MODUL III
PEMBUATAN MEDIUM DAN STERILISASI
DISUSUN OLEH :
NAMA : YUDHISTIRA KRISTINOV BUDIONO
NIM : G40121018
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN : TITIK NUR VITASARI
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
APRIL, 2022
BAB I
PENDAHULUAN
Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara
(nutrient) yang digunakan untuk membiakkan mikroba. Medium terdapat
bermacam-macam yang dapat digunakan untuk isolasi, perbanyakan,
pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba maupun
untuk transport specimen dari suatu tempat ke tempat pemeriksaan
mikrobiologi. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa
molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dalam
pemeriksaan mikrobiologi, media menjadi suatu hal yang penting agar
mikroba yang dapat hidup dan menentukan bahwa mikroba yang diperiksa
adalah benar-benar mikroba yang dicari atau yang diharapkan. Upaya
pembiakan mikroorganisme memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai
agar bakteri dapat berkembang dengan baik. Dalam pertumbuhannya,
mikroorganisme memerlukan bahan-bahan organik dan ion-ion pendukung
sebagai sumber energi dan katalis (Morse & Meitzner, 2010). Faktor-
faktor yang penting bagi proses pembiakan mikroorganisme yaitu nutrisi,
oksigen dan gas lain, kelembaban, pH media, suhu, serta kontaminan.
Media yang baik untuk pembiakan mikroorganisme harus mengandung
unsur-unsur seperti karbon, nitrogen, fosfat inorganic, sulfur, logam, air,
dan mineral (Zimbro, 2009).
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan salah satu media yang baik
digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa
cendawan/fungsi, bakteri, maupun sel mahluk hidup. Media PDA
merupakan jenis media biakan dan memiliki bentuk/ konsistensi padat
(solid). Media ini berfungsi sebagai media kapang (jamur) dan khamir.
Selain itu PDA digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu
sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat
dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2%
glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi
kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Adapun fungsi dari komponen
PDA (Potato Dextrose Agar) yaitu: potato extract atau ekstrak kentang
merupakan sumber karbohidrat atau makanan bagi biakan pada media
PDA (Potato Dextrose Agar). Dextrose atau gugusan gula baik itu
monosakarida maupun polisakarida merupakan penambah nutrisi bagi
biakan pada media PDA (Potato Dextrose Agar). Agar merupakan bahan
media atau tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung
cukup air dan digunakan untuk menumbuhkan khamir atau jamur
(Supardi, 1999).
Natrium Agar (NA) adalah adalah salah satu conto media yang sering
digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan bakteri.
Sementara itu Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sering
digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan jamur. Natrium
Agar (NA) merupakan media yang dibuat dari agar, sedangkan Potato
Dextrose Agar (PDA) dibuat dari kentang dan agar (Radji, 2011).
Sediaan steril memiliki beberapa sifat bentuk takaran yang unik, seperti
bebas dari mikroorganisme, pirogen dan bebas dari partikulat serta
memiliki standar yang sangat tinggi dalam hal kemurnian dan kualitas.
Tujuan utama pembuatan sediaan steril adalah mutlak tidak adanya
kontaminasi mikroba. Kontaminasi dapat berasal dari beberapa penyebab
sebagai berikut : sterilisasi media yang kurang sempurna, lingkungan kerja
dan pelaksanaan cara kerja saat penanaman, eksplan, molekul-molekul
atau benda benda asing berukuran kecil yang jatuh atau masuk ke dalam
botol kultur setelah penanaman dan ketika diletakkan di ruangan.
(Agalloco, 2008)
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Ali (2005), media yang digunakan untuk menumbuhkan mikrobia dibagi
atas 2 golongan berdasarkan komposisi bahan penyusunnya yaitu media sintetis
dan media non-sintetis. Media sintetis yaitu media yang tersusun atas senyawa
yang diketahui komposisi kimianya secara tepat. Media tersebut berisi garam
anorganik misalnya asam amino, asam lemak, alkohol, karbohidrat atau senyawa
organik serta ditambahkan vitamin. Media non-sintetis adalah media yang tidak
diketahui komposisi kimiawinya secara pasti. Beberapa dari komposisi yang
ditambahkan misalnya ekstrak beef, ekstrak yeast, pepton, darah,serum dan casein
hidrolisat.
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk
menumbuhkan mikroba. Selain untuk pembuatan mikroba, medium dapat pula
digunakan untuk melakukan isolasi, memperbanyak, pengujian sifat- sifat
fisiologi dan perhitungan mikroba. Dalam proses pembuatan media harus
disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada
media. Media adalah suatu suubstrat untuk menumbuhkan bakteri yang menjadi
padat dan tetap tembus pandang pada suhu inkubasi ( Nurohaianah, 2007).
Pertumbuhan adalah peningkatan secara teratur jumlah komponen suatu
organisme. Pertumbuhan mengarah pada suatu peningkatan dalam jumlah
individu-individu yang menghasilkan suatu populasi. Pembiakan adalah proses
perbanyakan organisme melalui penyediaan kondisi lingkungan yang sesuai
(Jawetz, 2005).
Nutrien Agar merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan
perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. Nutrien agar
terbuat dari campuran ekstrak daging dan pepton dengan menggunakan agar
sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya
mudah membeku dan mengandung karbohidrat yng berupa galaktam sehingga
tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme (Fatmariza dkk, 2017).
METODE PENELITIAN
Praktikum ini dilakukan pada hari Senin 11 april 2022 pukul 13.00 WITA
sampai dengan selesai. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Tadulako.
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu silet, hot plate, erlenmeyer,
wajan, aluminium foil, neraca analitik, spatula, batang pengaduk, mangnetik
stirer, gelas ukur, autoclave, cawan petri dan alat tulis. Adapun bahan yang
digunakan pada praktikum ini yaitu kentang, agar-agar powder, gula,
aquades, tisu, kasa, kapas,, media NA dan PDA
Pada pembuatan Nutrient Agar (NA) yaitu menyiapkan alat dan bahan.
Selanjutnya, ditimbang agar plain menggunakan neraca analitik
sebanyak 15 gr, ditimbang gula menggunakan neraca analitik sebanyak
15 gr. Kemudian, dikupas kentang menggunakan cutter lalu dipotong
dadu dan ditimbang menggunakan neraca analitik sebanyak 15 gr.
Setelah itu, kentang yang telah diiris dadu direbus di atas hot plate
sampai lunak, lalu disaring dipisahkan larutan dan kentangnya. Air
perasan yang sudah dipisahkan, dipanaskan kembali ditambahkan gula
dan agar plain masing-masing 15 gr, dipanaskan kembali. Jika sudah
panas diangkat lalu dituang ke dalam erlenmeyer, jika larutan kurang
dari 500 ml ditambahkan aquades hingga larutan cukup 500 ml. Lalu
dipanaskan diatas hot plate dengan menambahkan magnetik stirrer agar
homogen. Selanjutnya, didiamkan beberapa detik kemudian dibuatkan
penutup dengan menggunakan kain kasa dan kapas lalu ditutup
erlenmeyer. Setelah itu dibungkus alunminium foil agar tidak
terkontaminasi lalu di sterilisasi menggunakan autoclave dengan suhu
>100℃.
- Gula
30 gr x 500 ml = 15 gr
1000
- Agar
30 gr
x 500 ml = 15 gr
1000
4.3 Pembahasan
Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara. Upaya
pembiakan mikroorganisme memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai
agar bakteri dapat berkembang dengan baik. Dalam pertumbuhannya,
mikroorganisme memerlukan bahan-bahan organik dan ion-ion pendukung
sebagai sumber energi dan katalis. Faktor-faktor yang penting bagi proses
pembiakan mikroorganisme yaitu nutrisi, oksigen dan gas lain, kelembaban,
pH media, suhu, serta kontaminan. Medium, yang baik untuk pembiakan
mikroorganisme harus mengandung unsur-unsur seperti karbon, nitrogen,
fosfat inorganic, sulfur, logam, air, dan mineral (Morse, 2010).
Pada praktikum kali ini, medium yang dibuat adalah medium agar. Nutrient
Agar (NA) terbuat dari campuran peptone dan ekstrak daging dengan agar
sebagai pemadatnya. Karena sifat agar yang mudah membeku serta
mengandung karbohidrat berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan
oleh mikroorganisme. Ekstrak daging dan peptone digunakan sebagai bahan
dasar yang mengandung nitrogen, vitamin, dan sebagai sumber protein
yang dibutuhkan mikroorganisme agar dapat tumbuh dan berkembang
(Radji, 2017). Pada pengamatan menggunakan Nutrient Agar (Na) dibuat
sebanyak 2,4 g dengan komposisi aquades 120 ml + Na 2,4 g menggunakan
jenis sterilisasi panas basah lebih dari 100°C.
Salah satu media agar yang cocok dan mendukung pertumbuhan cendawan
adalah Potato Dextrose Agar (PDA) yang memilki pH 4.5 sampai 5.5
sehingga menghambat pertumbuhan bakteri yang membutuhkan lingkungan
yang netral dengan pH 7.0 dan suhu optimum untuk pertumbuhan antara
25-30 °C Berdasarkan komposisinya, PDA termasuk dalam media
semisintetik karena tersusun atas bahan alami kentang dan bahan sintetik
dextrose dan agar. Kentang mengandung karbohidrat, vitamin, dan
mikronutrien lain yang dapat dimanfaatkan oleh cendawan. Sedangkan
dextrose sebagai karbohidrat sederhana menjadi sumber energi yang dapat
segera digunakan. Komponen agar dalam media berfungsi sebagai bahan
pemadat. Masing-masing dari
ketiga komponen tersebut sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan perkem
bangbiak-an mikroorganisme terutama cendawan (Octavia & Wantini,
2017).
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Saran yang dapat saya berikan pada praktikum ini yaitu alangkah lebih
baiknya sebelum melakukan praktikum percobaan para praktikan
mempelajari modul dengan baik agar praktikum berjalan dengan lancar
dan tidak terjadi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia: EGC.
Bandung:Alfabeta.
Indonesi Press.
Morse SA, dan Mietzner, T.A. (2010). Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick,
Pratiwi. (2006). Nilai peroksida dan aktivitas anti radikal bebas diphenyl picril
Indonesia.
2.
3.