ABSTRACT
Arrowroot is a plant that potential to be one of the alternative food source for the community. The intensity
of the light received by the plant is one of the influential factors important for plant growth. This study was
conducted to determine the arrowroot plant growth analysis at different light. This research was conducted
at the Experimental Farm Faculty of Agriculture, University of Sebelas Maret in Jumantono Karanganyar.
This study uses a randomized block design Complete (RAKL) one treatment factor with four levels ie
without shade, 31% shade, 51% shade and 73% shade. Data were analyzed by analysis of variance and
if there is a significant difference continued with DMRT (Duncan Multiple Range Test) level of 5%. The
results showed that the treatment of 51% shade known to give better growth results in some growth
variables observed were plant height, leaf area index (LAI), segment length and chlorophyll contents.
Keyword: intensitas cahaya, umbi, LPR, LAB
kondisi intensitas cahaya rendah. Naungan dapat Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama
mengurangi radiasi sinar utama yang aktif pada menunjukkan tidak beda nyata pada
fotosintesis yang berakibat menurunnya asimilasi uji Duncan taraf 5%
netto, sehingga fotosintat yang disimpan dalam Hasil penelitian menunjukkan hasil rarata
organ penerima menurun, akibatnya terjadi Nisbah akar tajuk tertinggi terdapat pada perlakuan
penurunan berat kering tanaman. Awad et al tanpa naungan yaitu sebesar 2,89. Selain itu pada
(2001) menyatakan bahwa cahaya pada kondisi data jumlah daun pada perlakuan tanpa naungan
naungan memiliki kandungan sinar UV -A, biru, juga menunjukkan rerata jumlah daun yang relatif
hijau dan sinar merah yang sedikit, namun kaya sedikit dibanding perlakuan yang lainnya. Dengan
akan sinar infra merah. Hal ini berpengaruh jumlah daun yang relatif sedikit maka Nisbah akar
terhadap produksi bahan aktif yang terkandung tajuk akan meningkat. Pada tanaman kontrol atau
pada tanaman. intensitas cahaya matahari penuh, kerja auksin
akan terhambat sehingga pertumbuhan akar lebih
Nisbah Akar Tajuk
tinggi daripada tajuk (Lativa dan Anggarwulan
Tabel 7. Pengaruh tingkat naungan terhadap 2009). Hasil Penelitian memperlihatkan bahwa
Nisbah akar tajuk tanaman Garut yang ternaungi mempunyai Nisbah
Naungan Nisbah akar tajuk akar tajuk yang cenderung lebih tinggi dibanding
Tanpa naungan 2,89a tanaman Garut yang tidak ternaungi. Tanaman
(Kontrol) Garut yang mengalami pengurangan intensitas
Naungan 31% 1,28a cahaya maka yang terjadi adalah tanaman akan
Naungan 51% 1,43a membentuk daun secara berlebihan dan sistem
Naungan 73% 1,45a perakaran tanaman menjadi sempit sehingga
Nisbah akar tajuk akan menurun.
Kandungan Klorofil Daun
Tabel 8 Pengaruh tingkat naungan terhadap kandungan karotenoid daun, kandungan klorofil a dan
kandungan klorofil b
Naungan Kandungan Kandungan Kandungan
Karotenoid Klorofil a Klorofil b
Tanpa naungan 1,60a 0,51a 0,21a
(Kontrol)
Naungan 31% 2,37b 0,84b 0,45b
Naungan 51% 2,45b 0,84b 0,49b
Naungan 73% 2,18b 0,78b 0,36ab
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak beda nyata pada uji Duncan taraf
5%
Pada umumnya tumbuhan dihadapkan pada intensitas cahaya penuh menunjukkan
dua atau lebih cekaman yang terjadi secara kandungan klorofil minimal, kondisi ini berlaku
bersamaan, seperti terbatasnya ketersediaan air untuk klorofil a dan b. Biber (2007) menyatakan
dengan cahaya yang diterima tumbuhan (Hong-bo bahwa umur daun dan tahapan fisiologis suatu
et al 2006). Peningkatan penerimaan cahaya akan tanaman merupakan faktor yang menentukan
meningkatkan kadar klorofil, nitrogen dan densitas kandungan klorofil.
stomata (Mendes et al 2001). Hasil penelitian
Laju Pertumbuhan Relatif
menunjukkan naungan memberikan pengaruh
yang berbeda nyata terhadap jumlah klorofil daun. 0,08 0,07
Kandungan klorofil a dan b terbesar terdapat 0,06
pada perlakuan naungan 51% dan terendah pada 0,06 0,05 0,05
perlakuan naungan 0%. 0,04 0,04 0,04
Dengan demikian dapat diketahui bahwa 0,04 0,03
naungan 73% mengakibatkan meningkatnya
kandungan klorofil a dan b daun. Sedangkan
0,02
pada naungan 0% menghasilkan kandungan
klorofil a dan b daun yang lebih kecil
dibandingkan perlakuan yang lainnya. Hal ini 0
sesuai dengan teori bahwa tanaman di bawah Tanpa Naungan 31% Naungan 51% Naungn 73%
Naungan 30 - 60 HST 60 - 90 HST
25 Agrosains 19(1): 22-27, 2017
Agrosains 19(1): 22-27, 2017; ISSN: 1411-5786