Perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara telah dilaksanakan sejak masa awal kemerdekaan, Orde
Lama, Orde Baru, dan masa Reformasi sampai sekarang.
Pemimpin : Muso
Tempat : Madiun
Tujuan : mengganti Pancasila dengan mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis
Dapat DIGAGALKAN
b. Pemberontakan Darul Islam (DI) / Tentara Islam Indonesia (TII)
Tujuan : mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan syari’at
islam
Gerakannya bertentangan dengan ajaran Islam karena melakukan perusakan dan pembakaran rumah-rumah
penduduk, pembongkaran jalan-jalan kereta api, perampasan harta benda milik penduduk, serta melakukan
penganiayaan terhadap penduduk.
Tujuan : membentuk negara sendiri dengan pulau-pulau terbesarnya adalah Seram, Ambon dan Buru
RMS di Ambon DIKALAHKAN pada November 1950, lalu mengungsi ke Seram dan mendirikan pemerintahan
dalam pengasingan di Belanda pada 1966
Tujuan : sebagai bentuk koreksi untuk pemerintahan pusat yang pada waktu itu mengalami ketimpangan sosial
Pemerintah pusat yang pada saat itu dipimpin oleh Ir.Soekarno dianggap telah melanggar undang-undang,
pemerintahan yang sentralitas, sehingga timbulah inisiatif dalam upaya memperbaikipemerintahan di Indonesia.
Tempat : -
Westerling bersekongkol dengan Sultan Hamid II untuk mempertahankan Republik Indonesia Serikat untuk
melawan NKRi yang dipimpin oleh Soekarno-Hatta
APRA melakukan serangan kudeta terhadap Pemerintah Republik Indonesia, berhasil menduduki wilayah
Bandung dan berhasil menewaskan beberapa tokoh bangsa.
Namun, kudeta tersebut GAGAL dan Westerling melarikan diri ke Singapura, sehingga dapat mempercepat
kembalinya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1950.
f. Perubahan bentuk negara
Pemimpin : -
Tempat : -
Berhasil melakukan pemilu pertama di Indonesia pada 1955 (dianggap paling demokratis), tetapi
menimbulkan krisis politik, ekonomi, dan keamanan karena tidak dapat menyusun UUD seperti yang diharapkan.
Dikenal sebagai periode demokrasi pemimpin yang merupakan sebuah sisem demokrasi yang seluruh
keputusan dan pemikiran dalam pemerintahan negara, berpusat pada pemimpin negara, yaitu Presiden Soekarno.
Demokrasi terpimpin dicetuskan karena banyaknya gerakan separatis. Oleh karena itu, Presiden Soekarno
mengeluarkan Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959 atau dikenal dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Walaupun konstitusi negara sudah kembali pada UUD NRI Tahun 1945, namun masih terdapat
penyimpangan, antara lain :
a. Presiden Soekarno ditetapkan sebagai presiden seumur hidup berdasarkan Tap. MPRS No. XX/1963, yang
menyebabkan kekuasaan presiden semakin besar dan tidak terbatas.
b. Presiden mengeluarkan penetapan Presiden No.3/1960 tanggal 5 Maret 1960 yang membubarkan DPR hasil
Pemilu 1955.
c. Presiden membentuk MPRS yang anggota-anggotanya terdiri atas anggota DPR-GR, utusan daerah, dan
utusan golongan yang semuanya diangkat serta diberhentikan oleh presiden
Trjdi pemberontakan PKI yang bertujuan untuk menjadikan negara Indonesia sebagai negara komunis yang berkiblat
ke negara Uni Soviet. Pemberontakan ini dapat DIGAGALKAN dan pelaku berhasil ditangkap serta dijathi hukuman.
Pemberontakan PKI mengakibatkan bubarnya partai itu sendiri dan dianggap sebagai organisasi terlarang di
Indonesia. Begitu juga dengan Ir.Soekarno yang sedikit demi sedikit kekuasaanya berkurang, bahkan lengser dari
jabatannya sebagai Presiden dan digantikan oleh Soeharto.
Era baru dalam pemerintahan, dimulai ketika Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden RI kemudian dikenal
sebagai Orde Baru dengan konsep Demokrasi Pancasila dan bertujuan untuk melaksanakan Pancasila dan UUD NRI
Tahun 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia dengan visi memberi
secercah harapan untuk masyarakat Indonesia dari yang bersifat otoriter menjadi lebih demokratis.
Presiden Soeharto dipandang rakyat sebagai seseorang yang mampu mengeluarkan Indonesia dari
keterpurukan karena mampu membubarkan PKI dan dapat melaksanakan pembangunan nasional secara bertahap
dan berkesinambungan melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) dan Program pembangunan yang
tertuang dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Penyimpangan :
Pada masa Reformasi, penerapan Pancasila sebagai dasar negara dihadapkan dengan pada kondisi kehidupan
masyarakat yang serba bebas, mulai dari kebebasan berbicara, berorganisasi, berekspresi, dsb. Kebebasan tersebut
dapat memicu hal negatif seperti :
Kebebasan tanpa batas (pergaulan bebas, peredaran narkoba dan mias, pola komuniasi tidak beretika)
Aksi anarkisme
Aksi vandalisme
Penerapan Pancasila juga mengalami penurunan rasa persatuan dan kesatuan yang ditandai dengan :
Bangsa Indonesia juga dihadapkan pada perkembangan duniayang sangat cepat dan mendasar, seiring dengan
berpacunya pembangunan bangsa-bangsa. Persaingan antarkekuatan besar dunia dan perebutan pengaruh masih
berkecamuk. Salah satu cara untuk menanamkan pengaruh kepada negara lain adalah melalui penyusupan ideologi,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kita harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan untuk menanggulangi penyusupan ideologi lain yang tidak
sesuai dengan Pancasila. Dan diperlukan komitmen bersama seluruh rakyat Indonesia untuk mempertahankan serta
melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di segala aspek kehidupan.