Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH pH TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBA

Widia Tri Ayulia Putri


Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. A.H. Nasution
No. 105, Cipadung, Cibiru Kota Bandung, Jawa Barat 40614
Email: widiataputri@gmail.com

Abstract: Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya substansi atau ukuran atau massa zat pada
suatu organisme. Seperti makhluk hidup pada umumnya, pertumbuhan mikroba tentunya tidak lepas
dari pengaruh lingkungan termasuk pH. Derajat keasaman atau pH tersebut mempengaruhi
pertumbuhan mikroba. Apabila pH dalam suatu medium atau lingkungan tidak optimal maka akan
mengganggu pertumbuhan mikroba itu sendiri. Oleh karena itu, setiap mikroba memiliki kebutuhan pH
yang berbeda. Pada umumnya pH yang disukai oleh suatu mikroba adalah pH sekitar netral yakni pH
4,6-7,0. Tetapi tidak semua mikroba mampu tumbuh optimum pada pH netral, beberapa mikroba
tumbuh pada pH 6, namun terdapat pula mikroba tumbuh pada antara pH 4 hingga pH 5. Sedangkan
kapang dan khamir tumbuh pada pH yang lebih rendah. Setiap mikroba memiliki pH optimum yang
berbeda di mana pertumbuhan mikroba tersebut akan jauh lebih baik ketika berada pada media dengan
pH optimum.

Kata kunci: pertumbuhan, mikroba, pH, optimum

PENDAHULUAN gambaran yang memperlihatkan peningkatan


jumlah sel yang cukup berbeda hingga pada
Pertumbuhan adalah suatu proses
akhirnya memberikan suatu gambaran pula
bertambahnya substansi atau ukuran atau massa
terhadap kurva pertumbuhannya (Waluyo,
zat pada suatu organisme, misalnya manusia
2005).
dikatakan manusia mengalami pertumbuhan
ketika manusia bertambah tinggi, besar atau Kemampuan mikroorganisme untuk
berat. Pada organisme yang bersel satu tumbuh dan tetap hidup merupakan suatu hal
pertumbuhannya lebih diartikan sebagai yang penting untuk diketahui. Pengetahuan
pertumbuhan koloni, yakni artinya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
pertambahan jumlah koloni, ukurannya yang pertumbuhan mikroba sangat penting untuk
semakin membesar atau substansi atau massa mengendalikan pertumbuhan mikroba. Seperti
mikroba dalam koloni tersebut bertambah, makhluk hidup pada umumnya, pertumbuhan
pertumbuhan pada mikroba dapat diartikan mikroba tentunya tidak lepas dari pengaruh
sebagai pertambahan jumlah sel mikroba lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tersebut (Waluyo, 2005) itu dapat berupa faktor fisika, faktor kimia,
maupun faktor biologi. Namun, pertumbuhan
Dalam pertumbuhannya setiap
mikroba ini tidak hanya dipengaruhi faktor
mahkluk hidup membutuhkan nutrisi yang
lingkungan, tetapi juga mempengaruhi keadaan
cukup dan lingkungan yang mendukung proses
lingkungan. Akibat ukurannya yang sangat
pertumbuhan tersebut. Dapat dikatakan
mikroskopis, pertumbuhan mikroba sangat
terdapat beberapa faktor yang memengaruhi
tergantung pada keadaan sekelilingnya (Pelczar
proses pertumbuhan mikroba khususnya
dan Chan, 2006).
mikroba pada makanan antara lain terdapat
faktor intrisik, ekstrinsik, dan implisit.
Pengaruh dari faktor tersebut akan memberikan
Beberapa faktor abiotik yang dapat akan berubah, sehingga menyebabkan mikroba
mempengaruhi pertumbuhan bakteri, antara tidak dapat tumbuh secara optimal dan akan
lain suhu, kelembaban, cahaya, pH, air dan memengaruhi produk metabolisme yang akan
nutrisi. Apabila faktor-faktor abiotik tersebut dihasilkan oleh mikroba tersebut (Pelezar,
memenuhi syarat, sehingga optimum untuk 2005).
pertumbuhan bakteri, maka bakteri dapat
Berdasarkan uraian tersebut, maka
tumbuh dan berkembang biak (Haastuti, 2008).
dilakukan pengamatan pada bakteri E. Coli dan
Medium harus mempunyai pH yang B. Subtilis menggunakan media dengan pH 3,7,
tepat, yaitu tidak terlalu asam atau basa. dan 9 untuk mengetahui sarana fisik pH
Kebanyakan bakteri tidak tumbuh dalam lingkungan terhadap mikroorganisme dan
kondisi terlalu basa, dengan pengecualian basil memahami pengaruh faktor lingkungan
kolera (Vibrio cholerae). Pada dasarnya tak terhadap mikroorganisme.
satupun yang dapat tumbuh baik pada pH lebih
METODE
dari 8. Kebanyakan patogen, tumbuh paling
baik pada pH netral (pH7) atau pH yang sedikit Alat dan bahan
basa (pH 7,4). Beberapa bakteri tumbuh pada
pH 6, tidak jarang dijumpai organisme yang Alat yang digunakan yaitu pembakar
tumbuh baik pada pH 4 atau 5. Sangat jarang bunsen, jarum inokulasi, rak tabung reaksi dan
suatu organisme dapat bertahan dengan baik label. Adapun bahan yang dibutuhkan yaitu
pada pH 4; bakteri autotrof tertentu merupakan kultur bakteri E. Coli dan B. Subtilis, 6 tabung
pengecualian. Karena banyak bakteri reaksi yang berisi media NB dan diatur pH nya
menghasilkan produk metabolisme yang menjadi 3, 7 dan 9. Pengaturan pH dilakukan
bersifat asam atau basa (Hafsah, 2009) dengan NaOH 1N dan HCL 1N.

Setiap organisme memiliki pH hidup Prosedur kerja


yang berbeda-beda. Kebanyakan organisme Sebelum praktikum dimulai meja kerja
dapat tumbuh pada kisaran pH 5-8. disterilkan dengan alcohol 70%. Kemudian api
Berdasarkan pH yang ada, mikroba dibagi bunsen dinyalakan dan semua alat serta bahan
menjadi tiga kelompok mikroba yaitu asidofil, diatur agar memudahkan dari jangkauan saat
neutrofil, dan alkalifil. Asidofil adalah mikroba bekerja. Selanjutnya, kultur bakteri E. Coli
yang dapat tumbuh dengan kisaran pH 2-5. diinokulasikan dengan cara pinggiran cawan
Neutrofil adalah bakteri yang hidup pada pH petri disterilkan dan jarum ose dipijarkan
5,5-8,0. Sementara alkalifil dapat tumbuh pada hingga berwarna merah di atas api bunsen.
kisaran pH 8,4-9,5. Bakteri memiliki pH Setelah itu jarum ose didinginkan, metode
minimum, optimum dan maksimum. pH pendinginan juga dapat dilakukan dengan cara
optimum bakteri adalah kisaran 6,5-7,5 atau pH menempelkan jarum pada agar yang kosong di
netral, sedangkan jamur memiliki kisaran pH dalam cawan petri. Sebelum bakteri diambil
yang lebih luas (Suriawiria, 2006). pastikan jarum ose sudah dingin, lalu bakteri
Pengaruh pH pada pertumbuhan diambil secukupnya dan pinggiran cawan petri
mikroba berkesinambungan dengan aktivitas disterilkan kembali. Selanjutnya mulut tabung
enzim. Enzim diperlukan mikroba untuk media NB dengan pH 3 yang sudah diberi label
mengkatalis beberapa reaksi yang berhubungan disterilkan dan bakteri yang sudah menempel di
dengan pertumbuhan mikroba tersebut. Ketika jarum ose diinokulasikan pada media.
pH pada suatu medium tidak optimal maka Kemudian jarum ose dan tabung media NB
akan mempengaruhi pertumbuhan mikroba dipijarkan kembali sebelum ditutup.
tersebut. Apabila pH menurun atau meningkat
pada mediumnya maka sifat gugus asam amino
Langkah yang sama dilakukan pada Setelah bakteri diinkubasi selama 48
media NB dengan pH 7 dan 9. Untuk bakteri B. jam dengan suhu 37O C, pada gambar diatas
Subtilis diinokulasikan dengan cara yang sama dapat dilihat bahwa hasil menunjukan
seperti inokulasi kultur bakteri E. Coli pada pertumbuhan koloni dari bakteri E. Coli dan B.
media NB dengan pH 3, 7 dan 9. Tabung yang Subtilis. Tanda positif (+) pada gambar
sudah diinokulasi selanjutnya diinkubasi di menunjukkan tingkat kekeruhan, dimana
dalam incubator selama 48 jam dengan suhu semakin keruh media mengindikasikan
37O C. Setelah selesai, meja kerja disterilkan semakin banyak koloni yang tumbuh pada
kembali dengan alcohol 70%. media tersebut. Dilihat secara kualitatif pada
tabung reaksi yang berisi bakteri E. Coli
HASIL DAN PEMBAHASAN
berlabel pH 7 ditandai positif (+++) berwarna
Seperti makhluk hidup pada umumnya, lebih keruh dibandingkan dengan pH 9 (++) dan
pertumbuhan mikroba tentunya tidak lepas dari 3 (+) yang berarti bakteri tersebut mampu
pengaruh lingkungan. Faktor-faktor yang tumbuh dengan baik atau optimum pada pH
mempengaruhi itu dapat berupa faktor fisika, netral dan dapat sedikit tumbuh dengan optimal
faktor kimia, maupun faktor biologi. Beberapa pada pH basa.
faktor abiotik yang dapat mempengaruhi
Sedangkan pada media berisi bakteri B.
pertumbuhan bakteri, antara lain suhu,
Subtilis terlihat tabung reaksi yang berlabel pH
kelembaban, cahaya, pH, air dan nutrisi.
7 dan pH 9 memiliki tingkat kekeruhan yang
Apabila faktor-faktor abiotik tersebut
sama ditandai dengan positif (+++) yang berarti
memenuhi syarat, sehingga optimum untuk
bakteri tersebut mampu tumbuh dengan baik
pertumbuhan bakteri, maka bakteri dapat
atau optimum pada kondisi pH netral dan basa.
tumbuh dan berkembang biak
Namun bakteri E. Coli dan B. Subtilis masih
Dalam menentukan pertumbuhan dapat tumbuh dalam keadaan asam yakni pada
bakteri di dalam media dapat dilakukan dengan pH 3, karena tabung reaksi yang berisi kedua
2 cara yaitu secara kuantitatif dan secara bakteri tersebut mengalami perubahan warna
kualitatif. Menentukan secara kuantitatif dapat menjadi sedikit lebih keruh daripada sebelum
dilakukan dengan menggunakan bantuan diinkubasi.
spektrofotometer, sedangkan menentukan
Pada praktikum ini media yang
secara kualitatif dapat dilakukan dengan
digunakan adalah media NB dengan pH 3,7,
melihat tingkat kekeruhan atau turbiditas pada
dan 9. Medium harus mempunyai pH yang
media.
tepat, yaitu tidak terlalu asam atau basa. Pada
Hasil Inkubasi Bakteri E. Coli dan B. Subtilis hasil praktikum didapatkan kedua bakteri
dengan pH 3, 7 dan 9 tersebut cenderung tidak tumbuh dengan baik
pada pH 3 atau pada kondisi asam. Asam kuat
seperti HCl memiliki pKa yang sangat rendah
sehingga pada pH diantara 3-6 (pH makanan
yang normal) asam kuat akan terdisosiasi
sempurna. Penghambatan oleh pH rendah ini
dapat disebabkan oleh asam kuat maupun asam
lemah, dan akibat dari penghambatan ini dapat
berupa penurunan kecepatan pertumbuhan dan
memperpanjang fase lag bakteri (fase adaptasi)
(Kusumaningrum, 2011).

Source: (Youtube Ismi Farah, 2021)


Berdasarkan pH yang ada, mikroba
dibagi menjadi tiga kelompok mikroba yaitu
asidofil, neutrofil, dan alkalifil.

Source: (Youtube Ismi Farah, 2021)

Sementara pada gambar diatas


meunujukkan pertumbuhan bakteri A.faecalis
yang tumbuh secara optimum pada pH 8-10
atau pH basa. Pada pH asam 2 dan 4 tidak
Source: (Youtube Ismi Farah, 2021)
terlihat turbiditas dan cenderung terlihat sama
Pada gambar tersebut terdapat media seperti control negative yang berarti bakteri
yang berisi bakteri Lactobacillus. Hasil pada tidak tumbuh dengan baik dalam kondisi
gambar secara kualitatif menunjukkan bahwa tersebut. Mikroba yang tumbuh pada kondisi
bakteri Lactobacillus dapat tumbuh secara basa disebut mikroorganisme Alkaliphile.
optimum pada pH 2-4 atau pada kondisi asam.
Setiap mikroba memiliki pH hidup
Sedangkan tidak tumbuh dengan baik pada pH
yang berbeda-beda. Derajat keasaman atau pH
netral ataupun basa. Mikroba seperti ini yang
tersebut mempengaruhi pertumbuhan mikroba.
hanya mampu hidup pada kondisi asam disebut
Apabila pH dalam suatu medium atau
juga dengan Acidophile.
lingkungan tidak optimal maka akan
mengganggu laju pertumbuhan mikroba itu
sendiri. Oleh karena itu, setiap mikroba
memiliki kebutuhan pH yang berbeda. Terdapat
pH minimum, optimum, dan maksimum. Setiap
mikroba memiliki pH optimum di mana
pertumbuhan mikroba tersebut akan jauh lebih
baik ketika berada pada media dengan pH
optimum.

Pada umumnya pH yang disukai oleh


suatu mikroba adalah pH sekitar netral yakni
pH 4,6-7,0. Kondisi pH tersebut merupakan
tingkat keasaman yang optimum bagi
Source: (Youtube Ismi Farah, 2021)
pertumbuhan mikroba. Tetapi tidak semua
Pada gambar diatas menunjukkan mikroba mampu tumbuh optimum pada pH
pertumbuhan kultur bakteri S.aureus yang netral, beberapa mikroba tumbuh pada pH 6,
dapat tumbuh secara optimum pada pH yang namun terdapat pula mikroba tumbuh pada
cenderung netral dan tidak tumbuh pada pH antara pH 4 hingga pH 5. Mikroba sangat jarang
asam maupun basa. Mikroba yang hanya dapat tumbuh dengan baik pada pH 4 kecuali
mampu hidup dalam kondisi netral disebut mikroba autotroph tertentu karena mikroba
sebagai mikroorganisme neutrophile. tersebut menghasilkan produk metabolisme
yang bersifat asam atau basa. Sedangkan DAFTAR PUSTAKA
kapang dan khamir tumbuh pada pH yang lebih
Haastuti, U. S. (2008). Petunjuk Praktikum
rendah.
Mikrobiologi. Malang: Universitas
Pengaruh pH terhadap pertumbuhan Negeri Malang.
bakteri berkaitan dengan aktivitas enzim.
Hafsah. (2009). Mikrobiologi Umum.
Enzim diperlukan bakteri untuk mengkatalis
Makassar: UIN Alauddin Makassar.
reaksi-reaksi yang berhubungan dengan
pertumbuhan bakteri. Ketika pH dalam suatu Kusumaningrum, H. (2011). Effect of pH,
medium atau lingkungan tidak optimal maka Acid, and Low Temperature on
akan mengganggu pertumbuhan bakteri itu Microbial Growth: Mecanism and
sendiri. Apabila pH menurun atau meningkat Application on Food Product.
pada mediumnya maka sifat gugus asam amino
akan berubah, sehingga menyebabkan mikroba Pelczar. (2005). Dasar-dasar Mikrobiologi
tidak dapat tumbuh secara optimal dan akan Jilid 1. Jakarta: UI Press.
memengaruhi produk metabolisme yang akan Pelczar, MJ dan ECS. Chan. (2006). Dasar-
dihasilkan oleh mikroba tersebut. dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
KESIMPULAN Suharjono. (2006). Mikrobiologi. Malang:
Seperti makhluk hidup pada umumnya, Universitas Brawijaya.
pertumbuhan mikroba tidak lepas dari pengaruh Suharni, T. T. (2008). Mikrobiologi Umum.
lingkungan termasuk pH. Setiap mikroba Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
memiliki pH hidup yang berbeda-beda. Derajat
keasaman atau pH tersebut mempengaruhi Suriawiria, U. (2006). Mikrobiologi Air.
pertumbuhan mikroba. Apabila pH dalam suatu Bandung: P.T. Alumni.
medium atau lingkungan tidak optimal maka Waluyo, J. (2005). Biologi Dasar. Jember:
akan mengganggu pertumbuhan mikroba itu Universitas Jember Press.
sendiri. Oleh karena itu, setiap mikroba
memiliki kebutuhan pH yang berbeda. Terdapat
pH minimum, optimum, dan maksimum. Setiap
mikroba memiliki pH optimum di mana
pertumbuhan mikroba tersebut akan jauh lebih
baik ketika berada pada media dengan pH
optimum.

Berdasarkan pH yang ada,, mikroba


dibagi menjadi tiga kelompok mikroba yaitu
asidofil, neutrofil, dan alkalifil. Setelah
melakukan praktikum dapat disimpulkan juga
bahwa bakteri Escherichia coli termasuk
kedalam kelompok neutrophil yang dapat
tumbuh dengan baik pada kondisi medium
dengan pH 7 atau netral. Sementara bakteri
Bacillius subtilis termasuk kedalam kelompok
alkalifil yang dapat tumbuh dengan baik pada
kondisi media dengan pH 7 hingga pH 9 atau
basa. Kedua bakteri tersebut tidak dapat
tumbuh dengan baik pada kondisi pH asam.

Anda mungkin juga menyukai