Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIKUM 3
PERKEMBANGAN VEGETATIF ALAMI
DAN BUATAN PADA TUMBUHAN

Oleh :
WILDAN NUR HIDAYAT
858943288

UPBJJUT JEMBER
FAKULTAS PERGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Wildan Nur Hidayat


NIM/ID Lainnya : 858943288
Program Studi : PGSD BI
Nama Sekolah : UNIVERSITAS TERBUKA

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Setyo Andi Nugroho, S.Pd., M.Si


Nip/Id Lainnya :
Instansi Asal :
Nomor Hp :
Alamat Email :
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Wildan Nur Hidayat


NIM : 858943288
Program studi : S1 PGSD (BI)

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
Tindakan sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya say aini atau ada klaim atas karya say aini.

Jember, 30 – 10 - 2022

(ttd)
Wildan Nur Hidayat
A. Judul percobaan
Perkembangan Vegetatif Alami dan Buatan pada Tumbuhan
B. Tujuan Percobaan
 Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif
alami
 Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara mencangkok

C. Alat dan Bahan


1. Vegetatif alami
- Alat tulis dan lembar pengamatan
- Tumbuhan yang ada di sekitar
- Cangkul kecil atau sekop
2. Vegetatif Buatan
- Gunting
- Pisau tajam
- Tanah gembur dan humus
- Plastik/sabut kelapa
- Tanaman untuk keperluan cangkok
D. Landasan Teori

Vegetatif alami atau perkembangan vegetatif alami adalah sebuah proses


memperbanyak diri. Vegetatif alami ini terjadi secara aseksual. Dalam arti lain,
dilakukan secara alami tanpa melibatkan campur tangan dari manusia. (Carlos, 1971)
Vegetatif alami dapat terjadi pada tumbuhan. Proses yang terjadi pada tumbuhan ini
terjadi dalam berbagai macam cara. Tumbuhan yang melakukan vegetatif alami akan
berkembang biak menggunakan bagian tumbuhan tersebut. Tumbuhan itu tidak
membutuhkan tangan-tangan manusia dalam proses perkembang biakannya, karena
akan menggunakan bagian dari tumbuhan itu sendiri. (Hartman, et al., 1961)
Berikut ini adalah macam-macam perkembangan vegetatif alami pada tumbuhan
(Tohir, 1970):
a) Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi
tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak bergantung pada
induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus tumbuh.
b) Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di
permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara tinggal.
c) Perkembangbiakan tumbuhan yang berumbi dilakukan melalui umbi itu sendiri.
Umbi tersebut akan ditanam untuk menghasilkan tumbuhan baru setelahnya. Ada
tiga jenis perkembangbiakan melalui umbi. Umbi lapis, umbi batang dan umbi
akar. Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan makanan.
Jika ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Umbi
lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai
dengan tumbuhnya siung pada tunas yang paling luar. Diawal pertumbuhannya,
siung mengambil makanan dari induknya. Ketika siung telah berdaun dan berakar,
siung dapat membuat makanannya sendiri dengan proses fotosintesis.
d) Geragih atau stolon adalah sebuah batang yang tumbuh secara menjalar. Batang
ini dapat tumbuh di dalam tanah atau di atas permukaan tanah. Geragih akan
tumbuh seperti berbuku-buku. Bagian ujungnya juga akan ditumbuhi tunas. Tunas
tersebut akan bertumbuh menjadi tanaman baru. Contoh vegetatif alami geragih
adalah eceng gondok, stroberi, rumput teki, arbei, dan pegagan.
e) Rimpang adalah sebuah batang yang tumbuh ke dalam lapisan tanah. Rimpang
adalah vegetatif alami yang tumbuh secara horizontal. Pada batang tumbuhan itu,
akan tumbuh tunas. Selain tunas, akar baru juga akan bertumbuh disana. Contoh
tanaman yang berkembangbiak secara rimpang adalah kunyit, temulawak, dan
jahe.
f) Stolon juga termasuk perkembangbiakan vegetatif alami. Stolon ini hampir sama
seperti rimpang. Akan tetapi, perbedaannya terletak pada bagaimana ia akan
bertumbuh. Pada stolon, batang akan tumbuh secara horizontal mengarah ke atas
tanah. Ketika batang menyentuh bagian akar, maka akan terbentuk tunas serta
akar tumbuhan yang baru. Koneksi di antara tanaman induk tidak akan putus.
g) Spora adalah perkembangan vegetatif yang dilakukan dengan pembentukan
kantung kecil. Kantung kecil tersebut akan berisi materi genetic. Materi genetic
ini dapat bertahan di dalam keadaan yang kritis.
h) Membelah diri tidak hanya dilakukan oleh hewan saja. Namun, tumbuhan juga
dapat berkembang biak secara membelah diri. Tumbuhan yang berkembangbiak
secara membelah diri bertujuan untuk memperbanyak spesiesnya
Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan pada tumbuhan
yang dibantu atau sengaja dilakukan oleh manusia. Tujuan dari perkembangbiakan
vegetatif buatan yakni untuk meningkatkan mutu dan jumlah hasil. Seperti diketahui,
beberapa tumbuhan berbiji menghabiskan waktu yang lama untuk berbuah. Untuk
menyiasati agat tumbuhan cepat berbuah, maka manusia melakukan cara
perkembangbiakan vegetatif buatan. Selain bisa menuai hasil panen lebih cepat,
perkembangbiakan vegetatif buatan bisa menjadikan sifat anak sama dengan sifat
induknya (Janick, 1969).
Cara perkembangbiakan vegetatif buatan yang saat ini sering kita lihat antara lain :
a) Setek
Setek merupakan cara perkembangbiakan melalui penggunaan bagian
batang atau daun dari tumbuhan. Cara setek bisa kita lakukan untuk
memperbanyak tumbuhan singkong, tebu, kangkung atau mawar.
b) Cangkok
Mencangkok adalah cara perkembangbiakan vegetatif buatan tumbuhan
dengan menumbuhkan akar pada cabang atau batang tanaman.
c) Merunduk
Merunduk merupakan salah satu cara perkembangbiakan vegetatif buatan
dengan memendam bagian ranting atau cabang tumbuhan ke dalam tanah. Cara ini
efektif untuk menghasilkan akar baru yang akan tumbuh.
d) Mengenten atau menyambung
Menyambung adalah teknik perkembangbiakan vegetatif buatan dengan
menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis.
Menyambung sering pula disebut mengenten.
e) Menempel atau Okulasi
Menempel adalah cara perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara
menempelkan sepotong kulit pohon beserta mata tunas dari batang atas, sehingga
dapat tumbuh dan bersatu membentuk individu baru.

E. Cara Kerja
1. Vegetatif Alami
- Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
- Pergilah ke kebun yang ada si sekitar tempat tinggal
- Carilah jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetative alami
(missal: dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih, dan umbi).
- Galilah tanaman, jika anda meyakinkan umbi atau akar rimpang
- Gambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan
vegetative alami tuangkan hasilnya pada lembar kerja (Tabel 1.12).
2. Vegetatif Buatan (Mencangkok)
- Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok
- Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter kurang lebih 2,5cm dan
tidak berpenyakit
- Kuliti cabang tanaman tersebut kurang lebih 10cm dan berjarak 10-15cm dari
pangkal cabang
- Buanglah kambiumnya dengan cara mengeroknya sampai bersih
- Biarkan mengering selama 6-2jam
- Tutuplah bagian yang terbuka dengan tanah yang gembur dicampur dengan
kompos secukpnya
- Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastic dan ikatlah kedua ujungnya.

F. Hasil Pengamatan
1. Perkembangan aseksual (vegetatif) alami
Tabel 1.12
Perkembangbiakan aseksual alami pada tumbuhan
No Nama tumbuhan dan jenis Gambar tumbuhan dengan perkembangbiakan
perkembangbiakan aseksual aseksual
1. Lengkuas (umbi akar)
2. Pisang (tunas)

3. Bambu (tunas)

4. Tebu (tunas)

5. Paku-pakuan

2. Perkembangan aseksual (vegetative) buatan pada tumbuhan


Mencangkok
No Kondisi tampilan hari ke:
1. Belum ada perkembangan
2. Belum ada perkembangan
3. Belum ada perkembangan
4. Belum ada perkembangan
5. Belum ada perkembangan
6. Belum ada perkembangan
7. Belum ada perkembangan
8. Belum ada perkembangan
9. Belum ada perkembangan
10. Belum ada perkembangan

G. Pertanyaan
1) Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikerok sebaiknya sayatan
dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut ?
Jawab: Tujuan dari pengeringan cambium agar bagian tersebut tidak lembab dan
membusuk, karena pada kampium tersbut nantinya akan terbentuknya akar dan
lebih cepat munculnya akar.
2) Pada hari ke berapa akar cangkokan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada
hari ke berapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap semaikan ?
Jawab: pada percobaan kami selama 10 hari akar cangkokan belum juga tumbuh,
kemungkinan karena factor lingkungan atau kurang lama lagi waktu yang
dibutuhkan agar akar tumbuh.

H. Pembahasan

Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri makhluk hidup guna


kelangsungan jaenisnya. Seperti diketahui baik hewan maupun tumbuhan berkembang
biak baik secara generative maupun vegetative. Vegetatif pada tumbuhan terdapat dua
macam antara lainvegetatif alami dan buatan (Carlos, 1971).
Vegetatif alami atau perkembangan vegetatif alami adalah sebuah proses
memperbanyak diri. Vegetatif alami ini terjadi secara aseksual. Dalam arti lain,
dilakukan secara alami tanpa melibatkan campur tangan dari manusia (Hartman,
1961). Beberapa macam vegetative alami, sesuai dengan pengamatan yang telah
dilakukan di sekitar tempat tinggal. Hasil pengamatan yang didapat adalah tumbuhan
yang mengalami vegetative alami secara tunas, umbu akar, dan spora. Tumbuhan
yang mengalami perkembang biakan secara tunas antara lain pisang, bambu, dan tebu.
Jika kita amati tumbuhan tersebut memperbanyak diri dengan munculnya tunas-tunas
baru sebagai calon tumbuhan baru. Tumbuhan lengkuas berkembangbiak secara umbi
akar, setelah kami amati dengan cara mencabut tumbuhan lengkuas tersebut maka
akan terlihat bahwa akar dari tumbuhan lengkuas akan membesar dan membentuk
cadangan makanan dan bisa di tanam untuk calon tumbuhan baru. Sedangkan
tumbuhan paku-pakuan memiliki alat berkembangbiak yaitu spora. Spora merupakan
kotak yang berisi sporangium yang nantinya akan jatuh ke tempat sekitar yang
mendukung tumbuhnya calon tanaman baru.
Pada percobaan vegetative buatan yaitu mencangkok dilakukan pada
tumbuhan yang memiliki waktu yang lama untuk berkembangbiak untuk tumbuhan
yang baru. Percobaan ini, butuh waktu yang agak lama untuk mengetahu hasil
(Rochiman, 1973).
Hasil percobaan ini pada tumbuhan jeruk dengan waktu 10 hari namun belum ada
tanda-tanda munculnya akar. Hal ini bisa karena beberapa factor antara lain,
kurangnya air, tanah yang tidak subur, dan kurannya nutrisi. Sehingga percobaan ini
bisa diteruskan hingga berhasil munculnya akar.
Jika akar-akar sudah tumbuh, maka hasil cangkokan bisa dipindahkan pada
pot lain dengan melihat seberapa kuat hasil cangkokan tersebut, jika dirasa sudah
kuat, bisa dipindahkan pada pot lain. Pada perkembanbiakan tersebut ada syarat
tertentu, misalnya dalam mencangkok dibutuhkan tumbuhan yang sudah memiliki
cambium (Tohir, 1970).

I. Kesimpulan

Perkembangbiakan tidak hanya terjadi secara alami, tapi juga bisa


menggunakan cara lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari vegetative
buatan yaitu menempel, menyambung, dan mencangkok. Dengan cara-cara tersebut,
dapat dihasilkan produk baru dan juga bisa meningkatkan kualitas tumbuhan seperti
yang diinginkan.
J. Daftar pustaka
- Carlson, R.F. 1971. Developing Dwarf Apple Trees. Mchigan Science in Action.
From the Michigan State University Agricultural Experiment Station, East
Lansing. March 1971.
- Hartman,H.T. and D.E. Kester. 1961.Plant Propagation Principles and Practices.
Englewood Cliffs, New York Prentice- Hall. Inc. 46 pp.
- Janick, J. 1969. Hortucultural Science. W.H. Freeman and Company. San
Francisco. P. 73-74.
- Rochiman, K. dan S.S. Haryadi. 1973. Pengantar Agronomi. Departemen
Agronomi, Fakultas Pertanian IPB. 72 hal.
- Tohir dan Kaslan. 1970. Pedoman Bercocok Tanam Buah-Buahan. Pradnya
Paramita. 17 hal.

K. Kesulitan
Dalam proses pencangkokan dalam waktu 10 hari akar juga belum tumbuh,
mungkin karena factor lingkungan sehingga akar tidak juga tumbuh.

Anda mungkin juga menyukai