninggalkan
luka basah atau bernanah.
 Tinea Barbae
Merupakan mikosis superfisisal yang menyerang daerah yang berjangut dan kulit
leher, rambut dan folikel rambut. Penyebabnya adalah jamur jenis Trichophyton
Mentagrophytes, Trichophyton fiolaceum, atau Microsporum Cranis.
 Dermagofitosis (Tinea Pedis atau Athele foot)
Merupakan mikosis supefisial yang kronis mengenai kulit terutama kulit disela sela
jari kaki. Dalam kondisi berat dapat bernanah. Penyebabya adalah Trichophyton Sp.
 Tinea cruris
Merupakan mikosis superfisial yang mengenai paha bagian atas sebelah dalam.
Pada kasus yang berat dapat pula mengenai kulit sekitarnya. Penyebabnya adalah
jamur jenis Epidermophyton floccosum atau Trochophyton Sp.
 Tinea Versikolor atau (Panu)
Merupakan mikosis superfisial berupa bercak putih kekuning kuningan
disertai rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu, punggung, aksila, leher,
dan perut bagian atas. Penyebabnya adalah jenis jamur Malassezia Furfur.
 Tinea Circinata/Tinea Coporis (Kadas/kurap)
Merupakan mikosis superfisial berbentuk bulat bulat (cincin),
terjadi pada jaringan granulomatous,yaitu dengan pengelupasan
lesi kulit disertai rasa gatal. Gejalanya bermula berupa Papula
kemerahan yang lebar.

 Otomycosis (Mryngomycosis)
Merupakan mikosis superfisial yang menyerang lubang telinga
dan kulit disekitarnya yang menimbulkan rasa gatal dan sakit.
Jika ada infeksi sekunder akan menjadi bernanah.
Menyebarnya adalah epidermophyton floccosum dan
Trichophyton Sp.
b. Mikosis Sistemik

 Nokerbiosis
Merupakan mikosis yang menyerang jaringan subutan yang dapat
menimbulkan pembengkakan jaringan hingga terlihat lubang lubang yang
mengeluarkan nanah. penyebabnya adalah jamur yang berupa granula dari
jenis Mocardia Asteroides.
 Kandidiasis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, atau organ tubuh seperti
jantung dan paru paru , selaput lender dan juga vagina. Infeksi ini terjadi
karena faktor predisposisi, misalnya diabetes, AIDS, daerah kulit yang lembab
dan obesitas. Penyebabnya adalah jamur jenis Cendida Albicans.
 Aktinomikosis
Merupakan mikosis yang ditandai dengan adanya jaringan
granulomatosis yang bernanah disertai dengan terjadinya abses dan
fiskula. Penyebabnya adalah actinomyces Bovis.
 Maduromikosis (Madura foot )
Merupakan mikosis pada kaki yng ditandai dengan terjadinya massa
granulomatosis yang biasanya meluas kejaringan lunak dan tulang kaki.
Gejalanya dimulai dengan adanya lesi ditelapak kaki bagian belakang, timbul
massa granulomatosis dan absesyang kemudian terjadi sinus sinus yang
mengeluarkan nanah dan granula. Penyebabnya adalah Allescheris boydii,
cephalosporium Falciforme, Madurella mycetomy, atau Madurella Gricea.
 Coccidioidomycosi
Merupakan mikosis yang mengenai paru paru yang disebabkan oleh
Coccidioidesimitis. Gejalanya mirip dengan pneumonia berupa batuk dengan
atau tanpa supstum yang biasanya disertai dengan pleuritis.
 Sporopriosis
Merupakan mikosis yang bersifat granulomatosis menimbulkan benjolan
gumma, ulkus dan abses yang biasanya mengenai juga kulit dan kelenjar
permukaan limfa.penyebabnya adalah sporotrichom schenckii. Gejala
awalnya berupa benjolan (nodul) dibawah kulit kemudian membesar,
memerah, meradang, mengalami nekrosis, kemudian membentuk ulcus.
Nodul yang sama terjadi sepanjang jaringan limfa.
Blastomikosis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru paru,
fisera, tulang dan sistem saraf. Penyebabnya adalah
diastomyces dermatitidis atau blastomyces
blasieliensis. Blastomycosis kulit gejalanya berupa
papula atau pustula yang berkembang yang menjadi
ulcus kronis dengan jaringan granulasi pada alasnya.
Kulit yang sering terkena adalah wajah, leher, lengan,
dan kaki. Jika menyerang organ dalan gejalanya mirip
tuberculosis.

Anda mungkin juga menyukai