Anda di halaman 1dari 6

Keragaman Bunga Matahari (Helianthus annuus L.

) pada Petak S4

Diversity of Sunflowers (Helianthus annuus L.) in Plot S4

Satuhu,E.A.R., Azzahra,F.N., Zahra,N.A.,Triwardani,S.M., Putri,D.A.F., Laili,F.,Laely,F.N.,


Sania,H.W., Chandra,M.D., Khoirunnisa,N., Wahyudi,R.N., Azmi,A., Vidiananda,C.P., Aini,D.A.,
Firmansyah,F.I., Ardiansyah,M.B., Purba,M.R., Ayu,F.K., Haq,M.A.I.
NAMA SEMUA ANGGOTA KELOMPOK DIMASUKKAN. NAMA SAYA JUGA!
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jalan Veteran,
Malang 65145 Jawa Timur

Disetujui 28 November 2023

ABSTRAK
Bunga matahari (Helianthus annuus L.) merupakan salah satu tanaman yang berasal
dari Amerika Utara bagian Timur. Tanaman bunga matahari memiliki variasi genetik yang cukup
besar, sehingga dapat memudahkan dalam penentuan tingkat keragaman. Tujuan dilakukannya
kegiatan praktikum ini yaitu untuk mengetahui keragaman bunga matahari pada lahan percobaan
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jatimulyo. Metode yang digunakan adalah observasi,
observasi dilakukan pada tanaman bunga matahari di lahan pada petak S4 dan lahan petak F
pada 120 sampel tanaman bunga matahari. Variabel keragaman yang diamati antara lain adalah
tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, diameter batang, jumlah cabang, lebar daun, dan
jumlah tangkai pada keragaman fenotipe, genotipe, dan heritabilitas yang ada pada tanaman
bunga matahari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai heritabilitas pada tanaman matahari
memiliki hasil heritabilitas yang rendah, sedang dan tinggi. Tanaman bunga matahari memiliki
keragaman yang tinggi terutama pada karakter morfologinya.
Kata Kunci: Bunga;Matahari;Keragaman

ABSTRACT
Sunflower (Helianthus annuus L.) is a plant originating from Eastern North America.
Sunflower plants have quite large genetic variations, making it easier to determine the level of
diversity. The aim of this practical activity is to determine the diversity of sunflowers in the
experimental fields of the Faculty of Agriculture, Brawijaya University, Jatimulyo. The method
used was observation, observations were made on sunflower plants in plot S4 and plot F on 120
samples of sunflower plants. The diversity variables observed include plant height, number of
leaves, leaf length, stem diameter, number of branches, leaf width, and number of stalks in the
diversity of phenotypes, genotypes, and heritability that exist in sunflower plants. The results of
the research show that the heritability value of sun plants has low, medium and high heritability
results. Sunflower plants have high diversity, especially in their morphological characters.
Keywords: Flowers; Sun; Diversity
PENDAHULUAN merupakan sumber keragaman yang umum
dilakukan dibandingkan menciptakan
Bunga matahari (Helianthus annuus sumber keragaman dengan cara lainnya.
L.) merupakan salah satu tanaman yang Keragaman menentukan efektifitas seleksi.
berasal dari Amerika Utara bagian Timur Keragaman tanaman mengindikasikan
(Smith, 2014). Bunga matahari memiliki adanya rekombinasi untuk penentuan
banyak manfaat dalam bidang pangan, persilangan potensial sehingga
industri, kesehatan dan kosmetika, salah meningkatkan efektifitas seleksi tanaman.
Keragaman antar genotipe dibutuhkan untuk
satunya penghasil minyak di banyak menemukan individu dengan karakter-
Negara. Pasar domestik untuk produk karakter yang unggul. Nilai heritabilitas
bunga matahari sangat banyak memberi gambaran peranan faktor genetik
namun, kebutuhan pasar tersebut saat ini relatif terhadap faktor-faktor lingkungan
hanya mampu ditutupi oleh impor (Farida, dalam memberikan penampilan akhir atau
2019). BPS (2016) menunjukkan impor biji fenotipe yang diamati (Vanitha et al., 2014).
Tujuan dilakukannya kegiatan praktikum ini
bunga matahari pada tahun 2015 sebesar
yaitu untuk mengetahui keragaman variabel
11.755,73 ton dan meningkat pada tahun tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun,
2016 sebesar 15.274,05 ton. Produksi diameter batang, jumlah cabang, lebar
dalam negeri saat ini 5.662,3 ton dan belum daun, dan jumlah tangkai pada keragaman
mampu menutupi kebutuhan dalam negeri. fenotipe, genotipe, dan heritabilitas yang
ada pada tanaman bunga matahari.
Masalah utama keterbatasan
produksi adalah tidak ada varietas unggul
lokal. Pemuliaan tanaman dilakukan METODE
sebagai cara untuk merakit varietas baru.
Penelitian dilaksanakan pada bulan
Keragaman adalah perbedaan yang
September 2023 hingga bulan November
ditimbulkan dari suatu penampilan populasi
2023 di lahan percobaan Fakultas Pertanian
tanaman. Keragaman genetik merupakan
Universitas Brawijaya Malang, yang
salah satu faktor yang sangat berpengaruh
berlokasi di desa Jatimulyo, Kecamatan
terhadap keberhasilan pemuliaan tanaman.
Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
Hasil persilangan merupakan sumber
Lahan Percobaan Jatimulyo terletak pada
keragaman yang umum dilakukan
7°56'21.8"S- 112°37'02.7"E. Kota Malang
dibandingkan menciptakan sumber
terletak di ketinggian antara 44-667 meter di
keragaman dengan cara lainnya.
atas permukaan laut (mdpl). Rata-rata suhu
Keragaman menentukan efektifitas seleksi.
tahunan sebesar 24,99 °C, dengan suhu
Keragaman tanaman mengindikasikan
maksimum mencapai 31,4 °C dan suhu
adanya rekombinasi untuk penentuan
minimum mencapai 14,6 °C. Rata-rata
persilangan potensial sehingga
kelembaban, yaitu sebesar 77,1%-84,2%
meningkatkan efektifitas seleksi tanaman.
dengan kelembaban maksimum mencapai
Keragaman antar genotipe dibutuhkan untuk
99% dan kelembaban minimum mencapai
menemukan individu dengan karakter-
34%. Rata-rata curah hujan di Kota Malang
karakter yang unggul. Nilai heritabilitas
mencapai 254,9 mm dan rata-rata harian
memberi gambaran peranan faktor genetik
penyinaran matahari sebesar 5,4%.
relatif terhadap faktor-faktor lingkungan
Kegiatan Penelitian membutuhkan
dalam memberikan penampilan akhir atau
beberapa alat dan bahan sebagai
fenotipe yang diamati (Vanitha et al., 2014).
penunjang keberlangsungan kegiatan
Keragaman merupakan perbedaan penelitian. Alat dan bahan yang dibutuhkan,
yang ditimbulkan dari suatu penampilan
yaitu cetok, cangkil, tusuk sate, meteran, tali
populasi tanaman. Keragaman genetik
merupakan salah satu faktor yang sangat rafia, semprotan, mika, papan penanda,
berpengaruh terhadap keberhasilan ember, gayung, gunting, cutter, alat tulis,
pemuliaan tanaman. Hasil persilangan jangka sorong, kamera serta benih-benih

2
tanaman yang akan ditanam. Penelitian matahari diberikan pupuk urea untuk
dilakukan dengan beberapa metode memenuhi nutrisi bunga matahari. Tabap
pelaksanaan yaitu persiapan lahan, perawatan, bunga matahari disiram setiap
harinya dan memastikan bunga matahari
penanaman, pemupukan, perawatan, serta
terkena sinar matahari yang cukup, lalu
pengamatan keragaman. Tahapan
memastikan agar bunga matahari tidak
Persiapan lahan yaitu dengan memastikan
terkena penyakit dan mencabut gulma yang
kesuburan tanah, lalu melakukan
ada di sekitar bunga matahari agar bunga
pengolahan lahan, yaitu dengan cara
matahari mendapat unsur hara yang banyak
mencangkul lahan untuk menggemburkan
dan tidak terjadi persaingan dengan gulma,
tanah, lalu membuat border menggunakan
lalu mengatasi hama pada bunga matahari
tali rafia untuk pembatas petak dan
agar bunga matahari tidak habis dimakan
membuat jarak tanam dengan cara
oleh hama. Tahap pengamatan, parameter
mengukur terlebih dahulu jarak tanam
yang diamati yaitu tinggi tanaman, lebar
menggunakan meteran dan menggunakan
daun, panjang daun, jumlah daun, diameter
tusuk sate sebagai penanda. Selanjutnya
batang, jumlah cabang, panjang tangkai,
pada tahapan penanaman dilakukan
warna batang, warna daun, dan bentuk
dengan menanam benih bunga matahari
daun. Rancangan yang digunakan dalam
yang telah diberikan ke lahan yang telah
penelitian ini adalah Rancangan Petak
disiapkan. Tahap pemupukan, bunga
Terbagi (Split Plot Design).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengamatan keragaman fenotip deviasi, dan koefisien varian yang
bunga matahari dilakukan dengan bertujuan untuk mengetahui
mengamati sebanyak 113 tanaman. keragaman. Hasil perhitungan rata-rata,
Hasil pengamatan keragaman dilakukan varians, standar deviasi, dan koefisien
perhitungan rata-rata, varians, standar keragaman terlampir pada Tabel 1.
Tabel 1. Keragaman fenotip
No. Variabel Rata-rata Varians Standar Koefisien Varian
Deviasi (%)
1. Tinggi Tanaman 78, 9027 973,7315 31,2047 39,54
2. Jumlah Daun 13,03922 24,37468 4,937072 37,86
3. Panjang Daun 13,74074 14,84804 3,853316 28,04
4. Diameter Batang 5,118182 1,738198 1,318408 25,75
5. Jumlah Cabang 24,25 134,4234 11,59411 47,81
6. Lebar Daun 22,85841 117,3191 10,83139 47,38
7. Panjang Tangkai 10,75 8,240506 2,870628 26,70
Berdasarkan hasil perhitungan Pengamatan keragaman
keragaman fenotip, data menunjukkan lingkungan dilakukan dengan beberapa
keragaman fenotip tertinggi terdapat parameter pengamatan dengan 7
pada parameter jumlah cabang dengan sampel tanaman. Hasil perhitungan
KV sebesar 47,81%. Sedangkan KV keragaman lingkungan bunga matahari
terendah didapatkan pada parameter disajikan pada Tabel 2.
diameter batang dengan nilai 25,75%.

baca revisian dibawahnya. sama kesalahannya

3
Tabel 2. Keragaman lingkungan Berdasarkan hasil perhitungan
No. Variabel Rata- Varians Standar Koefisien Varian
rata Deviasi (%)
1. Tinggi Tanaman 20,71429 64,2381 8,014867 38,69
2. Jumlah Daun 19,41429 11,81143 3,436776 17,70
3. Panjang Daun 20,57143 10,95238 3,309438 16,08
4. Diameter Batang 2,128571 0,185714 0,430946 20,24
5. Jumlah Cabang 1,428571 1,285714 1,133893 79,37
6. Lebar Daun 19,41429 11,81143 3,436776 17,70
7. Panjang Tangkai 11,11429 22,7181 4,76635 42,88
keragaman lingkungan Berdasarkan data keragaman
didapatkan hasil KV tertinggi pada fenotip dan keragaman
variabel jumlah cabang sebesar lingkungan,dilakukan perhitungan
79,37%. Sedangkan nilai KV terendah mengenai heritabilitas pada tanaman
pada variabel panjang daun sebesar bunga matahari. Hasil perhitungan
16,08%. heritabilitas tanaman bunga matahari
ini bukan soal membandingkan mana KV yang lebi htinggi. tapi, nilai KV
sebagai
segitu tergolong tinggi sedang atau rendah. misal kalo 20% itu tinggi berikut
sedang atau(Tabel
rendah.3).
Tabel 3. Rangkuman Hasil Pendugaan Heritabilitas Tiap Sifat Pada Tanaman Bunga
Matahari pada Lahan Bersama S4

Variabel (σ2f) % (σ2e) % (σ2g) % (H2 bs) % Kriteria


Tinggi tanaman 973,73 64,23 909,5 0,934 Tinggi
Jumlah daun 24,37 11,81 12,56 0,515 Tinggi
Panjang daun 14,84 10,95 3,89 0,262 Sedang
Diameter batang 1,73 0,18 1,55 0,895 Tinggi
Jumlah cabang 134,42 1,28 133,14 0,990 Tinggi
Lebar daun 117,31 11,81 105,5 0,899 Tinggi
Panjang tangkai 8,24 22,71 -14,47 -1,756 Rendah
Keterangan: Kriteria Heritabilitas: Tinggi = hbs 2 > 0.5 Sedang = nilai hbs 2 0.2 < hbs
2 î Rendah = nilai hbs 2 < 0.2 (Mangoendidjojo, 2003 dalam Wulandari et al., 2016).
Berdasarkan tabel perhitungan pada tanaman dapat dilihat melalui
heritabilitas, dapat diketahui bahwa beberapa sifat dan karakter tanaman.
heritabilitas tinggi terdapat pada Morfologi tanaman menjadi salah satu
parameter tinggi tanaman, jumlah daun, karakter yang dapat dijadikan sebagai
diameter batang, jumlah cabang, dan objek dalam menentukan keragaman
lebar daun. Sedangkan untuk tanaman. Penelitian Wahyudi et al.
heritabilitas sedang terdapat pada (2022) menunjukkan bahwa tanaman
parameter panjang daun, dan untuk bunga matahari memiliki keragaman
heritabilitas rendah terdapat pada yang tinggi terutama pada karakter
parameter panjang tangkai. morfologinya. Karakter morfologi
Hasil pengamatan tanaman tanaman sangat menentukan
bunga matahari menunjukkan keragaman kuantitatif tanaman.
keragaman yang ada pada setiap Karakter kuantitatif tanaman dikatakan
parameter pengamatan. Keragaman sangat beragam karena dalam

4
pertumbuhannya tidak hanya ketidakmampuan tanaman dalam
dikendalikan oleh satu gen saja. beradaptasi dengan lingkungan tertentu,
Sulistyowati et al. (2017) menjelaskan seperti kondisi lingkungan terlalu kering
bahwa karakter kuantitatif tanaman atau basah. Nilai keragaman yang
dikendalikan oleh banyak gen sehingga rendah menandakan populasi tersebut
karakter tanaman sangat beragam. seragam. Hal ini sejalan dengan
Keragaman tanaman pendapat Pradipta & Soegianto (2019),
dipengaruhi oleh faktor genetik dan semakin kecil nilai keragaman maka
faktor lingkungan. Faktor genetik sangat semakin seragam populasi tersebut baik
berpengaruh terhadap keragaman fenotipe maupun genotipe. Keragaman
tanaman terutama pada morfologinya. genetik yang rendah menghambat
Perbedaan susunan gen pada tubuh seleksi genotipe, sedangkan keragaman
tanaman menyebabkan perbedaan yang tinggi memudahkan dalam seleksi
penampilan pada setiap individu genotipe bagi pemulia tanaman.
tanaman. Setiap gen akan memberikan KESIMPULAN
pengaruh yang berbeda terhadap Berdasarkan hasil penelitian
penampilan morfologi tanaman, dimana yang telah dilaksanakan dapat diambil
hal tersebut merupakan perbedaan kesimpulan bahwa tanaman bunga
susunan gen pada tiap tanaman. matahari menunjukkan keragaman yang
Penelitian Mafaza et al.(2018) ada pada setiap parameter
pengamatan. Beberapa variabel yang
menunjukkan perbedaan morfologi yang
diamati yaitu keragaman fenotipe dan
lebih banyak dipengaruhi oleh faktor keragaman lingkungan. Berdasarkan
genetik dibandingkan dengan faktor data yang diperoleh kemudian dilakukan
lingkungan. Namun, keterkaitan antara perhitungan mengenai heritabilitas pada
faktor genetik dengan faktor lingkungan tanaman bunga matahari. Hasil
tetap tidak bisa untuk dipisahkan. perhitungan heritabilitas tanaman
Keterkaitan tersebut dikarenakan menunjukkan bahwa heritabilitas tinggi
terdapat pada parameter tinggi
adanya keterbatasan faktor genetik tanaman, jumlah daun, diameter batang,
dalam mempengaruhi morfologi jumlah cabang, dan lebar daun.
tanaman. Pengaruh faktor genetik Sedangkan untuk heritabilitas sedang
dalam morfologi tanaman masih terdapat pada parameter panjang daun,
bergantung kepada kondisi lingkungan dan untuk heritabilitas rendah terdapat
yang ada (Hadiyanti et al., 2018). pada parameter panjang tangkai.
Tanaman bunga matahari memiliki
Karakter kuantitatif tanaman keragaman yang tinggi terutama pada
sangat dipengaruhi oleh kondisi karakter morfologinya. Keragaman
lingkungan. Faktor lingkungan seperti tanaman dipengaruhi oleh faktor genetik
suhu, air, unsur hara, dan sinar matahari dan faktor lingkungan. Apabila tanaman
dapat mempengaruhi keragaman pada memiliki keragaman yang tinggi maka
dapat memudahkan pemulia tanaman
suatu tanaman (Gustiano et al., 2013).
dalam melakukan seleksi genotipe.
Hal ini disebabkan karena

5
DAFTAR PUSTAKA

BPS (Badan Pusat Statistik). 2016. Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia : Impor 2016. Badan
Pusat Statistik Indonesia. Jakarta.
Farida, D.G. 2019. Fenologi Dan Karakterisasi Morfo-Agronomi Tanaman Bunga Matahari (Helianthus
Annuus L.) Pada Kawasan Tropis. Jurnal Produksi Tanaman. 7(5):792 800.
Gustiano, R., Oktaviani, T., Soelistyowati, D. T., Kusmini, I. I., Wahyutomo, W., & Huwoyon, G. H. 2013.
Analisis Ragam Genotip Rapd Dan Fenotip Truss Morfometrik pada Tiga Populasi Ikan Gabus.
Berita biologi, 12(3), 325-333.
Hadiyanti, N. Supriyadi dan Pradono. 2017. Keragaman Beberapa Tumbuhan Ciplukan (Physalis spp.)
di Lereng Gunung Kelud, Jawa Timur. Berita Biologi, 17(2): 91-223.
Lohmor, K., N. Kapoor, M. Khan, dan S. Bishnoi. 2017. Estimation of Optimum Plot Size and Shape
from a Uniformity Trial for Field Experiment with Sunflower (Helianthus annuus L.) Crop in Soil of
Hisar. International Journal of Plant & Soil Science,15(5) : 1-5.
Mafaza, V.N., Handoko, dan Adirejo, A.L. 2018. Keragaman Genetik Karakter Morfologi Beberapa
Genotip Padi Merah (Oryza sativa L.) pada Fase Vegetatif dan Generatif. Jurnal Produksi
Tanaman, 6(12): 3048-3055.
Maulida, H., Sutjahjo, S. H., Wirnas, D., & Marwiyah, S. 2022. Keragaman dan Respon Seleksi pada
Segregan Transgresif Kacang Hijau. Indonesian Journal of Agronomy/Jurnal Agronomi
Indonesia, 50(2).
Pradipta, A. N., & Soegianto, A. 2019. Keragaman Dan Heritabilitas Karakter Hasil Dan Komponen Hasil
Beberapa Genotype Bunga Matahari (Helianthus annuus L.). Jurnal Produksi Tanaman, 7(6),
1059-1066.
Sari, V. N., Ganefianti, D. W., & Handajaningsih, M. 2021. Karakterisasi, Variabilitas Genetik Dan
Heritabilitas Genotipe Tapak Dara (Catharanthus roseus). Indonesian Journal of Agronomy,
49(3), 308-315.
Smith, B.D., 2014. The domestication of Helianthus annuus L. (sunflower). Veget Hist
Archaeobot. 23:57–74.
Sulistyowati, Y., Trikoesoemaningtyas, Sopandie, D., Ardie, S.W., dan Nugroho, S. 2017. Parameter
Genetik dan Seleksi Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Populasi F4 Hasil Single Seed
Descent (SSD). Jurnal Biologi Indonesia, 12(2): 175-184.
Vanitha, J., N. Manivannan dan R. Chandirakala. 2014. Qualitative Trait Loci Analysis for Seed Yield
and Component Traits in Sunflower. African Journal of Biotechnology 13(6) : 754-761
Wahyudi, A., Rahmasari, M., Nazirwan dan Sari, M.F. 2022. Keragaman Empat Aksesi Bunga Matahari
(Helianthus Annuus L.) Menggunakan Penanda Morfologi. Jurnal Agrotek Tropika, 10(1): 103-
109.
Wulandari, J. E., Yulianah, I., dan Saptadi, D. 2016. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) pada
Budidaya Organik Heritability and Genetic Gains of Four F 2 Populations of Tomato
(Lycopersicum esculentum Mill.) in Organic Farming. Produksi Tanaman, 4(5): 361-369.

Anda mungkin juga menyukai