Anda di halaman 1dari 5

Peningkatan Ragam Genetik Anggrek Dendrobium spp Melalui

Hibridasi Guna Mendukung Perkembangan Anggrek Di Indonesia


Reza Yulistian1, Ayuni Adawiyah M.Si2
1,2
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. A.H. Nasution
No.105, Cipadung, Cibiru Kota Bandung, Jawa Barat 40614

E-mail : rezary24@gmail.com
Abstrak Perbaikan genetik melalui persilangan interspesifik antara tetua terpilih anggrek Dendrobium spp
diarahkan untuk meningkatkan mutu genetik dan nilai ekonomi anggrek alam dipasaran. Anggrek
Dendrobium adalah salah satu genus anggrek yang banyak diminati. Upaya peningkatan mutu genetik
anggrek memiliki kendala pada teknik penyilangan dan perbanyakan biji hasil hibridisasi/persilangan.
Penelitian bertujuan untuk: (1) mendapatkan teknik penyilangan yang dapat menghasilkan biji dengan
tingkat fertilitas tinggi. Pengamatan dilakukan terhadap karakter induk yang digunakan, waktu
persilangan sampai dengan panen buah, dan lama berkecambah. Dari penelitian dihasilkan 4 seri silangan
secara resiprok sampai perkecambahan yaitu ♀ Dendrobium mirbelianum x ♂ Dendrobium liniale, ♀
Dendrobium liniale x ♂ Dendrobium mirbelianum, ♀ Dendrobium liniale x Dendrobium bigibbum, ♀
Dendrobium bigibbum x ♂ Dendrobium liniale. Persentase keberhasilan semua persilangan dan
resiproknya adalah 100% kecuali persilangan ♀ D.lineale x ♂D. tobaense dan resiproknya tingkat
keberhasilannya 0%. Waktu terbentuk buah terjadi selama periode 3 hingga 9 hari.
Kata kunci: Anggrek, Hibiridasi, Dendrobium spp

PENDAHULUAN sangat menentukan keberhasilan atau


Hibridisasi atau persilangan kegagalan program pemuliaan. (Zulkaidhah,
merupakan sebuah metode dalam 2019)
menghasilkan kultivar tanaman baru yaitu Hibridisasi dapat dilakukan secara
dengan cara menyilangkan dua atau lebih alami dan mekanis memalui bantuan
tanaman yang memiliki konstitusi genetik manusia. hibridisasi dinyatakan berhasil
berbeda dengan tujuan untuk apabila dalam satu populasi persilangan
menggabungkan karekter-karakter baik muncul variasi seperti warna bunga, tinggi
dalam satu tanaman, memperluas tanaman, atau bentuk tanaman dan semua itu
variabilitas genetik tanaman melalui dapat diketahui melalui karakterisasi hasil
rekombinasi gen, dan untuk mendapatkan persilangan. Parameter yang diukur dalam
hibrid vigor. Pemilihan tetua atau kombinasi karakterisasi hasil persilangan adalah variasi
hibrid merupakan hal yang sangat penting warna bunga, panjang daun, lebar daun,
dalam pemuliaan tanaman dan hal tersebut pertambahan jumlah anakan, panjang bunga,
panjang tangkai bunga, lebar bunga, panjang umumnya telah dimanfaatkan sebagai
bibir, lebar bibir, dan jumlah kuntum tiap penghasil tanaman hias dan bunga potong.
tangkai. (Kartaningrum, 2015) Keanekaragaman warna bunga dengan
Sebagian tumbuhan melakukan berbagai variasinya, menyebabkan Vanda
reproduksi secara generative dan yang tidak pernah surut dari penggemarnya
lainnya secara vegetative, namun tidak Variasi yang ada pada anggrek merupakan
menutup kemungkinan beberapa tumbuhan salah satu keunggulan tanaman tersebut
tertentu dapat melakukannya secara yang memungkinkan untuk dibuat hibrida-
bergantian. Reproduksi vegetative bisa hibrida baru. Keunggulan tanaman anggrek
dilakukan melalui berbagai bagian tubuh ditentukan oleh warna, ukuran, bentuk,
induk, misalnya batang,akar,daun, atau susunan, jumlah kuntum bunga pertangkai,
pucuk. Reproduksi vegetative pun dapat panjang tangkai dan daya tahan kesegaran
dibedakan atas dua kelompok, yaitu bunga (Widiastoety, 2010)
reproduksi vegetative alami dan reproduksi Pada tanaman anggrek persilangan
vegetative buatan. (Pamungkas, 2019) ditujukan untuk mendapatkan varietas baru
Reproduksi vegetative alami dengan warna dan bentuk yang menarik,
merupakan suatu usaha memperbanyak mahkota bunga kompak dan bertekstur
keturunan yang dilakukan tanpa bantuan tebal sehingga dapat tahan lama sebagai
manusia. Reproduksi ini dapat dilakukan bunga potong, jumlah kuntum banyak dan
dengan beberapa cara seperti pembentukan tidak ada kuntum bunga yang gugur dini
tunas, pembentukan umbi, dan pembentukan akibat kelainan genetis serta produksi
rizoma atau akar tunggal. Sedangkan bunga tinggi (Hartati, 2015)
reproduksi vegetative buatan merupakan Penelitian ini diharapkan bukan saja
suatu proses memperbanyak tumbuhan akan dapat memperbaiki teknik
dengan adanya bantuan tangan manusia persilangan pada tanaman anggrek namun
amupun alat teknologi lainnya. Reproduksi juga akan dapat menghasilkan anggrek
ini dapat dilakukan dengan beberapa cara hibrida baru hasil persilangan interspesifik
seperti cangkok, setek, okulasi atau anggrek Vanda celebica, Vanda tricolor
menempel, enten atau menyambung dan ,Vanda dearei, dan Vanda insignis.
secara merunduk. (Pamungkas, 2019) (Hartati, 2015)
Vanda sebagai tanaman hias METODE PENELITIAN
Berdasarkan hasil dari sumber liniale
literature terdapat beberapa alat dan bahan 2) ♀D. bigibbum x ♂ D.
yang digunakan untuk melakukan penelitian liniale
ini di antaranya Tanaman anggrek 3) ♀ D. tobaense x ♂ D.
Dendrobium liniale (Sulawesi), Dendrobium liniale
mirbelianum (Papua), Dendrobium tobaense 4) ♀ D. anosmum x ♂D.
(Maluku), Dendrobium bigibbum (Maluku), liniale
dan Dendrobium anosmum (Papua). Tempat HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian tersebut dilakukan di Pusat Berdasarkan hasil beberapa sumber
Konservasi Tumbuhan Kebon Raya LIPI literature menurut Iswanto (2005)
Bogor persilangan dikatakan berhasil apabila
Rancangan penelitian yang akan 3hingga 4 hari setelah persilangan tangkai
dilakukan merupakan percobaan lapangan, kuntum bunga induk betina masih segar atau
meliputi dua percobaan persilangan berwarna kehijauan. Beberapa hari kemudian
a. Persilangan interspesies : kelopak dan mahkota bunganya layu, kering

1) ♀D. liniale x ♂D. dan akhirnya rontok, kemudian muncul calon

mirbelianum buah yang berbentuk memanjang dan


berwarna hijau. Demikian juga penelitian
2) ♀D.liniale x ♂D. bigibbum
Sivanaswari et al., 2011, apabila persilangan
3) ♀D. liniale x ♂D. tobaense
dilakukan kurang dari 1 minggu maka
4) ♀D. liniale x ♂D. Anosmum
permukaan stigma reseptif terhadap serbuk
b. Persilangan resiprok :
sari. Setelah 2 minggu, bunga menutup dan
1) ♀D.mirbekianum x ♂ D.
serbuk sari menjadi coklat dan reseptif
No Jenis persilangan Keberhasilan Saat terbentuk
persilangan (%) buah (hari)
1 ♀ D.lineale x ♂ D. mirbelianum 100 5
2 ♀ D.lineale x ♂ D.bigibbum 100 7
3 ♀ D.lineale x♂ D. tobaense 0 0
4 ♀ D.lineale x ♂ D.anosmum 100 9
5 ♀ D. mirbelianum x ♂ D.lineale 100 3
6 ♀ D.bigibbum x ♂ D.lineale 100 4
7 ♀ D. tobaense x ♂ D.lineale 0 0
8 ♀ D.anosmum x ♂ D.lineale 100 7
Tabel 1. Rata-rata keberhasilan persilangan umur pendek dan lama kecambah
Dari tabel 1 terlihat bahwa berkisar antara 3 hingna 9 hari setelah
persilangan D.lineale sebagai induk betina dilakukan persilangan. Saat terbentuk buah
maupun sebagai induk jantan menunjukkan dihitung mulai saat terjadinya persilangan
keberhasilan 0- 100%, Hal ini terlihat bahwa sampai buah terbentuk yang ditandai
♀ D.lineale x ♂ D. mirbelianum. ♀ D.lineale dengan adanya pembengkakan pada pangkal
x ♂ D.bigibbum, ♀ D.lineale x ♂ buah. Waktu yang dibutuhkan untuk
D.anosmum menunjukkan keberhasilan fertilisasi (pembuahan) pada tanaman
100%, demikian juga secara resiprok anggrek sangat bervariasi, tergantung
(kebalikan) Sebaliknya pada persilangan ♀ jenisnya, yang dihitung sejak penyerbukan
D.lineale x♂ D. tobaense 0%, dan hingga terjadinya pembuahan (Widiastoety,
resiproknya persilangan tidak ada yang 2010).
berhasil (0%). Penelitian Hartati (2010) bahwa
Kegagalan dalam persilangan juga waktu terbentuk buah pada persilangan
dapat disebabkan belum masaknya alat antara Vanda tricolor sebagai induk betina
kelamin jantan (anthera) atau alat kelamin dan Phalaenopsis sp induk jantan berkisara
betinanya (stigma) yang belum siap 4 hingga 5 hari. Selanjutnya pada
sehingga persarian tidak terjadi persilangan Phalaenopsis Joane Kileup
(Pudjogunarto, 2001) June dan Vanda tricolor pada 3 minggu
Sedangkan menurut hasil penelitian setelah bunga mekar buah terbentuk 12 hari
Aries et al, (2010), bahwa keberhasilan setelah persilangan.
persilangan antara Vanda tricolor dengan KESIMPULAN
Persentase Keberhasilan semua
Vanda limbata adalah 100%.
persilangan dan resiproknya adalah 100%
Penelitian Hartati (2010) persilangan
kecuali persilangan ♀ D.lineale x ♂ D.
antara Phalaenopsis sp dan Vanda tricolor
tobaense dan resiproknya tingkat
bersifat kompatibel, namun untuk
keberhasilannya 0% Saat terbentuk buah
menghasilkan biji Phalaenopsis sp sebagai
D.lineale sebagai induk betina berkisar 5-9
induk jantan dan Vanda tricolor sebagai
hari, tetapi secara resiprok pada persilangan
induk betina berpeluang lebih besar dari
D.lineale sebagai induk jantan saat terbentuk
pada secara resiprok (kebalikannya).
buah 3-9 hari
Hasil penelitian (Tabel 1)
DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa saat terbentuk buah
Hartati, S. (2015). Peningkatan Ragam Hibridasi Pada Bunga
Genetik Anggrek Dndrobium Anggrek Dendrobium .
spp Melalui Hibridisasi. Yogyakarta: Universitas
Surakarta: Universitas Sanata Dharma .
Sebelas Maret. Widiastoety. (2010). Potensi Anggrek
Kartaningrum, S. (2015). Laporan Akhir: Dendrobium Dalam
Koleksi, Karakterisasi, dan Meningkatkan Variasi dan
Konservasi In Vivo Plasma Kealitas Anggrek Bunga
Nutfah Anggrek. . Segunung: Potong. Jurnal Litbang
Balai Penelitian Tanaman Pertanian 29 (3), 2010 : 101-
Hias Segunung, Pusat 106.
Penelitian dan Zulkaidhah. (2019). Peningkatan Mutu
Pengembangan Hortikultura, Tanaman Hias Anggrek Alam
Badan Penelitian Phalaenopsis Melalui
Pengembangan Pertanian Kegiatan Persilangan.
Departemen Pertanian. Sulawesi Tengah: Jurnal
Pamungkas, E. M. (2019). Praktikum Pengabdian Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai