Anda di halaman 1dari 18

MONOGRAFI SISTEMATIKA TUMBUHAN

Dendrobium DAN KERABATNYA


(Dendrobium nobile, Dendrobium victorieae- reginae, Dendrobium closterium.)
TUGAS PROYEK MATAKULIAH SISTEMATIKA TUMBUHAN

Diusulkan oleh :
Muhamad Dandi Iqbal Iskandar 20030244021/ Biologi D 2020
Dwi Irmadhani 20030244026/Biologi D 2020

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI

NOVEMBER 2021
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dendrobium berasal dari Bahasa Yunani, yaitu dendron yang artinya pohon,
dan bios yang berarti hidup (Assagaf, 2012). Dendrobium berarti tanaman yang
menempel dan hidup pada pohon yang hidup atau yang mati, Arifin dan
Sulistiyantoro (Ningsih, 2007). Dendrobium pertama ditemukan oleh Olof Swartz
pada tahun 1799. Ada sekitar 1.200 spesies yang dikenal dan angka tersebut akan
semakin berubah, karena ada saja spesies baru yang didaftarkan dan ada juga spesies
yang di masukkan dalam genus lain. Dendrobium mempunyai sinomin dari berbagai
versi, diantaranya yaitu Australorchis Brieger; Callista Lour; Ceraia Lour;
Phyllorchis Thou; Sayeria Krzl; Schismoceras Presley; dan Stachyobium Rchb.f
(Assagaf, 2012).

Genus Dendrobium merupakan salah satu genus anggrek terbesar yang


menduduki peringkat kedua setelah genus Bulbophyllum. Genus ini memiliki 600
spesies yang menyebar di daerah tropis Asia Selatan, mulai dari Himalaya, Philipina
hingga ke Australia. Anggrek Dendrobium berdasarkan cara hidupnya, sebagian
besar termasuk anggrek epifit yaitu menumpang pada batang pohon lainnya tetapi
tidak merugikan tanaman yang ditumpanginya. Ada sebagian kecil spesiesnya
bersifat lithofit yaitu tumbuh menempel pada batu, ada juga yang bersifat terestial
atau hidup dengan mengambil nutrisi dari dalam tanah (Rosmanita, 2008).

Dendrobium merupakan salah satu genus anggrek terbesar dari famili


Orchidaceae, dan meliputi lebih dari 2.000 spesies (Uesato 1996). Dendrobium
merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia, dan jumlahnya diperkirakan
mencapai 275 spesies (Gandawidjaya dan Sastrapradja 1980). Spesies anggrek
Dendrobium terbaik banyak terdapat di kawasan timur Indonesia, seperti Papua dan
Maluku

Genus Dendrobium mempunyai keragaman yang sangat besar, baik habitat,


ukuran, bentuk pseudobulb, daun maupun warna bunganya. Spektrum
penyebarannya luas, mulai dari daerah pantai sampai pegunungan. Tersebar di India,
Sri Lanka, Cina Selatan, Jepang ke selatan sampai Asia Tenggara hingga kawasan
Pasifik, Australia, Selandia Baru, dan Papua Nugini. Tumbuh baik pada ketinggian
0 500 m dpl dengan kelembapan 60 80. (Waston 2004)

Para ahli botani mengelompokkan genus Dendrobium dalam beberapa seksi


yang berbeda. Holttum (1965) mengelompokkan genus Dendrobium dalam 20 seksi,
yaitu: 1) Diplocaulobium, 2) Desmotrichum, 3) Sarcopodium, 4) Bolbidium, 5)
Euphlebium, 6) Latourea, 7) Callista, 8) Eugenanthe, 9) Nigrohirsutae, 10)
Phalaenanthe, 11) Ceratobium, 12) Stachyobium, 13) Pedilonum, 14)
Distichophyllum, 15) Rhopalanthe, 16) Aporum, 17) Oxystophyllum, 18) Strongyle,
19) Grastidium, dan 20) Conostalix.

Belum banyaknya penelitian yang berhubungan dengan analisis kekerabatan


dari spesies yang berasal dari genus Dendrobium ini membuat kita ingin
mengetauhi seberapa dekat hubungan kekerabatan dari beberapa spesies seperti
spesies Dendrobium nobile, Dendrobium victorieae- reginae, Dendrobium
closterium. Untuk mengatuhi kekerabatan dapat menggunakan pendekatan yang
tidak memerlukan biaya yang mahal untuk diaplikasikan dapat menggunakan
pendekatan secara morfologi, identifikasi, analisis similiaritas, analisis penanda
karakter, dan kunci identifikasi.

B, Rumusan masalah

1. bagaimana penanda karakter D. nobile, D.victorieae- reginae, D. closterium

2. bagaimana hubungan kekerabatan D. nobile, D. victorieae- reginae, D. closterium

C. Tujuan

1. mengetahui penanda karakter D. nobile, D. victorieae- reginae, D. closterium

2. mengetahui hubungan kekerabatan D. nobile, D. victorieae- reginae, D. closterium


METODE PENELITIAN
A. Metode
Metode penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian deskriptif
eksploratif. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan suatu fenomena
yang ada

B. Lokasi dan Waktu penelitian


Eksploratif dan pengamatan dilakukan pada bulan September 2020 di Jl. Bali
no.116, Desa Wadungasih, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
( gambar 1 ). Pengamatan karakter dan sifat morfologi hingga penyusunan kunci

Gambar 1. Koordinat ( 7o25’18’’S 112O43’35’’E )

identifikasi dilakukan pada bulan Oktober-November 2020 di Jl. Bali no.116, Desa
Wadungasih, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

C. Prosedur penelitian
1. Eksplorasi dan pengamatan
Melakukan eksplorasi dan pengamatan secara morfologi dan melakukan
dokumentasisaat pengamatan

2. Pengamatan karakter dan sifat morfologi


Pengamatan untuk dapat menentukan karakter dan sifat morfologi berdasarkan
53 karakter yang terdiri dari 38 karakter kualitatif dan 15 karakter kuantitatif.
3. Menganalisis penanda karakter
Menganalisis penanda karakter atau pengcodingan didasarkan pada karakter
yang bervariasi baik itu karakter kuantitatif maupun karakter kualitatif

4. Menganalisis similaritas untuk menentukan kekerabatan


Menganalisis berdasarkan good karakter dan menggunakan program NTSYpc
V2.02i

5. Menyusun identifikasi
Identifikasi dibuat dalam bentuk kunci identifikasi yang disusun secara parallel

D. Alat dan bahan


Alat yang digunakan dalam pengamatan morfologi yaitu penggaris, kertas, pensil,
kamera HP, gunting tanaman.
Bahan yang digunakan dalam pengamatan ini adalah :
Morfologi : perawakan batang, daun, akar, bunga anggrek dari 3 spesies yang
berbedabeda D. nobile, D. victoriae reginae, dan D. closterium

E. Teknik pengumpulan data


Pengumpulan data diperoleh dari pengamatan dan pengukuran secara langsung
yang kemudian hasilnya akan dituliskan pada kertas yang sudah disiapkan dan pada
saat pengamatan dilakukan dokumentasi

F. Teknik analisis data


Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan cara
mengcoding hubungan kekerabatan antara Dendrobium nobile, Dendrobium
victoriae reginae, dan Dendrobium closterium dengan menggunakan software
program NTSYpc V2.02i dan dengan sarana pembuatan kunci identifikasi.
MORFOLOGI
A. Ciri Organ Vegetatif
D. nobile, D victorieae- reginae, D. closterium memiliki perawakan yang
sama yaitu herba berkayu, tinggi ketiga takson ini ±40 cm, ketiga takson ini juga
memiliki umur tahunan, bertipe percabangan simpodial, tipe akar serabut berwarna
putih kehijauan, akar fotosintetik di ujung berwarna hijau, bentuk batang bulat,
permukaan batang pada ketiga spesies ini kasar dan berwarna hijau zaitun (olive
drab) berseling putih, jarak internodus pada D. nobile dan D. closterium berukuran
2-2,5cm, sedangkan pada D. victoriae- reginae berukuran 1,5-2cm, keliling batang
pada D. nobile dan D. closterium berukuran 3,14cm, sedangkan pada D. victoriae-
reginae berukuran4,71cm.
Jenis daun pada ketiga takson ini juga memiliki persamaan yaitu berseling,
memiliki bentuk lamina daun lanset, sesil memeluk batang, pangkal daun rata.
Ukuran lamina pada D. nobile memiliki panjang 12,5-16cm dan lebar lamina 3,9-
5,7cm, D. victoriae-reginae memiliki panjang 12,5-14,9cm dan lebar lamina 2,4-
5cm, D. closterium memiliki panjang 12,5-16,5cm dan lebar lamina 5,3- 7,2cm.
Pada ketiga takson ini memiliki tepi lamina rata, ujung lamina runcing, permukaan
atas hijau tua, gundul, dan halus, permukaan bawah hijau mudah, gundul, dan halus,
daging daun agak mendaging.

B. Ciri Organ Reproduktif

Ciri organ reproduktif dari ketiga takson ini memiliki perbungaan terbatas, tidak
memiliki braktea, warna tangkai perbungaan pada ketiga takson ini hijau
kekuningan, panjang tangkai perbungaan pada D. nobile berukuran 2,1-2,2cm,
panjang tangkai perbungaan pada D. victoriae-reginae berukuran 2,7-2,9cm,
sedangkan tangkai perbungaan pada D. closterium berukuran 2,4- 2,5cm.
Bunga pada ketiga takson ini bertipe zigomorf, biseksual, hipogen. Tangkai
bunga pada ketiga takson memiliki warna tangkai bunga hijau pucat, tangkai
bunga pada D. nobile berukuran 3-3,1cm, tangkai bunga pada D. victoriae-reginae
berukuran 2,4-2,5cm, tangkai bunga pada closterium berukuran 4,5- 4,6cm, diameter
pada ketiga takson ini memiliki ukuran 0,1cm.
D. nobile, D. victoriae-reginae, D. closterium memiliki jumlah sepal 3
dengan kelekatan lepas dan berkarang, bentuk sepal D. nobile dan D. closterium
lanset, sedangkan bentuk sepal pada D. victoriae-reginae lanset sedikit lebih
runcing. Ukuran sepal pada D. nobile memiliki panjang 2,6-2,9cm dan lebar 1,7-
1,9cm, pada D. victoriae-reginae memiliki panjang 2,7-2,9cm dan lebar 1,3cm, pada
D. closterium memiliki panjang 2,6-2,9cm dan lebar 1,1-1,3cm. Warna sepal pada
D. nobile adalah putih berbecak ungu, warna sepal pada D. victoriae-reginae hijau
berbecak ungu, warna sepal pada D. closterium putih kehijauan.
D. nobile, D. victoriae-reginae, D. closterium memiliki jumlah petal 2 dengan
kelekatan lepas dan berkarang, bentuk petal D. nobile bulat telur berlekuk, bentuk
petal pada D. victoriae- reginae bulat telur terbalik, bentuk petal pada D. closterium
pita. Ukuran petal pada D. nobile memiliki panjang 3,2-3,6cm dan lebar 1,8-2cm,
pada D. victoriae-reginae memiliki panjang 3,1-3,3cm dan lebar 1,9-2,3cm, pada D.
closterium memiliki panjang 3,4-3,5cm dan memiliki lebar 1,1-1,3cm. Wara petal
pada D. nobile adalah putih keunguan, warna petal pada D. victoriae- reginae ungu
kehijauan, warna petal pada D. closterium ungu kehijauan.
Pada ketiga takson ini memiliki benang sari berjumlah 1, lepas, tangkai sari
yang pendek, bentuk kepala sari bulat, warna kepala sari pada D. nobile ungu
kemerahan, pada D. victoriae-reginae dan D. closterium putih. Memiliki 1 labellum
yang mengginjal, diameter lubang labellum pada D. nobile dan D. closterium 0,9-1cm
sedangkan diameter pada D. victoriae- reginae berukuran 1,4-1,5cm, lebar labellum
pada D. nobile 2,1-2,2cm, pada D. victoriae-reginae 1,6-1,7cm, pada D. closterium
2,2-2,3cm, warna labellum pada D. nobile ungu berbecak putih, pada D. victoriae-
reginae hijau muda, pada D. closterium hijau. Bentuk column pada D. nobile bulat,
putih kekuningan, pada D. victoriae-reginae hati, putih, pada D. closterium oval,
kuning.
EKOLOGI

1. Intensitas cahaya yang dibutuhkan tanaman anggrek di dalam pertumbuhan dan


perkembangannya sangat berbeda, tergantung pada jenis, ukuran dan umurnya.
Anggrek epifit membutuhkan intensitas cahaya matahari berkisar antara 1500 – 3000
fc. Sedangkan anggrek terestrial membutuhkan intensitas cahaya matahari 4000 –
5000 fc.
2. Suhu Kebutuhan suhu pada tanaman anggrek sangat tergantung pada jenisnya.
Anggrek yang tumbuh di dataran rendah membutuhkan suhu siang berkisar antara
24 – 33 oC dan suhu malam 21 – 27 oC. Sedangkan untuk anggrek yang tumbuh di
dataran tinggi membutuhkan suhu siang berkisar antara 18 – 27 oC dan suhu malam
berkisar antara 13 – 18 oC.
3. Kelembaban Pada umumnya anggrek membutuhkan kelembaban tinggi yaitu
berkisar antara 60- 80%. Pada malam hari kelembaban tidak terlalu tinggi karena
dapat mengakibatkan busuk akar dan busuk tunas.
MANFAAT

Bunga anggrek Dendrobium merupakan salah satu tanaman epifit namun dapat
hidup di pot yang berisi media tertentu. Tiga jenis anggrek Dendrobium di atas dapat
dimanfaatkan salah satunya yaitu sebagai tanaman hias. Anggrek merupakan tanaman
hias yang mempunyai keragaman bentuk, warna bunga, karakteristik lain yang unik
sehingga memiliki nilai estetika dan nilai ekonomi yang tinggi. Tanaman anggrek
sebagai tanaman hias yang memiliki banyak jenis dan. Tiga jenis anggrek diatas banyak
diminati oleh sebagian masyarakat karena memiliki keunikan pada warna bunganya,
sehingga anggrek tersebut memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, sehingga perlu
perhatian yang lebih untuk dibudidayakan.
KEKERABATAN

}
}
}
R1 : Dendrobium nobile 1
R2 : Dendrobium nobile 2
R3 : Dendrobium victorieae-reginae 1
R4 : Dendrobium victorieae-reginae 2
R5 : Dendrobium closterium 1
R6 : Dendrobium closterium 2
R1 dan R2 termasuk dalam golongan I dengan koefisien kekerabatan sebesar
0,87. R3dan R4 termasuk dalam golongan II dengan koefisien kekerabatan sebesar 0,83.
R5 dan R6 termasuk dalam golongan III dengan koefesien kekerabatan sebesar 0,90.
Golongan I dan golongan II memiliki rata rata koefisien kekerabatan sebesar
0,625 atau dengan persentase kekerabatan sebesar 62,5% dengan karakter yang sama
sebanyak 33 karakter seperti habitus, warna akar, jenis akar, permukaan batang, pangkal
daun, dan bentuk ujung daun
Golongan II dan golongan III memiliki rata rata koefisien kekerabatan sebesar
0,631818 atau persentase kekerabatan sebesar 63,18 %, dengan karakter yang sama
sebanyak 34 karakter seperti habitus, jenis akar, bentuk akar, warna akar, jenis bunga,
tipe bunga, tipe perbungaan.
Golongan I dan golongan III memiliki rata rata koefisien kekerabatan sebesar
0,625 atau persentase kekerabatan sebesar 62,5 %, dengan karakter yang sama sebanyak
34 karakter seperti habitus, jenis akar, bentuk akar, warna akar, warna tangkai, diameter
tangkai, bentuk ujung daun, tipe pertulangan daun
Golongan I, II dan III memiliki rata rata koefisien kekerabatan sebesar 0,627
atau persentase kekerabatan sebesar 62,7 %, dengan karakter yang sama sebanyak 33
karakter seperti bentuk labellum, kelekatan benang sari, jumlah benang sari, jumlah
sepal, bentuk sepal, simetri bunga,
KUNCI IDENTIFIKASI

1. a. Panjang tangkai perbungaan 2,1-2,5cm, panjang tangkai bunga 3-4,6cm, lebar


labellum 2,1-2,3cm, besar lubang labellum 0,9-1cm..................................................................... ( 2 )
b. Panjang tangkai perbungaan 2,7-2,9cm, panjang tangkai bunga 2,4-2,5cm, lebar
labellum 1,6cm-1,7cm, besar lubang labellum 1,4-1,5cm ...........................................................
( Dendrobium “ Victoria Reginae ’’ )

2. a. Bentuk daun lanset, bentuk petal bulat telur berlekuk, warna petal putih keunguan,
warna labellum ungu
keputihan..............................................................................................................
( Dendrobium “Nobile” )
b. Bentuk daun oval, bentuk petal pita, warna petal ungu kehijauan, warna labellum hijau ....................
( Dendrobium “Closterium” )
DESKRIPSI TAKSON

Nama ilmiah : Dendrobium nobile. ( Lindl )

Nama sinonim: Callista nobilis (Lindl.) Kuntze, Dendrobium chlorostylum Gagnep,


Dendrobium coerulescens Wall. ex Lindl, Dendrobium lindleyanum Griff.

Nama lokal : Anggrek nobile


Herba berkayu; tinggi ± 40 cm, tahunan. Akar serabut, putih kehijauan; akar
fotosintetik di ujung, hijau. Batang bulat, simpodial, ; hijau zaitun (olive drab)
berseling putih, panjang 12-25cm, permukaan kasar, ; jarak internodus 2-2,5cm,
keliling 3,14cm. Daun berseling, uk. 12,5-16cm x 3,9-5,7cm; lanset, sesil memeluk
batang;, pangkal daun rata, tepi daun rata, ujung daun runcing, ; permukaan atas
hijau tua, gundul, halus, permukaan bawah hijau muda, gundul, halus, daging daun
agak mendaging. Perbungaan terbatas, tidak memiliki braktea, panjang tangkai
perbungaan 2,1-2,2cm, hijau kekuningan. Bunga zigomorf, biseksual, hipogen;
panjang tangkai bunga 3-3,1cm, hijau pucat, diameter tangkai 0,1cm; sepal 3,
lanset, uk.2,6-2,9cm x1,7-1,9cm, lepas, berkarang, putih berbecak ungu; petal 2,
bulat telur berlekuk, uk.3,2-3,6cm x 1,8-2cm, lepas, berkarang, putih keunguan
;benang sari 1, lepas, tangkai sari pendek, kepala sari bulat, ungu kemerahan ; 1
labellum, mengginjal, diameter lubang labellum 0,9-1cm, lebar labellum 2,1- 2,2cm,
ungu ada sedikit putih; colum bulat, putih kekuningan.

1 cm

1 cm
1 cm
Nama ilmiah : Dendrobium victoriae-reginae. ( Loher )

Nama sinonim: Dendrobium coeleste Loher, Dendrobium victoriae-


reginae f. album Valmayor & D.Tiu, Pedilonum victoriae-reginae (Loher) Rauschert

Nama lokal : Anggrek viktoria reginae / anggrek ratu viktoria


Herba berkayu; tinggi ± 40 cm, tahunan. Akar serabut, putih kehijauan; akar
fotosintetik di ujung, hijau. Batang bulat simpodial ; hijau zaitun (olive drab)
berseling putih, panjang 10-13cm, permukaan kasar ; jarak internodus 1,5-2cm ;
keliling 4,71cm. Daun daun berseling ; uk. 12,5-14,9cm x 2,4-5cm; lanset, sesil
memeluk batang; pangkal daun rata, tepi daun rata, ujung daun runcing; permukaan
atas hijau tua, gundul, halus, permukaan bawah hijau muda, gundul, halus; daging
daun agak mendaging. Perbungaan terbatas; tidak memiliki braktea; panjang tangkai
perbungaan 2,7-2,9cm, hijau kekuningan. Bunga zigomorf, biseksual, hipogen.;
panjang tangkai bunga 2,4-2,5cm, hijau pucat ; diameter tangkai 0,1cm; sepal 3,

lanset dengan sedikit lebih runcing, uk.2,7-2,9cm x1,3cm, lepas, berkarang, hijau
berberbecak ungu ; petal 2, bulat telur terbalik, uk.3,1-3,3cm x 1,9-2,3cm, lepas,
berkarang, ungu kehijauan ;benang sari 1, lepas, tangkai sari pendek, bentuk kepala
sari bulat, putih ; 1 labellum, mengginjal, diameter lubang labellum 1,4-1,5cm, lebar
labellum 1,6-1,7cm, hijau muda ; colum hati, putih.

1 cm

1 cm
Nama ilmiah : Dendrobium closterium. ( Rchb.f )

Nama sinonim : Eleutheroglossum closterium (Rchb.f.) M.A.Clem. & D.L.Jones,


Tropilis closterium (Rchb.f.) Butzin

Nama lokal : Anggrek closterium


Herba berkayu; tinggi ± 40 cm, tahunan. Akar serabut, putih kehijauan; akar
fotosintetik di ujung, hijau. Batang bulat simpodial ; hijau zaitun (olive drab)
berseling putih, panjang 12-22cm, permukaan kasar ; jarak internodus 2-2,5cm ;
keliling 3,14cm. Daun daun berseling ; uk. 12,5-16,5cm x 5,3-7,2cm; lanset, sesil
memeluk batang; pangkal daun rata, tepi daun rata, ujung daun runcing; permukaan
atas hijau tua, gundul, halus, permukaan bawah hijau muda, gundul, halus; daging
daun agak mendaging. Perbungaan terbatas; tidak memiliki braktea; panjang tangkai
perbungaan 2,4-2,5cm, hijau kekuningan. Bunga zigomorf, biseksual, hipogen.;
panjang tangkai bunga 4,5-4,6cm, hijau pucat ; diameter tangkai 0,1cm; sepal 3,
lanset, uk.2,6-2,9cm x1-1,1cm, lepas, berkarang, putih kehijauan ; petal 2, pita ,
uk.3,4-3,5cm x 1,1-1,3cm, lepas, berkarang, ungu kehijauan ;benang sari 1, lepas,
tangkai sari pendek, bentuk kepala sari bulat, putih ; 1 labellum, mengginjal,
diameter lubang labellum 0,9-1cm, lebar labellum 2,2-2,3cm, hijau; colum oval,
kuning.

1 cm
1 cm
PENUTUP

Kesimpulan :

 D. nobile, D. victorieae- reginae, D. Closterium memiliki kekerabatan dalam satu


genus dengan koefisien kekerabatan sebesar 0,62/62%
 Kesamaan karakter antara 3 spesies diatas antara lain : Habitus, jenis akar, warna
akar, bentuk akar, warna akar, permukaan batang, warna daun, bentuk pangkal
daun, bentuk ujung daun, tipe pertulangan daun, bentuk tepi daun, susunan daun,
tipe bunga, tipe perbungaan, braktea, tangkai perbungaan, warna tangkai bunga,
letak dasar bunga dll.
DAFTAR PUSTAKA

Waston, J.B. 2004. Dendrobium cuthbertsoii. Orchids 73(1): 50 53.

Holttum, R.E. 1965. Flora of Malaya. Vol. 1. Orchids of Malaya. Government


PrintingOffice, Singapore. 494 pp

Rosmanita,B. 2008. Pengaruh Paclobutrazol dan pupuk daun terhadap pertumbuhan


dan perkembangan anggrek Dendrobium’Jiad Gold x Booncho Gold’. Skripsi.
Program Studi Hortikultura. Fakultas Petanian. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.

Gandawidjaya, D. dan S. Sastrapradja. 1980. Plasma nutfah Dendrobium asal


Indonesia. Bull. Kebun Raya 4(4): 113 125.

Assagaf, M., Hastuti, P., Hidayat, C. & Supriyadi (2012) Perbandingan Ekstraksi
Oleoresin Biji Pala (Myristica Fragrans Houtt) Asal Maluku Utara Menggunakan
Metode Maserasi dan Gabungan Distilasi-Maserasi. Agritech. 32 (3), 240-248.

LESTARI NINGSIH, L. N. (2007). PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS AZOLLA


DAN MACAM MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK
Dendrobium Sp PADA FASE (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah
Malang).

Anda mungkin juga menyukai