Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH pH TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBA

Banyu Alam Purnama

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. A.H. Nasution
No.105, Cipadung, Cibiru Kota Bandung 40614

*banyualamp20@gmail.com

Abstrak: Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang kehidupan makhluk-makhluk kecil yang
hanya terlihat dengan mikroskop. Setiap organisme memiliki pH hidup yang berbeda-beda. pH
berpengaruh terhadap pertumbuhan melalui pengaruhnya terhadap derajat ionisasi asam amino
basa dan asam. Terdapat dua metode pengukuran yaitu langsung (Spektrofotometer) dan tidak
langsung (berdasarkan kekeruhan). bakteri E. coli dan B. subtilis tumbuh optimum pada pH 7 – 9
dengan ini keduanya termasuk mesofilik.

Kata kunci: pH, pertumbuhan, bakteri E. coli dan B. subtilis

PENDAHULUAN

Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan 8. Sementara alkalifil dapat tumbuh pada


tentang kehidupan makhluk-makhluk kecil kisaran pH 8,4-9,5. Bakteri memiliki pH
yang hanya terlihat dengan mikroskop, segala minimum, optimum dan maksimum. pH
makhluk berukuran mikron atau lebih kecil optimum bakteri adalah kisaran 6,5-7,5,
dapat dikatakan sebagai mikroorganisme sedangkan jamur memiliki kisaran pH yang
(Syauqi Ahmad, 2017). lebih luas (Suriawiria, 2005)
Mikroba membutuhkan lingkungan pH berpengaruh terhadap pertumbuhan
yang tepat agar dapat mendukung proses melalui pengaruhnya terhadap derajat
kehidupannya. Adapun dua faktor yang ionisasi asam amino basa dan asam. Jika
mempengaruhinya adalah intrinsik (pH, derajat ionisasi asam amino dalam protein
kandungan air, nutrisi) dan ekstrinsik (suhu, berubah maka ikatan ion yang ikut
gas, infestasi vector). Kedua faktor inilah yang menentukan struktur 3 dimensi protein juga
memegang peranan penting dalam menunjang akan berubah. Perubahan struktur protein
pertumbuhan mikroba. Derajat keasaman atau ini dapat menyebabkan gangguan
pH yang tepat dapat mendukung pertumbuhan fungsionalnya. Perubahan pada protein
mikroba (Amelia, 2020) enzim akan menyebabkan perubahan pada
Setiap organisme memiliki pH hidup pengenalan protein atau inaktivasi enzim
yang berbeda-beda.kebanyakan organisme (Subagiyo et al., 2016)
dapat tumbuh pada kisaran pH 5-8. Adapun tujuan dari praktikum ini
Berdasarkan pH yang ada, mikroba dibagi adalah 1) Mengetahui sarana fisik pH
menjadi tiga kelompok mikroba yaitu asidofil, lingkungan terhadap mikroorganisme, 2)
neutrofil, dan alkalifil. Asidofil adalah mikroba Memahami pengaruh faktor lingkungan
yang dapat tumbuh dengan kisaran pH 2-5. terhadap mikroorganisme
Nutrofil adalah bakteri yang hidup pada pH 5,5-
METODE (menggunakan hemositometer), digunakan
untuk mengukur pertumbuhan bakteri pada
Alat dan Bahan
susu / vaksin dan hitungan cawan digunakan
Adapun alat dan bahan yang digunakan
untuk mengukur pertumbuhan bakteri susu, air,
dalam praktikum ini, alat: pembakar Bunsen,
makanan, tanah, dan lain-lain
pipet 1 mL steril (3 buah), rak tabung reaksi,
metode tidak langsung adalah sebagai berikut:
dan label. Bahan: kultur bakteri E. coli dan B.
1. Berdasarkan kekeruhan, bila suspensi
subtilis, media tabung reaksi berisi media NB
biakan cair & homogen 2.
dengan pH 3, 7, dan 9 ( 6 buah), NaoH 1 N dan
2. Berdasarkan berat kering sel, bila
HCl 1 N.
suspensi biakan kental & tidak
Prosedur
homogen
Langkah pertama yang dilakukan
3. Berdasarkan kadar nitrogen, bila
adalah dibersihkan meja kerja menggunakan
suspensi biakan kental & tidak
alkohol 70% agar steril, lalu dinyalakan api
homogen
Bunsen dan diatur alat dan bahan untuk
4. Berdasarkan aktivitas biokimia,
mempermudah pekerjaan.
menggunakan uji mikrobiologis
Kultur E. coli diinokulasi, jarum ose
Metode tidak langsung melalui
dipijarkan setelah dingin di ambil kultur
kekeruhan/turbiditas dengan melihat massa sel.
secukupnya, dan dimasukan kedalam media
Metode ini menggunakan alat:
NB dengan pH 3 yang sudah diberi label lalu
spektrofotometer. Dengan alat ini dapat
sterilkan mulut tabung dan inokulasikan bakteri
ditentukan nilai absorbansi (a) atau kerapatan
kedalamnya selanjutnya tabung ditutup,
optik (od=optikal density). Sebelumnya perlu
diulang langkah sebelumnya pada tabung
dibuat kurva baku untuk mengetahui jumlah
media NB dengan pH 7, dan 9. Lakukan semua
sel. Kelebihan : cepat, mudah, tidak merusak
proses dalam keadaan steril didekat bunsen.
sample Kekurangan : sel hidup dan sel mati
Langkah selanjutnya diulangi prosedur
tidak terukur
sebelumya dengan mengganti dengan kultur
bakteri B. subtilis. Diinkubasi tabung kedalam
incubator selama 48 jam dengan suhu 370C.
Meja kerja lalu di sterilkan kembali
menggunakan alkohol 70%.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Metode pengukuran pertumbuhan
mikroorganisme dapat dibedakan menjadi Sumber: (Farah, 2021)

metode langsung dan tidak langsung. Contoh Berdasarkan hasil praktikum diatas

metode langsung hitungan mikroskopik tanda (+) menandakan tingkat kekeruhan,


dimana semakin banyak nilai (+) maka semakin termasuk ke dalam jenis bakteri mesofilik.
banyak bakteri yang terkandung, untuk hasil Yang dapat perkembang dalam kondisi pH
yang lebih akurat dapat menggunakan alat netral.
spektrofotometer. Bakteri E. coli tumbuh
optimal pada pH 7. bakteri E.coli dapat tumbuh
pada pH 6,5–9,0 Namun, pertumbuhannya
optimumnya yaitu 7,2–8,5 , sedangkan B.
subtilis tumbuh optimal pada pH 7 dan 9.
Kedua bakteri ini termasuk jenis bakteri
mesofilik.

Sumber: (Farah, 2021)


Terakhir pada bakteri A. faecalis.
Bakteri ini tumbuh baik pada pH 8 (basa), jenis
bakteri ini termasuk dalam jenis bakteri
alkilifilik dengan pH berkisar (8-9,5)
Kondisi pH media sangat berpengaruh
Sumber: (Farah, 2021) pada jenis mikroba yang tumbuh. Mikroba pada
sebagai perbandingan dengan yang di umumnya dapat tumbuh pada kisaran pH 3-6
atas, dengan cara yang sama pada bakteri unit. Kebanyakan mikroba dipengaruhi oleh pH
Lactobacillus tumbuh dengan baik pada pH optimum yang menyebabkan pertumbuhannya
asam (2, dan 4). Bakteri yang tumbuh optimal menjadi optimum. Berdasarkan daerah pH
pada kondisi asam dinamakan bakteri kehidupannya, mikroba dibagi menjadi 3
asidofilik. golongan yaitu mikroba asidofilik (mikroba
yang dapat tumbuh pada pH berkisar 2,0-5,0);
mikroba mesofilik (mikroba yang dapat
tumbuh pada pH berkisar 5,5-8,0) dan mikroba
alkalifilik (mikroba yang dapat tumbuh pada
pH berkisar 8,4-9,5) (Ferdaus et al., 2008)
Bakteri membutuhkan pH yang
optimal untuk pertumbuhannya. Dengan
perubahan pH lingkungan akan berpengaruh
terhadap efektivitas enzim dalam membentuk
Sumber: (Farah, 2021) kompleks enzim substrat. Disamping
Lalu untuk bakteri S. aureus tumbuh berpengaruh terhadap struktur ion pada enzim,
optimal pada pH 6 (Netral). Bakteri ini pH rendahatau pH tinggi dapat pula
menyebabkan terjadinya proses dena turasi dan kisaran pH 2-5. Nutrofil adalah bakteri
ini akan mengakibatkan menurunnya aktivitas yang hidup pada pH 5,5-8. Sementara
enzim. Dengan menurunnya proses aktivitas alkalifil dapat tumbuh pada kisaran pH
enzim, menurun pula jumlah pertumbuhan 8,4-9,5.
bakteri (Arivo & Annissatussholeha, 2017). 3. Bakteri membutuhkan pH yang
optimal untuk pertumbuhannya.
KESIMPULAN Dengan perubahan pH lingkungan
Terdapat banyak faktor lingkungan akan berpengaruh terhadap efektivitas
yang mempengaruhi perkembangan bakteri, pH enzim dalam membentuk kompleks
adalah salah satu faktor tersebut. Pada hasil enzim substrat. Disamping
pengamatan bakteri E. coli dan B. subtilis berpengaruh terhadap struktur ion pada
tumbuh optimum pada pH 7 – 9 dengan ini enzim, pH rendah atau pH tinggi dapat
keduanya termasuk mesofilik. pula menyebabkan terjadinya proses
dena turasi dan ini akan mengakibatkan
TUGAS menurunnya aktivitas enzim. Dengan
Pertanyaan diskusi menurunnya proses aktivitas enzim,
1. Jelaskan mengapa mikrob mempunyai menurun pula jumlah pertumbuhan
kebutuhan pH yang berbeda? bakteri
2. Apakah semua mikrob mampu tumbuh
optimum pada pH netral? DAFTAR PUSTAKA
3. Jelaskan bagaimana pH dapat Amelia, S. (2020). MIKROORGANISME DAN
memengaruhi pertumbuhan bakteri BAHAN PANGAN - Google Books. Qiara
Jawab Media.
1. Mikroba membutuhkan lingkungan Arivo, D., & Annissatussholeha, N. (2017).
yang tepat agar dapat mendukung PENGARUH TEKANAN OSMOTIK
proses kehidupannya. Salah satunya PH, DAN SUHU TERHADAP
pH. pH memegang peranan penting PERTUMBUHAN BAKTERI
dalam menunjang pertumbuhan ESCHERICHIA COLI. Jurnal Ilmu
mikroba. Derajat keasaman atau pH Kedokteran Dan Kesehatan, 4(3).
yang tepat dapat mendukung http://www.ejurnalmalahayati.ac.id/index
pertumbuhan mikroba .php/kesehatan/article/view/1311
2. Tidak semua mikroba dapat tumbuh Farah, I. (2021, May 19). Pengaruh pH
pada pH netral. Berdasarkan pH yang terhadap pertumbuhan mikroorganisme -
ada, mikroba dibagi menjadi tiga YouTube.
kelompok mikroba yaitu asidofil, https://www.youtube.com/watch?v=-
neutrofil, dan alkalifil. Asidofil adalah aIiqfgWDWc
mikroba yang dapat tumbuh dengan Ferdaus, F., Okta Wijayanti, M., Susiani
Retnonigtyas, E., & Irawati, W. (2008). Isolat Ikan Kerapu. Jurnal Kelautan
PENGARUH pH, KONSENTRASI Tropis, 19(2), 166–170.
SUBSTRAT, PENAMBAHAN https://doi.org/10.14710/JKT.V19I2.844
KALSIUM KARBONAT DAN Suriawiria, U. (2005). Mikrobiologi Dasar.
WAKTU FERMENTASI TERHADAP Papas Sinar Sinanti.
PEROLEHAN ASAM LAKTAT DARI Syauqi Ahmad. (2017). Mikrobiologi
KULIT PISANG. WIDYA TEKNIK, 7(1), Lingkungan Peranan Mikroorganisme
1–14. dan Kehidupan - Ahmad Syauqi - Google
Subagiyo, S., Nuraeni, R. A. T., Setyati, W. Buku (1st ed.). Penerbit ANDI.
A., & Santoso, A. (2016). Optimasi Suhu
Dan Ph Pertumbuhan Lactococus Lactic

Anda mungkin juga menyukai