Disusun oleh :
FARIDA EFIANA
FEMAS FAJAR
2021-2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa Persatuan berasal dari kata satu yang berarti
utuh dan tidak terpecah-belah. Arti lebih luasnyayaitu berkumpulnya macam-macam corak dari
berbagai kalangan,ras,budaya, dan adatistiadat dalam masyarakat yang bersatu dengan serasi.
Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal
ini,masing-masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciritertentu
yang bersatu. Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa tetapmemiliki ciri-
ciri dan adat istiadat semula.
Dalam persatuan bangsa, satu suku bangsa menjadi lebih besar dari sekedar satu suku
bangsayang bersangkutan karena dapat mengatasnamakan bangsa secara keseluruhan.
Misalnyasuku Bugis atau suku Batak dapat menyebutkan dirinya bangsa Indonesia, yang
memiliki ciri jauh lebih luas dan komplek dari pada suku Bugis atau Batak itu sendiri.
Kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang telah menjadi utuh. Maka dari itu
persatuandan kesatuan sangat erat hubungannya.
Kesatuan bangsa Indonesia berarti satu bangsa Indonesia dalam satu jiwa bangsa seperti
yangdiputuskan dalam kongres Pemuda pada tahun 1928 dalam keadaan utuh dan tidak
bolehkurang, baik sebagai subyek maupun obyek dalam penyelenggaraan kehidupan
nasional.Sedangkan kesatuan wilayah Indonesia berarti satu wilayah Indonesia dari Sabang
sampaiMerauke yang terdiri dari daratan, perairan dan dirgantara diatasnya seperti yang
dinyatakandalam deklarasi Juanda 1957, dalam keadaan utuh dan tidak boleh kurang atau retak.
2.2Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Revolusi Kemerdekaan
a. Sistem Pemerintahan Presidensial
UUD NRI menetapkan sistem pemerintahan presidensial dengan kekuasaan yang besar
ditangan presiden, namun kekuasaan tertinggi berada di tangan MPR, sebagaisumber kekuasaan
negara dan presiden sebagai penyelenggara kekuasaan pemerintahan yangtertinggi dibawah
MPR. Prinsip ini tidak mengatur pembatasan yang tegas penyelenggaraankekuasaan negara
karena prinsip itu banyak disalahgunakan dan ditafsirkan sesuai kehendak pihak yang memegang
kekuasaan (Zoelva 2008).
b. Sidang PPKI 18 dan 19 Agustus 1945
- Sidang 18-08-1945 menetapkan UUD RI 1945, mengangkat Ir. Soekarno dan Drs.Mohammad
Hatta sebagai presiden dan wakil prsiden RI.
- Sidang 19-08-1945 menetapkan pembagian wilayah bekas Hindia Belanda ke dalam 8 provinsi
(Sumatra, Jabar, Jateng, Jatim, Sunda Kecil, Borneo (Kalimantan), Sulawesi,Maluku).
c. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat
Diresmikan pada 29 Agustus 1945 yang diketuai oleh Kasman Singodimedjo. Jumlahanggotanya
137 orang yang berasal dari golongan muda dan tua. Ketetapan mengenai KNIP :
Semua lembaga yang dibentuk di Indonesia pusatnya di Jakarta.
Penjelmaan dari kedaulatan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia
untukmenyelenggarakan kemerdekaan Indonesia yang berdasarkan kedaulatan rakyat.
Pernyataan dari rakyat Indonesia untuk hidup aman sebagai bangsa yang merdeka,
persatuan kebangsaan yang erat, menjaga keselamatan umum, dan membantu para
pemimpin dalam menyelenggarakan cita-cita bangsa Indonesia.
d. Kabinet Pertama
Sesuai dengan ketentuan UUD NRI 1945 ditetapkan pada tanggal 2 September 1945
susunankabinet pertama sebagai berikut :
1. Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah
2. Menteri Luar Negeri : Mr. Achmad Soebardjo
3. Menteri Keuangan : Mr. A.A. Maramis
4. Menteri Kehakiman : Prof.Mr.Dr. Soepomo
5. Menteri Kemakmuran : Ir. Surachman Tjokroadisurjo
6. Menteri Keamanan Rakyat : Soeprijadi
7. Menteri Kesehatan : Dr. Boentaran Martoatmodjo
8. Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantoro
9. Menteri Penerangan : Mr. Amir Sjarifudin
10. Menteri Sosial : Mr. Iwa Koesoema Soemantri
11. Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Tjokrosujoso
12. Menteri Perhubungan a.i. : Abikusno Tjokrosujoso
13. Menteri Negara : Wachid Hasjim
14. Menteri Negara : Dr.M. Amir
15. Menteri Negara : Mr.R.M. Sartono
16. Menteri Negara : R. Otto Iskandardinata
e. Maklumat Pemerintah
- Maklumat 5 Oktober 1945
Pemerintah mengeluarkan maklumat pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR)yang
dibentuk dari hasil peningkatan fungsi BKR dengan tujuan mengatasi situasiIndonesia yang
mulai tidak aman karena kedatangan kembali tentara sekutu keIndonesia.
-Maklumat 3 November 1945
Mengenai pembentukan partai politik. Memberi kesempatan kepada rakyat seluas-luasnya
untuk mendirikan partai-partai politik.
-Maklumat 14 November 1945
Tanggung jawab pemerintahan ada ditangan para menteri. Presiden tidak lagi berfungsi
sebagai kepala pemerintah, melainkan hanya sebagai kepala negara, jabatankepala negara
dijabat oleh perdana menteri.
f. Kabinet pada Masa Awal Revolusi Kemerdekaan
g. Pemberontakan
- Pemberontakan PKI Madiun 1945
Dipimpin oleh Muso dan Amir Syarifuddin. PKI melakukan kekerasan fisik terhadap
pejabat, tokoh, dan warga anti PKI. Akhirnya pemberontakan ini dapat ditumpas
olehsatuan TNI operasi militer yang dipimpin oleh Kolonel Gatot Subroto dan
KolonelSungkono. Muso dan Amir Syarifuddin kemudian berhasil ditembak mati.
- Pemberontakan DI/TII Jabar & Jateng
Berawal dari gagasan Kartosuwiryo untuk membentuk Negara Islam Indonesia (NII) pada
4 Agustus 1949 di Jabar. TNI melakukan operasi militer diberbagai daerah yangdinilai
menjadi pusat gerakan ini.Jabar : Operasi Pagar Betis dan Operasi Baratayuda. Berhasil
ditumpas ketikaKartosuwiryo ditangkap tanggal 4 Juni 1962 di Majalaya, Jabar.Jateng :
pada 23 Agustus 1962 Amir Fatah memproklamasikan berdirinya gerakanDarul Islam dan
bermaksud mendirikan Negara Islam Indonesia. Gerakan ini berhasildilumpuhkan pada
tahun 1952.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia dari masa ke masa memiliki banyak perbedaan. Dari kondisi suku, ras,
danagama serta masa kepemimpinan memiliki ciri khas tersendiri yang dapat
membentukIndonesia yang satu. Meskipun banyak perbedaan, Indonesia tetap dapat
mempertahankan persatuan dan kesatuannya, dapat memberantas masalah yang akan
mempecahbelahkan persatuan dan kesatuan di Indonesia, sehingga persatuan dan kesatuan
Indonesia masih tetapterjaga hingga saat ini.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebihfokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber
yanglebih banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk saran bias berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapiterhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
https://yayasanmasyarakatbaik.wordpress.com/2018/01/25/pengertian-persatuan-dan-kesatuan-
bangsa/ diakses pada 21 Februari 2019 Pukul 19.40 WIB.Kardiman, Yuyus.2018.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA kelas XII
.Jakarta:Erlangga
https://id.scribd.com/document/426291264/Makalah-Persatuan-Dan-Kesatuan-Bangsa-
Indonesia-Dari-Masa-Ke-Masa Diakses pada 24 Januari 2022