D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
1. GODWIN
2. YONGGI
3. OCHI
4. GRACE TARIGAN
Latar Belakang
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah-belah. Arti
lebih luasnyayaitu berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai
kalangan,ras,budaya, dan adatistiadat dalam masyarakat yang bersatu dengan
serasi.Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu.
Dalam hal ini,masing-masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat
yang memiliki ciri-ciritertentu yang bersatu. Penggabungan dalam persatuan
bangsa, masing-masing bangsa tetapmemiliki ciri-ciri dan adat istiadat
semula.Dalam persatuan bangsa, satu suku bangsa menjadi lebih besar dari
sekedar satu suku bangsayang bersangkutan karena dapat mengatasnamakan
bangsa secara keseluruhan. Misalnyasuku Bugis atau suku Batak dapat
menyebutkan dirinya bangsa Indonesia, yang memiliki ciri jauh lebih luas dan
komplek dari pada suku Bugis atau Batak itu sendiri.Kesatuan merupakan hasil
dari persatuan yang telah menjadi utuh. Maka dari itu persatuandan kesatuan
sangat erat hubungannya.Kesatuan bangsa Indonesia berarti satu bangsa
Indonesia dalam satu jiwa bangsa seperti yangdiputuskan dalam kongres
Pemuda pada tahun 1928 dalam keadaan utuh dan tidak bolehkurang, baik
sebagai subyek maupun obyek dalam penyelenggaraan kehidupan
nasional.Sedangkan kesatuan wilayah Indonesia berarti satu wilayah Indonesia
dari Sabang sampaiMerauke yang terdiri dari daratan, perairan dan dirgantara
diatasnya seperti yang dinyatakandalam deklarasi Juanda 1957, dalam keadaan
utuh dan tidak boleh kurang atau retak
B. Persatuan dan kesatuan 5 Juli 1959 sampai 11 Maret 1966
Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959 disambut baik oleh rakyat dan didukung oleh
TNI AD. Dekrit Presiden juga dibenarkan oleh Mahkamah Agung dan DPR
yang bersedia bekerja terus dalam rangka menegakkan UUD 1945. Pada
periode ini, pemerintah Indonesia menganut sistem Demokrasi terpimpin.
Penyimpangan pada masa demokrasi terpimpin tahun 1959 sampai 1966 yaitu:
Pada 12 Januari 1996, Front Pancasila melakukan aksi unjuk rasa di halaman
gedung DPR-GR dan mengajukan tiga tuntutan yang berisi:
Pada masa Orde Lama (5 Juli 1959 - 11 Maret 1966), persatuan dan kesatuan
bangsa di Indonesia diwujudkan melalui berbagai kebijakan pemerintah yang
menekankan integrasi dan identitas nasional. Meskipun terdapat beberapa
konflik regional, pemerintah berupaya memelihara persatuan dengan
pendekatan nasionalis dan pembangunan ekonomi. Namun, periode ini juga
melibatkan tantangan, seperti konflik ideologis dan ekonomi, yang menjadi latar
belakang terjadinya peristiwa 30 September 1965 dan pergantian pemerintahan.