SISTEMIK
Eukaryotic
• Mannan
• Chitin dan Glutan
Heterotrof
Mikosis
Reaksi alergi
DIAGNOSIS LAB
• - Mikroskopis
• Kerokan kulit (KOH, Lactophenol blue)
• Jaringan (PAS, silver stain, indian ink)
• - Biakan : Agar SDA, agar darah
• - Deteksi antibody / antigen
INFEKSI SISTEMIK
Mikosis paru adalah gangguan paru (termasuk saluran napas) yang disebabkan oleh
infeksi/kolonisasi jamur atau reaksi hipersensitif terhadap jamur. Mikosis paru
termasuk ke dalam mikosis sistemik
Penyakit Jamur Paru
Kelompok jamur Jenis penyakit jamur paru
Patogen endemik Histoplasmosis
Blastomikosis
Koksidioidomikosis
Sporotrikosis
Cryptococcus neoformans
Penularan : Penyakit jamur paru ini sering menyertai pasien dengan AIDS, penyakit
Hodgkin, penerima transplantasi organ, pasien dengan kortikosteroid. Pada individu
dengan sistem imun normal, radang granulomatosa kronis terjadi dengan
pembentukan massa radang yang dicirikan oleh nekrosis kaseosa dan fibrosis.
Diagnosis : Tampak Cryptococcus pada pemeriksaan histopatologi atau terisolasinya
Cryptococcus dari dahak, bilasan bronkus, atau jaringan paru.
ASPERGILOSIS
Aspergillus
Penularan : Inhalasi dan mengadakan kolonisasi dipermukaan mukosa. Jamur dapat
menembus jaringan hanya bila ada gangguan sistemik imun baik lokal maupun
sistemik, dengan demikian aspergillus tidak dapat menembus jaringan pada orang
normal.
Gejala klinis : Badan tidak enak, sesak, sakit dada, mengi, batuk (produktif /
nonproduktif), dahak purulen dan batuk darah, nyeri dada pleuritik, sesak napas,
keringat malam, penurunan berat badan.
MUKORMIKOSI
Disebut juga Zygomycosis : Infeksi jamur yang disebabkan oleh orde Mucorales.
Infeksi baru terjadi bila ada faktor predisposisi berupa penyakit diabetes melitus,
leukimia, gagal ginjal atau luka bakar, infeksi jamur ini juga sering menginfeksi pada
individu dengan steroid sistemik.
Gejala klinis : Pneumonia akut dengan demam dan batuk, nyeri pleuritik dan baruk
darah.
KANDIDIASIS
Kandida.
Jamur kandida ini dapat hidup komensial dalam mulut, saluran cerna dan vagina,
tetapi dalam keadaan tertentu dapat berubah menjadi patogen dan menyebabkan
kandidiasis.
Gejala klinis Batuk produktif dengan sputum yang purulen, sesak napas, demam.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Foto toraks : pada sebagian besar mikosis paru tidak menunjukkan ciri khas, dapat
ditemukan infiltrat interstisial, konsolidasi, nodul multipel, kavitas, efusi pleura.
Gambaran yang khas terdapat pada aspergiloma yaitu fungus ball di dalam kavitas pada
pemeriksaan foto toraks.
Pemeriksaan laboratorium mikologi merupakan prosedur diagnosis mikosis paru
yang sangat penting. Kualitas pemeriksaan ini ditentukan oleh pemilihan, pengumpulan
serta cara pengiriman bahan klinik (spesimen) yang baik.
Diagnosis and identification require microscopic examination of stained specimens,
culturing in selective and enriched media and specific biochemical and serological tests.
19
Spesimen penderita sebagai bahan pemeriksaan didapati dari sputum, cairan serebrospinal, melalui
tindakan bronkoskopi untuk mendapati cairan bilasan bronkus, cairan BAL (broncho alveolar lavage)
dan melakukan TBLB (transbronchial lung biopsy). Spesimen juga bisa didapatkan melalui tindakan TTB
(transthoracial biopsy) atau dengan biopsi terbuka (open lung biopsy).
Diagnosis dini sangat penting untuk memperoleh hasil klinis optimal. Dalam penegakkan diagnosis mikosis
paru dikenal beberapa istilah yang menentukan derajat diagnostik, yaitu:
Pemeriksaan histologi atau sitokimia menunjukkan elemen jamur positif dari hasil biopsi atau aspirasi
disertai bukti kerusakan jaringan. Atau biakan positif dari spesimen yang berasal dari spesimen yang
berasal dari tempat steril sertasecara klinis dan radiologi menunjukkan kelainan/lesi yang sesuai
dengan infeksi. Atau pemeriksaan mikroskopis/antigen Cryptococcus dari likuor serebrospinal.
Kriteria diagnosis probable:
- Paling sedikit terdapat satu kriteria faktor penjamu.
- Satu kriteria klinis mayor atau dua kriteria klinis minor pada lokasi
lesi abnormal yang sesuai denagn kondisi infeksi klinis atau radiologis.
- Satu kriteria mikologi
Kriteria diagnosisi possible:
- Paling sedikit terdapat satu kriteria faktor penjamu
- Satu kriteria klinis mayor atau dua kriteria klinis minor dari lokasi lesi
abnormal yang sesuai dengan kondisi infeksi secara klinis atau radiologi.
- Tanpa kriteria mikologi atau hasil pemeriksaan mikologi negatif.
PENATALAKSANAAN
Golongan Polien
Flusitosin